3. Studi Lanjut Bagi PNS

TUGAS BELAJAR DAN IZIN
BELAJAR BAGI PNS DI
LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
(PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN
2009)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BIRO KEPEGAWAIAN – TAHUN 2014

TUGAS BELAJAR
TUGAS BELAJAR:
1. PENUGASAN YG
DIBERIKAN OLEH PEJABAT
YG BERWENANG
2.

3.

UNTUK MELANJUTKAN
PENDIDIKAN KE JENJANG

YANG LEBIH TINGGI ATAU
YG SETARA
DI DALAM MAUPUN DI
LUAR NEGERI

4.

BUKAN ATAS BIAYA
SENDIRI

5.

MENINGGALKAN TUGAS
SEHARI-HARI SBG PNS

Pejabat
yang
berwenang
memberikan penugasan menetapkan
penugasan tersebut dalam suatu

Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan

Pejabat yang berwenang:
1. Sekretaris Jenderal Kemdikbud
untuk gol ruang IV/e ke bawah
2. Kepala
Biro
Kepegawaian,
untuk gol ruang IV/a ke bawah
3. Kepala Bagian pada Ropeg
untuk gol ruang III/d ke bawah

PERSYARATAN PENERBITAN SK
TUGAS BELAJAR
 Menandatangani perjanjian tugas belajar
 Adanya jaminan pembiayaan tugas belajar
 Mendapat persetujuan Sekretariat Negara bagi
yang akan tubel di luar negeri
 Mendapat rekomendasi dari atasan langsung

mengenai bidang studi yang akan ditempuh sesuai
dengan tugas pekerjaannPNS dan PNS dpk di
lingkungan Kemdikbud
 Sehat jasmani dan rohani
 Pestasi kerja PNS dalam 2 tahun terakhir minimal
bernilai baik
 Mendapat rekomendasi dari pimpinan unit kerja
 Lulus seleksi/tes yang diwajibkan

PNS YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT UNTUK
DIBERIKAN TUBEL :
 Menjalani cuti diluartanggungan negara
 Melaksanakan tugas secara penuh di luar
Kemdikbud
 Menjalani hukuman karena melakukan tindak
pidana kejahatan
 Mengajukan banding ke BAPEK atau upaya hukum
(gugatan) ke pengadilan terkait dengan
penjatuhan hukuman disiplin
 Sedang dalam proses penjatuhan hukuman disiplin

tingkat sedang atau tingkat berat
 Menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
tingkat berat
 Dalam proses perkara pidana,
 Melaksanakan kewajiban ikatan dinas setelah
selesai tubel
 Melaksanakan pendidikan dan pelatihan

PROSEDUR PEMBERIAN TUGAS BELAJAR



Diusulkan oleh pimpinan unit kerja kepada Mendikbud sebelum
dilakukan pelaksanaan tugas belajar.
Usul dilampiri dengan kelengkapan:
1. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter
2. Kartu PNS/Kartu Elektronik PNS
3. SK CPNS dan SK PNS
4. SK Pangkat Terakhir
5. SK Jabatan terakhir (bagi PNS yang menduduki jabatan)

6. DP3 dalam 2 tahun terakhir
7. KP 4
8. Akta Nikah (bagi yang telah kawin)
9. Surat rekomendasi dari atasan langsung
10. Surat perjanjian tugas belajar
11. Surat jaminan pembiayaan
13. Surat persetujuan penugasan ke luar negeri dari
Setkab/Setneg (bagi yang tugas belajar di luar negeri)
14. Surat rekomendasi kelulusan dari PT tempat pelaksanaan
tugas belajar

 Dilampiri surat peryataan:
1. tidak sedang menjalani cuti diluartanggungan
negarr
2. tidak sedang mengajukan upaya hukum
banding ke BAPEK
3. tidak sedang/dalam proses penjatuhan
hukuman disiplin sedang atau berat
4. tidak sedang menjalani hukuman disiplin
tingkat sedang atau berat

