HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PRAKTIK SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWI KEBIDANAN DI POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG ipi73818

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP KESEHATAN
REPRODUKSI DENGAN PRAKTIK SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWI
KEBIDANAN DI POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Ahmad Teguh 1, Dra. V.G. Tinuk Istiarti, M.Kes2,
Dr. Laksmono Widagdo, SKM, M.Hped2
1.

Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
2.

Staf Pengajar Peminatan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
ABSTRACT

Pre-marital sexual behavior to cousesunexpected pregnancies, abortions and
other reproduction helath problems. Based on the previous survey on February
2011 at Obstertrics Academy of polytechnic of health Departement at Semarang,
it was found that 3 students had experienced pregnancy. Based on the survey, it
showed that there was a supposition of a link among pre-marinatal sexual

practice to reproduction helath knowledge, attitude to reproduction, friends’
attitude to reproduction health and parents attitude to reproduction health. This
research was aimed to find out the relation of knowledge, attitude to reproduction
health, attitude of friends of the same age and parents to reproduction health to
pre-marital sexual practice of Obstetrics female students in HealthPolytechnic
Department Semarang. This research was conducted at October 2011 to May
2012 at Obstetrics female students in Health Polytechnic Department Semarang.
The kind of research conducted was Analytic Survey with Cross Sectional
approach. The population and sample in this research were the second year
female students of Obstetrics female students in Health Polytechnic Department
Semarang, who did not live at Semarang with their parents or renting rooms to
stay in, with total of 43 students. After the test analysis of Chi Square with CI =
95% (α = 0.05) was conducted, it obtained a result that p velue of variable of
friends attitude to reproduction health was (p = 0.006) and was conducted, it
obtained a result that p velue of variable of parents attitude to reproduction health
was (p = 0,005) hereby, it can be concluded that there actually was a relation

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm


sexual practice of the female students of Obstetrics female students in Health
Polytechnic Department Semarang.
Keyword

: pre-marital sexual practice, reproduction health

PENDAHULUAN

membina

hubungan

baik

dengan

Di Indonesia sejak awal 1980-an

anggota kelompok yang berlainan jenis


telah terjadi perubahan pandangan

(pacaran). pacaran dianggap sebagai

terhadap seksualitas, yang ternyata

pintu masuk hubungan yang lebih

juga mengakibatkan perubahan dalam

dalam lagi, yaitu hubungan seksual pra

perilaku seksual, termasuk dikalangan

nikah dengan bebas sebagai wujud

remaja. Remaja didefinisikan sebagai

kedekatan antara dua orang yang


masa peralihan dari masa kanak-

sedang jatuh cinta.

kanak ke masa dewasa. Batasan usia

Pendidikan

seks

yang

telah

remaja menurut WHO (World Health

diperoleh di pendidikan sebelumnya

Organization) adalah 12 sampai 24


hanya sekedar anatomi tubuh manusia

tahun.

dan bagaimana cara bereproduksi,

Remaja

sebetulnya

berada

dalam periode/fase yang tidak jelas.

tanpa

Mereka sudah tidak termasuk dalam

yang dapat mempengaruhi kesehatan


golongan anak-anak, tetapi belum juga

reproduksi secara fisik, mental dan

diterima secara penuh untuk masuk

sosial.

kegolongan orang dewasa. Namun,

merupakan segala tingkah laku yang

yang perlu ditekankan di sini adalah

didorong oleh hasrat seksual. Perilaku

bahwa

seksual terjadi mulai dari beberapa


fase

remaja

merupakan

memperhatikan

Perilaku

faktor-faktor

seksual

pranikah

perkembangan yang tengah berada

tahapan


pada masa amat potensial, baik dilihat

perhatian pada lawan jenis, pacaran,

dari kognitif, emosi, maupun fisik.

berkencan, lips kissing, deep kissing,

Beberapa tugas perkembangan remaja

genital

stimulation,

petting

hingga

yang akan dibahas secara khusus


sexual

intercourse.

Hasil

survey

dalam penelitian ini yaitu berhubungan

terakhir BKKBN yang dilakukan di 33

dengan kesehatan reproduksi remaja.

provinsi tahun 2008, sebanyak 63%

Tugas perkembangan tersebut adalah

remaja mengaku sudah mengalami


mampu menerima dan memahami

hubungan

peran seks usia dewasa dan mampu

Usia mahasiswa adalah masa-masa

yaitu

seks

mulai

menunjukkan

sebelum

menikah.


JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

yang paling rawan dalam masa hidup

yang berasal dari berbagai daerah

seseorang dan identik dengan seks.

menempuh

Kebutuhan akan seks pada masa ini

Semarang,

kemudian dapat terealisasi dengan

mereka harus berpisah dengan orang

minimnya pengawasan dari orang tua,

tuanya dan umumnya mereka tinggal

masyarakat

yang

di tempat kost yang dekat dengan

dapatkan.

kampus. Departemen Sosial Republik

dan

seharusnya

pembinaan

mereka

penelitian

yang

dilakukan

pendidikan
hal

ini

di

Kota

menyebabkan

oleh

Indonesia (Depsos RI) pada tahun

Suryoputro pada tahun 2004 yang

2007 di sebuah kota di pulau Jawa

melibatkan 1000 mahasiswa di Jawa

tentang

Tengah

diinginkan)

sebagai

responden,

KTD

(kehamilan

pada

remaja

tidak
dengan

mengatakan bahwa lebih dari 75%

populasi penelitian berdasarkan tingkat

responden

kali

pendidikan, remaja yang mengalami

melakukan hubungan seksual adalah

KTD terbanyak adalah yang memiliki

>18 tahun. Mahasiswa sebagai remaja

pendidikan

di

akhir, memiliki tugas perkembangan

Semakin

banyaknya

dan fase perkembangan seksualnya

seksual pranikah di kalangan remaja

yang

turut

umur

mendorong

pertama

mereka

untuk

Perguruan

mendukung

Tinggi.

hubungan

berkembangnya

menjalin relasi heteroseksual (seperti

penyakit HIV/AIDS di Indonesia. Pada

pacaran). ciri perilaku heteroseksual

pertengahan

remaja masa kini yaitu sikap terhadap

HIV/AIDS

perilaku seks yang jauh lebih lunak

21.770 kasus AIDS positif dan 47.157

dibanding

generasi

kasus HIV positif dengan prosentase

sebelumnya, maka tak heran jika

48,1% pengidap adalah usia 20-29

ancaman pola hidup seks bebas di

tahun. Sedangkan di Kota Semarang,

kalangan

berdasarkan

remaja

mahasiswa

berkembang

semakin serius

di

2010,

jumlah

Indonesia

data

kasus

mencapai

dari

Dinas

Kesehatan Kota Semarang

hingga

Kota Semarang sebagai ibukota

Mei 2010, tercatat jumlah kumulatif

Propinsi Jawa Tengah termasuk 5

pengidap baru virus HIV adalah 99

besar kota yang mempunyai jumlah

penderita.

penduduk terbesar di Jawa Tengah,

Remaja yang mengalami KTD

terdapat 4 Perguruan Tinggi Negeri

berada pada suatu kondisi yang sulit

(PTN)

untuk dihadapi bagi seorang remaja,

dan

59

Perguruan

Tinggi

Swasta (PTS). Banyak mahasiswa

sehingga

remaja

cenderung

untuk

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

ingin

melakukan

koordinasi

aborsi.

keluarga

Badan

berencana

pengetahuan

tentang

kesehatan

reproduksi dan seksual lebih baik,

tahun

2010

dibanding

setiap

tahun

pada umumnya, akan tetapi pada

jumlah aborsi di Indonesia mencapai

kenyataanya perilaku seksual mereka

2,4 juta jiwa dan parahnya, 800 ribu di

tidak jauh berbeda dengan mahasiswa

antaranya terjadi di kalangan remaja.

non kesehatan. kasus seks pranikah

Data Pilar PKBI Jateng menunjukkan,

bahkan kehamilan pranikah dan aborsi

dalam sebulan terdapat 8-10 remaja

dikalangan

datang berkonsultasi dalam keadaan

Selama tahun ajaran 2007 – 2008

hamil. Keadaan jauh dari pengawasan

kasus kehamilan tidak dikehendaki

orang tua serta pengawasan dari

yang tercatat sebanyak 13 orang. Dari

pemilik kos dan masyarakat sekitar

penilitian

Sri

yang longgar memberikan peluang

mengenai

perilaku

bagi

melakukan

mahasiswa politeknik kesehatan di

perilaku-perilaku yang mengarah pada

Semarang tahun 2009 menujukkan

kebebasan.

