Buletin Penelitian Sistem Kesehatan

ISSN: 1410-2935
e-ISSN: 2354-8738

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
(Bulletin of Health System Research)
Volume 20, No. 2, April 2017

SUSUNAN DEWAN REDAKSI
Pengarah

: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Penanggung Jawab

: Dr. Dede Anwar Musadad, SKM., M.Kes. (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Humaniora dan Manajemen Kesehatan)

Ketua Dewan Redaksi

: dr. Betty Roosihermiatie, MSPH., Ph.D. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora
dan Manajemen Kesehatan; Epidemiologi Kesehatan)


Anggota Dewan Redaksi : Dr. drg. Niniek L Pratiwi, M.Kes. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan
Manajemen Kesehatan; Perilaku dan Epidemiologi Kesehatan)
Dr. Rustika, SKM., M.Si. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen
Kesehatan; Epidemiologi dan Biostatistik, Penyakit Tidak Menular)
Dr. Ni Ketut Aryastami, MCN., M.S. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan
Manajemen Kesehatan; Epidemiologi Kesehatan; Gizi Kesehatan)
Dra. Suharmiati, Apt., M.Si. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen
Kesehatan; Pelayanan Kesehatan, Obat Tradisional)
Dr. Dra. Selma A. Siahaan, Apt., MHA (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora
dan Manajemen Kesehatan; Pelayanan Kesehatan)
Dra. Ristrini, M.Kes. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen
Kesehatan; Health Policy and Management)
Ketua Redaksi Pelaksana : Turniani Laksmiarti, S.E., MM. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan
Manajemen Kesehatan)
Anggota Redaksi Pelaksana : Herti Maryani, S.Si., M.Kes. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan
Manajemen Kesehatan)
Asep Kusnali, S.H. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen
Kesehatan)
Mitra Bestari


: Prof. Dr. Wasis Budiarto, Drs.Ec., M.S. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora
dan Manajemen Kesehatan; Ekonomi Kesehatan)
Prof. Dr. dr. Lestari Handayani, M.Med.(PH). (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora
dan Manajemen Kesehatan; Pelayanan Kesehatan Obat Tradisional)
Prof. Dr. dr. Koosnadi Saputra, Sp.Rd. (Akademi Akupunktur Surabaya; Pengobatan
Komplementer)
Prof. dr. Agus Suwandono, MPH., Dr.PH (Universitas Diponegoro Semarang; Health Policy
and Management)
Prof. Dr. Bambang Wirjaatmadji, M.Sc. (FKM Universitas Airlangga Surabaya, IAKMI; Gizi
Kesehatan)
Prof. Dr. dr. Rika Subarniati T., SKM. (FKM Universitas Airlangga Surabaya, IAKMI; Perilaku
Kesehatan)
Prof. Dr. dr. Stefanus Supriyanto, M.S. (FKM Universitas Airlangga Surabaya, IAKMI;
Manajemen dan Administrasi Kesehatan)
Prof. Dr. dr. J. Mukono, M.S., MPH (Universitas Airlangga Surabaya; Kesehatan Lingkungan)
Dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc (Universitas Indonesia; Kesehatan Lingkungan)

Sekretariat Redaksi


: S. Eni Rachmawati, S.Sos.
Eka Aji Mustofa, A.Md.
Nur Rohmah, S.Kom.

BULETIN PENELITIAN SISTEM KESEHATAN diterbitkan sejak 1994, dan sejak tahun 2006 terbit dengan frekuensi
4 kali setahun. Redaksi menerima naskah ilmiah tentang hasil-hasil penelitian, survei, dan tinjauan pustaka yang erat
hubungannya dengan bidang Sistem dan Kebijakan Kesehatan.
Harga langganan (termasuk ongkos kirim):
Alamat Redaksi/Penerbit

: Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan
Jalan Indrapura 17, Surabaya 60176 Telp. (031) 3528748, Fax. (031) 3528749
E-mail: pushumbullhsr@yahoo.com

ISSN: 1410-2935
e-ISSN: 2354-8738

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
(Bulletin of Health System Research)
Volume 20, No. 2, April 2017


DAFTAR ISI
Faktor Orang Tua dan Status Imunisasi DPT Anak 12–36 Bulan di Kecamatan Ketapang dan
Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang
Factor of Parents and DPT Immunization Status in Ketapang and Sokobanah Sub District,
Sampang District
Nailul Izza, Dewi Lestari, Tumaji.............................................................................................

43–51

Pengaruh Status Kesehatan Ibu terhadap Derajat Preeklampsia/Eklampsia di Kabupaten
Gresik
Influence of Maternal Health to Degree of Preeclampsia/Eclampsia in Gresik
Lilis Fatmawati, Agus Sulistyono, Hari Basuki Notobroto ..................................................

