095812 AKJ 08 Februari 2005 Narkoba

KARAKTERISTIK Daerah Istimewa Jogjakarta yang heterogen/
dengan segala potensi yang dimilikinya/ secara ekonomis dan strategis
telah menggiurkan para sindikat narkoba// Mereka/ tampaknya akan
menjadikan Jogjakarta tidak hanya sebagai tempat transit saja/
melainkan juga sebagai daerah tujuan/ sekaligus sebagai daerah
konsumen narkoba// Kondisi untuk menjadikan Jogjakarta sebagai
kawasan bisnis narkoba mereka anggap menguntunghkan/ karena
letak kota Jogjakarta memiliki posisi strategis/ seperti halnya posisi
Indonesia di mata internasional// Kenapa dinilai strategis?/ karena
Jogja merupakan daerah lintasan ke daerah lain/ dengan sarana
transportasi yang sangat lancar/ baik melalui darat maupun udara// Di
samping itu/ Jogja dibebani jumlah penduduk yang sangat padat dan
heterogen/ karena statusnya sebagai Kota Pelajar dan kota wisata/
yang menjadikan banyaknya penduduk musiman berdatangan ke
Yogyakarta//
VISUAL:
Tugu – diambilkan dari feature tgl 17 Oktober
Malioboro – diambilkan dari feature 17 Oktober
Bandara – diambilkan dari arsip visual yang pernah tayang
Barang bukti pil/ alat-alat suntik/ botol dll.


Dengan kondisi tersebut/ posisi Jogjakarta sangat rawan dari terhadap
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba/ Generasi muda yang
tergiur berbisnis narkoba serta kecanduan barang haram itu/ jumlah
nya cukup besar/ Diperkirakan/ mahasiswa dan pelajar yang

kecanduan narkoba jauh lebih besar dibanding anak-anak muda
pecandu dan pebisnis narkoba yang ditangkap polisi//
Apa Kabar Jogja memperoleh data dari Polda DIJ/ yaitu data
tersangka dan jumlah barang bukti yang disita//

Untuk periode Januari sampai dengan Desember 2001/ jumlah
perkara yang masuk ke pengadilan umum sebanyak 170/ dengan
jumlah tersangka 199 orang/ terdiri dari: mahasiswa 50/ swasta 78/
pelajar 27/ penganguran 24/ buruh 10/ pengamen 4/ tukang parkir 3/
pengemudi 2 dan 1 orang arsitek// Para tersangka itu 195 laki-laki dan
4 perempuan//
Pada periode yang sama/ jumlah barang bukti yang disita adalah/ 196
gram shabu-shabu/ 45,5 gram putauw/ 1.574 kg ganja/ 27 butir pil
ecstasy/ 1.648 butir pil koplo dalam berbagai merk/ 9 alat suntik
putauw/ 8 kompor/ 8 buah bong/ dan 2 buah timbangan// Sedangkan

uang tunai yang dijadikan barang bukti sejumlah Rp 1.130.000//

Pada periode Januari sampai dengan Desember 2002/ jumlah perkara
yang diajukan ke pengadilan sebanyak 186/ dengan jumlah tersangka
208 orang// terdiri dari/ 92 mahasiswa/ 52 swasta/ 14 pelajar/ 20
pengangguran/ 23 wiraswasta/ 3 pengamen/ 3 tukang parkir/ dan 1
satpam//
Jumlah barang bukti yang disita/ 66,13 gram shabu-shabu/ 34,2 gr
putauw/ 32,222 kg ganja/ 86,5 butir pil ecstasy/ 2.082 butir pil lexotan
berbagai merk serta 5 pot tanaman ganja//

Periode Januari sampai dengan Desember 2003/ jumlah perkara yang
disidangkan sebanyak 207 perkara/ dengan jumlah tersangka 199
orang/ terdiri dari 118 mahasiswa/ 58 swasta/ 20 wiraswasta/ 9
pelajar/ 18 pengangguran/ 5 pengamen/ 6 buruh/ 2 ibu rumah tangga/
dan 1 tukang parkir//
Sepanjang tahun 2003 itu/ jumlah barang bukti yang disita/ 323,12
gram shabu-shabu/ 32,1 gram putauw/ 13.153,2 gram ganja/ 454 butir
pil ecstasy dan 2.298 butir pil lexotan dalam berbagai merk//


Pemirsa/ untuk periode Januari sampai dengan Nopember 2004/
jumlah perkara yang disidangkan ada 170/ dengan jumlah terdangka
197 orang/ terdiri atas? 76 mahasiswa/ 53 swasta/ 4 pelajar/ 10
pengangguran/ 42 wiraswasta/ 3 PNS dan seorang pengamen//
Jumlah barang bukti yang disita/ 97,4 gram shabu-shabu/ 73,7 gram
putauw/ 1.155 kg ganja/ 84 butir ecstasy/ 3.602 pil lexotan berbagai
merk//

Kita patut angkat topi, buat kepolisian Jogjakarta/ yang telah berhasil
membongkar jaringan narkoba// Bila Kepolisian sebagai unsur
pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga menekan berkembangnya
bisnis penghancur masa depan generasi muda/ seperti narkoba itu/
yang menjadi pertanyaan/ adakah masyarakat yang peduli terhadap
para pecandu narkoba/ minimal menyapa dan mengalihkan perhatian
agar tidak kosong pikirannya?//

Adalah sekelompok anak muda/ sejak 12 Oktober tahun 1999/
berikrar untuk lebih mempedulikan pecandu narkoba// Mereka
kemudian berhimpun dalam satu wadah/ yayasan Hana namanya//
Leo/ Wakil Koordinator Yayasan Hana/ yang mengenakan kaos

bertuliskan HAPPY LIFE WITHOUT DRUGS/ menjelaskan/
sebenarnya gerakan Hana lebih ke upaya preventif//
------------------------statement: Leo/Wkl Koord Hana--------------------time code: 11.13.12 – 11.47.19
Para pecandu yang ditangani anak-anak muda dalam komunitas
Hana/ mayoritas mahasiswa adalah bagaimana supaya pecandu
kambuhan itu dapat stabil hidupnya.
------------------------statement: Leo/Wkl Koord Hana--------------------time code: 13.53.08 – 14.12.00
Sementara itu/ Drs Kusumadmo MM/ mengomentari banyaknya
mahasiswa dan pelajar yang terkena candu narkoba/ justru melihat
sebagai tantangan buat Jogjakarta//
----------------statement : Drs Kusumadmo MM/Dosen-------------------time code : 20.19.00 – 21.25.12
Sedangkan upaya-upaya terpadu masih bisa dilakukan guna mencegah
napza//
----------------statement : Drs Kusumadmo MM/Dosen-------------------time code :21.30.00 – 23.58.17
Pemirsa/ dari hasil penelitian GRANAT/ atau Gerakan Nasional Anti
Narkotika DIJ/ khusus tanggapan warga Jogja terhadap

penyelahgunaan narkoba/ hasilnya sangat mengejutkan// Sebagian
besar warga Jogja yang menjadi respponden/ ternyata sangat acuh//
--------------statement : Faishaidar (Sekjen Granat DIY)-----------------time code : 00.34.08 – 00.51.17

Dengan demikian/ pihak Granat mencari terobosan lain/ yaitu melalui
berbagai penyuluhan ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus/ agar
generasi muda yan belum terkontaminasi narkob tetap dapat
menamengi diri dari berbagai kejahatan narkoba tersebut//