20,4 % dari 250 mahasiswa pernah

nasional

(BKKBN)

mengatakan

bahwa

mahasiswa

untuk

interaksi

dengan

lingkungan

sebaya

turut

mempengaruhi

perilaku

remaja. Pada

dengan

mahasiswa

mahasiswa

melakukan

tersebut.

Endang

Windiarti

seks

hubungan

lain

pranikah

seksual

pra

seksual

nikah, sedangkan aktifitas berkencan

masa ini, kedekatan

yang dilakukan sebagai berikut: kissing

dengan teman sebaya sangat tinggi

(66,8)%,

bahkan ikatan ini dapat menggantikan

(29,2%), oral seks (25,6%), intercouse

ikatan keluarga, karena mereka dapat

(20,4%), dan anal seks sebanyak

saling

berbagi

(6,8%).

heran

jika

pengalaman.
remaja

Tidak

cenderung

necking

Bagi

(52%),

mahasiswa

petting

kesehatan

mengambil informasi yang diperoleh

khususnya akademi kebidanan sudah

dari teman sebayanya tanpa melihat

ada yang pernah melakukan hubungan

apakah informasi itu benar atau tidak.

seksual pranikah. Berdasarkan survei

Mahasiswa kesehatan khususnya
Politeknik

Kesehatan

sebetulnya

mereka

walaupun

pendahuluan
diperoleh

bulan

februari

mahasisiwa

di

2011

Akademi

mendapatkan

Kebidanan Poltekes Depkes semarang

materi-materi yang berkaitan dengan

yang telah mengalami KTD (kehamilan

kesehatan

tidak diinginkan) tercatat sebanyak 3

reproduksi

di

dalam

perkuliahannya sehingga diharapkan

orang.

Dari

data

terakhir

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

kemahasiswaan Akademi Kebidanan
Poltekes
2012

Depkes

semarang

diperoleh

5

BAHAN DAN METODE

tahun

orang

yang

Penelitian

ini

merupakan

penelitian analitik dengan rancangan

mengalami kehamilan tidak diinginkan

Cross

(KTD). Semakin banyaknya hubungan

Soekijdo

sesksual

kalangan

mengemukakan bahwa penelitian ini

mendukung

akan menggambarkan kolerasi antar

pranikah

mahasiswa

di

turut

berkembangnya

penyakit

HIV/AIDS

Sectional,

sesuai

dengan

Notoatmojo

faktor-faktor

yang

independen

dan

serta aborsi. Ada dugaan bahwa ada

dependen, dengan cara pendekatan,

keterkaitan praktik seksual pranikah

observasi

dengan

sekaligus pada suatu saat.

karakteristik

pengetahuan
hubungan

individu,

keyakinan

seksual

sikap

pengumpulan

data

Populasi dalam penilitian ini yaitu

terhadap

pranikah,

atau

mahasiswi

tingkat

II

Kebidanan

terhadap hubungan seksual pranikah,

Politeknik Kesehatan Semarang yang

sikap orang tua, dan sikap teman

bertempat tinggal tidak bersama orang

sebaya.

Perubahan

perilaku

tua atau mahasiswi yang bertempat

merupakan

hasil

resultan

antara

tinggal di tempat kos atau kontrakan

eksternal)

dengan

berjumlah 76 orang. Melalui metode

stimulus

(faktor

respon (faktor internal) dalam subjek

pengambilan sampel dengan

atau orang yang berperilaku, dengan

random sampling didapatkan jumlah

kata

sampel sebanyak 43 responden.

lain

perubahan

perilaku

simple

seseorang dipengaruhi oleh faktorfaktor baik dari dalam maupun dari luar
subjek. Menurut L. Green kesehatan
seseorang

atau

n=

N Z21-α/2 P (1-P)
(N-1)d2 + Z21-α/2 P (1-P)

masyarakat

dipengaruhi oleh dua faktor pokok,

Keterangan :

yakni faktor perilaku (behavior causes)

n : besar sampel

dan faktor dari luar perilaku (non-

N : besar populasi (76 orang)

behavior causes). Selanjutnya perilaku

P : perkiraan proporsi pada populasi

itu sendiri ditentukan atau terbentuk

(50% = 0,5)

dari 3 faktor yakni ; 1) faktor-faktor

d: tingkat presisi sebesar (10% = 0.1)

presdispodidi, 2) faktor-pemungkin, 3)

