SIMPLE TECHNIQUES FOR MAKING BAGLOG HOUSEHOLD SCALE TEKNIK SEDERHANA PEMBUATAN BAGLOG UNTUK SKALA RUMAH TANGGA Sigit Kusmaryanto

  SIMPLE TECHNIQUES FOR MAKING BAGLOG HOUSEHOLD SCALE TEKNIK SEDERHANA PEMBUATAN BAGLOG UNTUK SKALA RUMAH TANGGA Sigit Kusmaryanto (1) , Tri Wahono (2) (1)

  Dosen Teknok Elektro FTUB (2) Dosen Teknologi Pangan FTP-UB,

  ABSTRACT One success is determined by the oyster mushroom cultivation baglog quality oyster mushroom growing media . Mastery practice of making baglog will greatly assist the maintenance baglog in the next phase to produce the optimal production of mushrooms . with the capability of producing baglog can be used as an alternative attempt to do in a household scale . The following will explain the simple technique of making baglog household but can produce optimal oyster mushrooms and production analysis baglog which can be used as an alternative business find additional revenue .

  Keywords : baglog , Oyster Mushrooms , cultivated ABSTRAK

  Salah satu keberhasilan Budidaya jamur tiram ditentukan oleh kualitas baglog media tanam jamur tiram. Penguasaan praktek pembuatan baglog akan sangat membantu pemeliharaan baglog pada fase selanjutnya sehingga dihasilkan produksi jamur yang optimal. Disamping itu dengan kemampuan memproduksi baglog dapat dijadikan alternatif usaha yang dapat dilakukan dalam skala rumah tangga. Berikut akan dijelaskan teknik sederhana pembuatan baglog skala rumah tangga namun dapat menghasilkan jamur tiram yang optimal dan analisis produksi baglog yang dapat dijadikan usaha alternatif mencari tambahan penghasilan.

  Kata Kunci : baglog, Jamur Tiram, budidaya PENDAHULUAN

  Jamur Tiram merupakan salah satu jamur pangan yang paling digemari masyarakat. Masakan jamur tiram sudah lama dikenl masyarakat. Namun jamur tersebut pada sebagian masyarakat pedesaan biasanya diperoleh dari lingkungan di sekitar hunian. Banyak kasus satu keluarga keracunan jamur yang baru di dapat dari kebun. Untuk menghindari hal ini maka sangat bijaksana jika dapat membudidayakan jamur sendiri. Dengan budidaya sendiri kekhawatiran mengkonsumsi jamur liar yang belum tentu aman dapat dihindari. Dengan budidaya sendiri diharapkan ibu ibu rumah tangga dapat membuat aneka ragam menu masakan jamur kapan saja dan tentunya sangat aman dikonsumsi. Dengan budidaya sendiri juga akan dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Beberapa keuntungan budidaya jamur :

  1. Aman dikonsumsi karena tidak mengandung racun/pestisida. Selama dalam proses budidaya jamur tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Jadi (dengan miselium) untuk skala jamur adalah sayuran organik. kecil/rumah tangga.

  2. Proses budidaya mudah dan TEKNIK PEMBUATAN BAGLOG murah dengan bahan yang KAPASIT AS ±100 LOG

  Persiapan Peralatan:

