Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Penerimaan Mahasiswa terhadap Tes Online dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM): Studi Kasus Universitas Kristen Satya Wacana
ANALISIS PENERIMAAN MAHASISWA TERHADAP TES
ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL (TAM)
(STUDI KASUS : UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh:
Nila Oktaviana Kumang
NIM : 702013031
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017
Analisis Penerimaan Mahasiswa Terhadap Tes Online Dengan
Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)
1) 2)(Studi Kasus : Universitas Kristen Satya Wacana)
Nila Oktaviana Kumang, Angela Atik Setiyanti, S.Pd., M.Cs.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Abstrak
Penggunaan tes online sebagai sarana evaluasi pembelajaran seharusnya dapat
membantu dan memudahkan mahasiswa dalam pengerjaan soal, menumbuhkan sikap
mandiri mahasiswa, menghemat waktu dan tenaga serta mempermudah dosen (tenaga
pengajar) dalam mengoreksi soal. Namun, penerimaan mahasiswa terhadap hal ini dapat
beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan mahasiswa
Universitas Kristen Satya Wacana terhadap tes online. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) untuk mengetahui penerimaan
mahasiswa terhadap tes online. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa
Universitas Kristen Satya Wacana dapat menerima adanya penggunaan evaluasi
pembelajaran berbasis tes online dengan presentase sebesar 75% dalam kategori baik.
Persepsi Kemudahan Penggunaan (PEOU) mempengaruhi Persepsi Manfaat Yang
Dirasakan (PU) dalam penggunaan tes online, Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (PU)
mempengaruhi Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (ATU), Persepsi
Kemudahan Penggunaan (PEOU) mempengaruhi Persepsi sikap terhadap penggunaan
teknologi (ATU) yaitu penggunaan tes online.Kata Kunci : Tes Online, Technology Acceptance Model, Evaluasi Pembelajaran
Abstract
The use of online test as a means of learning evaluation should be able to help
and facilitate the students in answers on the questions, grow student self-stance, save time
and energy and facilitate lecturers in correcting the answers. However, student
acceptance of this may heterogeneous. This study aims to find out how the acceptance of
Satya Wacana Christian University students about online test. The results of the research
show Satya Wacana Christian University students can accept the use of online test based
learning evaluation with a percentage of 75% in good category. The perceived ease of
use (PEOU) affects of perceived usefulness (PU) in the use of online test, the
Perceived usefulness (PU) affect the attitude towards the use (ATU) online test, and
perceived ease of use (PEOU) affects the attitude towards the use (ATU) of online
test.Keyword : Test Online, Technology Acceptance Model, Learning Evaluation
1. Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak ke berbagai aspek kehidupan manusia terutama dalam dunia pendidikan baik pada tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas mau pun perguruan tinggi. Teknologi di dalam dunia pendidikan memiliki peran sebagai media pembantu yang memudahkan terwujudnya aktivitas
- – aktivitas belajar mengajar, sebagai media pembantu mempermudah administrasi, juga sebagai media pembantu evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Evaluasi merupakan suatu rangkaian untuk memperoleh, menganalisis data dari proses belajar dan hasil belajar mahasiswa yang berkesinambungan sehingga dapat diperoleh informasi untuk pengambilan keputusan [1].
Penerapan teknologi sebagai evaluasi pembelajaran tentunya menimbulkan reaksi mahasiswa dalam menerima teknologi baru. Reaksi dapat berupa penerimaan teknologi baru itu, atau bahkan penolakan akan hadirnya teknologi baru itu [2]. Untuk mengukur penerimaan seseorang terhadap teknologi baru maka dapat menggunakan Model Penerimaan yaitu (Technology Acceptance Model - TAM) sebagai metode pengukur. Pengunaan Model penerimaan teknologi (TAM) dikarenakan model ini merupakan model yang diciptakan untuk menganalisis faktor
- – faktor yang mempengaruhi penerimaan seseorang terhadap teknologi baru. Menurut Abdalla, TAM memiliki lima buah konstruksi Persepsi manfaat yang dirasakan (Perceived Usefullness) kepercayaan seseorang akan manfaat yang dirasakan dalam menggunakan teknologi. Persepsi Kemudahan Penggunaan
(Perceived ease of Use) sejauh mana tingkat kemudahan teknologi dapat
dipahami,dimengerti dan dioperasikan oleh pengguna. Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using technology) yaitu evaluasi dari user atau pengguna terhadap teknologi yang digunakan. Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use) didefenisikan sebagai minat (keinginan) seseorang untuk melakukan perilaku tertentu (menggunakan teknologi). Penggunaan teknologi sesungguhnya (actual use) dapat diukur melalui kepuasan pengguna dalam menggunakan teknologi akan kemudahan yang dirasakan dan produktifitas saat digunakan [3].
