BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh intellectual capital disclosure, Asimetri informasi dan ukuran perusahaan Terhadap cost of equity capital dengan Kepemilikan manajerial sebagai Variabel moderating - Perbanas Institutional Repository

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Laporan keuangan perusahaan merupakan media penyalur informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dan stakeholder yaitu terkait dengan informasi posisi keuangan, kinerja dan arus kas yang bertujuan untuk pengguna laporan dalam membuat keputusan serta untuk pertanggungjawaban manajemen. Dalam laporan keuangan, modal perusahaan disajikan pada sisi pasiva dimana terdapat informasi perusahaan mendapatkan sumber dana. Dana yang diperoleh perusahaan umumnya dari modal sendiri dan dari luar perusahaan (modal asing). Upaya perusahaan untuk menghimpun dana sebagai modal operasional perlu dilakukan secara cermat, hal ini bertujuan untuk meminimalkan besarnya cost of capital perusahaan. Dilihat dari perekonomian Indonesia saat ini semakin besar cost of

  

capital yang dikeluarkan oleh perusahaan maka terdapat resiko yang besar dalam

  berinvestasi, karena aktivitas perusahaan akan semakin rendah dalam melakukan penawaran umum saham dan pencarian sumber dana.

  Muazaroh et al. (2014) menyatakan bahwa sumber pembiayaan perusahaan dapat diperoleh dari: (1) sumber internal yaitu: hasil akumulasi laba (laba ditahan) yang merupakan komponen dari modal sendiri (ekuitas) disamping modal disetor dan (2) sumber eksternal yaitu: hutang yang disebut dengan modal asing dan penanaman modal dari pemilik yang sering disebut dengan modal disetor. Penggunaan dana dari berbagai sumber tersebut dapat menimbulkan biaya bagi perusahaan, karena setiap investor yang menanamkan dana dalam perusahaan meninginkan hasil pengembalian atas investasi tersebut. Biaya yang timbul dalam penggunaan dana disebut biaya modal (cost of capital). Botosan (2006) mengemukakan bahwa cost of equity capital merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan berupa tingkat pengembalian yang diharapkan (rate of return) oleh investor atas investasi modal yang diberikan kepada perusahaan. Cost of equity

  

capital dapat dihitung atas sumber dana jangka panjang, yaitu: hutang, saham

preferen, saham biasa dan laba ditahan.

  Brigham dan Houston (2011:12) menyatakan biaya ekuitas yang di peroleh dengan laba ditahan lebih rendah daripada menerbitkan saham baru, yang berarti perusahaan menahan sebagian atau seluruh laba untuk digunakan sumber pembiayaan (opportunity cost) yang merupakan tingkat pendapatan yang diperoleh jika laba ditahan tersebut diinvestasikan pada sekuritas lain. Semakin rendah cost of equity capital yang dikeluarkan perusahaan maka pandangan investor akan semakin baik karena resiko pengembalian dalam berinvestasi akan menurun.

  Terdapat beberapa fenomena berdasarkan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Cimb Niaga Tbk menyetujui tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2016. Laba sebesar Rp. 2,08 trilun akan digunakan untuk memperkuat modal perusahaan. Kasus ini dirasakan juga oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk tidak membagian bersih tahun 2016 sebesar Rp. 64,81 miliar. Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito menjelaskan bahwa seluruh laba yang didapat perseroan pada tahun 2016 menjadi laba ditahan yang digunakan untuk mengembangkan kinerja perusahaan. Berdasarkan beberapa fenomena diatas bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia masih dalam pengembangan untuk memperbaiki kinerja perusahaan terkait tentang cost of equity capital perusahaan.

  Berikut peneliti menyajikan sampel data awal cost of equity capital perusahaan yang pernah terdaftar di Indeks LQ 45 dalam berbagai sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan pengukuran menggunakan laba ditahan (cost of retained earning).