  ada di sekitar hunian rumah tinggal

  • Peralatan untuk membuat media

  3. Dapat diolah sesuai selera tanam jamur(baglog jamur) keluarga (sup jamur, keripik

  1. Plastik PP tahan panas jamur, oseng jamur dll) (polypropylene) ukuran 18 x

  4. Dapat berkhasiat menetralisir 35 cm kolesterol dalam tubuh.

  2. Cincin/ring penutup baglog, bisa membeli jadi atau membuat sendiri dari pipa paralon atau bambu

  3. Kapas atau koran untuk penutup baglog

  4. Karet gelang untuk mengikat plastik penutup kapas

  SayurJamur Tiram

  5. Sekop/cangkul untuk mencampur media bahan baglog

  6. Ember/selang air/gembor

  Oseng Jam ur Tiram Plastik PP tahan Cincin/ring penutup panas baglog gembor

  Keripik Jamur Tiram sekop

  • Peralatan untuk sterilisasi / Salah satu keberhasilan mengukus baglog jamur

  Budidaya jamur tiram ditentukan oleh

  1. Dua buah drum kapasitas 200 kualitas baglog media tanam jamur liter . Drum bekas pupuk yang tiram. Penguasaan praktek mempunyai penutup terpisah. pembuatan baglog akan sangat

  Dari dasar drum setinggi 12- membantu pemeliharaan baglog 15 cm dibuatkan angsang / pada fase selanjutnya sehingga sarangan. Kapasitas dua dihasilkan produksi jamur yang drum ini dapat menampung optimal. Berikut akan diuraikan teknik 130 an log praktis pembuatan baglog siap pakai

  2. Blower Kompor+gas elpiji 3 kg atau tungku kayu bakar

  3. Karet ban dalam sepeda padat ±80kg). Dianjurkan motor sebagai perekat menggunakan serbuk sekaligus penyambung drum gergajian kayu lunak(yang

  4. Plastik tebal sebagai penutup baru, dalam proses drum pengergajian tidak memakai oli, jika tidak ada tidak masalah. Dan pilih serbuk kayu sengon, randu, nangka dsb. Hindari menggunakan kayu kelapa, kayu jenis Kalimantan, pinus). Serbuk kayu digunakan sebagai

  Drum Bekas Pupuk dg Tutup

  penyedia serat pertumbuhan

  Terpi sah jamur.

  • Bekatul halus dan baru 15 kg.

  Bekatul berperan sebagai penyedia karbohidrat bagi pertumbuhan miselium

  • Kapur mati (CaCO 3 ) 2,5 kg

  Kapur diperlukan sebagai bahan untuk mengkondisikan pH media baglog di sekitar 6-7

  Blower+Regulator +Elpoji 3kg

  • Peralatan untuk inokulasi / penanaman bibit jamur pada baglog jamur :

  1. Lampu spiritus (Bunsen)

  2. Besi kecil / spatula sepanjang kurang lebih 30 cm atau bisa

  serbuk kayu+bekatul+kapur

  dibuat dari jeruji sepeda untuk mengambil bibit dari botol bibit. Besi harus bebas dari

  • Bibit Jamur (F2) karat.

  Bibit Jamur (F2) ini diperlukan sebagai cikal bakal jamur tiram yang akan tumbuh pada media baglog. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemilihan bibit jamur yang berkualitas dan cocok di lingkungan baglog

  bunsen+spi ritus+spatula

  tempat tumbuh jamur nantinya. Ukuran yang biasa

  Persiapan bahan baku

  dipakai adalah pilih bibit jamur Bahan baku yang terdiri: yang diproduksi oleh petani

  • serbuk kayu 3 sak bekas yang sudah berpengalaman pakan ternak (penuh dan dan terbukti berhasil baik.

  Berikutnya pilih bibit yang basah atau terlalu kering akan dihasilkan petani pada lokasi / memperlambat pertumbuhan daerah yang sama, dengan miselium maksud suhu dan kondisi lingkungan tidak berubah drastis yang akan mempengaruhi tingkat kegagalan budidaya jamur.

