INVESTASI SEMENTARA INVESTASI JANGKA PANJANG

  INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

  Mengapa Perusahaan Melakukan Investasi ?

  1. Perusahaan memiliki kelebihan kas yang tidak akan segera diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan.

  2. Untuk memperoleh pendapatan dari hasil investasi.

  3. Alasan Strategik  untuk memiliki pengaruh atas

  perusahaan lain, hingga mengendalikan perush. Lain dgn cara memiliki/menguasai saham-saham yang diterbitkan perusahaan lain tersebut.

  

Pada saat perolehan, perusahaan hrs

mengklasifikasi investasi dalam obligasi dan

saham ke dalam salah satu dari ketiga kelompok

berikut ini : 1.

  Diperdagangkan, yaitu sekuritas yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat.

  2. Tersedia untuk dijual, yaitu sekuritas yang dibeli dan

  dimiliki dengan maksud untuk dijual kembali pada suatu waktu di masa datang (waktunya belum ditentukan).

  3. Dimiliki hingga jatuh tempo, yaitu sekuritas utang

  (obligasi) yang dibeli dengan maksud untuk dimiliki hingga jatuh tempo. OBLIGASI Dimiliki untuk Diperdagangkan 

  Tujuan  untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangkan pendek.

   Dalam akuntansi untuk investasi dalam obligasi yg dimiliki untuk diperdagangkan, perusahaan membuat jurnal untuk mencatat :

  1. Pembelian obligasi

Investasi dicatat sebesar biaya perolehan, yaitu nilai wajar obligasi

pada saat dibeli. Biaya perolehan meliputi harga beli, komisi perantara

(broker), & biaya-biaya lain yg berhub. Dgn pembelian obligasi.

  2. Pendapatan bunga Pendapatan bunga dari obligasi dicatat dalam akun pendapatan bunga obligasi

  3. Penjualan obligasi

PEMBELIAN OBLIGASI

  

  Tgl 1/10/2011 PT Merapi membeli 10 lbr obligasi PT Merbabu dgn nilai nominal Rp1.000.000,00/lbr, bunga 12% dgn tgl bunga 1 Peb dan 1 Agt. Obligasi dibeli dgn nilai kurs 99, ditmbh bunga berjalan 2 bln, biaya komisi perantara & pajak berjumlah Rp150.000.

  Harga kurs 10lbr x 1.000.000 x 99% Rp 9.900.000 Biaya Komisi & Pajak

  Rp 150.000 Biaya perolehan obligasi

  Rp10.050.000 Biaya bunga berjalan 10.000.000x12%x2/12 Rp 200.000 JumlahYg Harus Dibayar

  Rp10.250.000 JURNAL PEMBELIAN TGL 1/10/2011

  

  Investasi – Obligasi 10.050.000

  

  Piutang Bunga Obligasi 200.000

   Kas

  10.250.000 (untuk mencatat pembelian 10 lbr obligasi PT Merbabu)

JURNAL PENCATATAN PIUT BUNGA & PENDPTAN BUNGA

TGL 31/12/2011 10 lbr x 1.000.000 x 12% x 3/12 = 300.000 Piut. Bunga obligasi 300.000

  Pendapatan Bunga Obligasi 300.000 (untuk mencatat bunga 3 bulan yg msh akan diterima)

  

  JURNAL PENERIMAAN BUNGA TGL 1 Peb 2012 Kas 600.000

  Piutang Bunga Obligasi 500.000 Pendapatan Bunga Obligasi 100.000

  JURNAL PENERIMAAN BUNGA TGL 1 Agt 2012 Kas 600.000

  Pendapatan Bunga 600.000

  

  PENJUALAN INVESTASI OBLIGASI Misalkan PT Merapi menjual obligasi PT Merbabu tgl 2 Agustus 2012 dengan kurs 103.Komisi perantara Rp70.000,00.

  Perhitungan : Harga kurs Obligasi (10.000.000x103%) 10.300.000 Biaya Komisi Perantara

  70.000 Hasil Penjualan Bersih

  10.230.000 Biaya Perolehan Obligasi

  10.050.000 Laba Penjualan Obligasi

  180.000

  

  Jurnal mencatat penjualan obligasi 2 Agt 2012 Kas 10.230.000

  Investasi Obligasi 10.050.000 Laba Penjualan Investasi Obligasi 180.000

  Misalkan penjualan obligasi dilakukan tgl 1 Sept 2012 : Pendapatan bunga 10.000.000x12%x1/12 = 100.000 Jurnal penjualan obligasi 1 Sept 2012 : Kas 10.330.000

  Investasi Obligasi 10.050.000 Laba Penjualan Investasi Obligasi 180.000 Pendapatan bunga Obligasi 100.000

OBLIGASI DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO

   Dalam neraca disajikan biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto.

