bekal sambut ramadhan

Majalah Donatur Yatim Mandiri Mei 2017 / Sya’ban - Ramadhan 1438 H

Lembaga Amil Zakat Nasional

Certificate No: 10071
ISO 9001:2008

Pemberi Beasiswa Yatim
Terbanyak 2011

Bekal Sambut Ramadhan
Amalan
Menyambut Ramadhan

Pemanis untuk
Penderita Diabetes

Milad Yatim Mandiri
Berbagi untuk Yatim Negeri
Donatur:


146.292

Mata Hati

Diriwayatkan Siti Aisyah Radhiyallahu Anha, “Aku tidak
pernah melihat Nabi SAW berpuasa sebulan penuh selain puasa
Ramadhan, dan aku juga tidak pernah melihat beliau begitu banyak
berpuasa selain pada bulan Sya’ban.”
(HR. Bukhari)

Yatim
YatimMandiri/Edisi
Mandiri/EdisiMei
Mei2017
2017

1

LAZNAS YATIM MANDIRI


SURAT PEMBACA

SK. Menteri Agama No. 185/2016

VISI
Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun
Kemandirian Yatim

facebook
yatimmandiri

MISI
1. Membangun nilai-nilai kemandirian yatim dhuafa
2. Meningkatkan pertisipasi masyarakat dan dukungan
sumberdaya untuk kemandirian yatim dan dhuafa
3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi

Yanu Trisna Lestari
Alhamdulillah, sangat memudahkan untuk bersedekah yang
insyaAllah tersampaikan dan merata untuk adik-adik yatim.


Pembina H. Nur Hidayat, S.Pd, M.M
Prof. Dr. Moh. Nasih. Ak
Moch. Hasyim
Pengawas Ir. Bimo Wahyu Wardoyo
Drs. H. Abdul Rokib
Yusuf Zain, S.Pd, MM
Ketua Drs. Sumarno
Sekretaris H. Mutrofin, SE
Bendahara Zaini Faisol
Dewan Pengawas Syariah Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA
Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA
Drs. Agustianto, MA
KH. Abdurahman Navis, Lc., MHI
Direktur Utama Drs. Sumarno
Direktur Operasional Zaini Faisol
Ketua STAINIM Drs. Sodikin, M.Pd
Direktur ICMBS Dr. Margono, M.Pd
Direktur MEC Mukhlis, ST
Direktur RSM M. Ulinnuha

Sekretaris Eksekutif Kindy M. U
GM Regional Office I H. Mutrofin, SE
GM Regional Office II Agus Budiarto
Penasehat Dr. Zaim Uchrowi
Ir. H. Jamil Azzaini, MM
Dr. Muhammad Nafik
Penasehat Hukum H. Mahfud, SH

HEAD OFFICE
Graha Yatim Mandiri
JL. Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya 60232
Telp. (031) 8283488 (Hunting) Fax. (031) 8291757
Website: www.yatimmandiri.org
Email: info@yatimmandiri.org
REDAKSI MAJALAH YATIM MANDIRI
Dewan Redaksi : Sumarno, Zaini, Mutroin
Pemimpin Umum : Zaini Faisol
Wakil Pemimpin Umum : Kindy M. U
Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo
Reporter : M. Irsyad

Layout : Hilya F. dan Fahreza Putra P.
Fotografer : M. Irsyad, Sirkulasi : Bam
Diterbitkan oleh : LAZNAS Yatim Mandiri
Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri,
Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya
telp. (031) 8283488, fax. (031) 8291757
Email : redaksi.yatimmandiri@gmail.com
ISSN : 1410-542X

Para Donatur yang budiman, bila anda ingin
memberikan masukan atau usulan terhadap
Majalah Yatim Mandiri, silahkan kirimkan melalui:
email : redaksi.yatimmandiri@gmail.com
SMS Center : 0856 4844 3000
BBM : 286E4BA9
Facebook : Majalah Yatim Mandiri

2

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017


Arya
Yayasan yatim mandiri adalah yayasan yg telah
berpengalaman concern dan istiqomah focus hingga kurun
waktu 23 tahun di dalam membantu proses kemandirian
generasi penerus bangsa indonesia terkhusus para anak
anak yatim piatu yang dhuafa dan menurut saya ini adalah
pekerjaan yang mulia dan hebat..bravoo dan sukses selalu
yatim mandiri!

Puput Silviana Dewi
Alhamdulillah bersyukur bisa ketemu lembaga yatim mandiri
dan ikut serta melakukan kewajiban berbagi dgn anak yatim.

website
www.yatimmandiri.org
Saksikan liputan berita dan tausiyah di Yatim
Mandiri TV Channel dengan subscribe di:

BANK


INFAK SHODAKOH

ZAKAT

WAKAF

Mandiri

1400003117703

1420010313327

1420010313350

BCA

0101 358 363

0883 996 647


088 399 6621

BRI

009601001 968305

0096010001969301

Muamalat

701 0054 803

70 100 548 04

BNI Syariah

010 835 1174

02 114 97 003

700 1241 782

Syariah Mandiri

700 1201 454

Permata Syariah

0290 1445 144

BNI

2244 900 000

KEMANUSIAAN

700 1241 782

BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar, Balikpapan, Telp. (0542) 860 609,
081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung, Telp (022) 7309138, 0877

8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten, Telp. (0254)
219375, 0812 8744 8444. BATAM Perumahan Kurnia Djaya Alam Parkit 01, No. 02 Batam
Center - Batam, Telp. (0778) 7413 149, 0813 7260 1112. BEKASI Jl. Laskar Perum Griya
Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 8240 1706, 0851 0805 6400. BLITAR Jl.
Bali No. 264 Blitar, Telp. (0342) 8171727, 0851 0376 1333. BOGOR Jl. Sempur Kaler No.
02 Bogor Tengah - Kota Bogor, Telp (0251) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO
Jl. Panglima Polim Gg. Mangga 2 Sumbang Bojonegoro, Telp. (0353) 5254809, 0857 3336
4999. DENPASAR Jl. Gunung cemara 7K Perumnas Monang Maning, Denpasar - Bali,
Telp. 081 333 241 248. DEPOK Jl. Margonda No. 23B, Pancoran Mas Kota Depok, Telp.
(021) 7777785, 0821 40742135, 0852 407 421 35. GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok
B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik, Telp. (031) 399 0727, 0853 4774 2008, Fax. (031) 399 0727.
JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No. 64 Matraman Jakarta Timur, Telp. (021) 29821197, 081
316 313 700. JAKARTA BARAT Jl. C No. 41 Kebon Jeruk Jakarta Barat, Telp. 087 77 35 333
56, (021) 2567 2565. JAKARTA SELATAN Jl. Gedung Hijau Raya SV.07 No. 74 Pondok Indah
Jakarta Selatan, Telp 0812 8016 5001, 081 613 307 01. JEMBER Pandora Square Jl. Mastrip
No. 8 Ruko 8 E, Jember, Telp. 0817 9393 412, 0851 0264 0333. JOMBANG Perum Widya Graha
Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III Jombang, Telp. (0321) 865879, 0851 0015 0808.
KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri, Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975.