5. tidak sedang dalam proses perkara pidana
6. tidak sedang melaksanakan kewajiban ikatan
dinas
7. tidak sedang melaksanakan diklatpim
8. tidak pernah gagal dalam tugas belajar yang
disebabkan kelalaian
9. tidak pernah dibatalkan mengikuti tugas
belajar karena kesalahan

PERENCANAAN

KOMPETENSI SDM YANG
DIBUTUHKAN ORGANISASI

GAP

KOMPETENSI SDM YANG ADA

PERENCANAAN
PENGEM

BANGAN
SDM

Perencanaan kebutuhan
PNS yang akan Tugas
Belajar
Disusun dalam Renstra
Uker
Dijabarkan dalam rencana
program tahunan

PENUGAS
AN
KEPADA
PNS

Keterlambatan mengakibatkan :
a. Terganggunya pencapaian
renstra
b. Tertundanya kesempatan PNS

lain , atau
c. Terjadinya kekosongan tenaga

PNS yang ditugaskan
wajib :
a. Menyelesaikan studi
tepat waktu
b. Mendapatkan ijazah
c. Melaksanakan ikatan
dinas pada unit
kerjanya selesai tugas
belajar

Kegagalan mengakibatkan :
a. Tidak tercapainya sasaran
renprogbang SDM dan
organisasi
b. Kerugian negara

PEMBATALAN TUGAS BELAJAR

SANKSI
1. Terdapat bukti bahwa DIKENAKAN
ADMINISTRATIF BERUPA:
PNS
pelajar
tidak
memenuhi syarat diberi WAJIB
MENGEMBALIKAN
(KONTAN) BIAYA KE KAS
tubel
2. PNS
Pelajar
dijatuhi NEGARA SEJUMLAH BIAYA
hukuman disiplin tingkat YANG TELAH DIKELUARKAN
SELAMA
MELAKSANAKAN
sedang atau berat
TUGAS BELAJAR DITAMBAH
3. Tidak
berangkat

ke 100%
tempat
pelaksanaan
ATAS
tugas belajar meskipun PENANGGUHAN
PEMBAYARAN YANG TELAH
sudah diberi peringatan
DITENTUKAN
DIKENAKAN
4. PNS pelajar mengajukan BUNGA
SEBESAR
6%
permohonan
PERTAHUN
pengunduran diri
5. PNS Pelajar bekerja di
luar
kegiatan
tugas


6. Setelah dievaluasi tidak
mampu menyelesaikan
program
tubel
yang
diikuti
7. Tidak
dapat
melaksanakan
tugas
belajar karena hal-hal
diluar kemampuannya
8. Tidak sehat jasmani dan
rohani yang dinyatakan
oleh
Tim
penguji
kesehatan
9. Diangkat dalam jabatan
struktural
10.Adanya
Kepentingan
dinas

WAJIB
MELAKSANAK
AN IKATAN
DINAS KEPADA
NEGARA
SESUAI
DENGAN
KETENTUAN

PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
DITETAPKAN OLEH PEJABAT
YANG BERWENANG DALAM
SUATU SURAT KEPUTUSAN
MENDIKBUD BERDASARKAN
USUL YANG DIAJUKAN OLEH
PIMPINAN UNIT KERJA PNS
YANG BERSANGKUTAN.

JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR
1. Program Diploma I

2 semester

2. Program Diploma II

4 semester

3. Program Diploma III

6 semester

4. Program Diploma IV atau
Sarjana

8 semester

5. Program magister atau setara

4 semester

6. Program Doktor

6 semester

JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR DAPAT DIPERPANJANG APABILA
KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI BUKAN KARENA ATAS
KELALAIAN PNS YANG BERSANGKUTAN

1. Verifikasi alasan
keterlambatan

2. Klarifikasi alasan
keterlambatan
penyelenggara

ke PT

3. Rekomendasi
perpanjangan dari
pimpinan uker
4. Rekomendasi
perpanjangan dari PT
penyelenggara
5. Diusulkan kepada
mendikbud 6 bulan
sebelum
berakhirnya
masa tubel

