Yohanes Kadek Ariana1 , Wildan2 , Dadi Setiadi2

JURNAL ILMIAH PROFESI PENDIDIKAN

  Volume 1 No. 1 Mei 2016,

ISSN: 2502-7069

  

HUBUNGAN KAPABILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DAN KINERJA GURU DENGANMUTU PEMBELAJARAN DI

SEKOLAH-SEKOLAH KATHOLIK YAYASAN INSAN MANDIRI

CABANG LOMBOK

  

1

  2

  2 Yohanes Kadek Ariana , Wildan , Dadi Setiadi 1)

  Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Pendidikan

  2)

  DosenProgram Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Mataram

  ABSTRAK:Tujuanpenelitianini

  untuk mengetahuihubunganantarakapabilitaskepemimpinankepalasekolah dan kinerja guru, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan mutu pembelajaran di Sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri Cabang Lombok. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kwantitatif yang melibatkan 63 orang guru sebagai sampel melalui teknik random sampling. Data dikumpulkan menggunakan angket skala Likert, dan dokumen nilai pretasi belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan teknik analisisregresidankorelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwahubungan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah (X

  1 ) dengan mutu pembelajaran (Y) ditunjukkan dengan

  Ŷ = 64,35 + 0,13 1 dengan koefisien korelasi (r persamaan regresi

  y1 ) = 0,22, untuk hubungan

  antara kinerja guru (X

  2 ) dengan mutu pembelajaran (Y) ditunjukkan dengan persamaan regresi

  Ŷ = 38,55 + 0,43 2 dengan koefisien korelasi (r ) = 0,55 sedangkanhubungan antara

  y2

  kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah (X

  1 ) dan kinerja guru (X2) secara bersama-sama

  Ŷ = 38,16 + 0,01 + dengan mutu pembelajaran ditunjukkan dengan persamaan regresi 0,42 dan koefisien korelasi (Ry

  12 ) = 0,518. Berdasarkan hasil ini disimpulkan bahwa terdapat

  hubungan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru, baik secara sendiri- sendiri maupun secara bersama-sama dengan mutu pembelajaran di Sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri Cabang Lombok.

  Kata kunci : mutu pembelajaran, kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru .

  

ABSTRACT: The purpose of this study was to determine the relationship between the principal

leadership capability and the teachers performance, either individually or jointly with the quality of

learning in Catholic Schools of Insan Mandiri Foundation Branch of Lombok. The research using

quantitative descriptive research approach that involves 63 teachers as the sample through random

sampling techniques.Data were collected using a Likert scale questionnaire, and the value of students

achivemen document. Data analysis was performed with the technique of regression and correlation

analysis. The result of analysis show that the relationship between the principal leadership capability

(X1) with the quality of learning (Y) indicated by the regression equation Ŷ = 64,35 + 0,13 1 with

correlation coefficients (r y1 ) = 0,22, for the relationship between the teachers performance ( X2) with the

quality of learning (Y) indicated by the regression equation Ŷ = 38,55 + 0,43 2 with correlation

coefficients (r y2 ) = 0.55, while the relationship between the principal leadership capability (X1) and the

teachers performance (X2) together with the quality of learning shown by the regression equation

Ŷ = 38,16 + 0,01 + 0,42 and the correlation coefficient (R ) = 0,518. Based on these results

y12

concluded that there is a relationship between the principal leadership capability, the teachers

performance, either individually or jointly with the quality of learning in Catholic Schools of Insan

Mandiri Foundation Branch of Lombok.

  Keywords: quality of learning, principal leadership capability, teachers performance.

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan

  , Dadi Setiadi PENDAHULUAN

  Sekolah merupakan salah satu bentuk organisasi pendidikan, yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Kepemimpinannya diartikan sebagai proses mempengaruhi, menggerakkan, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-orang yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan (Musfah, 2010). Oleh sebab itu kepala sekolah dituntut untuk memiliki beragam kapabilitas agar dapat bekerja secara profesional dan bertanggung jawab terhadap organisasi dan mampu bekerjadengan standar yang tinggidalam situasi baruyang terusberubah(Spry, 2004).

