Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 209 Tahun 2011

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2O9 TAHUN 2011
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI AGAMA
NOMOR 59 TAHUN 2OO8 TENTANG
STATUTA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:

Mengingat

bahwa dengan teiah berjalannya Program Pascasarjana pada
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkulu dan belum
diaturnya program dimaksud dalarn Statuta Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Bengkulu, maka perlu merubah
Keputusan Menteri Agama Nomor 59 Tahun 2OO8 tentang
Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkulu;
:


1.

2.

3.

4.
5.

Undang-Undang Nomor 20 'l'alrun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lenrttirran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 'iB, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonresia Nornor a30);
Undang-Undang Nornor 14 Tai-run 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 157, Tambahan Lcmbaran Negara Republik
Indonesia Nomor a586);

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2OO3 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1OO Tahun

2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam
Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomr>r 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor alga);
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2O0S tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nornor aa96\;
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2OO7 tentang

Pendidikan Agama dan pendidikan Keagamaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7
Nomor 124, Tambahan Lernbaran Negara Republik

Indonesia Nomor a769);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 3T Tahun 2oo9 tentang
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2OO9 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5007);

7. Peraturan ...

7.

Peraturan Pemerintah Nomor rr rahun 2oro tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2Oj,O Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5150) sebagaimana telah diubah dengan peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2oro
tentang Pengelolaan dan penyerenggaraan pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20ro
Nomor II2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);

8. Keputusan


Presiden Nomor 11 Tahun rgg7 tentang
Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri;
9. Presiden Nomor 47 Tahun 2oo9 tentang pembentukan
dan organisasi Kementerian Negara sebigaimana telah
diubah terakhir dengan peraturan presiden Nomor 77
Tahun 2olr tentang perubahan Kedua Atas peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2oo9 tentang pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara.
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2olo tentang
Kedudukan, T\rgas, dan Fungsi Kementerian Negari
serta susunan organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon 1
Kementerian Negara sebagaimana terah diubah dengan
Peraturan Presiden Nognor 67 Tahun 2oro tentang
Perubahan Atas Peraturan presiden Nomor 24 Tahun
2OIO tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan organisasi, Tugas,
dan Fungsi Eselon 1 Kementerian Negara.
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 rahun 2oro tentang
organisasi dan Tata Kerja Kcmenterian Agama (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 20lO Nomor 592);
12. Keputusan Menteri Agama Nomor 286 Tahun lgg7
tentang c)rganisasi dan Tata Kcrja sekolah ringgi Agama
Islam Negeri Bengkulu;
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 3g3 Tahun rgg7
tentang Kurikulum Nasionarr program Sarjana (s 1)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN) yang
disempurnakan dan Kurikulum Nasional erogra.i
Sarjana (s1) Sekolah Tinggi Ag:rma Islam Negeri (srerru);

14. Keputusan Menteri Agama Nomor 4o7 Tahun 2ooo
tentang Pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian

dalam dan/atau dari jabatan pada perguruan Tinggi

Agama Negeri di Lingkungan Departemen Agama;

15. Keputusan Menteri pendidikan Nasional Nomor 045
Tahun 2oo2 tentang pedoman penyusunan Kurikulum;


16. Keputusan ...

16. Keputusan Menteri Agama N.mor 4g2 Tahun
2oo3
tentang pendelegasiar-r wewcrang pemberian Kuasa
Pengangkatan, pemindahan, cl'n pemberhentian
dalam
dan/atau dari Jabatan pada pcrguruan Tinggi Agama
Negeri di Lingkungan Departcmcn Agama;
17. Keputusan Menteri Agama Nomor 156 Tahun
tentang Pedoman, pengawasan, pengendalian 2oo4
dan
Pembinaan program Diploma, Sarjana dJ,' pascasarjana
pada Perguruan Tinggi Agama I:;lam;
18. Keputusan Menteri Agama Nomor 3s3 .fahun
2oo4
tentang Pedoman penyusunan Kurikulum pendidikan
Tinggi Agama Islam;
19. Keputusan Menteri Agama


Nomor 3g7 Tahun 2oo4
tentang Petunjuk pelaksana'. pembukaan program
Studi pada perguruan Tinggi Agama Islam;

20. Keputusan Menteri Agama lrromor 59 Tahun
2o0g
tentang statuta sekolah Tinggi Agarna Islam Negeri
Bengkulu;

MEMUTUSKAN:

Memutuskan : PERUBAHAN

ATAS KEpurusAN MENTERI

AGAMA
NOMOR 59 TAHUN 2OO8 TENTANG STATUTA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU.


pasal I

Beberapa ketentuan
Keputusan Menteri Agama Nomor 59 Tahun
2008 tentang Statuta {alam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkulu,
diubah
sebagai berikut:
1' Di antara pasal 42 dan pasal 43 disisipkan Bagian
baru dan 6 (enam)
Pasal baru sebagai berikut:
Bagian Kesebelas A
Program pascasarjana
pasal 42A
Program Pascasarjana adalah unsur pelaksana
akademik sekolah Tinggi
yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan
dan pl"g".;"r"r, di
tingkat pascasarjana, dalam rangka
lulusan

magister dan
-."gn."ilk""
tenaga spesialis di bidang ilmu keagamaan
Islam.
pasal 42B
Program Pascasarjana mempunyai fungsi

:

a. perumusan kebijak:in teknis dan perc.canaan
penyelenggaraan
pendidikan
dan pengajaran program pascirs{rrJana;

b. pelaksanaan

pascasarJana;
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran tingkat
tata usaha di lingkungan Program
c. pelaksanaan administrasi dan

pascasarjana; dan
pelaporan di lingkungan
d. pengorganisasian, pengendalian' evaluasi dan
program Pascasarjana'

b.