Z1-α/2 : nilai standard untuk tingkat

faktor-faktor

kepercayaan (CI) = 95% → Z = 1.96

lingkungan .

penguat,

4)

faktor

HASIL DAN PEMBAHASAN

Instrument penelitian adalah alat
yang

akan

digunakan

mengumpulkan

data.

untuk

Perilaku

Instrument

responden

Seksual
dalam

Pranikah

penelitian

ini

penelitian dalam penelitian ini berupa

adalah yang melakukan perilaku

kuesioner, observasi, formulir lain yang

seks intercourse. Responden yang

berkaitan dengan pencatatan, data,

melakukan

dan sebagainya.

premarital

seks

sebanyak ( 11,6 % ).

Table 1. Distribusi Frekuensi Premarital Seks mahasiswa Akademi Kebidanan
Politeknik Kesehatan Depkes di Kota Semarang
No

Perilaku Seksual Pranikah

N

%

1.

Melakukan seks intercourse

5

11,6

2.

Tidak melakukan seks intercourse

38

88,4

43

100.0

Total

Tabel 2. Rekapitulasi Uji Chi-square terhadap kesehatan reproduksi dan
seksualitas mahasiswi kebidanan dengan praktik seksual pranikah mahasiswa
Akademi Kebidanan Politeknik Kesehatan Depkes di Kota Semarang

No.

Variabel

P

Keterangan

1.

Pengetahuan responden

0,714

Tidak signifikan

2.

Sikap responden

0,432

Tidak signifikan

3.

Sikap teman

0,006

Signifikan

4.

Sikap orang tua

0,005

Tidak signifikan

Dari hasil Uji Chi square dengan
tingkat

signifikansi

α

=

0,05

pengetahuan
dan

kesehatan

seksualitas

reproduksi

dengan

pranikah

perilaku

menunjukkan nilai p-value sebesar

seksual

0,714 dimana nilai p-vaue > α (0,714

kebidanan. Pengetahuan merupakan

> 0,05) untuk pengetahuan responden,

hasil dari tahu, hal ini terjadi setelah

diperoleh tidak ada hubungan antara

seseorang

melakukan

mahasiswa

pengindraan

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

tertentu,

Untuk mewujudkan agar sikap dapat

pengetahuan atau kognitif merupakan

menjadi perbuatan nyata dan sesuai

domain yang sangat penting dalam

diperlukan faktor pendukung lain. Pada

membentuk

seseorang.

masa remaja terdapat beberapa factor

diperlukan sekali

yang mempengaruhi perlikau seksual

terhadap

suatu

objek

tindakan

Sehingga sangat
adanya

peningkataan

mahasiswi

mengenai

reproduksi,

kehamilan,

reproduksi

dari

pengetahuan
kesehatan
dan

akibat

selain sikap remaja, yaitu pengaruh
lingkungan

(teman

sebaya),

perubahan

hormonal,

kurangnya

seskual

informasi mengenai seks peran orang

bertanggung

tuan yang kurang dan adanya situasi

jawab untuk membimbing mahasiswi

yang mendukung. Untuk itu perlunya

kebidanan

informasi

pranikah

yang

perilaku
tidak

agar

dapat

berperilaku

tentang

pemenuhan

seksual yang tidak beresiko. Hali ini

kebutuhan remaja melalui program

sejalan dengan Green bahwa perilaku

yang tepat termasuk pendidikan dan

seseorang

konseling,

dapat

dipengaruhi

oleh

perlindungan

pengetahuan yang dimilikinya. Apabila

terhadap

pengetahuan

kebidanan

seksual yang aman, pelayanan KB,

mengenai kesehatan reproduksi baik

kesehatan reproduski, PMS, prevensi

maka

HIV/AIDS,

mahasiswi

mahasiswi

kebidanan

akan

kekerasan,

remaja

program

hubungan

prevensi

dan

melakukan perilaku seksual pranikah

perawatan pelecehan seksual remaja,

yang lebih bertanggung jawab.