PEMBERIAN
PERPANJANG
-AN JANGKA
WAKTU
TUGAS
BELAJAR

1. Pemberian
perpanjangan
tidak
mutlak, krn tergantung
dari kebenaran hasil
verifikasi dan klarifikasi
alasan keterlambatan
2. Jangka waktu
perpanjangan dapat
diberikan kurang dari 1
tahun dan maksimal 1
3. PNS
yang telah
tahun
diberikan perpanjangan
masa tubel dan tetap
tidak berhasil
menyelesaikan tubel,
harus dipanggil pulang
untuk proses
pemberian sanksi
administratif dan
disiplin PNS

PEMANGGILAN
KEPADA PNS PELAJAR YANG SUDAH DIBERIKAN
PERPANJANGAN TUGAS BELAJAR TETAPI TETAP TIDAK MAMPU
MENYELESAIKAN STUDI YANG DITUGASKAN KEPADA PNS YANG
BERSANGKUTAN, DILAKUKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 1 BULAN SETELAH
BERAKHIRNYA MASA PERPANJANGAN TUGAS BELAJAR
PNS PELAJAR YANG TELAH BERAKHIR MASA STUDINYA APABILA TIDAK
KEMBALI MELAPOR KEPADA PIMPINAN UNIT KERJANYA,
DIKENAKAN
SANKSI DISIPLIN PNS SESUAI KETENTUAN YANG BERLAKU
TERHADAP PNS PELAJAR YANG TIDAK BERHASIL MENYELESAIKAN STUDI
DALAM JANGKA WAKTU YANG DITENTUKAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN
OLEH ATASAN LANGSUNGNYA UNTUK MENGETAHUI LATAR BELAKANG,
MOTIF, DAN ALASAN KETIDAK BERHASILAN MENYELESAIKAN STUDI
TERSEBUT.
PENGAKTIFAN KEMBALI KE DALAM TUGAS JABATAN PNS, SANGAT
TERGANTUNG KEPADA HASIL PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN OLEH
ATASAN LANGSUNG TERSEBUT
APABILA
TERDAPAT
INDIKASI
BAHWA
KETIDAKBERHASILAN
MENYELESAIKAN STUDI TERSEBUT ADALAH KARENA DIAKIBATKAN OLEH
KELALAIAN, MAKA TERHADAP PNS PELAJAR YANG BERSANGKUTAN

SUMBER BIAYA TUGAS BELAJAR
1. APBN
2. APBD
3. Bantuan
Badan/yayasan/lembaga/
perusahaan/organisasi
swasta nasional berbadan
hukum
4. Bantuan negara sahabat
5. Bantuan
badan-badan
internasional
6. Bantuan swasta asing
Bantuan
7. Sumber lain yang sah negara
sahabat/badan-badan
internasional/swasta asing,
dalam hal PNS dikenakan
sanksi administratif berupa
mengembalikan uang yang
telah diberikan kepadanya,
akan dihitung sebagai biaya
yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah Indonesia

Khusus bagi PNS yang tugas belajar
di luar negeri :
1. Gaji
aktif
sebagai
PNS
dibayarkan
sampai
dengan
tanggal keberangkatan ke tempat
tugas belajar
2. Bantuan bagi keluarga yang
ditinggalkan dibayarkan mulai
tanggal keberangktan
3. Besarnya uang bantuan bagi
keluarga
yang
ditinggalkan
adalah :
a. 100% dari gaji bersih PNS
ybs
b. 50% dari gaji bersih bagi
PNS pelajar bujangan (belum
menikah) atau
PNS pelajar
yang sudah menikah tetapi
tidak menjadi pencari nafkah
buat keluarganya
4. Gaji aktif sebagai PNS dibayarkan
lagi
setelah
selesai
melaksanakan tugas belajar

