ART Karina Bianca L. Saccharomyces

Vo1.1, No. 1,

Tahun 2007. Hal 1

"BioS"
Majalah Biologi Populer
Volume 1. No.1. Juli 2007
ISSN 1978 - 5402

Pengantar redaksi,
Akhirnya setelah bergelut dengan
berbagai kesulitan, terkabullah upaya
memunculkan majalah ilmiah populer
BioS. Mempopulerkan masalah pernikpernik i!miah hasil penelitian, catatancatatan kecil penelitian, dan ulas balik,
menjadi tujuan utama penerbitan BioS.
Dengan demikian kajian ilmiah dapat
menjadi membumi pada masyarakat
luas. Memang tidak terlepas dari
kesu!itan, misalnya term/istilah-istilah
nama-nama ilmiah dan kimia tidak
selalu mudah atau ada padan bahasa

Indonesianya.
BioS menampung informasi tentang
biota, yang dalam batas waktu tertentu
sulit dicari batas tegas antara biota dan
nonbiota, dan segala aspek
kehidupannya. Kali ini materi yang
tersaji lebih diwarnai dunia tumbuhan,
dan diharapkan di edisi yang akan
datang lebih bervariasi. Rubrik-rubrik
khusus juga akan selalu disertakan,
seperti tokoh, kekayaan hayati,
advetorial, mari bertanya jawab.
Meskipun secara periodik BioS akan
terbit pada April dan Oktober, edisiedisi khusus juga dapat dilepaskan
seperti edisi perdana kafi ini.

Daftar lsi
Pengantar Redaksi
KLOROFIL: Pigmen


kNセィゥ、オー。ョ@

2

KATEKIN:
Senyawa Teh (Camelia sinensis) yang Multiguna 11
Tembakau Bukan Sekedar Asap Rokok

16

Kelapa Sawit Bukan Hanya Minyak Goreng

25

KURMA: Si Manis dari Surga
Pohon Ara (Ficus carica L}
Formalin: dari mayat sampai tahu

31
38

43

Menengok Keanekaragaman Hayati:
Mikroorganisme, Flora, dan Fauna
Enau, di mana Engkau?

47

Saccharomyces cerevisiae:

Mesin Biologi Penghasll Alkohol

49

Mesocyclops, Secercah Harapan
Pengendali Oemam Berdarah

50

AOVETORIAL:

Bioetanol: Bahan Bakar Masa Depan

52

PROFIL:
Nata de Coco, Llmbah 01 Tangan Seorang Guru 54

KERJASAMA: Kunjungan lndustri
Akhirnya, kami tunggu tulisan Anda di Pabrik Alkohoi/Splrltus Maduklsmo
edisi yang akan datang.
(Aset Bermakna bagi Yogyakarta)

57

Tim Redaksi BioS

60

Kolom Pembaca: Mari bertanya jawab


1

Vo1.1, No. 1, Tahun 2007. Hal 47

Mesin Biologi Penghasil Alkohol

Saccharomyces cerevisiae:
Mesin Biologi Penghasil Alkohol
Karina Bianca Lewerissa
Faku/tas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Saccharomyces cerevisiae merupakan khamir yang cukup
penting peranannya di dalam industri mikrobial. Pemanfaatan
khamir ini di bidang pangan boleh jadi sudah dilakukan sejak
jaman lampau, di dalam pembuatan roti dan minuman
beralkohol (beverages). Saat ini, S. cerevisiae memiliki nilai
komersial yang tinggi karena kegunaannya di dalam industri
(sebagai contoh di dalam industri bir, roti, fermentasi anggur,
dan produksi alkohol). Melalui proses fermentasi yang terjadi
secara alami, telah dilakukan seleksi strain S. cerevisiae yang

potensial pemanfaatannya bagi industri.
Saccharomyces cerevisiae

(Brock, 2006)

Diduga keras, isolasi S. cerevisiae pad a awalnya diperoleh dari
kulit buah anggur dan ditemukan secara tak sengaja. Jika buah anggur diperas untuk
menghasilkan sari buah, maka sejumlah kecil khamir yang terkdndung pada buah anggur
terse but melakukan proses respirasi. Pertumbuhan pesat dari sel-sel khamir menyebabkan
kandungan oksigen di dalam sari buah tersebut menipis, dan kondisi tanpa oksigen tercapai.
Dalam kondisi inilah proses fermentasi terjadi, dan alkohol terbentuk. Mengapa proses ini
dapat terjadi ? S. cerevisiae mampu melakukan 2 jenis metabolisme, fermentasi dan
respirasi. Dalam kondisi aerob, S. cerevisiae melakukan respirasi, sementara dalam
keadaan anoxic (tanpa oksigen) organisme ini melakukan proses fermentasi. Dalam proses
fermentasi, terjadi penurunan jumlah sel, sebaliknya dihasilkan alkohol dan C0 2• Produk
alkohol inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh man usia di ualam industri.
Selain itu, S. cerevisiae merupakan organisme eukariot yang banyak digunakan sebagai
model di bidang biologi sel dan molekuler, sama kasusnya dengan E. coli sebagai
organisme model darijenis prokariot.
Sel S. cerevisiae berbentuk bulat sampai oval, dengan ukuran diameter berkisar antara

5-10 mikrometer. Reproduksinya dilakukan dengan proses pembelahan yang dikenal
dengan istilah budding (pertunasan ).

Sumber
1.
2.

http: 1/e n. wi kipe d i a. org/wi k i/ Saccharo myces_ce re vi si ae
Brock, Biology of Microorganisms, 11 ed. Pearson Education, Inc., NJ. 2006 ..

Korespondensi penulis:
Karina Bianca Lewerissa
Fakultas Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, 50711
Telp. +62- 298 321212; Fax: +62 298 321433; e_mail: [email protected]

49