  Menurut Duignan (2003; 2004) ada lima kapabilitas dasar yang penting dimiliki oleh setiap kepala sekolah yaitu: 1) kapabilitas pendidikan; 2) kapabilitas personal; 3) kapabilitas relasional; 4) kapabilitas intelektual; dan 5) kapabilitas keorganisasional, dan dalam penelitian ini ditambahkan satu kapabilitas yaitu kapabilitas misional(missional capabilities) yang menjadi kekhasan dari sekolah katholik. Keenam kapabilitas ini merupakan satu kesatuan yang diharapkan dapat menghasilkan kepemimpinan yang efektif, karena beberapa peneliti melaporkankan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memainkan peran penting dalam meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa (Nuchiyah, 2007), dan peningkatan mutu pembelajaran (Yasnawati, dkk, 2013).

  Disisi lain, guru sebagai agen perubahan diharapkan dapat mendorong terlaksananya pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang dapat dilihat dan diukur berdasarkan standar tertentu, atau sesuai kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru yaitu melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.

  Indikator penilaian kinerja guru menurut Rompas dan Sumarau (2011) terdiri dari : (1) menguasai bahan ajar (2) merencanakan proses belajar mengajar (3) kemampuan melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar, (4) kemampuan melakukan evaluasi atau penilaian. Pencapaian kinerja guru menjadi salah satu indikator keterlaksaan pembelajaran dan dapat juga digunakan sebagai refleksi dan evaluasi terhadap mutu pembelajaran. Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa (Oni, 2014; Trianda, 2014).

  Sementara, dari hasil observasi yang dilakukan di sekolah-sekolah katholik Yayasan Insan Mandiri cabang Lombok ditemukan beberapa permasalahan yang terkait dengan kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah maupun kinerja guru, sehingga mutu pembelajaran di sekolah- sekolah ini belum optimal. Berdasarkan temuan masalah-masalah ini dan menyadari pentingnya mutu pembelajaran di sekolah- sekolah katholik Yayasan Insan Mandiri cabang Lombok, maka dilakukan penelitian dengan judul :

  “Hubungan Kapabilitas

  Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru dengan Mutu Pembelajaran di Sekolah- Sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri “.

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru, baik sendiri- sendiri maupun secara bersama-sama dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan , Dadi Setiadi

  Katholik Yayasan Insan Mandiri Cabang Lombok. Hasil penelitian ini diharapkan HASIL DAN PEMBAHASAN dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

  Deskripsi data

  tentang kapabilitas kepemimpinan kepala Hasil analisis deskriptif data tentang sekolah maupun kinerja guru. kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru dan mutu pembelajaran disajikan

METODE PENELITIAN

  pada Tabel 1. Dari ketiga variabel, variabel Penelitian ini dilaksanakan di sekolah- kinerja guru memperoleh nilai rerata sekolah katholik yang ada di Yayasan Insan tertinggi, sementara yang terendah adalah Mandiri cabang Lombok yang melibatkan 63 variabel mutu pembelajaran. guru sebagai responden yang ditentukan melalui teknik random sampling. Variabel

  Tabel 1. Hasil analisis deskriptif bebas dalam peneliian ini adalah kapabilitas Kapabilitas Mutu

  Kinerja kepemimpinan kepala sekolah (X

  1 ) dan

  Variabel Kepala Pembe Guru kinerja guru (X

  2 ) sedangkan variabel

  Sekolah lajaran terikatnya adalah mutu pembelajaran (Y), dan Rata-rata 79,72 84,50 74,82 hubungan antar variabel digambarkan seperti Median 81,78 85,33 74,81 pada Gambar 1. Stan.deviasi 14,42 10,78 13,12 Nilai Kapabilitas r y1 Kepemimipinan Mutu terendah 32,44 60,67 52,34

  (X ) 1 Pembelajaran Nilai (Y) Kinerja guru r y2 terbesar 99,11 99,33 92,17

  Responden 63

  63

  63

  (X ) 2 R y12

  Hasil pengujian normalitas terhadap variabel bebas (X

  1 ), (X 2 ) dan variabel terikat

  Gambar 1. Hubungan antar variabel (Y), menunjukkan bahwa semua data berdistribusi normal (Tabel 2). Selanjutnya

  Data dikumpulkan menggunakan dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai angket dan dokumen nilai Ujian

  F =1,208 < F = 1,524 untuk variabel

  hitung tabel

  TengahSemester (UTS) pada semester genap kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah, tahun ajaran 2014/2015. Pengujian validitas dan nilai F =1,403 < F =1,524 untuk

  hitung tabel

  menggunakan rumus Pearson Product variabel kinerja guru, dengan demikian varian

  Moment sedangkan reliabilitas menggunakan data adalah homogen.

  rumus koefisienAlfa Cronbac, sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan teknik Tabel 2. Hasil Pengujian Normalitas Variabel analisis regresi dan korelasi. Data untuk uji

  Penelitian hipotesis, terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas menggunakan metode One- WayAnova .

