J01112

1
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

STRATEGI BERSAING
SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN 1
SALATIGA
Nevi Olivia Noya
Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga

Bambang S. Sulasmono
Fakultas Manajemen Pendidikan, Univesritas Satya Wacana, Salatiga
In the education sphere, competition is prevalent in its nature. The emergence of competition is in
order to gain as many students as possible. Therefore, only schools with appropriate competitive
strategies that will be able to face the harshness of competition and even crisis or challenge faced
during the school journey. It is also true for SMA Kristen 1 Salatiga. A question rose, therefore, “
how is the competitive strategies applied in SMA Kristen 1 Salatiga?’’ For the purpose of deeper
knowledge about competitive strategy, thus three generic strategic approaches were described in this
research, namely cost leadership strategy, differentiation strategy, and focus strategy. Research
findings showed that SMA Kristen 1 Salatiga has applied the cost leadership as well as differentiation
strategies to cope with competition among educational institutions. These strategies were employed

by determining lower educational cost compared to other private schools in Salatiga and by
delivering a good service through different programs such as Personal Develeopment, Moving Class,
Five-Days School, Peduli Kasih (Sprituality), Special Program, of Entrepreneurship and
Agribusiness, Pemilos. Therefore, suggestion for SMA Kristen 1 Salatiga in applying its cost
leadership strategy end differentiation strategy is that the school has to be able to maintain its cost
leadership through good service and new programs such as Marching band as well as school’s
partnership with Singapore.
Keywords: Competitive Strategy, Cost Leadership, Differentiation, Focus.

Dalam dunia pendidikan, persaingan adalah hal yang wajar. Munculnya persaingan itu adalah untuk
mendapatkan peserta didik / siswa sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, hanya sekolah yang
memiliki strategi bersaing yang tepat sajalah yang mampu menghadapi kerasnya persaingan ataupun
krisis yang terjadi didalam perjalanan sekolah. SMA Kristen 1 Salatiga, juga mengalami kondisi
tersebut. Sehingga timbulah pertanyaan “bagaimana strategi bersaing SMA Kristen 1 Salatiga?” untuk
lebih mengetahui tentang strategi bersaing, dalam penelitian ini dijelaskan tiga pendekatan strategi
generik yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus. Hasil penelitian
menunjukan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan stategi keunggulan biaya dan diferensiasi
untuk menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan. Strategi-strategi ini dilakukan dengan
menentukan biaya pendidikan yang lebih murah dibandingkan dengan sekolah-sekolah Swasta yang
ada di salatiga dan memberikan pelayanan yang baik dengan menerepkan berbagai program yang

berbeda dari sekolah yang ada di salatiga seperti Pengembangan Diri, Moving Class, Sekolah Lima
Hari, Peduli Kasih (Kerohanian), Program Khusus Kewira Usahaan dan Agrobisnis, dan Pemilos.
Untuk itu, saran yang bagi SMA Kristen 1 Salatiga dalam menjalankan strategi keunggulan biaya dan
diferensiasi yaitu sekolah dapat memberthakankan keunggulan biaya yang dimiliki dengan pelayanan
yang lebih baik dan dapat melaksanakan program-program baru yang telah direncanakan seperti
Marcing band dan kerjasama sekolah dengan Singapura.
Kata Kunci : Startegi Bersaing, Keunggulan Biaya, Diferebsiasi, fokus.

2
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

2008). Sama halnya dengan sekolah SMK

PENDAHULUAN
Dalam
persaingan

dunia

adalah


pendidikan,

hal

yang

wajar.

Munculnya persaingan itu adalah untuk
mendapatkan

peserta

didik

swasta di kota Prabumulih, yang terancam
tutup karena sudah dua tahun belakangan
ini tidak berhasil merekrut siswa baru.
Di Palembang kondisi serupa juga


(siswa)

sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu,

dialami

hanya sekolah yang memiliki strategi

Menurut kepala badan perguruan swasta

bersaing yang tepat sajalah yang mampu

kota Palembang, Ki Rajimin, bahwa dari

menghadapi kerasnya persaingan ataupun

total

krisis yang terjadi di dalam perjalanan


Palembang 60% terancam tutup. Mayoritas

sekolah (Faisal Musa di dalam Ahmad

sekolah swasta ini kekurangan murid,

Sanusi Nasution, 2008)

kondisi ini dipicu maraknya lokal kelas

Persaingan yang semakin kuat
merupakan sebuah kenyataan yang harus
dihadapai

oleh

berbagai

lembaga


pendidikan.

