PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF BERBASIS PENELITIAN SEBAGAI PENUNJANG MATAKULIAH TEKNIK ANALISIS BIOLOGI MOLEKULER DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

15-128
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF BERBASIS PENELITIAN SEBAGAI
PENUNJANG MATAKULIAH TEKNIK ANALISIS BIOLOGI MOLEKULER
DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Development of Media Interactive Video Based Research has Supporting Technical
Analysis Course Molecular Biology at The State University of Malang
Ira Nurmawati, Mohamad Amin, Murni Saptasari
Universitas Negeri Malang
E-mail : nurmawati_ira@yahoo.com
Abstract-Nowadays, in the newest era of biology science,biology has progressed and developed. One of the
developments marked by the need for Biological Sciences in the field of bioengineering.Thus, it is
importance for under graduates have a competence in technical analysis of molecular biology. One course
that teaches techniques related to Molecular Biologyis Technical Analysis of Molecular Biology.Based on the
results of the needs analysis survey conducted teaching in Technical Analysis Course Molecular Biology
course. there are nobooks, handouts, modules, and media interactive video that used in Technical Analysis
Course Molecular Biology class. More students use journals and other supporting materials associated to
the course. Based on these results, it is necessary to the development the interactive video, in which mainly
discusses about the principles and basic techniques in molecular biology analysis, to facilitate students to
understand and practice the basic principles of Technical Analysis in Molecular Biology.Interactivemedia has
developed based on the research results of analysis of genetic variation buffalo(Bubalusbubalis) at Bima.
The development follows the model of the development model Kempand Dayton(1985) which subsequently

conducted product trials by media experts, expertmaterial, andasmallgroup trials as evaluative measures
developed product.
Keywords:InteractiveMedia, TechnicalAnalysis of Molecular Biology

PENDAHULUAN
Era perkembangan teknologi dan
sains saat ini telah memasuki babak
bioengineering yang dalam aplikasinya
melibatkan ilmu biologi dalam memecahkan
masalah
terkait
makhluk
hidup.
Bioengineering memiliki cakupan yang luas,
salah satunya menggunakan aplikasi ilmu
Biologi Molekuler dan ilmu teknik untuk
mencari kemiripan struktur, fungsi, dan
proses yang ada pada makhluk hidup. Agar
dapat menjawab tantangan di era
bioengineering saat ini maupun di masa

yang akan datang, para lulusan perguruan
tinggi perlu dibekali dengan kompetensi
penguasaan teori, prinsip, dan prosedur
dasar dalam teknik analisis biologi
molekuler sebagai salah satu bentuk
aplikasiBioengineering.
Kompetensi
tersebut bisa didapatkan oleh mahasiswa

750

yang menempuh perkuliahan Teknik
Analisis Biiologi Molekuler.
Berdasarkan hasil survei analisis
kebutuhan bahan ajar yang dilakukan di
kelas TABM terhadap sepuluh mahasiswa,
diketahui bahwa belum ada buku, hand out,
modul, maupun media berupa video
interaktif maupun video animasi yang
digunakan dalam perkuliahan TABM. Siswa

lebih menggunakan jurnal dan buku
penunjang lain yang terkait dengan TABM.
Penggunaan media pembelajaran yang
berbasis multimedia dan video animasi
belum pernah digunakan oleh dosen,
sehingga siswa merasa kesulitan dalam
memahami materi yang bersifat abstrak
sepertiisolasi DNA, PCR, elektroforesis
agarose dan poliakrilamid. Materi tersebut
akan lebih menarik, mudah dipahami, dan
lebih kontekstual jika menggunakan media
pembelajaran seperti video interaktif

Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

ataupun video animasi berbasis penelitian
dibandingkan hanya dengan membaca buku
dan mendengarkan penjelasan secara
verbal.
Sebagai upaya dalam mengatasi

permasalahan tersebut adalah dengan
menggunakan media interaktif. Media
interaktif dapat menyajikan sebuah
pembelajaran yang dapat menghadirkan
suatu obyek dan proses yang kompleks,
abstrak dan bersifat teknis kedalam kelas
sehingga mahasiswa akan tertarik, mudah
paham, dan tidak merasa bosan. Hal itu
dikarenakan media (terdiridariteks, suara,
gambar, dan video) yang digunakan
dalampembelajaran akan menggambarkan
secara nyata materi atau konten dalam
mempelajari
teknik
analisis
biologi
molekuler. Hal ini sejalan dengan Hamalik
(1994) yang mengemukakan bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam
proses

belajar
mengajar
dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Pengembangan
media
pembelajaran yang dikembangkan adalah
media pembelajaran berbasis multimedia.
Pembuatan
mediadiharapkan
mampu
membantu mempermudah mahasiswa
dalam mempelajari dan memahami, serta
mengaplikasikan
teori,
prinsip,

dan
prosedur dasar dalam teknik analisis biologi
molekuler, khususnya isolasi DNA, PCR,
elektroforesis agarose dan poliakrilamid.
Penelitian
mengenai
pengembangan
media
pembelajaran
interaktif pernah dilakukan Muhammad Ali
pada tahu 2009, “a’ad Wazis Hiedayat
danSulistiyowati pada tahun 2010, dan
Fuana
Fua
Lindisari
pada
tahun
2012.Penelitian yang dilakukanoleh Ali
(2009) ialah mengenai pengembangan


media pembelajaran interaktif pada
matakuliah
medan
elektromagnetik.
Penelitian
ini
menggunakan
model
pengembangan perangkat lunak yang
meliputi tahapan analisis kebutuhan,
perancangan media, pengembangan media,
pengujian, dan implementasi. Penelitian ini
melibatkan
ahli
media
dan
ahli
pembelajaran serta menggunakan angket
untuk
pengguna

media
(uji
cob
akelompokkecil).Ali (2009) mengungkapkan
bahwa hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa
media
pembelajaran
yang
dikembangkan memenuhi criteria sangat
baik dan menunjukkan respon mahasiswa
yang baik pula.
Berdasarkan pernyataan diatas,
pengembangan
media
pembelajaran
berbasis multimedia ini bertujuan untuk
mengembangkan media pembelajaran
berbasis multimedia dan untuk menguji
kelayakan media pembelajaran berbasis

multimedia untuk mahasiswa matakuliah
TABM di Universitas Negeri Malang.

METODE PENELITIAN
Model
pengembangan
yang
digunakandalampenelitianiniadalah model
Kemp & Dayton (1985). Alasan penggunaan
model Kemp & Dayton ini karena langkahlangkah
model
tersebut
mampu
memberikan arahan secara detail sehingga
menghasilkan produk yang jelas. Langkahlangkah model pembelajaran Kemp &
Dayton (1985) adalah sebagai berikut: (a)
menentukan tujuan khusus (objectives)
pembelajaran dari produk, (b) menyiapkan
isi materi dan video (Content outline), (c)
membuat story board, (d) developing,

editing, and mixing, (e) testing and revising.
Tujuan
khusus
pembelajaran
produk mengarahkan mahasiswa dapat
menjelaskan konsep dasar isolasi DNA,
elektroforesis
agarose,
PCR,
dan
elektroforesis poliakrilamid. Selain dapat

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS

751

menjelaskan konsep dasar mahasiswa juga
diharapkan dapat menjelaskan prosedur
kerja isolasi DNA, elektroforesis agarose,
PCR, dan elektroforesis poliakrilamid. Pada

tahap menyiapkan isi materi dan video,
yang ditamppilkan adalah rumusan butirbutir materi yang sama dengan tujuan
khusus pembelajaran yang meliputi isolasi
DNA,
elektroforesis
agarose,
PCR,
elektroforesis
poliakrilamid.
Adapun
langkah selanjutnya yakni menyusun story
board yang berisi gambaran sketsa dan
rincian catatan atau narasi dari content
produk. Setelah membuat story board
dilanjutkan dengan developing, editing, and
mixing, pada tahap inilah semua content
yang sudah di sketsa akan disatukan ke
dalam program komputer untuk membuat
media yang dikembangkan. Pada tahap
akhir adalah teting and revising, yang mana
tahap ini bertujuan untuk acuan revisi atau
perbaikan produk.
Media
pengembangan
akan
divalidasi oleh Ahli Bidang Studi yang
memiliki latar belakang pendidikan di
bidang genetika dan biologi molekuler.
Adapun validasi media pembelajaran
divalidasi oleh Ahli media dengan kualifikasi
minimal memiliki latar belakang pendidikan
magister (S2) atau Doktor (S3), dan
dilakukan pula uji coba kelompok kecil
kepada mahasiswa TABM di Universitas
Negeri Malang. Setelah dilakukan validasi,
maka akan diperoleh skor validasi yang

