Surat Edaran Menteri BUMN | JDIH Kementerian BUMN SE 03 MBU 2013
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA.
REPUBLIK INDONESIA
Y
1. Pejabat dan Pelaksana di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara;
2. Direksi BUMN.
SURAT EDARAN
NO OR SE- 03 /MBU12013
TENTANG
MEICANISME PEMBAYARAN DALAM PENGGUNAAN ANGGARAN
BADAN USAHA MILIK NEGARA
A. Umum
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas penggunaan anggara.n pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), khususnya untuk pengadaan barang dan jasa, dan sekaligus
sebagai upaya pencegahan terjadinya tindakan penyimpangan dan/atau kecurangan
dalam pe1aksanaan pengadaan barang dan/atau jasa dimaksud, maka perlu dikeluarkan
kebijakan terkait mekanisme pembayaran dalarn penggunaan anggaran BUMN.
B. Maksud dan Tujuan
1. Meningkatkan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran BUMN;
2. Pencegahan terjadinya tindakan penyimpangan dan/atau kecurangan dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa pada BUMN;
C. Ruang Lingkup
Setiap pembayaran dalam pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa pada BUMN.
D. Dasar Hukum
1. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2013;
2. Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-04/MBU/2012 tentang Kode Etik
Aparatur Kementerian BUMN;
3. Surat Edaran Nomor : SE-0 I/MBU/WK/2013 tentang Area Potensi Ra an Korupsi
Pada Kementerian BUIvIN.
E. Isi
1. Setiap pembayaran oleh BUMN dalarn rangka pengadaan barang dan/atau jasa,
wajib dilakukan melalui dan menggunakan jasa perbankan dan tidak secara tunai
(tidak menggunakan uang kartal/uang dalam bentuk fisik), kecuali untuk
pembayaran pengaclaan barang dan/atau jasa yang tidak dapat/tidak dimungkinkan
dilakukan melalui dan menggunakan jasa perbankan.
2 S elain.../2
MENTERI BADAN USAHA Mir NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
-22. Selain pengadaan barang claniatau jasa sebagaimana dimaksud pada angka I di
atas, pembayaran honorarium atau imbal jasa kepada pihak lain sesuai ketentuan
perusahaan, wajib dilakukan melalui dan tnenggunakan jasa perbankan dan tidak
secara tunai (tidak menggunakan uang kartalinang dalam bentuk fisik), kecuali
apabila pembayaran dengan tiara tersebut mengalarni kesulitan dalam
irnplementasinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 September 2013
MENT
RADAN USAHA
Tembusan Yth:
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiders Republik Indonesia;
3. Jaksa. Agung Republik Indonesia;
4, Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
5. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi;
6. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
REPUBLIK INDONESIA
Y
1. Pejabat dan Pelaksana di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara;
2. Direksi BUMN.
SURAT EDARAN
NO OR SE- 03 /MBU12013
TENTANG
MEICANISME PEMBAYARAN DALAM PENGGUNAAN ANGGARAN
BADAN USAHA MILIK NEGARA
A. Umum
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas penggunaan anggara.n pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), khususnya untuk pengadaan barang dan jasa, dan sekaligus
sebagai upaya pencegahan terjadinya tindakan penyimpangan dan/atau kecurangan
dalam pe1aksanaan pengadaan barang dan/atau jasa dimaksud, maka perlu dikeluarkan
kebijakan terkait mekanisme pembayaran dalarn penggunaan anggaran BUMN.
B. Maksud dan Tujuan
1. Meningkatkan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran BUMN;
2. Pencegahan terjadinya tindakan penyimpangan dan/atau kecurangan dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa pada BUMN;
C. Ruang Lingkup
Setiap pembayaran dalam pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa pada BUMN.
D. Dasar Hukum
1. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2013;
2. Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-04/MBU/2012 tentang Kode Etik
Aparatur Kementerian BUMN;
3. Surat Edaran Nomor : SE-0 I/MBU/WK/2013 tentang Area Potensi Ra an Korupsi
Pada Kementerian BUIvIN.
E. Isi
1. Setiap pembayaran oleh BUMN dalarn rangka pengadaan barang dan/atau jasa,
wajib dilakukan melalui dan menggunakan jasa perbankan dan tidak secara tunai
(tidak menggunakan uang kartal/uang dalam bentuk fisik), kecuali untuk
pembayaran pengaclaan barang dan/atau jasa yang tidak dapat/tidak dimungkinkan
dilakukan melalui dan menggunakan jasa perbankan.
2 S elain.../2
MENTERI BADAN USAHA Mir NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
-22. Selain pengadaan barang claniatau jasa sebagaimana dimaksud pada angka I di
atas, pembayaran honorarium atau imbal jasa kepada pihak lain sesuai ketentuan
perusahaan, wajib dilakukan melalui dan tnenggunakan jasa perbankan dan tidak
secara tunai (tidak menggunakan uang kartalinang dalam bentuk fisik), kecuali
apabila pembayaran dengan tiara tersebut mengalarni kesulitan dalam
irnplementasinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 September 2013
MENT
RADAN USAHA
Tembusan Yth:
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiders Republik Indonesia;
3. Jaksa. Agung Republik Indonesia;
4, Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
5. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi;
6. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.