Tes online merupakan evaluasi pembelajaran yang telah diterapkan pada banyak perguruan tinggi, terutama pada Universitas Kristen Satya Wacana. Cukup banyak dosen (tenaga pengajar) yang menggunakan tes online sebagai model evaluasi pembelajaran baik pada tes tengah semester maupun pada tes akhir semester. Tes online diharapkan membantu memudahkan mahasiswa terhadap pengerjaan soal, menumbuhkan sikap mandiri mahasiswa, menghemat waktu dan tenaga serta mempermudah dosen (tenaga pengajar) dalam pengoreksian soal. Namun, penerimaan mahasiswa terhadap hal ini dapat beragam. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan mahasiswa pada tingkat pendidikan sekolah menengah atas sebelumnya yang heterogen dimana tidak semua mahasiswa berasal dari sekolah menengah atas yang menerapkan teknologi sebagai evaluasi pembelajaran mau pun menerapkan ujian nasional berbasis
online , penerimaan mahasiswa terhadap hal baru, serta pandangan mereka
terhadap teknologi tersebut. Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerimaan mahasiswa terhadap teknologi tes online yang telah diterapkan sebagai sarana evaluasi pembelajaran pada Universitas Kristen Satya Wacana. Untuk mengetahui persepsi penerimaan mahasiswa terhadap tes online maka model yang akan digunakan ialah menggunakan Technology Acceptance Model (TAM), dengan menekankan pada 3 variabel yaitu kemudahan pemakaian (Perceived Ease Of Use), manfaat yang dirasakan (Perceived Usefulness) dan Persepsi sikap (Attitude Toward Using Technology).
2. Tinjauan Pustaka Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ika (2016), ingin mengetahui perilaku penggunaan media pembelajaran berbasis komputer di kalangan guru SMP Negeri
I Salatiga dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model. Metode analisis menggunakan Part Least Square (PLS). Penelitian ini lebih menekankan pada 4 variabel yaitu Persepsi Manfaat (perceived usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (Perceive Ease Of Use), sikap terhadap penggunaan (ATU), dan niat perilaku untuk menggunakan (BITU)[4].
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ita Novita (2011), ingin mengetahui tentang Penerimaan Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek Berbasis Open Source Dengan Pendekatan TAM (Technology Acceptance Model) Studi Kasus Universitas Budi Luhur. Penelitian ini menekankan pada Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use/PEOU), Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness/PU), Perilaku Pengguna (Behavioral
Intention to Use /ITU), sikap pengguna (Attitude Toward Using/ATU) dan
Perilaku Nyata (Actual Usage Behaviour/ASU)[5].Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Akbar dan Ginting (2014), ingin mengetahui penerimaan penerapan sistem ujian Online oleh siswa di SMKN
13 Bandung. Desain penelitian menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dengan penyesuaian
- – penyesuain variabel eksternal dengan kondisi dilapangan.Data yang terkumpul kemudian diolah dengan Structural Equation
Model (SEM) menggunakan software AMOS 22. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara Perceived Usefulness (PU),
Perceived Ease of Use (PE) dengan Behavioral Intention (BI). Ada hubungan
yang signifikan antara Perceived Ease of Use (PE) dengan Perceived Usefulness (PU). Ada hubungan yang signifikan antara Social Influence (SI), Computer Self Efficacy (CSE) dengan Perceived Usefulness (PU)[1].
Berdasarkan penelitian
- – penelitian terdahulu, hasil dan pembahasannya memberikan ide dan pemikiran untuk mengetahui bagaimana penerimaan
Landasan Teori Technology Acceptance Model (TAM)
TAM merupakan kepanjangan dari Technology Acceptance Model. Pada awalnya model TAM ini merupakan adaptasi dari model TRA (Theory of
Reasoned Action ) yang dikemukakan oleh Davis pada tahun 1986 yang telah
dikembangkan sesuai dengan model penerimaan sistem informasi oleh pengguna. TRA merupakan teori pandangan perspektif tingkah laku
(behavioral) dan normatif (normative) terhadap teknologi baru [6].