PENYELENGGARA TUGAS BELAJAR
PERGURUAN TINGGI DALAM
NEGERI

PERGURUAN TINGGI DI LUAR
NEGERI

1. PT yang diselenggarakan oleh
pemerintah

PT negara asing/sahabat yang :
1. diakui oleh negara dimana PT
tersebut berada, dan;
2. diakui oleh Pemerintah
Indonesia (tercatat dalam
database Ditjen Dikti)

2. PT Kedinasan
3. PT yang diselenggarakan oleh
masyarakat
minimal
terakreditasi B (institusinya)
dan program studinya minimal
terakreditasi B

APABILA TERDAPAT PNS YANG MELAKSANAKAN TUGAS
BELAJAR PADA PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA YANG
TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAIMANA TERSEBUT DI
ATAS (PASAL 9 PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009),
MAKA KEMENTERIAN TIDAK AKAN MEMPROSES PENERBITKAN
SK TUGAS BELAJARNYA.

KEWAJIBAN PNS PELAJAR
 Sebelum berangkat melaksanakan tugas belajar
menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya seharihari kepada atasan langsungnya
 Melaporkan keberadaannya kepada Perwakilan
Republik Indonesia di negara tempat tugas belajar
bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar di luar
negeri
 Melaporkan alamat lembaga pendidikan dan alamat
tempat tinggalnya kepada pimpinan unit kerja
 Melaporkan perubahan alamat tempat tinggalnya
kepada pimpinan unit kerja
 Melaporkan perkembangan kemajuan studinya
setiap semester kepada pimpinan unit kerjanya.
 Melaporkan perkembangan kemajuan studinya
setiap semester kepada Perwakilan Republik
Indonesia di negara tempat tugas belajar bagi PNS
pelajar yang melaksanakan tugas belajar di luar

 Mengajukan permohonan perpanjangan tugas
belajar selambat-lambatnya 6 bulan sebelum
berakhirnya masa studi yang ditentukan kepada
pimpinan unit kerjanya, apabila terdapat alasan
yang sah untuk diajukan perpanjangan tugas
belajar.
 Menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku bagi PNS dan PNS Pelajar
 Melaksanakan ikatan dinas di unit kerja asal
menurut lamanya waktu belajar yang digunakan
oleh PNS pelajar untuk menyelesaikan studi sesuai
ketentuan yang berlaku, yaitu:
1. Bagi PNS Pelajar yang tugas belajar di luar negeri
dilaksanakan selama 2n + 1
2. Bagi PNS Pelajar yang tugas belajar di dalam

 Membayar sejumlah ganti rugi kepada negara atas
biaya pendidikan yang telah diterima apabila PNS
Pelajar:
1. membatalkan secara sepihak tugas belajar
yang harus dilaksanakannya
2. membatalkan perjalanannya ke tempat belajar
3. tidak mendapat hasil yang sewajarnya dalam
waktu yang telah ditentukan karena kelalaiannya
4. tidak melaksanakan ikatan dinas baik untuk
seluruhnya maupun untuk sebagian masa ikatan
dinas yang telah dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

PEMBINAAN PNS PELAJAR
1 Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
 PNS Pelajar wajib mendapatkan penilaian
prestasi kerja PNS setiap akhir tahun (60% SKP
+ 40% PKP)
 Penilaian dilakukan oleh atasan langsung PNS
pelajar yang bersangkutan pada unit kerjanya
 Penilaian sasaran kerja pegawai (SKP) PNS
Pelajar diambil dari total nilai akademik yang
diperoleh dalam tahun yang berjalan dikalikan
dengan 60% (enampuluh persen).
 PNS Pelajar wajib menyampaikan KRS dan

 Penilaian Perilaku Kerja (PKP) dengan bobot nilai
sebesar 40% dilakukan oleh atasan langsung
berdasarkan laporan hasil penilaian yang
diperoleh dari:
 Pimpinan perguruan tinggi penyelenggara
tugas belajar bagi PNS Pelajar yang
melaksanakan tugas belajar di dalam negeri
 Perwakilan Republik Indonesia di negara
tempat tugas belajar di luar negeri
dilaksanakan bagi PNS yang melaksanakan
tugas belajar di luar negeri

