Index of /ProdukHukum/Sekneg PP No 53 th 2001
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 53 TAHUN 2001
TENTANG
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT ANGKASA PURA II
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengusahaan bandar udara
dan pelayanan kepada masyarakat, dipandang perlu untuk melakukan penambahan
penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan
Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II;
b. bahwa kekayaan Negara yang berada di Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang, Bandar
Udara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang,
Bandar Udara Supadio Pontianak, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru,
Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dan Bandar Udara Husein
Sastranegara Bandung, dapat ditetapkan sebagai penambahan penyertaan modal
Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II;
c. bahwa penambahan penyertaan modal Negara tersebut, perlu ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah;
Mengingat :
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan
2.
3.
4.
5.
Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 2890) menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904);
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587);
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Umum (PERUM) Angkasa Pura II Menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 25);
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan
(PERSERO) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3731) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4101);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA
REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN
(PERSERO) PT ANGKASA PURA II.
BAB I
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL
Pasal 1
Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham
Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II yang didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 1992.
Pasal 2
(1) Penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berupa
kekayaan Negara yang berada pada :
a. Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang;
b. Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang, Bandar Udara Supadio Pontianak, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru, Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, dan Bandar Udara Husein
Sastranegara Bandung.
(2) Penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan
(PERSERO) PT Angkasa Pura II berupa kekayaan Negara yang berada pada Bandar Udara
Kijang Tanjung Pinang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, berlaku sejak tanggal
penyerahan pengelolaan kekayaan Negara dimaksud kepada Perusahaan Perseroan
(PERSERO) PT Angkasa Pura II.
(3) Nilai penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah
sebesar Rp118.955.039.294,95 (seratus delapan belas miliar sembilan ratus lima puluh lima juta
tiga puluh sembilan ribu dua ratus sembilan puluh empat rupiah sembilan puluh lima sen), yang
terdiri dari :
a. Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang sebesar Rp47.178.866.730,95 (empat puluh tujuh
miliar seratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus
tiga puluh rupiah sembilan puluh lima sen);
b. Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta sebesar Rp51.003.189.899,00 (lima puluh satu
miliar tiga juta seratus delapan puluh sembilan ribu delapan ratus sembilan puluh
sembilan rupiah);
c. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang sebesar Rp1.583.000.000,00
(satu miliar lima ratus delapan puluh tiga juta rupiah);
d. Bandar Udara Supadio Pontianak sebesar Rp6.485.718.646,00 (enam miliar empat ratus
delapan puluh lima juta tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus empat puluh enam
rupiah);
e. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sebesar Rp3.566.000.001,00 (tiga miliar
lima ratus enam puluh enam juta satu rupiah);
f. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh sebesar Rp5.440.763.020,00 (lima
miliar empat ratus empat puluh juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu dua puluh rupiah);
g. Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung sebesar Rp3.697.500.998,00 (tiga miliar
enam ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus ribu sembilan ratus sembilan puluh
delapan rupiah);
dengan rincian sebagaimana terlampir.
BAB II
PELAKSANAAN PENAMBAHAN
PENYERTAAN MODAL
Pasal 3
Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan
Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dilakukan
menurut ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 1998 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001,
dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur oleh
Menteri Keuangan.
Pasal 5
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Juni 2001
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ABDURRAHMAN WAHID
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 Juni 2001
SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMMAD MAFTUH BASYUNI
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2001 NOMOR 95
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan
Perundang-undangan,
Lambock V. Nahattands
LAMPIRAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 53 TAHUN 2001
TANGGAL : 30 JUNI 2001
NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA II
No.
JENIS ASET
I
BANDARA KIJANG TANJUNG PINANG
(pengelolaannya diserahkan tanggal 1 Maret
2000)
1.
TANAH seluas 993.343 m2
2.
BANGUNAN
TAHUN ANGGARAN
NILAI ASET
..
-
JUMLAH NILAI
..
..
