Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 15/PB/2006
TENTANG
MEKANISME PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN
DANA PENYESUAIAN ADHOC TAHUN ANGGARAN 2006
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang
: a. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
ditetapkan oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
harus
dilaksanakan
dengan
tertib,
efisien,
transparan,
dan
bertanggung jawab sesuai ketentuan perundang-undangan;
b. bahwa untuk membantu keuangan daerah dalam rangka mendanai
pembangunan infrastruktur jalan serta sarana dan prasarana fisik
lainnya, pada APBN Tahun Anggaran 2006 dialokasikan Dana
Penyesuaian Adhoc;
c. bahwa salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal
Perbendaharaan adalah menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan
anggaran sesuai dengan ketentuan APBN dan peraturan perundangundangan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan tentang Mekanisme Pembayaran/Penyaluran dan
Pelaporan Dana Penyesuaian Adhoc Tahun Anggaran 2006 sebagai
pedoman bagi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
dan Pemerintah Daerah penerima Dana Penyesuaian Adhoc;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 133, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4571);
6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan APBN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4214) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 418);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2005 tentang
Petunjuk, Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan, dan Revisi Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2006;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.02/2005 tentang
Penetapan Rincian Dana Penyesuaian Adhoc Tahun Anggaran 2006
Kepada Kabupaten/Kota;
9. Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
Nomor
PER-
66/PB/2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas
Beban APBN;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
DIREKTUR
JENDERAL
PERBENDAHARAAN
TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN
PELAPORAN
DANA
PENYESUAIAN
ADHOC
TAHUN
ANGGARAN 2006
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud
dengan:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebut
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember tahun
berkenaan.
2. Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut Pemda adalah
Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
yang
selanjutnya disebut Kanwil Ditjen PBN adalah instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan
bertanggung
jawab
langsung
kepada
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan.
4. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebut
KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Kanwil Ditjen PBN.
5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA
adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Pemda
penerima Dana Penyesuaian Adhoc Tahun Anggaran (TA) 2006 dan
ditandatangani Bupati/Walikota bersangkutan serta disahkan oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan
berfungsi sebagai dasar pelaksanaan pencairan Dana Penyesuaian
Adhoc atas beban APBN.
6. Surat
Perintah
Membayar
digunakan/diterbitkan
oleh
(SPM)
adalah
dokumen
yang
Bupati/Walikota
penerima
Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006 selaku Kuasa Pengguna Anggaran atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan alokasi dana yang
bersumber dari DIPA.
7. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang
diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara
untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.
8. Dana Penyesuaian Adhoc adalah sejumlah dana yang bersumber dari
Dana Penyesuaian pada Anggaran Belanja untuk Daerah dalam
APBN Tahun Anggaran 2006 yang diprioritaskan untuk kegiatan
prasarana fisik infrastruktur jalan serta sarana/prasarana fisik lainnya
yang merupakan kebutuhan daerah.
9. Rekening Kas Daerah Khusus Dana Penyesuaian Adhoc adalah
rekening yang digunakan untuk menampung seluruh penerimaan dan
pengeluaran daerah yang bersumber dari Dana Penyesuaian Adhoc
TA 2006.
BAB II
PENETAPAN DAN PENGGUNAAN DANA
Pasal 2
(1) Alokasi dana untuk masing-masing Kabupaten/Kota penerima Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006, disusun berdasarkan Lampiran
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.02/2005 tanggal 13
Desember 2005.
(2) Dalam rangka penyaluran Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006
kepada
masing-masing
Kabupaten/Kota,
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan mengesahkan DIPA yang selanjutnya disampaikan
kepada Kepala KPPN dan Bupati/Walikota penerima Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006 dengan tembusan kepada:
a. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
b. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
c. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan;
d. Direktur Informasi dan Akuntansi Ditjen Perbendaharaan;
e. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan.
Pasal 3
(1) Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006 hanya dapat dipergunakan untuk
membiayai kegiatan prasarana fisik infrastruktur jalan serta
sarana/prasarana fisik lainnya yang merupakan kebutuhan daerah.
