FILOSOFI PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA I

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan,
karena di dalam alam kemerdekaan itulah kita akan dapat berjuang mencapai
tujuan hidup berdasarkan prinsip-prinsip yang telah kita letakkan.
Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan bukan sekedar untuk merdeka, akan
tetapi kemerdekaan Indonesia diproklamasikan untuk menciptakan keadaan
yang memberi kemungkinan bagi bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita
hidupnya berdasarkan prinsip-prinsip yang hidup di dalam kalbu. Oleh karena
itu, Bung Karno menyebut kemerdekaan sebagai “jembatan emas” untuk
mencapai cita-cita nasional Indonesia.
Dari kutipan di atas jelas dapat kita ketahui bahwa di dalam Deklarasi
Kemerdekaan yang tertuang sebagai Pembukaan UUD 1945 kita akan dapat
menemukan falsafah, pedoman, dasar-dasar kebangsaan dan kenegaraan, serta
kepribadian bangsa Indonesia. Dalam Deklarasi Kemerdekaan itulah kita akan
dapat menemukan “raison d’etre” (alasan keberadaan/ eksistensi) bangsa
Indonesia. Dengan demikian seluruh arah dan tujuan, serta tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara harus merupakan turunan (derivasi) serta penjabaran
dari Pembukaan UUD 1945.
Setiap perjuangan untuk mencapai cita-cita luhur selalu akan

dihadapkan kepada berbagai tantangan. Demikian pula perjuangan bangsa
Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaannya. Berbagai tantangan
telah datang menghantam, baik dari luar maupun dari dalam. Ketika hantaman
secara fisik tidak mampu merontokkan perjuangan bangsa Indonesia, mereka
berusaha membunuh pemahaman, kesadaran serta penghayatan bangsa
Indonesia

atas

cita-cita

Proklamasi

Kemerdekaannya

dengan

cara

mengaburkan, membelokkan serta merusak makna Deklarasi Kemerdekaan.


1

Guna menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan usaha kita dengan
sungguh-sungguh untuk dapat memahami makna Deklarasi Kemerdekaan.
Dengan memahami makna yang terkandung dalam Deklarasi
Kemerdekaan, meskipun dalam tulisan ini hanya akan membahas pokokpokoknya, kita akan dapat menentukan arah yang benar serta mencegah,
setidak-tidaknya mengerti atas terjadinya penyimpangan-penyimpangan, baik
yang bersifat fundamental, konseptual maupun operasional, baik terbuka
maupun terselubung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna pembukaan UUD 45 alinea I ?
2. Apa hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Proklamsi 17 Agustus
1945?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna pembukaan UUD 45 alinea I.
2. Untuk mengetahui hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Proklamsi
17 Agustus 1945.

2


BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan RI Tahun 1945
Pembukaan UUD mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
bangsa-bangsa yang beradab diseluruh muka bumi. Kalimat di dalam Pembukaan
UUD tersebut antara lain “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan”.
1. Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Di dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 termuat unsur-unsur seperti
yang diisyaratkan bagi adanya suatu tertib hukum yaitu “kebulatan dari
keseluruhan peraturan hukum”. Adapun syarat-syarat yang dimaksudkan
mencakup hal-hal berikut :
a. Adanya kesatuan objek (penguasa) yang mengadakan peraturanperaturan hukum. Hal initerpenuhi dengan adanya suatu Pemerintah
Republik Indonesia
b. Adanya kesatuan asas kerohanian yang menjadi dasar keseluruhan
peraturan hukum. Hal initerpenuhi oleh adanya dasar Filsafat Negara
Pancasila
c. Adanya kesatuan daerah dimana keseluruhan peraturan hukum itu

berlaku, terpenuhi oleh penyebutan “seluruh tumpah darah Indonesia”
d. Adanya kesatuan waktu dimana keseluruhan peraturan hukum itu
berlaku. Hal itu terpenuhi oleh penyebutan “disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD NegaraIndonesia” yang
berlangsung saat sejak timbulnya Negara Indonesia sampai seterusnya
selamaNegara Indonesia ada.
Pokok kaidah negera yang fundamental menurut ilmu hukm tata Negara
mempunyai beberapaunsur mutlak antara lain :