   Contoh soal : tgl 1 Juni 2011, PT Merapi membeli 100 lbr obligasi PT Lawu dgn nilai nominal Rp1.000.000/lbr, kurs 97, ditmbh bunga berjalan dan komisi perantara Rp800.000. tkt obligasi 9%, dgn tgl bunga 30 Juni & 31 Des.Tgl jth tempo 31 Des 2015.

  Harga kurs obligasi (100.000.000x97%) 97.000.000 Komisi Perantara 800.000 Harga Perolehan Obligasi

  97.800.000 Bunga Berjalan 5/12x100.000.000x9% 3.750.000 JumlahYg Hrs Dibayar

  101.550.000 

  Jurnal yg dibuat : Investasi Obligasi 97.800.000 Piutang Bunga Obligasi 3.750.000 Kas

  101.550.000 Tgl 30 Juni 2011, PT Merapi menerima pembayaran bunga utk 6 bulan dari PT Lawu sebesar Rp4.500.000 (100.000.000x6/12x9%), jurnal sbb : Kas 4.500.000

  Piutang bunga obligasi 3.750.000 Pendapatan bunga 750.000

  

  Penjelasan diatas bahwa pada waktu obligasi dibeli, perush tidak mendebet diskonto ke akun khusus & investasi dicatat dalam akun investasi dlm obligasi sebesar biaya perolehan Rp97.800.000,00. Pada tgl jatuh tempo (31 Des 2015) PT Merapi akan menerima pelunasan dr PT Lawu sebesar Rp100.000.000. ini berarti dalam transaksi pembelian PT Merapi akan memperoleh keuntungan diskonto sebesar Rp2.200.000 (100.000.000-97.800.000). Keuntungan ini harus diamortisasi selama 55 bulan (1 Juni 2011 s/d 31 Des 2015) 2.200.000 : 55 = 40.000.

  

  Jurnal yg dibuat tgl 30 Juni 2011 : Investasi Obligasi 40.000

  Pendapatan Bunga 40.000

  

  Sehingga bila kedua jurnal (bunga dan diskonto) digabung maka sbb : Kas

  4.500.000 Investasi Obligasi 40.000

  Piutang Bunga Obligasi 3.750.000 Pendapatan bunga

  790.000

  • • Tgl 31 Des 2011, PT Merapi akan menerima bunga tengah

  tahun sebesar Rp4.500.000. Pada saat yg sama PT Merapi juga akan melakukan amortisasi diskonto untuk 6 bulan (40.000x6 bln) sehingga jurnal nya adalah sbb : Kas

  4.500.000 Investasi Obligasi 240.000

  

Pada saat Pelunasan Obligasi

  31 Desember 2015 Kas 100.000.000

  Investasi Obligasi 100.000.000

INVESTASI DALAM SAHAM

  

Pemilikan Investor Perkiraan Pengaruh Atas Pedoman Akuntansi

Dalam Saham Biasa Investee Perusahaan Investee

Kurang Dari 20% Tidak Signifikan Metode Biaya Perolehan

Antara 20% dan 50% Signifikan Metode Ekuitas Lebih dari 50% Mengendalikan Laporan Keuangan Konsolidasi

PEMILIKAN SAHAM KURANG DARI 20%

  

  PENCATATAN PEMBELIAN SAHAM Misalkan tgl 1 April 2011, PT Merapi membeli 3000 lbr saham PT Kerinci yg bernilai nominal Rp3.500/lbr (pemilikan 10%), biaya komisi perantara & pajak untuk transaksi pembelian tsb adalah Rp250.000,00. Harga saham (3000x3500) 10.500.000 Biaya Komisi Perantara

  250.000 Biaya Perolehan Saham (3000 lbr) 10.750.000 Jurnal 1/4/2011 Investasi Saham 10.750.000

PEMILIKAN SAHAM KURANG DARI 20%

  

  Pencatatan Penerimaan Dividen Misalkan pada tanggal 30 Juni 2011, PT Merapi menerima dividen dari PT Kerinci Rp450.000 (satu lembar saham mendapat dividen sebesar Rp150,00). Jurnal 30 Juni 2011 Kas 450.000

  Pendapatan Dividen 450.0000

PEMILIKAN SAHAM KURANG DARI 20%

   Penjualan Investasi Dalam Saham

Misalkan tgl 15 September 2011, PT Merapi menjual seluruh saham PT

  

Kerinci dgn harga Rp4.000/lbr. Dlm transaksi tsb PT Merapi harus

membayar biaya komisi perantara dan pajak sebesar Rp280.000. Harga jual saham (3000x4.000) 12.000.000 Dikurangi Biaya Komisi Perantara & Pajak 280.000 Hasil penjualan saham