sehingga remaja/mahasiswa tenaga

Hasil

uji

menggunakan
tingkat

statistik
Chi Square

signifikansi

α

=

dengan

kesehatan

dengan

kebidanan

0,05

bersikap

khususnya
tidak

ragu-ragu

terhadap
dan

akademi

menunjukkan nilai p-value sebesar

reproduksi

0,432 dimana nilai p-vaue > α (0,432

ataupun orang lain.

dalam

kesehatan

seksualitas

sendiri

> 0,05) maka terjadi penerimaan Ho

Hasil penelitian diketahui bahwa

dan penolakan Ha. Sehingga dapat

sebagian besar sikap teman terhadap

disimpulkan

kesehatan reproduksi dan seksualitas

antara

sikap

tidak

ada

responden

hubungan
terhadap

(74,4%)

bersikap

kesehatan reproduksi dan seksualitas

Berdasarkan

dengan

pranikah

square pada responden diketahui p

Politeknik

=0,006 (p α (0,005

sumber dukungan emosional penting

> 0,05) maka terjadi penerimaan Ha

sepanjang transisi masa remaja yang

dan penolakan Ho. Sehingga dapat

kompleks

disimpulkan

tua.

Sebagaimana

adalah

peningkatan

signifikansi

ada

α

dengan
=

hubungan

0,05

antara

teman

peran orang tua responden dengan

sebayanya. Maka tidak heran bila

perilaku seksual mahasiswi Kebidanan

remaja

Politeknik Kesehatan Depkes di Kota

keterlibatan

untuk

remaja

dengan

mempunyai

kecenderungan

mengadopsi

informasi

yang

Semarang.

Tekanan

banyak

memiliki

yang

menjadi stress, berpikiran labil dan

signifikan dari sumber yang lebih dapat

mencoba-coba hal yang seharusnya

dipercaya. Sebagian besar mahasiswi

tidak

kebidanan mempunyai teman dengan

komunikasi

perilaku seksual yang beresiko untuk

orang

terjadinya

tidak

membicarkan masalah seksual dapat

diinginkan. Data tersebut juga bias

mendorong remaja untuk melakukan

lebih banyak dari yang sebenarnya

perilaku

atau kebalikannya, hal ini dikarenakan

walaupun orang tua bersikap baik

penelitian ini merupakan penelitian

terhadap kesehatan reproduksi dan

yang sensitif dimana tidak semua

seksualitas apabila terdapat hambatan

responden atau mahsiswi kebidanan

dalam

dapat

mengkomunikasikan

informasi

kehamilan

berterus

yang

terang

dang

membuat

terlalu

diterima oleh teman-temanya, tanpa
dasar

dapat

yang

dilakukan.
secara

tua

dan

seksual

remaja

Kurangnya
terbuka

antara

anak

dalam

pranikah,

penyampaian
dengan

jadi

atau
anak

membicarakan

karena berbagai penyebab misalnya

masalah seksual adalah merupakan

masih merasa tabu, merasa tidak

menganggap

bahwa

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

mampu dan tidak menguasai tentang

teman

kesehatan reproduksi dan seksualitas

kesehatan reproduksi dan seksualitas

dan sebagainya maka pada akhirnya

sebesar 72,1 %. Responden yang

mendorong sang anak yang beranjak

mempunyai sikap orang tua yang baik

dewasa pada masa remaja untuk

terhadap kesehatan reproduksi dan

mencari

seksualitas

tahu

sendiri

keingintahuan
seksualitas.

tentang

mereka

mengenal

Dengan

demikian

tidak

permisif

sebesar

terhadap

97,6

%.

Responden yang melakukan praktik
seksual

pranikah

(

Intercouse

)

hendaknya orang tua agar sedini

sebesar 11,6 %. Tidak ada hubungan

mungkin

antara

memberikan

pembekalan

pengetahuan

kesehatan

pendidikan seksual kepada anaknya

reproduksi dan seksualitas dengan

agar

perilaku seksual pranikah mahasiswa

remaja

dapat

sejak

dini

Akademi

mereka memperoleh

dari

Kesehatan Depkes Semarang. ( p=

dasar

0,714 ). Tidak ada hubungan antara

informasi

yang

sebelum

memperoleh

benar

lingkungannya.

