I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian - View Journal

ABSTRACT

The aim of this research is to examine the effect of external business environment, strategic formulation, and internal control to the firm performance. The population of this research are public and private PT BPR/BKK in Banyumas and Purbalingga with sampling techniques using simple random sampling. Total population were 48 Small and Medium Banking Firms and with using simple random sampling were collected 31 samples. The type of data in this research is primary data that could be gathered by quesionair dissemination to the all respondents, that are head of BPR/BKK. All of the data were analyzed using multiple lienear regression analysis with SPSS PROGRAM.

Exogenous variables were the external business environment, strategic formulation, and internal control. Meanwhile endogenous variables was the firm performance. This research showed that the more certain external business environment, strategic formulation, and effective internal control implementation have positive and significant effect simultaneously and partially to the firm financial performance. It means that when BPR/BKK have more certain external business environment, good strategic formulation, and effective internal control implementation would increase the firm performance.

Key words : External business environment, strategic formulation, internal control , firm performance

I. Pendahuluan

pengelolaan perusahaan. Lingkungan bisnis eksternal merupakan lingkungan yang

1.1 Latar Belakang Penelitian

berada di luar organisasi, namun perlu dipertimbangkan dalam pengambilan

Terdapat banyak faktor yang

keputusan bisnis.

mempengaruhi kinerja perusahaan Perubahan dalam bidang teknologi diantaranya faktor lingkungan bisnis juga mempengaruhi perusahaan, karena eksternal seperti kebijakan pemerintah, perusahaan akan mengoptimalkan teknologi kekuatan hukum dan politik, teknologi, yang ada untuk mendukung tata kelola sumber daya, pesaing, selera pelanggan, dan perusahaan yang baik yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja perusahaan Perubahan dalam bidang teknologi diantaranya faktor lingkungan bisnis juga mempengaruhi perusahaan, karena eksternal seperti kebijakan pemerintah, perusahaan akan mengoptimalkan teknologi kekuatan hukum dan politik, teknologi, yang ada untuk mendukung tata kelola sumber daya, pesaing, selera pelanggan, dan perusahaan yang baik yang pada akhirnya

arah pencapaian tujuan dengan mempercepat perubaan lingkungan bisnis

memformulasikan berbagai strategi sebagai eksternal. Lingkungan industri yang

bentuk pertanggung jawaban kepada para dimaksud adalah bargaining power pembeli,

pemodal.

bargaining power penjual, masuknya Selanjutnya berbagai strategi yang pendatang baru yang potensial, adanya

telah diformulasikan tersebut barang substitusi, dan intensitas persaingan

diimplementasikan oleh jenjang manajemen perusahaan dalam industri. Kelima faktor

lainnya yang lebih rendah. Untuk tersebut dikenal dengan lima kekuatan

memantau dan memberikan keyakinan bersaing dalam industri dari Porter (1996).

bahwa strategi telah dilaksanakan searah dan Dari sudut pandang perusahaan

selaras dengan yang telah diformulasikan, semua faktor di atas merupakan faktor yang

manajemen memerlukan pengendalian berada di luar kendali perusahaan (faktor

interen, termasuk dewan komisaris yang eksternal). Semua faktor eksternal

mengandalkan reliabilitas pengendalian memberikan peluang dan ancaman bagi

interen untuk memberikan keyakinan bahwa perusahaan untuk mewujudkan visi, misi,

apa yang telah diarahkan oleh dewan dan tujuan perusahaan. Faktor eksternal

komisaris kepada manajemen benar tersebut tidak akan dapat dikendalikan

dilaksanakan.

perusahaan tanpa adanya strategi yang tepat Pencapaian tujuan perusahaan sesuai dengan situasi perubahan lingkungan.

divisualisasikan dalam kinerja bisnis. Manajemen sebagai pengelola

Manajemen masa kini dalam era informasi sumber daya modal yang diberikan oleh

banyak memberikan perhatian pada aspek pemegang saham bertanggung jawab untuk

non keuangan yang sesungguhnya justru mengelola perusahaan mencapai tujuannya.

mendorong dan membangun keberhasilan Dalam manajemen perusahaan yang

aspek keuangan, terlebih dalam situasi bisnis berskala besar, manajemen mendelegasikan

yang semakin kompetitif saat ini dan masa sebagian wewenangnya kepada jenjang

depan.

manajemen yang lebih rendah untuk Keberhasilan kinerja tidak saja dari bersama-sama mengelola perusahaan. aspek keuangan yang bersifat historis, Tugas manajemen puncak berorientasi ke namun lebih dari itu, faktor-faktor non manajemen yang lebih rendah untuk Keberhasilan kinerja tidak saja dari bersama-sama mengelola perusahaan. aspek keuangan yang bersifat historis, Tugas manajemen puncak berorientasi ke namun lebih dari itu, faktor-faktor non

perencanaan yang telah dirumuskan. peningkatan kualitas produk dan jasa,

Tindakan dalam melaksanakan program peningkatan efisiensi usaha, keterlibatan

yang telah direncanakan tersebut selanjutnya karyawan dengan berbagai kemampuan dan

dikuantifikasikan dalam bentuk budget. inovasinya serta akhirnya bermuara pada

Formulasi dan implementasi strategi bagaimana memberikan pelayanan yang

berikutnya perlu dievaluasi dan dikendalikan prima kepada pelanggan.

sebagai suatu proses yang

Dengan demikian pengukuran berkesinambungan untuk memantau kinerja kinerja yang bersifat strategis akan mampu

sesuai dengan perencanaan semula. Jika menterjemahkan, mengkomunikasikan dan

terjadi penyimpangan-penyimpangan dari menselaraskan visi dan misi perusahaan

yang sudah direncanakan perlu dikoreksi kedalam operasi dan fungsi perusahaan. sebelum penyimpangan tersebut menjadi

Bahkan lebih jauh dari itu akan memberikan lebih besar. Proses demikian dikenal umpan balik (feedback)

dengan manajemen strategic, yaitu proses pembelajaran strategis dalam pencapaian

sebagai

tindakan manajerial yang dapat memberikan tujuan perusahaan.

keyakinan bahwa formulasi strategi telah Dengan perubahan lingkungan yang

diimplementasikan untuk mencapai tujuan begitu pesat dan turbulen serta

yang diharapkan.

perkembangan teknologi informasi yang Setelah rencana diimpelentasikan begitu radikal, manajemen harus organisasi juga perlu melakukan sebuah memberikan respon dan mampu mengelola

proses pengendalian. Pengendalian perubahan-perubahan tersebut. Hal ini

merupakan media yang dapat menghindari diantaranya bisa dilakukan dengan

terjadinya kekeliaruan dan penyimpangan. mengupayakan revitalisasi dan melibatkan

Hal ini diturunkan dalam bentuk kebijakan, secara proaktif peran dewan komisaris dan

metode, prosedur, program, dan alat agar para pemegang saham.

dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Formulasi strategi selanjutnya dengan cara memantau dan mengevaluasi diimpelemtasikan kedalam sejumlah apakah informasi yang diberikan dapat program, budget dan prosedur. Program

diandalkan, serta apakah operasi telah merupakan berbagai tindakan yang

berjalan secara efektif dan efisien.

Hasil penelitian yang menunjukkan Cih (2007) menemukan bukti bahwa tingkat kepastian lingkungan bisnis

empiris bahwa penerapan pengendalian eksternal berpengaruh positif terhadap

intern yang baik berhubungan positif dengan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan,

kinerja perusahaan. Penelitian sejenis juga diantaranya oleh Covin and Stevin, 1991;

dilakukan oleh Kinney, 2000; Bowling dan Dess et al, 1997; dan Rauch et al, 2004 (

Rieger, 2005; Lin dan Wu, 2006; Shenkir dalam Alarape dan Aderimi, 2009). dan Walker, 2006, Hoyt et al, 2006; serta

Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh Noco dan Stuls, 2006 (dalam Cih, 2007). Zuboff dan Maxim, 2000; Becker et al,

Berdasrkan latar belakang di atas, 2001; Hammonds, 2003 (dalam Neblett,

sebagai judul penelitian ini adalah 2006). Sedangkan Commander et al (2010)

“Pengaruh Lingkungan Bisnis Eksternal, menemukan bukti empiris bahwa Formulasi Strategi, dan Pengendalian

lingkungan bisnis eksternal yang meliputi Intern Terhadap Kinerja Perusahaan peraturan pemerintah, hokum, lembaga

(Survey pada BPR/BKK di Wilayah keuangan, serta sistem kenegaraan yang bisa

Kabupaten Banyumas dan Purbalingga)” mewujudkan kepastian lingkungan berkontribusi positif terhadap kinerja

1.2 Perumusan Masalah

perusahaan. Berdasarkan uraian dalam latar Miller dan Cardinal, 1994; Foster

belakang penelitian di atas, permasalahan dan Brown, 1996; Rogger et al, 1999, Miller

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai dan Faughan, 2001; serta Hill dan Gavin,

berikut :

2004 (dalam Prevos, 2005) menemukan (1) Seberapa besar pengaruh lingkungan bukti empiris bahwa keberadaan formulasi

bisnis eksternal, formulasi strategi strategi yang dirancang secara formal dan

dan pengendalian intern secara teratur berpengaruh positif terhadap kinerja

simultan terhadap kinerja perusahaan. Campbel et al (2008)

perusahaan.

menemukan bukti empiris bahwa balanced (2) Seberapa besar pengaruh lingkungan scorecard sebagai pengukuran dan

lingkungan bisnis eksternal, pengevaluasian strategi perusahaan

formulasi strategi dan pengendalian berkontribusi positif terhadap peningkatan

intern secara parsial terhadap kinerja kinerja perusahaan.

perusahaan.

keseharian organisasi mencakup interaksi

1.3 Tujuan Penelitian : dengan lingkungan kerja (Dill, 1958 dalam Brooks 1997). Hal ini termasuk

(1) Untuk menganalisis besarnya hubungannya dengan pelanggan, suplier, pengaruh lingkungan bisnis serikat dagang dan pemegang saham. eksternal, formulasi strategi, dan Lingkungan organisasi dapat pengendalian intern secara simultan dibedakan menjadi lingkungan intern dan terhadap kinerja perusahaan lingkungan eksternal. Lingkungan intern (2) Untuk menganalisis besarnya terdiri dari struktur (structure), budaya pengaruh lingkungan bisnis (culture), sumber daya (resources). eksternal, formulasi strategi, dan (Wheelen dan Hunger, 2005). Lingkungan pengendalian intern secara parsial intern perlu dianalisis untuk mengetahui terhadap kinerja perusahaan

kekuatan

(strength)

dan kelemahan

(weaknesses) yang ada dalam perusahaan.

II. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Struktur adalah bagaimana perusahaan

2.1. Kerangka Pemikiran

diorganisasikan yang berkenaan dengan Lingkungan adalah segala sesuatu komunikasi, wewenang, dan arus kerja. yang berada di luar organisasi. Lingkungan Struktur sering juga disebut dengan rantai yang paling dekat dengan organisasi atau komando dan digambarkan secara grafis disebut juga task environment, industry dengan menggunakan bagan organisasi. environment, atau specific environment yaitu Norma-norma organisasi secara khusus lingkungan yang langsung mempengaruhi memunculkan dan mendefinisikan perilaku strategi, yang mencakup pesaing, pemasok, yang dapat diterima anggota dari pelanggan, dan serikat dagang. Sedangkan manajemen puncak sampai level karyawan lingkungan yang tidak secara langsung operasional. Sumber daya adalah aset yang mempengaruhi organisasi disebut dengan merupakan bahan baku bagi produksi barang general environment atau

remote

dan jasa organisasi. Aset ini dapat meliputi environment (Robbins, 2009). keahlian seseorang, kemampuan, dan bakat Lingkungan bisnis merupakan manajerial seperti aset keuangan dan lingkungan yang dihadapi organisasi dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional harus dipertimbangkan dalam pengambilan

(Peter at al., 1996).

keputusan-keputusan perusahaan. Aktivitas

Lingkungan eksternal adalah anggota organisasi dalam pengambilan lingkungan yang berada di luar organisasi

keputusan (Clark at al., 1994). dan perlu dianalisis untuk menentukan

Kaitan lingkungan eksternal dengan kesempatan (opportunities) dan ancaman

organisasi dapat dijelaskan dengan teori- (threath) yang akan dihadapi perusahaan.

teori seperti : teori ekologi populasi Terdapat dua perspektif untuk (population ecology theory), teori mengkonseptualisasikan lingkungan contingensi (contngency theory), dan teori eksternal.Pertama, perspektif yang ketergantungan pada sumber daya (resource memandang lingkungan eksternal sebagai

dependence theory). Teori ekologi populasi wahana yang menyediakan sumber daya

mejelaskan bahwa kelangsungan hidup dan (recources) (Clark et al., 1994; Tan dan

keberhasilan perusahaan ditentukan oleh Litschert, 1994). Perspektif kedua

karakteristik lingkungan dimana perusahaan memandang lingkungan eksternal sebagai

berada (Child, 1997). Model pendekatan ini sumber informasi. Perspektif pertama

membawa implikasi bahwa lingkungnan berdasar pada premis bahwa lingkungan

eksternal mempunyai pengaruh lngsung eksternal merupakan wahana yang

terhadap kinerja perusahaan tanpa menyediakan sumber daya yang kritikal bagi

memandang pilihan strategi yang dijalankan kelangsungan hidup perusahaan. Perspektif

perusahaan (Wiklund, 1999). ini juga mengandung makna potensi

Teori kontingensi menyatakan eksternal dalam mengancam sumber daya

bahwa keselarasan antara strategi dengan intern yang dimiliki perusahaan. lingkungan bisnis eksternal menentukan

Pemogokan, deregulasi, perubahan undang- kelangsungan hidup dan kinerja perusahaan undang, misalnya, berpotensi merusak

(Child, 1997; Lee & Miller, 1996). Teori sumber daya intern yang dimiliki

kontingensi juga bermakna bagaimana perusahaan (Clark at al., : 1994). Perspektif

bagaimana perencanaan strategi mampu kedua mengaitkan informasi dengan ketidak

memenuhi tuntutan lingkungan, yang mana pastian lingkungan (environmental

jika tidak tercipta keselarasan antara uncertainty). Ketidak pastian lingkungan

perencanaan strategi dengan lingkungan mengacu pada kondisi lingkungan eksternal

bisnis eksternal dapat berakibat turunnya yang sulit diramalkan perubahannya. Hal

kinerja sehingga memunculkan krisis ini berhubungan dengan kemampuan

organisasi.

sustainable advantages. eksternal dimaksudkan untuk mencoba

Analisis terhadap lingkungan bisnis

mencapai

Perencanaan perusahaan sebagai suatu mengidentifikasikan peluang (opportunities)

proses yang sistematis harus mampu yang perlu dengan segera mendapat

mengantisipasi adanya ancaman dan tanggapan dan perhatian eksekutif, dan

kesempatan, serta mampu mengidentifikasi disaat yang sama diarahkan untuk

kekuatan dan kelemahan yang ada mengetahui ancaman (threats) yang perlu

Manajemen strategik merupakan diantisipasi. Untuk itu dalam analisis ini

serangkaian keputusan dan tindakan manajemen perlu mengidentifikasi sejumlah

manajerial yang dapat membntu variabel pokok yang berada di luar kendali

memberikan keyakinan bahwa formulasi perusahaan yang diperkirakan memiliki

organisasi dan penyelenggaraan yang pengaruh nyata.

bermanfaat sesuai dengan lingkungannya. Strategi merupakan suatu pola dalam

Manajemen strategik ini mencakup membuat keputusan tersusun. Strategi juga

penelaahan lingkungan (baik intern maupun diartikan sebagai perencanaan menyeluruh

eksternal), formulasi strategi, implementasi yang didesain untuk memberikan keyakinan

starategi, evaluasi dan pengendalian bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai

(Hunger dan Wheelen, 2005). (Hill dan Jones, 1995). Strategi berarti

Berdasarkan hasil penelaahan berfikir secara menyeluruh dan jangka

lingkungan dengan pendekatan kekuatan, panjang ke depan untuk memenuhi harapan

kelemahan, kesempatan, dan ancaman pihak yang berkepentingan. Strategi adalah

berbagai faktor intern dan ekstern arah dan jangkauan suatu organisasi dengan

berikutnya menetapkan formulasi strategi berbekal sumber daya yang tersedia di

mengenai misi, tujuan, dan kebijakan. dalam lingkungan yang berubah-ubah untuk

Dengan formulasi strategi, memungkinkan memenuhi pasar dan harapan-harapan pihak

manajemen melakukan penelaahan terhadap yang berkepentingan (Johnson dan Scholes,

kecenderungan perubahan lingkungan 1997).

makro dan lingkungan industri yang Dengan berfikir strategik diharapkan

diperkirakan akan berdampak pada perusahaan mampu menghadapi kompetisi

perusahaan. Hasil penelaahan tersebut berdasarkan kemampuan sumber daya yang

digunakan untuk menggambarkan kondisi dimiliki (core competencies), sehingga dapat

masa depan perusahaan yang akan masa depan perusahaan yang akan

Setelah perumusan strategi, selanjutnya strategi tersebut perlu diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi melalui sejumlah aktivitas dan pilihan dalam melaksanakan rencana strategik tersebut. Proses ini dilakukan dengan serangkaian tindakan melalui pengembangan program, anggaran (budget), dan prosedur. Kelemahan dalam mengimplementasikan strategi menunjukan kegagalan berbagai strategi. Melalui sistem implementasi, perusahaan mengimplementasikan rencana kedalam tindakan nyata, untuk memanfaatkan berbagai sumber daya perusahaan secara bertanggung jawab untuk mewujudkan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan.

Secara periodik implementasi strategi dievaluasi dan dikendalikan untuk melihat sejauh mana kinerja perusahaan telah dicapai dan jika terjadi perbedaan tak segan-segan untuk ditindak lanjuti dan dijadikan umpan balik pada periode berikutnya. Evaluasi dan pengendalian dalam manajemen strategik melalui sistem pelaporan informasi yang berisi data kinerja dan aktivitas pelaporannya. Pengukuran kinerja selain menggunakan pendekatan

pengukuran keuangan, juga termasuk pengukuran non keuangan yang mendorong kinerja keuangan dimasa depan melalui pengukuran kepuasan pelannggan, proses bisnis intern,dan aktivitas pembelajaran dan pertumbuhan. Proses pengukuran ini selanjutnya dikenal dengan balanced scorecard (Hunger dan Wheelen, 2005)

Penetapan tiga strategi, yaitu operating strategies, investment strategies , dan financial strategies dimaksudkan untuk mencapai tujuan perusahaan dan memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham (Dockery, Herbert, dan Taylor : 2000). Penetapan strategi operasi yaitu suatu cara untuk memperbaiki tingkat efisiensi ekonomis, mengurangi biaya operasi melalui perbaikan efisiensi faktor- faktor masukan untuk memperoleh profitabilitas. Penerapan strategi investasi melalui penyesuaian kapasitas produksi, proses teknologi, atau dengan restrukturisasi korporasi, diversifikasi atau divestasi untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Penetapan strategi keuangan meliputi pemilihan alternatif ekuitas atau pinjaman, pembayaran deviden, dan restrukturisasi model keuangan dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

Pengendalian merupakan serangkaian metode dan alat yang digunakan Pengendalian merupakan serangkaian metode dan alat yang digunakan

dalam standar profesional intern audit pencapaian kinerja, seorang manajer

bahwa kecukupan pengendalian menunjukan membutuhkan dan menyelenggarakan jenis-

manajemen telah merencanakan dan jenis pengendalian yang cukup efektif, yang

mengorganisir (mendisain) bisnis sehingga terdiri dari preventif, detektif, korektif dan

dapat memberikan keyakinan yang memadai direktif, serta pengendalian kompensasi

bahwa tujuan dan sasaran organisasi dapat (Ratliff, 1988; Atkinson, 1997)

dicapai secara efisien, efektif, dan ekonomis. Pengendalian preventif ialah Sehingga pengendalian intern melekat pada pengendalian yang didasarkan untuk

setiap siklus bisnis.

mencegah terjadinya kesalahan sebelum Menurut Committee of Sponsoring transaksi terjadi. Pengendalian detektif

Organization (COSO, 2009), pengendaian yaitu pengendalian yang didesain untuk

intern didefinisikan sebagai proses yang mendeteksi adanya kesalahan setelah terjadi

dijalankan oleh dewan komisaris, suatu transaksi. Pengendalian korektif yaitu

manajemen dan personal lainnya yang pengendalian yang dirancang untuk

didesain untuk memberikan keyakinan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang telah

memadai tentang pencapaian ketiga terjadi yang telah teridentifikasi dari

golongan tujuan sebagai berikut : efektivitas pengendalian detektif. Sedangkan

dan efisiensi operasi, dapat dipercayanya pengendalian direktif yaitu pengendalian

laporan keuangan, dan ketaatan terhadap yang dirancang untuk mengarahkan dan

peraturan perundang-undangan. menempatkan hasil yang lebih positif dari

Dari definisi di atas dapat kita jenis pengendalian sebelumnya. simpulkan bahwa pengendalian intern Pengendalian kompensasi adalah merupakan serangkaian tindakan yang pengendalian yang dirancang untuk

menembus ke seluruh organisasi. mengganti jenis pengendalian yang

Pengendalian intern ada dalam proses seharusnya dengan pengendalian lain

manajemen, baik perencanaan, pelaksanaan berdasarkan perimbangan biaya dan

dan pemantauan, yang melibatkan dewan manfaat.

komisaris, manajemen dan personal lainnya.

Manajemen sebagai agen yang telah strategi dalam mencapai tujuan perusahaan. menerima wewenang penuh dalam

Sebaliknya jika manajemen mengalami mengendalikan sumber daya yang dimiliki

kesulitan keuangan juga menjadi tanggung dari prinsipal, secara periodik harus

jawab bersama antara pengelola dan memberikan pertanggung jawaban atau

pengawas.

akuntabilitasnya secara penuh. Pertanggung Pengukuran kinerja pada awalnya jawaban suatu bisnis merupakan kewajiban

memusatkan pada masalah keuangan yang untuk melaporkan sejauh mana pelaksanaan

dihasilkan oleh sistem akuntansi dan program sesuai dengan apa yang telah

kejadian-kejadian masa lalu yang berjangka direncanakan. Laporan tersebut berupa

pendek. Kinerja non keuangan yang sebuah laporan kinerja bisnis yang berupa

menjadi penyebab terwujudnya kinerja laporan keuangan maupun laporan tahunan.

keuangan masih relatif diabaikan. Pendorng Kinerja berarti prestasi kerja,

kinerja keuangan seperti pelanggan, sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja

produktivitas dan efektivitas biaya, proses yang dicapai dalam melaksanakan tugas

yang digunakan untuk menghasilkan produk yang dibebankan kepada seseorang. Hasil

dan jasa, serta potensi kemampuan upaya manajemen dari yang direncanakan,

karyawan dalam menghasilkan untuk dilaksanakan dan hasil yang dicapai

kepentingan pelanggan. Pengukuran kinerja merupakan sebuah kinerja bisnis. Kinerja

selain dari aspek keuangan juga dapat (performance) adalah hasil akhir atau

dilakukan dengan pendekatan non keuangan. capaian atas suatu kegiatan. Jika hasilnya

Pengukuran kinerja non keuangan menunjukan kesesuaian dengan yang telah

dikenal dengan balanced scorecard, dimana direncanakan, hal ini menunjukan prestasi

pengukuran ini menyajikan kerangka yang manajemen dalam menjalankan pekerjaan

menyeluruh bagi pemimpin dalam tersebut.

mewujudkan visi dan strategi ke dalam Kinerja keuangan sebagai hasil

seperangkat pengukuran yang berbeda, yaitu upaya manajemen yang menunukan suatu

: keuangan, perlanggan, proses bisnis keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dicapai

internal, serta pembelajaran dan karena kesesuaian antara pengarahan dan

pertumbuhan. (Kaplan dan Norton, 1996). pengawasan yang ditentukan oleh dewan

Selanjutnya Anthony dan komisaris dengan formulasi manajemen

Govindarajan (2010) menjelaskan pula Govindarajan (2010) menjelaskan pula

men nggunakan b balanced sc corecard, k arena Setiap un nit bisnis da apat meneta apkan tujuan n

mam mpu menduk kung keputu usan strategik k dan dan ke emudian d diukur dar ri keempat t

lebih h komprehen nsif dalam m mengukur ki inerja perspekti if, yaitu : keuangan, pelanggan, ,

orga anisasi.

proses b bisnis intern nal, serta p pembelajaran n Berdasar rkan uraian di atas kera angka dan pertu umbuhan. H Hoque dan Ja ames (2000) )

pikir r dalam p penelitian i ini digamba arkan menyamp paikan hasi il penelitian nnya bahwa a seba agai berikut :

2. Lingk kungan bi isnis ekste ernal, form mulasi strate egi dan pen ngendalian i intern

2.2 Hipo otesis

seca ara parsial b berpengaruh terhadap ki inerja peru usahaan

H Hipotesis ya ang dirumus skan dalam m

penelitian n ini adalah :

III. Metode Pen nelitian

1. Lingkungan n bisnis eksternal, ,

3.1 Objek Pene elitian

formulasi st trategi dan p pengendalian n

intern secar ra simultan b berpengaruh h Obyek p penelitian ad dalah lingku ungan terhadap kin nerja perusah haan bisn nis ekster rnal, form mulasi str ategi,

pen nerapan peng gendalian in ntern dan ki inerja pen nerapan peng gendalian in ntern dan ki inerja

3.2 Populasi dan Sampel

penelitian ini adalah PT Bank Perkreditan Sebagai responden dalam penelitian Rakyat (BPR/BKK) milik swasta maupun

ini, yaitu PT BPR/BKK dan PT BPR/S pemerintah di Wilayah Kabupaten

Swasta di Wilayah Banyumas dan Banyumas dan Purbalingga.

Purbalingga, sebagai berikut :

Tabel 1

Data BPR/BKK di Wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga No. Nama Bank

Alamat

1 PT BPR Gunung Simping Artha Jl. Jend. Soedirman No. 98 Sokaraja, Banumas

2 PT BPR Wangon Artha Kencana Jl. Raya Utara Wangon No. 73, Banyumas

3 PT BPR Baligema Mandiri Jl. Raya Pancasan No. 99 Ajibarang, Banyumas

4 PT BPR Danamitra Sokaraja Jl. Jenderal Soedirman No. 3 Sokaraja, Banyumas

5 PT BPR Soka Panca Artha Jl. Suparjo Rustam Sokaraja, Banyumas

6 PT BPR Artha Mekar Sokaraja Jl. Jend Gatot Subroto No. 604 Sokaraja, Banyumas

7 PT BPRS Khasanah Umat Jl. Sunan Bonang, Tambak Sari Kidul, Kec. Kembaran, Banyumas

8 PT BPRS Bina Amanah Satria

Jl. Pramuka No. 219 Purwokerto

9 PT BPRS Artha Leksana Ruko No. 7, Pasar Wangon, Wangon, Banyumas

10 BPR/BKK Karang Lewas Jl.Kertawibawa No. 51 Karang Lewas, Banyumas

11 BPR/BKK Pekuncen Jl.Raya Banjaranyar No. 354 Pekuncen, Banyumas

12 BPR/BKK Kalibagor Jl. Raya Kalibagor No. IV Kalibagor, Banyumas

13 BPR/BKK Sokaraja Jl.Jenderal Soedirman No. 153 Sokaraja, Banyumas

14 BPR/BKK Wangon Jl. Raya Utara No. 17 Wangon, Banyumas

15 BPR/BKK Gumelar Jl. Raya Gumelar No. 364 Gumelar, Banyumas

16 BPR/BKK Purwokerto Barat Jl. H. Mashuri No. 6 Purwokerto Barat

17 BPR/BKK Purwokerto Timur Jl. Dr. Suparno No. 770 Purwokerto Timur

18 BPR/BKK Kebasen Jl. Raya PUK No. 50 Kebasen, Banyumas

19 BPR/BKK Lumbir Jl. Raya Lumbir No. 1 Lumbir, Banyumas

20 BPR/BKK Jatilawang Jl. Raya Jatilawang No. 7 Jatilawang, Banyumas

21 BPR/BKK Baturaden Jl. Raya Rempoah Timur No. 37 Baturaden, Banyumas

22 BPR/BKK Purwokerto Utara

Jl. Prof. Bunyamin No. 3 Purwokerto

23 BPR/BKK Rawalo Jl. Raya Rawalo No. 9 Rawalo, Banyumas

24 BPR/BKK Kembaran Jl. Raya Kembaran No. 20 Kembaran, Banyumas

25 BPR/BKK Sumbnag Jl. Raya Kebanggan, Sumbang, Banyumas

26 BPR/BKK Somagede JL.Raya Somagede No. 290 Somagede,

Banyumas

27 BPR/BKK Kemranjen Jl.Raya Kemranjen No. 27 Kemranjen, Banyumas

28 BPR/BKK Kedung Banteng Jl. Raya Kedung Banteng No. 13, Banyumas

29 BPR/BKK Ajibarang Jl. Raya Ajibarang No. 5 Ajibarang, Banyumas

30 BPR/BKK Sumpyuh Jl. Raya Timur No. 4 Sumpyuh, Banyumas

31 BPR/BKK Purwojati Jl. Raya Impres No. 8 Purwojati, Banyumas

32 BPR/BKK Cilongok Jl. Raya Cilongok No. 17 Cilongok, Banyumas

33 BPR/BKK Tambak Jl. Raya Tambak No. 15, Tambak, Banyumas

34 BPR/BKK Banyumas Jl. Jend. Gatot Subroto No. 2 Banyumas

35 PT BPR Arta Perwira

Purbalingga

36 PT BPRS Buana Mitra Perwira

Jl. MT. Haryono No. 267 Purbalingga

37 BPR/BKK Purbalingga Jl. Let. Kol. Isdiman No. 103, Purbalingga

38 BPR/BKK Kalimanah Jl. M. Jend. Sungkono, Kalimanah, Purbalingga

39 BPR/BKK Mrebet Jl. Mangunegara No. 2, Mrebet, Purbalingga

40 BPR/BKK Bobotsari Jl.RS. Yosomihardjo No. 1, Bobot Sari, Purbalingga

41 BPR/BKK Bukateja Jl. Purwandaru 165 Bukateja, Purbalingga

42 BPR/BKK Karang Reja

Jl. Raya Karang Reja, Purbalingga

43 BPR/BKK Kutasari Jl. Raya Tobong No. 17, Kutasari, Purbalingga

44 BPR/BKK Kaligondang Jl. Raya Kaligondang No. 304 Purbalingga

45 BPR/BKK Karanganyar

Jl. Raya Karanganyar, Purbalingga

46 BPR/BKK Rembang Jl. Lapangan Utara No. 3, Rembnag, Purbalingga

47 BPR/BKK Kemangkon Jl.Raya Panican No. 1, Kemangkon, Purbalingga

48 BPR/BKK Kejobong

Jl. Raya Kejobong, Purbalingga

Sumber : BI, 2010 Dari sebanyak 48 PT BPR/BKK

maka jumlah sampel minimal adalah 20 %. milik pemerintah maupun swasta seperti

Dalam penelitian ini ukuran populasinya dalam tabel di atas, diambil beberapa sampel

berjumlah 48 BPR/BKK, termasuk dalam melalui teknik penarikan sampel acak

kategori populasi kecil sehingga dengan sederhana (simple random sampling) .

pendapat tersebut sampel minimalnya adalah Namun sebelumnya terlebih dahulu

9,6 (dibulatkan menjadi 10) BPR/BKK. ditentukan jumlah sampel minimal dari total

3.3 Operasionalisasi Variabel

populasi yang tersedia, jumlah sampel Pengukuran terhadap variabel dihitung menggunakan pendapat Gay dan penelitian dengan cara menguraikan lebih Diehl (1992) yang menyatakan bahwa untuk lanjut variabel penelitian ke dalam populasi besar maka jumlah sampel minimal operasionalisasi variabel sebagai berikut : adalah 10% sedangkan untuk populasi kecil

Tabel 2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Lingkungan bisnis eksternal 1. Lingkungan makro

Ordinal

(X1)

2. Lingkungan industri

Formulasi Strategi

1. Strategi operasional

(X2)

2. Strategi investasi

Ordinal

3. Strategi modal

Pengendalian Intern

1. Sistem Pemantauan dan

2. Masalah agensi

3. Iklim organisasi

Kinerja Bisnis

1. Perspektif keuangan

Ordinal

(Y)

2. Perspektif pelanggan

Ordinal

3. Perspektif proses bisnis internsl

Ordinal

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Ordinal

3.4 Analisis Data

statistik korelasi dwiserial pilah (point

Data penelitian dari para responden

biserial correlation) dan statistik uji t (t-test)

selanjutnya akan dianalisis dengan

(Sutrisno Hadi, 1995). Penulis

menggunakan analisis regresi berganda

menggunakan product moment correlation

(multiple linier regression). Berhubung

dalam menyelesaikan permasalahan dalam

pertanyaan terhadap setiap responden

penelitian ini.

menggunakan skala pengukuran likert yang

Secara statistik, angka korelasi yang

masing-masing terdiri dari lima pilihan

diperoleh harus dibandingkan dengan angka

jawaban yang bersifat ordinal, maka

kritis tabel korelasi nilai r. Dengan tingkat

sebelum data hasil penelitian tersebut

kepercayaan pada 95% ( α = 0,05), maka

dianalisis, perlu diuji terlebih dahulu

kaidah keputusannya adalah :

instrumen penelitian melalalui uji validitas

Jika r hitung >r tabel maka

dan reliabilitas.

penelitian menghasilkan data

yang mempunyai tingkat Terdapat beberapa teknik statistik

3.4.1 Uji Kesahihan (Test of Validity)

validitas yang tinggi.

yang dapat digunakan untuk uji validitas,

Jika r hitung <r tabel berarti data

diantaranya adalah statistik korelasi momen

yang diteliti tidak menghasilkan

tangkar (product moment correlation),

tingkat validitas yang tinggi.

yang mempunyai tingkat

3.4.2 Test of Reliability (Uji Keandalan)

reabilitas yang tinggi. Penerapan test ini untuk mengetahui

Jika r hitung <r tabel berarti data apakah pengumpulan data pada dasarnya

yang diteliti tidak menghasilkan menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan,

tingkat reabilitas yang tinggi. kestabilan dan konsistensi alat tersebut

Untuk skor yang mempunyai tingkat dalam mengungkapkan gejala tertentu dari

pengukuran ordinal, sebelum dianalisis, sekelompok individu, walaupun dilakukan

indikator-indikator variabel tersebut akan pada waktu-waktu yang berbeda. Dengan

ditransformasikan dari skala ordinal ke skala kata lain test ini digunakan untuk

interval menggunakan Method of Succesive mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

Interval (MSI). Setelah skala pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali

berubah menjadi skala interval kemudian atau lebih, terhadap gejala yang sama,

dilakukan analisis terhadap data yang ada. dengan alat pengukur yang sama. Salah satu teknik pengujian

3.4.3 Uji asumsi klasik

reliabilitas adalah dengan menggunakan Salah satu syarat untuk teknik belah dua (Singarimbun dan Effendi,

menggunakan persamaan regresi berganda 1989), dengan rumus sebagai berikut :

agar model regresi yang diperoleh dari

2 (r.tt) metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary r.tot = ––––––––––

Least Square ) menunjukkan persamaan yang

1 + r.tt valid atau BLUE (Best Linear Unbiasted dimana :

Estimator ) adalah dengan terpenuhinya r.tot = angka reliabilitas keseluruhan

asumsi klasik. Persyaratan asumsi klasik item

yang harus dipenuhi :

r.tt = angka korelasi belahan pertama

a. Normalitas

dan belahan kedua

b. Multikolinearitas

Sehingga dengan tingkat kepercayaan 95%

c. Heteroskedastisitas

( α = 0,05), maka kaidah keputusannya adalah :

3.4.4 Analisis Regresi Berganda

• Jika r hitung >r tabel maka Analisis regresi ini bertujuan untuk penelitian menghasilkan data

mengetahui ada tidaknya pengaruh antara mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

signifikan kinerja perusahaan) (Gujarati, 1995)

b. Menentukan kriteria pengujian

Dengan derajat kepercayaan sebesar Keterangan :

Y=b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + e

95% dan derajat kebebasan (k-1) dan Y = Kinerja Perusahaan

(n-k) maka kriteria pengujian dapt

1 X = Lingkungan Bisnis Eksternal ditentukan sebagai berikut :

1). Jika F hitung

≤ F tabel, maka H 0 diterima dan H a ditolak.

X = Formulasi Strategi

X 3 = Pengendalian Intern 2). Jika F hitung > F tabel, maka H 0

b 0 = konstanta ditolak dan H a diterima

b 1-3 = koefisien regresi

c. Mencari besarnya nilai F hitung

e = kesalahan (error) dengan rumus (Gujarati, 1995)

Fhitung =

3.5 Pengujian Hipotesis

( n − k ) Untuk mengetahui signifikansi

5.1. Pengujian Hipotesis Pertama

Keterangan :

pengaruh variabel independen terhadap 2 R = koefisien determinasi variabel dependen secara simultan dilakukan

n = besar kecil dengan langkah sebagai berikut:

k = besar variabel

a. Merumuskan hipotesis Sedangkan besarnya 1). H 2

koefisien detrminasi (R ) dapat dicari (lingkungan bisnis eksternal, dengan menggunakan rumus sebagai

formulasi strategi, dan pengendalian berikut (Gujarati, 1995): intern secara simultan tidak

2 berpengaruh signifikan kinerja

perusahaan)

d. Menarik kesimpulan mengenai

2). H a : β 1 ; β; 2 β 3 ≠ 0

diterima atau tidaknya hipotesis (lingkungan bisnis eksternal, dengan cara membandingkan hasil

formulasi strategi, dan pengendalian pada langkah (b) dan (c).

5.2 Pengujian Hipotesis Kedua

1). Jika –t tabel ≤t hitung ≤t tabel , maka H 0 Untuk mengetahui signifikansi

diterima dan H a ditolak.

pengaruh variabel independen terhadap 2). Jika t hitung >t tabel atau t hitung <- variabel dependen secara parsial dilakukan

t tabel , maka H 0 ditolak dan H a dengan langkah-langkah berikut :

diterima

a. Merumuskan hipotesis

c. Mencari besarnya nilai t hitung 1). H 0 : β 1 =0

dengan rumus (Gujarati, 1995) bisnis eksternal tidak berpengaruh

(lingkungan

thitung =

signifikan terhadap kinerja

perusahaan)

Keterangan :

a : β 1 ≠ 0 (lingkungan H bisnis

β : koefisien regresi i

eksternal berpengaruh signifikan masing-masing variabel independen terhadap kinerja perusahaan)

Se ( β : standar deviasi dari i ) 2). H 0 : β 1 = 0 (formulasi strategi

koefisien regresi tidak berpengaruh signifikan

masing-masing variabel terhadap kinerja perusahaan)

independen

a : β 1 ≠ 0 (formulasi H strategi

d. Menarik kesimpulan mengenai berpengaruh signifikan terhadap

diterima atau tidaknya hipotesis kinerja perusahaan)

dengan cara membandingkan pada 3). H 0 : β 1 =0

(pengendalian

langkah (b) dan (c)

intern tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan)

a : β 1 ≠ 0 (pengendalian intern H IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

berpengaruh signifikan terhadap

4.1 Hasil Penelitian

kinerja perusahaan)

4.1.1 Hasil Pengujian Validitas dan

b. Menentukan kriteria pengujian

Reliabilitas

Dengan derajat kepercayaan sebesar Semua koefisien korelasi butir 95% dan derajat kebebasan (n-k)

pernyataan dalam penelitian ini dengan skor maka kriteria pengujian dapat

total ≥ 0,30 maka semua data adalah valid. ditentukan sebagai berikut :

Koefisien reliabilitas menunjukkan angka yang lebih besar dari 0.70 maka secara Koefisien reliabilitas menunjukkan angka yang lebih besar dari 0.70 maka secara

Uji norm malitas de engan an nalisis kolmogorof f-Smirnov dapat kita d lihat

4.1.2 Uji i Asumsi Kl asik

dari hasil output p pengolahan data sebagai beri ikut :

Tabel 3

Terli ihat dari has il analisis ba ahwa nilai

(2) Heterosked dastisitas

Asym mp. Sig sebe esar 0,966 ya ang lebih Hasil outpu ut analisis un ntuk pengujia an besa ar dari 0,05 m menunjukan bahwa

heteroskeda astisitas deng gan pendeka atan norm malitas data t terpenuhi.

Park Gleys ser dapat dili ihat sebagai berikut:

Tabel 4

Co oefficients a

Unstand dardized

Standardize ed

Coeffic cients

Coefficients s

Model B Std. Error

1 (Constant) 11.917

Beta

t Sig.

.9 906 .3 373 Lingkungan n Bisnis

Eksternal 7.269E-02

Formulasi S Strategi 6.44E-02

Pengendali an Intern -.140

a. Dependent Vari D able: ABRESID D

Pengujian di atas menunjukkan nilai probabilitas semua variabel independen

(3) Multikolinearitas

yang mempunyai signifikansi lebih Hasil output analisis untuk pengujian besar dari 0,05, yang berarti asumsi

multikolinearitas dapat dilihat sebagai model tidak mengandung

berikut:

heteroskedastisitas terpenuhi.

Tabel 5

Coefficients

Collinearity Statistics Model Tolerance

VIF

1 Lingkungan Bisnis

Formulasi Strategi .992

Pengendalian Intern

a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan

Hasil pengujian di atas menunjukkan

4.1.2 Hasil Analisis Regresi Linear

nilai variance inflation factors (VIF)

Berganda

masing-masing variabel bebas terhadap Berdasarkan hasil analisis regresi pada variabel terikatnya labih kecil dari 10. hasil penelitian ini dengan menggunakan Hal ini berarti dalam model ini tidak paket program SPSS, ditemukan adanya terdapat multikolinearitas pengaruh dan variasi arah hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat. Untuk

mengetahui pengaruh dan variasi arah

hubungan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 6

ANOVA b

Sum of

Model Squares df Mean Square

F Sig.

a. Predictors: (Constant), Penerapan Pengendalian Intern, Lingkungan Bisnis Eksternal, Formulasi Strategi

b. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan

Tabel 7

Coefficients a

Model B Std. Error

Beta

t Sig.

2.864 .008 Lingkungan Bisnis Eksternal

4.729 .005 Penerapan Pengendalian Intern

Formulasi Strategi .254

4.410 .035 a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan

Hasil analisis regresi pada tabel di atas perusahaan (Y), kemudian hasil analisis ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan

dimasukan kedalam persamaan regresi

bisnis eksternal (X 1 ), formulasi strategi (X 2 ),

menjadi :

dan penerapan pengendalian intern (X 3 )

Y = 0,048 + 0,455X 1 + 0,254X 2 + 0,322X 3 + ε

berpengaruh positif terhadap kinerja

2.3 Pengujian Terhadap Hipotesis

bersama-sama) dengan menggunakan uji f

Penelitian

dan untuk hipotesis kedua (secara parsial) Dalam penelitian ini hipotesis yang

digunakan uji t. Adapun pembuktian diajukan sebanyak dua hipotesis, yaitu

terhadap hipotesis yang diajukan dapat secara bersama-sama dan secara parsial. dilihat pada tabel berikut :

Alat analisis untuk hipotesis pertama (secara

Tabel 8 Ikhtisar Hasil Uji F dan Uji t

Variabel

Kesimpulan Fhitung Ftabel thitung ttabel Signifikan

Analisis Uji F dan Uji t

Pengujian bersama- 11.027 2.69 0,003 Signifikan sama Pengujian secara parsial :

Signifikan - Formulasi Strategi

- Lingkungan Bisnis Eksternal

Signifikan - Penerapan Pengendalian Intern

Sumber : lampiran hasil pengolahan data dengan analisi regresi Tabel 6 dan Tabel 7

1. Pengujian Hipotesis Pertama (secara variabel dependen. Dari hasil pengujian bersama-sama)

pada tabel di atas dapat dilihat bahwa Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa

variabel lingkungan bisnis eksternal

F hitung sebesar 11.027 sedangkan F tabel (X 1 ), formulasi strategi (X 2 ), dan pada α = 0,05 dan df = 30 adalah sebesar

penerapan pengendalian intern (X 53 )

2.69. Jadi F hitung lebih besar dari F tabel secara parsial berpengaruh signifikan (11.027>2.69), sehingga H o ditolak dan

terhadap kinerja perusahaan, sehingga

H a diterima. Hal ini berarti bahwa hipotesis kedua diterima. lingkungan bisnis eksternal, formulasi

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

strategi, penerapan pengendalian intern secara bersama-sama berpengaruh

2.4.1 Pembahasan Hipotesis Pertama

secara signifikan terhadap kinerja Pengaruh lingkungan bisnis perusahaan, sehingga hipotesis pertama eksternal, formulasi strategi, penerapan

diterima. pengendalian intern secara simultan

2. Pengujian Hipotesis Kedua (secara terhadap kinerja perusahaan ditunjukkan

parsial) 2 oleh koefisien determinasi (R ) analisis Pengujian secara parsial dengan 2 regresi. Koefisien determinasi (R ) ini

menggunakan uji t bertujuan menunjukan proporsi atau persentase variasi menentukan variabel independen mana

total dalam variabel dependen (Y) yang yang memiliki pengaruh terhadap total dalam variabel dependen (Y) yang yang memiliki pengaruh terhadap

Commander et al (2010). Hasil penelitian juga sejalan dengan temuan Miller dan

Hasil analisis regresi menunjukan

2 Cardinal, 1994; Foster dan Brown, 1996; bahwa nilai koefisien determinasi (R )

Rogger et al, 1999, Miller dan Faughan, sebesar 0,584. Hal tersebut menunjukan 2001; serta Hill dan Gavin, 2004 (dalam bahwa besarnya variasi dari variabel kinerja Prevos, 2005), serta Cih (2007). keuangan yang dijelaskan oleh variabel

lingkungan bisnis eksternal, formulasi

2.4.2 Pembahasan Hipotesis Ke Dua

strategi, dan penerapan pengendalian intern Untuk pengaruh parsial X 1 terhadap adalah sebesar 0,584. Hal ini berarti bahwa

Y, hasil perhitungan menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel independen

variabel lingkungan bisnis eksternal yang digunakan sebesar 58,4% mampu

mempunyai nilai koefisien regresi yang menjelaskan kinerja perusahaan, sedangkan

bertanda positif sebesar 0,455, hal ini sisanya 41,6% disebabkan oleh faktor lain

menunjukan bahwa kondisi keuangan klien yang tidak dimasukan dalam model

berpengaruh positif secara parsial terhadap penelitian. Berdasarkan hasil pengujian

kinerja perusahaan sebesar 0,455 dengan hipotesis seperti tabel di atas menunjukkan

hasil pengujian hipotesis menunjukan nilai bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel thitung = 5.139 > ttabel = 2.042, ini

(11.027 > 2,69) pada α = 0,05, hal ini menunjukan bahwa variabel lingkungan menunjukan variabel lingkungan bisnis

bisnis eksternal secara parsial berpengaruh eksternal, formulasi strategi, dan penerapan

signifikan terhadap kinerja perusahaan. pengendalian intern secara simultan

Hasil penelitian sejalan dengan berpengaruh positif signifikan terhadap

temuan Covin and Stevin, 1991; Dess et al, kinerja perusahaan.

1997; dan Rauch et al, 2004 ( dalam Alarape dan Aderimi, 2009). Penelitian serupa juga

Hasil penelitian ini sejalan dengan telah dilakukan oleh Zuboff dan Maxim, Anderlini dan Feli (1994), Agrawal dan 2000; Becker et al, 2001; Hammonds, 2003 Knoeber (1996), Covin and Stevin, 1991; (dalam Neblett, 2006). Sedangkan Dess et al, 1997; dan Rauch et al, 2004 (

Commander et al (2010).

dalam Alarape dan Aderimi, 2009); Zuboff Untuk pengaruh parsial X 2 terhadap dan Maxim, 2000; Becker et al, 2001; Y, hasil perhitungan menunjukan bahwa dalam Alarape dan Aderimi, 2009); Zuboff Untuk pengaruh parsial X 2 terhadap dan Maxim, 2000; Becker et al, 2001; Y, hasil perhitungan menunjukan bahwa

intern yang baik berhubungan positif dengan sebesar 0,254, hal ini menunjukan bahwa

kinerja perusahaan. Penelitian sejenis juga formulasi strategi berpengaruh positif secara

dilakukan oleh Kinney, 2000; Bowling dan parsial terhadap kinerja perusahaan sebesar

Rieger, 2005; Lin dan Wu, 2006; Shenkir 0,254 dengan hasil pengujian hipotesis

dan Walker, 2006, Hoyt et al, 2006; serta menunjukan nilai thitung = 4.729 > ttabel =

Noco dan Stuls, 2006 (dalam Cih, 2007). 2.042, ini menunjukan bahwa variabel

V. Kesimpulan dan Saran

formulasi strategi secara parsial berpengaruh

5.1 Kesimpulan

signifikan terhadap kinerja perusahaan. Temuan dalam penelitian ini sejalan

(1) Lingkungan bisnis eksternal yang dengan penelitian Miller dan Cardinal, 1994;

lebih pasti, formulasi strategi yang Foster dan Brown, 1996; Rogger et al, 1999,

direncanakan dengan baik, dan Miller dan Faughan, 2001; serta Hill dan

penerapan pengendalian intern yang Gavin, 2004 (dalam Prevos, 2005).

efektif secara simultan berpengaruh Untuk pengaruh parsial variabel X3

terhadap kinerja perusahaan terhadap Y, hasil perhitungan menunjukan

BPR/BKK di wilayah Kabupaten bahwa variabel penerapan pengendalian

Banyumas dan Purbalingga. intern mempunyai nilai koefisien regresi

(2) Lingkungan bisnis eksternal yang yang bertanda positif sebesar 0,322, hal ini

lebih pasti, formulasi strategi yang menunjukan bahwa penerapan pengendalian

direncanakan dengan baik, dan intern berpengaruh positif secara parsial

penerapan pengendalian intern yang terhadap kinerja perusahaan sebesar 0,322.

efektif secara parsial berpengaruh Dengan hasil pengujian hipotesis

terhadap kinerja perusahaan menunjukan nilai thitung = 4.140 > ttabel =

BPR/BKK di wilayah Kabupaten 2.042, ini menunjukan bahwa variabel

Banyumas dan Purbalingga. pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja

5.2 Saran

perusahaan. Temuan dalam penelitian ini sejalan

Berdasarkan temuan dalam penelitian dengan Cih (2007) menemukan bukti

ini maka disarankan :

(1) Segenap jajaran pimpinan beserta seluruh staf BPR/BKK di wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga

DAFTAR PUSTAKA

harus terus berupaya mengendalikan lingkungan bisnis eksternal, karena

Agrawal Anup & Knoeber Charles R, 1996. semakin pasti lingkungan eksternal akan

Firm Performance and Mechanism to mampu mendorong pertumbuhan

Control AgencyProblem Between kinerja perusahaan.