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan , Dadi Setiadi Harga

  Bentuk hubungan antara variabel

  Keteran No Variabel F F hitun tabe

  kinerja guru (X2) dengan mutu pembelajaran g l gan (Y)ditunjukkan melalui persamaan Ŷ =

  1 Kapabilitas 11,0

  38,55 + 0,43

  8,70 Normal (Gambar 3), setelah melalui Kepsek (X 1 )

  7

  uji signifikansi maupun linearitas

  2 Kinerja Guru(X ) 2 11,0 Norma

  • 98.70

  menunjukkan bahwa persamaan regresi 7 l tersebut signifikan dan bersifat linier (p =

  3 Mutu

  Norma

  • 43.48 11,07 0,000 < 0,05), dengan koefisien korelasi Pembelajaran (Y)

  l tunggal sebesar (r y2 ) = 0,552, koefisien korelasi parsial =0,518, dan koefisien

  2 determinasi r y1 sebesar 0,304.

PENGUJIAN HIPOTESIS

  Berdasarkan hasil perhitungan

  Ŷ=38,55+0,43 X

  2

  diperoleh koefisien regresi b sebesar 0,13,

  100

  dan konstanta a sebesar 64,35, sehingga

  80

  bentuk hubungan antara kapabilitas

  60

  kepemimpinan kepala sekolah (X1) dengan

  40

  mutu pembelajaran (Y) ditunjukkan oleh

  20

  persamaan Ŷ = 64,35 + 0,13 (Gambar 2). Hasil uji signifikansi dan linearitas

  20

  40

  60 80 100 120

  membuktikan bahwa persamaanregresi tersebut signifikan dan bersifat linier (p= 0,045 < 0,05), dengan koefisien korelasi

  Gambar 3. Bentuk hubungan antara kinerja tunggal sebesar (r ) = 0,223, koefisien

  y1

  guru dengan mutu pembelajaran korelasi parsial = 0,020 dan koefisien

  2 diterminasi r y1 = 0,05.

  Sementara bentuk hubungan antara variabel X

  1 dan X 2 secara bersama-sama

  Ŷ=64,35+0,13 X

  1 100

  dengan Y ditunjukkan melalui persamaan Ŷ = 38,16 + 0,01 + 0,42 , (Gambar 3)

  80

  dan hasil uji menyimpulkan bahwa

  60

  persamaan regresi tersebut signifikan dan

  40 bersifat linier (p = 0,000 < 0,05). Dari hasil

  20

  perhitungan koefisien korelasi diperoleh nilai

  2 R y12 = 0,538 dan koefisien determinasi R y12 =

  20

  40

  60 80 100 120

  0,3046, sehingga kekuatan hubungan kedua variabel termasuk katagori sedang. Gambar 2. Bentuk hubungan antara kapabilitas dengan mutu pembelajaran

  • 0,42 X

  80 100

  78

  79

  80

  79

  79

  90

  80

  70

  2

  1

  60 80 100 120 Ŷ=38,16+0,01 X

  40

  20

  60

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan

  40

  20

  Gambar 5. Profil kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah Fakta ini menunjukkan bahwa lemahnya hubungan antara kapabilitas kepemimpinan dengan mutu pembelajaran lebih disebabkan oleh rendahnya kapabilitas organisasional karena kapabilitas ini berfokus pada prestasi sekolah yang menuntut kemampuan kepala sekolah dalam mensupport pengembangan sekolah secara terus menerus melalui manajemen SDM, keuangan, dan fasilitas pembelajaran. Menurut Sudarya dan Suratno

  Apabila dilihat dari tanggapan responden terhadap enam dimensi kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah, dimensi yang paling rendah adalah kapabilitas organisasional sedangkan yang tertinggi adalah kapabilitas misional (Gambar 5).

  kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa. Sementara Siegrist dkk, (2009) menemukan bahwa praktek kepemimpinan kepala sekolah tidak berdampak pada prestasi akademik, demikian juga Gieselmann (2009) menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah tidak dapat meramalkan prestasi akademik siswa.