3

a. Dari segi terjadinya, ditentukan oleh pembentuk Negara dan terjelma dalam
suatu bentukpernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk
Negara untuk menjadikan hal-haltetentu sebagai dasar Negara yang
dibentuknyab.
b. Dari segi isinya, memuat dasar-dasar pokok Negara yang dibentuk sebagai
berikut :
1) Dasar tujuan Negara (tujuan umum dan tujuan khusus).Tujuan umum,
tercakup dalam kalimat untuk memajukan kesejahteraan umumdan
ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dankeadilan social. Tujuan umum ini berhubungan
dengan masalah hubungan antara bangsa(hubungan luar negri) atau
politik luar negri Indonesia yang bebas aktif. Tujuan khusus, tercakup
dalam kaimat “melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia, mencerdaskan ehidupan bangsa serta mewujudkan suatu
keadilan social bagiseluruh rajyat Indonesia. Tujuan ini bersifat khusus
dalam kerangka tujuan bersam, yaitumenuju masyarakat adil dan
makmur.
2) Ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar yang tersimpul dalam
kalimat, “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia”.
3) Bentuk Negara, adalah “Republik yang berkedaulatan Rakyat”
4) Dasar filsafat Negara (asas kerohaian) pancasila yang tercakup dalam
kalimat “….dengan berdasar kepada : Ke-Tuhanan yang MAha Esa;
Kemanusian yang adil dan beradab, PersatuanIndonesia, dan
Kerakyatan

yang

dipimpin


oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalampermusyaaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”.

4

Dengan demikian, pembukaan UUD 1945 telah memenuhi syarat sebagai pokok
kaidah Negara yang fundamental. Dalam hubungannya dengan pasal-pasal UUD
1945 (Batang Tubuh UUD 1945).UUD memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Karena sifatnya tertulis dan rumusannya jelas, UUD 1945 merupakan hukum
positif yangmengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara, dan juga
mengikat setiap warga negara .
b. Membuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan
harus dilaksanakan secara konstitusional.

c. UUD 1945, termasuk pembukaan UUD 1945 yang dalam tertib hukum Indonesia
merupakan undang-undang yang tertinggi, menjadi alat kontrol norma-norma
hukum yang lebih rendah dalam herarki tertib hukum indonesia.
2. Makna Pembukaan UUD 1945 bagi Perjuangan Bangsa Indonesia
Undang-Undang Dasar merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang
berlaku di Indonesia,sedangkan Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari
motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekadbangsa Indonesia untuk mencapai
tujuannya, Pembukaan juga merupakan sumber dari “cita hukum” dan “cita
moral” yang ingin ditegakan baik dalam lingkungan nasional maupun dalam
hubungan pergaulan bangsa-bangsa di dunia.
3. Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
Pokok-pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai berikut:
a. Pokok pikiran Pertama: “Negara begitu bunyinya melindungi segenap
bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia untuk berdasar atas
persatuan mewujudkan keadilan bagi seluruh rajyat Indonesia”. Dalam
Pembukaan ini, diterima aliran pengertian Negara persatuan, Negara yang
melindungi dan meliputi segenap bangsa seluuhnya. Jadi, Negara
mengatasi segala paham golongan,mengatasi segala paham perseorangan.
Negara menurut pengertian “Pembukaan” itu menghendaki persatuan

menghendaki persatuan yang meliputi segenap bangsa Indonesia. Inilah
suatu dasarNegara yang tidak boleh dilupakan.

5

b. Pokok pikiran Kedua : “Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi
social bagi seluruh rakyat” Hal ini merupakan poko pikiran keadilan social.
Pokok pikiran yang hendak diwujudkan oleh Negarabagi seluruh rakyat ini
didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak
dankewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam
kehidupan masyarakat.
c. Pokok pikiran Ketiga : “Negara yang berkedaulatan rajyat berdasar atas
kerakyatan danpermisyawaratn/perwakilan”. Oleh karena iti, sisten begara
yang terbentuk dalam UUD 1945 harus berdasar atas kedaulatab rakyat dan
berdasar atas permusyawaratn atau perwakilan. Memang aliran ini sesuai
dengan sifat “nasyarakat Indonesia”. Ini adalah pokok pikiran kedaulatan
rakyat, yang menyatakan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh MajelisPermusyawaratan Rakyat.
d. Pokok pikran Keempat : “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasarkemanusiaan yang adil dan beradab”. Oleh karena itu, UUD