DAFTAR ISI


Salam Redaksi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
2 Profil Majalah
lhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan
Bekal Hidup
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW.
8 Hikmah
Tak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita
9 Oase
akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah,
kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita.
Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan
Jendela
akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena
Ramadhan merupakan bulan maghirah, rahmat dan menuai pahala
11 Naik Kelas
serta sarana menjadi orang yang muttaqin. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut
12 Catatan
kedatangan bulan suci, agar Ramadhan kali ini benar-benar
13 Move On
memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi
orang yang bertaqwa.
14 Tausiyah
Tentu saja persiapan diri atau bekal yang dimaksud di sini
bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan
Solusi Islam
minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas
dendam ketika berbuka puasa. Banyak hal yang perlu dilakukan
18 Smart Parenting
dalam rangka persiapan menyambut kedatangan Ramadhan,
yaitu: Pertama, berdoa kepada Allah SAW, sebagaimana yang
20 Karyaku
dicontohkan para ulama salafus shalih. Kedua, menuntaskan
puasa tahun lalu. Ketiga, persiapan keilmuan (memahami ikih
21 Doa
puasa). Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Kelima, persiapan
22 Kisah Islami
dana (inansial). Keenam, persiapan isik yaitu menjaga
kesehatan. Dan ketujuh, menyelenggarakan tarhib Ramadhan.
23 Rehat
Menjelang bulan Ramadhan tiba, Rasul SAW memberikan
Dapur
pengarahan mengenai puasa kepada para sahabat. Beliau
juga memberi kabar gembira akan kedatangan bulan
Ramadhan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. Hal
25 Muslimah
ini dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk memberi motivasi
dan semangat kepada para sahabat dan umat Islam dalam
26 Fenomena
beribadah di bulan Ramadhan. Semoga kita dipertemukan
dengan Ramadhan dan dapat meraih berbagai
Solusi Sehat
keutamaannya.
Itulah tema bahasan utama pada rubrik Bekal Hidup
28 Pintu Rezeki
Majalah LAZNAS Yatim Mandiri Edisi Mei 2017. Serta kami
juga menyajikan tema bahasan menarik di rubrik-rubrik
30 Silaturahim
lainnya. Semoga Majalah LAZNAS Yatim Mandiri edisi
kali ini semakin informatif, menarik dan dapat menambah
Kemandirian
wawasan bagi para donatur. Aamiin.
Tak lupa, kami segenap redaksi mengucapkan selamat
34 Kabar Nusantara
menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1438H.
30 Silaturahim
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

A

4

10

16

24
27

32

KUDUS Jl. Ganesha 2 No. 4 Purwosari Kudus 59316, Telp. (0291) 2912735, 0851 0275 4279. KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen, Telp. (0341)
392199, 081 3329 006 39. LAMPUNG Jl. ZA Pagar Alam No. 11, Rajabasa Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung - Lampung, Telp. (0721) 5613878, 0852 7566 9977.
LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan, Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427. LUMAJANG JL. Suwandak No. 42, Lumajang, Telp. (0334)
890300, 081 2491 424 53. MADIUN Jl. MT Haryono No. 105 Madiun, Telp. (0351) 457740, 081 332 537 501. MAKASSAR JL. Andi Tonro No.11 Kec. Tamalate,
Kota Makassar, Telp. 0813 3000 3450, 0853 9561 5116. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing, Kota Malang, Telp. (0341) 4371011, 0857 4567 8974.
MAROS Jl. Ibrahim (HM kasim DM) NO. 19 Turikale, MAROS, Telp. (0411) 371635, 0823 4343 0681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan,
Mojokerto, Telp. (0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898. PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73, Telp. (0711) 362598, 0852 6734 8612.
PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah blok 8 No. 11b Pasuruan, Telp. (0343) 4742 017, 0888 0550 8832, 0852 3499 3585. PEKALONGAN Jalan Bina
Griya blok B-IV No. 191 Medono, Pekalongan, Telp (0285) 421082, 0853 2927 7285, 0822 4440 1333. PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20
Mangkujayan Ponorogo 63413, Telp (0352) 488223, 0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Mawar No.50 Kota Probolinggo, Telp. (0335) 894623, 085 1036 44 849.
PURWOKERTO Jl. Patriot No. 073 RT/RW 03/03 Kel. Karangpucung Kec. Purwokerto Selatan, Telp 0281-639042, 0851 0092 6664. SEMARANG Jl. Nangka Timur
No. 35 Semarang, Telp. (024) 8416166, 0812 2715 3899, 0857 5154 3068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Regency Blok A No. 2 Sidoarjo, Telp. (031) 9970 2587,
0851 0049 0045 Fax. (031) 8921021. SOLO Jl. Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta, Telp. (0271) 656218, 0851 0301 2224. SRAGEN Jl. Raya Sukowati No.
514 Sragen Wetan, Sragen, Telp. 0823 0013 4410, 0857 2597 3921, 0877 3307 4777. SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya, Telp. (031) 8494100,
0813 3503 3503. TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang, Telp. (021) 2917 0263, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Soekarno - Hatta
No. 29 Tuban, Telp. (0356) 327118, 0813 3388 3360. TULUNGAGUNG. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung, Telp. (0355) 332 306, 0851 0577 0187.
YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta, Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007. GRAHA YATIM MANDIRI Jl. Raya
Jambangan 135-137 Surabaya, Telp. (031) 8283488, Fax. (031) 8291757. MEC Jl. Jambangan No. 70 Surabaya, Telp. (031) 8299970, 0857 4888 8170, Fax : 0318297654. KAMPUS STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI Jl. Raya Sarirogo No. 1 Sidoarjo, Telp. (031) 99700528, 082 333 2727 04. ICMBS Jl. Raya Sarirogo
No. 1 Sidoarjo. Telp. (031) 8076436, 0822 3224 7576, 0857 0491 9337.

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

3

Bekal Hidup

Bekal Sambut Ramadhan
”Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

T

ak terasa kita telah memasuki bulan
Sya’ban. Sebentar lagi kita akan
kedatangan bulan Ramadhan. Setelah
sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan
hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim,
tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut
dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena
Ramadhan merupakan bulan maghirah, rahmat dan
menuai pahala serta sarana menjadi orang yang
muttaqin.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita
melakukan persiapan diri untuk menyambut
kedatangan bulan suci, agar Ramadhan kali ini
benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat
mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.
Tentu saja persiapan diri atau bekal yang
dimaksud di sini bukanlah dengan memborong
berbagai macam makanan dan minuman lezat
di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas
dendam ketika berbuka puasa.
Banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka
persiapan menyambut kedatangan Ramadhan,
yaitu: Pertama, berdoa kepada Allah SAW,
sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafus
shalih. Mereka berdoa kepada Allah SWT dengan

4

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

sungguh-sungguh agar dipertemukan dengan
bulan Ramadhan, sejak enam bulan sebelumnya.
Dan selama enam bulan berikutnya, mereka berdoa
agar puasanya diterima Allah SWT.
Di antara doa mereka itu adalah ”Ya Allah,
serahkanlah aku kepada Ramadhan dan serahkan
Ramadhan kepadaku dan Engkau menerimanya
kepadaku dengan kerelaan”. Dan doa ”Ya Allah,
berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta
sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.
Kedua, menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah
seharusnya kita mengqadha puasa sesegera
mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya.
Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau
halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti
seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka
hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu
pada bulan Sya’ban.
Sebagaimana Aisyah r.a tidak bisa mengqadha
puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda
qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i
sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa.
Maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan
ditambah kewajiban membayar idyah menurut
sebagian ulama.

