S GEO 1102794 Chapter3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Tika, M. P
(2005)
penelitian
pengungkapan
deskriptif
suatu
masalah
diartikan
atau
penelitian
keadaan
yang
mengarah
sebagaimana
adanya
pada
dan
mengungkapkan fakta-fakta yang ada walau kadang-kadang diberikan interpretasi
atau analisis yaitu tentang sumber dan kebutuhan air bersih di Kecamatan
Indramayu Kabupaten Indramayu. Metode analisis data yang digunakan yaitu
kuantitatif, peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam menganalisis data
karena setelah data di lapangan diperoleh, peneliti mentabulasi serta menghitung
atau
menganalisis
terlebih
dahulu
data-data
tersebut
kemudian
mendeskripsikannya dengan kalimat sehingga data tersebut mudah dipahami oleh
pembaca lain.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu tepatnya di Kecamatan
Indramayu. Kecamatan Indramayu terdiri dari 18 Desa/Kelurahan yaitu: Desa
Tambak, Desa Telukagung, Desa Plumbon, Desa Dukuh, Desa Pekandangan jaya,
Desa Pekandangan, Desa Singaraja, Desa singajaya, Desa Pabean Udik, Desa
Karangsong,
Kelurahan
Kepandean,
Lemahmekar,
Kelurahan
Lemahabang,
Kelurahan
Kelurahan
Bojongsari,
Kelurahan
Margadadi
Kelurahan
Karangmalang, Kelurahan Karangannyar dan Kelurahan Paoman.
1.
Berdasarkan data dari Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013 lokasi absolut
terletak pada : 6 30’ 45,57’’LS - 6 40’ 30,45’’ LS dan 108 29’ 40,00’’ LS 108 36 20,00 BT
2.
Berdasarkan Peta RBI lembar indramayu dan Jatibarang, lokasi relatif yaitu
Sebelah Utara
: Kecamatan Pasekan
Sebelah Selatan
: Kecamatan Jatibarang
Sebelah Barat
: Kecamatan Sindang dan Kecamatan Lohbener
Sebelah Timur
: Kecamatan Balongan dan Laut Jawa
Lukman Afrianto, 2015
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN
INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
23
Gambar 3.1
Peta Administrasi
24
C. Populasi
Menurut Sugiyono (2013: 117), “bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Populasi tersebut tidak hanya orang melainkan juga objek
dan benda alam yang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang dimaksud populasi dalam
penelitian ini adalah:
1.
Populasi wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah wilayah administratif
Kecamatan
Indramayu
Kabupaten
Indramayu
yang
terdiri
dari
18
Desa/Kelurahan.
Tabel 3.1
Jumlah penduduk, luas desa dan kepadatannya di Kecamatan Indramayu
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Nama
Jumlah
Luas
Kepadatan
Desa/Kelurahan Penduduk (Km2)
Penduduk
Lemahmekar
9.067
0,926
9,792
Lemahabang
4.441
0,514
8,640
Bojongsari
5.105
0,992
5,146
Margadadi
10.695
2.206
4,848
Karangannyar
4.310
0,906
4,757
Paoman
8.256
2.048
4,031
Karang Malang
3.857
1.024
3,767
Kepandean
3.220
1.097
2,935
Dukuh
3.557
1.258
2,828
Karangsong
5.622
2.431
2,313
Pabean Udik
11.881
5.459
2,176
Pekandangan
7.930
3.667
2,163
Tambak
1.852
0,921
2,011
Telukagung
5.055
2.690
1,879
Singajaya
8.295
6.817
1,217
Pekandangan Jaya
4.770
3.935
1,212
Plumbon
5.290
5.139
1,029
Singaraja
6.049
6.176
0,979
Jumlah
109.252 48.206
2,266
Sumber: Kecamatan dalam angka tahun 2013
25
2.
Populasi penduduk
Populasi penduduk dalam penelitian ini mencakup seluruh penduduk di
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 yaitu sebesar
109.252 jiwa.
Tabel 3.2
Jumlah penduduk Kecamatan Indramayu tahun 2007-2012
Kecamatan
Indramayu
2007
102.214
Tahun
2009
2010
2011
2012
103.980 106.672 107.160 109.252
2008
103.227
Sumber: BPS Kabupaten Indramayu Dalam Angka 2013
D. Sampel
1.
Sampel wilayah
Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sampel wilayah
dengan teknik sampling cluster sampling (area sampling). Menurut Sugiyono
(2013: 121) menytakan bahwa “teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.”
Maka sampel yang akan diteliti yaitu sembilan Desa/Kelurahan dari total seluruh
18 Desa/Kelurahan di Kecamatan Indramayu. Untuk menentukan desa mana saja
yang akan diambil sampelnya, maka wilayah populasi harus terlebih dahulu
ditetapkan secara random. Karena populasi mempunyai unsur yang tidak
homogen maka teknik pengambilan sampel masing-masing daerah tersebut
menggunakan
teknik
proportionate
stratified
random
sampling
dengan
menggunakan proporsi jumlah pelanggan dan rumah tangga. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menentukan range dari rumah tangga. Untuk menentukan range
menggunakan persamaan sebagai berikut:
�� �� =
�� �� =
�� �� =
Jumlah rumah tangga tertinggi − Jumlah rumah tangga terendah
−
26
Range = 884,3
Setelah range telah diketahui maka langkah selanjutnya menentukan klasifikasi
range desa kecil, desa sedang, dan desa besar dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
Desa kecil 884 + 567 = 1451
Range desa kecil adalah 567 sampai 1451
Desa sedang 884 + 1451 = 2335
Range desa sedang adalah 1451 sampai 2335
Desa besar 884 + 2335 = 3220
Range desa besar adalah 2335 sampai 3220
Untuk lebih jelas nya lihat tabel 3.3 dan 3.4
Tabel 3.3
Penentuan Predikat Range Rumah tangga
No
Nama Desa
1
2
3
4
Teluk Agung
Plumbon
Dukuh
Pekandangan
Jaya
Pekandangan
Singaraja
Singajaya
Bojongsari
Kepandean
Karangmalang
Karanganyar
Lemahmekar
Lemahabang
Margadadi
Paoman
Karangsong
Pabean Udik
Tambak
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah
534
433
189
458
11
3
Jumlah
Pelangga
n
534
444
189
461
1.682
558
1.013
195
1.201
452
896
1.743
725
2.862
1.145
1.311
2.457
60
1
2
1
-
18.025
19
SL
Sumber: Hasil analisis 2015
K
U
Rumah
Tangga
Predikat
Range
1.510
1.530
1.037
1.200
Sedang
Sedang
Kecil
Kecil
1.682
558
1.013
195
1.202
454
896
1.743
725
2.862
1.145
1.311
2.458
60
2.282
1.682
2.396
1.347
3.220
1.060
1.229
2.573
1.409
2.981
2.270
1.437
3.095
567
Sedang
Sedang
Besar
Kecil
Besar
Kecil
Kecil
Besar
Kecil
Besar
Sedang
Kecil
Besar
Kecil
18.044
32.825
27
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Tabel 3.4
Klasifikasi Desa Berdasarkan Range
Range
Desa Kecil
Desa Sedang
Tambak
Teluk Agung
Dukuh
Plumbon
Karangmalang
Singaraja
Pekandangan Jaya
Paoman
Karangannyar
Pekandangan
Bojongsari
Lemahabang
Karangsong
Desa Besar
Singajaya
Lemahmekar
Margadadi
Pabean Udik
Kapandean
Sumber: Hasil analisis 2015
Setelah
diketahui
klasifikasi
desa
range
berdasarkan
selanjutnya
menentukan jumlah sampel dari tiap-tiap range. Sampel desa yang diambil dari
masing-masing range karena proporsi nya tidak seimbang maka digunakan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Jumlah sampel tiap range =
�
ℎ
�
�
�
�
�
Jumlah range Desa kecil =
= 2,6 dibulatkan menjadi 3
Jumlah range Desa sedang =
= 1,66 dibulatkan menjadi 2
Jumlah range Desa besar =
= 1,66 dibulatkan menjadi 2
Jadi sampel Desa dalam penelitian ini adalah 7 sampel. Kemudian untuk
memproporsionalkan sampel Desa dari tiap-tiap range dengan melihat proporsi
jumlah pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM. Dua desa tersebut diambil
dengan melihat desa yang paling banyak berlangganan PDAM dan desa yang
28
paling sedikit berlangganan PDAM. Lihat gambar 3.2.