Rp 25.330.246.500,00
Rp 25.330.246.500,00
..
..
..
..
....
a. Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
-
Rp 4.655.375.914,20
..
b. Gedung Operasi, Perkantoran dan
-
Rp 868.709.122,40
Perumahan
..
3.
PERALATAN
..
..
Rp 5.524.085.036,60
..
..
..
..
a. Perhubungan Udara dan
Navigasi
-
Rp 8.628.133.920,79
..
..
b. Pengangkutan
-
Rp 1.045.637.346,63
....
..
c. Kantor
-
Rp 56.339.671,61
..
..
d. Terminal dan Gedung-gedung
-
Rp 70.930.946,32
..
..
e. Perbengkelan
-
Rp 7.440.468,00
..
..
Rp 9.808.482.353,35
Rp 1.205.838.071,00
Rp 1.205.838.071,00
..
..
Rp 5.310.214.770,00
Rp 5.310.214.770,00
..
..
4.
..
INSTALASI DAN JARINGAN
..
5.
..
..
-
..
PERSEDIAAN
..
-
..
Rp 47.178.866.730,95
JUMLAH
II.
BANDARA SOEKARNO-HATTA
..
....
..
1.
BANGUNAN
..
..
..
2.
..
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
1995/1996,1996/1997
PERALATAN
..
a. Perhubungan Udara dan
Navigasi
1982/1983,1985/1986,
b. Pengangkutan
1995/1996
Rp 38.253.008.919,00
Rp 38.253.008.919,00
..
..
Rp 12.720.180.980,00
Rp 30.000.000,00
..
..
Rp 12.750.180.980,00
..
..
..
..
..
..
BANDARA SULTAN MAHMUD.
BADARUDDIN II PALEMBANG
..
..
..
BANGUNAN
....
..
..
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
1995/1996
Rp 1.583.000.000,00
Rp 1.583.000.000,00
III.
..
JUMLAH
Rp 51.003.189.899,00
JUMLAH
IV
BANDARA SUPADIO
PONTIANAK
1.
TANAH seluas 478.374 m2
2.
BANGUNAN
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
1992/1993
Rp 2.389.540.000,00
Rp 2.389.540.000,00
1991/1992,1992/1993,1995/1996
Rp 4.096.178.646,00
Rp 4.096.178.646,00
JUMLAH
V
Rp 6.485.718.646,00
BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II
PEKANBARU
1.
TANAH seluas 30.630 m2
2.
BANGUNAN
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
3.
Rp 1.583.000.000,00
1994/1995
Rp 1.725.000.000,00
Rp 1.725.000.000,00
1995/1996,1996/1997
Rp 1.000.967.123,00
Rp 1.000.967.123,00
PERALATAN
a. Perhubungan Udara dan
Navigasi
1993/1994,
Rp 313.000.001,00
b. Terminal dan Gedung-gedung
1994/1995
Rp 527.032.877,00
Rp 840.032.878,00
JUMLAH
VI.
BANDARA SULTAN ISKANDAR MUDA
BANDA ACEH
1.
BANGUNAN
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
2.
1995/1996, 1996/1997
Rp 3.686.846.022,00
Rp 3.686.846.022,00
1993/1994
Rp 1.753.916.998,00
Rp 1.753.916.998,00
PERALATAN
Perhubungan Udara dan Navigasi
JUMLAH
VII.