  Bibit Jamur (F2) Proses Pembuatan Baglog

1. Pembuatan media tanam Baglog

  • Mencampur bahan

  Campurkan bahan baglog

  Pencampuran media baglog dan penyiraman campuran media

  yaitu serbuk gergaji 80kg, bekatul 15 kg dan kapur 2,5kg) dengan alat cangkul/sekop. Aduk hingga rata. (Disarankan setelah diaduk rata campuran tadi di saring pake ayakan 0.5cm. agar lebih tercampur rata dan memisahkan serat yang kasar). Kemudian tambahkan air hingga kadar air 60 %dapat diketahui jika campuran bahan dikepal kuat-kuat dengan tangan kemudian dilepas tidak pecah tapi tidak meninggalkan sisa air dalam jumlah banyak di telapak

  Pengukuran kadar air campu ran bahan

  tangan. Campuran media di

  dengan kepalan tangan atau

  atas dapat digunakan untuk penimbangan sekitar 100 baglog. Bisa juga

  • Mengkomposkan media degan cara memasukan

  Tujuannya adalah untuk campuran kedalam plastik membuat senyawa-senyawa ukuran 18x35cm , berat dalam media menjadi terurai campuran harus disekitar 1.2- sehingga lebih mudah diserap

  1,3kg. Media yang terlalu jamur, selain itu juga dapat berdiameter hampir sama mematikan penyakit yang dengan lubang cincin ke mungkin terkandung dalam dalam media tepat di dalam media. Caranya dengan cincin sedalam kurang lebih 2 menumpuk media setinggi cm. kurang lebih 50 cm kemudian

  • Memasang kapas / kertas menutupnya dengan plastik koran selama 2 – 5 hari.

  Tujuannya adalah mencegah tumpahnya bibit yang ditanam serta melindungi media dari serangan organisme pengganggu. Setelah itu tutup kapas dengan plastik kemudian tutup dengan penutup cincin dengan tujuan mencegah masuknya air

  Pengomposan dg menutup campuran ketika baglog disterilisasi. bahan dg plastik selama 2-5 hari

  • Memasukkan campuran bahan ke dalam plastik Masukan campuran bahan kedalam plastik PP dan padatkan dengan ditekan tangan atau alat lain. Ketinggian media baglog setelah dipadatkan 25 cm (3/4 bagian) dan bobot di sekitar 1,2 -1,4 kg. Media yang padat membuat waktu inkubasi semakin lama dibanding yang empuk, tapi lebih tahan lama usia panennya.
  • Memasang cincin

  Setelah campuran bahan

  Pengemasan Bahan dalam Plastik PP masuk kedalam plastik.

  Plastik diberi cincin,

  2. Sterilisasi Baglog

  Tujuannya adalah untuk Tujuan sterilisasi baglog guna membuat tempat membunuh spora atau jamur memasukkan bibit jamur. lain(mikroba lain). Alat sederhana

  Caranya masukkan ujung untuk sterilasasi seperti telah atas plastik ke dalam cincin disebutkan di atas adalh drum bekas kemudian tarik plastik kuat- dengan sumber panas dapat kuat tapi jangan sampai digunakan kompor blower dg elpiji 3 sobek. kg atau tungku kayu bakar. Langkah

  • Membuat lubang tanam langkah sterilisasi sbb:

  Dibuat dengan cara

  • Mengisi air sampai hampir menusukkan sebatang kayu setinggi angsang/sarangan

  2. Penanaman bibit jamur pada

  12-15 cm, jangan sampai

  media baglog (INOKULASI) melebihi permukaan angsang.

  Penanaman dilakukan setelah

  • Menata/menyusun baglog di baglog benar-benar dingin dan dalam drum Masukan baglog yang sudah dilakukan di dalam ruangan yang bersih dan tidak berdebu untuk dikemas kedalam drum diatas memperkecil kemungkinan rak yang telah disiapkan.

  terkontaminasi. Adapun caranya Posisi baglog diletakkan adalah sebagai berikut : berdiri. Satu rak/sarangan dapat memuat 19 log. Dua • Membakar terlebih dulu ujung drum bisa disusun 5 rak besi kecil / spatula dengan sehingga memuat 19 log x 5 = lampu spiritus agar steril 95 log. • Membuka tutup botol bibit