  Tabel 1.1 DATA AWAL COST OF EQUITY CAPITAL No. Sektor cost of equity capital

  2012 2013 2014 2015 2016

  1. Sektor Manufaktur 0.0513 0.054 0.0578 0.0613 0.0559 Industri Barang

  Konsumsi

  2. Sektor Manufaktur 0.0469 0.0445 0.0538 0.0558 0.0517 Industri Dasar dan

  Kimia

  3. Sektor Keuangan 0.0586 0.057 0.0684 0.0821 0.0775 Perbankan

  4. Sektor Property 0.038 0.0434 0.0442 0.0466 0.035 dan Real Estate Sumber: Laporan Keuangan dan Data Historis Harga Saham, diolah

  Dilihat dari pengukuran diatas terjadi fluktuasi yang cenderung semakin tinggi yang berarti perusahaan dapat menurunkan nilai di mata para investor karena cost of equity capital merupakan konsep yang penting dalam perusahaan layak atau tidak. Penelitian ini penting dilakukan karena jika cost of

  

equity capital semakin tinggi maka tingkat resiko yang ditanggung para investor

  juga semakin tinggi dalam mendapatkan pengembalian dana salah satunya berupa dividen sehingga dapat mengurangi nilai perusahaan. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor salah satunya oleh intellectual capital disclosure, karena laporan ini tidak diwajibkan tetapi pengungkapan modal intelektual ini diperlukan dalam rangka memberikan penyajian yang wajar dan relevan sehingga tidak menimbulkan asimetri informasi antara pembuat dan pengguna laporan. Hal ini sesuai dengan signaling theory dan resource based theory yang menjelaskan beberapa alasan perusahaan melakukan dorongan untuk memberikan asimetri informasi ke pihak eksternal sehingga perusahaan akan medapatkan keunggulan kompetitif apabila suatu perusahaan memiliki sumber daya yang unggul seperti

  intellectual capital.

  Setelah munculnya PSAK No.19 (revisi 2000) mengenai asset tak berwujud, intellectual capital di Indonesia mulai berkembang. PSAK No. 19 menyebutkan bahwa l aset yang tak berwujud l merupakan aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud l fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI 2007). Hal tesebut dapat dikarenakan kondisi intellectual capital disclosure di Indonesia yang belum sepenuhnya diatur sehingga pengungkapan informasi terkait modal intelektual masih minim dan bersifat sukarela sehingga jika semakin rendah pengungkapan

  Li et al. (2012) mengungkapkan di dalam penelitiannya bahwa pengungkapan modal intelektual merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi jumlah keuntungan dan biaya suatu perusahaan. Modal intelektual sebagai asset tak berwujud dapat di nilai melalui pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dan terdapat komponen modal intelektual dalam tiga kategori, meliputi human capital, relational capital dan structural capital.

  Putri dan Nova (2015) berpendapat human capital merupakan modal sumber daya manusia yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan kompetensi untuk solusi dalam menjalankan bisnis. Selain itu hubungan antar pihak eksternal juga perlu di perhatikan yaitu relational capital yaitu hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pihak eksternal serta structural capital yang merupakan kemampuan perusahaan untuk mendukung usaha karyawan menghasilkan kinerja yang optimal, produktif, efektif dan inovatif. Dapat disimpulkan bahwa pengungkapan komponen intellectual capital disclosure ini dapat menyebabkan

  cost of equity capital yang dikeluarkan perusahaan semakin rendah.

  Boujelbene dan Affes (2013) di dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh masing-masing komponen intellectual capital terhadap

  

cost of equity capital perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Indeks SBF Bursa

  Efek Prancis. Hasil penelitian tersebut terdapat hubungan signifikan negatif antara pengungkapan intellectual capital (human capital dan structural capital) dengan

  

cost of equity capital . Namun komponen relational capital tidak berpengaruh

terhadap cost of equity capital.