2. Penetapan Status Jabatan Selama Mengikuti Tugas

Belajar
TUGAS
BELAJAR
HARUS
DILAKSANAKAN
DENGAN
MEMANFAATKAN WAKTU BELAJAR SEMAKSIMAL MUNGKIN
TANPA TERGANGGU DENGAN KESIBUKAN TUGAS SEHARI-HARI
SEBAGAI PNS
PNS yang menduduki jabatan
PNS yang menduduki jabatan
struktural kalau melaksanakan
tugas tambahan sebagai
tugas belajar:
pemimpin PT kalau
melaksanakan tugas belajar :
1. Diberhentikan dari jabatan
strukturalnya terhitung
1. Diberhentikan dari jabatan
mulai tanggal pelaksanaan
tugas tambahan sebagai
tugas belajar
pemimpin PT
2. Tunjangan jabatan struktural
dihentikan pembayarannya
mulai bulan berikutnya dari
bulan diberhentikan sebagai
pejabat struktural

2. Tunjangan jabatan tugas
tambahan dihentikan
pembayarannya mulai bulan
berikutnya dari bulan
diberhentikan dari jabatan
pemimpin PT

PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu :
1. Diberhentikan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsional
tertentu yang didudukinya
2. Dihentikan pembayaran tunjangan jabatan fungsional tertentu yang
diterimanya terhitung mulai bulan ke-tujuh dari bulan pelaksanaan
tugas belajar
Khusus bagi dosen yang melaksanakan tugas belajar:
1. Di samping penghentian pembayaran tunjangan jabatan fungsional
dosen dan tunjangan tugas tambahan bagi yang menduduki jabatan
pimpinan PT, juga dihentikan pembayaran tunjangan profesi dan/atau
tunjangan kehormatan sebagai profesor
2. Tunjangan profesi dan/atau kehormatan dihentikan pembayarannya
terhitung mulai bulan berikutnya dari bulan mulai dilaksanakannya
tugas belajar.
Tunjangan jabatan fungsional :
Bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu, dibayarkan kembali
setelah selesai melaksanakan tugas belajar berdasarkan SK Pengaktifan
Kembali
Tunjangan Profesi dan/atau Kehormatan bagi Profesor:
Dibayarkan kembali berdasarkan SK Pengaktifan Kembali ke dalam
tugas-tugas jabatan akademik

Implikasi Pembebasan Sementara Dari Tugas-Tugas Jabatan
Fungsional/Akademik
□ Status jabatan fungsional menjadi non aktif


Unsur-unsur kegiatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan fungsional/akademik yang
tetap dilakukan tidak dapat dihitung sebagai prestasi kerja dalam bentuk angka kredit, kecuali
angka kredit untuk ijazah yang diperoleh setelah selesai tugas belajar.



Selama dalam melaksanakan tugas belajar tidak dapat dilakukan kenaikan jabatan ke jenjang
jabatan fungsional berikutnya atau menambah angka kredit dalam jabatan yang sama untuk naik
pangkat setingkat lebih tinggi, kecuali pejabat fungsional yang bersangkutan sebelum
melaksanakan tugas belajar telah mengajukan usul penilaian angka kredit atas prestasi kerja yang
diperoleh sebelum tugas belajar kepada pejabat yang berwenang tetapi penilaian atas usul
tersebut (karena sesuatu hal) baru dapat dilakukan setelah dimulainya pelaksanaan tugas belajar.



