J01112
1
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
STRATEGI BERSAING
SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN 1
SALATIGA
Nevi Olivia Noya
Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga
Bambang S. Sulasmono
Fakultas Manajemen Pendidikan, Univesritas Satya Wacana, Salatiga
In the education sphere, competition is prevalent in its nature. The emergence of competition is in
order to gain as many students as possible. Therefore, only schools with appropriate competitive
strategies that will be able to face the harshness of competition and even crisis or challenge faced
during the school journey. It is also true for SMA Kristen 1 Salatiga. A question rose, therefore, “
how is the competitive strategies applied in SMA Kristen 1 Salatiga?’’ For the purpose of deeper
knowledge about competitive strategy, thus three generic strategic approaches were described in this
research, namely cost leadership strategy, differentiation strategy, and focus strategy. Research
findings showed that SMA Kristen 1 Salatiga has applied the cost leadership as well as differentiation
strategies to cope with competition among educational institutions. These strategies were employed
by determining lower educational cost compared to other private schools in Salatiga and by
delivering a good service through different programs such as Personal Develeopment, Moving Class,
Five-Days School, Peduli Kasih (Sprituality), Special Program, of Entrepreneurship and
Agribusiness, Pemilos. Therefore, suggestion for SMA Kristen 1 Salatiga in applying its cost
leadership strategy end differentiation strategy is that the school has to be able to maintain its cost
leadership through good service and new programs such as Marching band as well as school’s
partnership with Singapore.
Keywords: Competitive Strategy, Cost Leadership, Differentiation, Focus.
Dalam dunia pendidikan, persaingan adalah hal yang wajar. Munculnya persaingan itu adalah untuk
mendapatkan peserta didik / siswa sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, hanya sekolah yang
memiliki strategi bersaing yang tepat sajalah yang mampu menghadapi kerasnya persaingan ataupun
krisis yang terjadi didalam perjalanan sekolah. SMA Kristen 1 Salatiga, juga mengalami kondisi
tersebut. Sehingga timbulah pertanyaan “bagaimana strategi bersaing SMA Kristen 1 Salatiga?” untuk
lebih mengetahui tentang strategi bersaing, dalam penelitian ini dijelaskan tiga pendekatan strategi
generik yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus. Hasil penelitian
menunjukan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan stategi keunggulan biaya dan diferensiasi
untuk menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan. Strategi-strategi ini dilakukan dengan
menentukan biaya pendidikan yang lebih murah dibandingkan dengan sekolah-sekolah Swasta yang
ada di salatiga dan memberikan pelayanan yang baik dengan menerepkan berbagai program yang
berbeda dari sekolah yang ada di salatiga seperti Pengembangan Diri, Moving Class, Sekolah Lima
Hari, Peduli Kasih (Kerohanian), Program Khusus Kewira Usahaan dan Agrobisnis, dan Pemilos.
Untuk itu, saran yang bagi SMA Kristen 1 Salatiga dalam menjalankan strategi keunggulan biaya dan
diferensiasi yaitu sekolah dapat memberthakankan keunggulan biaya yang dimiliki dengan pelayanan
yang lebih baik dan dapat melaksanakan program-program baru yang telah direncanakan seperti
Marcing band dan kerjasama sekolah dengan Singapura.
Kata Kunci : Startegi Bersaing, Keunggulan Biaya, Diferebsiasi, fokus.
2
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
2008). Sama halnya dengan sekolah SMK
PENDAHULUAN
Dalam
persaingan
dunia
adalah
pendidikan,
hal
yang
wajar.
Munculnya persaingan itu adalah untuk
mendapatkan
peserta
didik
swasta di kota Prabumulih, yang terancam
tutup karena sudah dua tahun belakangan
ini tidak berhasil merekrut siswa baru.
Di Palembang kondisi serupa juga
(siswa)
sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu,
dialami
hanya sekolah yang memiliki strategi
Menurut kepala badan perguruan swasta
bersaing yang tepat sajalah yang mampu
kota Palembang, Ki Rajimin, bahwa dari
menghadapi kerasnya persaingan ataupun
total
krisis yang terjadi di dalam perjalanan
Palembang 60% terancam tutup. Mayoritas
sekolah (Faisal Musa di dalam Ahmad
sekolah swasta ini kekurangan murid,
Sanusi Nasution, 2008)
kondisi ini dipicu maraknya lokal kelas
Persaingan yang semakin kuat
merupakan sebuah kenyataan yang harus
dihadapai
oleh
berbagai
lembaga
pendidikan.
Persaingan
tidak
lagi
menyangkut
efisiensi
penyelenggaraan
pendidikan
namun
lebih
kepada
keunggulan yang dimiliki oleh lembaga
pendidikan yang meliputi hampir semua
aspek pendidikan yaitu aspek input, proses
dan output (Purwanto: 2011).
oleh
516
sekolah-sekolah
sekolah
swasta
swasta.
di
kota
yang dibuka oleh sekolah-sekolah negeri,
(Sigit 2011 dalam Bulletin Metropolis).
Di kota salatiga dan sekitarnya
beberapa sekolah juga pernah mengalami
penurunan jumlah murid bahkan mutu
pendidikan karena adanya persaingan.
Beberapa sekolah itu antara lain adalah
SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, SMA
Theresiana Salatiga dan SD Kristen 1
Salatiga. SMP Kristen Satya Wacana pada
awalnya merupakan sekolah faforit di
Kenyataan yang mengindikasikan
Salatiga dan mempunyai banyak prestasi,
adanya persaingan dalam dunia pendidikan
mengalami penurunan dalam beberapa
telah banyak ditemui diberbagai daerah di
tahun belakangan ini, Sumarni (2011).
negeri ini. Misalnya, di daerah Malang,
SMA Theresiana sebagai satu-satunya
yang pada tahun 2008, dari 38 sekolah
SMA Katolik di Salatiga juga mengalami
swasta yang ada di Malang 40 % terancam
penurunann dalam kurun waktu 10 tahun
tutup karena mulai mengalami kerugian
terakhir, Panny (2012). Sedangkan SD
dan tidak memiliki jumlah siswa yang
Kristen 1 Salatiga mengalami penurunan
cukup untuk proses KBM, (Koran Tempo
jumlah siswa yang mengakibatkan satu
3
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
kelas hanya berjumlah 9-11 anak. Selain
pun sedikit sehingga menurut Kepala SMA
itu kondisi lokasi sekolah yang sempit
Kristen 1 Salatiga, banyak sekolah-sekolah
mengakibatkan proses belajar mengajar
yang mengalami penurunan input siswa
sering terganggu. (Nevi, 2013).
bukan saja pada SMA Kristen 1 Salatiga
Kondisi persaingan dan berbagai
permasalahan yang terjadi dalam dunia
pendidikan juga dialami oleh Sekolah
Kristen
1
Salatiga.
Berdasarkan
wawancara yang dilakukan dengan kepala
sekolah
SMA
disebutkan
Kristen
bahwa
1
Salatiga
penyebab
utama
terjadinya pergantian kepala sekolah yaitu
berawal dari tahun 2000 yang di picu dari
adanya permasalahan yang terjadi antara
pihak guru dan pimpinan. Sebagai sekolah
yang berdiri dengan kepemimpinan yang
baru, sekolah Kristen 1 Salatiga terus
mengalami perkembangan khususnya pada
tingkat pendidikan SMA. Hal ini di
tunjukan melalui prestasi yang diraih dan
kelulusan 100% pada UN tahun 20102013.
tetapi sekolah unggulan pun mengalami
hal demikian.
Data-data
diatas
menunjukan
bahwa strategi yang diterapkan oleh SMA
Kristen 1 Salatiga sebenarnya berhasil. Hal
ini sama seperti hasil penelitian Sulung
(2010) tentang Strategi Bersaing Sekolah
Teknologi
Informasi
Komunikasi.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
menentukan strategi bisnis pada sekolah
tersebut
untuk dapat bersaing dengan
sekolah-sekolah negeri dan swasta lainnya.
Hasil dari penelitian yang dilakukan
menjukkan bahwa dalam menghadapi
persaingan
sekolah
tersebut
harus
menerapkan strategi fokus, baik terhadap
biaya maupun diferensiasi.
siswa
Berdasrkan uraian diatas, maka
menunjukan bahwa jumlah penerimaan
pertanyaan penelitian meliputi Strategi
siswa
bersaing apa yang diterapkan oleh SMA
Data
penerimaan
mengalami
peningkatan
setiap
tahunnya meskipun pada tahun 2013
sempat
mengalami
Kristen 1 Salatiga.
penurunan.
Dikarenakan jumlah kelulusan dari SMP
Strategi bersaing merupakan upaya
TELAAH PUSTAKA
yang terbaik guna memenuhi kebutuhan
sekolah untuk menghadapi persaingan
masyarakat.
dengan cara memberikan berbagai hal
dijalankan oleh sekolah dapat terjadi dari
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus.
Dengan menjalankan strategi bersaing
maka sekolah akan mampu untuk bertahan
dan bahkan akan berkembang dari waktu
ke waktu meskipun diperhadapkan dengan
persaingan (Porter 2007).
Strategi
bersaing
yang
4
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Dalam
menghadapi
persaingan,
menyeluruh, diferensiasi dan fokus (Porter
terdapat tiga pendekatan strategi generik
2007). Strategi ini memungkinkan satu
yang
dapat
lembaga untuk mendapatkan keunggulan
mengungguli pesaing lainnya dalam satu
yang terbaik dari pesiangnya dalam suatu
bidang
lingkup usaha (David 2008).
secara
propesional
yaitu
keunggulan
biaya
KEUNGGULAN STRATEGIS
Keunggulan yang
dirasakan
Posisi Biaya
Pelanggan
Rendah
Diferensiasi
Cakupan Luas
Keunggulan
biaya
Fokus
Tingkat
Strategis
Hanya
Segmen
Tertentu
Gambar 2.1 Tiga Strategi bersaing Generik (Porter 2007)
bisnis
Keunggulan Biaya
atau
suatu
lembaga
untuk
Dalam srategi keunggulan biaya,
merancang, membuat, dan memasarkan
suatu lembaga berusaha menjadi produsen
sebuah produk sebanding dengan cara
berbiaya rendah dalam bidangnya. Biaya
yang lebih efisisen dari pada pesainggnya
rendah adalah kemampuan sebuah unit
(Hunger & Wheelen 2003).