  Barus dan Siregar (2014) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara intellectual capital . disclosure terhadap cost . of capital dengan mengunakan sampel perusahaan manufaktur di bidang teknologi. Namun komponen structural capital memiliki pengaruh negatif terhadap cost of equity, sedangkan human capital dan relational capital tidak berpengaruh negatif terhadap cost of equity. Pada penelitian Putri dan Nova (2015) menyatakan bahwa hanya human capital yang berpengaruh terhadap cost of equity capital, sedangkan komponen lainnya seperti relational capital dan structural capital tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital sehingga penelitian terkait yaitu intellectual capital disclosure tidak bepengaruh terhadap cost of equity capital.

  Selain itu asimetri informasi dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi cost of equity capital suatu perusahaan. Asimetri informasi merupakan suatu kondisi dimana satu pihak memiliki informasi lebih banyak dibandingkan pihak lainnya. Hal ini didukung dengan teori keagenan yaitu agen memiliki akses informasi langsung terhadap informasi perusahaan dan agen dapat menutupi informasi dari prinsipal untuk keuntungan pribadi. Asimetri informasi ini dapat terjadi karena terdapat perbedaan antara kepentingan pihak manajemen dengan kepentingan para pemilik modal. Semakin tinggi asimetri informasi perusahaan juga akan menyebabkan cost of capital yang tinggi. Ratri dan Ahmad (2015) menyatakan bahwa asimetri informasi dan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital, sedangkan dalam penelitian Rini dan Nita (2016) menyatakan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena terdapat hasil yang tidak konsisten pada penelitian sebelumnya.

  Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi investor dalam menentukan tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan, karena ukuran perusahaan merupakan ukuran ketersedian informasi. Penelitian Lisa dan Yasser (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap cost of equity

  

capital , yaitu semakin besar ukuran perusahaan maka akan menurunkan cost of

equity capital perusahaan tersebut. Perusahaan besar biasanya memiliki total

  aktiva yang besar sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Selain investor kreditur juga lebih percaya untuk meminjamkan modalnya kepada perusahaan besar karena risiko atas kegagalan kredit akan semakin kecil, sedangkan dalam penelitian penelitian Purwaningtias dan Surifah (2015) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap cost of equity capital. Ini menunjukkan semakin besar perusahaan maka akan semakin tinggi cost of equity capital. Hal tersebut disebabkan karena ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap cost of equity capital, perusahaan berskala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena terdapat hasil yang tidak konsisten.

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating, yaitu merupakan variabel yang dapat mempengaruhi hubungan antara intellectual capital disclosure, asimetri informasi dan ukuran manajerial sebagai pemegang saham mayoritas dapat menurunkan cost of equity

  

capital . Kepemilikan manajerial dapat diartikan sebagai pemegang saham yang

berpengaruh dan memiliki kebijakan dalam pengambilan keputusan.

  Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini penting dilakukan karena terdapat hasil yang tidak konsisten atas pengaruh intellectual

  

capital disclosure , asimetri informasi dan ukuran perusahaan terhadap cost of

equity capital . Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian

  sebelumnya yang menggunakan komponen pengungkapan modal intelektual

  

(human capital, structural capital, relational capital) , asimetri informasi dan

  ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital namum yang membedakan dari penelitian ini yaitu dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi dan menggunakan sampel perusahaan yang tercatat di Indeks LQ 45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 1 Februari 2014 - 1 Januari 2017. Alasan peneliti menggunakan perusahaan Indeks LQ 45 adalah karena perusahaan tersebut dapat dibandingkan dengan kriteria perusahaan yang memiliki nilai transaksi tertinggi di pasar regular dalam dua belas bulan terakhir serta memiliki kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan yang tinggi. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Intellectual Capital

  

Disclosure, Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Cost of

Equity Capital Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel

Moderating .

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah pengungkapan intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap

  cost of equity capital ? 2.