Bagi pejabat fungsional sebelum tugas belajar telah ditetapkan angka kreditnya dan walaupun
akibat penetapan tersebut PNS yang bersangkutan dapat dinaikan pangkat sesuai dengan angka
kredit yang telah dimiliki, tetapi kenaikan pangkat tersebut tidak dapat dilakukan, kecuali
kenaikan pangkat dalam masa tugas belajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PEMBERIAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
PNS DOSEN YANG DITUGASKAN MENGIKUTI PENDIDIKAN PADA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI
YANG DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN ,
DIBERIKAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
(Keppres Nomor 57 Tahun 1986)
Pemberian Tunjangan Tugas Belajar (TTB) tersebut ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
setelah terlebih
dahulu memperoleh persetujuan dari Menpan dan Tim Teknis
Kepegawaian (BKN)
Besarnya TTB yang diberikan sama dengan tunjangan jabatan dosen
yang diterima sebelum melaksanakan tugas belajar
Pembayaran TTB dilakukan mulai bulan ketujuh sejak dinyatakan
melaksanakan tugas belajar berdasarkan Surat Keputusan
Pemberian TTB dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas
Belajar dari Rektor Universitas/Institut Penyelenggara Tugas Belajar
Mendikbud mengajukan usul permintaan persetujuan TTB kepada
Menpan, dengan ketentuan bahwa usul tersebut sudah harus diajukan
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum tugas belajar itu
dimulai (SE BAKN Nomor 08/SE/1987)

PENGHENTIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
1.
2.
3.
4.

Jangka waktu tugas belajar telah selesai
Tidak lagi melaksanakan tugas belajar
Tidak mampu mengikuti pendidikan untuk mencapai S2/S3
Dikenakan pemberhentian sementara berdasarkan PP Nomor 4
Tahun 1966
5. Dijatuhi Hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
6. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan
pengadilan.
CATATAN :
□ TTB bukanlah tunjangan jabatan fungsional dosen walaupun nominal yang diberikan
sama jumlahnya dengan tunjangan jabatan terakhir yang dimiliki dosen sebelum tugas
belajar
□ Pemberian TTB tidak otomatis diberikan kepada PNS dosen yang tugas belajar tetapi
harus berdasarkan Keputusan Mendikbud setelah mendapat persetujuan dari Menpan.
□ Menpan berdasarkan pertimbangan teknis dari BKN dapat tidak menyetujui
pemberian TTB yang diusulkan Mendikbud. Penolakan tersebut dapat disebabkan
karena PT penyelenggara tidak memenuhi syarat atau pengajuan usul tidak memenuhi
ketentuan yang telah ditentukan.
□ Pimpinan unit kerja PNS dosen yang tugas belajar apabila setelah bulan ke tujuh dari
pelaksanaan tugas belajar tetap membayarkan tunjangan jabatan fungsional dosen,
maka tindakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi negara.

3. Pemberian Kenaikan Pangkat
PNS YANG MENGIKUTI TUGAS BELAJAR MERUPAKAN TENAGA
TERPILIH, OLEH SEBAB ITU SELAMA MELAKSANAKAN TUGAS
BELAJAR PNS YANG BERSANGKUTAN HARUS DIBINA KENAIKAN
PANGKATNYA
( Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a, PP Nomor 12 Tahun 2002)
KENAIKAN PANGKAT PILIHAN
KENAIKAN PANGKAT REGULER
Diberikan kepada PNS yang
melaksanakan
tubel
dan
sebelumnya tidak menduduki
jabatan
struktural
atau
jabatan fungsional tertentu (
Ps 6 ayat 1 huruf a PP 12 Thn
2002), apabila (Ps 7 PP 12 Tahun
2002):
a. > telah 4 tahun dlm pangkat
terakhir, dan
b. DP3
> baik dlm 2 tahun
terakhir

Diberikan
kepada
PNS
melaksanakan tugas belajar dan
sebelumnya
menduduki
jabatan
struktural
atau
fungsional tertentu (Ps 9 huruf
g PP 12 Thn 2002). KP tersebut
diberikan dlm batas jenjang
pangkat yang ditentukan dalam
jabatan struktural atau fungsional
tertentu
yang
terakhir
didudukinya (Ps 19 ayat 3 PP 99
thn 2000), apabila :
a. >