Pasal42C
Program Pascasarjana terdiri atas:

a. Direktur;
b. Asisten Direktur; dan

c. Kepala

Subbagian Tata Usaha'
Pasal 42D

Direktur yang diangkat
(.1)program Pascasarjana dipimpin oleh. seorirng

Scnat'
oleh Ketua setelahr mendapat persetujuatl
hasil pendidikan' penelitian'
(2) Direktur bertanggung jawab atas mutu
danpengabdiankepadama"y^,n.katyangdilaksanakanolehlembaga
Yang

diPimPinnYa'

hrr\dr
(3)Direktur mengkoordinasikan semua program

pascasarJar la

untuk

menjamin standar mutu pendidikan'

Pasal 42E

oleh seorang asisten
Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibantu
direktur yang bertanggung jawab kepada Direktur'
set'elah mendapat persetujuan
(2) Asisten Direktur diangkat oleh l(etua

(1)

Senat.
Pasal 42F

SubbagianTataUsahaProgramPascasarjanal:ll:"yuitugas
perencanaan, kepegawaian' keuangan'
melakukan urusan administrasi
program pascasarjana'
serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan

Bagian baru dan 2 (dua)
1. Di antara Pasal 62 d,an Pasal 63 disisipkan
Pasal baru sebagai berikut:
Bagian Ketujuh A
persyaratan dan Tata Cara Femberian Pertimbangan Calon Direktur
dan Asisten Direktur
Pasal 62A

Direktur adaiah:
a. beragama islam dan berakhlak mulia;

(1) Persyaratan calon

b. berusia ...

b. berusia maksimal 61 tahun;

c. Iulusan program doktor (S3);
d. menduduki jabatan fungsional sekurang-kurangnya guru besar;
e. bersedia dicalonkan/mencalonkan diri untuk menjadi Direktur;

f.

membuat pernyataan tertulis meliputi:
1) visi dan misi kepemimpinan;
2) program peningkatan mutu prograrn pascasarjana selama 4
(empat) tahun ke depan;
3) program peningkatan kualitas, kreativitas, prestasi, dan akhlak
mulia sivitas akademika:
4) program penciptaan suasana lingkungan kampus yang islami,
ilmiah dan asri; serta
5) pelaksanaan program secara efektif, efisien, transparan dan
akuntabel.

cara pemberian pertimbangan calon Direktur oleh Senat adalah
sebagai berikut:
a. Ketua menyampaikan nama-nama calon yang rnemcnuhi syarat
kepada Senat untuk dipertimbangkan;
b. Calon Direktur memaparkan vr5i, rnr:si dan program di hadapan
rapat Senat;
c. pertimbangan diberikar-r oleh Ser-rat mclirlui rnusyawarah mufakat
atau pemungutan suara dalam r-apat Scn:rt; dan
d. dalam proses pemungutan suzlra, seliirp anggota Senat memilih
satu dari nama-nama calon Dircktur sclragaimana dimaksud pada
huruf a.

(2) Tata

2 (dua) nama calon Direktur yang
mendapat dukungan terbanyak pertama dan kedua dari anggota

(3) Pertimbangan Senat menghasilkan

Senat.
(4)

Pertimbangan Senat dianggap sah apabila sidang Senat tersebut
dihadiri oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari seluruh anggota Senat.

(5) Ketua atas nama Menteri mengangkat
pertimbangan Senat.

Dircktur yang telah mendapat

Pasal 628

Direktur adalah:
a. beragama Islam dan berakhlak mulia;
b. berusia maksimal 61 tahun;
c. Iulusan program doktor (S3);
d. menduduki jabatan fungsionai sekurang-kurangnya lektor;
e. bersedia dicalonkan/mencalonkan diri untuk meniadi Asisten
Direktur; dan
f. bersedia bekeriasama dengan Direktur.

(1) Persyaratan calon Asisten

(2) Tata cara ...

;

(2)

Direktur oleh senat
Tata cara pemberian pertimbangan calon Asisten
adalah:

a'Ketua,berd'asarkanusulanDirekturrnenyampaikan2(dua)nama
calon Asisten Direktur kepada senat untuk dipertimbangkan;
b.pertimbangandiberikanolehsenatmelaluimusyawarahmufakat
atau

p"*tttgttan

suara dalam sidang Senat;

c.d,alamprosespemungutansuara'setiapanggotaS:l?trnemilih
diajukan oleh
satu dari 2 (dua) nama calon Asisten Diiektur yang
Ketua; dan

Senat dianggap sah apabila sidang pemberian
pertiga) dari
pertimbangan tersebut dihald]ri oleh minimal2i 3 (dua
seluruh angota Senat.

d. pertimbangan

(3)KetuaatasnamaMenterimenetapkandanmengangkatAsisten
Senat'
Direktur yang telah mendapatkan pertimbangan
Pasal

II

Keputusaninimulaiberlakupadatanggalditetapkan'

Dit
pa(

pkan di Jakarta
nggal 5 Desember 2011
AMA REPUBLIK INDONESIA'