  2 y1 sebesar 0,049 untuk hubungan antara

  Quin dkk (2015) yang menemukan nilai r

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri Cabang Lombok, namun kekuatan hubungan kedua variabel tersebut sangat lemah, karena hanya 5% mutu pembelajaran dikonstribusi oleh kapabilitas kepemimpinan Kepala Sekolah.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

  (1) Hubungan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri Cabang Lombok

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis statistik (Ho) dalam penelitian ini ditolak pada taraf signifikansi 0,05 dengan demikian antara variabel - variabel yang diteliti terdapat hubungan positif yang signifikan, tetapi kekuatan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti tidak sama. Pembahasan masing- masing hubungan antar variabel diuraikan sebagai berikut :

  PEMBAHASAN

  4. Bentuk hubungan antara kapabilitas, kinerja guru dengan mutu pembelajaran

  Gambar

  , Dadi Setiadi

  86 R e r a t a Dimensi Kapabilitas

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan

  Gambar 6. Profil Kinerja Guru Apabila ditinjau dari masing-masing indikator diperoleh fakta bahwa indikator pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mendapatkan skor paling rendah terutama kemampuan guru untuk menggunakan media yang bervariasi serta untuk mengimplementasikan beragam metode dan pendekatan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil ini diperkuat oleh Akinfe dkk (2012) yang menyatakan bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru secara signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, demikian pula menurutRifandi (2013) bahwa mutu pembelajaran dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh media pembelajaran dan fasilitas pembelajaran.

  84,6 86,2 84,7 82,3

  88

  86

  84

  82

  80

  Fakta lain yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa kemampuan guru dalam

  Berdasarkan anggapan responden kinerja yang paling tinggi terkait dengan kemampuan guru untuk merencanakan kegiatan pembelajaran, sedangkan kinerja yang paling rendah terkait dengan kemampuan guru mengadakan evaluasi pembelajaran (Gambar 6).

  , Dadi Setiadi

  Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kinerja guru dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri, dengan kekuatan hubungan dalam katagori sedang. Hasil ini, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trianda (2014) bahwa ada pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa walaupun pengaruhnya relatif kecil.

  (2) Hubungan antara kinerja guru dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri Cabang Lombok

  akuntabel tentang sistem perencanaan, manajemen dan pelaporan.

  Rendah kontribusi kapabilitas kepemimpinan organisasi kepala sekolah menggambarkan bahwa kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan peran sebagai administrator/manajer belum optimal terutama pada aspek yang terkait dengan pembelajaran, antara lain kemampuan mengkaitkan hasil praktik pembelajaran dan pengembangan professional ke dalam konteks kinerja sekolah secara menyeluruh, kemampuan memanfaatkan umpan balik dalam upaya mengembangan orientasi sekolah ke depan, dan kemampuan melaksanakan monitoring secara efektif dan

  ) kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan efektivitas, efisiensi dari proses, hasil dan lingkungan belajar di sekolah yang dipimpinnya. Senada dengan hal ini, Sebastian dan Allensworth (2015) mengatakan bahwa pengajaran di dalam kelas ada kaitannya dengan kepemimpinan kepala sekolah.

  orientation

  (2009)kapabilitas organisasi mendasari bentuk orientasi pencapaian (achievement

  R e r a t a

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan

  , Dadi Setiadi

  mengadakan evaluasi pembelajaran terutama dalam hal penggunaan pendekatan penilaian yang sesuai dengan potensi siswa masih rendah, serta guru kurang memanfaatkan hasil belajar siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran.

  Berdasarkan uraian ini, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru di sekolah - sekolah katholik yayasan insan mandiri cabang Lombok masih belum optimal, sehingga belum mampu memberikan kontribusi yang kuat terhadap mutu pembelajaran.

  (3) Hubungan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru secara bersama-sama dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri

  Mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri termasuk katagori sedang, hal ini diungkapkan oleh 60% responden, namun yang lebih dominan pengaruhnya dari variabel kinerja guru.