Bekal Hidup
Ketiga, persiapan keilmuan (memahami ikih
puasa). Mu’adz bin Jabal r.a berkata, ”Hendaklah
kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu
karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim
Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang
yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan
ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal
yang menyempurnakannya dan apa-apa yang
menguranginya”.
Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa
dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak
daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya
dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa
yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah
SAW.
Begitu juga ilmu, sangat diperlukan dalam
melaksanakan ibadah lainnya seperti wudhu,
shalat, haji dan sebagainya. Maka, menjelang
Ramadhan ini, sudah sepatutnya kita untuk
membaca buku iqhus shiyam (ikih puasa) dan
ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan
seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca AlQuran.
Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Persiapan
yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan
diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah
puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan
Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya. Yaitu dengan
hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai
dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW.
Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal
yang penting untuk diperhatikan dalam upaya
untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah
puasa. Penyucian jiwa dengan berbagai amal
ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran,
ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya.
Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa
dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah
dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah
di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini
seperti memperbanyak puasa Sunnat.
Kelima, persiapan dana (inansial). Sebaiknya
aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih
mewarnai hari-hari kita, ketimbang aktivitas
mencari nafkah atau yang lainnya. Pada bulan ini
setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal
shalih seperti infaq, shadaqah dan ifthar (memberi
bukaan).
Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda
maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana
untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama
bulan ini. Moment Ramadhan merupakan moment
yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan
ibadah maliah kita. Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi
SAW adalah orang yang paling dermawan, dan
beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

5

Bekal Hidup

Cara Nabi SAW

Menyambut Ramadhan

A

dalah Rasul SAW yang mempersiapkan diri
betul menyambut kedatangan setiap bulan
Ramadhan. Persiapan Rasul tersebut bukan
hanya bersifat jasmani, melainkan paduan jasmani
dan rohani. Mengingat puasa sebagaimana ibadah
yang lain adalah paduan ibadah jasmani dan rohani,
di samping ibadah yang paling berat di antara ibadah
wajib (fardu) lainnya.
Oleh sebab itu, ia disyariatkan paling akhir di
antara ibadah wajib lainnya. Persiapan jasmani
tersebut dilakukan oleh Rasul SAW melalui puasa
Senin-Kamis dan puasa pada hari-hari tanggal 13,
14 dan 15 setiap bulan, sejak bulan syawal hingga
Sya’ban.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwasanya
Rasulullah SAW senantiasa puasa Senin dan Kamis.
Dikatakan kepada beliau, “Wahai Rasul, engkau
senantiasa puasa Senin dan Kamis.” Beliau menjawab,
6 Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

“Sesungguhnya pada setiap hari Senin dan Kamis,
Allah SWT mengampuni dosa setiap Muslim, kecuali
dua orang yang bermusuhan. Allah berirman,
‘Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya
berdamai’.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam kaitannya dengan puasa tiga hari setiap
bulan, Rasul SAW bersabda kepada Abu Dzar AlGhifari RA, “Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin
berpuasa setiap bulan, maka puasalah tanggal 13, 14
dan 15.” (HR. Tirmidzi).
Sedangkan persiapan rohani dilakukan oleh Rasul
SAW melalui pembiasaan shalat tahajud setiap malam,
serta dzikir setiap waktu dan kesempatan. Bahkan,
shalat tahajud yang hukumnya sunah bagi kaum
Muslimin, menjadi wajib bagi pribadi Rasul SAW.
Diriwayatkan oleh Aisyah RA yang bertanya
kepada Rasul SAW mengenai pembiasaan shalat
Tahajud, padahal dosa-dosa beliau telah diampuni
oleh Allah SWT, Rasul SAW menjawab dengan nada
yang sangat indah, “Apakah tidak boleh aku menjadi
hamba yang pandai bersyukur?”
Memasuki bulan Sya’ban, Rasul SAW
meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah puasa,
qiyamul lail, zikir dan amal salehnya. Peningkatan
tersebut dikarenakan semakin dekatnya bulan
Ramadhan yang akan menjadi puncak aktiitas
kesalehan dan spiritualitas seorang Muslim.
Jika biasanya dalam sebulan Rasul SAW berpuasa
rata-rata 11 hari, maka di bulan Sya’ban ini beliau
berpuasa hampir sebulan penuh. Dikisahkan oleh
Aisyah RA bahwasanya, “Rasulullah banyak berpuasa
(di bulan Sya’ban) sehingga kita mengatakan, beliau
tidak pernah berbuka dan aku tidak pernah melihat
Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali puasa
Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah
banyak berpuasa (di luar Ramadhan) melebihi
Sya’ban.” (HR. Bukhari-Muslim).
Dalam riwayat Usama bin Zayed RA dikatakan,
“Aku bertanya kepada Rasul, ‘Wahai Rasulullah, Aku
tidak melihatmu banyak berpuasa seperti di bulan
Sya’ban?’ Beliau menjawab, ‘Sya’ban adalah bulan
yang dilupakan manusia, letaknya antara Rajab dan
Ramadhan. Di bulan tersebut amal manusia diangkat
(ke langit) oleh Allah SWT dan aku menyukai pada
saat amal diangkat, aku dalam keadaan berpuasa’.”
(HR. An-Nasa’i).
Sya’ban adalah bulan penutup rangkaian puasa
sunah bagi Rasulullah SAW sebelum berpuasa penuh
di bulan Ramadhan. Jika Rasul telah mempersiapkan
penyambutan Ramadhan dengan berpuasa minimal
11 hari di luar Sya’ban dan 20-an hari di bulan
Sya’ban, berarti untuk menyambut Ramadhan,
Rasulullah SAW telah berpuasa paling sedikit 130 hari
atau sepertiga lebih dari jumlah hari dalam setahun.
Maka, hanya persiapan yang baiklah yang
akan mendapat hasil yang baik, dan demikian
pula sebaliknya. Semoga Allah SWT memberikan
kesempatan kepada kita untuk mempersiapkan diri
di bulan Sya’ban, sehingga memperoleh hasil yang
maksimal di akhir Ramadhan. Wallahu a’lam. (*)

