S PPB 1104234 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian
Masa remaja merupakan suatu masa yang penting bagi setiap kehidupan
individu dan merupakan masa transisi dari masa anak ke masa dewasa. Masa ini
dimasuki pada usia 10 sampai 12 tahun dan berakhir pada usia 18 sampai 20 tahun.
Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) masa remaja dianggap sebagai
masa topan badai dan stress (storm and

stress). Pada masa ini, remaja

telah

memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri. Bila terarah dengan
baik, remaja akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab,
tetapi bila

tidak


maka dapat menjadi seorang yang tidak memiliki masa depan

dengan baik.
Habert dan Runyon (dalam Andria,

2009), mengemukakan perubahan

karakteristik yang dialami remaja dapat menimbukan terjadinya konflik. Konflik
yang tidak ditangani dengan baik adalah salah satu penyebab stress pada remaja.
Akibatnya, kaum remaja termasuk ke dalam kaum beresiko melakukan perilaku
berbahaya bagi dirinya.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk jenjang menengah yang dituangkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
mensyaratkan pentingnya remaja memiliki survival and safety skills. Survival and
safety skills adalah kemampuan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Hal tersebut sejalan dengan
aspek survival and safety skills yang harus dipenuhi oleh siswa SMP menurut buku
The South California Coprehensive Developmental Guidance and Counseling

Program Model (2008) yaitu mampu mengidentifikasi sumber daya baik di sekolah

maupun di masyarakat dan mengetahui cara mencari bantuan.
Vany Dwi Putri , 2015
LAYANAN D ASAR BIMBINGAN D AN KONSELING UNTUK PENINGKATAN SURVIVAL AND SAFEY SKILLS
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

ASCA (American Scool Counselor Assosiation , 2009, hlm 150), menjabarkan
kemampuan survival and safety skills yang harus dimiliki siswa yaitu: (1) siswa
mampu

menunjukkan

pengetahuan tentang informasi pribadi (misalnya,

nomor


telepon, alamat rumah, kontak darurat); (2) mempelajari tentang hubungan antara
aturan, hukum, keamanan dan perlindungan hak-hak individu; (3) mempelajari
perbedaan antara kontak fisik yang tepat dan tidak tepat; (4) menunjukkan
kemampuan untuk mengatur hak dan batas-batas pribadi; (5) membedakan situasi
yang membutuhkan dukungan teman sebaya dan dituasi yang memerlukan bantuan
dari orang dewasa yang profesional; (6) mengidentifikasi narasumber di sekolah dan
masyarakat, dan mengetahui cara untuk meminta bantuan mereka; menerapkan
keterampilan pemecahan masalah dan pembuatan keputusan yang aman dan sehat; (7)
mempelajari tentang bahaya emosional dan fisik dari penggunaan dan penyalah
gunaan narkoba; mempelajari cara untuk mengatasi tekanan dari teman sebaya; (8)
mempelajari teknik untuk mengelola stress dan konflik; dan (9) mempelajari
keterampilan untuk mengelola peristiwa kehidupan.
Peristiwa kehidupan yang dapat terjadi pada remaja salah satunya adalah
penganiayaan. Penganiayaan atau kekerasan memiliki konsekuensi yang mendalam,
merusak masa kanak-kanak, masa remaja bahkan sepanjang hidup. Anak-anak yang
telah mengalami pelecehan atau pengabaian lebih cenderung memiliki hasil kesehatan
fisik atau mental yang lebih buruk (UNICEF, 2011).
Tingginya angka kekerasan yang dialami remaja tampak pada hasil survei
yang dilakukan oleh Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan


Anak

(KPPPA),

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Bappenas), Badan Pusat Statistik (BPS) dengan dukungan teknis dari UNICEF
Indonesia dan Center for Disease Control and Prevention (CDC). Masa survei ini
adalah Maret-April 2014. Jumlah sampel responden diambil secara acak dari 25
provinsi, 108 kabupaten, dan 125 kecamatan dan didapatkan 11.250 responden
Vany Dwi Putri , 2015
LAYANAN D ASAR BIMBINGAN D AN KONSELING UNTUK PENINGKATAN SURVIVAL AND SAFEY SKILLS
SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