  Hubungan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru secara bersama- sama dengan mutu pembelajaran termasuk dalam katagori sedang, dan dari hasil analisis diketahui bahwa kinerja guru lebih dominan pengaruhnya dibanding kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah.

  Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilaporkan oleh Valentina dkk (2014) bahwa ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran, mengelola dan melaksanakan pembelajaran serta mengevaluasi pembelajaran dengan hasil belajar siswa. Indikator kinerja guru yang paling baik adalah pada aspek perencanaan pembelajaran.

  Menurut pendapat Mulyasa (2010) perencanaan yang baik akan sangat membantu pelaksanaan pembelajaran, karena baik guru maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya.

  Implikasi dari hasil penelitian ini adalah jika mutu pembelajaran menurun atau rendah maka salah satu upaya yang efektif untuk meningkatkan mutu pembelajaran adalah dengan memperbaiki kinerja guru, mulai dari kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran pengelolaan dan pelaksanaan pembelajaran serta kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran.

  Disisi lain, upaya untuk meningkatkan kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah harus terus ditingkatkan. Walaupun dalam penelitian ini pengaruhnya relatif lemah dalam meningkatkan mutu pembelajaran, tetapi beberapa hasil penelitian lain menunjukkan bahwa kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh lebih kuat terhadap aspek kinerja guru (Rompas dan Sumarauw, 2011) maupun terhadap iklim kerja di sekolah yang dipimpinnya (Andi Putra dkk, 2014).

  Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah, kepemimpinannya diharapkan dapat mendorong kemajuan sekolahnya. Kepemimpinan kepala sekolah dalam organisasi pendidikan diartikan sebagai proses mempengaruhi, menggerakkan, memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang yang ada dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan. Banyak hasil penelitian mengindikasikan bahwa munculnya sekolah berprestasi yang

  , Dadi Setiadi

  juga sering disebut sebagai sekolah yang berhasil (successful schools), atau sekolah yang baik (good schools), tidak dapat dilepaskan dari peranan yang dimainkan kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran (Surachmi, 2011).

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri yang ditunjukkan oleh persamaan garis regresi Ŷ = 64,35 + 0,13 1. Namun kekuatan hubungan antara kedua variabel termasuk katagori lemah , yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r y1

  =0,223 (α=0,05) dan koefisien determinasi r

  2 y1

  =4,9%. Lemahnya hubungan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu pembelajaran diasumsikan karena dimensi kapabilitas organisasional yang terkait dengan aspek pembelajaran masih rendah.

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan

  (α=0,05) dan koefisien determinasi sebesar 30,43%. Belum optimalnya hubungan kedua variabel ini diasumsikan karena kinerja guru yang terkait dengan menggunakan media pembelajaran dan penggunaan beragam metode selama proses pembelajaran berlangsung, serta kemampuan pemanfaatan hasil belajar siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaranbelum optimal.

  (3)Terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru secara bersama-sama dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri, yang ditunjukkan oleh persamaan garis regresi

  Ŷ = 38,16 + 0,01 + 0,42

  , dan kekuatan hubungan antara kedua variabel termasuk katagori sedang dengan koefisien korelasi sebesar 0,5519 (α=0,05) dan koefisien determinasi sebesar 30,46%. Pengaruh kinerja guru terhadap mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri lebih dominan dibanding pengaruh kapabilitas kepemimpinan kepala sekolah.

IMPLIKASI HASIL PENELITIAN

  Bertitik tolak dari hasil ini, maka beberapa implikasi baik secara teoritik maupun secara empirik untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah

  • –sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri, dapat ditempuh melalui upaya-upaya perbaikan sebagai berikut:

  (1) MeningkatkanKapabilitasKepemimpi nan Kepala Sekolah

  (2) Terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara kinerja guru dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik Yayasan Insan Mandiri, yang ditunjukkan oleh persamaan garisregresi Ŷ = 38,55 + 0,43 2 , dan kekuatan hubungan antara kedua variabel termasuk katagori sedang, dengan koefisien korelasi sebesar0,552

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan , Dadi Setiadi

  Rendahnya pengaruh kapabilitas sekolah untuk meningkatkan kinerja guru kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu melalui : pembelajaran di sekolah-sekolah Katholik (a) Workshop untuk menganalisis hasil Yayasan Insan Mandiri disebabkan oleh evaluasi pembelajaran untuk lemahkan kemampuan kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam bidang organisasi. Oleh karena itu program- melaksanakan evaluasi. program yang perlu ditempuh diantaranya : (b) Workshop penyusunan perangkat