Gambar 1. Technology Acceptance Model (TAM) [4]
TAM merupakan teori tindakan dengan satu kemungkinan bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal dapat menentukan sikap dan prilaku orang tersebut sehingga dapat di pahami bagaimana reaksi dan persepsinya dengan tujuan memperjelas penerimaan sesorang terhadap suatu teknologi.
Variabel – variabel Technology Acceptance Model (TAM)
1. Persepsi manfaat yang dirasakan (Perceived Usefullness) didefinisikan bahwa pengguna merasa percaya bahwa menggunakan teknologi dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan sehingga pengguna dapat merasakan manfaat teknologi [1]. Menurut Venkatesh dan Davis tolak ukur dalam
Perceived Usefullness sebagai berikut : a). Menjadikan pekerjaan lebih cepat
(work more quickly), b). Penggunaan komputer Bermanfaat bagi individu ( useful), c). Penggunaan Komputer Menambah Produktivitas (increase
productivity ), d). Penggunaan Komputer Mampu meningkatkan efektivitas
(enchance efectiveness), e). Penggunaan Komputer Mampu meningkatkan kinerja pekerjaan (improve job performance) [6].
2. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived ease of Use) didefinisikan bahwa teknologi yang digunakan dapat dipahami oleh pengguna sehingga pengguna dapat dengan mudah menggunakan dan mengoperasikan teknologi tersebut. Menurut Venkatesh dan Davis tolak ukur dalam Perceived ease of
Use sebagai berikut : a). Interaksi individu dengan komputer jelas dan mudah
dimengerti (clear and understandable), b). Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan komputer (does not require a lot of mental effort), c). komputer mudah digunakan (easy to use), d). Mudah mengoperasikan komputer sesuai dengan apa yang ingin individu kerjakan (easy to get the
system to do what he/she wants to do ), e). Kemudahan untuk dipelajari (easy
to learn computer ) [6].3. Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using
technology ) didefinisikan merupakan sikap yang dirasakan (penilaian)
terhadap teknologi yang digunakan baik itu positif mau pun negatif sebagai akibat dari sesorang menggunakan teknologi dalam melakukan suatu pekerjaan [6]. Sikap terhadap penggunaan merupakan efek evaluasi perasaan individu dalam melakukan hal-hal tertentu. Tolak ukur dalam attitude toward
using technology sebagai berikut: a). Sikap terhadap penggunaan Komputer,
b). Senang untuk menggunakan Komputer, c). Kenyamanan dalam menggunakan komputer [6].
Tes Online Evaluasi memegang peran yang amat penting dalam pembelajaran.
Akurasi data kemampuan siswa atau data kesulitan siswa dalam belajar sangat tergantung kepada akurasi alat evaluasi dan proses evaluasi. Tes merupakan suatu cara untuk menganalisis dan menafsirkan ukuran kemampuan yang dimiliki sesorang secara tidak langsung melalui feedback jawaban terhadap suatu pertanyaan [7]. Tes online dapat diartikan sebagai suatu ujian tertulis yang pelaksanaannya secara online menggunakan komputer dan jaringan internet untuk mengukur tingkat kemampuan masing-masing individu [8]. Tes
online dapat dilakukan di kelas (tatap muka) dan jarak jauh yang berarti
mahasiswa dapat melakukan tes online dimana saja dengan syarat komputer harus terhubung dengan internet. Bentuk soal tes online umumnya berupa tes objektif (pilihan ganda). Batas waktu pengerjaan tes online dapat dilakukan selama 30 menit, 1 jam, bahkan 24 jam, tergantung pada admin penyelenggara tes online. Kelebihan
- – kelebihan tes online bagi universitas, mahasiswa, dan dosen antara lain sebagai berikut : a). Efisiensi biaya, b). Mahaiswa menjadi lebih mandiri dan jujur, c). Dosen dapat dengan mudah mengontrol penilaian tes, d). Efisiensi waktu dalam pengoreksian nilai [9].