A
Kecil
Pelanggan PDAM
B
C
D
Sedang
E
Sedang
Banyak
F
Sedikit
Besar
G
Gambar 3.2
Bagan Penentuan sampel desa penelitian
Untuk range Desa kecil karena sampelnya berjumlah 3 maka satu sampel
ditentukan dengan melihat median dari jumlah pelanggan yang banyak dengan
jumlah pelanggan yang sedikit dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Me = Median
n = jumlah data
x = nilai data
(�
8
2
Me =
+� + )= � +�
+
=
,
29
Tabel 3.5
Penentuan sampel Desa kecil
No
Desa Kecil
1
2
3
4
5
Tambak
Dukuh
Bojongsari
Karangmalang
Pekandangan
Jaya
Lemahabang
Karangannyar
Karangsong
6
7
8
Jumlah Pelanggan X/nilai
PDAM
data
60
X1
189
X2
195
X3
454
X4
461
X5
725
896
1.311
X6
X7
X8
Sumber: Hasil Analisis 2015
Tabel 3.6
Penentuan sampel Desa sedang
No
Desa Sedang
1
2
3
4
5
Plumbon
Teluk Agung
Singaraja
Paoman
Pekandangan
Jumlah
PDAM
Pelanggan
444
534
558
1.145
1.682
Sumber: Hasil Analisis 2015
Tabel 3.7
Penentuan sampel Desa Besar
No
Desa Sedang
1
2
3
4
5
Singajaya
Kapandean
Lemahmekar
Pabean Udik
Margadadi
Jumlah
PDAM
Pelanggan
1013
1202
1743
2458
2862
Sumber: Hasil Analisis 2015
Setelah peneliti memperhatikan dan menganalisis jumlah rumah tangga dan
jumlah pelanggan yang ada di Kecamatan Indramayu maka sampel wilayah dalam
penelitian ini adalah Kelurahan Bojongsari, Desa Pekandangan Jaya, Kelurahan
Karangsong, Desa Plumbon, Desa Pekandangan, Kelurahan Singajaya dan
Kelurahan Margadadi. Lihat tabel 3.5.
30
Tabel 3.8
Sampel Wilayah Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama
Desa/Kelurahan
Predikat
Range
Bojongsari
Pekandangan
Jaya
Karangsong
Plumbon
Pekandangan
Singajaya
Margadadi
Jumlah
Jumlah
Penduduk
Rumah
Tangga/KK
Pelanggan
PDAM
Non
Pelanggan
Kecil
5.105
1.347
195
1.152
Kecil
4.770
1.200
461
739
Kecil
Sedang
Sedang
Besar
Besar
5.622
5.290
7.930
8.295
10.695
47.707
1.437
1.530
2.282
2.396
2.981
13.173
1.311
444
1.682
1.013
2.862
7.968
126
1.086
600
1.383
119
5.205
Sumber: Hasil analisis 2015
2.
Sampel Penduduk
Menurut Tika, M. P (2005. hlm 24), “sampel adalah sebagian dari objek
atau individu-individu yang mewakili suatu populasi.” Kespesifikasian masalah
penelitian dan jenis data yang akan dijaring akan banyak ditentukan oleh struktur
penyampelan. Untuk mendapatkan sampel yang representatif maka jumlah sampel
yang diambil secara proporsional tergantung banyaknya populasi. Sampel bisa
disebut juga sebagai atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti.
Setelah diperoleh sampel wilayah, selanjutnya adalah menentukan sampel
penduduk. Dalam menentukan besaran sampel yang akan diambil maka peneliti
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin.
=
Keterangan:
�
+ ��
n = Jumlah Sampel
N = Kepala keluarga
e = Gelagat pendugaan 10 %
=
=
+
.
.
.
, 2
,
= 99,69 dibulatkan menjadi 100 KK
Dengan demikian, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100
31
kepala keluarga (KK). Untuk menentukan 100 sampel yang berhubungan dengan
kebutuhan air di lapangan dengan memperhatikan strata sosial dan pelanggan
PDAM di lapangan. Selanjutnya setelah ditentukan sampel wilayah dan sampel
penduduk berdasarkan jumlah kepala keluarga yang telah ditetapkan sebelumnya
maka tahap selanjutnya yaitu menentukan besarnya sampel pelanggan dan sampel
non pelanggan yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
��
np =
Keterangan:
np = Jumlah sampel pelanggan
a = Jumlah pelanggan PDAM keseluruhan
b = Jumlah rumah tangga keseluruhan
N = Jumlah sampel keseluruhan
np =
.
�
.
np = 54,97 dibulatkan menjadi 55
Untuk menentukan sampel non pelanggan maka 100 – 55 = 45
Setelah diketahui jumlah sampel pelanggan dan non pelanggan maka
selanjutnya adalah menentukan sampel dari tiap-tiap kelompok range yang telah
ditentukan sebelumnya. Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range pelanggan
secara proporsional, dengan rumus:
Dp =
�
∑ �
��
Dp = Banyaknya sampel pelanggan yang diambil dari range desa
ni = banyaknya pelanggan dari masing-masing desa
∑ni = jumlah pelanggan dari masing-masing desa
No = sampel pelanggan yang telah diketahui sebelumnya
32
Tabel 3.9
Penentuan Sampel Pelanggan
No
Nama
Desa/Kelurahan
Predikat
range
1
Bojongsari
Kecil
195
2
Pekandangan Jaya
Kecil
461
3
Karangsong
Kecil
1.311
Jumlah
Kecil
1.967
4
Plumbon
Sedang
444
5
Pekandangan
Sedang
1.682
Sedang
2.126
Jumlah
Jumlah
Pelanggan
Formula 1
Formula 2
.
Dk =
�
= 13,57
.
dibulatkan menjadi 13
13
Bojongsari =
�
= 1,28
.
Dibulatkan menjadi 1
Pekandangan Jaya
�
= 3,04
.
Dibulatkan menjadi 3
Karangsong =
.
�
= 8,66
.