(2) Hasil kegiatan fisik yang dibiayai melalui Dana Penyesuaian Adhoc
TA 2006 harus selesai dan dapat dimanfaatkan pada akhir tahun
2006.
BAB III
MEKANISME PEMBAYARAN/PENCAIRAN
Pasal 4
(1) Dalam rangka pencairan Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006,
Bupati/Walikota selaku Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan
Surat Keputusan yang menetapkan/menunjuk:
a. Pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja/penanggung jawab
kegiatan/pembuat komitmen;
b. Pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji tagihan kepada
negara dan menandatangani SPM;
c. Bendahara
Pengeluaran
untuk
melaksanakan
tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja.
(2) Asli Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
disampaikan kepada Kepala KPPN setempat dengan dilampiri bukti
identitas masing-masing pejabat bersangkutan yang meliputi: nama,
NIP, pangkat/golongan, jabatan, kantor/satker, stempel kantor/satker
bersangkutan serta spesimen tanda tangan.
(3) Bupati/Walikota membuka Rekening Kas Daerah Khusus Dana
Penyesuaian Adhoc yang digunakan untuk menampung Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006.
Pasal 5
(1) Berdasarkan DIPA sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2),
Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk mengajukan Surat
Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) tahap I maksimum sebesar
30 % (tigapuluh persen) dari pagu DIPA kepada KPPN dengan
dilampiri Surat Keputusan Penunjukan Pejabat sebagaimana
dimaksud pada pasal 4 ayat (2).
(2) KPPN menerbitkan SP2D untuk memindahbukukan (mentransfer)
dana dari Rekening Kas Negara ke Rekening Kas Daerah Khusus
Dana Penyesuaian Adhoc, dengan menggunakan Kode Anggaran
sebagai berikut: 01.06.0412.57 40.1076.6222.000000.071.03.0000
(Fungsi, Sub Fungsi,, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Klasifikasi
Belanja, Satker, Bagian Anggaran, Unit Organisasi, dan Lokasi).
(3) SPM LS tahap II dan tahap selanjutnya, dapat diajukan maksimal
sebesar 30 % dari pagu DIPA, apabila sisa dana pada Rekening Kas
Daerah Khusus Dana Penyesuaian Adhoc tahap sebelumnya
maksimal 10 % dari jumlah Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006 yang
telah dicairkan melalui KPPN (kolom 9 pada Lampiran I maksimal
sebesar 10 %).
(4) Pengajuan SPM-LS tahap II dan tahap selanjutnya, dilakukan dengan
melampirkan:
a. Fotokopi Sural Perintah Membayar Uang (SPMU) (pada SPMU
tersebut harus dicantumkan tanggal, nomor dan nilai kontrak
serta uraian pekerjaan);
b. Laporan Penggunaan Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006 tahap
sebelumnya (sesuai Lampiran I);
c. Fotokopi SSP PPN dan PPh.
BAB IV
PEMBUKUAN DAN PELAPORAN
Pasal 6
(1) KPPN melakukan pencatatan/pembukuan terhadap SPMU Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006 sebagai pengawasan pencairan Dana
Penyesuaian Adhoc pada tahap II dan tahap selanjutnya (sesuai
Lampiran II).
(2) KPPN menyelenggarakan akuntansi transaksi Dana Penyesuaian
Adhoc TA 2006 sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
(3) Bupati/Walikota wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban
penggunaan dana (sesuai Lampiran III) secara triwulanan kepada
Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Pelaksanaan
Anggaran, paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya setelah
berakhirnya setiap triwulan.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 7
Perubahan/revisi DIPA dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 96/PMK.06/2005 tentang Petunjuk, Penyusunan,
Penelaahan, Pengesahan, dan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Tahun Anggaran 2006.
Pasal 8
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR
PER15/PB/2006
TENTANG
MEKANISME
PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA
PENYESUAIAN ADHOC TAHUN ANGGARAN 2006
LAPORAN PENGGUNAAN DANA PENYESUAIAN ADHOC
TAHUN ANGGARAN 2006
TAHAP …..…….
No.