kemudian dikualifikasikan berdasarkan
kriteria kualifikasi penilaian seperti pada
tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1.Pengambilan Keputusan Revisi Media
Interaktif
Tingkat
Pencapaian
81-100

Kategori

Keputusan Uji

Sangat baik

61-80

Baik

Tidak perlu
direvisi
Tidak perlu
direvisi
Direvisi
Direvisi
Direvisi

41-60
Cukup
21-40
Kurang baik
0-20
Sangat kurang
(Diadaptasi dari Suwastono (2011))

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Produk yang dihasilkan dalam
penelitian pengembangan ini berupa
perangkat lunak media pembelajaran yang
berbasis multimedia. Matakuliah dalam
pengembangan produk ialah Teknik Analisis
Biologi Molekular dengan materi isolasi
DNA, elektroforesis agarose, PCR, dan
elektroforesis poliakrilamid.
Perangkat
lunak
media
pembelajaran yang berbasis multimedia ini
ditampilkan dengan layout yang menarik
dan kemudahan navigasi. Penampilan isi
materi yang menarik pada media ini
diharapkan dapat memotivasi siswa dalam
belajar.
Tampilan media dapat dilihat pada
Tabel 2. Story Board di bawah ini.

Tabel 2. Storyboard media pembelajaran
No
1

Gambar
Halaman Pembuka

2

Halaman Kata Pengantar

3

HalamanTinjauanKurikulum

752

Storyboard
Halaman pembuka merupakan tampilan awal dari media interaktif. Pada
halaman ini terdapat nama matakuliah, materi yang terdiri atas 4 yaitu
isolasi DNA, elektroforesis agarose, PCR, dan elektroforesis
poliakrilamid; kata pengantar, tinjauan kurikulum, profil pengembang,
da
e u Keluar .
Halaman kata pengantar berisi ucapan rasa syukur, terimakasih, alasan
pemilihan darah, mikrosatelit, dan saran serta masukan dari pengguna
media. Jika ingin kembali ke halaman pembuka, maka pengguna dapat
menekan to bol Me u Uta a .
Halaman tinjauan kurikulum berisi 4 menu yaitu deskripsi matakuliah,
standar kompetensi, deskripsi pokok bahasan, dan tujuan pembelajaran
dari TABM. Jika ingin kembali ke halaman pembuka, maka pengguna
dapat menekan to bol Me u Uta a .

Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

No
4

Gambar
Halaman Profil Pengembang

5

Halaman Materi

5

Halaman Sub-Materi

6

Halaman Keluar

Storyboard
Halaman profil pengembang berisi riwayat hidup dari pengembang
media interaktif dan informasi-informasi terkait pengembang, misalnya
contact person.
Halaman materi ini memberikan gambaran bahwa media interaktif yang
dibuat ini terdiri atas 4 materi yaitu isolasi DNA, elektroforesis agarose,
Polymerase Chain Reaction (PCR), dan elektroforesis poliakrilamid.
Halaman sub-materi untuk tiap materi sama yang terdiri atas 7 menu
utama yaitu konsep dasar, alat dan bahan, keselamatan kerja, prosedur,
video, diskusi, dan laporan. Jika ingin kembali kehalaman pembuka,
maka pengguna dapat menekan to bol Me u Uta a
Halaman keluar ini dapat berlangsung dengan cara menekan tombol
Keluar ya g terletak di pojok bawah kanan media. Ketika tombol ini
ditekan, maka akan ada tulisa Tha k You . Ke udia , pe ggu a akan
berada pada folder semula.