52–58

Fenomena Sidang Umur terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Desa
Sidengok, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara
Age Session in Court Phenomena Associated with Low Birth Weight Infants in Sidengok Village,

Pejawaran Sub District, Banjarnegara District
Weny Lestari, Yunita Fitrianti .................................................................................................

59–66

Pengembangan Modul Pelatihan dan Naskah Sawer tentang HIV/AIDS Melalui Pelatihan Juru
Sawer (Studi di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat)
Development Training Module and Manuscript Sawer About HIV/AIDS Through Training
Wedding Adviser (Study in Kalijati Sub District, Subang District, West Java)
Tati Ruhmawati, Irmawartini, Mimin Karmini, Astridya Paramita ........................................

67–72

Kontribusi Dana Alokasi Khusus terhadap IPKM dalam Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan
di Kabupaten Tapin dan Banjar Provinsi Kalimantan Selatan
The Contribution of Special Allocation Fund (DAK) on Community Health Development Index
(IPKM) for Health Development in Tapin and Banjar Districts, South Kalimantan Province
Karlina, Turniani Laksmiarti, Asep Kusnali ...........................................................................

73–81


Kata pengantar
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan terbit 4 kali setahun dengan memuat 7
artikel setiap kali terbit. Terhitung mulai Vol. 19, No. 3, Juli tahun 2016 ini Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan memuat 5 artikel setiap kali terbit. Hal ini untuk
meningkatkan mutu artikel ilmiah dalam terbitan tersebut.
Pada edisi Vol. 20, No. 2, April 2017 ini, artikel yang dimuat terdiri dari 5 hasil
penelitian tentang penyakit yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, kesehatan
bayi dan yang berhubungan dengan usia ibu, HIV/AIDS dengan pemberdayaan
local spesific serta tentang Dana Alokasi Khusus. Harapan kami terbitan edisi ini
dan seterusnya dapat terus menyajikan artikel sebagai referensi sehingga Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan dapat memperoleh AKREDITASI kembali. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan peningkatan
kualitas terbitan ke depannya.

DEWAN REDAKSI

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
ISSN: 1410-2935
e-ISSN: 2354-8738

DDC: 614.47
Nailul Izza, Dewi Lestari, Tumaji (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI)
Faktor Orang Tua dan Status Imunisasi DPT Anak
12–36 Bulan di Kecamatan Ketapang dan Kecamatan
Sokobanah Kabupaten Sampang
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 20 No. 2 April
2017: 43–51
Imunisasi memberikan kontribusi besar dalam
meningkatkan Human Development Index. Upaya
preventif untuk menurunkan angka kesakitan,
kecacatan dan kematian akibat beberapa penyakit
dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satunya
adalah imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (DPT).
Cakupan imunisasi Desa/Kelurahan (UCI) di
Kabupaten Sampang pada tahun 2012 hanya 64,52%
yang berada di bawah target, dan terdapat kasus
difteri sebanyak 38 kasus .Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kesediaan masyarakat untuk diimunisasi
Difteri Pertusis Tetanus di Kabupaten Sampang,
Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini metode yang
digunakan adalah observasional dengan desain cross
sectional. Responden dalam penelitian ini adalah
orang tua yang mempunyai anak umur 12–36 bulan
di Kecamatan Ketapang dan Sokobanah. Data akan
dianalisis secara bivariat dan multivariat. Analisis
bivariat menunjukkan bahwa faktor pengetahuan,
sikap dan dukungan keluarga terhadap imunisasi
berpengaruh positif terhadap perilaku kesediaan
responden untuk mengimunisasi DPT. Faktor yang
paling berpengaruh negatif terhadap kesediaan
responden untuk mengimunisasi DPT adalah sikap
yang kurang baik. Perlu pemberian motivasi pada
responden baik dari lingkungan keluarga sendiri
maupun dari petugas kesehatan agar bersedia
memberi imunisasi pada anak Balita mereka,
dan memberikan penyuluhan melalui PKK, serta
mendorong ibu untuk berperan aktif.