3. Metode Penelitian
Metode analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data digunakan adalah data primer yang diambil menggunakan kuesioner. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 responden. Alasan penggunaan sampel berjumlah 50 responden dikarenakan jenis pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling sehingga memberikan hak yang sama kepada setiap subjek dalam memperoleh kesempatan menjadi sampel secara acak. Pengambilan sampel tidak hanya berfokus pada mahasiswa 1 fakultas dan 1 progdi, namun pengambilan sampel acak sehingga semua mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang menggunakan tes online sebagai sarana evaluasi pembelajaran dapat memperoleh kesempatan menjadi sampel, untuk itu pengambilan 50 sampel dapat mewakili seluruh mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pilihan responden terhadap setiap pernyataan dalam skala likert adalah sebagai berikut : sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1, tidak setuju dengan skor 2 (TS), ragu- ragu (R) dengan skor 3, setuju (S) dengan skor 4, sangat setuju (SS) dengan skor
5. Penyusunan kuesioner berdasarkan indikator variabel Technology Acceptance
Model (TAM). Metode pengolahan data menggunakan SPSS 16 (Statistical
Package for the Social Sciences ).Uji Penerimaan Presepsi
Uji penerimaan presepsi ini adalah untuk mencari presentase penerimaan mahasiswa terhadap tes online dengan menggunakan rumus [10] : ∑X
P= X 100 ∑Y
Keterangan : P = Presentase ∑X = Jumlah skor yang diperoleh ∑Y = Jumlah skor maksimal yang diperoleh
Dengan kriteria penilaian :
Tabel 3. Kriteria Presentase
Keterangan Interval Presentase
89% - 100% Baik Sekali
60% - 88% Baik41% - 59% Cukup Baik
12% - 40% Kurang Baik
0% - 11% Tidak Baik
Model penelitianTerdapat 3 variabel dari TAM yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu PU (Perceived Usefulness), PEOU (Perceived ease of use) dan ATU (Attitude Toward Using). Berikut hipotesis yang akan dibangun dalam penelitian ini : H1 : PEOU (Perceived ease of use) mempengaruhi PU (Perceived usefulness) H2 : PU (Perceived Usefulness) mempengaruhi ATU (Attitude Toward Using) H3 : PEOU (Perceived Ease Of Use) mempengaruhi ATU (Attitude Toward
Using )
Gambar 2. Model Penelitian
Hipotesis dan Dasar Pengampilan Keputusan Membandingkan Nilai Hitung
Dengan t Tabel Hipotesa 1Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived ease of Use) (PEOU) dengan Persepsi manfaat yang dirasakan (Perceived Usefullness) (PU) Ha : Terdapat hubungan yang signifikan hubungan antara Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived ease of Use) (PEOU) dengan Persepsi manfaat yang dirasakan (Perceived Usefullness) (PU)
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai t hitung > dari t tabel 2,012 maka Ha diterima Terdapat hubungan yang signifikan hubungan antara Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived ease of Use) (PEOU) dengan Persepsi manfaat yang dirasakan (Perceived Usefullness) (PU) Jika nilai t hitung < dari t tabel 2,012 maka Ha ditolak Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi Kemudahan Penggunaan
(Perceived ease of Use) (PEOU) dengan Persepsi manfaat yang dirasakan
(PU)
(Perceived Usefullness) Hipotesa 2
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Pengaruh Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) (PU) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) (ATU) Ha : Terdapat hubungan yang signifikan hubungan antara Pengaruh Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) (PU) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) (ATU)
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai t hitung > dari t tabel 2,012 maka Ha diterima Terdapat hubungan yang signifikan hubungan antara Pengaruh Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) (PU) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) (ATU) Jika nilai t hitung < dari t tabel 2,012 maka Ha ditolak Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Pengaruh Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) (PU) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) (ATU)
HIPOTESA 3
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) (PEOU) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) (ATU) Ha : Terdapat hubungan yang signifikan hubungan antara Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) (PEOU) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) (ATU)
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai t hitung > dari t tabel 2,012 maka Ha diterima Terdapat hubungan yang signifikan hubungan antara Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) (PEOU) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) (ATU) Jika nilai t hitung < dari t tabel 2,012 maka Ha ditolak Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) (PEOU) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) (ATU)
Tabel 1 merupakan pernyataan
- – pernyataan untuk mengetahui penerimaan mahasiswa terhadap tes online yang disusun berdasarkan indikator dari variabel Technology Acceptance Model (TAM).