  • Menutup drum kemudian kemudian hancurkan serbuk menambahkan pemberat di yang masih padat dengan atas tutupdrum (bisa memakai spatula tersebut. batu bata atau genteng) untuk
  • Membuka penutup baglog lalu menahan tekanan uap agar tuangkan serbuk bibit dari drum tetap tertutup rapat botol ke dalam lubang tanam sehingga tidak banyak uap pada baglog. 1 botol bibit yang keluar. Tapi jangan biasanya dapat dipakai untuk terlalu rapat sampai uap tidak sekitar 35 baglog atau sekitar bisa keluar sama sekali 10 gram bibit per baglognya.

  karena dapat mengakibatkan

  • Menutup kembali dengan resiko drum meledak kapas/koran kemudian diikat
  • Pemanasan dapat digunakan dg karet kompor blower dg elpiji
  • Baglog siap diinkubasi atau tungku kayu bakar dengan nyala api kontinyu/stabil (suhu 90C) selama 6 jam
  • Pendinginan minimal 24 jam sambil diamati apakah ada kontaminasi dalam baglog tersebut.

  Rancangan Sederhana Sterilisasi Baglog dg Alat Steamer UKM Junrejo untuk Sterilisasi Baglog Drum Bekas dg Drum Bekas dg pemanas Blower Kompor Gas

  Elpiji 3kg Inkubasi adalah proses untuk menumbuhkan miselium jamur. Miselium adalah serat-serat putih yang merambat dari bagian atas baglog ke bagian bawah. Waktu yang dibutuhkan baglog supaya penuh dengan miselium adalah 30 – 40 hari. Inkubasi dikatakan berhasil apabila seluruh bagian baglog ditumbuhi miselium. Apabila terdapat warna yang lain maka terjadi kontaminasi. Inkubasi dilakukan dengan cara meletakkan baglog dalam ruangan bersuhu antara 22 0 C – 28 0 C atau suhu kamar. Bisa disusun berdiri ataupun tidur. Ruangan yang digunakan sebaiknya tidak berlantai tanah sehingga tidak berdebu. Baglog yang sudah hampir penuh atau sudah penuh miseliumnya dapat dipindahkan ke kumbung produksi.

  Analisa Produksi Baglog Jamur Tiram

  Hitungan yang akan kami sampaikan ini dapat menjadi salah satu referensi , semua harus disesuaikan dengan harga di masing- masing daerah. Ini hanya untuk memberikan gambaran berapa biaya produksi untuk membuat baglog.

  Harga baglog bisa dibagi menjadi analisa bahan utama, bahan pendukung, dan tenaga kerja. Semuanya terintegrasi menjadi biaya satuan yang menghasilkan harga pokok produksi. Harga pokok produksi ini sangat tergantung volume atau banyaknya baglog yang akan diusahakan, karena tentunya semakin banyak, bisa merupakan produksi massal yang umumnya lebih murah biaya per satuan baglognya dibandingkan produksi yang lebih sedikit.

  Analisa bahan pendukung :

  1. Plastik baglog

  Plastik baglog yang digunakan bisa menggunakan plastik roll ukuran 0.05x18 yang dipotong per 35cm. Berarti untuk satu roll panjang 100m bisa menghasilkan 280 buah. Plastik

  Baglog produksi UKM Junrejo dg inkubasi 20 hari (70%miselium) Contoh Ruang Inkubasi UKM Junrejo praktis Untuk

  Penumbuhan Miselium dalam Baglog selama 30 hari Proses inoku lasi UKM Junrejo

3. Proses INKUBASI

  kemudian di seal di salah satu ujungnya. Biaya: Harga plastik per roll sekitar Rp.50.000,- Jadi biaya per peace plastik adalah Rp.50.000/280 yaitu Rp. 178,57- Jika dimasukkan biaya tenaga kerja untuk seal, Biaya bisa dibulatkan menjadi Rp.200/plastik.