1945 harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekertikemanusiaan yang
luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal ini
menegaskanpokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan
yang adil dan beradab.Dengan demikian, apanila kita memperhatikan
keempat pokok pikiran tersebut tampal bahwapokok-pokok pikiran ini
tidak lain adalah pancaran dari dasar falsafat Negara Pancasila. Pokokpokokpikiran ini dijelmakan kedalam pasal demi pasal Batang Tubuh
Undang-Undang Dasar 1945.
4. Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945
Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945, merupakan suasana kebatinan
Undang-Undang DasarNegara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang
menguasai hkum dasar Negara, baik yang tertulismaupun tidak tertulis, dan
pokok-pokok pikrab tersebut dijelmakan dalam pasal UUD 1945. Oleh
karenaitu, dipahami bahwa suasana kebatinan UUD 1945 serta cita hukum

6

UUD 1945 bersumber atau dijiwaioleh dasar falsafat Pancasila. Inilah yang
dimaksud dengan arti dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara.Dengan
demikian, jelaslah bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau

hubungan langsungdegan Batang Tubuh UUD 1945, karena Pembukaan UUD
1945 mengandung pokok-pokok pikiran yangdijabarkan lebih lanjut dalam
pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945 tersebut. Pembukaan UUD 1945yang
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi
rangkaian kesatuan nilaidan norma yang terpadu.Batang Tubuh UUD 1945
terdiri dari rangkaian pasal-pasal merupakan perwujudan pokok-pokokpikiran
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, yang tidak lain adalah pokok
pikiran : PersatuanIndonesia, Keadilan social, Kedaulatan Rakyat berdasar
atas kerakyatan dan permusyawaratan atau perwakilan, dan Ketuhanan Yang
Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.Pokok-pokok
pikiran tersebut tidak laib adalah pancaran dari Pancasila yang telah mampu
memberikan semangat dan terpancang dengan khidmay dalam perangkat
UUD 1945. Semangat (Pembukaan) padahakikatnya merupakan suatu
rangkaian lesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kesatuan serta semangatyang
demikian itulah yang harus diketahui, dipahami, dan dihayati oleh setiap insan
warga NegaraIndonesia.
5. Tata Urutan Peraturan Perundangan-Undangan yang Berlaku di Indonesia
TAP

MPRS


NO. TAP MPR NO. III / MPR / NasionalUU RI No. 10 Tahun 2

XX/MPRS/ 1966 Tentang 2000Tentang

Tata

Urutan pasal

7ayat

1,

Tata

Uru

Sumber Tertib Hukum RI

Perudang-Undangan Nasional

Perudang-Undangan Nasional

UUD 1945

UUD 1945

UUD 1945

TAP MPR

TAP MPR

UU / PERPU

UU / PERPU

UU

Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah

PERPU

PresidenKeputusan Presiden

Keputusan Presiden

Peraturan Pemerintah

Peraturan Daerah

BAB III
7

PEMBAHASAN
A. Makna pembukaan UUD 45 alinea I
Kalau musuh-musuh Proklamasi Kemerdekaan mampu melaksanakan
penjungkir-balikan makna Pembukaan UUD 1945 dengan cara licik dan penuh
dengan tipu muslihat, ironisnya, banyak pendukung Proklamasi yang tidak
menyadari, tidak memahami, atau tidak peduli bahwa telah terjadi
pengkhianatan

yang

akan

menghancur-leburkan

cita

cita

Proklamasi

Kemerdekaan.
Hal tersebut dapat terjadi karena berbagai sebab, antara lain :
menonjolnya kepentingan subyektif (baik pribadi, kelompok maupun
golongan), tidak memahami bahwa perombakan Pancasila maupun UUD 1945
akan merombak seluruh tata kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak
mengetahui atau tidak memahami makna yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945 maupun Pancasila (meskipun mungkin hafal tiap kata), serta sebab
yang lain lagi. Oleh karena itu, untuk menegakkan kembali jiwa, semangat dan
cita-cita

Proklamasi

Kemerdekaan,

merupakan

kewajiban

kita

untuk

mencermati, memahami dan menghayati makna yang terkandung dalam
Deklarasi Kemerdekaan.
Untuk dapat mencermati, memahami serta menghayati substansi serta
makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 alinea pertama yaitu
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”. Yang memiliki makna sebagai berikut:
1. Keteguhan bangsa Indonesia dalam membelakemerdekaan melawan
penjajah dalam segala bentuk.
2. Pernyataan subjektif bangsa Indonesia untuk menentangdan menghapus
penjajahan diatas dunia.
3. Pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa penjajasantidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.