Tabel 1. Indikator- indikator Technology Acceptance Model (TAM)
No Indikator Pernyataan1 Persepsi PU 1 : manfaat yang Menggunakan tes online memudahkan saya untuk menyelesaikan dirasakan soal-soal dengan lebih cepat (Perceived PU 2 :
Tes online meningkatkan kemandirian dan kejujuran saya Usefullness)
PU 3 : Penggunaan tes online lebih efektif dikarenakan terdapat
pengontrolan waktu pada layar pengerjaan
PU 4 : Penggunaan tes online meningkatkan pengetahuan saya terhadap teknologi2 Persepsi PEOU 1 : kemudahan Tes online mudah digunakan karena memiliki petunjuk yang penggunaan mudah dipahami dan dimengerti (Perceived PEOU 2 : ease of Use) Tes online mudah digunakan sehingga tidak diperlukan banyak usaha untuk dapat menggunakannya PEOU 3 : Tes online mudah digunakan karena tidak ada batasan akses dan lokasi (fleksibel) PEOU 4 : Penggunaan tes online mudah dipelajari sehingga tidak diperlukan banyak keterampilan
3 Persepsi sikap ATU 1 : terhadap Saya merasa tes online sangat membantu dalam pengerjaan soal penggunaan dikarenakan penggunaannya lebih praktis teknologi
ATU 2 : (Attitude Toward Using Mengerjakan soal menggunakan tes berbasis online lebih cepat sehingga menyenangkan
Technology ) ATU 3 : Saya merasa nyaman dan tertarik menggunakan tes online
Tabel 2 merupakan kuesioner untuk mengetahui penerimaan mahasiswa terhadap tes online yang disusun berdasarkan indikator
- – indikator variabel
Technology Acceptance Model (TAM). Bentuk pilihan responden terhadap setiap
pernyataan dalam skala likert adalah sebagai berikut : : sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1, tidak setuju dengan skor 2 (TS), ragu-ragu (R) dengan skor 3, setuju (S) dengan skor 4, sangat setuju (SS) dengan skor 5.
Tabel 2. Kuesioner
No. Pernyataan Pilihan Jawaban STS TS R S SS1 Menggunakan tes online memudahkan saya untuk menyelesaikan soal-soal dengan lebih cepat.
2 Tes online meningkatkan kemandirian dan kejujuran saya
3 Penggunaan tes online lebih efektif dikarenakan terdapat pengontrolan waktu pada layar pengerjaan
4 Penggunaan tes online meningkatkan pengetahuan saya terhadap teknologi
5 Tes online mudah digunakan karena memiliki petunjuk yang mudah dipahami dan dimengerti
6 Tes online mudah digunakan sehingga tidak diperlukan banyak usaha untuk dapat menggunakannya
7 Tes online mudah digunakan karena tidak ada batasan akses dan lokasi (fleksibel)
8 Penggunaan tes online mudah dipelajari sehingga tidak diperlukan banyak keterampilan
9 Saya merasa tes online sangat membantu dalam pengerjaan soal dikarenakan penggunaannya lebih praktis
10 Mengerjakan soal menggunakan tes berbasis online lebih cepat sehingga menyenangkan
11 Saya merasa nyaman dan tertarik menggunakan tes online.
4. Hasil dan Pembahasan
Data primier adalah data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah disebar. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 50 pada Universitas Kristen Satya Wacana, dengan jumlah pernyataan sebanyak 11 butir. Setelah data diolah, diketahui bahwa responden dengan berdasarkan karakteristik terdapat 16 responden laki-laki dan 34 responden perempuan, dengan total responden 50 orang.
Hasil Uji Penerimaan Presepsi Tabel 4. Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) Rentang Jawaban Persen No
Jumlah Kategori
5
4
3
2 1 (%)
X Y
X Y
X Y
X Y
X Y ∑X ∑Y
1 7 35 24 96 17 51
2
4
50 186 74% Baik2 7 35 31 124
8
24
4
8
50 191 76% Baik3 6 30 31 124
7
21
6
12
50 187 75% Baik4 9 45 24 96 15 45
2
14
50 200 80% BaikTotal 200 764
Rata-rata presentase 76% BaikBerdasarkan data pada tabel 4 dapat disimpulkan bahwa Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) dalam menggunakan tes online sebagai sarana evaluasi pembelajaran sudah baik dan mahasiswa telah merasakan manfaatnya. Hal ini dapat dilihat dari PU 1 dengan pernyataan tes online memudahkan penyelesaian soal dengan lebih cepat, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 7 orang, Setuju 24 orang, ragu
- – ragu 17 orang, tidak setuju 2 orang, dengan total persentase 74% dengan kategori baik. PU 2 dengan pernyataan tes
onlin e meningkatkan kemandirian dan kejujuran, mahasiswa yang menjawab
sangat setuju 7 orang, Setuju 31 orang, ragu
- – ragu 8 orang, tidak setuju 4 orang, dengan total persentase 76% dengan kategori baik. PU 3 dengan pernyataan penggunaan tes online lebih efektif dikarenakan terdapat pengontrolan waktu pada layar pengerjaan, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 6 orang, Setuju 31 orang, ragu
- – ragu 7 orang, tidak setuju 6 orang, dengan total persentase 75% dengan kategori baik. PU 4 dengan pernyataan penggunaan tes online meningkatkan pengetahuan terhadap teknologi, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 9 orang, Setuju 24 orang,
- – ragu 15 orang, tidak setuju 2 orang, dengan total persentase 80% dengan kategori baik. Dari hasil analisis data diperoleh rata-rata presentase pada Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) dengan adanya tes online yaitu 76% dengan kategori baik.
Tabel 5. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) No Rentang Jawaban Persen Jumlah Kategori
5
4
3
2 1 (%)
X Y
X Y
X Y
X Y X Y ∑X ∑Y
5 7 35 30 120 11 33
2
4
50 192 77% Baik6 6 30 23 92 19 57
2
4
50 183 73% Baik7 7 35 28 112 13 39
2
4
50 190 76% Baik8 5 25 29 116 13 39
3
6
50 186 74% BaikTotal 200 751
Rata-rata presentase 75% BaikBerdasarkan data pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwa Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) dalam menggunakan tes online sebagai sarana evaluasi pembelajaran sudah baik dan telah dirasakan kemudahan penggunaannya oleh mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari PEOU 1 dengan pernyataan tes online mudah digunakan karena memiliki petunjuk yang mudah dipahami dan dimengerti, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 7 orang, setuju 30 orang, ragu
- – ragu 11 orang, tidak setuju 2 orang, dengan total persentase 77% dengan kategori baik. PEOU 2 dengan pernyataan tes online mudah digunakan sehingga tidak diperlukan banyak usaha untuk dapat menggunakannya, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 6 orang, setuju 23 orang, ragu
- – ragu 19 orang, tidak setuju 2 orang, dengan total persentase 73% dengan kategori baik. PEOU 3 dengan pernyataan tes online mudah digunakan karena tidak ada batasan akses dan lokasi (fleksibel), mahasiswa yang menjawab sangat setuju 7 orang, setuju 28 orang, >– ragu 13 orang, tidak setuju 2 orang, dengan total persentase 76% dengan kategori baik. PEOU 4 dengan pernyataan penggunaan test online mudah dipelajari sehingga tidak diperlukan banyak keterampilan, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 5 orang, setuju 29 orang, ragu
- – ragu 13 orang, tidak setuju 3 orang, dengan total persentase 74% dengan kategori baik. Dari hasil analisis data diperoleh rata-rata presentase Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) dalam menggunakan tes online yaitu 75% dengan kategori baik.
Tabel 6. Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward
Using Technology)
No Rentang Jawaban Jumlah Persen Kategori
5
4
3
2
1 X Y
X Y
X Y
X Y
X Y ∑X ∑Y
9 9 45 32 128
5
15
4
8
50 196 78% Baik10 5 25 30 120 10 30
5
10
50 185 74% Baik11 6 30 24 96 16 48
3
6
1
1 50 181 72% Baik
Total 200 562
Rata-rata presentase 75% BaikBerdasarkan data pada tabel 6 dapat disimpulkan bahwa Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) dalam menggunakan tes online sebagai sarana evaluasi pembelajaran dapat mempengaruhi presepsi mahasiswa dalam penilaian positif dan negatif tes online, Hal ini dapat dilihat dari ATU 1 dengan pernyataan saya merasa tes online sangat membantu dalam pengerjaan soal dikarenakan penggunaannya lebih praktis, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 9 orang, setuju 32 orang, ragu
- – ragu 5 orang, tidak setuju 2 orang, dengan total persentase 78% dengan kategori baik. ATU 2 dengan pernyataan mengerjakan soal menggunakan tes berbasis online lebih cepat sehingga menyenangkan, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 5 orang, setuju 30 orang, ragu
- – ragu 10 orang, tidak setuju 2 orang, dengan total persentase 74% dengan kategori baik. ATU 3 dengan pernyataan Saya merasa nyaman dan tertarik menggunakan tes online, mahasiswa yang menjawab sangat setuju 6 orang, setuju 24 orang,
- – ragu 16 orang, tidak setuju 3 orang, sangat tidak setuju 1 orang, dengan total persentase 72% dengan kategori baik. Dari hasil analisis data diperoleh rata-rata presentase Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) dalam menggunakan tes online yaitu 75% dengan kategori baik.