Bekal Hidup

Momen
Perbaikan Diri

S

udah menjadi tabiat dan karakter orangorang yang beriman untuk merasa senang
dengan ketaatan dan merasa sedih dengan
kemaksiatan. Sebagaimana aqidah yang dipegang
teguh oleh Ahlus Sunnah, bahwa iman itu bertambah
dan berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan,
dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.
Keimanan dengan segala cabangnya adalah
bagian tak terpisahkan dalam hidup umat Islam.
Sebaliknya, kekairan dengan segala cabangnya
adalah perusak dan pengganggu ketentraman hidup
mereka. Maka kedatangan bulan Ramadhan di setiap
tahun merupakan penyejuk hati dan penentram
perasaan. Dengan kesejukan suasana Ramadhan,
umat manusia dilatih untuk mengendalikan berbagai
keinginan nafsunya. Ia ditundukkan, digembleng
dan dibina dalam rangka taat dan mendahulukan
kecintaan Rabbnya di atas segala-galanya.
Rasulullah SAW bersabda, “Akan merasakan
manisnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabb,
Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi.”
(HR. Muslim)
Keimanan itulah yang menjadi syiar hidup
mereka. Mereka hidup dan mati di atasnya, bergerak
dan diam karenanya, rukuk dan sujud dengannya,
harap dan takut karenanya, cinta dan benci pun
karenanya. Iman itulah yang menggerakkan
persendian hidup mereka. Karena itulah, tatkala
noda maksiat dan kotoran dosa merusak hati dan
pikiran mereka, mereka pun merasa terganggu dan
tidak nyaman dengannya. Mereka sangat menyadari
bahwa lunturnya nilai-nilai keimanan merupakan
bencana bagi kehidupan mereka, di dunia sebelum
nanti di akhirat.
Jadi tidak heran, jika sahabat Abdullah bin Mas’ud

memberikan gambaran dua sikap yang sangat
berlainan, antara orang yang menjaga nilai-nilai
keimanan dengan orang yang telah terbuai dan
terbius dengan racun-racun kekairan.
Beliau berkata, “Seorang mukmin melihat dosadosanya seolah-olah dia sedang duduk di bawah
sebuah gunung, dia khawatir kalau gunung itu akan
runtuh menimpanya. Adapun orang yang fajir/
munaik melihat dosa-dosanya seperti lalat saja, yang
mampir di atas hidungnya, lantas dengan ringannya
dia halau lalat tersebut dengan tangannya.” (HR.
Bukhari)
Sehingga momentum Ramadhan dengan ibadah
puasanya, adalah kesempatan emas bagi orang yang
merasa memiliki dosa di hadapan Tuhannya. Karena
apabila dosa-dosa itu tidak diampuni, tentulah ia
akan membuahkan penyesalan, kesedihan, dan rasa
takut kelak di hari pembalasan.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah
berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah ibadah agung yang dinantikan itu.
Seorang mukmin, tak akan melewatkan kesempatan
emas ini. Baginya, dunia seisinya tidak ada artinya
dibandingkan ampunan dan rahmat Allah SWT. Inilah
kenikmatan hakiki dan kebahagiaan yang sejati.
Karena dengan puasa, seorang hamba akan berjuang
untuk menjadi sosok yang bertakwa. Dan dengan
ketakwaan itulah, seorang manusia akan menjadi
mulia dan dicintai oleh Rabb alam semesta.
Ramadhan ada dihadapan, bekali diri kita dengan
ilmu dan iman, tuk menyambut bulan yang agung,
bulan yang penuh kebaikan, bulan yang menjadi
penghibur hati orang-orang yang beriman.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

7

Hikmah

Ramadhan,
Sang Tamu Agung
Oleh: Mahmud Budi Setiawan
Penulis Bina Qalam

T

HALHAH bin Ubaidillah RA menceritakan
kisah menarik mengenai pentingnya
persiapan menuju Ramadhan. Alkisah, ada
dua saudara dari suku Baly yang datang menjumpai
Rasulullah SAW. Keduanya sama-sama memeluk Islam.
Meski demikian, yang satu lebih giat dan sungguhsungguh.
Saat ada kesempatan berjihad di medan perang,
saudara yang lebih giat ini turut berjuang. Pada
akhirnya ia gugur di medan jihad. Sedangkan saudara
satunya tetap hidup, dan setahun kemudian ia baru
wafat.
Anehnya, saat Thalhah RA sedang tertidur, ia
bermimpi: saudara yang wafat terakhir, ternyata lebih
dahulu masuk surga. Padahal di mata orang, dinilai
dari kesungguhannya, masih kalah dibanding dengan
saudara pertamanya yang telah syahid.
Ketika kisah ini diceritakan Thalhah kepada
tetangga esok hari, mereka merasa heran dan heboh
dengan mimpi yang dianggap aneh ini. Untuk
mengobati rasa penasaran, diceritakanlah mimpi ini
kepada Rasulullah SAW.
“Apa yang membuat kalian heran?” tanya Nabi
SAW kepada mereka yang dirundung rasa takjub.
Menurut mereka, yang pertama lebih giat daripada
yang kedua, dan lebih dulu gugur syahid. Lalu
bagaimana mungkin, yang terlebih dulu masuk surga
adalah yang kedua. Nabi pun menjawab rahasia di
balik keheranan mereka semua. Pertama, ia masih
hidup selama setahun. Kedua, dalam setahun itu
dirinya menjumpai Ramadhan kemudian berpuasa
dan (selama setahun) begitu giat menunaikan shalat,
sekian banyak sujud. Dengan kedua alasan tersebut,
Nabi memungkasi, “Jarak antara keduanya lebih jauh
daripada langit dan bumi.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah).
Kisah singkat ini memberikan beberapa poin

8

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

penting terkait persiapan menuju bulan Ramadhan:
Pertama, kelebihan umur yang dimiliki agar
dimanfaatkan sungguh-sungguh untuk amal kebaikan.
Umur yang lebih panjang, jika digunakan untuk amal
yang baik, maka akan menjadikannya manusia terbaik.
Kedua, sungguh beruntung orang yang masih
bisa menjumpai Ramadhan. Dan saat menjumpai
Ramadhan, waktunya tidak disia-siakan begitu saja,
tapi dipergunakan untuk beribadah (seperti: puasa dan
shalat).
Ketiga, gambaran Nabi mengenenai keduanya
melebihi jarak antara langit dan bumi. Secara tersirat
menunjukkan, bahwa dalam waktu setahun itu ia
benar-benar menyiapkan diri untuk menyambut
Ramadhan. Ketika datang Ramadhan, dirinya pun
sudah siap dalam menyambut tamu agung ini.
Kisah lain yang masih berkaitan erat dengan
tema ini, menurut penuturan Mu’alla bin Fadhl, para
ulama salaf mempunyai kebiasaan menarik: enam
bulan sebelum Ramadhan mereka berdoa kepada
Allah agar diperjumpakan dengan Ramadhan. Enam
bulan setelahnya, mereka berdoa agar amalan di
bulan Ramadhan diterima oleh Allah (Afani, Nidaa
al-Rayyaan, 164). Enam bulan sebelum Ramadhan
mereka sudah mempersiapkannya dengan baik.
Lebih lanjut Yahya bin Abi Katsir, dalam buku
yang sama, menyebutkan secara gamblang isi doa
yang mereka lantunkan, “Ya Allah, anugerahkan aku
kesehatan hingga berjumpa Ramadhan. Sehatkan aku
selama Ramadhan; dan terimalah ibadahku ketika
Ramadhan.”
Saat Ramadhan tiba, salah satu kebiasaan unik nabi
adalah begitu antusias menyampaikan kabar gembira
mengenai kedatangan tamu spesial: Ramadhan,
kepada para sahabat-sahabatnya (HR. Ahmad).
Wallahu a’lam.(*)