8

4. Pemerintah

Indonesia

mendukung kemerdekaan

bagisetiap

bangsa

Indonesia untuk berdiri sendiri.
Selain itu dalam aleni1 pertama juga terkandung suatu pengakuan tentang hak
kodrati yang tersimpul dalam kalimat “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan
adalah hak segala bangsa ... “Deklarasi kemerdekaan seluruh bangsa di dunia
yang terkandung dalam alinea tersebut merupakan suatu pernyataan yang bersifat
universal. Pernyataan ini merupakan prinsip bagi bangsa Indonesia dalam
pergaulan internasional dalam merealisasikan hak asasi manusia baik sebagai
individu maupun sebagai makhluk sosial. Dalam Alinea pertama ini merupakan
asas dalam mendirikan negara, yang terdiri dari dua hal :
1. kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
2. penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
3. Dengan demikian jelas bahwa negara yang didirikan oleh bangsa Indonesia
adalah sebuah negara bangsa (nation state) yang berdiri di atas hak yang
dimilikinya, yaitu hak untuk merdeka. Hal ini dipertegas dalam alinea ke
empat yang menyebutkan “Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia”. Atas
dasar asas tersebut, nasionalisme yang dibangun Indonesia pasti bukan
nasionalisme yang chauvinistik, bukan pula jingo nasionalisme, melainkan
nasionalisme yang berperikemusiaan dan berperikeadilan. Nasionalisme
yang akan dibangun adalah nasionalisme yang menjunjung tinggi hak
kemerdekaan semua bangsa, untuk menjalin hubungan saling hormat
menghormati dengan kewajiban untuk melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Atas
dasar kesadaran itu, maka penjajahan di muka bumi harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Berdasarkan prinsip tersebut, maka dapat diketahui bahwa nasionalisme
Indonesia adalah nasionalisme yang dijiwai perikemanusiaan dan perikeadilan.
Oleh karena itu nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang anti
9

penindasan, baik penindasan bangsa atas bangsa (exploitation de nation par
nation) maupun penindasan manusia atas manusia (exploitation de l’homme par
l’homme).
Memahami

bahwa

kapitalisme

merupakan

induk

dari

kolonialisme/

imperialisme, maka nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang juga anti
kapitalisme seperti halnya anti kolonialisme/imperialisme dalam segala bentuk
dan manifestasinya.
B. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Proklamsi 17 Agustus 1945
Hubungan yang menyatu antara Pembukaan UUD 1945 dan Proklamasi 17
Agustus 1945 adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan menjelaskan pelaksanaan Proklamasi.
2. Pembukaan menegaskan pelaksanaan Proklamasi.
3. Pembukaan merupakan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan Proklamsi
Proklamasi 17 Agustus 1945 pada hakikatnya bukan tujuan akhir, melainkan
pradyarat untuk mencapai tujuan bangsa dan negara Indonesia. Karena itu,
Proklamasi memiliki dua macam makna yang esensial:
1. Pernyataan bangsa Indonesia baik kepada diri sendiri maupun kepada dunia
luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka.
2. Perlu ada tindakan-tindakan yang harus segera dilaksanakan berhubungan
dengan pernyataan kemerdekaan tersebut.
Pembukaan UUD 1945 tidak hanya menjelaskan dan menegaskan Proklamasi
17 Agustus 1945, tetapi mempertanggungjawabkannya, sehingga hubungan
keduanya tidak hanya bersifat fungsional korelatif, melainkan juga secara
organis menyatu. Apa yang terkandung dalam Pembukaan merupakan suatu
amanat yang luhur dan suci dari Proklamasi (Darmodiharjo, 1979:232,233).
Sampai Sidang Tahunan 2002, MPR masih mempertahankan keaslian
Pembukaan UUD 1945.
BAB IV
KESIMPULAN

10

1. Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan, karena
di dalam alam kemerdekaan itulah setiap orang akan dapat berjuang mencapai
tujuan hidup berdasarkan prinsip-prinsip yang telah mereka tentukan dan akan
letakkan.
2. Dalam Alinea pertama ini merupakan asas dalam mendirikan negara, yang
terdiri dari dua hal :
 kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
 penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
3. Nasionalisme yang akan dibangun oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah nasionalisme yang menjunjung tinggi hak kemerdekaan semua bangsa,
untuk menjalin hubungan saling hormat menghormati dengan kewajiban
untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial .

DAFTAR PUSTAKA

11

http://komvis08.blogspot.com/2010/07/memahami-arti-dan-pentingnyapembukaan.html
http://solindo.wordpress.com/2008/01/09/17/
http://ml.scribd.com/doc/34169341/Buku-Ringkasan-PKN

12