Uraian Kegiatan
1
2
Alokasi
DIPA
Belanja
Realisasi
s.d. Tahap
ini
3
4
Pencairan Dana dari Kas Daerah (melalui SPMU)
Sisa Alokasi Jml Kumulatif Realisasi
Sisa Dana
% Sisa Dana
DIPA
Dana pada Kas
s.d.
pada Kas
Penyesuaian
Daerah
Tahap
Daerah
Adhoc
Khusus Dana
ini
Khusus Dana
Penyesuaian
Penyesuaian
Adhoc
Adhoc
5 = (3-4)
6
7
8 = (6 - 7)
9 = (8/6)x100
Jumlah
…………….,……………………………2006
Bupati/Walikota …………………….
………………………..
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR
PER15/PB/2006
TENTANG
MEKANISME
PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA
PENYESUAIAN ADHOC TAHUN ANGGARAN 2006
DAFTAR PENGAWASAN SPMU
DANA PENYESUAIAN ADHOC TA 2006
Kabupaten/Kota :
Alokasi
No.
DIPA
1
3
SPMU untuk Pencairan Dana Adhoc
Tanggal
Nomor
Uraian
4
5
6
Jumlah
Uang
7
Jml. Realisasi
s.d. SPMU ini
Sisa Alokasi
DIPA
8
9 = (3 – 8)
Jumlah
a.n. Kepala Kantor KPPN ………….
Kepala Seksi Perbendaharaan
………………………..
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR
PER15/PB/2006
TENTANG
MEKANISME
PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA
PENYESUAIAN ADHOC TAHUN ANGGARAN 2006
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGGUNAAN DANA PENYESUAIAN ADHOC
TAHUN ANGGARAN 2006
TRIWULAN : …….
No.
Uraian Kegiatan
Alokasi
DIPA
1
2
3
Realisasi Belanja
s.d. Triwulan
lalu
4
Triwulan
ini
5
s.d. Triwulan
ini
6
% Realisasi
Sisa Alokasi
DIPA
7 = (6/3) X 100
8 = (3 – 6)
Jumlah
…………….,……………………………2006
Bupati/Walikota …………………….
………………………..
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 15/PB/2006
TENTANG
MEKANISME PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN
DANA PENYESUAIAN ADHOC TAHUN ANGGARAN 2006
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang
: a. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
ditetapkan oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
harus
dilaksanakan
dengan
tertib,
efisien,
transparan,
dan
bertanggung jawab sesuai ketentuan perundang-undangan;
b. bahwa untuk membantu keuangan daerah dalam rangka mendanai
pembangunan infrastruktur jalan serta sarana dan prasarana fisik
lainnya, pada APBN Tahun Anggaran 2006 dialokasikan Dana
Penyesuaian Adhoc;
c. bahwa salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal
Perbendaharaan adalah menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan
anggaran sesuai dengan ketentuan APBN dan peraturan perundangundangan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan tentang Mekanisme Pembayaran/Penyaluran dan
Pelaporan Dana Penyesuaian Adhoc Tahun Anggaran 2006 sebagai
pedoman bagi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
dan Pemerintah Daerah penerima Dana Penyesuaian Adhoc;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 133, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4571);
6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan APBN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4214) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 418);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2005 tentang
Petunjuk, Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan, dan Revisi Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2006;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.02/2005 tentang
Penetapan Rincian Dana Penyesuaian Adhoc Tahun Anggaran 2006
Kepada Kabupaten/Kota;
9. Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
Nomor
PER-
66/PB/2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas
Beban APBN;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
DIREKTUR
JENDERAL
PERBENDAHARAAN
TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN
PELAPORAN
DANA
PENYESUAIAN
ADHOC
TAHUN
ANGGARAN 2006
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud
dengan:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebut
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember tahun
berkenaan.
2. Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut Pemda adalah
Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
yang
selanjutnya disebut Kanwil Ditjen PBN adalah instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan
bertanggung
jawab
langsung
kepada
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan.
4. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebut
KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Kanwil Ditjen PBN.
5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA
adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Pemda
penerima Dana Penyesuaian Adhoc Tahun Anggaran (TA) 2006 dan
ditandatangani Bupati/Walikota bersangkutan serta disahkan oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan
berfungsi sebagai dasar pelaksanaan pencairan Dana Penyesuaian
Adhoc atas beban APBN.