Dibulatkan menjadi 9
13
.
Ds =
�
= 14,67
.
dibulatkan menjadi 15
15
Plumbon =
�
.
= 3,13
Dibulatkan menjadi 3
Pekandangan =
.
�
= 11,82
.
Dibulatkan menjadi 12
15
.
.
Singajaya =
�
.
= 7,05
Dibulatkan Menjadi 7
Margadadi =
.
�
= 19,94
.
Dibulatkan menjadi 20
6
Singajaya
Besar
1.013
7
Margadadi
Besar
2.862
Jumlah
Besar
3.875
27
27
7.968
55
55
Jumlah
Db =
�
=
.
26,74
dibulatkan menjadi 27
Sumber: Hasil Analisis 2015
Setelah diketahui besaran sampel pelanggan secara proporsional dari tiaptiap desa maka selanjutnya adalah menentukan besaran sampel non pelanggan.
Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range non pelanggan secara proporsional,
dengan rumus:
Dnp =
�
∑ �
��
Dnp = Banyaknya sampel non pelanggan yang diambil dari range desa
ni = banyaknya non pelanggan dari masing-masing desa
∑ni = jumlah non pelanggan dari masing-masing desa
No = sampel pelanggan yang telah diketahui sebelumnya
33
Tabel 3.10
Penentuan Sampel non Pelanggan
No
Nama
Desa/Kelurahan
1
Bojongsari
Predikat
Range
Kecil
Jumlah
Non
Pelanggan
Formula 2
Pekandangan Jaya
Kecil
739
3
Karangsong
Kecil
126
Kecil
2.017
.
�
= 9.70
.
Dibulatkan menjadi 10
Pekandangan Jaya
�
= 6,22
.
Dibulatkan menjadi 6
Karangsong =
�
= 1,06
.
Dibulatkan menjadi 1
Bojongsari =
1.152
2
Jumlah
Formula 1
.
Dk =
�
= 17,43
.
dibulatkan menjadi 17
17
.
4
Plumbon
Sedang
1.086
5
Pekandangan
Sedang
600
Ds =
�
= 14,57
.
dibulatkan menjadi 15
Jumlah
Sedang
1.686
15
.
17
.
�
= 9.66
Dibulatkan menjadi 10
Pekandangan =
�
= 5.33
.
Dibulatkan menjadi 5
Plumbon =
.
15
.
�
= 11,97
.
Dibulatkan Menjadi 12
Margadadi =
�
= 1.02
.
Dibulatkan menjadi 1
Singajaya =
6
Singajaya
Besar
1.383
7
Margadadi
Besar
119
Db =
�
= 12,98
.
dibulatkan menjadi 13
Besar
1.502
13
13
5.205
45
45
Jumlah
Jumlah
Sumber: Hasil analisis 2015
Berdasarkan hasil analisi pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM
maka sampel terakhir yang di dapat untuk kategori pelanggan PDAM sebanyak 55
sampel, sedangkan untuk non pelanggan PDAM sebanyak 45 sampel. Jumlah
tersebut diantaranya untuk Kelurahan Bojongsari berjumlah 11 sampel, terdiri dari
1 sampel pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan Jaya
berjumlah 9 sampel, terdiri dari 3 sampel pelanggan dan 6 sampel non pelanggan
Desa Karangsong berjumlah 10 sampel, terdiri dari 9 sampel pelanggan dan 1
sampel non pelanggan. Desa Plumbon berjumlah 13 sampel, terdiri dari 3 sampel
pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan berjumlah 17
sampel, terdiri dari 12 sampel pelanggan dan 5 sampel non pelanggan. Kelurahan
Singajaya berjumlah 19 sampel, terdiri dari 7 sampel pelanggan dan 12 sampel
non pelanggan. Kelurahan Margadadi berjumlah 21 sampel. Untuk melihat
persebaran sampel yang telah ditentukan dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah
ini.
34
Gambar 3.3
Peta Lokasi Penelitian
35
E. Definisi operasional
1.
Kebutuhan air bersih
Menurut Kodoatie-J, R dan Sjarief, R (2008: 174), “mengemukakan bahwa
Kebutuhan air bersih terdiri dari kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non
domestik”. Kebutuhan air domestik sangat ditentukan oleh jumlah penduduk dan
konsumsi perkapita. Kebutuhan air non domestik meliputi: pemanfaatan
komersial, kebutuhan institusi dan kebutuhan industri.
2.
Pertumbuhan penduduk
Lembaga Demografi FE UI (1981: 5), menyatakan bahwa:
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh
jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara
bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian pula yang terjadi pada
semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan: ‘imigran’
(pendatang) akan menambah dan ‘emigran’ akan mengurangi jumlah
penduduk. Jadi dapat disimpulkan bagwa pertumbuhan penduduk diakibatkan
oleh empat komponen, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), inmigration (migrasi masuk dan out-migration (migrasi keluar). Selisih antara
kelahiran dan kematian disebut reproductive change (perubahan reproduktif)
atau natural increase (pertumbuhan alamiah). Selisih antara in-migration dan
out-migration disebut net migration atau migrasi neto. Jadi pertumbuhan
penduduk hanya dipengaruhi oleh dua cara yaitu melalui perubahan
reproduksi dan migrasi neto.
3.
Proyeksi Penduduk
Menurut Multilingual demographic dictionary dalam Lembaga Demografi
FE UI (1981: 249)
Proyeksi penduduk adalah perhitungan kalkulasi yang menunjukan keadaan
fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi
penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk
yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada
tingkat tertentu.
4.
Kualitas Air
Asdak (2010: 498), mengemukakan bahwa:
Pemanfaatan sumberdaya air, baik untuk keperluan industri, pertanian
(termasuk peternakan) maupun untuk keperluan manusia perlu terlebuh
dahulu ditentukan status kualitas airnya (baku mutu air). Sebagai contoh, di
Jawa Barat, nilai baku mutu air ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur
No, 31 Tahun 1991. Menurut SK No. 31 tersebut, baku mutu air pertanian
36
adalah tidak sama dengan baku mutu air untuk konsumsi manusia (air
minum).
Artinya, air untuk keperluan irigasi yang memiliki baku mutu D tidak dapat
begitu saja digunakan untuk air minum dengan baku mutu B. Lebih lanjut, adanya
perubahan karakteristik fisik, biologi dan kimia suatu perairan, dalam hal ini
dikenal sebagai perubahan kualitas air, akibat adanya perubahan pemanfaatan
lahan DAS misalnya, dapat menjadikan air yang sebelumnya dapat dikonsumsi
manusia menjadi sumberdaya air yang tidak lagi dapat dimanfaatkan oleh manusia
tetapi masih dapat dipakai untuk keperluan lain seperti perikanan dan peternakan
(baku mutu C) atau pemanfaatan air untuk keperluan industri (baku mutu D).
A. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:60) “Variabel penelitian adalah suatu antribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa macam variabel, yaitu:
X1
Proyeksi Penduduk
Y
- Pendidikan
- Anggota Keluarga
- Pendapatan
Kebutuhan Air
Bersih
X2
Persebaran Penduduk
- Lokasi
- Jarak
Gambar 3.4
Variabel Penelitian
Variabel X merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kebutuhan air
yaitu variabel Y. Variabel X terdiri dari jumlah penduduk ( X1) dan perseberan
37
penduduk (X2), karena jumlah penduduk dan persebaran penduduk berkaitan
dengan perkembangan penduduk di suatu wilayah. Indikator dari X1 terdiri dari
pendidikan, anggota keluarga, dan pendapatan, sedangkan indikator dari X2
terdiri dari lokasi dan jarak. Variabel X tersebut akan mempengaruhi variabel Y
karena variabel Y merupakan variabel terikat sedangkan variabel X adalah
variabel bebas. Variabel Y terdiri dari sumber air, kebutuhan air, pemenuhan air,
kualitas air, dan laju pertumbuhan kebutuhan.
Tabel 3.11
Variabel Penelitian
Variabel X
Indikator X1 (Proyeksi
Indikator X2
Penduduk)
(Persebaran
Penduduk)
Pendidikan
Lokasi
Anggota Keluarga
Jarak
Pendapatan
Variabel Y
Y (Pemenuhan Kebutuhan
Air)
Sumber air
Kualitas air
Kebutuhan air
Pemenuhan air
Laju pertumbuhan kebutuhan
Sumber: Hasil pemikiran
B. Teknik Pengumpulan Data
1.
Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel berupa catatan-catatan, laporan-laporan yang dimiliki oleh instansi yang
terkait mengenai penduduk dan kebutuhan air bersih. Dalam penelitian ini penulis
mengambil data jumlah penduduk di peroleh dari BPS Kabupaten Indramayu,
debit air Ci Manuk di peroleh dari PSDA Propinsi Jawa Barat, peta administrasi
dari beberapa dinas terkait di Kabupaten Indramayu.
2.
Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang
fenomena-fenomena yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan
observasi langsung ke lapangan untuk melihat langsung kondisi fisik daerah
penelitian seperti melihat sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh
penduduk sekitar dan bagaimana kualitas air yang di gunakannya.
38
3.
Studi Literatur
Studi literatur merupakan kajian yang digunakan penulis dan hukum-hukum
yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi literatur dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan buku-buku literatur seperti jurnal, peneliti mengambil
data tentang standar kebutuhan rata-rata orang/hari. Karya tulis ilmiah, peneliti
mengambil data tentang berbagai macam sumber air bersih yang di gunakan oleh
penduduk.
4.
Wawancara
Dilakukan untuk menapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancara/daftar pertanyaan
yang diberikan kepada responden. Responden yang telah di tentukan peneliti yaitu
berjumlah 76 responden. Peneliti memperoleh responden di lapangan dengan cara
melihat status sosial masyarakat miskin, sedang dan kaya. Hal tersebut karena
status sosial di masyarakat sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan
air bersih.
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1.
Peta rupa bumi skala 1 : 25.000 lembar Indramayu 1309-423 tahun 1999 dan
lembar Jatibarang 1309-421 tahun 1999. Dugunakan untuk memplot daerah
penelitian dan membuat peta lokasi penelitian
2.
Peta hidrogeologi lembar Indramayu 13.09.11 tahun 2011. Digunakan untuk
mengetahui salinitas air tanah.
3.
GPS digunakan untuk menentukan lokasi dan ketinggian.
4.
Kamera digunakan untuk mendokumentasikan objek hasil kegiatan di
lapangan.
5.
Botol plastik, digunakan untuk mengambil sampel air dari sumber air yang
telah diketahui.
6.
Laptop/Komputer digunakan untuk analisis data.
39
D. Teknik Analisis Data
1.
Untuk mengetahui sumber air bersih yang digunakan oleh penduduk di
daerah penelitian, digunakan teknik suvei kemudian hasil survei tersebut di
identifikasikan sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh penduduk di
daerah penelitian.
2.
Untuk menghitung jumlah kebutuhan air bersih bagi penduduk, menggunakan
model perhitungan dari Ditjen Cipta Karya.
Tabel 3.12
Kebutuhan Rata-rata Air Per Orang Per Hari
No
Kategori Kota
Jumlah Penduduk
1
2
3
4
5
Metropolitan
Kota besar
Kota sedang
Kota kecil
Kota urban
>1000.000
500.000 – 1000.000
100.000 – 500.000
20.000 – 100.000
150
120-150
90-120
80-120
60-80
Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya dinas PU, 1996.(dalam Komalia, K
dan Idrawan, I. (2012).
3.
Untuk menentukan kualitas sampel air dari berbagai sumber air maka
diperlukan uji laboratorium.
4.
Menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. yaitu menggunakan rumus
pertumbuhan penduduk
a.
exponensial.
Pertumbuhan penduduk secara eksponensial
Adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continous) setiap hari
dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan.
Rumus: Pn = Poem atau Pt = Poert
Untuk mencari r maka:
Log
r=
Pt
Po
rt log e
Pt
log(Po
)
t log e
40
Di mana:
Pn atau Pt
Po
r
n atau t
e
b.
Dik
= Jumlah penduduk pada tahun n atau t
= Jumlah penduduk pada tahun awal
= Angka pertumbuhan penduduk
= Waktu dalam tahun
= Bilangan pokok dari sistem logaritma natural
yang besarnya sama dengan 2,7182818
Geometrik
: Pn = Po (1+r)n
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Jangka waktu dalam tahun
Pn = 109.252 (1+0,0112)n
5.
Analisis data wawancara
Analisis data merupakan kegiatan interpretasi data hasil penelitian yang
dilakukan secara sistematis yang kemudian akan menghasilkan suatu kesimpulan.
Setelah data terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan analisis dan
pengolahan data statistik melalui bantuan Software Microsoft Office Excel 2007
dan Software SPSS 16.
a.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang dimaksudkan mendeskripsikan
gejala yang nampak di lokasi penelitian serta kondisi dari keadaan masalah yang
diteliti mulai dari mengolah, menginterpretasikan data, dan informasi lain dengan
data yang dianalisis yang berasal dari literatur dan hasil observasi di lapangan.
Menurut Tika, P. H (2005, hlm. 116) menyatakan bahwa “analisis data
secara deskriptif penting untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif, baik
dalam geografi sosial maupun geografi fisik”. Dalam menganalisis kajian geografi
analisis deskriptif sangat penting karena data dalam ilmu kajian geografi harus
bisa dijelaskan dengan menggunakan kata-kata, agar data tersebut lebih bermakna.