Posisi
biaya
rendah
membuat
perusahan dalam hal ini sekolah mampu
terwujud dalam bentuk keuntungan yang
lebih tinggi (Porter 1992).
bertahan terhadap persingan harga yang
terjadi. Karena pembeli hanya dapat
menggunakan kekuatannya untuk menekan
harga sampai tingkat harga yang paling
efisien. Jika sekolah dapat mencapai dan
mempertahankan
keunggulan
biaya
menyeluruh, sekolah ini akan menjadi
sekolah yang prestasinnya diatas rata-rata
dalam bidang pendidikan jika ia dapat
mengatur agar harganya setingkat atau
mendekati
harga
rata-rata
dalam
bidangnya. Dengan harga setara atau
sedikit lebih rendah dari pada harga
pesaingnya, posisi biaya rendah dari
sekolah yang unggul biaya ini akan
Diferensiasi
Strategi generik yang ke dua adalah
diferensiasi. Diferensiasi adalah salah satu
strategi
organisasi
yang
memberikan
perbedaan yang lebih unik dari pada
pesaing, sehingga dengan perbedaan itu
konsumen memiliki niali yang lebih tinggi,
Thompson
dan
Strickland
(1998).
diferensiasi terutama pada produk sangat
penting karena persaingan yang ketat pada
dunia pendidikan sekarang menuntut untuk
melakukan
berbagai
strategi
guna
menciptakan produk yang dapat diterima
5
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
baik oleh konsumen dan tidak kalah
ini bertujuan agar sekolah dapat menikmati
bersaing dengan produk lainnya. Dasar
hasil dari usaha yang telah dilakukan dan
pemikiran strategi diferensiasi menuntut
sekolah benar-benar dianggap unik.
sekolah untuk memiliki keistimewaan
yang bisa membedakan dirinya dari para
pesaing.
Misalnya
kualitas
kinerja,
layanan yang lebih baik, merek yang lebih
unggul, gaya dan rancangan, inovasi
produk dan sebagainya (wijaya 2008).
Keberhasilan sekolah yang dilihat
dari
strategi
diferensiasi
yaitu
pada
kurikum, program pendidikan, fasilitas,
kemudahan askes, proses pendidikan dan
layanan
pendidikan.
Semakin
banyak
aspek yang dimiliki tentu memperkuat
struktur
lembaga
pendidikan
secara
maksimal (Purwanto 2011).
Hal
yang
perlu
diperhatikan
dan
diterapkan sekolah yang menggunakan
strategi diferensiasi, diungkapkan oleh
wijaya
(2008)
yaitu
sekolah
Fokus
harus
memiliki guru dengan tingkat kreatifitas
yang tinggi, fokus sekolah jangka panjang,
kerjasama yang tinggi antara guru yang
saling melengkapi, perhatian guru yang
cukup terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, adanya keseimbangan antara
hasil pendidikan dengan proses pendikan,
dan memiliki toleransi tinggi terhadap
ketidakpastian kondisi disekolahnya. Hal
Strategi generik yang ketiga adalah
fokus. Strategi fokus digunakan untuk
membangun keunggulan bersaing dalam
suatu lembaga yang mampu melayani
target strateginya yang sempit secara lebih
efektif dan efisien dibandingkan pesaing
yang bersaing lebih luas. Strategi ini
menjadi paling efektif ketika konsumen
memiliki persyaratan yang unik dan ketika
lembaga pesaing lainnya tidak berusaha
untuk berspesialisasi dalam target segmen
yang sama (David 2008). Sebagai
akibatnya, suatu lembaga akan mencapai
diferensiasi karena mampu memenuhi
kebutuhan target tertentu (Porter 2007).
Strategi fokus dalam lembaga
pendidikan,
yaitu
sekolah
mampu
menggarap satu target pasar tertentu. Hal
ini diawali dengan penentuan pangsa pasar
oleh
lembaga
pendidikan.
Dalam
masyarakat terdapat tiga kelompok utama
secara
ekonomi
yaitu
kelompok
mampu,
kelompok
masyarakat
tidak
masyarakat
menengah
dan
kelompok
masyarakat mampu. Dari tiga kelompok
masyarakat
ini,
lembaga
pendidikan
memilih dengan melihat pada kondisi
sekolah termasuk dana pendidikan yang
diperlukan (Purwanto 2011).
6
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Penulis
METODE PENELITIAN
menggunakan
wawancara
Penelitian yang dilakukan penulis
observasi
mendalam,
partisipan
Teknik
kuesioner,
dan
Wawancara
studi
adalah deskriptif kualitatif, dimana penulis
dokumentasi.
mendalam
akan mencoba memberikan satu gambaran
dilakukan dengan kepala sekolah, 20 orang
tentang kondisi yang terjadi pada SMA
guru dan 7 orang tua murid menyangkut
Kristen 1 Salatiga dan strategi bersaing
dengan keunggulan biaya, diferensiasi dan
yang diterapkan oleh SMA Kristen 1
fokus yang diterapkan oleh SMA Kristen 1
Salatiga.
Salatiga (Sugiyono 2010).
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1
Kewajiban Biaya Pendidikan di SMA
Kristen1 Salatiga
Dan SMA Swasta lainnya di Salatia.
Jenis
Uang Kegiatan
SMA Kristen 1
Salatiga
Rp 250.000Rp 300.000/bln
Rp 350.000/thn
Uang sekolah
(Tabungan wajib)
-
-
Uang Osis
-
Rp 100.000
Uang SPP
SMA Kristen
Satya Wacana
Rp 350.000Rp 500.000/bln
-
SMA Kristen
Theresiana
Rp 150.000Rp 170.000
-
RP 500.000
Uang Tes
Rp 100.000
Saham Koperasi
Rp 15.000.
Kegiatan Sosial
Rp 20.000
Uang Komite
Rp 75.000
Uang Komputer
Rp 5000
Sumber : Kepala SMA Kristen Lentera, Kepala SMA Kristen Satya Wacana, Kepala SMA Kristen Teresiana
Biaya pendidikan SMA Kristen 1
kesepakatan bersama dari semua pihak.
Salatiga seperti terlihat dalam tabel 4.1
Biaya tersebut bila dibandingkan dengan
merupakan biaya yang berlaku hingga
sekolah swasta lainnya maka terdapat
tahun
pedidikan
beberapa perbedaan. Pada SPP, SMA
khususnya untuk uang kegiatan dan uang
Theresiana menawarkan biaya pendidikan
SPP
yang murah dari SMA Kristen 1 Salatiga,
2012/2013.
dapat
Biaya
mengalami
perubahan
tergantung pada kondisi dan kebutuhan
sekolah setiap tahunnya serta adanya
sedangkan
SMA
Satya
Wacana
7
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
menawarkan biaya pendidikan yang lebih
mahal dari pada SMA Kristen 1 Salatiga.
Program Unggulan Perbaikan Sekolah
Tabel 4.2
Program Unggulan SMA Kristen 1 Salatiga
PROGRAM
No
1
Moving Class
-
2
Program Moving Class mulai diterapkan di SMA Kristen 1 Salatiga sejak tahun
pelajaran 2007/2008.
Pertimbangan sekolah menerapkan Moving Class yaitu supaya siswa lebih aktif
dan mandiri.
Sekolah menyesuaikan antara ruangan kelas yang ada dengan setiap mata
pelajaran dan menyediakan fasilitas pendukung program moving class yang
dilengkapi dengan LCD, internet/wifi (lihat lampiran 3).
Memilik koleksi buku yang lengkap, studio musik, kelas mapel, laboratorium
multimedia, laboratorium Tik, UKS, perpustakaan, dan lab yang lengkap. (lihat
lampiran. 3)
Pengembangan Diri
-
3
Ekspo Pendidikan : kerjasama dengan bebagai PT.
Career Day : Kerjasama dengan alumi, tokoh masyarakat sebagai pengenalan
karir.
Parenting Day : merupakan bentuk pelayanan dan kerjasama dengan orang tua,
dalam membantu anak untuk mencapai prestasi dan pembentukan karakter.
Carater Building : Layanan kepada anak-anak kelas X, XI, XII dalam rangka
menyadarkan anak tehadap kebermaknaan hidup, dan memotivasi anak untuk
bertumbuh sebagai anak yang berprestasi.
SMUQ Radio : siaran secara langsung dari siswa saat jam istirahat.
Sekolah Lima Hari
-
4
Skolah lima hari hanya diterapkan pada SMA Kristen 1 salatiga untuk kota
salatiga. Sekolah dimulia pukul 07.25 dimana Senin – Kamis rposes belajar
mengajar berakhir pkl.14.45, hari Jumat proses belajar mengajar berakhir pkl.
11.45 (tutup pekan) memberi kesempatan siswa muslim untuk Sholat
Namun pada hari Sabtu layanan internet dan perpustakaan tetap buka, sehingga
ada kesempatan bagi para siswa untuk belajar di sekolah didukung sarana di
sekolah serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Sekolah mempertimbangkan kondisi siswa dan memberikan kesempatan untuk
siswa memilik waktu yang cukup di akhir pekan sehingga ketika kembali
bersekolah di hari senin lebih siap dan bersemangat.