6. Surat
Perintah
Membayar
digunakan/diterbitkan
oleh
(SPM)
adalah
dokumen
yang
Bupati/Walikota
penerima
Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006 selaku Kuasa Pengguna Anggaran atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan alokasi dana yang
bersumber dari DIPA.
7. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang
diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara
untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.
8. Dana Penyesuaian Adhoc adalah sejumlah dana yang bersumber dari
Dana Penyesuaian pada Anggaran Belanja untuk Daerah dalam
APBN Tahun Anggaran 2006 yang diprioritaskan untuk kegiatan
prasarana fisik infrastruktur jalan serta sarana/prasarana fisik lainnya
yang merupakan kebutuhan daerah.
9. Rekening Kas Daerah Khusus Dana Penyesuaian Adhoc adalah
rekening yang digunakan untuk menampung seluruh penerimaan dan
pengeluaran daerah yang bersumber dari Dana Penyesuaian Adhoc
TA 2006.
BAB II
PENETAPAN DAN PENGGUNAAN DANA
Pasal 2
(1) Alokasi dana untuk masing-masing Kabupaten/Kota penerima Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006, disusun berdasarkan Lampiran
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.02/2005 tanggal 13
Desember 2005.
(2) Dalam rangka penyaluran Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006
kepada
masing-masing
Kabupaten/Kota,
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan mengesahkan DIPA yang selanjutnya disampaikan
kepada Kepala KPPN dan Bupati/Walikota penerima Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006 dengan tembusan kepada:
a. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
b. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
c. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan;
d. Direktur Informasi dan Akuntansi Ditjen Perbendaharaan;
e. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan.
Pasal 3
(1) Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006 hanya dapat dipergunakan untuk
membiayai kegiatan prasarana fisik infrastruktur jalan serta
sarana/prasarana fisik lainnya yang merupakan kebutuhan daerah.
(2) Hasil kegiatan fisik yang dibiayai melalui Dana Penyesuaian Adhoc
TA 2006 harus selesai dan dapat dimanfaatkan pada akhir tahun
2006.
BAB III
MEKANISME PEMBAYARAN/PENCAIRAN
Pasal 4
(1) Dalam rangka pencairan Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006,
Bupati/Walikota selaku Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan
Surat Keputusan yang menetapkan/menunjuk:
a. Pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja/penanggung jawab
kegiatan/pembuat komitmen;
b. Pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji tagihan kepada
negara dan menandatangani SPM;
c. Bendahara
Pengeluaran
untuk
melaksanakan
tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja.
(2) Asli Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
disampaikan kepada Kepala KPPN setempat dengan dilampiri bukti
identitas masing-masing pejabat bersangkutan yang meliputi: nama,
NIP, pangkat/golongan, jabatan, kantor/satker, stempel kantor/satker
bersangkutan serta spesimen tanda tangan.
(3) Bupati/Walikota membuka Rekening Kas Daerah Khusus Dana
Penyesuaian Adhoc yang digunakan untuk menampung Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006.
Pasal 5
(1) Berdasarkan DIPA sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2),
Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk mengajukan Surat
Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) tahap I maksimum sebesar
30 % (tigapuluh persen) dari pagu DIPA kepada KPPN dengan
dilampiri Surat Keputusan Penunjukan Pejabat sebagaimana
dimaksud pada pasal 4 ayat (2).
(2) KPPN menerbitkan SP2D untuk memindahbukukan (mentransfer)
dana dari Rekening Kas Negara ke Rekening Kas Daerah Khusus
Dana Penyesuaian Adhoc, dengan menggunakan Kode Anggaran
sebagai berikut: 01.06.0412.57 40.1076.6222.000000.071.03.0000
(Fungsi, Sub Fungsi,, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Klasifikasi
Belanja, Satker, Bagian Anggaran, Unit Organisasi, dan Lokasi).
