MAKALAH ETIKA BISNIS UMKM KEL

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH Etika Bisnis
Dibina oleh Nuraidya Fajariah, S.E, M.M.

Oleh :
Kelompok : 4
Kelas : 2A-10
Alfrida Zen

16130210689

Fenti Andriyani

16130210649

Ina Istiana

16130210718

Titis Heri Kristiawan


16130210687

Wahyu Ardiansyah

16130210695

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap orang pasti ingin menjadi Bos di bisnis atau usaha-nya
sendiri.Hanya orang-orang yang berpikiran sempit-lah yang seumur hidup ingin
menjadi orang gajian.
Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah satu diantaranya dengan membuat
sebuah cikal-bakal bisnis yang diharapkan mampu mengembangkan daya

kreativitas dan inovasi. Hal ini sangat membutuhkan keberanian yang luar biasa.
Hanya orang bernyali besar-lah yang mampu meng-gelontorkan sejumlah dana
demi sebuah harapan yang belum pasti.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam
tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus
dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan
mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
Peluang usaha di depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang.
Inilah yang melatarbelakangi berdirinya sebuah tempat makan berbasis one stop
for bakso.
1.2 Rumusan Penelitian
1. Apa yang dimaksud dengan UMKM ?
2. Bagaimana cara mengelola UMKM ?
3. Apa saja Kekuatan dan Kelemahan UMKM ?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tentang pengertian UMKM.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola UMKM

3. Untuk mengetahui tentang kekuatan dan kelemahan UMKM.
1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengetahuan mengenai pengertian UMKM.
2. Memberikan pengetahuan mengenai cara mengelola UMKM.
3. Memberikan pengetahuan mengenai kelemahan dan kekuatan UMKM.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
Usaha kecil memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 Milyar, berdiri
sendiri bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau
berskala besar, berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha
yang tidak berbadan hukum, termasuk koperasi (Manurung, 2005:13).
2.2 Cara Mengeolola UMKM
Empat aspek yang perlu diperhatikan dalam mengelola UMKM, yaitu:
1. Aspek Pengelolaan Keuangan

2. Aspek Pengelolaan SDM
3. Aspek Pengelolaan Operasional
4. Aspek Pengelolaan Pemasaran
2.3 Kekuatan dan Kelemahan UMKM
Kekuatan:


Kebebasan untuk bertindak.



Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat.



Peran serta dalam melakukan usaha/tindakan.

Kelemahan:



Modal dalam pengembangan terbatas.



Sulit untuk mendapatkan karyawan.



Relatif lemah dalam spesialisasi.

dengan upaya penumbuh kembangan UMKM dan juga berfungsi untuk mencari
solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang
dihadapi oleh UMKM.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Salah satu jenis UMKM, yaitu Usaha Kecil Menengah Fotokopi dan bakso.
3.2 Data Penelitian
Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari usaha yang menjadi

objek penelitiannya berupa hasil wawancara yang dilakukan

penulis kepada

pemilik UMKM dan pekerja pada UMKM tersebut sehubungan dengan data yang
diperlukan dan hasil observasi penulis pada UMKM tersebut.

3.3 Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan (observasi)
Meninjau dan mempelajari secara langsung UMKM Fotokopi dan UMKM Bakso
agar

memperoleh

data yang diperlukan sehubungan masalah yang

sedang

diteliti.
2. Wawancara (interview)

Yaitu menanyakan langsung kepada pemilik UKM Fotokopi dan UKM Bakso
pihak yang menangani operasi yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Profil Objek Penelitian
A. Profil UMKM Fotokopi (Sinar fotokopi)
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2010 Mas Sikta membuka usaha fotokopi. Dia memilih usaha
tersebut karna menurutnya usaha fotokopi sangat menjanjikan apalagi letaknya
yang strategis dekat dengan universitas, sekolahan dan lingkungan sekitar. Juga
dapat memudahkan masyarakat untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya
seperti: print, copy, jilid, ketik, design.
Kini, usaha yang dirintis oleh mas sikta berkembang hingga dia bisa
membuka 3 cabang fotokopi di wilayah Kediri dan Pare.

Mas Sikta juga

mempunyai 6 pegawai yang ia pekerjakan namun jelang tahun 2016 mas sikta

memberikan tanggung jawab dari salah satu fotokopinya Yang terletak diselatan
Universitas islam Kediri, kepada pegawainya yang bernama Mas Mifta untuk
dapat mengembangkan fotokopinya tersebut.
1.2 Alamat Usaha
Usaha fotokopi yang bernama “Sinar Fotokopi” dan berada di Jl.Sersan
Suharmaji Kediri. (selatan UNISKA-Kediri).
1.3 Waktu Operasional
Waktu operasional dari tempat fotokopi ini dimulai pukul 08.00 hingga
pukul 17.00 wib. Waktu dapat berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekitar.