Peduli Kasih (Kerohanian)
-
5
Penjaringan kesehatan : pemeriksaan kesehatan secara umum kerja sama dengan
Puskesmas Mangunsari
Penyuluhan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Pengobatan gratis kerja sama dengan WCTUI
Donor darah, kerja sama dengan PMI
Lingkungan sehat
Penyuluhan tentang bahaya minuman keras, rokok, obat-obatan terlarang
(narkoba), sex bebas (HIV) kerja sama dengan Polres, WCTUI,
DKK,Puskesmas PMI.
Field Trip
-
-
-
Live In : melatih peserta didik untuk bersosialisasi dan meningkatkan kepedulian
terhadap sesama di desa Ngaduman seperti menanam tembakau dan berkebun
serta membantu masyarakat bekerja bakti membangun desa (lihat lempiran 5)
Bekerjasama dengan lembaga kursus Sha Hua yang selama ini juga membantu
mengupayakan beasiswa bagi lulusan SMA Kristen 1 Salatiga untuk belajar
bahasa Mandarin ke Cina. Pada tiga tahun terakhir rata-rata 4 siswa memperoleh
beasiswa dari Cina untuk studi bahasa Mandarin di Cina.
Outdor Studi : untuk menunjang peningkatan pemahaman peserta didik.
8
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
6
Layanan BK
-
7
Layanan Bimbingan Konseling baik secara individu maupun kelompok seperti
home visit, tentang studi, kehidupan pribadi dsb.
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan maslahnya.
Mengundang tokoh-tokoh alumni yang sudah sukses.
Mengundang orang-orang cacat, orang yang pernah jatuh dan kemudian dapat
dibangtikan ketiga menimba ilmu di SMA Kristen 1 Salatiga.
Wasana Warsa SMA Kristen 1 Salatiga
-
8
Kehidupan beriman
-
9
-
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan layanan yang terbaik dalam
meningkatkan profesi guru.
Guru didorong untuk mengikuti setiap kegiatan ilmiah.
Guru di berikan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke sekolah lain
Memberikan dukungan bagi guru yang melanjutkan studi dengan memberikan
uang buku.
Program Khusus Kewira Usahaan dan Agribisnis
-
-
11
Ibadah dan aksi sosial pada hari-hari besar
Perkunjungan terhadap keluarga guru/karyawan yang membutuhkan perhatian
seperti sakit, duka dsb
Retreat Guru/karyawan.
Seminar, workshop dan training
-
10
Wasana warsa adalah kegiatan untuk menutup tahun ajaran yang telah selesai
untuk semua jenjang pendidikan yang ada di SMA Kristen 1 Salatiga
Kegiatan diisi dengan ibadah, dan penampilan berbagai bakat dan talenta dari
siswa SMA Kristen 1 Salatiga.
Menjual hasil karya mereka seperti kue-kue dari tanama beta Vulgaris Yang biasa
digunakan masyarakat untuk obat kanker dan taman ini budi dayakan oleh SMA
Kristen 1 Salatiga.
mempelajari tentang tehnik budidaya dan bisnis tanaman hias, mulai dari
pembibitan, budi daya sampai teknik pemasaran.
Membuat alat seperti (tungku) untuk mengeringkan tambakau.
Membuat Filim bertema, sinema Fotografi, membuat lomba karya ilmiah, dan
membuat Oven Matahari.
Membuat katalog tentang kegiatan siswa.
Paduan suara/vocal grop tari dan
Pemilos
-
Merupakan sarana belajar berdemokrasi dan pendidikan berkarakter.
Siswa diajarkan membuat Visi dan Misi dalam berorganisasi.
Tabel 4.2 di atas menunjukan
membuat program khusus dan agribisnis
bahwa SMA Kristen 1 Salatiga memiliki
dalam pembelajaran siswa dan untuk
berbagai program yang sejauh ini tidak
kegiatan sosial seperti program bakti
ditemukan
di
sosial, live in, tinggal dengan warga di
salatiga. Hal ini dapat dibuktikan dengan
desa dan mendiami rumah warga serta
data
dari
kegiatan pramuka. Sedangkan kegiatan
sekolah lainnya di salatiga diperoleh dari
untuk orang tua sendiri dilakukan pada
hasil wawancara dengan beberapa pihak
awal
pada sekolah lain di salatiga. Dalam
mensosialisasikan program sekolah dalam
wawancara tersebut diperoleh informasi
tahun ajaran yang baru, pada akhir tahun
SMA
pada
tentang
swasta
sekolah
lainnya
program-program
lainya
bahwa
belum
tahun
pelajaran
untuk
9
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
ajaran yang baru dan juga pada saat
pembagian laporan pendidikan.
Sekalipun SMA Kristen 1 salatiga
Sasaran Layanan
Sesuai
hasil
yang
terbuka untuk semua lapisan masyarakat
dilakukan pada SMA Kristen 1 Salatiga
tanpa ada batasnya untuk kelompok
menunjukan bahwa dalam melakukan
tertentu, akan tetapi hasil penelitian juga
proses
dalam
menunjukan
dunia
masyarakat yang memilih SMA Kristen 1
pendidikan, SMA Kristen 1 Salatiga tidak
Salatiga berasal dari kalangan menengah
tidak menentukan sasaran layanan tertentu
ke bawah.
pendidikan
menghadapi
penelitian
ataupun
persaingan
di
bahwa
sebagian
besar
untuk menarik minat masyarakat terhadap
sekolah. Berikut pendapat Kepala SMA
Pembahasan
Kristen 1 Salatiga pada saat wawancara
Keunggulan Biaya
tanggal 12 November 2013 berkaitan
Biaya
pendidikan
pada
SMA
Kristen 1 Salatiga terdiri dari SPP dan
dengan strategi fokus:
”Kami tidak mengunakan target pada
uang
masyarakat
dengan biaya pada sekolah swasta lainnya
tertentu.
Kami
terbuka
dalam menerima siswa dan untuk siapa
kegiatan.
Apabila
dibandingkan
di Salatiga, maka terlihat perbedaan
saja yang berminat. Di sekolah kami
siswa tidak hanya dari Salatiga tapi juga
dimana biaya yang ditetapkan oleh SMA
dari Papua, Kupang dan Ambon mereka
Kristen 1 salatiga khususnya dalam hal
di sini di lihat dan di kontrol oleh saya.
SPP tidak berbeda jauh dengan sekolah
Disini siswa yang beragama Muslim
lainnya bahkan lebih murah dibandingkan
juga banyak kurang lebih 35%”
Pendapat Kepala Sekolah tersebut
menunjukan
bahwa
keberadaan
SMA
Kristen 1 Salatiga terbuka untuk menerima
siswa dari berbagai latar belakang suku,
agama dan ras tanpa ada perbedaan. SMA
Kristen 1 Salatiga juga memiliki programprogram
yang
sasarannya
ditujukan
kepada masyarakat luas dan semua pihak
yang ada di lingkungan Sekolah Kristen 1
Salatiga.
dengan sekolah swasta lainnya. Sedangkan
untuk biaya lainnya SMA Kristen 1
Salatiga hanya menetapkan biaya kegiatan
selama satu tahun dan kegiatan lainnya
SMA Kristen 1 salatiga tidak menerima
biaya apa pun. Dengan demikian dapat
dikatan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga
telah menetapkan biaya pendidikan yang
murah.
10
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Kenyataan tersebut menjadikan
SMA Kristen 1 Salatiga sebagai sekolah
yang tergolong murah dan dapat
menunjukan bahwa SMA Kristen 1
Salatiga mampu menjalankan strategi
keunggulan biaya. Sehingga pendapat
yang dikemukakan oleh Hunger &
Whellen (2003) bahwa sebuah lembaga
akan menajdi produsen biaya rendah atau
menawarkan biaya paling rendah yang
bersaing dengan sekolah lainnya terbukti
dilakukan oleh SMA Kristen 1 Salatiga.
Apabila dikaitkan dengan pendapat
David (2008) yang mengatakan bahwa
Diferensiasi
SMA Kristen 1 salatiga memiliki
setiap sekolah harus selalu mencari cara
diferensiasi dalam hal ciri khas sebagai
melakukan diferensiasi agar sekolah terus
sekolah Kristen dan berbagai program
unggul dan mendapatkan kesetiaan dari
yang dilaksanakan oleh siswa, guru dan
pelanggan, maka dapat dikatakan bahwa
orang tua siswa maupun masyarakat.
upaya SMA Kristen 1 Salatiga dalam
Untuk ciri khas sebagai sekolah Kristen,
memberikan berbagai program merupakan
upaya
menekankan
salah satu cara sekolah untuk dapat
pengenalan akan Tuhan Yesus merupakan
bertahan dan terus berkembang. Banyak
langkah yang tepat dan sesuai dengan
pilihan yang dimiliki masyarakat tentunya
tujuan
akan memperkuat struktur sekolah secara
sekolah
sekolah
dalam
Kristen
dalam
dunia
pendidikan (Wirowidjojo, 2012) yaitu
membantu berkembangnya seseorang atas
dasar pandangan Kristen agar mencapai
kedewasaan
yang
religious
Fokus
Hasil
dan
bertanggungjawab.