Persaingan

tidak

lagi

menyangkut

efisiensi

penyelenggaraan

pendidikan

namun

lebih


kepada

keunggulan yang dimiliki oleh lembaga
pendidikan yang meliputi hampir semua
aspek pendidikan yaitu aspek input, proses
dan output (Purwanto: 2011).

oleh

516

sekolah-sekolah

sekolah

swasta

swasta.


di

kota

yang dibuka oleh sekolah-sekolah negeri,
(Sigit 2011 dalam Bulletin Metropolis).
Di kota salatiga dan sekitarnya
beberapa sekolah juga pernah mengalami
penurunan jumlah murid bahkan mutu
pendidikan karena adanya persaingan.
Beberapa sekolah itu antara lain adalah
SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, SMA
Theresiana Salatiga dan SD Kristen 1
Salatiga. SMP Kristen Satya Wacana pada
awalnya merupakan sekolah faforit di

Kenyataan yang mengindikasikan

Salatiga dan mempunyai banyak prestasi,


adanya persaingan dalam dunia pendidikan

mengalami penurunan dalam beberapa

telah banyak ditemui diberbagai daerah di

tahun belakangan ini, Sumarni (2011).

negeri ini. Misalnya, di daerah Malang,

SMA Theresiana sebagai satu-satunya

yang pada tahun 2008, dari 38 sekolah

SMA Katolik di Salatiga juga mengalami

swasta yang ada di Malang 40 % terancam

penurunann dalam kurun waktu 10 tahun


tutup karena mulai mengalami kerugian

terakhir, Panny (2012). Sedangkan SD

dan tidak memiliki jumlah siswa yang

Kristen 1 Salatiga mengalami penurunan

cukup untuk proses KBM, (Koran Tempo

jumlah siswa yang mengakibatkan satu

3
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

kelas hanya berjumlah 9-11 anak. Selain

pun sedikit sehingga menurut Kepala SMA

itu kondisi lokasi sekolah yang sempit


Kristen 1 Salatiga, banyak sekolah-sekolah

mengakibatkan proses belajar mengajar

yang mengalami penurunan input siswa

sering terganggu. (Nevi, 2013).

bukan saja pada SMA Kristen 1 Salatiga

Kondisi persaingan dan berbagai
permasalahan yang terjadi dalam dunia
pendidikan juga dialami oleh Sekolah
Kristen

1

Salatiga.

Berdasarkan

wawancara yang dilakukan dengan kepala
sekolah

SMA

disebutkan

Kristen

bahwa

1

Salatiga

penyebab

utama

terjadinya pergantian kepala sekolah yaitu
berawal dari tahun 2000 yang di picu dari
adanya permasalahan yang terjadi antara
pihak guru dan pimpinan. Sebagai sekolah
yang berdiri dengan kepemimpinan yang
baru, sekolah Kristen 1 Salatiga terus
mengalami perkembangan khususnya pada
tingkat pendidikan SMA. Hal ini di
tunjukan melalui prestasi yang diraih dan
kelulusan 100% pada UN tahun 20102013.

tetapi sekolah unggulan pun mengalami
hal demikian.
Data-data

diatas

menunjukan

bahwa strategi yang diterapkan oleh SMA
Kristen 1 Salatiga sebenarnya berhasil. Hal
ini sama seperti hasil penelitian Sulung
(2010) tentang Strategi Bersaing Sekolah
Teknologi

Informasi

Komunikasi.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
menentukan strategi bisnis pada sekolah
tersebut

untuk dapat bersaing dengan

sekolah-sekolah negeri dan swasta lainnya.
Hasil dari penelitian yang dilakukan
menjukkan bahwa dalam menghadapi
persaingan

sekolah

tersebut

harus

menerapkan strategi fokus, baik terhadap
biaya maupun diferensiasi.

siswa

Berdasrkan uraian diatas, maka

menunjukan bahwa jumlah penerimaan

pertanyaan penelitian meliputi Strategi

siswa

bersaing apa yang diterapkan oleh SMA

Data

penerimaan

mengalami

peningkatan

setiap

tahunnya meskipun pada tahun 2013
sempat

mengalami

Kristen 1 Salatiga.

penurunan.

Dikarenakan jumlah kelulusan dari SMP
Strategi bersaing merupakan upaya

TELAAH PUSTAKA
yang terbaik guna memenuhi kebutuhan

sekolah untuk menghadapi persaingan

masyarakat.

dengan cara memberikan berbagai hal

dijalankan oleh sekolah dapat terjadi dari

keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus.
Dengan menjalankan strategi bersaing
maka sekolah akan mampu untuk bertahan

dan bahkan akan berkembang dari waktu
ke waktu meskipun diperhadapkan dengan
persaingan (Porter 2007).

Strategi

bersaing

yang

4
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

Dalam

menghadapi

persaingan,

menyeluruh, diferensiasi dan fokus (Porter

terdapat tiga pendekatan strategi generik

2007). Strategi ini memungkinkan satu

yang

dapat

lembaga untuk mendapatkan keunggulan

mengungguli pesaing lainnya dalam satu

yang terbaik dari pesiangnya dalam suatu

bidang

lingkup usaha (David 2008).

secara

propesional

yaitu

keunggulan

biaya

KEUNGGULAN STRATEGIS
Keunggulan yang
dirasakan
Posisi Biaya
Pelanggan
Rendah
Diferensiasi
Cakupan Luas

Keunggulan
biaya

Fokus

Tingkat
Strategis

Hanya
Segmen
Tertentu
Gambar 2.1 Tiga Strategi bersaing Generik (Porter 2007)

bisnis

Keunggulan Biaya

atau

suatu

lembaga

untuk

Dalam srategi keunggulan biaya,

merancang, membuat, dan memasarkan

suatu lembaga berusaha menjadi produsen

sebuah produk sebanding dengan cara

berbiaya rendah dalam bidangnya. Biaya

yang lebih efisisen dari pada pesainggnya

rendah adalah kemampuan sebuah unit

(Hunger & Wheelen 2003).