2) Analisis Persentase
Analisis persentase digunakan untuk menghitung besarnya proporsi dalam
41
setiap alternatif jawaban, sehingga kecenderungan jawaban responden dan
fenomena lapangan dapat diketahui. Rumus analisis persentase adalah:
p=
f
x 100%
n
Keterangan :
p
= Presentase
f
= Frekuensi setiap kategori jawaban
n
= Jumlah seluruh responden
100%
= Bilangan konstanta
Kriteria persentase yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
Tabel 3.13
Kriteria Penilaian Persentase
Persentase (%)
0
1 - 24
25 - 49
50
51 - 74
75 - 99
100
Keterangan
Tidak Ada
Sebagian Kecil
Kurang dari setengahnya
Setengahnya
Lebih dari setengahnya
Sebagian besar
Seluruhnya
Sumber : Arikunto, S. hml 47 1998
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Tika, M. P
(2005)
penelitian
pengungkapan
deskriptif
suatu
masalah
diartikan
atau
penelitian
keadaan
yang
mengarah
sebagaimana
adanya
pada
dan
mengungkapkan fakta-fakta yang ada walau kadang-kadang diberikan interpretasi
atau analisis yaitu tentang sumber dan kebutuhan air bersih di Kecamatan
Indramayu Kabupaten Indramayu. Metode analisis data yang digunakan yaitu
kuantitatif, peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam menganalisis data
karena setelah data di lapangan diperoleh, peneliti mentabulasi serta menghitung
atau
menganalisis
terlebih
dahulu
data-data
tersebut
kemudian
mendeskripsikannya dengan kalimat sehingga data tersebut mudah dipahami oleh
pembaca lain.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu tepatnya di Kecamatan
Indramayu. Kecamatan Indramayu terdiri dari 18 Desa/Kelurahan yaitu: Desa
Tambak, Desa Telukagung, Desa Plumbon, Desa Dukuh, Desa Pekandangan jaya,
Desa Pekandangan, Desa Singaraja, Desa singajaya, Desa Pabean Udik, Desa
Karangsong,
Kelurahan
Kepandean,
Lemahmekar,
Kelurahan
Lemahabang,
Kelurahan
Kelurahan
Bojongsari,
Kelurahan
Margadadi
Kelurahan
Karangmalang, Kelurahan Karangannyar dan Kelurahan Paoman.
1.
Berdasarkan data dari Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013 lokasi absolut
terletak pada : 6 30’ 45,57’’LS - 6 40’ 30,45’’ LS dan 108 29’ 40,00’’ LS 108 36 20,00 BT
2.
Berdasarkan Peta RBI lembar indramayu dan Jatibarang, lokasi relatif yaitu
Sebelah Utara
: Kecamatan Pasekan
Sebelah Selatan
: Kecamatan Jatibarang
Sebelah Barat
: Kecamatan Sindang dan Kecamatan Lohbener
Sebelah Timur
: Kecamatan Balongan dan Laut Jawa
Lukman Afrianto, 2015
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN
INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
23
Gambar 3.1
Peta Administrasi
24
C. Populasi
Menurut Sugiyono (2013: 117), “bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Populasi tersebut tidak hanya orang melainkan juga objek
dan benda alam yang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang dimaksud populasi dalam
penelitian ini adalah:
1.
Populasi wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah wilayah administratif
Kecamatan
Indramayu
Kabupaten
Indramayu
yang
terdiri
dari
18
Desa/Kelurahan.
Tabel 3.1
Jumlah penduduk, luas desa dan kepadatannya di Kecamatan Indramayu
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Nama
Jumlah
Luas
Kepadatan
Desa/Kelurahan Penduduk (Km2)
Penduduk
Lemahmekar
9.067
0,926
9,792
Lemahabang
4.441
0,514
8,640
Bojongsari
5.105
0,992
5,146
Margadadi
10.695
2.206
4,848
Karangannyar
4.310
0,906
4,757
Paoman
8.256
2.048
4,031
Karang Malang
3.857
1.024
3,767
Kepandean
3.220
1.097
2,935
Dukuh
3.557
1.258
2,828
Karangsong
5.622
2.431
2,313
Pabean Udik
11.881
5.459
2,176
Pekandangan
7.930
3.667
2,163
Tambak
1.852
0,921
2,011
Telukagung
5.055
2.690
1,879
Singajaya
8.295
6.817
1,217
Pekandangan Jaya
4.770
3.935
1,212
Plumbon
5.290
5.139
1,029
Singaraja
6.049
6.176
0,979
Jumlah
109.252 48.206
2,266
Sumber: Kecamatan dalam angka tahun 2013
25
2.
Populasi penduduk
Populasi penduduk dalam penelitian ini mencakup seluruh penduduk di
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 yaitu sebesar
109.252 jiwa.
Tabel 3.2
Jumlah penduduk Kecamatan Indramayu tahun 2007-2012
Kecamatan
Indramayu
2007
102.214
Tahun
2009
2010
2011
2012
103.980 106.672 107.160 109.252
2008
103.227
Sumber: BPS Kabupaten Indramayu Dalam Angka 2013
D. Sampel
1.
Sampel wilayah
Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sampel wilayah
dengan teknik sampling cluster sampling (area sampling). Menurut Sugiyono
(2013: 121) menytakan bahwa “teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.”
Maka sampel yang akan diteliti yaitu sembilan Desa/Kelurahan dari total seluruh
18 Desa/Kelurahan di Kecamatan Indramayu. Untuk menentukan desa mana saja
yang akan diambil sampelnya, maka wilayah populasi harus terlebih dahulu
ditetapkan secara random. Karena populasi mempunyai unsur yang tidak
homogen maka teknik pengambilan sampel masing-masing daerah tersebut
menggunakan
teknik
proportionate
stratified
random
sampling
dengan
menggunakan proporsi jumlah pelanggan dan rumah tangga. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menentukan range dari rumah tangga. Untuk menentukan range
menggunakan persamaan sebagai berikut:
�� �� =
�� �� =
�� �� =
Jumlah rumah tangga tertinggi − Jumlah rumah tangga terendah
−
26
Range = 884,3
Setelah range telah diketahui maka langkah selanjutnya menentukan klasifikasi
range desa kecil, desa sedang, dan desa besar dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
Desa kecil 884 + 567 = 1451
Range desa kecil adalah 567 sampai 1451
Desa sedang 884 + 1451 = 2335
Range desa sedang adalah 1451 sampai 2335
Desa besar 884 + 2335 = 3220
Range desa besar adalah 2335 sampai 3220
Untuk lebih jelas nya lihat tabel 3.3 dan 3.4
Tabel 3.3
Penentuan Predikat Range Rumah tangga
No
Nama Desa
1
2
3
4
Teluk Agung
Plumbon
Dukuh
Pekandangan
Jaya
Pekandangan
Singaraja
Singajaya
Bojongsari
Kepandean
Karangmalang
Karanganyar
Lemahmekar
Lemahabang
Margadadi
Paoman
Karangsong
Pabean Udik
Tambak
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah
534
433
189
458
11
3
Jumlah
Pelangga
n
534
444
189
461
1.682
558
1.013
195
1.201
452
896
1.743
725
2.862
1.145
1.311
2.457
60
1
2
1
-
18.025
19
SL
Sumber: Hasil analisis 2015
K
U
Rumah
Tangga
Predikat
Range
1.510
1.530
1.037
1.200
Sedang
Sedang
Kecil
Kecil
1.682
558
1.013
195
1.202
454
896
1.743
725
2.862
1.145
1.311
2.458
60
2.282
1.682
2.396
1.347
3.220
1.060
1.229
2.573
1.409
2.981
2.270
1.437
3.095
567
Sedang
Sedang
Besar
Kecil
Besar
Kecil
Kecil
Besar
Kecil
Besar
Sedang
Kecil
Besar
Kecil
18.044
32.825
27
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Tabel 3.4
Klasifikasi Desa Berdasarkan Range
Range
Desa Kecil
Desa Sedang
Tambak
Teluk Agung
Dukuh
Plumbon
Karangmalang
Singaraja
Pekandangan Jaya
Paoman
Karangannyar
Pekandangan
Bojongsari
Lemahabang
Karangsong
Desa Besar
Singajaya
Lemahmekar
Margadadi
Pabean Udik
Kapandean
Sumber: Hasil analisis 2015
Setelah
diketahui
klasifikasi
desa
range
berdasarkan
selanjutnya
menentukan jumlah sampel dari tiap-tiap range. Sampel desa yang diambil dari
masing-masing range karena proporsi nya tidak seimbang maka digunakan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Jumlah sampel tiap range =
�
ℎ
�
�
�
�
�
Jumlah range Desa kecil =
= 2,6 dibulatkan menjadi 3
Jumlah range Desa sedang =
= 1,66 dibulatkan menjadi 2
Jumlah range Desa besar =
= 1,66 dibulatkan menjadi 2
Jadi sampel Desa dalam penelitian ini adalah 7 sampel. Kemudian untuk
memproporsionalkan sampel Desa dari tiap-tiap range dengan melihat proporsi
jumlah pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM. Dua desa tersebut diambil
dengan melihat desa yang paling banyak berlangganan PDAM dan desa yang
28
paling sedikit berlangganan PDAM. Lihat gambar 3.2.