Diferensiasi lainnya adalah pihak
sekolah tidak hanya memberikan program
yang ada pada sekolah lain, tetapi sekolah
mencoba memberikan program-program
yang baru dan berbeda. Upaya tersebut
dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi dari siswa, guru maupun pihak
lainnya dilingkungan sekolah Kristen 1
salatiga serta melihat perkembangan yang
ada saat ini.
maksimal (Purwanto, 2011).
penelitian
menunjukan
bahwa SMA Kristen 1 Salatiga tidak
memiliki fokus pada kelompok masyarakat
tertentu untuk menarik minat mereka
terhadap sekolah. Dengan kata lain SMA
Kristen
1
Salatiga
terbuka
kepada
masyarakat dari berbagai kalangan dan
wilayah. Langkah yang diambil pihak
sekolah berbeda dengan pendapat Porter
(1992) bahwa dalam menjalankan strategi
fokus setiap sekolah akan terlebih dahulu
memilih
atau
menentukan
kelompok
tertentu dan melayani kelompok tersebut
11
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
dengan berbagai fasilitas dan program
Penutup
yang telah disediakan. Oleh karena itu
5.1 Kesimpulan
dapat dikatakan bahwa SMA Kristen 1
Berdasarkan hasil penelitian yang
Salatiga merupakan sekolah yang tidak
telah dilakukan, maka diambil beberapa
menjalankan strategi fokus.
kesimpulan sebagai berikut :
Kebijakan
sekolah
tidak
1. SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan
menjalankan strategi fokus yaitu karena
strategi
sekolah menyadari cirinya sebagai sekolah
bersaing dengan sekolah lain yang ada
Kristen yang harus melayani semua orang
di
baik yang berbeda suku, ras, dan agama
berbagai program yang berbeda dari
sekalipun. Sebab dari sinilah sekolah dapat
sekolah yang ada di Salatiga dengan
mencerminkan dirinya sebagai sekolah
melibatkan
Kristen. SMA Kristen 1 Salatiga juga ingin
seperti siswa, guru, dan orang tua
memperkenalkan sekolanya bukan saja
siswa.
untuk seluruh Jawa Tengah melainkan
seperti Peduli Kasih, Program Khusus
kepada dunia. Bahwa dengan pelayanan
Kewira Usahaan dan Agri Bisnis, Field
yang baik dan penuh dengan kasih SMA
Trip, pengembangan diri, sekolah lima
Kristen 1 Salatiga mampu bersaing di
hari dan moving class.
dunia pendidikan.
Pertimbangan sekolah menggunakan
Jadi upaya kepedulian sekolah ini
tidak hanya dilakukan oleh sekolah yang
memiliki fokus kepada kelompok tertentu
untuk tetap mempertahankan strateginya
seperti salah satu ciri-ciri strategi fokus
(Widhyaestoeti 2012), akan tetapi juga
dilakukan oleh sekolah yang memiliki
sasaran luas.
deferensiasi
Salatiga.
untuk
Sekolah
semua
dapat
menjalankan
pihak
Program-program
sekolah
tersebut
strategi diferensiasi adalah karena
sekolah SMA Kristen 1 salatiga ingin
tampil berbeda dengan sekolah-sekolah
lain yang ada di Salatiga. Selain itu
sekolah ingin memenuhi kebutuhan
siswa, guru dan orang tua dalam
melihat
akan
perkembangan
yang
terjadi saat ini.
2. SMA
Kristen
1
Salatiga
juga
menerapkan strategi keunggulan biaya
untuk dapat bersaing dengan sekolah
lainnya. Strategi keunggulan biaya
yang di terapkan oleh SMA Kristen 1
Salatiga dilihat dari hasil penelitian
12
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
yang
menunjukan
bahwa
biaya
pendidikan pada SMA Kristen 1
pertimabangan untuk SMA Kristen 1
Salatiga.
Salatiga lebih murah dibandingkan
dengan sekolah swasta lainnya di
salatiga.
A. Saran bagi Kepala SMA Kristen 1
Salatiga
Pertimbagan
sekolah
mengunakan
1. Dalam
menjalankan
strategi keunggulan biaya karena SMA
keunggulan
Kristen 1 Salatiga memperhitungkan
diharapkan kepala sekolah, para guru
segala kemampuan siswa dan orang tua
dan
dan tetap berdiri atas visi dan misi dari
mempertahankan
sekolah Kristen.
yang di miliki, dengan tetap peduli
3. SMA
Kristen
menjalankan
1
startegi
orang
biaya
strategi
tua
kedepannya,
siswa
bisa
tetap
keunggulan
biaya
Salatiga
tidak
pada siswa-siswi yang kurang mampu
fokus
untuk
dan bersandar selalu pada visi dan misi
menarik minat masyarakat atau pun
bersaing dengan sekolah lainnya sebab
sekolah sebagai sekolah kristen.
2. Dalam
menjalankan
diferensiasi
SMA Kristen 1 Salatiga memiliki
kedepennya,
target yang luas dan memberikan
sekolah dapat melaksanakan program-
kesempatan kepada semua masyarakat
program baru di SMA Kristen 1 sesuai
untuk menjadi bagian dari SMA
dengan harapan dan rencana dari
Kristen 1 Salatiga, tanpa ada batas bagi
berbagai pihak seperti marcing band
kelompok tertentu. Sekalipun SMA
dan program kerjasama Singapura.
Kristen 1 Salatiga tidak menerapkan
Dengan adanya segala usaha untuk
strategi fokus namun sekolah tetap
menerpakan program baru dari sekolah
memperhatikan
semua
maka dapat menarik minat masyarakat
pihak yang menjadi bagian dari SMA
serta menjadikan sekolah SMA Kristen
Kristen 1 Salatiga. Sekolah juga
1 Salatiga berbeda dengan sekolah
memberikan layanan yang terbaik bagi
lainnya di salatiga.
kebutuhan
anak-anak yang kurang mampu dan
3. Untuk
diharapkan
pelaksanaan
kepala
diferensiasi
di
bersedia memberikan beasiswa kepada
harapkan SMA Kristen 1 Salatiga lebih
mereka.
meningkatkan pelayanan yang ada
serta tetap berorentasi pada, visi dan
5.2 Saran
Berdasrkan hasil penelitian, maka
didapati beberapa saran yang dijadikan
misi sebagai nafas pelayanan dan jiwa
pelayanan yang menunjang tinggi pola
pikir
bahwa setiap peserta didik
13
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
adalah
berharga.
SMA
Kristen
Diharapkan
juga
salatiga
dapat
1
meningkatkan prestasi yang masih
tertunda
terutama
dalam
biadang
akademik.
Sumarni, Nanik. 2011. Starategi Peningkatan Mutu
Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT
Pada SMP Kristen Satya Wacana
Salatiga. Tesis. UKSW.
Hunger, David. & Wheelen, Thomas L. 2003.
Manajemen Strategi. Yogyakarta:
Andi
David, Fred R. 2008. Manajemen Strategis:
Konsep, Edisi 10. Jakarta: Salemba.
5.3 Penelitian Mendatang
Penelitian tentang strategi bersaing
Salatiga ini dilakukan dengan melihat pada
Panny, Imanuel Dae. 2012. Pelaksanaan Baruan
Pemasaran Sekolah Menengah Atas
Theresiana Salatiga. Tesis. UKSW.
strategi
David
yang dilakukan pada SMA Kristen 1
generik
yang
memiliki
tiga
keunggulan bersaing yaitu pada sistem
pembiayaan,
sasaran
program
layanan
yang
unggulan
dan
dimiliki
oleh
sekolah. Maka kepada peneliti mendatang
disarankan
agar
dapat
menggunakan
Wijaya.
Meningkatkan
Konsentrasi
Pemasaran Pendidikan. Sumber :
www.bpkpenabur.or.id. (Pemasaran
Jasa Pendidikan Sebagai upaya untuk
meningkatkan daya saing sekolah)
dipublikasi 2008 dan diunduh 8
oktober 2013.
kepemimpinan apa yang diberikan, adanya
Sigit 2011 60 persen sekolah swasta terancam
tutup.
Sumber
:
http://Buanasumsel.com. Dipublikasi
27/07/2011 dan diunduh 4 November
2013.
dukungan dari pihak sekolah dan gereja
Subiliyanto.
aspek-aspek lain bukan saja strategi
bersiang tetapi dapat mengunakan tipe
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, David. 2008. Pemasaran Jasa Pendidikaan
Sebagai Upaya untuk Meningkatkan
Daya
Saing
Sekolah.
Jurnal
pendidikan Penabur-No11/Tahun ke7/Desember.
Porter, Michael. S. 1992. Keunggulan Bersaing;
Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.
2007.
Strategi
Bersaing
(Competitive
Strategy);
Teknik
Menganalisis Industri dan Pesaing.
Tanggerang: Karisma Publishing
Group.
Manajemen Startegi pendidikanMedia Belajar Anak Indonesia.
Sumber
:
http://subliyanto.wordpress.com.
Dipublikasi 12 Desember 2012.
Diunduh 21 Oktober 2013.
Wirowidjojo, R.S. 2011. “Identitas dan Ciri Khas
Sekolah Kristen di Indonesia” dalam
Sairan, Weinata. 2011. “Identitas dan
Ciri Khas Pendidikan Kristen di
Indonesia: antara konseptual dan
operasional. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Faisal, Ahmad Sanusi Nasution. Manajemen
Strategi dan Operasi Dibidang
Pendidikan. Sumber: Wordpress.com
(Hidup harus Bermakna) dipublikasi
14 oktober 2008, diunduh tanggal 4
November 2013.
14
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Purwanto, N. A. 2011. Strategi Bersaing Dalam
Bisnis Pendidikan. Jurnal Manajemen
Pendidikan, No. 01/Th VII/April.
Berita Utama 2008. 15 sekolah SWATA di Malang
Terancam tutup. Sumber : Koran
Tempo. Dipublikasi 19 juli 2008 di
unduh 4 November 2013.
Nevi
2013.
Menurunnya Minat Masyarakat
teradap SD Kristen 1 dengan
menggunakan analisis Isikawa, dalam
mata kuliah TQM. Dibuat 7 Agustus
2013.
Trimantra, Petrus. 2007. Sekolah Unggulan: Antara
Kenyataan dan Impian. Jurnal
Pendidikan
Penabur
–
No.08/Th.VI/Juni.
Sulung, Alfianto Akbar. 2010. Strategi Bersaing
Sekolah
Teknologi
Informasi
Komunikasi (Studi Kasus: SMK
Muhamadiyah1 Samarinda) diunduh
22
November
dari
www.library.binus.ac.id.
Sugiyono 2010. Metode Penelitian Kualitatif,
Kuantitafif dan ERDI. Sumber : BPK
Gunung mulia.