Dengan

Kebidanan

pemahaman dan konsep seksualitas

sikap

yang benar maka remaja akan mampu

seksualitas dengan perilaku seksual

menyaring

pranikah

informasi

yang

kesehatan

Politeknik

reproduksi

mahasiswa
Politeknik

dan

Akademi

diperolehnya dari lingkungan sehingga

Kebidanan

akan mencegah terjadinya perilaku

Depkes Semarang. ( p= 0,432 ). Ada

seksual pranikah.

hubungan

antara

Kesehatan

sikap

teman

terhadap kesehatan reproduksi dan
KESIMPULAN
Responden yang semester II yang

seksualitas

mahasiswa

Kebidanan

Politeknik

Akademi
Kesehatan

berumur 19 tahun sebesar 83 %, yang

Depkes Semarang. ( p= 0,006 ). Ada

memiliki uang saku Rp751.000 - Rp

hubungan antara sikap orang tua

1.000.000 sebesar 53,5 %. Responden

terhadap kesehatan reproduksi dan

yang mempunyai pengetahuan baik

seksualitas dengan perilaku seksual

tentang

pranikah

kesehatan

seksualitas

reproduksi

sebesar

97,3

dan
%.

Responden mempunyai sikap permisif
terhadap kesehatan reproduksi dan
seksualitas

sebesar

74,4

%.

Responden yang mempunyai sikap

Kebidanan

mahasiswa
Politeknik

Akademi
Kesehatan

Depkes Semarang. ( p= 0,005 ).

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

UCAPAN TERIMAKASIH

5.

Anonim. Kenakalan Remaja, 50
Persen Remaja Melakukan Seks

Terimakasih disampaikan kepada
Seluruh staff dan jajaran Akademi

Pranikah

Kebidanan

tanggal

Politeknik

Kesehatan

(Online).
30

(Diakses

Desember

2010).

Semarang atas izin dan kesediaannya

Diunduh

bagi

dari:http://www.cintapendidikan.co.

peneliti

untuk

melakukan

penelitian di isntansi tersebut. Dan

cc/2010/11/kenakalan-remaja-50-

terimakasih pula pada rekan – rekan

persen-remaja.html

yang telah membantu selama proses

6.

Sri,

Pranikah

penelitian.

Mahasiswa

Kesehatan
World

Health

7.

Notoatmodjo,

S.

Metodologi

Penelitian Kesehatan. Edisi revisi.

Reproductive Health. Geneva :

Jakarta : Rineka Cipta, 2003

Poerwandari

K.

8.

Pendekatan

Manusia.

Jakarta:

Fakultas

Riwidikdo,

Handoko.

Kesehatan.

Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku

Statistik

Jogjakarta:

Mitra

Cendikia Press, 2007.
9.

Surbakti, EB. Kenakalan Orang

Psikologi Universitas Indonesia;

Tua

2001.

Remaja. Elex Media Komputindo.

Glantz eI. Health Behaviour and

Jakarta. 2008

Health

Education;

Researh

and

Fransisco-Oxfor:

Theory,

Practise.

San

Jossey-Bass

Publishers; 1990.
4.

Kota

Action for Adolescents Sexual and
World Health Organitation ; 1997

3.

di

Universitas Diponegoro, 2009

Organitation.

Coming of Age. From Facts to

2.

Politeknik

Semarang”.Program Pascasarjana

DAFTAR PUSTAKA
1.

Seksual

E.W.”Perilaku

Arikunto S. Prosedur Penelitian.

Penyebab

Kenakalan

10. Emilia, O. Promosi Kesehatan
Dalam

Lingkup

Reproduksi.

Kesehatan

Pustaka

Cendekia

Prees. Yogyakarta.2008
11. papalia,

D

et

Revisi ed. Jakarta: PT. Rineka

Development

Cipta; 2002.

perkembangan).

Al.

Human
(psikologi

Edisi

ke

Sembilan. Kencana. Jakarta. 2008

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH(PREMARITAL INTERCOURSE)

0 18 2

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

1 3 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN SIKAP KEHAMILAN PRANIKAH DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN PRANIKAH PADA REMAJA.

0 1 1

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP SEKS PRANIKAH

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI MTsN DLINGO II BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Kesehatan Reproduksi dengan Sikap terhadap Hu

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA - Unika Repository

0 0 8