Adapun storyboard dalam media interaktif
ini sebagai berikut.
Nama Mata Kuliah
Materi
Keluar
Kata Pengantar
Tinjauan Kurikulum
Profil Pengembang

Menu
Utama
Deskripsi
Mata
Kuliah

LOGO UM &
TULISAN PPS
UM

Kata Pengantar
Standar
Kompetensi

Deskripsi
Pokok
Bahasan

Tujuan
Pembelajaran

TinjauanKurikulum

Menu
Utama
Menu
Utama

ProfilPengembang
Materi

Isolasi
DNA
Konsep
Dasar

Menu
Utama

Elektroforensis
Agarose
Alat&
Bahan

Elektroforesis
Poliakrilamid

PCR

Keselamatan Kerja

Prosedur

Video

Diskusi

Laporan

Isolasi DNA

Media
pembelajaran
yang
dikembangkan pada matakuliah Teknik
Analisis Biologi Molekuler mengikuti model

Kemp & Dayton (1985) yang terdiri dari
tahap-tahap
sebagai
berikut:
(a)
menentukan tujuan khusus (objectives)
pembelajaran dari produk, (b) menyiapkan
isi materi dan video (Content outline), (c)
membuat story board, (d) developing,
editing, and mixing, (e) testing and revising.
Media pembelajaran yang dikembangkan
merupakan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif karena pada media
pembelajaran sudah mencakup teks,
gambar, suara, dan video kegiatan isolasi
DNA, elektroforesis agarose, PCR, dan
elektroforesis agarose yang dilakukan oleh
pengembang. Selain itu, siswa dapat
berinteraksi langsung dengan media
pembelajaran ini terutama pada saat
memilih topik yang ingin dipelajari dan
menjawab latihan soal.Hal ini tentu berbeda
jika siswa hanya mempelajari materi terkait
TABM melalui buku. Siswa hanya akan
belajar secara pasif tanpa adanya interaksi
yang dilakukan siswa. Menurut Ardianti
(2012) Media pembelajaran interaktif
merupakan salah satu produk berbasis TIK
yang dimanfaatkan untuk media yang dapat
memudahkan dan membangkitkan minat
belajar siswa dalam pembelajaran.
Sesuai dengan pernyataan Wijaya,
dkk
(2012)
multimedia
merupakan
perpaduan antara berbagai media (format
file) yang berupateks, grafik, audio, dan

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS

753

digunakan
untuk
menyampaikan
pesan/informasi dari pengirim ke penerima
pesan/informasi. Multimedia interaktif
adalah suatu multimedia yang dilengkapi
dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Contoh multimedia interaktif adalah:
Aplikasi game
dan CD interaktif.
Karakteristik terpenting dari multimedia
interaktif dalam pembelajaran di kelas
adalah siswa tidak hanya memperhatikan
media atau objek saja, melainkan
jugadituntut untuk berinteraksi selama
mengikuti pembelajaran.
Media
pembelajaran
yang
dikembangkan oleh peneliti saat ini
memiliki
beberapa
kelebihan
dan
kekurangan
produk.Kelebihan
produk
perangkat lunak media pembelajaran ini
adalah
media pembelajaran ini dapat
dioperasikan melalui komputer maupun
laptop. Isi materi dan soal yang disajikan
disesuaikan dengan tujuan khusus yang
harus dicapai oleh mahasiswa sehingga
dapat lebih focus dalam belajar. Kualitas
gambar, video, musik, dan efek suara
dikembangkan
dengan
baik,
dan
diintegrasikan dengan baik satu sama lain.
Produk
yang
dikembangkan
dapat
digunakan sebagai sarana belajar mandiri
oleh siswa.
Selain kelebihan, produk yang
dikembangkan juga memiliki kelemahan,
karena belum divalidasi, sehingga masih
belum diketahui keefektifan dari produk
yang dikembangkan, sehingga perlu
dilakukan validasi terlebih dahulu untuk
dapat diketahui keefektivannya dalam
pembelajaran. Produk dikemas dalam
bentuk Compact Disc, sehingga perlu hatihati dalam menyimpan dan hindarkan dari
debu serta suhu yang panas karena dapat
mengurangi kualitas produk.