Kata kunci: Imunisasi DPT, anak 12–36 bulan,
kesediaan, perilaku ibu
DDC: 618.361.32
Lilis Fatmawati, Agus Sulistyono, Hari Basuki Notobroto
(Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Surabaya; RSU Dr. Soetomo Surabaya Bagian Obstetri

Vol. 20, No. 1, Januari 2017

dan Ginekologi KFM; Departemen Biostatistika dan
Kependudukan FKM Unair Surabaya)
Pengaruh Status Kesehatan Ibu terhadap Derajat
Preeklampsia/Eklampsia di Kabupaten Gresik
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 20 No. 2 April
2017: 52–58
Preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu
penyebab kematian utama pada ibu, di samping
perdarahan dan infeksi. Preeklampsia/eklampsia
adalah penyakit yang unik karena hanya terjadi

pada wanita hamil. Preeklampsia/eklampsia dikenal
sebagai “disease of theories” karena banyak teori
yang menjelaskan tentang penyebab preeklampsia/
eklampsia dan sampai saat ini belum diketahui secara
pasti penyebabnya. Beberapa faktor risiko telah
teridentifikasi dapat meningkatkan risiko terjadinya
preeklampsai/eklampsia. Kejadiannya meningkat dari
2013-2015 di RSUD Kabupaten Gresik. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status
kesehatan ibu terhadap derajat preeklampsia/
eklampsia di Kabupaten Gresik. Jenis penelitian ini
adalah survei analitik dengan desain cross sectional.
Subjek penelitian adalah ibu preeklampsia/eklampsia
yang berjumlah 190 orang dan besar sampel 77
orang terdiri 11 ibu eklampsia, 22 ibu preeklampsia
ringan, dan 44 ibu preeklampsia berat, menggunakan
simple random sampling. Variabel independen
dalam penelitian adalah status kesehatan ibu yang
terdiri dari usia, riwayat preeklampsia/eklampsia,
keturunan, hipertensi, dan paritas. Analisis data

menggunakan uji regresi ordinal. Data didapatkan
dari hasil wawancara dan data rekam medik. Hasil
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
(α < 0,05) yaitu keturunan P/E (p = 0,027), hipertensi
(p = 0,001), paritas (p = 0,000). Kejadian preeklampsia/
eklampsia dipengaruhi oleh keturunan, hipertensi,
dan paritas nulipara. Faktor risiko ini diharapkan
menjadi perhatian khusus bagi tenaga kesehatan
dan ibu dalam konseling kehamilan.
Kata kunci: status kesehatan ibu, dan derajat
preeklampsia/eklampsia
DDC: 362.198.2
Weny Lestari, Yunita Fitrianti (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI)
Fenomena Sidang Umur Terhadap Kejadian Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) di Desa Sidengok, Kecamatan
Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 20 No. 2 April
2017: 52–58
Terdapat 5 kematian bayi dan dua bayi gizi buruk di
Desa Sidengok, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten
Banjarnegara dalam tahun 2013. Penyebab utama
kematian dan gizi buruk tersebut adalah Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR). Perkawinan usia dini menjadi
salah satu penyebab terjadinya BBLR. Di Desa
Sidengok perempuan rata-rata menikah kurang
dari 20 tahun, bahkan ada yang belum mencapai
usia 16 tahun dengan sidang umur. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi faktor sosial budaya
“sidang umur” sebagai salah satu penyebab BBLR
dan kematian bayi. Jenis penelitian kualitatif dengan
metode observasi partisipasi. Terdapat sidang umur
di Desa Sidengok Kecamatan Pejawaran, Kabupaten
Banjarnegara bagi yang belum cukup usia perkawinan
agar bisa melangsungkan perkawinan. Sidang umur
merupakan celah hukum, salah satu syarat yang
bersifat formalitas agar diperbolehkan menikah
diatur dalam Undang-Undang Perkawinan. Celah
hukum ini berdampak pada kesehatan reproduksi
perempuan di mana difasilitasi dan dilaksanakan
oleh pengadilan agama dan instansi pemerintah
terkait. “Sidang umur” merupakan salah satu faktor
banyaknya pernikahan dini yang merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya BBLR dan selanjutnya
kematian bayi. Fenomena “Sidang umur” yang marak
di Desa Sidengok merupakan salah satu faktor
budaya masyarakat yang diakui oleh undang-undang.
Hal ini karena undang-undang perkawinan memiliki
celah untuk pengajuan dispensasi nikah untuk calon
pasangan yang masih di bawah umur. Disarankan
Revisi Undang-Undang perkawinan dalam batasan
usia minimal menikah dan diperbolehkannya menikah
pada usia dini dengan jalan “sidang umur” sangat
diperlukan. Rambu-rambu hukum tertentu terkait
kesehatan reproduksi perempuan sangat dibutuhkan
agar lahir generasi yang sehat, tidak BBLR dan
penyebab kematian bayi setiap tahunnya.
Kata kunci: sidang umur, pernikahan dini, BBLR,
kematian bayi
DDC: 353.627.4
Tati Ruhmawati, Irmawartini, Mimin Karmini, Astridya
Paramita (Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Bandung; Pusat Penelitian dan Pengembangan
Humaniora dan Manajemen Kesehatan)
Pengembangan Modul Pelatihan dan Naskah Sawer
Tentang HIV/AIDS Melalui Pelatihan Juru Sawer
(Studi di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa
Barat)
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 20 No. 2 April
2017: 67–72