15
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
STRATEGI BERSAING
SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN 1
SALATIGA
Nevi Olivia Noya
Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga
Bambang S. Sulasmono
Fakultas Manajemen Pendidikan, Univesritas Satya Wacana, Salatiga
In the education sphere, competition is prevalent in its nature. The emergence of competition is in
order to gain as many students as possible. Therefore, only schools with appropriate competitive
strategies that will be able to face the harshness of competition and even crisis or challenge faced
during the school journey. It is also true for SMA Kristen 1 Salatiga. A question rose, therefore, “
how is the competitive strategies applied in SMA Kristen 1 Salatiga?’’ For the purpose of deeper
knowledge about competitive strategy, thus three generic strategic approaches were described in this
research, namely cost leadership strategy, differentiation strategy, and focus strategy. Research
findings showed that SMA Kristen 1 Salatiga has applied the cost leadership as well as differentiation
strategies to cope with competition among educational institutions. These strategies were employed
by determining lower educational cost compared to other private schools in Salatiga and by
delivering a good service through different programs such as Personal Develeopment, Moving Class,
Five-Days School, Peduli Kasih (Sprituality), Special Program, of Entrepreneurship and
Agribusiness, Pemilos. Therefore, suggestion for SMA Kristen 1 Salatiga in applying its cost
leadership strategy end differentiation strategy is that the school has to be able to maintain its cost
leadership through good service and new programs such as Marching band as well as school’s
partnership with Singapore.
Keywords: Competitive Strategy, Cost Leadership, Differentiation, Focus.
Dalam dunia pendidikan, persaingan adalah hal yang wajar. Munculnya persaingan itu adalah untuk
mendapatkan peserta didik / siswa sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, hanya sekolah yang
memiliki strategi bersaing yang tepat sajalah yang mampu menghadapi kerasnya persaingan ataupun
krisis yang terjadi didalam perjalanan sekolah. SMA Kristen 1 Salatiga, juga mengalami kondisi
tersebut. Sehingga timbulah pertanyaan “bagaimana strategi bersaing SMA Kristen 1 Salatiga?” untuk
lebih mengetahui tentang strategi bersaing, dalam penelitian ini dijelaskan tiga pendekatan strategi
generik yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus. Hasil penelitian
menunjukan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan stategi keunggulan biaya dan diferensiasi
untuk menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan. Strategi-strategi ini dilakukan dengan
menentukan biaya pendidikan yang lebih murah dibandingkan dengan sekolah-sekolah Swasta yang
ada di salatiga dan memberikan pelayanan yang baik dengan menerepkan berbagai program yang
berbeda dari sekolah yang ada di salatiga seperti Pengembangan Diri, Moving Class, Sekolah Lima
Hari, Peduli Kasih (Kerohanian), Program Khusus Kewira Usahaan dan Agrobisnis, dan Pemilos.
Untuk itu, saran yang bagi SMA Kristen 1 Salatiga dalam menjalankan strategi keunggulan biaya dan
diferensiasi yaitu sekolah dapat memberthakankan keunggulan biaya yang dimiliki dengan pelayanan
yang lebih baik dan dapat melaksanakan program-program baru yang telah direncanakan seperti
Marcing band dan kerjasama sekolah dengan Singapura.
Kata Kunci : Startegi Bersaing, Keunggulan Biaya, Diferebsiasi, fokus.
2
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
2008). Sama halnya dengan sekolah SMK
PENDAHULUAN
Dalam
persaingan
dunia
adalah
pendidikan,
hal
yang
wajar.
Munculnya persaingan itu adalah untuk
mendapatkan
peserta
didik
swasta di kota Prabumulih, yang terancam
tutup karena sudah dua tahun belakangan
ini tidak berhasil merekrut siswa baru.
Di Palembang kondisi serupa juga
(siswa)
sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu,
dialami
hanya sekolah yang memiliki strategi
Menurut kepala badan perguruan swasta
bersaing yang tepat sajalah yang mampu
kota Palembang, Ki Rajimin, bahwa dari
menghadapi kerasnya persaingan ataupun
total
krisis yang terjadi di dalam perjalanan
Palembang 60% terancam tutup. Mayoritas
sekolah (Faisal Musa di dalam Ahmad
sekolah swasta ini kekurangan murid,
Sanusi Nasution, 2008)
kondisi ini dipicu maraknya lokal kelas
Persaingan yang semakin kuat
merupakan sebuah kenyataan yang harus
dihadapai
oleh
berbagai
lembaga
pendidikan.
Persaingan
tidak
lagi
menyangkut
efisiensi
penyelenggaraan
pendidikan
namun
lebih
kepada
keunggulan yang dimiliki oleh lembaga
pendidikan yang meliputi hampir semua
aspek pendidikan yaitu aspek input, proses
dan output (Purwanto: 2011).
oleh
516
sekolah-sekolah
sekolah
swasta
swasta.
di
kota
yang dibuka oleh sekolah-sekolah negeri,
(Sigit 2011 dalam Bulletin Metropolis).
Di kota salatiga dan sekitarnya
beberapa sekolah juga pernah mengalami
penurunan jumlah murid bahkan mutu
pendidikan karena adanya persaingan.
Beberapa sekolah itu antara lain adalah
SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, SMA
Theresiana Salatiga dan SD Kristen 1
Salatiga. SMP Kristen Satya Wacana pada
awalnya merupakan sekolah faforit di
Kenyataan yang mengindikasikan
Salatiga dan mempunyai banyak prestasi,
adanya persaingan dalam dunia pendidikan
mengalami penurunan dalam beberapa
telah banyak ditemui diberbagai daerah di
tahun belakangan ini, Sumarni (2011).
negeri ini. Misalnya, di daerah Malang,
SMA Theresiana sebagai satu-satunya
yang pada tahun 2008, dari 38 sekolah
SMA Katolik di Salatiga juga mengalami
swasta yang ada di Malang 40 % terancam
penurunann dalam kurun waktu 10 tahun
tutup karena mulai mengalami kerugian
terakhir, Panny (2012). Sedangkan SD
dan tidak memiliki jumlah siswa yang
Kristen 1 Salatiga mengalami penurunan
cukup untuk proses KBM, (Koran Tempo
jumlah siswa yang mengakibatkan satu
3
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
kelas hanya berjumlah 9-11 anak. Selain
pun sedikit sehingga menurut Kepala SMA
itu kondisi lokasi sekolah yang sempit
Kristen 1 Salatiga, banyak sekolah-sekolah
mengakibatkan proses belajar mengajar
yang mengalami penurunan input siswa
sering terganggu. (Nevi, 2013).
bukan saja pada SMA Kristen 1 Salatiga
Kondisi persaingan dan berbagai
permasalahan yang terjadi dalam dunia
pendidikan juga dialami oleh Sekolah
Kristen
1
Salatiga.
Berdasarkan
wawancara yang dilakukan dengan kepala
sekolah
SMA
disebutkan
Kristen
bahwa
1
Salatiga
penyebab
utama
terjadinya pergantian kepala sekolah yaitu
berawal dari tahun 2000 yang di picu dari
adanya permasalahan yang terjadi antara
pihak guru dan pimpinan. Sebagai sekolah
yang berdiri dengan kepemimpinan yang
baru, sekolah Kristen 1 Salatiga terus
mengalami perkembangan khususnya pada
tingkat pendidikan SMA. Hal ini di
tunjukan melalui prestasi yang diraih dan
kelulusan 100% pada UN tahun 20102013.
tetapi sekolah unggulan pun mengalami
hal demikian.
Data-data
diatas
menunjukan
bahwa strategi yang diterapkan oleh SMA
Kristen 1 Salatiga sebenarnya berhasil. Hal
ini sama seperti hasil penelitian Sulung
(2010) tentang Strategi Bersaing Sekolah
Teknologi
Informasi
Komunikasi.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
menentukan strategi bisnis pada sekolah
tersebut
untuk dapat bersaing dengan
sekolah-sekolah negeri dan swasta lainnya.
Hasil dari penelitian yang dilakukan
menjukkan bahwa dalam menghadapi
persaingan
sekolah
tersebut
harus
menerapkan strategi fokus, baik terhadap
biaya maupun diferensiasi.
siswa
Berdasrkan uraian diatas, maka
menunjukan bahwa jumlah penerimaan
pertanyaan penelitian meliputi Strategi
siswa
bersaing apa yang diterapkan oleh SMA
Data
penerimaan
mengalami
peningkatan
setiap
tahunnya meskipun pada tahun 2013
sempat
mengalami
Kristen 1 Salatiga.
penurunan.
Dikarenakan jumlah kelulusan dari SMP
Strategi bersaing merupakan upaya
TELAAH PUSTAKA
yang terbaik guna memenuhi kebutuhan
sekolah untuk menghadapi persaingan
masyarakat.
dengan cara memberikan berbagai hal
dijalankan oleh sekolah dapat terjadi dari
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus.
Dengan menjalankan strategi bersaing
maka sekolah akan mampu untuk bertahan
dan bahkan akan berkembang dari waktu
ke waktu meskipun diperhadapkan dengan
persaingan (Porter 2007).
Strategi
bersaing
yang
4
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Dalam
menghadapi
persaingan,
menyeluruh, diferensiasi dan fokus (Porter
terdapat tiga pendekatan strategi generik
2007). Strategi ini memungkinkan satu
yang
dapat
lembaga untuk mendapatkan keunggulan
mengungguli pesaing lainnya dalam satu
yang terbaik dari pesiangnya dalam suatu
bidang
lingkup usaha (David 2008).
secara
propesional
yaitu
keunggulan
biaya
KEUNGGULAN STRATEGIS
Keunggulan yang
dirasakan
Posisi Biaya
Pelanggan
Rendah
Diferensiasi
Cakupan Luas
Keunggulan
biaya
Fokus
Tingkat
Strategis
Hanya
Segmen
Tertentu
Gambar 2.1 Tiga Strategi bersaing Generik (Porter 2007)
bisnis
Keunggulan Biaya
atau
suatu
lembaga
untuk
Dalam srategi keunggulan biaya,
merancang, membuat, dan memasarkan
suatu lembaga berusaha menjadi produsen
sebuah produk sebanding dengan cara
berbiaya rendah dalam bidangnya. Biaya
yang lebih efisisen dari pada pesainggnya
rendah adalah kemampuan sebuah unit
(Hunger & Wheelen 2003).