Oase

Menyambut

Bulan Penuh Barokah
Oleh: Drs. Usman Daud, M. A.
Konsultan Hukum Islam dan Keluarga
inggal menunggu hitungan hari dan kita
akan memasuki bulan penuh barokah,
Ramadhan mubarok. Tidak terlambat
memang, mengingat beberapa waktu mendatang kita
perlu banyak bermuhasabah untuk diri kita, merenung
dan menimbang amal kita, persiapan kita sebelum
masuk bulan suci ramadhan.
Kita akan melihat tiga hal yang semestinya
disiapkan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Yakni:
Pertama: Bekal Ilmu. Bekal ini yang utama agar
ibadah kita menuai manfaat, berfaedah, dan tidak
asal-asalan.
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata: “Barangsiapa yang
beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan
membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan
kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15).
Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita
rusak. Tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan
saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang banyak.
Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa,
kita bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat
puasa. Ingatlah syarat diterimanya ibadah bukan hanya
ikhlas. Ibadah bisa diterima jika mengikuti tuntunan
Nabi SAW.
Semoga dengan ilmu tersebut, ibadah kita menjadi
lebih baik dan diterima oleh Allah.
Kedua: Perbanyak Taubat. Inilah yang dianjurkan
oleh para ulama kita. Sebelum memasuki bulan
Ramadhan, perbanyaklah taubat dan istighfar.
Kejelekan dahulu hendaklah kita tinggalkan dan
ganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan. Ingatlah
bahwa syarat taubat yang dijelaskan oleh para ulama
sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir rahimahullah,
“Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa
yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya
lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut
berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus
menyelesaikannya/ mengembalikannya.” (Tafsir Al
Qur’an Al ‘Azhim, 14:61).
Inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat
yang tulus dan murni. Semoga Allah menerima taubattaubat kita sebelum memasuki bulan Ramadhan
sehingga kita pun akan mudah melaksanakan
kebaikan.
Di antara doa untuk meminta segala ampunan dari
Allah adalah doa berikut ini:
“Allahummagh-irlii khothii-atii, wa jahlii, wa
isroii ii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni.
Allahummagh-irlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa

T

‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii”
(Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku,
sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan
segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu
dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang
kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan
ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja
maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang
kulakukan). (HR. Bukhari).
Ketiga: Banyak memohon kemudahan dari Allah.
Selain itu, kita juga harus pahami bahwa untuk mudah
melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, itu semua
atas kemudahan dari Allah. Jika kita terus pasrahkan
pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit
untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah.
Oleh karena itu, hendaklah kita banyak
bergantung dan tawakkal pada Allah dalam menjalani
ibadah di bulan Ramadhan. Terus memohon doa pada
Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk
ibadah baik shalat malam, ibadah puasa itu sendiri,
banyak berderma, mengkhatamkan atau mengulang
hafalan Quran dan kebaikan lainnya.
Doa yang bisa kita panjatkan untuk memohon
kemudahan dari Allah adalah sebagai berikut:
“Allahumma inni as-aluka i’lal khoiroot wa tarkal
munkaroot.”
(Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah
melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran).
(HR. Tirmidzi).
Semoga Allah menjadikan Ramadhan kita lebih
baik dari sebelumnya. Marilah kita menyambut
Ramadhan mubarok dengan suka cita, diiringi ilmu,
taubat dan perbanyak doa kemudahan.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

9

Jendela

Milad Ke-23 Yatim Mandiri

Berbagi Untuk Yatim Negeri

D

engan mengusung tema Indonesia Peduli
Yatim Dhuafa, LAZNAS Yatim Mandiri
menggelar serangkaian kegiatan untuk
memperingati Milad Ke-23. Yang meliputi bakti
sosial, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
gratis, donor darah, khitan gratis, penyaluran
bantuan sembako dan lainnya.
Kegiatan berbagi untuk anak-anak yatim dan
dhuafa ini, digelar serentak di 41 kota di Indonesia.
Hal ini merupakan wujud rasa syukur LAZNAS Yatim
Mandiri yang telah genap berusia 23 tahun dalam
membina, mendidik dan memandirikan anak-anak
yatim Indonesia.
“Semoga kami selalu memberikan manfaat untuk
anak-anak yatim dhuafa, masyarakat dan donatur.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para
donatur yang turut peduli dan membantu anakanak yatim melalui program-program kemandirian
LAZNAS Yatim Mandiri,” kata Drs. Sumarno selaku
Direktur Utama LAZNAS Yatim Mandiri.(*)

10

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Naik Kelas

Alumni MEC Angkatan VII

HARISUL MU’MININ
Mandiri Berkat Bisnis Online

A

lumni MEC (Mandiri Entrepreneur Center)
bernama lengkap Harisul Mu’minin,
mulai mengawali bisnisnya dengan hanya
bermodal uang Rp 1 Juta. Namun dengan modal
segitu, sekarang bisnis onlinenya telah mampu
meraup keuntungan hingga puluhan juta.
Salah satu bisnis yang sedang tren saat ini
dikalangan entrepreneur adalah bisnis online (online
shop). Sesuai namanya, yakni berjualan via media
online sebagai lapak bisnisnya. Termasuk salah
satunya Harisul Mu’minin, atau akrab di sapa Haris.
Sejak tahun 2014, Haris telah mulai berbisnis
online. Saat itu dia berinisiatif berbisnis madu herbal
secara online sebagai pekerjaan sampingan yang tak
disengaja. “Dari kampus ada kegiatan kewiraushaan.
Setiap mahasiswanya harus punya produk dan harus
bisa memasarkannya. Dari situ saya tertarik dan
mulai belajar menekuni bisnis online,” kata pemuda
kelahiran Bojonegoro, 25 April 1993.
Semangatnya untuk belajar bisnis online
pun semakin tinggi, ketika pimpinan ditempatnya
bekerja memberikan kesempatan kepadanya untuk
mempelajari marketing online. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan angka
penjualan. Nah, istilahnya
“sambil menyelam minum
air” ia pun memanfaatkan
kesempatan ini untuk
berjualan madu herbal
miliknya.
Sebagai modal
awalnya, Haris membeli 10
botol madu herbal. Dan
tak sampai sepekan,
10 botol tersebut
laku terjual. Lalu,
Haris memberanikan
diri untuk
membeli madu
herbal dengan
jumlah 2 kali
lebih banyak
dari yang
pertama. Setelah
itu, hanya dalam