  Apakah pengungkapan komponen human capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

  3. Apakah pengungkapan komponen structural capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

  4. Apakah pengungkapan komponen relational capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital?

  5. Apakah asimetri informasi berpengaruh signifikan terhadap cost of equity

  capital ? 6.

  Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap cost of equity

  capital ? 7.

  Apakah kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara intellectual

  capital terhadap cost of equity capital? 8.

  Apakah kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara asimetri informasi terhadap cost of equity capital?

  9. Apakah kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital?

1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Menganalisis pengaruh pengungkapan intellectual capital terhadap cost of equity capital .

  2. Menganalisis pengaruh pengungkapan komponen human capital terhadap cost of equity capital.

  3. Menganalisis pengaruh pengungkapan komponen structural capital terhadap cost of equity capital.

  4. Menganalisis pengaruh pengungkapan komponen relational capital terhadap cost of equity capital.

  5. Menganalisis pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital.

  6. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital.

  7. Menganalisis pengaruh pengungkapan intellectual capital terhadap cost of

equity capital dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi.

  8. Menganalisis pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi.

  9. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi.

1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak diantaranya adalah pihak-pihak sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai sarana pengembangan teori dan ilmu pengetahuan secara teoritis serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan pembahasan penelitian.

  2. Manfaat Praktis yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak diantaranya, bagi perusahaan untuk lebih mengembangkan pengungkapan intellectual capital dan meminimalkan asimetri informasi agar dapat menambah nilai bagi perusahaan terutama untuk pertimbangan para investor. Serta bermanfaat untuk menjadi wacana dan literatur terkait topik penelitian.

1.5 Sistematika Penulisan

  Penelitian ini terdiri dari beberapa bagian penulisan sebagai berikut:

  Bab I: Pendahuluan Pada bagian ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan

  masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

  Bab II: Tinjauan Pustaka Pada bagian ini menjelaskan hal-hal yang terkait dengan penelitian

  terdahulu, landasan teori yang membahas tentang intellectual capital , asimetri informasi, ukuran perusahaan, cost of equity capital, dan

  disclosure

  kepemilikan manajerial serta kerangka pemikiran dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian.

Bab III: Metode Penelitian Pada bagian ini menjelaskan tahapan-tahapan penelitian, penjelasan dan

  pengukuran variabel, batasan penelitian, definisi operasional, sampel dan teknik pengambilan sampel, data, sumber data dan metode pengumpulan data, serta metode analisis data.

  Bab IV: Gambaran Subyek Penelitian dan Analisis Data Bab ini membahas tentang populasi penelitian dan mengenai analisis data seperti analisis deskriptif, asumsi klasik, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Bab V: Penutup Bab ini membahas tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian,

  dan saran saran yang merupakan implikasi penelitian baik bagi pihak-pihak yang terkait dengan hasil penelitian maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan utamanya untuk peneliti selanjutnya.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh risiko usaha terhadap capital adequacy ratio (car) pada bank umum swasta nasional devisa - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh likuiditas, kualitas aktiva, sensitivitas pasar, efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital Adequacy ratio pada bank umum swasta Nasional devisa - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh return on equity, quick ratio dan debt To equity ratio terhadap return saham Pada perusahaan farmasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage terhadap nilai perusahaan - Perbanas Institutional Repository

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur Di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 1 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh capital intensity, leverage, kepemilikan Institusional, dan profitabilitas terhadap Penghindaran pajak - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, capital intensity, preferensi risiko eksekutif, dan leverage terhadap Penghindaran pajak - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh kepemilikan institusional, ukuran perusahaan dan kebijakan dividen terhadap Kebijakan hutang pada perusahaan Manufaktur di bursa efek Indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

Pengaruh profitabilitas, struktur modal, intellectual capital dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2012–2016 - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh profitabilitas, struktur modal, intellectual capital dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2012–2016 - Perbanas Institutional Reposit

0 0 11