Posisi

biaya

rendah

membuat

perusahan dalam hal ini sekolah mampu

terwujud dalam bentuk keuntungan yang
lebih tinggi (Porter 1992).

bertahan terhadap persingan harga yang
terjadi. Karena pembeli hanya dapat
menggunakan kekuatannya untuk menekan
harga sampai tingkat harga yang paling
efisien. Jika sekolah dapat mencapai dan
mempertahankan

keunggulan

biaya

menyeluruh, sekolah ini akan menjadi
sekolah yang prestasinnya diatas rata-rata
dalam bidang pendidikan jika ia dapat
mengatur agar harganya setingkat atau
mendekati

harga

rata-rata

dalam

bidangnya. Dengan harga setara atau
sedikit lebih rendah dari pada harga
pesaingnya, posisi biaya rendah dari
sekolah yang unggul biaya ini akan

Diferensiasi
Strategi generik yang ke dua adalah
diferensiasi. Diferensiasi adalah salah satu
strategi

organisasi

yang

memberikan

perbedaan yang lebih unik dari pada
pesaing, sehingga dengan perbedaan itu
konsumen memiliki niali yang lebih tinggi,
Thompson

dan

Strickland

(1998).

diferensiasi terutama pada produk sangat
penting karena persaingan yang ketat pada
dunia pendidikan sekarang menuntut untuk
melakukan

berbagai

strategi

guna

menciptakan produk yang dapat diterima

5
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

baik oleh konsumen dan tidak kalah

ini bertujuan agar sekolah dapat menikmati

bersaing dengan produk lainnya. Dasar

hasil dari usaha yang telah dilakukan dan

pemikiran strategi diferensiasi menuntut

sekolah benar-benar dianggap unik.

sekolah untuk memiliki keistimewaan
yang bisa membedakan dirinya dari para
pesaing.

Misalnya

kualitas

kinerja,

layanan yang lebih baik, merek yang lebih
unggul, gaya dan rancangan, inovasi
produk dan sebagainya (wijaya 2008).
Keberhasilan sekolah yang dilihat
dari

strategi

diferensiasi

yaitu

pada

kurikum, program pendidikan, fasilitas,
kemudahan askes, proses pendidikan dan
layanan

pendidikan.

Semakin

banyak

aspek yang dimiliki tentu memperkuat
struktur

lembaga

pendidikan

secara

maksimal (Purwanto 2011).
Hal

yang

perlu

diperhatikan

dan

diterapkan sekolah yang menggunakan
strategi diferensiasi, diungkapkan oleh
wijaya

(2008)

yaitu

sekolah

Fokus

harus

memiliki guru dengan tingkat kreatifitas
yang tinggi, fokus sekolah jangka panjang,
kerjasama yang tinggi antara guru yang
saling melengkapi, perhatian guru yang
cukup terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, adanya keseimbangan antara
hasil pendidikan dengan proses pendikan,
dan memiliki toleransi tinggi terhadap
ketidakpastian kondisi disekolahnya. Hal

Strategi generik yang ketiga adalah
fokus. Strategi fokus digunakan untuk
membangun keunggulan bersaing dalam
suatu lembaga yang mampu melayani
target strateginya yang sempit secara lebih
efektif dan efisien dibandingkan pesaing
yang bersaing lebih luas. Strategi ini
menjadi paling efektif ketika konsumen
memiliki persyaratan yang unik dan ketika
lembaga pesaing lainnya tidak berusaha
untuk berspesialisasi dalam target segmen
yang sama (David 2008). Sebagai
akibatnya, suatu lembaga akan mencapai
diferensiasi karena mampu memenuhi
kebutuhan target tertentu (Porter 2007).
Strategi fokus dalam lembaga
pendidikan,

yaitu

sekolah

mampu

menggarap satu target pasar tertentu. Hal
ini diawali dengan penentuan pangsa pasar
oleh

lembaga

pendidikan.

Dalam

masyarakat terdapat tiga kelompok utama
secara

ekonomi

yaitu

kelompok

mampu,

kelompok

masyarakat

tidak

masyarakat

menengah

dan

kelompok

masyarakat mampu. Dari tiga kelompok
masyarakat

ini,

lembaga

pendidikan

memilih dengan melihat pada kondisi
sekolah termasuk dana pendidikan yang
diperlukan (Purwanto 2011).