1.4 Anggaran dana
Anggaran modal
Modal awal dalam mendirikan “Sinar Fotokopi” sebesar Rp.150.000.000 untuk
membeli:
 4 mesin fotokopi
 4 komputer
 3 printer
 2 etalase
 Kertas fotocopy serta beberapa alat-alat tulis

Anggaran gaji pegawai
Untuk menggaji karyawan “Sinar Fotocopy” mengeluarkan dana sebesar
Rp.700.000/bulan.
Anggaran pendapatan Rp 800.000,-/minggu

1.5 Penyelesaian Masalah
Pada kasus fotokopi “Sinar Fotokopi” jika terjadi kesalahan dalam mencetak atau
mengkopi maka kertas bekas yang digunakan akan dijual ke tempat rongsokan
atau pengelolaan barang bekas, dan sisanya dapat diolah menjadi notes.
1.6 Variasi jasa dan harga
Jasa-jasa yang telah ditawarkan oleh “Sinar Fotocopy” terdiri dari berbagai
macam spesifikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem harga yang jelas dan
disesuaikan dengan standar tarif yang ada sehingga memudahkan para pelanggan
dalam melakukan order. Variasi jasanya adalah sebagai berikut :
a. Fotokopi
- Kertas putih
· Berat 60 gram : Rp 80 per lembar

· Berat 70 gram : Rp 90 per lembar
· Berat 80 gram : Rp 100 per lembar

- Kertas buram : Rp 60 per lembar
- Kertas warna : Rp 120 per lembar
- Kertas transparan : Rp 1000 per lembar
b. Print
- Tinta hitam
· Kertas putih : Rp 300 per lembar
· Kertas buram : Rp 250 per lembar
· Kertas warna : Rp 320 per lembar
· Kertas transparan : Rp 1500 per lembar
- Tinta warna
· Kertas putih : Rp 1200 per lembar
· Kertas buram : Rp 1000 per lembar
· Kertas warna : Rp 1500 per lembar
· Kertas transparan : Rp 2500 per lembar
c. Jilid
- Lakban soft cover : Rp 2000 per buku
- Spiral hard cover : Rp 3000 per buku
d. Ketik
- Tanpa jangka waktu : Rp 2000 per lembar
- Dengan jangka waktu : Rp 2500 per lembar


e. Laminating : Rp 250 per cm
f. Pressmika : Rp 250 per cm
g.Design : harga relative tergantung tingkat kesulitan
1.7 CSR
Positif
a. Memberi Pelayanan yang ramah, sopan, dan memuaskan.
b. Dalam segi harga yang lebih murah dibandingkan tempat lain.
c. Dengan 4 mesin Fotocopy, 3 PC, 3 Printer agar lebih cepat dan nyaman.
Negatif
Lama pekerjaannya disebabkan keterbatasannya karyawan yang tidak sebanding
dengan banyaknya konsumen.

B. Profil UMKM Bakso Ryo (Depan Kampus Uniska-Kediri)
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2008 Pak Hariono membuka usaha bakso. Pak Hariono
bersama istri nya membuka usaha tersebut dengan tempat yang mengontrak yaitu
bukan tempat milik sendiri. Bakso yang berdiri di depan kampus Uniska ini
sampai sekarang sudah memiliki dua orang karyawan yang bernama Ulfa dan
Anik. Pekerjaan kedua orang karyawan itu (serabutan) yaitu jika salah satu
menyajika bakso maka salah satu nya menjadi kasir atau pun sebalik nya. Tidak
hanya menyajikan bakso dan menjadi kasir tapi juga bertugas mencuci piring yang
kotor. Jam kerja karyawan ini pun berbeda yaitu jika Ulfa dari jam 05.00 WIB
sampai 21.00 WIB.
1.2 Alamat usaha
Usaha Bakso yang bernama “Bakso Ryo” berada di Jl.Sersan Suharmaji Kediri
(depan UNISKA).

1.3 Waktu Operasional
Waktu operasional dari tempat bakso ini dimulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00
WIB. Waktu dapat berubah tergantung masih ada pembeli atau tidak.
1.4 Anggaran Dana
Modal awal Bakso Ryo adalah 10 juta, untuk membeli :
bahan bahan pembuatan bakso dan alat perlenkapan untuk pembuatan bakso.
1.5 Penyelesaian Masalah
Dalam kasus “bakso Ryo” jika masih terdapat bahan yang sisa, maka yang diatur
adalah masalah pembelanjaan. Pemilik

hanya akan berbelanja bahan yang

dibutuhkan saja karena bahan yang masih sisa telah dimasukkan ke dalam freezer
sehingga akan tahan lama.
1.6 CSR
Positif
a. Memberikan pelayanan yang ramah dan sopan, sehingga pelanggan yang
datang merasa nyaman.
b. Makanan yang disajikan harus makanan yang terbaik, baik dari segi rasa,
kebersihan dan kesehatan, sehingga tidak ada satu pelanggan pun yang merasa
dirugikan.
c. Tempat dan fasilitas dibuat senyaman mungkin dengan menyediakan tempat
makan di dalam dan di luar serta dilengkapi dengan TV, Musik, dan Kipas
Angin yang mendukung konsumen untuk lebih nyaman dan rilexs.
d. Memberikan THR kepada karyawan.
e. Memberikan harga yang lebih murah daripada penjual lain.
Negatif
Jika banyaknya pelanggan yang datang terkadang karyawan akan kuwalahan
dalam melayani pelanggan sehingga dalam penyajian akan lebih lama.

DOKUMENTASI
A. UMKM Fotokopi “Sinar Fotokopi”.

B. UMKM Bakso “Ryo”