  Untuk mempermurah biaya plastik, bisa juga dengan memesan plastik baglog yang sudah jadi di pabrik. Menurut pengalaman kami, harga plastik pabrikasi yang sudah jadi ter seal, tinggal digunakan saja (diisi serbuk gergaji) harganya Rp.27.000,- /kg. Plastik tersebut jika dihitung sejumlah kurang lebih 190buah/kg. Berarti biayanya = Rp.27.000/190 = Rp. 142,- /plastik baglog (lebih efektif dan lebih murah)

  Rp.75 /buah

  Bahan utama: 1. Serbuk gergaji.

  Idealnya karena budidaya jamur adalah pemanfaatan limbah serbuk gergaji dari pemotongan kayu, seharusnya serbuk gergaji bisa gratis.. Tapi sekarang karena banyaknya pebudidaya, serbuk gergaji menjadi memiliki nilai ekonomis. Kemudian berapa harga keekonomisannya..? Pengalaman kami, lebih fair jika serbuk gergaji dibeli dengan ukuran kubikasi. Untuk wilayah kami, harga serbuk gerjadi rata-rata Rp.60.000 hingga Rp.70.000 per m3 nya. Menurut pengalaman kami, per m3 bisa menghasilkan rata-rata 280baglog hingga 300baglog, tergantung ukuran partikelnya. Serbuk gergaji yang lebih halus dapat menghasilkan baglog lebih banyak. Jika dihitung, paling mahal biaya satuan untuk serbuk gergaji adalah Rp.70.000/280 = Rp.250 /baglog.

  2. Kapur

  Kapur biasanya kami tambahkan dengan mencampurkannya ketika menimbun serbuk gergaji. Kebutuhannya sedikit. Per m3 serbuk gergaji hanya dibutuhkan sekitar 2,5kg an. Biayanya sekitar Rp.5000 /m3. Jika per m3 bisa menghasilkan 280 baglog, biaya kapur = Rp.18,-. Ditambah tenaga kerja maksimal Rp.20,-

  

3. Bekatul

  Untuk nutrisi rata-rata, dibutuhkan 100gram per baglognya. Jika harga bekatul Rp.1800/kg, biaya per baglog adalah = Rp.180.

2. Cincin baglog. Harga rata-rata =

  4. Tepung jagung.

  Nutrisi ini bersifat optional. jika ditambahkan, maksimal 30gram per baglog. Jika harga tepung jagung Rp.4000/kg, biaya menjadi Rp.120 /baglog.

  5. Bibit jamur F2.

  Harga bibit F2 per botol rata- rata Rp.7000 untuk diinokulasikan ke sekitar 30 baglog. Jadi beban biayanya= Rp.233,- per baglog. Untuk merata-rata, kami naikkan di kisaran Rp.250,- per baglog. Jika mampu membuat sendiri, maka biayanya bisa dihemat hingga tinggal Rp.75,- per baglog.

  6. Bahan-bahan tambahan Seperti kalsium, gula, air.

  Karena penggunaannya sedikit. Langsung kami lumpsum kan aja di kisaran Rp.100 /baglog. Ini sudah biaya maksimal. Sampai disini kita sudah mendapatkan dua sub biaya jika keterangan tadi ditotal: Sub biaya bahan pendukung maksimal = Rp. 275 /baglog Sub biaya bahan utama

  = Rp. 970 /baglog TOTAL

  = Rp. 1.195 /baglog Beban biaya itu bisa diiritkan lagi menjadi sekitar Rp.900 /baglog jika bibit membuat sendiri dan tidak memakai tepung jagung serta bahan tambahan dalam baglog.

  Biaya Tenaga Kerja

  Biaya tenaga kerja biasanya terdiri atas biaya pencampuran media, pengemasan baglog dan yang kedua adalah biaya inokulasi.

  Untuk pembuatan, pengemasan baglog spesifikasi kerja meliputi:

  • Pencampuran serbuk gergaji dengan bekatul, pengayakan, penambahan kadar air
  • Pengisian campuran tadi ke dalam plastik baglog - Pemadatan lalu diberi cincin.