6
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

Penulis

METODE PENELITIAN

menggunakan

wawancara
Penelitian yang dilakukan penulis

observasi

mendalam,
partisipan

Teknik
kuesioner,

dan

Wawancara

studi

adalah deskriptif kualitatif, dimana penulis

dokumentasi.

mendalam

akan mencoba memberikan satu gambaran

dilakukan dengan kepala sekolah, 20 orang

tentang kondisi yang terjadi pada SMA

guru dan 7 orang tua murid menyangkut

Kristen 1 Salatiga dan strategi bersaing

dengan keunggulan biaya, diferensiasi dan

yang diterapkan oleh SMA Kristen 1

fokus yang diterapkan oleh SMA Kristen 1

Salatiga.

Salatiga (Sugiyono 2010).

HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1
Kewajiban Biaya Pendidikan di SMA
Kristen1 Salatiga
Dan SMA Swasta lainnya di Salatia.
Jenis

Uang Kegiatan

SMA Kristen 1
Salatiga
Rp 250.000Rp 300.000/bln
Rp 350.000/thn

Uang sekolah
(Tabungan wajib)

-

-

Uang Osis

-

Rp 100.000

Uang SPP

SMA Kristen
Satya Wacana
Rp 350.000Rp 500.000/bln
-

SMA Kristen
Theresiana
Rp 150.000Rp 170.000

-

RP 500.000

Uang Tes
Rp 100.000
Saham Koperasi
Rp 15.000.
Kegiatan Sosial
Rp 20.000
Uang Komite
Rp 75.000
Uang Komputer
Rp 5000
Sumber : Kepala SMA Kristen Lentera, Kepala SMA Kristen Satya Wacana, Kepala SMA Kristen Teresiana

Biaya pendidikan SMA Kristen 1

kesepakatan bersama dari semua pihak.

Salatiga seperti terlihat dalam tabel 4.1

Biaya tersebut bila dibandingkan dengan

merupakan biaya yang berlaku hingga

sekolah swasta lainnya maka terdapat

tahun

pedidikan

beberapa perbedaan. Pada SPP, SMA

khususnya untuk uang kegiatan dan uang

Theresiana menawarkan biaya pendidikan

SPP

yang murah dari SMA Kristen 1 Salatiga,

2012/2013.

dapat

Biaya

mengalami

perubahan

tergantung pada kondisi dan kebutuhan
sekolah setiap tahunnya serta adanya

sedangkan

SMA

Satya

Wacana

7
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

menawarkan biaya pendidikan yang lebih

mahal dari pada SMA Kristen 1 Salatiga.

Program Unggulan Perbaikan Sekolah
Tabel 4.2
Program Unggulan SMA Kristen 1 Salatiga
PROGRAM

No
1

Moving Class
-

2

Program Moving Class mulai diterapkan di SMA Kristen 1 Salatiga sejak tahun
pelajaran 2007/2008.
Pertimbangan sekolah menerapkan Moving Class yaitu supaya siswa lebih aktif
dan mandiri.
Sekolah menyesuaikan antara ruangan kelas yang ada dengan setiap mata
pelajaran dan menyediakan fasilitas pendukung program moving class yang
dilengkapi dengan LCD, internet/wifi (lihat lampiran 3).
Memilik koleksi buku yang lengkap, studio musik, kelas mapel, laboratorium
multimedia, laboratorium Tik, UKS, perpustakaan, dan lab yang lengkap. (lihat
lampiran. 3)
Pengembangan Diri
-

3

Ekspo Pendidikan : kerjasama dengan bebagai PT.
Career Day : Kerjasama dengan alumi, tokoh masyarakat sebagai pengenalan
karir.
Parenting Day : merupakan bentuk pelayanan dan kerjasama dengan orang tua,
dalam membantu anak untuk mencapai prestasi dan pembentukan karakter.
Carater Building : Layanan kepada anak-anak kelas X, XI, XII dalam rangka
menyadarkan anak tehadap kebermaknaan hidup, dan memotivasi anak untuk
bertumbuh sebagai anak yang berprestasi.
SMUQ Radio : siaran secara langsung dari siswa saat jam istirahat.
Sekolah Lima Hari
-

4

Skolah lima hari hanya diterapkan pada SMA Kristen 1 salatiga untuk kota
salatiga. Sekolah dimulia pukul 07.25 dimana Senin – Kamis rposes belajar
mengajar berakhir pkl.14.45, hari Jumat proses belajar mengajar berakhir pkl.
11.45 (tutup pekan)  memberi kesempatan siswa muslim untuk Sholat
Namun pada hari Sabtu layanan internet dan perpustakaan tetap buka, sehingga
ada kesempatan bagi para siswa untuk belajar di sekolah didukung sarana di
sekolah serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Sekolah mempertimbangkan kondisi siswa dan memberikan kesempatan untuk
siswa memilik waktu yang cukup di akhir pekan sehingga ketika kembali
bersekolah di hari senin lebih siap dan bersemangat.
Peduli Kasih (Kerohanian)
-

5

Penjaringan kesehatan : pemeriksaan kesehatan secara umum kerja sama dengan
Puskesmas Mangunsari
Penyuluhan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Pengobatan gratis kerja sama dengan WCTUI
Donor darah, kerja sama dengan PMI
Lingkungan sehat
Penyuluhan tentang bahaya minuman keras, rokok, obat-obatan terlarang
(narkoba), sex bebas (HIV)  kerja sama dengan Polres, WCTUI,
DKK,Puskesmas PMI.