(3) SPM LS tahap II dan tahap selanjutnya, dapat diajukan maksimal
sebesar 30 % dari pagu DIPA, apabila sisa dana pada Rekening Kas
Daerah Khusus Dana Penyesuaian Adhoc tahap sebelumnya
maksimal 10 % dari jumlah Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006 yang
telah dicairkan melalui KPPN (kolom 9 pada Lampiran I maksimal
sebesar 10 %).
(4) Pengajuan SPM-LS tahap II dan tahap selanjutnya, dilakukan dengan
melampirkan:
a. Fotokopi Sural Perintah Membayar Uang (SPMU) (pada SPMU
tersebut harus dicantumkan tanggal, nomor dan nilai kontrak
serta uraian pekerjaan);
b. Laporan Penggunaan Dana Penyesuaian Adhoc TA 2006 tahap
sebelumnya (sesuai Lampiran I);
c. Fotokopi SSP PPN dan PPh.
BAB IV
PEMBUKUAN DAN PELAPORAN
Pasal 6
(1) KPPN melakukan pencatatan/pembukuan terhadap SPMU Dana
Penyesuaian Adhoc TA 2006 sebagai pengawasan pencairan Dana
Penyesuaian Adhoc pada tahap II dan tahap selanjutnya (sesuai
Lampiran II).
(2) KPPN menyelenggarakan akuntansi transaksi Dana Penyesuaian
Adhoc TA 2006 sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
(3) Bupati/Walikota wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban
penggunaan dana (sesuai Lampiran III) secara triwulanan kepada
Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Pelaksanaan
Anggaran, paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya setelah
berakhirnya setiap triwulan.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 7
Perubahan/revisi DIPA dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 96/PMK.06/2005 tentang Petunjuk, Penyusunan,
Penelaahan, Pengesahan, dan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Tahun Anggaran 2006.
Pasal 8
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR
PER15/PB/2006
TENTANG
MEKANISME
PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA
PENYESUAIAN ADHOC TAHUN ANGGARAN 2006
LAPORAN PENGGUNAAN DANA PENYESUAIAN ADHOC
TAHUN ANGGARAN 2006
TAHAP …..…….
No.
Uraian Kegiatan
1
2
Alokasi
DIPA
Belanja
Realisasi
s.d. Tahap
ini
3
4
Pencairan Dana dari Kas Daerah (melalui SPMU)
Sisa Alokasi Jml Kumulatif Realisasi
Sisa Dana
% Sisa Dana
DIPA
Dana pada Kas
s.d.
pada Kas
Penyesuaian
Daerah
Tahap
Daerah
Adhoc
Khusus Dana
ini
Khusus Dana
Penyesuaian
Penyesuaian
Adhoc
Adhoc
5 = (3-4)
6
7
8 = (6 - 7)
9 = (8/6)x100
Jumlah
…………….,……………………………2006
Bupati/Walikota …………………….
………………………..
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR
PER15/PB/2006
TENTANG
MEKANISME
PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA
PENYESUAIAN ADHOC TAHUN ANGGARAN 2006
DAFTAR PENGAWASAN SPMU
DANA PENYESUAIAN ADHOC TA 2006
Kabupaten/Kota :
Alokasi
No.
DIPA
1
3
SPMU untuk Pencairan Dana Adhoc
Tanggal
Nomor
Uraian
4
5
6
Jumlah
Uang
7
Jml. Realisasi
s.d. SPMU ini
Sisa Alokasi
DIPA
8
9 = (3 – 8)
Jumlah
a.n. Kepala Kantor KPPN ………….
Kepala Seksi Perbendaharaan
………………………..
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR
PER15/PB/2006
TENTANG
MEKANISME
PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA
PENYESUAIAN ADHOC TAHUN ANGGARAN 2006
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGGUNAAN DANA PENYESUAIAN ADHOC
TAHUN ANGGARAN 2006
TRIWULAN : …….
No.
Uraian Kegiatan
Alokasi
DIPA
1
2
3
Realisasi Belanja
s.d. Triwulan
lalu
4
Triwulan
ini
5
s.d. Triwulan
ini
6
% Realisasi
Sisa Alokasi
DIPA
7 = (6/3) X 100
8 = (3 – 6)
Jumlah
…………….,……………………………2006
Bupati/Walikota …………………….
………………………..