Tabel 7. Persepsi Mahasiswa Terhadap Tes Online
No Rentang Jawaban96 15 45 2 14 0 50 200 80% Baik 5 7 35 30 120 11 33 2 4 50 192 77% Baik 6 6 30 23
Uji Hipotesis
Berdasarkan data pada tabel 7 dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan persepsi jawaban mahasiswa termasuk kedalam kategori baik dengan rata-rata persentase 75%, dengan kata lain penggunaan tes online sebagai sarana evaluasi pembelajaran pada Universitas Kristen Satya Wacana bisa diterima oleh mahasiswa.
1 50 181 72% Baik
Total 550 2077
75% Baik Rata-rata Presentase1
6
96 16 48 3
8 50 196 78% Baik 10 5 25 30 120 10 30 5 10 0 50 185 74% Baik 11 6 30 24
5 15 4
4 50 183 73% Baik 7 7 35 28 112 13 39 2 4 50 190 76% Baik 8 5 25 29 116 13 39 3 6 50 186 74% Baik 9 9 45 32 128
92 19 57 2
8 50 191 76% Baik 3 6 30 31 124 7 21 6 12 0 50 187 75% Baik 4 9 45 24
Jumlah Persen (%) Kategori
4 50 186 74% Baik 2 7 35 31 124 8 24 4
X Y ∑X ∑Y 1 7 35 24 96 17 51 2
X Y
X Y
X Y
1 X Y
2
3
4
5
Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, dengan pengambilan dasar keputusan jika nilai t hitung > dari t tabel maka terdapat pengaruh yang signifikan dalam suatu hubungan. Nilai signifikan t tabel yaitu 2,012 [11].
Tabel 8. Uji Hipotesis Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan
(Perceived Ease Of Use) Terhadap Persepsi Manfaat Yang Dirasakan
(Perceived Usefullness)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.302 1.259 3.416 .001PEOU .718 .083 .781 8.650 .000
a. Dependent Variable: PU
Berdasarkan tabel 8, nilai t hitung 8,650 > dari t tabel 2,012 dengan kesimpulan Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness).
Tabel 9. Uji Hipotesis Pengaruh Persepsi Manfaat Yang Dirasakan
(Perceived Usefullness) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan
teknologi (Attitude Toward Using Technology)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.278 1.749 1.303 .199PU .594 .115 .598 5.170 .000
a. Dependent Variable: ATU
Berdasarkan tabel 9, nilai t hitung 5,170 > dari t tabel 2,012 dengan kesimpulan Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) mempengaruhi Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) .
Tabel 10. Uji Hipotesis Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan
(Perceived Ease Of Use) Terhadap Persepsi sikap terhadap penggunaan
teknologi (Attitude Toward Using Technology)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3.838 1.685 2.277 .027PEOU .493 .111 .539 4.439 .000
a. Dependent Variable: ATU
Berdasarkan tabel 10, nilai t hitung 4.439 > dari t tabel 2,012 dengan kesimpulan Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) mempengaruhi Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology).
Analisa Uji Hipotesis
Dari hasil uji hipotesa diatas dapat disimpulkan bahwa Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) test online mempengaruhi Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) oleh mahasiswa.
Semakin tes online mudah digunakan, manfaat yang dirasakan semakin banyak. Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) oleh mahasiswa sebagai hasil dari penggunaan tes online mempengaruhi Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) yaitu mendorong ketertarikan penggunaan serta rasa nyaman menggunakan tes online. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) juga mempengaruhi Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using Technology) dimana semakin mudah penggunaan mahasiswa merasa terbantu dalam pengerjaan soal menggunakan tes online.