4 tahun dalam pangkat

KENAIKAN PANGKAT PILIHAN
PNS yang melaksanakan tugas
belajar apabila telah lulus dan
memperoleh (Ps 20 ayat (1) PP
12 Thn 2002) :
a. s.d. huruf c;
d. Ijazah dokter, ijazah apoteker,
dan
ijazah magister atau
ijazah lain yang
setara, dan
masih berpangkat Penata
Muda, golru III/a ke bawah
dinaikan
pangkatnya
menjadi Penata Muda Tk.I,
golru III/b
e. Ijazah doktor (S3) dan masih
berpangkat Penata Muda Tk.I,
golru III/b ke bawah, dinaikan
pangkatnya menjadi Penata,
golru III/c
KP tersebut diberikan apabila
(Pasal 20 ayat (2)) :

PENGAKTIFAN KEMBALI


Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
berakhirnya tugas belajar, PNS pelajar harus segera
melaporkan diri kepada pimpinan unit kerjanya
untuk diproses kembali pengaktifannya ke dalam
jabatan PNS



Pengaktifan kembali ditetapkan dengan Keputusan
Mendikbud oleh pejabat yang berwenang atas usul
pimpinan unit kerja sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan



Dengan diaktifkannya kembali ke dalam jabatan
PNS, PNS yang bersangkutan menerima kembali
hak-hak yang melekat pada jabatannya

IZIN BELAJAR
IZIN BELAJAR:
1. IZINYG DIBERIKAN OLEH
PEJABAT YG BERWENANG
2.

3.
4.

UNTUK MELANJUTKAN
PENDIDIKAN KE JENJANG
YANG LEBIH TINGGI ATAU
YG SETARA
ATAS BIAYA SENDIRI
DENGAN TIDAK
MENINGGALKAN TUGAS
SEHARI-HARI SBG PNS

Pejabat
yang
berwenang
memberikan IZIN menetapkan IZIN
tersebut
dalam
suatu
Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
Pejabat yang berwenang:
1. Sekretaris Jenderal Kemdikbud
untuk gol ruang IV/e ke bawah
2. Kepala Biro Umum, Sekretaris
Unit
Organisasi
Utama,
PR/PK/PD Bidang Administrasi
Umum,
untuk
golru
IV/c
kebawah
3. Direktur Poltek, Sespel Kopertis
bagi PNS golru IV/b ke bawah di
ling. masing-masing

PERSYARATAN PENERBITAN SK IZIN
BELAJAR
 Biaya pendidikan dan fasilitas penunjang lainnya
ditanggung oleh PNS yang bersangkutan
 Tidak meninggalkan tugas kedinasan dan/atau
tugas pekerjaan sehari-hari
 Tidak menuntut kenaikan pangkat penyesuaian
ijazah
 Penilaian prestasi kerja PNS dalam 2 tahun terakhir
sekurang-kurangnya bernilai baik
 Mendapat rekomendasi dari atasan langsung
mengenai bidang studi yang akan ditempuh sesuai
dengan tugas pekerjaannya

TIDAK MENINGGALKAN TUGAS
KEDINASAN DAN/ATAU
PEKERJAAN SEHARI-HARI
SEBAGAI PNS, DITENTUKAN
BERDASARKAN KEWAJIBAN PNS
UNTUK MENTAATI KETENTUAN
JAM KERJA DAN MASUK KERJA
KANTOR YAITU MINIMAL 7,5 JAM
PERHARI DAN/ATAU MINIMAL

TIDAK MENUNTUT KENAIKAN
PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
ARTINYA TIDAK ADA KEWAJIBAN
UNIT KERJA ATAU KEMDIKBUD
UNTUK MENYESUAIKAN IJAZAH
(CIVIL EFFECT) YANG DIPEROLEH
PNS MELALUI KEGIATAN BELAJAR
ATAS BIAYA SENDIRI.