Posisi
biaya
rendah
membuat
perusahan dalam hal ini sekolah mampu
terwujud dalam bentuk keuntungan yang
lebih tinggi (Porter 1992).
bertahan terhadap persingan harga yang
terjadi. Karena pembeli hanya dapat
menggunakan kekuatannya untuk menekan
harga sampai tingkat harga yang paling
efisien. Jika sekolah dapat mencapai dan
mempertahankan
keunggulan
biaya
menyeluruh, sekolah ini akan menjadi
sekolah yang prestasinnya diatas rata-rata
dalam bidang pendidikan jika ia dapat
mengatur agar harganya setingkat atau
mendekati
harga
rata-rata
dalam
bidangnya. Dengan harga setara atau
sedikit lebih rendah dari pada harga
pesaingnya, posisi biaya rendah dari
sekolah yang unggul biaya ini akan
Diferensiasi
Strategi generik yang ke dua adalah
diferensiasi. Diferensiasi adalah salah satu
strategi
organisasi
yang
memberikan
perbedaan yang lebih unik dari pada
pesaing, sehingga dengan perbedaan itu
konsumen memiliki niali yang lebih tinggi,
Thompson
dan
Strickland
(1998).
diferensiasi terutama pada produk sangat
penting karena persaingan yang ketat pada
dunia pendidikan sekarang menuntut untuk
melakukan
berbagai
strategi
guna
menciptakan produk yang dapat diterima
5
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
baik oleh konsumen dan tidak kalah
ini bertujuan agar sekolah dapat menikmati
bersaing dengan produk lainnya. Dasar
hasil dari usaha yang telah dilakukan dan
pemikiran strategi diferensiasi menuntut
sekolah benar-benar dianggap unik.
sekolah untuk memiliki keistimewaan
yang bisa membedakan dirinya dari para
pesaing.
Misalnya
kualitas
kinerja,
layanan yang lebih baik, merek yang lebih
unggul, gaya dan rancangan, inovasi
produk dan sebagainya (wijaya 2008).
Keberhasilan sekolah yang dilihat
dari
strategi
diferensiasi
yaitu
pada
kurikum, program pendidikan, fasilitas,
kemudahan askes, proses pendidikan dan
layanan
pendidikan.
Semakin
banyak
aspek yang dimiliki tentu memperkuat
struktur
lembaga
pendidikan
secara
maksimal (Purwanto 2011).
Hal
yang
perlu
diperhatikan
dan
diterapkan sekolah yang menggunakan
strategi diferensiasi, diungkapkan oleh
wijaya
(2008)
yaitu
sekolah
Fokus
harus
memiliki guru dengan tingkat kreatifitas
yang tinggi, fokus sekolah jangka panjang,
kerjasama yang tinggi antara guru yang
saling melengkapi, perhatian guru yang
cukup terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, adanya keseimbangan antara
hasil pendidikan dengan proses pendikan,
dan memiliki toleransi tinggi terhadap
ketidakpastian kondisi disekolahnya. Hal
Strategi generik yang ketiga adalah
fokus. Strategi fokus digunakan untuk
membangun keunggulan bersaing dalam
suatu lembaga yang mampu melayani
target strateginya yang sempit secara lebih
efektif dan efisien dibandingkan pesaing
yang bersaing lebih luas. Strategi ini
menjadi paling efektif ketika konsumen
memiliki persyaratan yang unik dan ketika
lembaga pesaing lainnya tidak berusaha
untuk berspesialisasi dalam target segmen
yang sama (David 2008). Sebagai
akibatnya, suatu lembaga akan mencapai
diferensiasi karena mampu memenuhi
kebutuhan target tertentu (Porter 2007).
Strategi fokus dalam lembaga
pendidikan,
yaitu
sekolah
mampu
menggarap satu target pasar tertentu. Hal
ini diawali dengan penentuan pangsa pasar
oleh
lembaga
pendidikan.
Dalam
masyarakat terdapat tiga kelompok utama
secara
ekonomi
yaitu
kelompok
mampu,
kelompok
masyarakat
tidak
masyarakat
menengah
dan
kelompok
masyarakat mampu. Dari tiga kelompok
masyarakat
ini,
lembaga
pendidikan
memilih dengan melihat pada kondisi
sekolah termasuk dana pendidikan yang
diperlukan (Purwanto 2011).
6
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Penulis
METODE PENELITIAN
menggunakan
wawancara
Penelitian yang dilakukan penulis
observasi
mendalam,
partisipan
Teknik
kuesioner,
dan
Wawancara
studi
adalah deskriptif kualitatif, dimana penulis
dokumentasi.
mendalam
akan mencoba memberikan satu gambaran
dilakukan dengan kepala sekolah, 20 orang
tentang kondisi yang terjadi pada SMA
guru dan 7 orang tua murid menyangkut
Kristen 1 Salatiga dan strategi bersaing
dengan keunggulan biaya, diferensiasi dan
yang diterapkan oleh SMA Kristen 1
fokus yang diterapkan oleh SMA Kristen 1
Salatiga.
Salatiga (Sugiyono 2010).
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1
Kewajiban Biaya Pendidikan di SMA
Kristen1 Salatiga
Dan SMA Swasta lainnya di Salatia.
Jenis
Uang Kegiatan
SMA Kristen 1
Salatiga
Rp 250.000Rp 300.000/bln
Rp 350.000/thn
Uang sekolah
(Tabungan wajib)
-
-
Uang Osis
-
Rp 100.000
Uang SPP
SMA Kristen
Satya Wacana
Rp 350.000Rp 500.000/bln
-
SMA Kristen
Theresiana
Rp 150.000Rp 170.000
-
RP 500.000
Uang Tes
Rp 100.000
Saham Koperasi
Rp 15.000.
Kegiatan Sosial
Rp 20.000
Uang Komite
Rp 75.000
Uang Komputer
Rp 5000
Sumber : Kepala SMA Kristen Lentera, Kepala SMA Kristen Satya Wacana, Kepala SMA Kristen Teresiana
Biaya pendidikan SMA Kristen 1
kesepakatan bersama dari semua pihak.
Salatiga seperti terlihat dalam tabel 4.1
Biaya tersebut bila dibandingkan dengan
merupakan biaya yang berlaku hingga
sekolah swasta lainnya maka terdapat
tahun
pedidikan
beberapa perbedaan. Pada SPP, SMA
khususnya untuk uang kegiatan dan uang
Theresiana menawarkan biaya pendidikan
SPP
yang murah dari SMA Kristen 1 Salatiga,
2012/2013.
dapat
Biaya
mengalami
perubahan
tergantung pada kondisi dan kebutuhan
sekolah setiap tahunnya serta adanya
sedangkan
SMA
Satya
Wacana
7
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
menawarkan biaya pendidikan yang lebih
mahal dari pada SMA Kristen 1 Salatiga.
Program Unggulan Perbaikan Sekolah
Tabel 4.2
Program Unggulan SMA Kristen 1 Salatiga
PROGRAM
No
1
Moving Class
-
2
Program Moving Class mulai diterapkan di SMA Kristen 1 Salatiga sejak tahun
pelajaran 2007/2008.
Pertimbangan sekolah menerapkan Moving Class yaitu supaya siswa lebih aktif
dan mandiri.
Sekolah menyesuaikan antara ruangan kelas yang ada dengan setiap mata
pelajaran dan menyediakan fasilitas pendukung program moving class yang
dilengkapi dengan LCD, internet/wifi (lihat lampiran 3).
Memilik koleksi buku yang lengkap, studio musik, kelas mapel, laboratorium
multimedia, laboratorium Tik, UKS, perpustakaan, dan lab yang lengkap. (lihat
lampiran. 3)
Pengembangan Diri
-
3
Ekspo Pendidikan : kerjasama dengan bebagai PT.
Career Day : Kerjasama dengan alumi, tokoh masyarakat sebagai pengenalan
karir.
Parenting Day : merupakan bentuk pelayanan dan kerjasama dengan orang tua,
dalam membantu anak untuk mencapai prestasi dan pembentukan karakter.
Carater Building : Layanan kepada anak-anak kelas X, XI, XII dalam rangka
menyadarkan anak tehadap kebermaknaan hidup, dan memotivasi anak untuk
bertumbuh sebagai anak yang berprestasi.
SMUQ Radio : siaran secara langsung dari siswa saat jam istirahat.
Sekolah Lima Hari
-
4
Skolah lima hari hanya diterapkan pada SMA Kristen 1 salatiga untuk kota
salatiga. Sekolah dimulia pukul 07.25 dimana Senin – Kamis rposes belajar
mengajar berakhir pkl.14.45, hari Jumat proses belajar mengajar berakhir pkl.
11.45 (tutup pekan) memberi kesempatan siswa muslim untuk Sholat
Namun pada hari Sabtu layanan internet dan perpustakaan tetap buka, sehingga
ada kesempatan bagi para siswa untuk belajar di sekolah didukung sarana di
sekolah serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Sekolah mempertimbangkan kondisi siswa dan memberikan kesempatan untuk
siswa memilik waktu yang cukup di akhir pekan sehingga ketika kembali
bersekolah di hari senin lebih siap dan bersemangat.