Field Trip
-

-

-

Live In : melatih peserta didik untuk bersosialisasi dan meningkatkan kepedulian
terhadap sesama di desa Ngaduman seperti menanam tembakau dan berkebun
serta membantu masyarakat bekerja bakti membangun desa (lihat lempiran 5)
Bekerjasama dengan lembaga kursus Sha Hua yang selama ini juga membantu
mengupayakan beasiswa bagi lulusan SMA Kristen 1 Salatiga untuk belajar
bahasa Mandarin ke Cina. Pada tiga tahun terakhir rata-rata 4 siswa memperoleh
beasiswa dari Cina untuk studi bahasa Mandarin di Cina.
Outdor Studi : untuk menunjang peningkatan pemahaman peserta didik.

8
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

6

Layanan BK
-

7

Layanan Bimbingan Konseling baik secara individu maupun kelompok seperti
home visit, tentang studi, kehidupan pribadi dsb.
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan maslahnya.
Mengundang tokoh-tokoh alumni yang sudah sukses.
Mengundang orang-orang cacat, orang yang pernah jatuh dan kemudian dapat
dibangtikan ketiga menimba ilmu di SMA Kristen 1 Salatiga.
Wasana Warsa SMA Kristen 1 Salatiga
-

8

Kehidupan beriman
-

9

-

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan layanan yang terbaik dalam
meningkatkan profesi guru.
Guru didorong untuk mengikuti setiap kegiatan ilmiah.
Guru di berikan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke sekolah lain
Memberikan dukungan bagi guru yang melanjutkan studi dengan memberikan
uang buku.

Program Khusus Kewira Usahaan dan Agribisnis
-

-

11

Ibadah dan aksi sosial pada hari-hari besar
Perkunjungan terhadap keluarga guru/karyawan yang membutuhkan perhatian
seperti sakit, duka dsb
Retreat Guru/karyawan.

Seminar, workshop dan training
-

10

Wasana warsa adalah kegiatan untuk menutup tahun ajaran yang telah selesai
untuk semua jenjang pendidikan yang ada di SMA Kristen 1 Salatiga
Kegiatan diisi dengan ibadah, dan penampilan berbagai bakat dan talenta dari
siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

Menjual hasil karya mereka seperti kue-kue dari tanama beta Vulgaris Yang biasa
digunakan masyarakat untuk obat kanker dan taman ini budi dayakan oleh SMA
Kristen 1 Salatiga.
mempelajari tentang tehnik budidaya dan bisnis tanaman hias, mulai dari
pembibitan, budi daya sampai teknik pemasaran.
Membuat alat seperti (tungku) untuk mengeringkan tambakau.
Membuat Filim bertema, sinema Fotografi, membuat lomba karya ilmiah, dan
membuat Oven Matahari.
Membuat katalog tentang kegiatan siswa.
Paduan suara/vocal grop tari dan

Pemilos
-

Merupakan sarana belajar berdemokrasi dan pendidikan berkarakter.
Siswa diajarkan membuat Visi dan Misi dalam berorganisasi.

Tabel 4.2 di atas menunjukan

membuat program khusus dan agribisnis

bahwa SMA Kristen 1 Salatiga memiliki

dalam pembelajaran siswa dan untuk

berbagai program yang sejauh ini tidak

kegiatan sosial seperti program bakti

ditemukan

di

sosial, live in, tinggal dengan warga di

salatiga. Hal ini dapat dibuktikan dengan

desa dan mendiami rumah warga serta

data

dari

kegiatan pramuka. Sedangkan kegiatan

sekolah lainnya di salatiga diperoleh dari

untuk orang tua sendiri dilakukan pada

hasil wawancara dengan beberapa pihak

awal

pada sekolah lain di salatiga. Dalam

mensosialisasikan program sekolah dalam

wawancara tersebut diperoleh informasi

tahun ajaran yang baru, pada akhir tahun

SMA

pada

tentang

swasta

sekolah

lainnya

program-program

lainya

bahwa

belum

tahun

pelajaran

untuk

9
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

ajaran yang baru dan juga pada saat
pembagian laporan pendidikan.

Sekalipun SMA Kristen 1 salatiga

Sasaran Layanan
Sesuai

hasil

yang

terbuka untuk semua lapisan masyarakat

dilakukan pada SMA Kristen 1 Salatiga

tanpa ada batasnya untuk kelompok

menunjukan bahwa dalam melakukan

tertentu, akan tetapi hasil penelitian juga

proses

dalam

menunjukan

dunia

masyarakat yang memilih SMA Kristen 1

pendidikan, SMA Kristen 1 Salatiga tidak

Salatiga berasal dari kalangan menengah

tidak menentukan sasaran layanan tertentu

ke bawah.

pendidikan

menghadapi

penelitian

ataupun

persaingan

di

bahwa

sebagian

besar

untuk menarik minat masyarakat terhadap
sekolah. Berikut pendapat Kepala SMA

Pembahasan

Kristen 1 Salatiga pada saat wawancara

Keunggulan Biaya

tanggal 12 November 2013 berkaitan

Biaya

pendidikan

pada

SMA

Kristen 1 Salatiga terdiri dari SPP dan

dengan strategi fokus:
”Kami tidak mengunakan target pada

uang

masyarakat

dengan biaya pada sekolah swasta lainnya

tertentu.