waktu 1 bulan, madu
pun terjual habis.
“Untuk beli madu
saya ada modal Rp
1 Juta. Pada kulakan
berikutnya saya
mencari pinjaman
uang sebesar Rp 1,5
Juta untuk kulakan
lebih banyak lagi,”
ungkapnya.
Untuk lebih
meningkatkan dan
mengoptimalkan
bisnisnya, Haris
kemudian memilih
untuk berhenti dari tempatnya bekerja di tahun
2016. Kemudian ia belajar bisnis online secara privat
kepada orang yang ahli marketing online. Selama
2 bulan, Haris mengikuti pelatihan bisnis online
bersama salah satu pebisnis online ternama, Agus
Piranha Emas. Dan selama itu pula, untuk sementara
bisnis online madu herbalnya dihentikan.
Dan setelah mengikuti pelatihan tersebut, bisnis
onlinenya semakin berkembang. Bahkan, Haris
sudah sanggup menjadi supplier madu herbal untuk
wilayah Surabaya-Sidoarjo. Kini setiap bulannya ia
bisa menjual 1 ton madu herbal. Dengan meraup
keuntungan sekitar Rp 15 Juta sampai Rp 25 Juta.
“Alhamdulillah bisnis online saya sukses,” ucapnya
seraya bersyukur.
Haris memang bertekad ingin mengubah nasib
hidupnya. Dirinya sejak kecil bercita-cita menjadi
pengusaha. Namun, saat usianya 13 tahun, sang
ayah (Muslih) meninggal dunia. Lalu, selepas lulus
dari SMKN Ndandar Bojonegoro, ia mendaftarkan
diri untuk bisa kuliah gratis di MEC. Lantas Ia pun
bersyukur berhasil diterima di MEC Jurusan Desain
Grais.
Pada saat di MEC inilah, Haris mengenal
kegiatan entrepreneur. Tidak hanya diajarkan cara
berjualan. Tetepi juga di imbangi dengan mengelola
manajemennya. “Saya bersyukur bisa menjadi salah
satu bagian dari peserta didik MEC. Kini saya bisa
mandiri dan meraih apa yang saya cita-citakan,”
pungkasnya.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

11

Catatan

Keselarasan dan

Kesinambungan Pendidikan
Oleh: Dr. Margono, M.Pd
Direktur Sekolah ICMBS

D

ilihat dalam konteks global dan kaitannya
dengan era pasar bebas, kualitas bangsa
Indonesia secara umum hingga saat ini
masih belum menunjukkan lompatan perbaikan yang
signiikan. Contohnya, data capaian HDI (Human
development indeks) yang mengukur tingkat
pemenuhan kebutuhan pokok, kemampuan baca tulis,
dan penguasaan kemampuan dasar tahun 2016, masih
berada pada peringkat 110 dari 188 negara yang
disurvei.
Data capaian Programme for International Student
Assessment yang mengukur kualitas generasi muda
sampai dengan usia 15 tahun dalam penguasaan
IPA dan Matematika terapanth 2015, Indonesia
masih berada pada peringkat 69 dari 76 negara
yang disurvei. Posisi perguruan tinggi kita di tingkat
intenasional juga masih belum setara dengan
perguruan tinggi kelas dunia dari negara lain.
Melihat kondisi tersebut kemudian timbul
pertanyaan kita, dapatkah kondisi ini diperbaiki dalam
waktu singkat? Bagaimana caranya? Jawabannya tentu
bisa, karena setiap orang dibelahan bumi manapun
diciptakan oleh Allah dalam keadaan sempurna, kita
tinggal memilih cara yang paling efektif. Caranya
adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan.
Sedikit menengok sistem pendidikan di negara
lain yang lebih baik, misalnya Inggris yang akar
budayanya mirip dengan Indonesia, ternyata
mereka mengendalikan kualitas negaranya melalui
pendidikan, lebih spesiiknya melalui pembelajaran.
Pembelajaran mereka diarahkan untuk tiga hal, yaitu
membangun kapasitas belajar/building learning power
(disingkat dengan BLP), pembelajaran berbasis minat
dan gaya belajar/learning style (disingkat LS), dan
pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi/
thinking skills (disingkat TS).
BLP diarahkan untuk membekali generasi muda/
young people menghadapi tantangan kehidupan
menuju suatu kemandirian. Siswa lulusan SD
dipastikan sudah memiliki learning power yang baik
yang sudah dimulai dari jenjang pra sekolah, sudah
familier dengan pembelajaran learning style, dan
juga sudah mengenal thinking skills. Learning Power
meliputi: kekuatan visi pribadi, kekuatan perilaku
syukur, kekuatan akhlaq (tertib, peduli, santun),
ketangguhan (fokus & pantang menyerah), konsistensi
dalam releksi diri/muhasabah.
Dalam praktiknya guru melakukan kegiatan

12

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

menjelaskan, mengorkestra kelas, mengomentari,
dan menjadi model untuk para siswanya. Kegiatan
utamanya adalah pembiasaan dan memberikan
pengalaman belajar yang menantang. Di negara
kita BLP ini disamakan dengan pendidikan karakter,
meskipun sebenarnya tidak sama persis.
Pembelajaran learning style diarahkan agar para
siswa memiliki minat yang tinggi pada suatu topik
pembelajaran, sehingga kajian dapat dilakukan lebih
dalam. Siswa pada jenjang pendidikan menengah
dipastikan telah menguasai secara nyata sampai
ke tingkat penerapan dalam kehidupan topik-topik
pada mata pelajaran. Pada jenjang menengah BLP
masih dikembangkan dengan target yang lebih
tinggi, sedangkan TS sudah mulai diarahkan pada
pengembangan kreativitas dan inovasi.
Pembelajaran learning style meliputi kemampuan
mengajukan pertanyaan spesiik terhadap topik yang
dibahas, kemampuan memanfaatkan sumber belajar,
kemandirian dan kerjasama, dan kemampuan dalam
mengkomunikasikan hasil kajian. Di negara kita LS ini
disamakan dengan pendekatan ilmiah atau scientiic
aproach yang merupakan ciri utama dari pembelajaran
Kurikulum 2013.
Thinking Skills diarahkan agar para siswa dapat
mengembangkan kemampuan berikir secara optimal
sehingga bisa menghasilkan karya-karya besar yang
kreatif dan inovatif di berbagai bidang kehidupan.
Siswa pada jenjang pendidikan tinggi dipastikan telah
mampu menghasilkan karya penelitian yang kreatif
dan inovatif yang bermanfaat untuk masyarakat luas.
Pembelajaran Thinking Skills meliputi kemampuankemapuan: memunculkan ide kreatif, membuat
pertanyaan penting, menganalisis komponen spesiik,
membuat pertanyaan spesiik, dan memanfaatkan
sumber daya.
Untuk menuju suatu perubahan kearah kesetaraan
dengan bangsa lain yang sudah lebih maju hanya
diperlukan kesamaan cara pandang tentang
pendidikan yaitu keselarasan sasaran pendidikan,
pengembangan kurikulum, dan strategi pembelajaran
termasuk di dalamnya sitem penilaian, yang tertata
secara berkesinambungan dalam setiap jenjang
pendidikan. Mulai dari TK sampai dengan jenjang
pendidikan tinggi. Itulah yang disebut dengan
keselarasan dan kesinambungan dalam pendidikan.
Semoga Allah SWT senantiasa menunjukkan jalan yang
benar untuk perjuangan kita. Amin.(*)

Move On

Rutinitas Seorang Leader
Apakah Anda sudah menjalankan rutinitas seorang leader?