berusia 13-24 tahun. Hasil survei tersebut mengungkapkan setidaknya terdapat 1,5
juta reaja yang mengalami kekerasan dalam satu tahun terakhir.
Selain kekerasan, remaja juga rentan akan bahaya penyalahgunaan narkoba
atau zat terlarang. Hal tersebut ditunjukkan oleh data tahun 2010 yang dicatat oleh
PKPR kota Bandung menunjukkan ada 4.409 kasus narkoba yang ditangani PKPR.
Ditambah dengan data Dinas Sosial kota Bandung yang mencatat 82 kasus
penyalahgunaan narkoba. Gabungan kedua data tersebut jauh lebih besar dari
prevalensi penyalahgunaan narkoba yang ditangani Polwitabes kota Bandung pada
tahun 2007-2009 yang hanya 699 kasus (Apriyani, 2010). 40% pengguna Narkoba di
kota Bandung berasal dari kalangan pelajar (Republika Online, 2007). Dapat dilihat
bahwa survival and safety skills siswa dalam hal menerapkan pengetahuan siswa akan
bahaya penyalahgunaan zat terlarang masih rendah.
Tekanan teman sebaya juga menjadi salah satu hal yang patut diperhitungkan.
Kebanyakan anak ingin diterima oleh teman-teman sebayanya dan dengan demikian
rawan terhadap kekerasan teman. Hal ini terjadi khususnya pada anak-anak praremaja (Kathryn dan David Gerdald, 2011).
Banyaknya kasus bunuh diri atau percobaan mengakhiri hidup di kalangan

anak maupun remaja sangat memperihatinkan. Ruqqoyah Waris Maksood (2010)
menyebutkan bahwa ‘beberapa kasus bunuh diri pada remaja merupakan reaksi dari
stress atau kekecewaan’. Sementara mantan Ketua Komnas Perlindungan Anak
(2010) mengatakan, ‘Seorang pelajar nekat bunuh diri karena stres yang berlebihan
bisa karena faktor keluarga, lingkungan, hingga sekolahnya’.
Novianti (dalam Rumayanti, 2014) mengutarakan bahwa fenomena yang khas
pada remaja (usia 13-18 tahun) adalah kecenderungan mereka mengenakan celana
pendek (hot pants) dengan kaos oblong atau kaos tanpa lengan bahkan pakaian yang
transparan ketika mereka berada di keramaian. Munculnya jejaring sosial yang dapat
memperlihatkan foto-foto dengan pakaian yang telah disebutkan juga dapat memicu
Vany Dwi Putri , 2015
LAYANAN D ASAR BIMBINGAN D AN KONSELING UNTUK PENINGKATAN SURVIVAL AND SAFEY SKILLS
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

terjadinya penculikan yang bermula pada perkenalan di jejaring sosial sehingga
berujung pada pemerkosaan bahkan pembunuhan (Fadli, 2012).
Hodijah (dalam Rumayanti, 2014) menyatakan bahwa pada kenyataannya,

fenomena mengenai keterampilan remaja berkaitan dengan survival and safety skills
di Indonesia belum menunjukkan kemampuan yang memadai yaitu adanya siswa
berusia 17 tahun yang sudah melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Hal
ini menunjukkan remaja pubertas cenderung tidak sempurna menjalankan proses
pengambilan keputusan yang stabil.
Survival and safety skills merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh

siswa. Selama ini, belum ada data yang menyebutkan tentang survival and safety
skills siswa. Sumargi (2005) menyatakan ‘kondisi di Indonesia sama dengan di

Malaysia. Malaysia menyadari terlebih dahulu mengenai keterbatasan keselamatan
diri dan mulai melakukan penelitian tentang itu’.
Menurut

Connecticut School Counselor Association (2008) survival and

safety skills berada pada area perkembangan pribadi siswa yakni siswa mampu

menunjukkan aplikasi yang tepat dari keterampilan survival and safety skills untuk
kesejahteraan pribadi dan fisik mereka.