Kami

terbuka

dalam menerima siswa dan untuk siapa

kegiatan.

Apabila

dibandingkan

di Salatiga, maka terlihat perbedaan

saja yang berminat. Di sekolah kami
siswa tidak hanya dari Salatiga tapi juga

dimana biaya yang ditetapkan oleh SMA

dari Papua, Kupang dan Ambon mereka

Kristen 1 salatiga khususnya dalam hal

di sini di lihat dan di kontrol oleh saya.

SPP tidak berbeda jauh dengan sekolah

Disini siswa yang beragama Muslim

lainnya bahkan lebih murah dibandingkan

juga banyak kurang lebih 35%”

Pendapat Kepala Sekolah tersebut
menunjukan

bahwa

keberadaan

SMA

Kristen 1 Salatiga terbuka untuk menerima
siswa dari berbagai latar belakang suku,
agama dan ras tanpa ada perbedaan. SMA
Kristen 1 Salatiga juga memiliki programprogram

yang

sasarannya

ditujukan

kepada masyarakat luas dan semua pihak
yang ada di lingkungan Sekolah Kristen 1
Salatiga.

dengan sekolah swasta lainnya. Sedangkan
untuk biaya lainnya SMA Kristen 1
Salatiga hanya menetapkan biaya kegiatan
selama satu tahun dan kegiatan lainnya
SMA Kristen 1 salatiga tidak menerima
biaya apa pun. Dengan demikian dapat
dikatan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga
telah menetapkan biaya pendidikan yang
murah.

10
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

Kenyataan tersebut menjadikan
SMA Kristen 1 Salatiga sebagai sekolah
yang tergolong murah dan dapat
menunjukan bahwa SMA Kristen 1
Salatiga mampu menjalankan strategi
keunggulan biaya. Sehingga pendapat
yang dikemukakan oleh Hunger &

Whellen (2003) bahwa sebuah lembaga
akan menajdi produsen biaya rendah atau
menawarkan biaya paling rendah yang
bersaing dengan sekolah lainnya terbukti
dilakukan oleh SMA Kristen 1 Salatiga.

Apabila dikaitkan dengan pendapat
David (2008) yang mengatakan bahwa

Diferensiasi
SMA Kristen 1 salatiga memiliki

setiap sekolah harus selalu mencari cara

diferensiasi dalam hal ciri khas sebagai

melakukan diferensiasi agar sekolah terus

sekolah Kristen dan berbagai program

unggul dan mendapatkan kesetiaan dari

yang dilaksanakan oleh siswa, guru dan

pelanggan, maka dapat dikatakan bahwa

orang tua siswa maupun masyarakat.

upaya SMA Kristen 1 Salatiga dalam

Untuk ciri khas sebagai sekolah Kristen,

memberikan berbagai program merupakan

upaya

menekankan

salah satu cara sekolah untuk dapat

pengenalan akan Tuhan Yesus merupakan

bertahan dan terus berkembang. Banyak

langkah yang tepat dan sesuai dengan

pilihan yang dimiliki masyarakat tentunya

tujuan

akan memperkuat struktur sekolah secara

sekolah

sekolah

dalam

Kristen

dalam

dunia

pendidikan (Wirowidjojo, 2012) yaitu
membantu berkembangnya seseorang atas
dasar pandangan Kristen agar mencapai
kedewasaan

yang

religious

Fokus
Hasil

dan

bertanggungjawab.
Diferensiasi lainnya adalah pihak
sekolah tidak hanya memberikan program
yang ada pada sekolah lain, tetapi sekolah
mencoba memberikan program-program
yang baru dan berbeda. Upaya tersebut
dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi dari siswa, guru maupun pihak
lainnya dilingkungan sekolah Kristen 1
salatiga serta melihat perkembangan yang
ada saat ini.

maksimal (Purwanto, 2011).

penelitian

menunjukan

bahwa SMA Kristen 1 Salatiga tidak
memiliki fokus pada kelompok masyarakat
tertentu untuk menarik minat mereka
terhadap sekolah. Dengan kata lain SMA
Kristen

1

Salatiga

terbuka

kepada

masyarakat dari berbagai kalangan dan
wilayah. Langkah yang diambil pihak
sekolah berbeda dengan pendapat Porter
(1992) bahwa dalam menjalankan strategi
fokus setiap sekolah akan terlebih dahulu
memilih

atau

menentukan

kelompok

tertentu dan melayani kelompok tersebut

11
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

dengan berbagai fasilitas dan program

Penutup

yang telah disediakan. Oleh karena itu

5.1 Kesimpulan

dapat dikatakan bahwa SMA Kristen 1

Berdasarkan hasil penelitian yang

Salatiga merupakan sekolah yang tidak

telah dilakukan, maka diambil beberapa

menjalankan strategi fokus.