  (a) Pelatihan kepemimpinan bagi kepala pembelajaran pada awal tahun ajaran dan sekolah evaluasi pada akhir tahun ajaran. (b) Pelatihan manajerial untuk meningkatkan (c) Mengadakan MGMP di sekolah supaya kemampuan manajemen organisasi semua guru bisa terlibat, atau mengikuti (c) Studi banding ke institusi pendidikan MGMP ditingkat provinsi atau LPMP. yang lebih unggul untuk memperoleh (d) Mengikuti kegiatan seminar untuk pengalaman dalam bidang manajemen meningkatkan pengetahuan terutama sekolah yang terkait dengan implementasi (d) Workshop untuk meningkatkan berbagai metode pembelajaran. kemampuan dalam bidang pembelajaran (e) Mengikuti pelatihan untuk meningkatkan

  (e) Bila memungkinkan kepala sekolah kemampuan dalam mengembangkan melanjutkan pendidikan ke jengjang media pembelajaran yang lebih tinggi. (f) Mengikuti kegiatan pelatihan IT

  (g) Kepala sekolah meningkatkan kegiatan

  

(2) Meningkatkan Kinerja Guru supervisi akademis maupun klinis serta

  Kinerja guru diartikan sebagai prestasi diskusi dengan guru-guru untuk kerja yang dicapai guru dalam menjalankan menemukan solusi terhadap masalah tugas mengajar, terutama dalam bidang (a) pembelajaran. penguasaan bahan ajar, (b) kemampuan (h) Mengikuti pendidikan lanjut pada merencanakan kegiatan pembelajaran, (c) jenjang yang lebih tinggi untuk kemampuan mengelola dan melaksanakan menambah ilmu pengetahuan. pembelajaran dan (d) kemampuan mengadakan evaluasi pembelajaran. Dari SARAN keempat kemampuan itu yang masih belum Berdasarkan kesimpulan dan optimal adalah kemampuan guru dalam implikasi yang telah diuraikan, maka saran- mengadakan evaluasi dan memanfaatkan saran yang dikemukakan ditujukan pada hasil belajar untuk evaluasi proses pihak terkait antara lain: pembelajaran. Kemampuan guru

  1. Bagi kepala sekolah di Yayasan Insan menggunakan media dan Mandiri diharapkan: (a) meningkatkan mengimplementasikan beragam metode serta kapabilitas kepemimpinan organisasional pendekatan selama proses pembelajaran terutama upaya mengarahkan orientasi berlangsung sangat rendah. Oleh sebab itu sekolah ke depan dengan standar prestasi perlu upaya yang dilakukan oleh kepala yang tinggi , dan (b) meningkatkan

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan , Dadi Setiadi

  kegiatan supervisi agar kinerja guru dalamThe Australian Primary semakin meningkat. Principals’ Association National

  2. Bagi guru-guru di sekolah katholik Conference , Adelaide.

  Yayasan Insan Mandiri, diharapkan dapat Duignan, P. 2004. “Forming capable leaders: meningkatkan kemampuannya terutama from competence to capabilities”. dalam mengimplentasikan berbagai

  New Zealand Journal of Educational

  metode pembelajaran serta Leadership, 19 , (2), 5-13. mengembangkan media pembelajaran

  Gieselmann, S. 2009. Principals and school yang kreatif. factors that impact elementary

  Bagi pengelola Yayasan Insan Mandiri, school student achievement. Mid- diharapkan hasil penelitian sebagai bahan Western Educational Researcher. untuk merumuskan kebijakkan yang terkait

  22 (2), 16-22

  dengan (a) kriteria perekrutan kepala sekolah dan guru-guru di Yayasan, (b) dukungan Oni. J.O. 2014. Teacher Quality and Student terhadap program-program peningkatan

  Academic Achievement in Basic kemampuan kepala sekolah dan guru, serta (c Technology in Junior Secondary

  ) penguatan sistem manajemen di sekolah- Schools in South-West, Nigeria. sekolah.