A
Kecil
Pelanggan PDAM
B
C
D
Sedang
E
Sedang
Banyak
F
Sedikit
Besar
G
Gambar 3.2
Bagan Penentuan sampel desa penelitian
Untuk range Desa kecil karena sampelnya berjumlah 3 maka satu sampel
ditentukan dengan melihat median dari jumlah pelanggan yang banyak dengan
jumlah pelanggan yang sedikit dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Me = Median
n = jumlah data
x = nilai data
(�
8
2
Me =
+� + )= � +�
+
=
,
29
Tabel 3.5
Penentuan sampel Desa kecil
No
Desa Kecil
1
2
3
4
5
Tambak
Dukuh
Bojongsari
Karangmalang
Pekandangan
Jaya
Lemahabang
Karangannyar
Karangsong
6
7
8
Jumlah Pelanggan X/nilai
PDAM
data
60
X1
189
X2
195
X3
454
X4
461
X5
725
896
1.311
X6
X7
X8
Sumber: Hasil Analisis 2015
Tabel 3.6
Penentuan sampel Desa sedang
No
Desa Sedang
1
2
3
4
5
Plumbon
Teluk Agung
Singaraja
Paoman
Pekandangan
Jumlah
PDAM
Pelanggan
444
534
558
1.145
1.682
Sumber: Hasil Analisis 2015
Tabel 3.7
Penentuan sampel Desa Besar
No
Desa Sedang
1
2
3
4
5
Singajaya
Kapandean
Lemahmekar
Pabean Udik
Margadadi
Jumlah
PDAM
Pelanggan
1013
1202
1743
2458
2862
Sumber: Hasil Analisis 2015
Setelah peneliti memperhatikan dan menganalisis jumlah rumah tangga dan
jumlah pelanggan yang ada di Kecamatan Indramayu maka sampel wilayah dalam
penelitian ini adalah Kelurahan Bojongsari, Desa Pekandangan Jaya, Kelurahan
Karangsong, Desa Plumbon, Desa Pekandangan, Kelurahan Singajaya dan
Kelurahan Margadadi. Lihat tabel 3.5.
30
Tabel 3.8
Sampel Wilayah Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama
Desa/Kelurahan
Predikat
Range
Bojongsari
Pekandangan
Jaya
Karangsong
Plumbon
Pekandangan
Singajaya
Margadadi
Jumlah
Jumlah
Penduduk
Rumah
Tangga/KK
Pelanggan
PDAM
Non
Pelanggan
Kecil
5.105
1.347
195
1.152
Kecil
4.770
1.200
461
739
Kecil
Sedang
Sedang
Besar
Besar
5.622
5.290
7.930
8.295
10.695
47.707
1.437
1.530
2.282
2.396
2.981
13.173
1.311
444
1.682
1.013
2.862
7.968
126
1.086
600
1.383
119
5.205
Sumber: Hasil analisis 2015
2.
Sampel Penduduk
Menurut Tika, M. P (2005. hlm 24), “sampel adalah sebagian dari objek
atau individu-individu yang mewakili suatu populasi.” Kespesifikasian masalah
penelitian dan jenis data yang akan dijaring akan banyak ditentukan oleh struktur
penyampelan. Untuk mendapatkan sampel yang representatif maka jumlah sampel
yang diambil secara proporsional tergantung banyaknya populasi. Sampel bisa
disebut juga sebagai atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti.
Setelah diperoleh sampel wilayah, selanjutnya adalah menentukan sampel
penduduk. Dalam menentukan besaran sampel yang akan diambil maka peneliti
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin.
=
Keterangan:
�
+ ��
n = Jumlah Sampel
N = Kepala keluarga
e = Gelagat pendugaan 10 %
=
=
+
.
.
.
, 2
,
= 99,69 dibulatkan menjadi 100 KK
Dengan demikian, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100
31
kepala keluarga (KK). Untuk menentukan 100 sampel yang berhubungan dengan
kebutuhan air di lapangan dengan memperhatikan strata sosial dan pelanggan
PDAM di lapangan. Selanjutnya setelah ditentukan sampel wilayah dan sampel
penduduk berdasarkan jumlah kepala keluarga yang telah ditetapkan sebelumnya
maka tahap selanjutnya yaitu menentukan besarnya sampel pelanggan dan sampel
non pelanggan yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
��
np =
Keterangan:
np = Jumlah sampel pelanggan
a = Jumlah pelanggan PDAM keseluruhan
b = Jumlah rumah tangga keseluruhan
N = Jumlah sampel keseluruhan
np =
.
�
.
np = 54,97 dibulatkan menjadi 55
Untuk menentukan sampel non pelanggan maka 100 – 55 = 45
Setelah diketahui jumlah sampel pelanggan dan non pelanggan maka
selanjutnya adalah menentukan sampel dari tiap-tiap kelompok range yang telah
ditentukan sebelumnya. Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range pelanggan
secara proporsional, dengan rumus:
Dp =
�
∑ �
��
Dp = Banyaknya sampel pelanggan yang diambil dari range desa
ni = banyaknya pelanggan dari masing-masing desa
∑ni = jumlah pelanggan dari masing-masing desa
No = sampel pelanggan yang telah diketahui sebelumnya
32
Tabel 3.9
Penentuan Sampel Pelanggan
No
Nama
Desa/Kelurahan
Predikat
range
1
Bojongsari
Kecil
195
2
Pekandangan Jaya
Kecil
461
3
Karangsong
Kecil
1.311
Jumlah
Kecil
1.967
4
Plumbon
Sedang
444
5
Pekandangan
Sedang
1.682
Sedang
2.126
Jumlah
Jumlah
Pelanggan
Formula 1
Formula 2
.
Dk =
�
= 13,57
.
dibulatkan menjadi 13
13
Bojongsari =
�
= 1,28
.
Dibulatkan menjadi 1
Pekandangan Jaya
�
= 3,04
.
Dibulatkan menjadi 3
Karangsong =
.
�
= 8,66
.