Rendahnya tingkat pengetahuan dan sikap laki-laki
dan perempuan menikah tentang penyakit HIV/
AIDS menjadi faktor risiko untuk tertularnya penyakit
tersebut. Upacara sawer dalam perkawinan adat
sunda bisa menjadi media edukasi untuk menyisipkan
pesan-pesan kesehatan yang dikemas dalam bentuk
nasihat atau petuah bagi pasangan pengantin dan
tamu undangan yang hadir pada acara perkawinan
tersebut. Penelitian dilakukan di kecamatan Kalijati
Subang Jawa Barat pada bulan Juni sampai Agustus
2016. Tujuan riset diperoleh modul pelatihan dan
model naskah/syair sawer tentang HIV/AIDS melalui
pelatihan tentang cara pencegahan, penularan,
deteksi, dan penanggulangan. Jenis riset termasuk
riset intervensi dengan memanfaatkan budaya sawer.
Jumlah juru sawer yang ikut pelatihan enam orang,
total populasi. Pesan tentang HIV/AIDS disisipkan ke
dalam naskah “sawer”, yang disampaikan juru sawer
pada pasangan pengantin dan seluruh undangan
laki-laki dan perempuan menikah yang hadir pada
upacara adat sawer perkawinan. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara, menggunakan
kuesioner terstruktur. Hasil riset menunjukkan
bahwa setelah mengikuti pelatihan, juru sawer
memiliki kategori pengetahuan yang sangat baik
mengenai cara pencegahan, penularan, deteksi,
dan penanggulangan HIV/AIDS. Luaran riset berupa
modul pelatihan dan syair/naskah sawer. Naskah/
syair sawer hasil pelatihan dapat disosialisasikan
kepada juru sawer lainnya, sehingga dapat digunakan
pada setiap upacara adat sawer pernikahan.
Kata kunci: pengetahuan, sikap, HIV/AIDS, adat
sawer
DDC: 362.1
Karlina, Turniani Laksmiarti, Asep Kusnali (Pusat
Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan
Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan RI)
Kontribusi Dana Alokasi Khusus Terhadap IPKM
Dalam Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan di
Kabupaten Tapin dan Banjar Provinsi Kalimantan
Selatan
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 20 No. 2 April
2017: 73–81
Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dialokasikan
Pemerintah untuk kegiatan khusus bidang kesehatan
ditujukan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan yang merata, salah satunya untuk
menunjang program peningkatan kesehatan ibu
dan menurunkan angka kematian anak. Sejak tahun
2011, lebih dari 50% kabupaten/kota di Provinsi
Kalimantan Selatan menerima DAK dengan jumlah
yang meningkat setiap tahunnya. Namun, peningkatan

jumlah DAK yang digelontorkan tersebut belum
optimal jika dilihat dari ranking Indeks Pembangunan
Kesehatan Masyarakat (IPKM) seluruh kabupaten/
kota di Provinsi Kalimantan Selatan yang menurun
di tingkat nasional. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka perlu untuk diketahui implementasi
pemanfaatan DAK dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan di Provinsi Kalimantan Selatan. Studi ini
merupakan kajian. Metode pengumpulan data berupa
peraturan perundang-undangan dan literatur lainnya
berupa buku, jurnal ilmiah dan data kepustakaan
lainnya. Data empiris diperoleh dengan konfirmasi
data dan wawancara di Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan. Hasil kajian menunjukkan
bahwa Alokasi DAK di Kabupaten Tapin dan Banjar
sama-sama mengalami peningkatan di akhir tahun
2015. Berbeda dengan alokasi DAK di Kabupaten

Tapin yang konsisten kenaikannya, alokasi DAK
Kabupaten Banjar cenderung tidak konsisten. Jika
dihubungkan dengan IPKM dalam tingkat nasional
kedua kabupaten tersebut sama-sama mengalami
penurunan ranking namun, penurunan yang cukup
jauh dialami oleh Kabupaten Banjar. Peningkatan
anggaran dan penambahan alokasi pada setiap tahun
ternyata belum merubah pembangunan kesehatan
masyarakat di Kabupaten Banjar. Rekomendasi
dari hasil kajian, pemanfaatan dana DAK sampai
saat ini masih terbatas sebagai penambah aset
daerah, belum dimanfaatkan sebagai penunjang
program kesehatan, misalnya untuk promotif dan
preventif. Rekomendasi yang diusulkan agar dana
DAK dapat digunakan untuk peningkatan program
upaya kesehatan masyarakat
Kata kunci: dana alokasi khusus, IPKM