Rp 3.566.000.001,00
Rp 5.440.763.020,00
BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA
BANDUNG
PERALATAN
Perhubungan Udara dan Navigasi
1994/1995, 1995/1996, 1996/1997
Rp 3.697.500.998,00
JUMLAH
;
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ABDURRAHMAN WAHID
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Sekretaris Kabinet
Bidang Hukum dan
Perundang-undangan,
Lambock V. Nahattands
JUMLAH
KESELURUHAN
Rp 3.697.500.998,00
Rp 3.697.500.998,00
Rp 118.955.039.294,95
NOMOR 53 TAHUN 2001
TENTANG
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT ANGKASA PURA II
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengusahaan bandar udara
dan pelayanan kepada masyarakat, dipandang perlu untuk melakukan penambahan
penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan
Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II;
b. bahwa kekayaan Negara yang berada di Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang, Bandar
Udara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang,
Bandar Udara Supadio Pontianak, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru,
Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dan Bandar Udara Husein
Sastranegara Bandung, dapat ditetapkan sebagai penambahan penyertaan modal
Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II;
c. bahwa penambahan penyertaan modal Negara tersebut, perlu ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah;
Mengingat :
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan
2.
3.
4.
5.
Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 2890) menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904);
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587);
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Umum (PERUM) Angkasa Pura II Menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 25);
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan
(PERSERO) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3731) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4101);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA
REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN
(PERSERO) PT ANGKASA PURA II.
BAB I
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL
Pasal 1
Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham
Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II yang didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 1992.
Pasal 2
(1) Penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berupa
kekayaan Negara yang berada pada :
a. Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang;
b. Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang, Bandar Udara Supadio Pontianak, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru, Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, dan Bandar Udara Husein
Sastranegara Bandung.
(2) Penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan
(PERSERO) PT Angkasa Pura II berupa kekayaan Negara yang berada pada Bandar Udara
Kijang Tanjung Pinang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, berlaku sejak tanggal
penyerahan pengelolaan kekayaan Negara dimaksud kepada Perusahaan Perseroan
(PERSERO) PT Angkasa Pura II.
(3) Nilai penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah
sebesar Rp118.955.039.294,95 (seratus delapan belas miliar sembilan ratus lima puluh lima juta
tiga puluh sembilan ribu dua ratus sembilan puluh empat rupiah sembilan puluh lima sen), yang
terdiri dari :
a. Bandar Udara Kijang Tanjung Pinang sebesar Rp47.178.866.730,95 (empat puluh tujuh
miliar seratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus
tiga puluh rupiah sembilan puluh lima sen);
b. Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta sebesar Rp51.003.189.899,00 (lima puluh satu
miliar tiga juta seratus delapan puluh sembilan ribu delapan ratus sembilan puluh
sembilan rupiah);
c. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang sebesar Rp1.583.000.000,00
(satu miliar lima ratus delapan puluh tiga juta rupiah);
d. Bandar Udara Supadio Pontianak sebesar Rp6.485.718.646,00 (enam miliar empat ratus
delapan puluh lima juta tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus empat puluh enam
rupiah);
e. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sebesar Rp3.566.000.001,00 (tiga miliar
lima ratus enam puluh enam juta satu rupiah);
f. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh sebesar Rp5.440.763.020,00 (lima
miliar empat ratus empat puluh juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu dua puluh rupiah);
g. Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung sebesar Rp3.697.500.998,00 (tiga miliar
enam ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus ribu sembilan ratus sembilan puluh
delapan rupiah);
dengan rincian sebagaimana terlampir.
BAB II
PELAKSANAAN PENAMBAHAN
PENYERTAAN MODAL
Pasal 3
Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan
Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dilakukan
menurut ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 1998 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001,
dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur oleh
Menteri Keuangan.
Pasal 5
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Juni 2001
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ABDURRAHMAN WAHID
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 Juni 2001
SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMMAD MAFTUH BASYUNI
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2001 NOMOR 95
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan
Perundang-undangan,
Lambock V. Nahattands
LAMPIRAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 53 TAHUN 2001
TANGGAL : 30 JUNI 2001
NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA II
No.
JENIS ASET
I
BANDARA KIJANG TANJUNG PINANG
(pengelolaannya diserahkan tanggal 1 Maret
2000)
1.
TANAH seluas 993.343 m2
2.
BANGUNAN
TAHUN ANGGARAN
NILAI ASET
..
-
JUMLAH NILAI
..
..
Rp 25.330.246.500,00
Rp 25.330.246.500,00
..