Peduli Kasih (Kerohanian)
-
5
Penjaringan kesehatan : pemeriksaan kesehatan secara umum kerja sama dengan
Puskesmas Mangunsari
Penyuluhan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Pengobatan gratis kerja sama dengan WCTUI
Donor darah, kerja sama dengan PMI
Lingkungan sehat
Penyuluhan tentang bahaya minuman keras, rokok, obat-obatan terlarang
(narkoba), sex bebas (HIV) kerja sama dengan Polres, WCTUI,
DKK,Puskesmas PMI.
Field Trip
-
-
-
Live In : melatih peserta didik untuk bersosialisasi dan meningkatkan kepedulian
terhadap sesama di desa Ngaduman seperti menanam tembakau dan berkebun
serta membantu masyarakat bekerja bakti membangun desa (lihat lempiran 5)
Bekerjasama dengan lembaga kursus Sha Hua yang selama ini juga membantu
mengupayakan beasiswa bagi lulusan SMA Kristen 1 Salatiga untuk belajar
bahasa Mandarin ke Cina. Pada tiga tahun terakhir rata-rata 4 siswa memperoleh
beasiswa dari Cina untuk studi bahasa Mandarin di Cina.
Outdor Studi : untuk menunjang peningkatan pemahaman peserta didik.
8
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
6
Layanan BK
-
7
Layanan Bimbingan Konseling baik secara individu maupun kelompok seperti
home visit, tentang studi, kehidupan pribadi dsb.
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan maslahnya.
Mengundang tokoh-tokoh alumni yang sudah sukses.
Mengundang orang-orang cacat, orang yang pernah jatuh dan kemudian dapat
dibangtikan ketiga menimba ilmu di SMA Kristen 1 Salatiga.
Wasana Warsa SMA Kristen 1 Salatiga
-
8
Kehidupan beriman
-
9
-
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan layanan yang terbaik dalam
meningkatkan profesi guru.
Guru didorong untuk mengikuti setiap kegiatan ilmiah.
Guru di berikan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke sekolah lain
Memberikan dukungan bagi guru yang melanjutkan studi dengan memberikan
uang buku.
Program Khusus Kewira Usahaan dan Agribisnis
-
-
11
Ibadah dan aksi sosial pada hari-hari besar
Perkunjungan terhadap keluarga guru/karyawan yang membutuhkan perhatian
seperti sakit, duka dsb
Retreat Guru/karyawan.
Seminar, workshop dan training
-
10
Wasana warsa adalah kegiatan untuk menutup tahun ajaran yang telah selesai
untuk semua jenjang pendidikan yang ada di SMA Kristen 1 Salatiga
Kegiatan diisi dengan ibadah, dan penampilan berbagai bakat dan talenta dari
siswa SMA Kristen 1 Salatiga.
Menjual hasil karya mereka seperti kue-kue dari tanama beta Vulgaris Yang biasa
digunakan masyarakat untuk obat kanker dan taman ini budi dayakan oleh SMA
Kristen 1 Salatiga.
mempelajari tentang tehnik budidaya dan bisnis tanaman hias, mulai dari
pembibitan, budi daya sampai teknik pemasaran.
Membuat alat seperti (tungku) untuk mengeringkan tambakau.
Membuat Filim bertema, sinema Fotografi, membuat lomba karya ilmiah, dan
membuat Oven Matahari.
Membuat katalog tentang kegiatan siswa.
Paduan suara/vocal grop tari dan
Pemilos
-
Merupakan sarana belajar berdemokrasi dan pendidikan berkarakter.
Siswa diajarkan membuat Visi dan Misi dalam berorganisasi.
Tabel 4.2 di atas menunjukan
membuat program khusus dan agribisnis
bahwa SMA Kristen 1 Salatiga memiliki
dalam pembelajaran siswa dan untuk
berbagai program yang sejauh ini tidak
kegiatan sosial seperti program bakti
ditemukan
di
sosial, live in, tinggal dengan warga di
salatiga. Hal ini dapat dibuktikan dengan
desa dan mendiami rumah warga serta
data
dari
kegiatan pramuka. Sedangkan kegiatan
sekolah lainnya di salatiga diperoleh dari
untuk orang tua sendiri dilakukan pada
hasil wawancara dengan beberapa pihak
awal
pada sekolah lain di salatiga. Dalam
mensosialisasikan program sekolah dalam
wawancara tersebut diperoleh informasi
tahun ajaran yang baru, pada akhir tahun
SMA
pada
tentang
swasta
sekolah
lainnya
program-program
lainya
bahwa
belum
tahun
pelajaran
untuk
9
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
ajaran yang baru dan juga pada saat
pembagian laporan pendidikan.
Sekalipun SMA Kristen 1 salatiga
Sasaran Layanan
Sesuai
hasil
yang
terbuka untuk semua lapisan masyarakat
dilakukan pada SMA Kristen 1 Salatiga
tanpa ada batasnya untuk kelompok
menunjukan bahwa dalam melakukan
tertentu, akan tetapi hasil penelitian juga
proses
dalam
menunjukan
dunia
masyarakat yang memilih SMA Kristen 1
pendidikan, SMA Kristen 1 Salatiga tidak
Salatiga berasal dari kalangan menengah
tidak menentukan sasaran layanan tertentu
ke bawah.
pendidikan
menghadapi
penelitian
ataupun
persaingan
di
bahwa
sebagian
besar
untuk menarik minat masyarakat terhadap
sekolah. Berikut pendapat Kepala SMA
Pembahasan
Kristen 1 Salatiga pada saat wawancara
Keunggulan Biaya
tanggal 12 November 2013 berkaitan
Biaya
pendidikan
pada
SMA
Kristen 1 Salatiga terdiri dari SPP dan
dengan strategi fokus:
”Kami tidak mengunakan target pada
uang
masyarakat
dengan biaya pada sekolah swasta lainnya
tertentu.
Kami
terbuka
dalam menerima siswa dan untuk siapa
kegiatan.
Apabila
dibandingkan
di Salatiga, maka terlihat perbedaan
saja yang berminat. Di sekolah kami
siswa tidak hanya dari Salatiga tapi juga
dimana biaya yang ditetapkan oleh SMA
dari Papua, Kupang dan Ambon mereka
Kristen 1 salatiga khususnya dalam hal
di sini di lihat dan di kontrol oleh saya.
SPP tidak berbeda jauh dengan sekolah
Disini siswa yang beragama Muslim
lainnya bahkan lebih murah dibandingkan
juga banyak kurang lebih 35%”
Pendapat Kepala Sekolah tersebut
menunjukan
bahwa
keberadaan
SMA
Kristen 1 Salatiga terbuka untuk menerima
siswa dari berbagai latar belakang suku,
agama dan ras tanpa ada perbedaan. SMA
Kristen 1 Salatiga juga memiliki programprogram
yang
sasarannya
ditujukan
kepada masyarakat luas dan semua pihak
yang ada di lingkungan Sekolah Kristen 1
Salatiga.
dengan sekolah swasta lainnya. Sedangkan
untuk biaya lainnya SMA Kristen 1
Salatiga hanya menetapkan biaya kegiatan
selama satu tahun dan kegiatan lainnya
SMA Kristen 1 salatiga tidak menerima
biaya apa pun. Dengan demikian dapat
dikatan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga
telah menetapkan biaya pendidikan yang
murah.
10
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Kenyataan tersebut menjadikan
SMA Kristen 1 Salatiga sebagai sekolah
yang tergolong murah dan dapat
menunjukan bahwa SMA Kristen 1
Salatiga mampu menjalankan strategi
keunggulan biaya. Sehingga pendapat
yang dikemukakan oleh Hunger &
Whellen (2003) bahwa sebuah lembaga
akan menajdi produsen biaya rendah atau
menawarkan biaya paling rendah yang
bersaing dengan sekolah lainnya terbukti
dilakukan oleh SMA Kristen 1 Salatiga.
Apabila dikaitkan dengan pendapat
David (2008) yang mengatakan bahwa
Diferensiasi
SMA Kristen 1 salatiga memiliki
setiap sekolah harus selalu mencari cara
diferensiasi dalam hal ciri khas sebagai
melakukan diferensiasi agar sekolah terus
sekolah Kristen dan berbagai program
unggul dan mendapatkan kesetiaan dari
yang dilaksanakan oleh siswa, guru dan
pelanggan, maka dapat dikatakan bahwa
orang tua siswa maupun masyarakat.
upaya SMA Kristen 1 Salatiga dalam
Untuk ciri khas sebagai sekolah Kristen,
memberikan berbagai program merupakan
upaya
menekankan
salah satu cara sekolah untuk dapat
pengenalan akan Tuhan Yesus merupakan
bertahan dan terus berkembang. Banyak
langkah yang tepat dan sesuai dengan
pilihan yang dimiliki masyarakat tentunya
tujuan
akan memperkuat struktur sekolah secara
sekolah
sekolah
dalam
Kristen
dalam
dunia
pendidikan (Wirowidjojo, 2012) yaitu
membantu berkembangnya seseorang atas
dasar pandangan Kristen agar mencapai
kedewasaan
yang
religious
Fokus
Hasil
dan
bertanggungjawab.