Peran sekolah untuk mencapai standar kompetensi siswa sekolah menengah
pertama terkait survival and safety skills tidak menutup kemungkinan mengalami
keksulitan dan hambatan dikarenakan tidak tersedianya layanan yang secara khusus
bertujuan untuk peningkatan survival and safety skills siswa sehingga perlu adanya
layanan dasar yang berfungsi untuk membantu siswa agar dapat mengalami kesulitan
dan hambatan dalam meningkatkan survival and safety skills.
Berdasarkan uraian di atas, maka fokus penelitian adalah layanan dasar yang
berkaitan dengan survival and savety skills tentang cara pengembangan survival and
savety skills agar dapat memenuhi aspek perkembangan pribadi siswa di SMP

Miftahul Iman.
Vany Dwi Putri , 2015
LAYANAN D ASAR BIMBINGAN D AN KONSELING UNTUK PENINGKATAN SURVIVAL AND SAFEY SKILLS
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah

Pemahaman anak yang terbatas mengenai bahaya, menyebabkan anak kurang
dapat mengantisipasi dan mengatasi kondisi bahaya yang muncul. Hal ini dapat
berakibat fatal atas keselamatan dirinya. Lebih lagi, orang dewasa tidak selalu berada
di dekat mereka sehingga tidak dapat secara optimal menjaga dan mengawasi anak
(Gillham & Thomson, 1996).
Anak usia 5-15 tahun cukup rentan mendapatkan cedera, pada usia tersebut
mereka mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan mempunyai keinginan untuk
menelusuri sesuatu dan bereksperimen yang tidak seimbang dengan kemampuan
dalam memahami atau mereaksi suatu bahaya (Kuschithawati et, al, 2007).
Dalam Comprehensive School Counseling Program Guide (2009) disebutkan
aspek-aspek survival and safety skills yang harus dimiliki oleh siswa SMP, yaitu:
1) membedakan antara situasi yang membutuhkan dukungan teman sebaya dan
situasi yang membutuhkan bantuan profesional orang dewasa;
2) dapat

memecahkan

masalah

secara


efektif dan

memiliki keterampilan

pengambilan keputusan untuk membuat pilihan yang aman dan sehat;
3) mempelajari bahaya emosional dan fisik penyalahgunaan narkoba; dan
4) mempelajari hubungan antara aturan, hukum, keamanan dan perlindungan
hak-hak individu; dan
5) dapat mengelola stres dan konflik.

Jika aspek-aspek tersebut belum terpenuhi oleh siswa, maka dapat dikatakan
bahwa survival and savety skills siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan atau
dikembangkan. Layanan dasar merupakan salah satu cara bagi guru BK untuk
meningkatkan atau mengembangkan survival and savety skills siswa.
Vany Dwi Putri , 2015
LAYANAN D ASAR BIMBINGAN D AN KONSELING UNTUK PENINGKATAN SURVIVAL AND SAFEY SKILLS
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


6

1.2.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut.
1) Seperti apa gambaran survival and safety skills siswa Kelas VIII SMP
Miftahul Iman Tahun Ajaran 2014/2015.
2) Seperti apa layanan dasar bimbingan dan konseling untuk peningkatan
survival and safety skills siswa Kelas VIII SMP Miftahul Iman Tahun

Ajaran 2014/2015.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan survival and safety skills serta
merumuskan rancangan layanan dasar untuk peningkatan survival and safety skills
siswa Kelas VIII SMP Miftahul Iman Tahun Ajaran 2014/2015 yang dinilai layak
oleh pakar dan praktisi bimbingan dan konseling.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bimbingan dan
konseling khususnya dalam memberikan layanan dasar untuk peningkatan survival
and safety skills siswa.

1.4.2. Manfaat Praktis
1) Bagi pihak sekolah diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam
rancangan program sekolah yang mendukung peningkatan survival and safety
skills.

2) Bagi guru BK, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi
mengenai pentingnya survival and safety skills bagi siswa sehingga guru BK
dapat memberikan layanan yang tepat bagi siswa.
Vany Dwi Putri , 2015
LAYANAN D ASAR BIMBINGAN D AN KONSELING UNTUK PENINGKATAN SURVIVAL AND SAFEY SKILLS
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

3) Bagi

peneliti

selanjutnya,

diharapkan

penelitian

ini

dapat

memperkaya

informasi dan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya .

1.5. Struktur Penulisan
Penelitian terdiri dari lima bab. BAB I berisi latar belakang penelitian,
identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur
penulisan. BAB II memaparkan teori yang relevan menganai survival and safety skills
yang dapat dijadikan landasan pelaksanaan penelitian. BAB III menjelaskan metode
yang digunakan dalam penelitian. BAB IV memaparkan hasil penelitian dan
penjelasannya. BAB V berisi kesimpulan penelitian dan rekomendasi.

Vany Dwi Putri , 2015
LAYANAN D ASAR BIMBINGAN D AN KONSELING UNTUK PENINGKATAN SURVIVAL AND SAFEY SKILLS
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu