3.1. Jenis dan Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjawab masalah

  yang diteliti dan berupa serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis. Metode penelitian berhubungan dengan cara-cara yang dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam suatu penelitian perlu ditentukan untuk menjawab masalah penelitian, untuk itu hendaknya metode penelitian dipilih dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah penelitian. Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

3.1. Jenis dan Metode Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang memiliki karakteristik alami. Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam Moleong (2010:3) dapat diartikan sebagai: “Tradisi tertentu dari ilmu pengetahuan sosial secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan kawasannya sendiri dan berhubungan dan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.”

  Berkaitan dengan jenis penelitian tersebut, penelitian ini juga menggunakan metode penelitian kualitatif. Definisi tentang metode kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010:4) yang menyatakan bahwa:

  “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamat i”. Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas karakteristik yaitu mempunyai latar yang bersifat alamiah, manusia sebagai alat atau instrumen, menggunakan metode kualitatif, analisis data dilakukan secara induktif, menggunakan teori-teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya batas-batas pengamatan yang ditentukan oleh fokus penelitian, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, mempunyai desain yang bersifat sementara dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

  Fokus dalam penelitian ini adalah fokus pada situasi dan kondisi peranan koperasi di masyarakat desa Tegowanuh, dalam penelitian ini menelitikehidupan pihak-pihak dalam kegiatan peran Koperasi Sinar Cemerlang. Penelitian ini sampai pada level deskripsi. Jadi penelitian ini akan mendeskripsikan fenomena- fenomena yang ada di objek penelitian. Pendekatan dalam penelitian ini adalah

  

kualitatif fenomenologiyang bertujuan untuk memahami dan menggali fenomena

tentang peranan koperasi sebagaimana telah dijelaskan menurut Anoraga dan

3.2. Unit Analisis dan Unit Pengamatan 3.2.1. Unit Analisis

  Unit analisis menurut Moleong (2010:86) adalah suatu yang berkaitan

dengan fokus/komponen yang diteliti. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa

individu, kelompok, organisasi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan

fokus permasalahannya. Unit analisis dalam penelitian ini adalah berhubungan

  dengan peran KSU Sinar Cemerlang.

3.2.2. Unit Pengamatan

  Menurut Gulo (2000:77) satuan pengamatan merupakan, satuan tempat yang diperoleh untuk mencari informasi dari unit analisis yang diteliti. Unit Pengamatan mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Unit pengamatan dalam Penelitian ini adalah KSU Sinar Cemerlang yang didalamnya memuatpengurus, ketua dan anggota KSU Sinar Cemerlang sekaligus wirausaha Pengrajin genteng.

  Satuan pengamatan sebagai sumber data yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling dan

snowball sampling. Dalam buku Sugiyono (2010:300) purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

  

Mewawancarai pengurus, ketua dan anggota, karena mereka orang yang dianggap

paling tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Snowball sampling dalam buku

Sugiyono (2010:300) adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada

awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.Snowball sampling dalam

penelitian ini adalah peneliti memilih orang tertentu yang akan memberikan data

yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari

sampel sebelumnya, peneliti menetapkan sampel lain yang akan memberikan data

lebih lengkap.

3.3. Objek Penelitian

  Tegowanuh adalah sebuah desa di kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Objek penelitian lebih berfokus pada Koperasi Sinar Cemeralang dan masyarakat pengrajin Genteng. Di desa Tegowanuh terkenal sebagai desa pengrajin genteng. Perekonomian Desa Tegowanuh secara umum didominasi pada sektor pertanian yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional (pengolahan lahan, pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya), industri genteng dan bata, gerabah, perdagangan dan peternakan. Sebagai daerah yang penduduknya sebagian besar petani, pengrajin Genteng, bata dan Perdagangan, di sektor Pengrajin, masyarakat Tegowanuh sudah terkenal sebagai desa industri genteng dan bata dimana perputaran perekonomiannya lebih cepat dibanding dengan pertanian.Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

  Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Desa Tegowanuh Menurut Pekerjaan tahun 2017

  11. Buruh Industri Kecil 41 0,02326

  19 Pensiunan(PNS,TNI,POLRI) 9 0,0051 JUMLAH 1763

  18. Anggota Polisi -

  17. Anggota TNI (AD,AU,AL) 4 0,00227

  16. Pegawai negeri sipil (PNS ) 10 0,00567

  15. Sopir dan Kernet 67 0,038

  14. Jasa Angkutan 30 0,01702

  13. Bakul 60 0,03403

  12. Pedagang menengah dan besar 102 0,05786

  10. Buruh Bangunan 71 0,04027

  NO PEKERJAAN JUMLAH %

  9. Buruh Industri 143 0,08111

  8. Pengusaha Sedang dan Besar 20 0,01134

  7. Peternakan 36 0,02042

  6. Industri Kecil 11 0,00624

  5. Pengrajin Genteng 427 0,2422

  4. Buruh Tani 253 0,14351

  3. Petani Penggarap/Penyekap 72 0,04084

  2. Petani Penggarap Tanah 165 0,09359

  1. Petani Pemilik Sawah Sendiri 242 0,13727

  1 Sumber: Data yang telah diolah Data tersebut terbaca bahwa sebagian besar penduduk itu memiliki kegiatan pengrajin genteng sebanyak 427 pengrajin. Dan jumlah warga adalah 1763 KK. Akan tetapi banyaknya warga desa Tegowanuh yang berjumlah 1763 KK dengan beraneka ragam jenis pekerjaan seperti: pengusaha, petani, industri kecil, buruh, pedagang menengah dan besar, pengrajin, dll. Kurang memanfaatkan lembaga koperasi yang ada di daerah mereka sebagai sarana untuk meningkatkan usaha mereka terutama para pengrajin genteng. Akan tetapi disini peneliti akan mengambil subjek penelitian yang merupakan anggota dari koperasi yang sekaligus pengrajin genteng yang berjumlah 89 orang yang kurang menggunakan jasa Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang di desa Tegowanuh.

3.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

  Penelitian ini menggunakan sumber data primer, sehingga dalam

pengumpulan data penulis menggunakan sumber primer. Sugiyono (2010:308)

mengatakan bahwa sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data.

  Data primer diperoleh dari pengurus, ketua dan anggota KSU Sinar

Cemerlang. Sumber data penelitian ini adalah pihak-pihak yang dinilai oleh

penulis mempunyai pengetahuan dan informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan

dalam penelitian ini.

  Mengingat bahwa penelitian ini penelitian kualitatif fenomenologi terjadi), data yang digunakan dalam penelitian ini juga merupakan data kualitatif, meski demikian dalam penelitian ini juga terdapat data kuantitatif sebagai data pendukung. Supaya data dapat tervalidasi dengan triangulasi, sumber data dalam penelitian ini akan dicari dari Koperasi Sinar Cemerlang dan masyarakat pengrajin genteng desa Tegowanuh.

  Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Masing-masing teknik ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1.

   Wawancara

  Kegiatan ini peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah disiapkan kepada subyek penelitian. Maksud mengadakan wawancara, seperti yang ditegaskan Esterbag (2002) dalam Sugiyono (2010:318), mengemukakan bahwa interviewing provide the researcher a

  means to again a deeper understanding of how the participant interpret a

  situation or phenomenon than can be gained through observation alon. Jadi

  dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasi situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.

  Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya mengenai peran koperasi. Dengan wawancara semi terstruktur diharapkan penulis dapat mengetahui bagaimana peran KSU Sinar Cemerlang dalam kegiatan usaha masyarakat pengrajin genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung.

  Peneliti menggunakan pedoman umum wawancara sebagai kerangka konseptual untuk mengangkat permasalahan penelitian. Kerangka tersebut disusun sebelum wawancara dilakukan, dengan mempertimbangkan beberapa keseluruhan aspek yang diduga akan diperoleh dari responden. Namun demikian pertanyaan-pertanyaan peneliti tersebut tidak menutup kemungkinan berkembang di lapangan, disesuaikan dengan keadaan responden. Urutan kesempatan lain secara mendalam. Jadi, walaupun data daftar wawancara dalam pelaksanaannya tidak harus terikat ketat pada pedoman wawancara.

2. Observasi

  Observasi dalam penelitian kualitatif pengamatan/observasi dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam

  Moleong (2010 :174),

  “pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung; kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya; ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data; keempat, sering terjadi ada keraguan pada peneliti jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru atau bias; kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit; keenam, dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.”

  Nasution dalam Sugiyono (2010:64) menyatakan bahwa “observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan”. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

  Menurut Patton dalam Sugiyono (2010:67), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut:

  1. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh 2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan melakukan penemuan atau discovery

  3. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara.

  4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

  5. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

  6. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan- kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti. Observasi dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipatif pasif,

  dimana peneliti meneliti tentangperan koperasi serba usaha Sinar Cemerlang dalam kegiatan usaha masyarakat pengrajin genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung. Akan tetapi peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut

3. Dokumentasi

  Dokumentasi dimaksudkan untuk mempelajari dokumen yang ada. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Menurut Guba dan Licoln dalam

  Moleong (2010:217) alasan menggunakan dokumen dan record adalah: 1.

  Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian 3. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alami, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks 4. Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan

  5. Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian isi

  6. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap ses uatu yang diselidiki”.

  Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. ”Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.” Dalam penelitian ini menggunaka dokumen berupa buku tentang Sejarah, dafar anggota KSU Sinar Cemerlang serta ditambah dengan Foto-foto pada saat melakukan wawancara.

4. Triangulasi

  Menurut Patton (2002:555-563) dalam Pawito (2007:99) mendefinisikan triangulasi di gunakan sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Triangulasi meliputi empat hal, yaitu:

  1. Triangulasi metode

  

2. Triangulasi antar-peneliti (jika penelitian dilakukan dengan kelompok)

  3. Triangulasi sumber data

  4. Triangulasi teori Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber. Menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen tulisan pribadi dan gambar atau foto.

3.5. Instrumen Penelitian

  Penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Maka penulis sebagai instrumen utama harus memahami metode penelitian kualitatif, mempunyai wawasan yang luas tentang bidang yang diteliti serta senantiasa siap menghadapi situasi dan kondisi objek penelitian. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2010:60) menyatakan: “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.” Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman berupa wawancara, pedoman observasi diperkuat dengan dokumentasi.

  3.6. Metode Verifikasi Data

  Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data-data yang sudah terkumpul. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan verifikasi data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik triangulasi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi d apat digabungkan untuk memperjelas fenomena-fenomena yang ada dalam objek penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dalam menjamin kepastian data. Menurut Sugiyono (2010:330), dalam teknik pengumpulan data, teknik triangulasi diartikan sebagai: “Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpilan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbaga i sumber data”

  Ketua Koperasi Pengurus Koperasi Anggota Koperasi

Gambar 3.2 Bagan triangulasi sumber pengumpulan data

  Triangulasi dalam penelitian ini adalah peneliti akan mengambil subjek penelitian yang merupakan ketua KSU Sinar Cemerlang, Pengurus KSU dan anggota koperasi yang sekaligus pengrajin genteng yang terdiri dari 5 informan dari 89 orang pengrajin.

  3.7. Teknik Analisis Data

  Analisis data kualitatif menurut Bogdan dalam Sugiyono (2010:334) adalah:

  “Analisis diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain”. Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di lapangan. Informasi yang terkumpul meliputi catatan lapangan, komentar subyek penelitian, gambar, laporan, foto, dan lain-lain. Data yang terkumpul demikian banyak dan kompleks serta masih campur aduk, maka peneliti memilih yang relevan serta layak untuk disajikan. Proses itu harus terfokus dan mengarah pada pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Barulah ketika penelitian masuk pada tahap turun ke lapangan, penulis akan melakukan analisis data dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:337), mengemukakan bahwa: “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

  Aktivitas dalam analisis data meliputi, data reduction, data display, data

  

conclusion drawing/verification”. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data,

maka peneliti perlu melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data.

  Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mennyajikan data. Penyajian akan disajikan oleh peneliti dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir dalam teknik ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

  Data Collection Data Display Data Reduction Conclusions

Gambar 3.3 Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)menurut Miles

  dan Huberman dalam Sugiyono (2010:92) Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sehubungan dengan gambar 3.3 dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pengumpulan Data (Data Collection)

  Data yang akan dikoleksi meliputi beberapa data, yaitu data mengenai peranan Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang di kalangan wirausaha pengrajin genteng di desa Tegowanuh Data-data tersebut akan diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan sumber data diperoleh dari ketua koperasi,pengurus dan anggota koperasi dan pengrajin genteng.

  2. Reduksi Data ( Data Reduction)

  Data reduction dilakukan dalam rangka menyeleksi data-data yang telah terkumpul. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Menurut Sugiyono (2010:92) mengatakan bahwa:

  “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yan g penting, dicari tema dan polanya”.

  Terkait dengan reduksi data, setiap peneliti akan dipandu dengan tujuan membuang data-data yang tidak berhubungan dengan tujuan-tujuan penelitian tersebut. Data yang akan direduksi dalam penelitian ini misalnya hasil-hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan konteks tujuan penelitian. Sebagai contoh adalah wawancara dengan nasabah yang sudah tidak aktif lagi. Seperti misalnya dalam pembukaan wawancara biasanya dilakukan melalui pendekatan persuasif oleh peneliti terhadap responden. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan responden mau memberikan keterangan atau data sebenarnya dan selengkapnya yang dibutuhkan peneliti. Hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan penelitian (seperti contoh tersebut di atas) akan di reduksi atau dibuang 3.

   Menyajikan Data (Data Display)

  Selanjutnya setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaydata. Penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2010:334) menyatakan:

  “ The most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”. Penyajian data dalam

  penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:95) menyatakan: selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga berupa grafik, matrix, network dan chart.

  Menyajikan data memudahkan memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Peneliti akan menyajikan data dengan bentuk teks naratif dan grafik. Penyajian dalam bentuk grafik akan digunakan untuk menyajikan data-data berikut: a.

  Data mengenai sistem perkreditan b.

  Data mengenai penyedia dan penyaluran c. Data mengenai pengolahan dan pemasaran barang.

  d.

  Data mengenai pengangkutan dan perdagangan yang telah di kumpulkan dan di reduksi sehingga pembaca penelitian ini dapat memahami isi penelitian dengan lebih jelas, penyajian data merupakan tahapan untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap perlu.

4. Penarikan Simpulan (Conclusion)

  Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan penarikan simpulan, ini dilakukan sebagai upaya mencari berbagai hal yang berhubungan. simpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ada bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

  Simpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Menurut Sugiyono (2010:99) mengatakan bahwa:

  

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang

  sebelumnya belum pernah ada”. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Dokumen yang terkait

I. LATAR BELAKANG P’LEARN MODUL - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain P’learn Berbasis Kurikulum 2013 Secara Inklusi pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di KB/TK Anak Terang (Bethany School) Salatiga

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Manajemen Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 5

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Manajemen Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Manajemen Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Manajemen Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 1 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Bimos (Bilik Emosi) sebagai Alat Stimulasi Pemahaman Emosi Anak dengan Autisme Usia 4-6 Tahun di Kristha Pertiwi Homeschooling Jenjang TK Bawen Kabupaten Semarang

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Bimos (Bilik Emosi) sebagai Alat Stimulasi Pemahaman Emosi Anak dengan Autisme Usia 4-6 Tahun di Kristha Pertiwi Homeschooling Jenjang TK Bawen Kabupaten Semarang

0 1 25

3.2.Langkah-Langkah Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Bimos (Bilik Emosi) sebagai Alat Stimulasi Pemahaman Emosi Anak dengan Autisme Usia 4-6 Tahun di Kristha Pertiwi Homeschooling Jenjang TK Baw

0 0 10

4.1.1. Hasil Pengumpulan Informasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Bimos (Bilik Emosi) sebagai Alat Stimulasi Pemahaman Emosi Anak dengan Autisme Usia 4-6 Tahun di Kristha Pertiwi Homeschooling Jenjang TK

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung

0 0 14