  Journal of Educational and Social Research . 4(3) : 397-402

DAFTAR PUSTAKA

  Mulyasa. 2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Akinfe, E., Olofinniyi, O. E., and Fashiku, C. Bumi Aksara. O. 2012. Teachers’ Quality as

  Musfah, Jejen. 2010 Kepemimpinan Kepala Correlates of Students’ Academic

  Sekolah. Online: http://mp- Performance in Biology in Senior jurnalpendidikanislam.com/doc%20 Secondary Schools in Ondo State, baru/2010/3/9.pdf, diunduh tangal Nigeria. Online journal of education

  25 Januari 2015

  research . 1(Issue 6)

  Nuchiah, N. 2007. Pengaruh Kepemimpinan Andi Putra, M. K, Haris,I.A dan Meitriana,

  Kepala Sekolah dan Kinerja M.A. 2014. Pengaruh Persepsi Guru

  Mengajar Guru Terhadap Prestasi Tentang Gaya Kepemimpinan

  Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Kepala Sekolah Dan Iklim Kerja Dasar . 5, (7).

  Terhadap Kinerja Guru . Online. http://ejournal.

  Quin, J.F., Deris, A.R., Bischoff, G., undiksha.ac.id/index.php/ JJPE/ Johnson, J.T. 2015. The Correlation article/download/2064/1801. (15 Between Leadership, Culture, and

  Maret 2015) Student Achievement. The Online

  Journal of New Horizons in

  Duignan, P. 2003. Formation of capable,

  Education. 5(2) : 55-62

  influential and authentic leaders for times of uncertainty. Makalah

  Yohanes Kadek Ariana , Wildan , Dadi Setiadi

  Rifandi,A. 2013. Mutu Pembelajaran Dan Sudarya, Y dan Suratno, T. 2009. Dimensi Kompetensi Lulusan Diploma III Kepemimpinan Kepala Sekolah.

  Politeknik. Cakrawala Pendidikan, Online diunduh 32 (1): 125-138 http://File.Upi.Edu/Direktori/Jurnal/

  Pendidikan_Dasar/Nomor_12- Rompas dan Sumarauw.2011. “Pengaruh

  Oktober_2009/Dimensi_Kepemimpi Kepemimpinan Kepala Sekolah nan_Kepala_Sekolah.pdf(25 Januari Terhadap Peningkatan Efektivitas

  2015) Kerja Guru-Guru Di SMK Kristen Getsemani Manado. ED VOKASI, Trianda, S.T., Thomas, Y danAchmadi. 2014.

  Pengaruh Kinerja Guru

  Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan . 2, (2): 28-37 terhadapHasilBelajarSiswaKelas X

  padapelajaranekonomi di SMA. Sebastian, J and Allensworth, E. 2015. The JurnalPendidikandanPembelajaran.

  Influence of Principal Leadership on 3 (10) Classroom Instruction and Student Learning. Educational Management Surachmi, S. 2011 Efektivitas Dimensi

  Administration & Leadership. 43: Internal Kepala Sekolah Dalam

  490-506 Kepemimpinan Pembelajaran.

  Cakrawala Pendidikan , 30 (3) : 433-

  Siegrist, G., Weeks, W., Pate, J., & Monetti, 448

D. 2009. Principals’ experience, educational level, and leadership Valentina, P.Y., Sumadi, danSuwarni, N.

  practices as predictors of Georgia 2014. Hubungan Kinerja Guru high school graduation test results. Dengan Hasil Belajar Geografi

  Journal of Philosophy and History Siswa. (30 juni 2015) of Education . 59 (1): 174-179

  Yasnawati, G.K, Yudana, M dan Natajaya, Stephenson, J. 2000. Corporate capability: N.2013. “Kemampuan Manajerial,

  implications for the style and Motivasi Kepala Sekolah dan direction of work-based learning. Profesionalisme Guru Terhadap

  Working Paper 99-114. Sydney: Kualitas Pembelajaran Pada Para Research Centre for Vocational Guru Di SMA Se-Kecamatan Education and Training, University Sukasada”. e Journal Program Technology Sydney. [Online). Pascasarjana Universitas Tersedia http://www.sacle .edu.au/ Pendidikan Ganesha Program Sudi leaderframework.html (22 February Administrasi Pendidikan .4. (25 2015)

  Januari 2015) Spry,G. 2004. A Framework for Leadership

  in Qld Catholic Schools: A Report, March 2004 . Strathfield, NSW:

  Australian Catholic University.