..
..
..
....
a. Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
-
Rp 4.655.375.914,20
..
b. Gedung Operasi, Perkantoran dan
-
Rp 868.709.122,40
Perumahan
..
3.
PERALATAN
..
..
Rp 5.524.085.036,60
..
..
..
..
a. Perhubungan Udara dan
Navigasi
-
Rp 8.628.133.920,79
..
..
b. Pengangkutan
-
Rp 1.045.637.346,63
....
..
c. Kantor
-
Rp 56.339.671,61
..
..
d. Terminal dan Gedung-gedung
-
Rp 70.930.946,32
..
..
e. Perbengkelan
-
Rp 7.440.468,00
..
..
Rp 9.808.482.353,35
Rp 1.205.838.071,00
Rp 1.205.838.071,00
..
..
Rp 5.310.214.770,00
Rp 5.310.214.770,00
..
..
4.
..
INSTALASI DAN JARINGAN
..
5.
..
..
-
..
PERSEDIAAN
..
-
..
Rp 47.178.866.730,95
JUMLAH
II.
BANDARA SOEKARNO-HATTA
..
....
..
1.
BANGUNAN
..
..
..
2.
..
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
1995/1996,1996/1997
PERALATAN
..
a. Perhubungan Udara dan
Navigasi
1982/1983,1985/1986,
b. Pengangkutan
1995/1996
Rp 38.253.008.919,00
Rp 38.253.008.919,00
..
..
Rp 12.720.180.980,00
Rp 30.000.000,00
..
..
Rp 12.750.180.980,00
..
..
..
..
..
..
BANDARA SULTAN MAHMUD.
BADARUDDIN II PALEMBANG
..
..
..
BANGUNAN
....
..
..
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
1995/1996
Rp 1.583.000.000,00
Rp 1.583.000.000,00
III.
..
JUMLAH
Rp 51.003.189.899,00
JUMLAH
IV
BANDARA SUPADIO
PONTIANAK
1.
TANAH seluas 478.374 m2
2.
BANGUNAN
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
1992/1993
Rp 2.389.540.000,00
Rp 2.389.540.000,00
1991/1992,1992/1993,1995/1996
Rp 4.096.178.646,00
Rp 4.096.178.646,00
JUMLAH
V
Rp 6.485.718.646,00
BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II
PEKANBARU
1.
TANAH seluas 30.630 m2
2.
BANGUNAN
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
3.
Rp 1.583.000.000,00
1994/1995
Rp 1.725.000.000,00
Rp 1.725.000.000,00
1995/1996,1996/1997
Rp 1.000.967.123,00
Rp 1.000.967.123,00
PERALATAN
a. Perhubungan Udara dan
Navigasi
1993/1994,
Rp 313.000.001,00
b. Terminal dan Gedung-gedung
1994/1995
Rp 527.032.877,00
Rp 840.032.878,00
JUMLAH
VI.
BANDARA SULTAN ISKANDAR MUDA
BANDA ACEH
1.
BANGUNAN
Prasarana Penerbangan dan
Penunjang
2.
1995/1996, 1996/1997
Rp 3.686.846.022,00
Rp 3.686.846.022,00
1993/1994
Rp 1.753.916.998,00
Rp 1.753.916.998,00
PERALATAN
Perhubungan Udara dan Navigasi
JUMLAH
VII.
Rp 3.566.000.001,00
Rp 5.440.763.020,00
BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA
BANDUNG
PERALATAN
Perhubungan Udara dan Navigasi
1994/1995, 1995/1996, 1996/1997
Rp 3.697.500.998,00
JUMLAH
;
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ABDURRAHMAN WAHID
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Sekretaris Kabinet
Bidang Hukum dan
Perundang-undangan,
Lambock V. Nahattands
JUMLAH
KESELURUHAN
Rp 3.697.500.998,00
Rp 3.697.500.998,00
Rp 118.955.039.294,95