Dibulatkan menjadi 9
13
.
Ds =
�
= 14,67
.
dibulatkan menjadi 15
15
Plumbon =
�
.
= 3,13
Dibulatkan menjadi 3
Pekandangan =
.
�
= 11,82
.
Dibulatkan menjadi 12
15
.
.
Singajaya =
�
.
= 7,05
Dibulatkan Menjadi 7
Margadadi =
.
�
= 19,94
.
Dibulatkan menjadi 20
6
Singajaya
Besar
1.013
7
Margadadi
Besar
2.862
Jumlah
Besar
3.875
27
27
7.968
55
55
Jumlah
Db =
�
=
.
26,74
dibulatkan menjadi 27
Sumber: Hasil Analisis 2015
Setelah diketahui besaran sampel pelanggan secara proporsional dari tiaptiap desa maka selanjutnya adalah menentukan besaran sampel non pelanggan.
Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range non pelanggan secara proporsional,
dengan rumus:
Dnp =
�
∑ �
��
Dnp = Banyaknya sampel non pelanggan yang diambil dari range desa
ni = banyaknya non pelanggan dari masing-masing desa
∑ni = jumlah non pelanggan dari masing-masing desa
No = sampel pelanggan yang telah diketahui sebelumnya
33
Tabel 3.10
Penentuan Sampel non Pelanggan
No
Nama
Desa/Kelurahan
1
Bojongsari
Predikat
Range
Kecil
Jumlah
Non
Pelanggan
Formula 2
Pekandangan Jaya
Kecil
739
3
Karangsong
Kecil
126
Kecil
2.017
.
�
= 9.70
.
Dibulatkan menjadi 10
Pekandangan Jaya
�
= 6,22
.
Dibulatkan menjadi 6
Karangsong =
�
= 1,06
.
Dibulatkan menjadi 1
Bojongsari =
1.152
2
Jumlah
Formula 1
.
Dk =
�
= 17,43
.
dibulatkan menjadi 17
17
.
4
Plumbon
Sedang
1.086
5
Pekandangan
Sedang
600
Ds =
�
= 14,57
.
dibulatkan menjadi 15
Jumlah
Sedang
1.686
15
.
17
.
�
= 9.66
Dibulatkan menjadi 10
Pekandangan =
�
= 5.33
.
Dibulatkan menjadi 5
Plumbon =
.
15
.
�
= 11,97
.
Dibulatkan Menjadi 12
Margadadi =
�
= 1.02
.
Dibulatkan menjadi 1
Singajaya =
6
Singajaya
Besar
1.383
7
Margadadi
Besar
119
Db =
�
= 12,98
.
dibulatkan menjadi 13
Besar
1.502
13
13
5.205
45
45
Jumlah
Jumlah
Sumber: Hasil analisis 2015
Berdasarkan hasil analisi pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM
maka sampel terakhir yang di dapat untuk kategori pelanggan PDAM sebanyak 55
sampel, sedangkan untuk non pelanggan PDAM sebanyak 45 sampel. Jumlah
tersebut diantaranya untuk Kelurahan Bojongsari berjumlah 11 sampel, terdiri dari
1 sampel pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan Jaya
berjumlah 9 sampel, terdiri dari 3 sampel pelanggan dan 6 sampel non pelanggan
Desa Karangsong berjumlah 10 sampel, terdiri dari 9 sampel pelanggan dan 1
sampel non pelanggan. Desa Plumbon berjumlah 13 sampel, terdiri dari 3 sampel
pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan berjumlah 17
sampel, terdiri dari 12 sampel pelanggan dan 5 sampel non pelanggan. Kelurahan
Singajaya berjumlah 19 sampel, terdiri dari 7 sampel pelanggan dan 12 sampel
non pelanggan. Kelurahan Margadadi berjumlah 21 sampel. Untuk melihat
persebaran sampel yang telah ditentukan dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah
ini.
34
Gambar 3.3
Peta Lokasi Penelitian
35
E. Definisi operasional
1.
Kebutuhan air bersih
Menurut Kodoatie-J, R dan Sjarief, R (2008: 174), “mengemukakan bahwa
Kebutuhan air bersih terdiri dari kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non
domestik”. Kebutuhan air domestik sangat ditentukan oleh jumlah penduduk dan
konsumsi perkapita. Kebutuhan air non domestik meliputi: pemanfaatan
komersial, kebutuhan institusi dan kebutuhan industri.
2.
Pertumbuhan penduduk
Lembaga Demografi FE UI (1981: 5), menyatakan bahwa:
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh
jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara
bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian pula yang terjadi pada
semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan: ‘imigran’
(pendatang) akan menambah dan ‘emigran’ akan mengurangi jumlah
penduduk. Jadi dapat disimpulkan bagwa pertumbuhan penduduk diakibatkan
oleh empat komponen, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), inmigration (migrasi masuk dan out-migration (migrasi keluar). Selisih antara
kelahiran dan kematian disebut reproductive change (perubahan reproduktif)
atau natural increase (pertumbuhan alamiah). Selisih antara in-migration dan
out-migration disebut net migration atau migrasi neto. Jadi pertumbuhan
penduduk hanya dipengaruhi oleh dua cara yaitu melalui perubahan
reproduksi dan migrasi neto.
3.
Proyeksi Penduduk
Menurut Multilingual demographic dictionary dalam Lembaga Demografi
FE UI (1981: 249)
Proyeksi penduduk adalah perhitungan kalkulasi yang menunjukan keadaan
fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi
penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk
yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada
tingkat tertentu.
4.
Kualitas Air
Asdak (2010: 498), mengemukakan bahwa:
Pemanfaatan sumberdaya air, baik untuk keperluan industri, pertanian
(termasuk peternakan) maupun untuk keperluan manusia perlu terlebuh
dahulu ditentukan status kualitas airnya (baku mutu air). Sebagai contoh, di
Jawa Barat, nilai baku mutu air ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur
No, 31 Tahun 1991. Menurut SK No. 31 tersebut, baku mutu air pertanian
36
adalah tidak sama dengan baku mutu air untuk konsumsi manusia (air
minum).
Artinya, air untuk keperluan irigasi yang memiliki baku mutu D tidak dapat
begitu saja digunakan untuk air minum dengan baku mutu B. Lebih lanjut, adanya
perubahan karakteristik fisik, biologi dan kimia suatu perairan, dalam hal ini
dikenal sebagai perubahan kualitas air, akibat adanya perubahan pemanfaatan
lahan DAS misalnya, dapat menjadikan air yang sebelumnya dapat dikonsumsi
manusia menjadi sumberdaya air yang tidak lagi dapat dimanfaatkan oleh manusia
tetapi masih dapat dipakai untuk keperluan lain seperti perikanan dan peternakan
(baku mutu C) atau pemanfaatan air untuk keperluan industri (baku mutu D).
A. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:60) “Variabel penelitian adalah suatu antribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa macam variabel, yaitu:
X1
Proyeksi Penduduk
Y
- Pendidikan
- Anggota Keluarga
- Pendapatan
Kebutuhan Air
Bersih
X2
Persebaran Penduduk
- Lokasi
- Jarak
Gambar 3.4
Variabel Penelitian
Variabel X merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kebutuhan air
yaitu variabel Y. Variabel X terdiri dari jumlah penduduk ( X1) dan perseberan
37
penduduk (X2), karena jumlah penduduk dan persebaran penduduk berkaitan
dengan perkembangan penduduk di suatu wilayah. Indikator dari X1 terdiri dari
pendidikan, anggota keluarga, dan pendapatan, sedangkan indikator dari X2
terdiri dari lokasi dan jarak. Variabel X tersebut akan mempengaruhi variabel Y
karena variabel Y merupakan variabel terikat sedangkan variabel X adalah
variabel bebas. Variabel Y terdiri dari sumber air, kebutuhan air, pemenuhan air,
kualitas air, dan laju pertumbuhan kebutuhan.
Tabel 3.11
Variabel Penelitian
Variabel X
Indikator X1 (Proyeksi
Indikator X2
Penduduk)
(Persebaran
Penduduk)
Pendidikan
Lokasi
Anggota Keluarga
Jarak
Pendapatan
Variabel Y
Y (Pemenuhan Kebutuhan
Air)
Sumber air
Kualitas air
Kebutuhan air
Pemenuhan air
Laju pertumbuhan kebutuhan
Sumber: Hasil pemikiran
B. Teknik Pengumpulan Data
1.
Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel berupa catatan-catatan, laporan-laporan yang dimiliki oleh instansi yang
terkait mengenai penduduk dan kebutuhan air bersih. Dalam penelitian ini penulis
mengambil data jumlah penduduk di peroleh dari BPS Kabupaten Indramayu,
debit air Ci Manuk di peroleh dari PSDA Propinsi Jawa Barat, peta administrasi
dari beberapa dinas terkait di Kabupaten Indramayu.
2.
Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang
fenomena-fenomena yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan
observasi langsung ke lapangan untuk melihat langsung kondisi fisik daerah
penelitian seperti melihat sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh
penduduk sekitar dan bagaimana kualitas air yang di gunakannya.
38
3.
Studi Literatur
Studi literatur merupakan kajian yang digunakan penulis dan hukum-hukum
yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi literatur dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan buku-buku literatur seperti jurnal, peneliti mengambil
data tentang standar kebutuhan rata-rata orang/hari. Karya tulis ilmiah, peneliti
mengambil data tentang berbagai macam sumber air bersih yang di gunakan oleh
penduduk.
4.
Wawancara
Dilakukan untuk menapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancara/daftar pertanyaan
yang diberikan kepada responden. Responden yang telah di tentukan peneliti yaitu
berjumlah 76 responden. Peneliti memperoleh responden di lapangan dengan cara
melihat status sosial masyarakat miskin, sedang dan kaya. Hal tersebut karena
status sosial di masyarakat sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan
air bersih.
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1.
Peta rupa bumi skala 1 : 25.000 lembar Indramayu 1309-423 tahun 1999 dan
lembar Jatibarang 1309-421 tahun 1999. Dugunakan untuk memplot daerah
penelitian dan membuat peta lokasi penelitian
2.
Peta hidrogeologi lembar Indramayu 13.09.11 tahun 2011. Digunakan untuk
mengetahui salinitas air tanah.
3.
GPS digunakan untuk menentukan lokasi dan ketinggian.
4.
Kamera digunakan untuk mendokumentasikan objek hasil kegiatan di
lapangan.
5.
Botol plastik, digunakan untuk mengambil sampel air dari sumber air yang
telah diketahui.
6.
Laptop/Komputer digunakan untuk analisis data.
39
D. Teknik Analisis Data
1.
Untuk mengetahui sumber air bersih yang digunakan oleh penduduk di
daerah penelitian, digunakan teknik suvei kemudian hasil survei tersebut di
identifikasikan sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh penduduk di
daerah penelitian.
2.
Untuk menghitung jumlah kebutuhan air bersih bagi penduduk, menggunakan
model perhitungan dari Ditjen Cipta Karya.
Tabel 3.12
Kebutuhan Rata-rata Air Per Orang Per Hari
No
Kategori Kota
Jumlah Penduduk
1
2
3
4
5
Metropolitan
Kota besar
Kota sedang
Kota kecil
Kota urban
>1000.000
500.000 – 1000.000
100.000 – 500.000
20.000 – 100.000
150
120-150
90-120
80-120
60-80
Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya dinas PU, 1996.(dalam Komalia, K
dan Idrawan, I. (2012).
3.
Untuk menentukan kualitas sampel air dari berbagai sumber air maka
diperlukan uji laboratorium.
4.
Menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. yaitu menggunakan rumus
pertumbuhan penduduk
a.
exponensial.
Pertumbuhan penduduk secara eksponensial
Adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continous) setiap hari
dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan.
Rumus: Pn = Poem atau Pt = Poert
Untuk mencari r maka:
Log
r=
Pt
Po
rt log e
Pt
log(Po
)
t log e
40
Di mana:
Pn atau Pt
Po
r
n atau t
e
b.
Dik
= Jumlah penduduk pada tahun n atau t
= Jumlah penduduk pada tahun awal
= Angka pertumbuhan penduduk
= Waktu dalam tahun
= Bilangan pokok dari sistem logaritma natural
yang besarnya sama dengan 2,7182818
Geometrik
: Pn = Po (1+r)n
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Jangka waktu dalam tahun
Pn = 109.252 (1+0,0112)n
5.
Analisis data wawancara
Analisis data merupakan kegiatan interpretasi data hasil penelitian yang
dilakukan secara sistematis yang kemudian akan menghasilkan suatu kesimpulan.
Setelah data terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan analisis dan
pengolahan data statistik melalui bantuan Software Microsoft Office Excel 2007
dan Software SPSS 16.
a.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang dimaksudkan mendeskripsikan
gejala yang nampak di lokasi penelitian serta kondisi dari keadaan masalah yang
diteliti mulai dari mengolah, menginterpretasikan data, dan informasi lain dengan
data yang dianalisis yang berasal dari literatur dan hasil observasi di lapangan.
Menurut Tika, P. H (2005, hlm. 116) menyatakan bahwa “analisis data
secara deskriptif penting untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif, baik
dalam geografi sosial maupun geografi fisik”. Dalam menganalisis kajian geografi
analisis deskriptif sangat penting karena data dalam ilmu kajian geografi harus
bisa dijelaskan dengan menggunakan kata-kata, agar data tersebut lebih bermakna.
2) Analisis Persentase
Analisis persentase digunakan untuk menghitung besarnya proporsi dalam
41
setiap alternatif jawaban, sehingga kecenderungan jawaban responden dan
fenomena lapangan dapat diketahui. Rumus analisis persentase adalah:
p=
f
x 100%
n
Keterangan :
p
= Presentase
f
= Frekuensi setiap kategori jawaban
n
= Jumlah seluruh responden
100%
= Bilangan konstanta
Kriteria persentase yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
Tabel 3.13
Kriteria Penilaian Persentase
Persentase (%)
0
1 - 24
25 - 49
50
51 - 74
75 - 99
100
Keterangan
Tidak Ada
Sebagian Kecil
Kurang dari setengahnya
Setengahnya
Lebih dari setengahnya
Sebagian besar
Seluruhnya
Sumber : Arikunto, S. hml 47 1998