kesimpulan sebagai berikut :

Kebijakan

sekolah

tidak

1. SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan

menjalankan strategi fokus yaitu karena

strategi

sekolah menyadari cirinya sebagai sekolah

bersaing dengan sekolah lain yang ada

Kristen yang harus melayani semua orang

di

baik yang berbeda suku, ras, dan agama

berbagai program yang berbeda dari

sekalipun. Sebab dari sinilah sekolah dapat

sekolah yang ada di Salatiga dengan

mencerminkan dirinya sebagai sekolah

melibatkan

Kristen. SMA Kristen 1 Salatiga juga ingin

seperti siswa, guru, dan orang tua

memperkenalkan sekolanya bukan saja

siswa.

untuk seluruh Jawa Tengah melainkan

seperti Peduli Kasih, Program Khusus

kepada dunia. Bahwa dengan pelayanan

Kewira Usahaan dan Agri Bisnis, Field

yang baik dan penuh dengan kasih SMA

Trip, pengembangan diri, sekolah lima

Kristen 1 Salatiga mampu bersaing di

hari dan moving class.

dunia pendidikan.

Pertimbangan sekolah menggunakan

Jadi upaya kepedulian sekolah ini
tidak hanya dilakukan oleh sekolah yang
memiliki fokus kepada kelompok tertentu
untuk tetap mempertahankan strateginya
seperti salah satu ciri-ciri strategi fokus
(Widhyaestoeti 2012), akan tetapi juga
dilakukan oleh sekolah yang memiliki
sasaran luas.

deferensiasi

Salatiga.

untuk

Sekolah

semua

dapat

menjalankan

pihak

Program-program

sekolah

tersebut

strategi diferensiasi adalah karena
sekolah SMA Kristen 1 salatiga ingin
tampil berbeda dengan sekolah-sekolah
lain yang ada di Salatiga. Selain itu
sekolah ingin memenuhi kebutuhan
siswa, guru dan orang tua dalam
melihat

akan

perkembangan

yang

terjadi saat ini.
2. SMA

Kristen

1

Salatiga

juga

menerapkan strategi keunggulan biaya
untuk dapat bersaing dengan sekolah
lainnya. Strategi keunggulan biaya
yang di terapkan oleh SMA Kristen 1
Salatiga dilihat dari hasil penelitian

12
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

yang

menunjukan

bahwa

biaya

pendidikan pada SMA Kristen 1

pertimabangan untuk SMA Kristen 1
Salatiga.

Salatiga lebih murah dibandingkan
dengan sekolah swasta lainnya di
salatiga.

A. Saran bagi Kepala SMA Kristen 1
Salatiga

Pertimbagan

sekolah

mengunakan

1. Dalam

menjalankan

strategi keunggulan biaya karena SMA

keunggulan

Kristen 1 Salatiga memperhitungkan

diharapkan kepala sekolah, para guru

segala kemampuan siswa dan orang tua

dan

dan tetap berdiri atas visi dan misi dari

mempertahankan

sekolah Kristen.

yang di miliki, dengan tetap peduli

3. SMA

Kristen

menjalankan

1

startegi

orang

biaya

strategi

tua

kedepannya,

siswa

bisa

tetap

keunggulan

biaya

Salatiga

tidak

pada siswa-siswi yang kurang mampu

fokus

untuk

dan bersandar selalu pada visi dan misi

menarik minat masyarakat atau pun
bersaing dengan sekolah lainnya sebab

sekolah sebagai sekolah kristen.
2. Dalam

menjalankan

diferensiasi

SMA Kristen 1 Salatiga memiliki

kedepennya,

target yang luas dan memberikan

sekolah dapat melaksanakan program-

kesempatan kepada semua masyarakat

program baru di SMA Kristen 1 sesuai

untuk menjadi bagian dari SMA

dengan harapan dan rencana dari

Kristen 1 Salatiga, tanpa ada batas bagi

berbagai pihak seperti marcing band

kelompok tertentu. Sekalipun SMA

dan program kerjasama Singapura.

Kristen 1 Salatiga tidak menerapkan

Dengan adanya segala usaha untuk

strategi fokus namun sekolah tetap

menerpakan program baru dari sekolah

memperhatikan

semua

maka dapat menarik minat masyarakat

pihak yang menjadi bagian dari SMA

serta menjadikan sekolah SMA Kristen

Kristen 1 Salatiga. Sekolah juga

1 Salatiga berbeda dengan sekolah

memberikan layanan yang terbaik bagi

lainnya di salatiga.

kebutuhan

anak-anak yang kurang mampu dan

3. Untuk

diharapkan

pelaksanaan

kepala

diferensiasi

di

bersedia memberikan beasiswa kepada

harapkan SMA Kristen 1 Salatiga lebih

mereka.

meningkatkan pelayanan yang ada
serta tetap berorentasi pada, visi dan

5.2 Saran
Berdasrkan hasil penelitian, maka
didapati beberapa saran yang dijadikan

misi sebagai nafas pelayanan dan jiwa
pelayanan yang menunjang tinggi pola
pikir

bahwa setiap peserta didik

13
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

adalah

berharga.