  11.720.000 Biaya Perolehan Saham 10.750.000 Laba Penjualan Saham

  970.000 Jurnal 15/9/2011 Kas 11.720.000 Investasi Saham 10.750.000

  Laba Penjualan Investasi Saham 970.000 PEMILIKAN SAHAM ANTARA 20% DAN 50% 

  Pencatatan Pembelian Investasi Saham Tgl 1 Januari 2011, PT Serayu membeli 30% saham biasa yg diterbitkan PT Citarum seharga Rp120.000.000. PT Serayu akan mencatat transaksi ini dgn jurnal sbg berikut : Investasi Saham 120.000.000

  Kas 120.000.000 PEMILIKAN SAHAM ANTARA 20% DAN 50% 

  Pencatatan Pendapatan dan Dividen

Tahun 2011 PT Citarum melaporkan laba bersih sebesar Rp100.000.000. Pada

tanggal 31 Desember 2011 itu juga PT Citarum mengumumkan dan membayar

dividen tunai sebesar Rp40.000.000. PT Serayu akan mencatat hal-hal sebagai

berikut :

1) Pendapatan sebesar 30% dari laba bersih PT Citarum

(30%x100.000.000=30.000.000)

2) Pengurangan dalam akun investasi sebesar dividen tunai yang diterima

(30%x40.000.000=12.000.000) Jurnal 31/12/11 Investasi Saham 30.000.000 Pendapatan investasi Saham 30.000.000 Kas 12.000.000 Investasi Saham 12.000.000

PEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 50%

  

  Perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasa yang diterbitkan perusahaan lain disebut perusahaan induk.

  

  Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan induk disebut perusahaan anak (afiliasi).

  

  Apabila perusahaan memiliki saham biasa perusahaan lain lebih dari 50%, maka perusahaan tersebut biasanya menyusun laporan keuangan konsolidasian.

SEKURITAS DIPERDAGANGKAN

   Dengan maksud dijual kembali dalam jangka pendek (biasanya kurang dari 1 bulan)

   Sekuritas dilaporkan sebesar nilai wajar dan melaporkan perubahan dari biaya perolehan sebagai bagian dari laba bersih.

   Sekuritas diperdagangkan dilaporkan dalam neraca sebagai aset lancar.

  Investasi Biaya Perolehan NilaiWajar Laba (Rugi) Belum direalisasi ObligasiABC 50.000.000 48.000.000 -2.000.000 Saham XYZ 90.000.000 99.000.000 9.000.000

SEKURITAS DIPERDAGANGKAN

  

  Jurnal 31/12/11 Penyesuaian Pasar Diperdagangkan 7.000.000

  Laba Belum Direalisasi 7.000.000

SEKURITAS TERSEDIA TERJUAL

   Dengan maksud dijual kembali dalam jangka masa yang akan datang, jika akan dijual tahun depan maka disajikan sebagai aset lancar, namun bila dijual lebih dari satu tahun maka disajikan sebagai aset tak lancar.

   Pelaporan laba (rugi) belum direalisasi dilaporkan sebagai komponen tersendiri dalam ekuitas pemegang saham

  Investasi Biaya NilaiWajar Laba (Rugi)

Perolehan Belum

direalisasi

  ObligasiABC 93.537.000 103.600.000 10.063.000 Saham XYZ 200.000.000 180.400.000 (19.600.000)

SEKURITAS TERSEDIA TERJUAL

   Laba atau rugi belum direalisasi – Ekuitas 9.357.000 Penyesuaian Pasar –Tersedia Dijual 9.357.000

  SOAL 

  Tanggal 30 Juni, PT Majapahit membeli obligasi berbunga 9% PT Singasari dgn kurs 92,25 sbg investasi jangka pendek.

  Nilai jatuh tempo obligasi adalah Rp20.000.000. PT Singasari membayar bunga setiap tanggal 31 Maret dan tanggal 30 September.

  

  Buatlah :

  

  Pembelian obligasi sebagai investasi jangka pendek

  

  Penerimaan bunga tengah tahunan pada tanggal 30 September

  

  Pendapatan bunga yang terutang pada tanggal 31 Desember SOAL 

  PT kusuma tanggal 18 Maret 2012 membeli 15% dari saham biasa PT Fortuna yang seluruhnya berjumlah 200.000 lbr dengan biaya perolehan Rp13.000/lembar. Pada tanggal 30 Juni PT Fortuna mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp60.000.000. Pada tanggal 31 Desember, PT Fortuna melaporkan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp122.000.000. Tanggal 31 Desember harga pasar saham PT Fortuna adalah Rp15.000/lbr. Saham tersebut diklasifikasikan sebagai sekuritas tersedia dijual.

   Buat jurnal yang diperlukan selama tahun 2012.