754

SIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
Adapun simpulan dan saran yang
dapat dipaparkan adalah sebagai berikut,
berdasarkan langkah pengembangan yang
telah
dilakukan
dihasilkan
media
pembelajaran berbasis multimedia untuk
matakuliah
Teknik
Analisis
Biologi
Molekuler, karena masih belum dilakukan
validasi, maka masih belum diketahui
keefektivan
produk
sehingga
perlu
dilakukan uji validasi terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianti, Ni Made Yunia. 2012.Pengembangan
Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Team Assisted Individualization Untuk
Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (Tik) Dengan Pokok Bahasan
Desain Grafis Pada Siswa Kelas XII SMAN
1 Sukasada. 1 (3): 219-243.
Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan. Bandung:
CitraAdityaBakti
Hiedayat,
S.W
&
Sulistyowati.
2010.
Pengembangan Komputer Pembelajaran
(CAI) Tentang Gerak Lurus Berubah
Beraturan Pada Mata Pelajaran Fisika
Bagi Siswa Kelas VII SMPN 2 Surabaya.
Jurnal Teknologi Pendidikan, (online), 10
(1): 86-99, (http://www.google.co.id/ur),
diakses 30 September 2012
Kemp, J.E., dan Dayton, D.K. 1985. Planning and
Producing Instructional Media. New York:
Harper & Row Publisher Inc.
Wijaya, Yoga Permana. Prasaoran.Rohendi, Dedi.
2012.
EfektivitasPembelajaran
Multimedia
InteraktifBerbasisKonteksTerhadapHasilB
elajarSiswaPada
Mata
Pelajaran
TIK.(Online),
(https://
yogapermanawijaya.files.efektivitaspembelajaran-multimedia-interaktifberbasis-konteks-terhadap-hasil-belajarsiswa-pada-mata-pelajar.pd0,d.bmk),
diakses 24 Juni 2013.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Pertanyaan :
1. Sejauh mana interaktif siswa dengan media
yang dikembangkan ? Bagaimana jika
media yang dikembangkan ini digunakan
pada
mahasiswa
yang
memiliki
kemampuan tingkat rendah ? (Bapak Andin
Irsadi)

Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

2.

3.

1.

Media interaktif ini keunggulannya apa saja
? Software bisa diformat .exe, ini adalah
saran, mungkin bisa digunakan untuk
perbaikan media yang dibuat. (Ibu Yanti
Herlanti)
Sampai
sejauh
manakah
tahapan
penelitian pengembangan yang dilakukan
saudari ? (Ibu Gusmaweti)
Jawaban:
Interaktif ini terjadi ketika mahasiswa
menjalankan masing-masing menu yang
ada di dalam media, siswa mempelajari
secara langsung dan mandiri tiap-tiap
materi yang ada di dalam media, pada
media juga terdapat diskusi yang bisa
langsung digunakan mahasiswa untuk
dijawab dan melatih sampai sejauh mana
tingkat pemahaman siswa terhadap
materi.

2.

3.

Masih bisa digunakan ada siswa yang
berkemampuan tingkat rendah karena
media yang dikembangkan memuat
materi, teknik, prosedur dasar dilengkapi
dengan video yang diharapkan dapat
memudahkan siswa mempelajarinya.
Karena berbasis penelitian sehingga lebih
kontekstual dan bermakna. Selain itu,
prinsip, teknik, dan prosedur dasar yang
ada dilengkapi dengan video kerja
praktikum, sehingga diharapkan media ini
dapat memudahkan mahasiswa belajar
secara
mandiri
dan
membantu
memberikan gambaran awal kepada
mahasiswa sebelum melakukan praktikum
yang sebenarnya.
Terima kasih atas sarannya, dan saya akan
menindaklanjuti untuk perbaikan media
saya ke dapan.
Penelitian pengembangan ini masih belum
sampai pada tahap simpulan dan hasil.
Karena tahap validasi masih belum
selesai.

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS

755