  Untuk spesifikasi kerja itu rata- rata satu tenaga kerja bisa menghasilkan 100 baglog untuk jam kerja normal yaitu 7 jam. Jika gaji per orang per hari Rp.30.000,- Maka biayanya = Rp.300 /baglog. Jika proses ini bisa secara mekanis menggunakan mesin misalnya untuk pencampuran memakai mixer dan pemadatan memakai mesin, maka pembuatan baglog bisa lebih banyak, mencapai 4x lipatnya. Jadi biaya pencampuran, pengemasan baglog bisa tinggal Rp. 75,- per baglog.

  Untuk inokulasi, pada jam kerja normal (7 jam), satu orang tenaga kerja mampu menginokulasikan sekitar rata-rata 250 baglog. Jadi jika gajinya Rp.30.000,- per hari, biaya tenaga kerja= Rp. 120,- per baglog. Sub total untuk biaya tenaga kerja adalah Rp. 420,- per baglog jika dikerjakan secara manual. Jika pekerja sudah benar-benar trampil, hasil bisa lebih banyak, jadi biaya per baglog bisa di efisienkan lagi hingga Rp.300,- per baglog.

  Biaya Sterilisasi

  Untuk sterilisasi media, beban biayanya sangat variatif dan tergantung volume baglog yang akan diproduksi. Kita dapat mengkreasi sendiri sistem sterilisasinya agar biaya yang dikeluarkan bisa seefisien mungkin.

  Sterilisasi menggunakan drum (maksimal 60 baglog /drum)

  Jika satu kali proses memakai 4 drum dan menggunakan kompor gas/minyak untuk sterilisasi langsung, maka biayanya sangat tinggi. Maka dari itu sistem ini sudah sangat ditinggalkan. Jika menggunakan gas, maka diperlukan setidaknya 2 tabung LPG 12kg. Biaya menjadi Rp.150.000 untuk 240 baglog. Jadi per baglognya = Rp.625,-. Ini terlalu tinggi. Ada yang menggunakan boiler, lalu uapnya dialirkan ke drum tadi. Dengan tenaga uap boiler ini mampu untuk di paralel ke 5 drum. Konsumsi gas hanya 1 tabung LPG 12kg, jadi biayanya Rp. 75.000,- untuk 300 baglog atau Rp.250,- per balgog.

  Jika proses tadi menggunakan kayu bakar, maka memang bisa murah. Untuk sterilisasi 300 baglog hanya membutuhkan kurang dari 1m3 kayu bakar (beli per pikup seharga Rp.75.000 an). Jadi biaya rata-rata Rp. 250,- per baglog.

  Sterilisasi menggunakan steamer

  UKM Jamur Oleh BALITBANG

  beton (kapasitas 1000 baglog) PERTANIAN JATIM, Kediri.

  Keuntungan steamer beton adalah efektif dalam tempat dan Triono Untung Pribadi, Bisnis Jamur pemanasan. Steamer masih mampu Tiram (Penggunaan Rak yg menjaga panas uap hingga 10 jam. Efektif dan Efisien pada Pengalaman kami, jika sudah Kubung Pembesaran), 2013, mencapai suhu 100 derajat C, dan Agro Media Pustaka kompor kami matikan. Suhu itu masih bertahan 2 jam. Lalu setelah 10jam, Yohana Ipuk Sunarmi dan Cahyo S, masih di kisaran 80 derajat C. Usaha 6 Jenis Jamur skala

  Untuk steamer kapasitas 1000 Rumah Tangga, 2013, Penerbit baglog, diperlukan boiler kapasitas Penebar Swadaya 200 liter. Konsumsi energi yang diperlukan kurang lebih 2 tabung gas Nunung MD dan Abbas SD, LPG 12kg. Jadi biayanya Budidaya Jamur Tiram Rp.150.000,- untuk 1000 baglog atau (Pembibitan, Pemeliharaan dan Rp.150,- per baglognya. Pengendalian Hama Penyakit),