5. Simpulan dan Saran
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana dapat menerima adanya penggunaan evaluasi pembelajaran berbasis tes online dengan baik, hal ini ditunjukan oleh 3 variabel yang saling mempengaruhi penerimaan mahasiswa terhadap tes online yaitu 1) Persepsi Manfaat Yang Dirasakan (Perceived Usefullness) yaitu tes online memiliki manfaat untuk menyelesaikan soal-soal dengan praktis, 2) Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) mudah digunakan dan petunjuk mudah dimengerti, 3) Persepsi sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward
Using Technology ) dimana mahasiswa menilai positif dan merasa tertarik
menggunakan tes online.Berdasarkan hasil penelitian, presentase persepsi mahasiswa terhadap penggunaan tes online sebanyak 75%, ini masuk dalam kategori baik. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini telah menjawab tujuan penelitian, yaitu dapat diketahui bagaimana penerimaan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana terhadap penggunaan tes online sebagai sarana evaluasi pembelajaran. Hasil dari penelitian ini berkontribusi terhadap Universitas Kristen Satya Wacana yaitu menunjukan bahwa penggunaan tes online yang telah diterapkan di Universitas Kristen Satya Wacana telah berjalan dengan baik dan mahasiswa dapat menerima penggunaan evaluasi pembelajaran berbasis tes online dengan
- – baik. Penelitian ini juga berkontribusi memberikan masukan kepada lembaga lembaga pendidikan lain dan pembuat keputusan dalam dunia pendidikan bahwa evaluasi pembelajaran berbasis tes online dapat diterima mahasiswa dengan baik karena menunjukan bahwa mahasiswa mempunyai persepsi yang tinggi terhadap kemudahan penggunaan dan terhadap manfaatnya. Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu sebaiknya Universitas Kristen Satya Wacana dapat menerapkan tes online sebagai sarana evaluasi pembelajaran secara menyeluruh. Juga dapat disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya, dengan lebih bersubyek pada penerimaan dosen (tenaga pengajar) sebagai penyedia sarana tes online serta dari sudut pandang lainnya.
Daftar Pustaka
[1] Akbar, I. & Ginting, D.B.r . (2014). “Analisis Terhadap Penerimaan Penerapan Sistem Ujian On Line Oleh Siswa Menggunakan Metode TAM (Technology Acceptance Model)” (Studi Kasus : SMKN 13 Bandung). Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI. Media Informatika Vol. 13 No.1 (2014).
[2] Widiatmika, I made Agus Ana., Sensuse, Dana Indra. 2008. Pengembangan Model Penerimaan Teknologi Internet Oleh Pelajar dengan Menggunakan Konsep Technology Acceptance Model (TAM). Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2.
[3] Relawati . 2009. “Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model”, Pelita Informatika Budi Darma, Vol. VI, No.2 ISSN : 2301-9425.
[4] Ika, L.H.M. (2016). Analisis Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Komputer pada SMP Negeri I Salatiga Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM).Retrieved June,15, 2017, from satya wacana cristian university.Website
[5] Novita, Ita. (2011). Kajian Penerimaan Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek Berbasis Open Source Dengan Pendekatan TAM (Technology Acceptance Model) Studi Kasus Universitas Budi Luhur. BIT VOL. 8. No 2September 2011
ISSN : 1693 – 9166. [6] Davis, F. D. 1989. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user
acceptance of information technology , MIS Quarterly 13 (3): 319 –340.
[7] Widoyoko, Eko, P. 2009. “EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN :
Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [8] Putri, D.O. (2014). Perancangan dan Penerapan Evaluasi Pembelajaran TIK Dengan Memanfaatkan Media Test Online Quizsta. Retrieved June,22,2017, from satya wacana cristian university.Website [9] Rahmasari, Gartika, dan Rita Rismiati, 2013, E-learning pembelajaran jarak jauh untuk SMA, Bandung : Penerbit Yrama Widya. [10]Pedoman penskoran. Retrived September 12, 2017, from https://www.slideshare.net/henndrapermana/pedoman-penskoran-58954707 [11] Panduan Lengkap Uji analisis Regresi Linier Sederhana dengan SPSS.Retrieved September 20, 2017, from derhana.html