Manager and Shareholders, Journal of (2) Segenap pimpinan beserta seluruh staf

Financial and Quantitative Analysis. BPR/BKK di wilayah Kabupate

Vol 34, No. 3, September Banyumas dan Purbalingga harus terus menerus memperbaiki strategi yang ada,

Alarape, dan Aderemi A, 2009. Assessing sehingga dengan strategi yang semakin

The Relationship Between Perceived baik akan mampu meningkatkan kinerja

Business Environment and Firm’s perusahaan.

Enterprenueral Orientation, Ethiopian (3) Segenap jajaran pimpinan beserta

Journal of Environmental Studies and seluruh staf BPR/BKK di wilayah

Management, Vol. II No. 1. Kabupaten Banumas dan Purbalingga harus terus memperbaiki penerapan

Anderlini, L & Felli, L., 1994. pengendalian intern pada seluruh bagian

Endogenous Agency Problem. yang ada, sehingga akan mencegah

Economic Theory Disscussion Paper, inefisiensi dan pada akhirnya akan

No. 200. Departemen of Applied mampu meningkatkan kinerja

Economic, University of Cambride. perusahaan.

Corporate and Organizational Control (4) Bagi peneliti lain yang tertarik untuk

in Public and Private Bank. Corporate mengobservasi tema serupa, dapat

Governance 1.1, 2002, pp. 31-38, dilakukan dengan memperluas skala

MCB University Press.

populasi ke jenis usaha yang lain dan menambahkan variabel lain yang diduga

Arens Alvin A, Elder Randal J & Beasley mempengaruhi kinerja perusahaan,

Mark S, 2010. Auditing and seperti manajemen risiko perusahaan.

Assurance Services, An Integrated

Approach. Ninth Edition. PHIPE Commander, Simon., Svejnar, Jan., and International Edition Prentice Hall.

Tinn, Katrin, 2010. Explaining The Performance of Firms and Countries :

Campbell, D., Srikant, D., Susan, L., and What Role Does The Business Narayanan, V. G., 2008. Testing

Environment Play, paper conference at Strategy with Multiple Performance

University of Michigram, retrived from Measures, Draft of Working Paper for

www.igmort.org/conference/index/php Discussion at Harvard Business

pada tanggal 20 September 2011. School,

retrived from

www.hbs.research.pdf pada tanggal 20 Committee of Sponsoring Organization of September 2011.

The Treadway Commission, 2009. Intern Control Integrated Framework

Cih, Yang Tseng, 2007. Internal Control, Enterprise Risk Management and Firm

Gay, L., R; and Diehl, P. L, 1999. Research Performance, Doctoral Thesis at

Method for Business and Management, School of Business, University of

Mac. Millan Coll Div Publisher, USA. Maryland , retrived from

www.drumb.lib.umd.edu pada tanggal

Hill, Charles W. L. & Jones, gareth R

20 September 2011. Jhones, 2001. Strategic Management th Theory : An Integrated Approach, 5

Cooper, Donald R & Pamela, S. Schendler, Edition, Houghton Miffin Company, 2001. Business Research Method,

Boston.

Seven Edition. McGraw-Hill, International Edition, Boston.

Jensen & Smith, 1984. Theory of The Corporate Finance : A Historical Cohen J & Cohen P, 1983. Applied Multiple

Overview in The Modern Theory of Regression/Corelational Analysis for

The Corporate Finance. McGraw- Behavioral Science. Second Edition.

Hill, Series in Finance. Lawrence Erlbaum Associated Publishers, New Jersey.

Kaen, Fred R, 2003. A Blueprint for Corporate Governance, Strategy,

Accountability and Preservation of Business Review on Corporate Shareholders Value, AMACOM.

Governance, The Harvard Business Review

Neblett, James, 2006. Environmental Factors Affecting Firm’s Ability to

Prevos, Petter, 2005. Strategic Management Compete , Bleckwell Publishing, USA,

and Business Performance, sebuah e-book retrived from essay dalam www.prevos.net , diambil

pada 10 oktober 2011. oktober 2011. Tricker, Robert I,. 1994. International Corporate Governance, Text, Pound, John,. 2000. The Promise of The

www.blackwellpublishing.com pada 5

Reading, and Cases. Simons & Governed Corporation, Harvard

Schuster (Asia) Pte Ltd. London

Dokumen yang terkait

PEMBUATAN EKSTRAK SEREH (Cymbopogon nardus L.) DALAM SEDIAAN LOTIO Nurjannah Bachri, Nursalma, Natalia Nora Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar Email : netcappucinoyahoo.co.id ABSTRACT - PEMBUATAN EKSTRAK SEREH (Cymbopogon nardus L.) DALAM S

0 0 7

UJI EFEK ANTIINFLAMASI FRAKSI KLOROFORM DAUN JOHAR (Cassia siamea Lamk.) DENGAN METODE RAT HIND PAW EDEMA Sitti Amirah, Hendra Herman Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Makassar Email : irhae_bangetyahoo.co.id ABSTRACT - UJI EFEK ANTIINFLAMASI

0 0 8

UJI AKTIVITAS EKSTRAK BIJI SELASIH (Ocimum basilicum L.) DENGAN BEBERAPA PELARUT SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA MENCIT (Mus musculus) Sitti Rahimah, Wahyu Hendrarti, Sitti Ramlah Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar Email : st_rahimayahoo.com. ABSTRACT - UJI AK

0 0 6

FORMULASI SABUN TRANSPARAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) Audia Triani Olii , Aztriana, Nursiah Hasyim Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : audhee_jieyahoo.com. ABSTRACT - FORMULASI SABUN TRANSPARAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanu

0 0 12

Key words: Hypolipidemic, sappan wood, Caesalpinia sappan L., antioxidants. PENDAHULUAN - UJI EFEK HIPOLIPIDEMIK EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN

0 0 11

UJI EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL BUAH SAWO MANILA (Manilkara zapota) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Safriani Rahman, Aulia Wati Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, Makassar Email : safriani_rahmanyahoo.com. ABSTRACT - UJI EFEK HI

0 0 6

ABSTRAK - Penelitian ini bertujuan untuk

0 0 8

Abstract - Information and communication

0 0 6

Kata kunci : Catalytic Converter, katalis Kuningan, konsentrasi HC PENDAHULUAN - Catalytic Converter

0 0 8

Kata kunci : Catalytic Converter, Katalis CuCr, Konsentrasi CO dan HC PENDAHULUAN - Pengaruh Katalis..

0 0 10