Oleh: Jamil Azzaini
Penasehat Yatim Mandiri

P

ekerjaan seorang leader terkadang tidak
terlihat sekaligus. Ia akan terlihat beberapa
waktu kemudian dengan angka-angka
dan kinerja. Bagi Anda yang “kepo” dan ingin tahu
apa saja rutinitas seorang leader, berikut saya
rangkumkan beberapa rutinitas seorang leader.
Pertama, menyusun agenda perubahan. Seorang
leader itu bergerak dan menggerakkan orang lain.
Ia selalu bertumbuh, ia selalu berubah mengikuti
bahkan melebihi perubahan zaman.
Begitu ia berhenti bergerak dan menggerakkan,
berhenti berubah dan mengubah pada hakekatnya
kepemimpinnya melemah dan memudar. Menyusun
agenda perubahan adalah rutinitas yang melekat
kuat pada seorang leader.
Kedua, membangun tim untuk mewujudkan
tujuan. Ciri utama leader adalah ia punya tim, dan
timnya itu siap digerakan untuk mewujudkan tujuan.
Leader itu menghasilkan leader bukan follower.
Ia terus bangun timnya dengan menciptakan
banyak leader disetiap unit atau bagian, dan ia
mampu mensinergikan satu tim dengan tim lainnya.
Leader itu mampu mewujudkan tujuan melalui
timnya.

Ketiga, memastikan strategi yang menantang
berjalan dengan sempurna. Memiliki strategi
memudahkan perkerjaan dalam mencapai arah dan
tujuan yang ditetapkan.
Namun, strategi tidak akan mengubah apa-apa
apabila tanpa eksekusi yang memadai. Seorang
leader menyibukkan diri memastikan bahwa strategi
yang sudah ditetapkan tereksekusi di lapangan.
Setiap ada penyimpangan atau kesalahan, ia segera
mengambil tindakan dengan segera.
Keempat, mempelajari dan menganalisis trend
masa depan. Sehebat apapun organisasi saat
ini, apabila leadernya abai terhadap trend dan
perkembangan masa depan maka organisasi itu
akan punah.
Seorang leader selalu mempelajari dan
menganalisis perkembangan dan kemudian
menyusun strategi untuk menghadapai masa depan
yang terus berubah.
Apakah Anda sudah menjalankan rutinitas
seorang leader?
Salam SuksesMulia.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

13

Tausiyah

Oleh: Ustad Muhammad Arifin Ilham

Jalinan Takdir dan
Ikhtiar

S

emua perbuatan dan keberadaan kita sudah
didesain dengan apik oleh Allah SWT.
Wallahu khalaqakum wa maa ta’maluun
(QS. Ash-Safat: 96). Dialah Desainer semua kejadian
dan peristiwa. Tidak satu pun yang luput dari
pengawasan dan keteraturanNya. Dialah Mahakarya,

14

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Penentu semua ciptaan.
Meskipun segala sesuatunya telah ditakdirkan,
ada banyak amalan yang bisa menentukan arah
keberpihakan takdir Allah. Amalan tersebut juga
adalah bagian dari takdirNya. Di antara yang bisa
mengubah takdir adalah ikhtiar atau usaha.

Tausiyah

Dalam beberapa ayat, banyak ditemukan,
bahwa sejatinya Allah mengikuti amalan dan usaha
manusia. Kaya-miskin atau sukses tidaknya usaha
dan aktivitas kita tergantung dari seberapa besar
usaha yang dilakukan.
Jika ikhtiar dan usaha kita sungguh-sungguh,
Allah akan sungguh-sungguh penuhi permintaan
kita. “Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah
nasib satu kaum, kecuali dari kaum itu sendiri.” (QS.
Ar-Ra’d: 11)
Terus Bergerak
Jangan pernah berharap bisa mendapatkan
harapan dan cita-cita jika kita berdiam diri dan
tidak mau usaha. Diam hanya akan melahirkan
kekecewaan, kegagalan, dan kesialan. Tidak ada
keberuntungan diraih dengan berpangku tangan
(laysatin najah bis sukuuti).
Tidak mungkin emas jatuh tiba-tiba dari
langit. Semuanya ada proses dan waktu. Di situlah
sesungguhnya peran usaha dan ikhtiar kita. Tidak
bergerak dan berproses berarti berhentinya roda
kehidupan.
Orang yang tidak mau berusaha dan tidak
bekerja hanya akan memperbanyak persoalan.
Air yang menggenang dan tidak mengalir
menyebabkan sarang penyakit.

Singa yang tidak mau keluar dari sarang akan
sakit, bahkan menemui kematian. Begitu juga
dengan matahari yang tidak bergerak, pertanda
awal bagi berakhirnya kehidupan.
Perbanyak Amal
Marilah berbuat sesuatu. Ciptakan amaliyah
untuk mengubah takdir kita. Selama pagi masih
menjelang, pasti kita akan menemui kejutan-kejutan
siang. “Berbuatlah (dan bergeraklah). Karena Allah,
rasul, dan orang-orang beriman akan menjadi saksi
atas perbuatan kita.” (QS. At-Taubah: 105).
Dan, Allah tidak akan menyia-nyiakan apa pun
yang telah kita lakukan, kecuali selalu ada nilai di
hadapanNya (QS. Ali-Imran: 191).
Haqul Yaqin, Allah akan membimbing kita
menemukan jalan-jalan kebaikan, asal kita sungguhsungguh berusaha menjemput takdir. Takdir kita di
antaranya karena usaha kita.
Dengan catatan, usaha tetap berada dalam
syariatNya dan tidak dengan jalan kemaksiatan dan
kotor (dosa). Cara-cara yang tidak baik hanya akan
menemukan deretan panjang kesialan kita.
“Dan, mereka yang bersungguh-sungguh berbuat
di jalan Allah, maka pasti Kami akan tunjukkan
jalan-jalan (kebaikan).” (QS. al-Ankabut: 69). Wallahu
a’lam.(*)



Sesungguhnya, Allah tidak akan
mengubah nasib satu kaum, kecuali
dari kaum itu sendiri.
(QS. Ar-Ra’d :11)



Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

15

Solusi Islam

Amalan Menyambut Ramadhan

KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

Pertanyaan:
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Ustad Abdurrahman Navis yang
saya hormati, Alhamdulillah, tak terasa
bulan Ramadhan telah dekat. Tepat
di pengujung bulan ini, jika Allah
memberikan umur panjang kita akan
melakukan ibadah di bulan Ramadhan
tersebut.
Saya mengajukan pertanyaan terkait
menyambut bulan Ramadhan, yakni :
1. Adakah doa untuk menyambut
Ramadhan?
2. Amalan apa saja yang sebaiknya
dikerjakan untuk menyambut
bulan Ramadhan?
Demikian pertanyaan yang saya
sampaikan. Atas penjelasan dan
bimbingannya, saya mengucapkan
berterima kasih.
Bagus Setiawan
Surabaya

16

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Jawaban
Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarkatuh.
Pak Bagus Setiawan yang saya hormati. Ya
memang dengan datangnya bulan Ramadhan,
harus kita merasa senang dan bersiap-siap untuk
menyambutnya. Semoga kita dapat sampai dibulan
Ramadlan dan dapat melaksanakan dengan khusyuk
dan sempurna, serta diterima oleh Allah SWT.