SMA

Kristen

Diharapkan

juga

salatiga

dapat

1

meningkatkan prestasi yang masih
tertunda

terutama

dalam

biadang

akademik.

Sumarni, Nanik. 2011. Starategi Peningkatan Mutu
Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT
Pada SMP Kristen Satya Wacana
Salatiga. Tesis. UKSW.
Hunger, David. & Wheelen, Thomas L. 2003.
Manajemen Strategi. Yogyakarta:
Andi
David, Fred R. 2008. Manajemen Strategis:
Konsep, Edisi 10. Jakarta: Salemba.

5.3 Penelitian Mendatang
Penelitian tentang strategi bersaing

Salatiga ini dilakukan dengan melihat pada

Panny, Imanuel Dae. 2012. Pelaksanaan Baruan
Pemasaran Sekolah Menengah Atas
Theresiana Salatiga. Tesis. UKSW.

strategi

David

yang dilakukan pada SMA Kristen 1

generik

yang

memiliki

tiga

keunggulan bersaing yaitu pada sistem
pembiayaan,
sasaran

program

layanan

yang

unggulan

dan

dimiliki

oleh

sekolah. Maka kepada peneliti mendatang
disarankan

agar

dapat

menggunakan

Wijaya.
Meningkatkan
Konsentrasi
Pemasaran Pendidikan. Sumber :
www.bpkpenabur.or.id. (Pemasaran
Jasa Pendidikan Sebagai upaya untuk
meningkatkan daya saing sekolah)
dipublikasi 2008 dan diunduh 8
oktober 2013.

kepemimpinan apa yang diberikan, adanya

Sigit 2011 60 persen sekolah swasta terancam
tutup.
Sumber
:
http://Buanasumsel.com. Dipublikasi
27/07/2011 dan diunduh 4 November
2013.

dukungan dari pihak sekolah dan gereja

Subiliyanto.

aspek-aspek lain bukan saja strategi
bersiang tetapi dapat mengunakan tipe

dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, David. 2008. Pemasaran Jasa Pendidikaan
Sebagai Upaya untuk Meningkatkan
Daya
Saing
Sekolah.
Jurnal
pendidikan Penabur-No11/Tahun ke7/Desember.
Porter, Michael. S. 1992. Keunggulan Bersaing;
Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.
2007.
Strategi
Bersaing
(Competitive
Strategy);
Teknik
Menganalisis Industri dan Pesaing.
Tanggerang: Karisma Publishing
Group.

Manajemen Startegi pendidikanMedia Belajar Anak Indonesia.
Sumber
:
http://subliyanto.wordpress.com.
Dipublikasi 12 Desember 2012.
Diunduh 21 Oktober 2013.

Wirowidjojo, R.S. 2011. “Identitas dan Ciri Khas
Sekolah Kristen di Indonesia” dalam
Sairan, Weinata. 2011. “Identitas dan
Ciri Khas Pendidikan Kristen di
Indonesia: antara konseptual dan
operasional. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Faisal, Ahmad Sanusi Nasution. Manajemen
Strategi dan Operasi Dibidang
Pendidikan. Sumber: Wordpress.com
(Hidup harus Bermakna) dipublikasi
14 oktober 2008, diunduh tanggal 4
November 2013.

14
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

Purwanto, N. A. 2011. Strategi Bersaing Dalam
Bisnis Pendidikan. Jurnal Manajemen
Pendidikan, No. 01/Th VII/April.
Berita Utama 2008. 15 sekolah SWATA di Malang
Terancam tutup. Sumber : Koran
Tempo. Dipublikasi 19 juli 2008 di
unduh 4 November 2013.
Nevi

2013.

Menurunnya Minat Masyarakat
teradap SD Kristen 1 dengan
menggunakan analisis Isikawa, dalam
mata kuliah TQM. Dibuat 7 Agustus
2013.

Trimantra, Petrus. 2007. Sekolah Unggulan: Antara
Kenyataan dan Impian. Jurnal
Pendidikan
Penabur

No.08/Th.VI/Juni.
Sulung, Alfianto Akbar. 2010. Strategi Bersaing
Sekolah
Teknologi
Informasi
Komunikasi (Studi Kasus: SMK
Muhamadiyah1 Samarinda) diunduh
22
November
dari
www.library.binus.ac.id.
Sugiyono 2010. Metode Penelitian Kualitatif,
Kuantitafif dan ERDI. Sumber : BPK
Gunung mulia.

15
Nevi Olivia Noya, Bambang S, Sulasmono, Jurnal Manajemen Pendidikan 17 Januari 2013

Dokumen yang terkait