Diferensiasi lainnya adalah pihak
sekolah tidak hanya memberikan program
yang ada pada sekolah lain, tetapi sekolah
mencoba memberikan program-program
yang baru dan berbeda. Upaya tersebut
dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi dari siswa, guru maupun pihak
lainnya dilingkungan sekolah Kristen 1
salatiga serta melihat perkembangan yang
ada saat ini.
maksimal (Purwanto, 2011).
penelitian
menunjukan
bahwa SMA Kristen 1 Salatiga tidak
memiliki fokus pada kelompok masyarakat
tertentu untuk menarik minat mereka
terhadap sekolah. Dengan kata lain SMA
Kristen
1
Salatiga
terbuka
kepada
masyarakat dari berbagai kalangan dan
wilayah. Langkah yang diambil pihak
sekolah berbeda dengan pendapat Porter
(1992) bahwa dalam menjalankan strategi
fokus setiap sekolah akan terlebih dahulu
memilih
atau
menentukan
kelompok
tertentu dan melayani kelompok tersebut
11
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
dengan berbagai fasilitas dan program
Penutup
yang telah disediakan. Oleh karena itu
5.1 Kesimpulan
dapat dikatakan bahwa SMA Kristen 1
Berdasarkan hasil penelitian yang
Salatiga merupakan sekolah yang tidak
telah dilakukan, maka diambil beberapa
menjalankan strategi fokus.
kesimpulan sebagai berikut :
Kebijakan
sekolah
tidak
1. SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan
menjalankan strategi fokus yaitu karena
strategi
sekolah menyadari cirinya sebagai sekolah
bersaing dengan sekolah lain yang ada
Kristen yang harus melayani semua orang
di
baik yang berbeda suku, ras, dan agama
berbagai program yang berbeda dari
sekalipun. Sebab dari sinilah sekolah dapat
sekolah yang ada di Salatiga dengan
mencerminkan dirinya sebagai sekolah
melibatkan
Kristen. SMA Kristen 1 Salatiga juga ingin
seperti siswa, guru, dan orang tua
memperkenalkan sekolanya bukan saja
siswa.
untuk seluruh Jawa Tengah melainkan
seperti Peduli Kasih, Program Khusus
kepada dunia. Bahwa dengan pelayanan
Kewira Usahaan dan Agri Bisnis, Field
yang baik dan penuh dengan kasih SMA
Trip, pengembangan diri, sekolah lima
Kristen 1 Salatiga mampu bersaing di
hari dan moving class.
dunia pendidikan.
Pertimbangan sekolah menggunakan
Jadi upaya kepedulian sekolah ini
tidak hanya dilakukan oleh sekolah yang
memiliki fokus kepada kelompok tertentu
untuk tetap mempertahankan strateginya
seperti salah satu ciri-ciri strategi fokus
(Widhyaestoeti 2012), akan tetapi juga
dilakukan oleh sekolah yang memiliki
sasaran luas.
deferensiasi
Salatiga.
untuk
Sekolah
semua
dapat
menjalankan
pihak
Program-program
sekolah
tersebut
strategi diferensiasi adalah karena
sekolah SMA Kristen 1 salatiga ingin
tampil berbeda dengan sekolah-sekolah
lain yang ada di Salatiga. Selain itu
sekolah ingin memenuhi kebutuhan
siswa, guru dan orang tua dalam
melihat
akan
perkembangan
yang
terjadi saat ini.
2. SMA
Kristen
1
Salatiga
juga
menerapkan strategi keunggulan biaya
untuk dapat bersaing dengan sekolah
lainnya. Strategi keunggulan biaya
yang di terapkan oleh SMA Kristen 1
Salatiga dilihat dari hasil penelitian
12
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
yang
menunjukan
bahwa
biaya
pendidikan pada SMA Kristen 1
pertimabangan untuk SMA Kristen 1
Salatiga.
Salatiga lebih murah dibandingkan
dengan sekolah swasta lainnya di
salatiga.
A. Saran bagi Kepala SMA Kristen 1
Salatiga
Pertimbagan
sekolah
mengunakan
1. Dalam
menjalankan
strategi keunggulan biaya karena SMA
keunggulan
Kristen 1 Salatiga memperhitungkan
diharapkan kepala sekolah, para guru
segala kemampuan siswa dan orang tua
dan
dan tetap berdiri atas visi dan misi dari
mempertahankan
sekolah Kristen.
yang di miliki, dengan tetap peduli
3. SMA
Kristen
menjalankan
1
startegi
orang
biaya
strategi
tua
kedepannya,
siswa
bisa
tetap
keunggulan
biaya
Salatiga
tidak
pada siswa-siswi yang kurang mampu
fokus
untuk
dan bersandar selalu pada visi dan misi
menarik minat masyarakat atau pun
bersaing dengan sekolah lainnya sebab
sekolah sebagai sekolah kristen.
2. Dalam
menjalankan
diferensiasi
SMA Kristen 1 Salatiga memiliki
kedepennya,
target yang luas dan memberikan
sekolah dapat melaksanakan program-
kesempatan kepada semua masyarakat
program baru di SMA Kristen 1 sesuai
untuk menjadi bagian dari SMA
dengan harapan dan rencana dari
Kristen 1 Salatiga, tanpa ada batas bagi
berbagai pihak seperti marcing band
kelompok tertentu. Sekalipun SMA
dan program kerjasama Singapura.
Kristen 1 Salatiga tidak menerapkan
Dengan adanya segala usaha untuk
strategi fokus namun sekolah tetap
menerpakan program baru dari sekolah
memperhatikan
semua
maka dapat menarik minat masyarakat
pihak yang menjadi bagian dari SMA
serta menjadikan sekolah SMA Kristen
Kristen 1 Salatiga. Sekolah juga
1 Salatiga berbeda dengan sekolah
memberikan layanan yang terbaik bagi
lainnya di salatiga.
kebutuhan
anak-anak yang kurang mampu dan
3. Untuk
diharapkan
pelaksanaan
kepala
diferensiasi
di
bersedia memberikan beasiswa kepada
harapkan SMA Kristen 1 Salatiga lebih
mereka.
meningkatkan pelayanan yang ada
serta tetap berorentasi pada, visi dan
5.2 Saran
Berdasrkan hasil penelitian, maka
didapati beberapa saran yang dijadikan
misi sebagai nafas pelayanan dan jiwa
pelayanan yang menunjang tinggi pola
pikir
bahwa setiap peserta didik
13
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
adalah
berharga.
SMA
Kristen
Diharapkan
juga
salatiga
dapat
1
meningkatkan prestasi yang masih
tertunda
terutama
dalam
biadang
akademik.
Sumarni, Nanik. 2011. Starategi Peningkatan Mutu
Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT
Pada SMP Kristen Satya Wacana
Salatiga. Tesis. UKSW.
Hunger, David. & Wheelen, Thomas L. 2003.
Manajemen Strategi. Yogyakarta:
Andi
David, Fred R. 2008. Manajemen Strategis:
Konsep, Edisi 10. Jakarta: Salemba.
5.3 Penelitian Mendatang
Penelitian tentang strategi bersaing
Salatiga ini dilakukan dengan melihat pada
Panny, Imanuel Dae. 2012. Pelaksanaan Baruan
Pemasaran Sekolah Menengah Atas
Theresiana Salatiga. Tesis. UKSW.
strategi
David
yang dilakukan pada SMA Kristen 1
generik
yang
memiliki
tiga
keunggulan bersaing yaitu pada sistem
pembiayaan,
sasaran
program
layanan
yang
unggulan
dan
dimiliki
oleh
sekolah. Maka kepada peneliti mendatang
disarankan
agar
dapat
menggunakan
Wijaya.
Meningkatkan
Konsentrasi
Pemasaran Pendidikan. Sumber :
www.bpkpenabur.or.id. (Pemasaran
Jasa Pendidikan Sebagai upaya untuk
meningkatkan daya saing sekolah)
dipublikasi 2008 dan diunduh 8
oktober 2013.
kepemimpinan apa yang diberikan, adanya
Sigit 2011 60 persen sekolah swasta terancam
tutup.
Sumber
:
http://Buanasumsel.com. Dipublikasi
27/07/2011 dan diunduh 4 November
2013.
dukungan dari pihak sekolah dan gereja
Subiliyanto.
aspek-aspek lain bukan saja strategi
bersiang tetapi dapat mengunakan tipe
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, David. 2008. Pemasaran Jasa Pendidikaan
Sebagai Upaya untuk Meningkatkan
Daya
Saing
Sekolah.
Jurnal
pendidikan Penabur-No11/Tahun ke7/Desember.
Porter, Michael. S. 1992. Keunggulan Bersaing;
Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.
2007.
Strategi
Bersaing
(Competitive
Strategy);
Teknik
Menganalisis Industri dan Pesaing.
Tanggerang: Karisma Publishing
Group.
Manajemen Startegi pendidikanMedia Belajar Anak Indonesia.
Sumber
:
http://subliyanto.wordpress.com.
Dipublikasi 12 Desember 2012.
Diunduh 21 Oktober 2013.
Wirowidjojo, R.S. 2011. “Identitas dan Ciri Khas
Sekolah Kristen di Indonesia” dalam
Sairan, Weinata. 2011. “Identitas dan
Ciri Khas Pendidikan Kristen di
Indonesia: antara konseptual dan
operasional. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Faisal, Ahmad Sanusi Nasution. Manajemen
Strategi dan Operasi Dibidang
Pendidikan. Sumber: Wordpress.com
(Hidup harus Bermakna) dipublikasi
14 oktober 2008, diunduh tanggal 4
November 2013.
14
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013
Purwanto, N. A. 2011. Strategi Bersaing Dalam
Bisnis Pendidikan. Jurnal Manajemen
Pendidikan, No. 01/Th VII/April.
Berita Utama 2008. 15 sekolah SWATA di Malang
Terancam tutup. Sumber : Koran
Tempo. Dipublikasi 19 juli 2008 di
unduh 4 November 2013.
Nevi
2013.
Menurunnya Minat Masyarakat
teradap SD Kristen 1 dengan
menggunakan analisis Isikawa, dalam
mata kuliah TQM. Dibuat 7 Agustus
2013.
Trimantra, Petrus. 2007. Sekolah Unggulan: Antara
Kenyataan dan Impian. Jurnal
Pendidikan
Penabur
–
No.08/Th.VI/Juni.
Sulung, Alfianto Akbar. 2010. Strategi Bersaing
Sekolah
Teknologi
Informasi
Komunikasi (Studi Kasus: SMK
Muhamadiyah1 Samarinda) diunduh
22
November
dari
www.library.binus.ac.id.
Sugiyono 2010. Metode Penelitian Kualitatif,
Kuantitafif dan ERDI. Sumber : BPK
Gunung mulia.
15
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013