1.

Baiklah pengasuh jawab pertanyaan Anda:
Secara khusus pengasuh tidak menemukan doa
khusus menyambut Ramadhan, tapi ada hadis
riwayat Imam Ahmad doa untuk menyambut
ramadhan yang dimulai sejak bulan rajab
sebagaimana berikut:
“Alloohumma baariklanaa ii Rojaba wa Sya’ban,
waballighnaa Romadhon”
Artinya: “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab
dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan
bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad)
Begitu juga Al-Haidz Ibnu Rajab menyebutkan
satu riwayat yang menunjukkan semangat
mereka dalam menyambut Ramadhan. Ibnu

Solusi Islam
Rajab menyebutkan keterangan Mu’alla bin
Al-Fadhl (ulama tabi’ tabiin) yang mengatakan,
“Dulu para sahabat, selama enam bulan
sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa
agar Allah mempertemukan mereka dengan
bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam
bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar
Allah menerima amal mereka selama bulan
Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
Satu harapan yang luar biasa. Karena mereka
menilai, Ramadhan adalah bulan yang sangat
istimewa. Sehingga mereka tidak akan
menjadikannya kesempatan yang sia-sia.
Kemudian Al-Haidz Ibnu Rajab menyebutkan
salah satu contoh doa yang mereka lantunkan.
Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir (seorang
ulama tabi’in), bahwa beliau mengatakan,
diantara doa sebagian sahabat ketika datang
Ramadhan, “Ya Allah, antarkanlah aku hingga
sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan
kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan
Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

khusus untuk bulan ramadhan.
Teks doa itu, “Allahu akbar, ya Allah jadikanlah
hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan
dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan
membawa tauiq yang membimbing kami menuju
apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan
kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah
Allah.” (HR. Ahmad)
2.

Secara khusus pengasuh tidak menemukan
riwayat amalan khusus menyambut bulan
ramadlan, tapi bisa mengamalkan segala amal
shaleh yang dianjurkan Nabi secara umum, tanpa
terikat waktu. Seperti membersihkan hati, belajar
hukum puasa, bersedekah, bersilaturrahim,
ziarah kubur orang tua dan semacamya. Karena
semua itu boleh dikerjakan kapan saja. Termasuk
menjelang bulan Ramadhan dan termasuk bekal
takwa. Allah menyatakan di dalam irmanNya,
“…..Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepadaKu
hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah:
197)

.
Kedua, ada satu doa yang dianjurkan untuk
dibaca ketika masuk Ramadhan. Doa itu adalah
doa melihat hilal. Akan tetapi sejatinya doa ini
adalah doa umum, berlaku untuk semua awal
bulan, ketika seseorang melihat hilal dan tidak

Pak Bagus Setiawan, semoga kita dapat menemui
Ramadhan dengan sehat wal aiat dan dapat
melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan
sempurna. Aamiin.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

17

Smart Parenting

Mengajari Anak Untuk Bersyukur
Kita semua dapat membesarkan anak-anak kita menjadi anak yang bersyukur dan murah hati, karena keduanya berjalan seiring...

T

idak peduli sulitnya kehidupan yang
dijalani, sebenarnya selalu ada sesuatu
yang membuat kita merasa sangat
beruntung serta bersyukur. Selalu merasa
bersyukur adalah sebuah ilmu yang diinginkan
orang tua untuk diwariskan pada anak-anaknya.
Salah satu caranya, orang tua akan selalu
mengajarkan anak berdoa memanjatkan syukur di
setiap kesempatan. Mengajarkan mereka beramal
dengan menyumbangkan mainan dan pakaian.

18

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Kebiasaan yang diharapkan akan menjadi bagian
dari kehidupan mereka nantinya.
Banyak buku panduan pola asuh yang
memberikan kita tips untuk menstimulasi anak,
mendidik menjadi cerdas. Namun, hal tersebut
jangan membuat kita lupa mengajarkan anak-anak
untuk belajar menghargai hal-hal sederhana dalam
hidup.
Kita semua dapat membesarkan anak-anak
kita menjadi anak yang bersyukur dan murah

Smart Parenting
hati, karena keduanya berjalan seiring. Caranya
adalah dengan memulai sedini mungkin dan
menjadikannya bagian dari hidupnya.
Jika kita ingin membesarkan anak yang mudah
untuk bersyukur, berikut adalah beberapa tips yang
bisa diterapkan dalam keseharian:
1.

Ajarkan Sopan Santun.
Mulailah sejak balita, bahkan saat anak belum
bisa bicara dan berjalan. Jika ia menangis
karena lapar katakan padanya, “Ibu aku lapar
tolong buatkan makanan.” Jika sudah selesai
jangan lupa katakan, “Terima kasih ibu.” Selalu
tekanan kata “tolong” jika menginginkan
sesuatu dan ucapan “terima kasih” jika
mendapatkan sesuatu. Ini adalah cara paling
konkret untuk mengajarkan mereka selalu
bersyukur.

2.

Memberi Contoh.
Orang tua tentu akan selalu mengajarkan
yang baik-baik pada anak. Namun, pernahkah
kita memberi contoh berulang-ulang melalui
perilaku sehari-sehari. Memberikan contoh
adalah cara paling ampuh dalam mendidik
anak. Dengan cara ini, anak lebih patuh pada
perintah orang tua. Jika kita mengajarkan
anak untuk selalu berterima kasih, lakukan
itu di depannya. Ucapkan terima kasih usai
membayar di kasir, setelah disediakan makanan
oleh asisten rumah tangga, ketika diberikan
hadiah dari suami, ibu atau kawan. Serta selalu
mengucapkan kata yang baik bila meminta
bantuan orang lain. Anak-anak akan meniru

yang kita lakukan.
3.

Buatlah Menyenangkan.
Sebuah ceramah panjang tentang bersyukur,
akan membosankan anak-anak. Nasihat demi
nasihat panjang lebar bisa membuat mereka
jenuh. Anak-anak biasanya belajar lebih cepat,
bila prose