  2001, Kanisius

  KESIMPULAN

  Jika seluruh biaya direkap-

  H. Unus S, Budidaya Jamur Tiram, itulasi: 2002, Penerbit Kanisius

  Biaya bahan pendukung dan bahan utama : Rp.1000 /baglog Isnaen W, Budidaya Jamur Konsumsi

  Biaya tenaga kerja : Rp.420,- (Menangguk Untung dari

  Biaya steriliassi : Rp.250,- Budidaya Jamur Tiram dan

  Jadi total biaya = Rp. 1670,- per Kuping), 2010, Penerbit ANDI

  baglog

  Jika untuk produksi massal dan mampu membuat bibit sendiri: Biaya bahan pendukung dan bahan utama: Rp.900,- Biaya tenaga kerja : Rp.200,- Biaya sterilisasi : Rp.150,- Jadi total biaya = Rp.1250,- per

  baglog bahkan lebih rendah lagi

  Beban biaya ini masih bersifat variatif sekali tergantung masing- masing daerah dan kemampuan pebudidaya untuk melakukan inovasi yang bisa mengurangi biaya produksi.

  Daftar Pustaka:

  Tri Wahyudi, Teknologi Budidaya Jamur Tiram, 2013, Pelatihan

Dokumen yang terkait

PENGEREMAN REGENERATIF MOTOR ARUS SEARAH TANPA SIKAT (BLDC) UNTUK MENGISI BATERAI PADA SEPEDA GOWES

1 2 9

OCEAN CURRENTS ENERGY FOR ELECTRICITY GENERATION AND ITS POTENTIAL IN EAST JAVA WATER, INDONESIA

0 0 8

IMPROVEMENT OF TRADITIONAL ESR PERFORMANCE FOR RAPID DETECTION OF FREE RADICALS IN MATERIALS

0 1 5

AUTOMATIC CLUSTERING AND OPTIMIZED FUZZY LOGICAL RELATIONSHIPS FOR MINIMUM LIVING NEEDS FORECASTING

0 0 7

APPLICATION OF TAGUCHI EXPERIMENT FOR THE COMPOSITION OPTIMIZATION OF RAW MATERIAL IN MAKING OF TERRAZO CHAIR

0 0 8

BEHAVIOR CHANGE COMMUNICATION (BCC) CAMPAIGN MANAGEMENT THROUGH NEW MEDIA FOR FIELD OFFICER OF IGAMA AND WAMARAPA HIVAIDS PREVENTION PROGRAM IN MALANG Maya Diah Nirwana1 , Yuyun Agus Riani2 , Sri Handayani3

0 0 8

STUDY OF INSTITUTION MODEL OF MICRO FINANCE TO RAISE CHILDREN OPPORTUNITIES OF POOR FAMILIES FOR HAVING HIGHER EDUCATION: PERCEPTION AND EFFORT OF POOR HOUSEHOLDS

0 0 8

SUFI GOVERNMENT APPROACH FOR PREVENTION OF CORRUPTION IN BUREAUCRACY (STUDY IN MALANG CITY GOVERNMENT) Siti Rochmah1 , Trisnawati2 , Niken Lastiti3

0 0 5

INTRODUKSI CARA-CARA PENGOLAHAN PANGAN YANG BAIK (CPPB) DAN PERALAT AN MEKANIS UNTUK PERBAIKAN PROSES PRODUKSI UKM ROTTERDAM BAKERY INTRODUCTION OF GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) AND MECHANICAL EQUIPMENT TO IMPROVE PRODUCTION PROCESS OF SME ROTTERDAM

0 0 7

APPLIED LAMINATION FIBERGLASS TO PROTECT AND MAINTENANCE WOOD FISHING VESSEL PENERAPAN LAMINASI FIBERGLASS UNTUK MELINDUNGI DAN MEMPERBAIKI PERAHU KAYU DI KABUPATEN GRESIK

0 0 5