IZIN UNTUK BELAJAR ATAS BIAYA
SENDIRI TIDAK DIBERIKAN
APABILA BIDANG STUDI YANG
AKAN DITEMPUH TIDAK SESUAI
DENGAN TUGAS PEKERJAAN PNS
YANG BERSANGKUTAN ATAU
RENCANA PENGEMBANGAN SDM
SESUAI KEBUTUHAN UNIT KERJA

PROSEDUR PENERBITAN SK IZIN BELAJAR


PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan
untuk diizinkan belajar atas biaya sendiri kepada
pejabat yang berwenang
 dalam surat permohonan antara lain
menyatakan bahwa kegiatan belajar atas biaya
sendiri tersebut tidak akan mengganggu tugas
sehari-hari sebagai PNS atau dilaksanakan di
luar jam kerja kantor.
 apabila dalam pelaksanaan belajar atas
biaya sendiri tersebut ternyata dalam
pelaksanaannya menganggu tugas sehari-hari
sebagai PNS, maka izin belajar yang diberikan
akan dicabut kembali oleh pejabat yang
berwenang.



Surat Permohonan tersebut dilampiri:
 surat keterangan jasmani dan rohani dari
dokter
 SK CPNS dan PNS
 SK KP Terakhir
 SK Jabatan terakhir bagi yang menduduki
jabatan
 Penilaian Prestasi Kerja PNS dalam 2 tahun
terakhir minimal bernilai baik
 Surat Pernyataan tidak akan menuntut
kenaikan pangkat penyesuaian ijazah
 Surat keterangan dari atasan langsung
mengenai bidang studi yang akan ditempuh
mempunyai hubungan atau sesuai dengan
tugas pekerjaan PNS yang bersangkutan

PERGURUAN TINGGI TEMPAT BELAJAR
PERGURUAN TINGGI DALAM
NEGERI
1. PT yang diselenggarakan oleh
pemerintah
2. PT Kedinasan
3. PT yang diselenggarakan oleh
masyarakat
minimal
terakreditasi B (institusinya)
dan program studinya minimal
terakreditasi B
APABILA TERDAPAT PNS YANG MELAKSANAKAN IZIN BELAJAR
PADA
PERGURUAN
TINGGI
YANG
TIDAK
MEMENUHI
PERSYARATAN SEBAGAIMANA TERSEBUT DI ATAS (PASAL 9
PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009), MAKA TIDAK AKAN
DIPROSES PENERBITKAN SK IZIN BELAJARNYA.

PEMBATALAN IZIN BELAJAR

Izin Belajar yang diberikan dapat
dibatalkan oleh pejabat yang berwenang
apabila:
 mengganggu pelaksanaan tugas
sehari-hari PNS
 melebihi jangka waktu belajar yang
ditentukan
 Sedang dalam proses penjatuhan
hukuman disiplin
 Mengajukan permohonan mundur dari

PERMENDIKBUD NOMOR 49 TAHUN 2014 TANGGAL
9 JUNI 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN TINGGI
Pasal 17 ayat I1)
Beban normal mahasiswa adalah 8 (delapan) jam
perhari atau 48 (empat puluh delapan jam
perminggu setara dengan 18 (delapan belas) sks
persemester, sampai dengan 9 jam perhari atau 54
(lima puluh empat) jam perminggu setara dengan 20
(dua puluh) sks persemester
Pasal 17 ayat (2)
Untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan
program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
mahasiswa wajib menempuh beban belajar paling
sedikit:

b.
c.
d.
e.
f.
g.

72 sks untuk program diploma dua
108 sks untuk program diploma tiga
144 sks untuk program diploma empat atau
program sarjana
36 sks untuk program profesi
72 sks untuk program magister, magister
terapan, dan spesialis satu
72 sks untuk program doktor, doktor terapan,
dan spesialis satu.

Pasal 17 ayat (3)
Masa studi terpakai bagi mahasiswa dengan beban
belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sebagai berikut:
h. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program
diploma satu
i. 2 (dua) sampai 3 (tiga) tahun untuk program

d.
e.

f.

4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program
diploma empat dan program sarjana
1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) tahun
untuk program magister, magister terapan, dan
program spesialis satu setelah menyelesaikan
program sarjana atau diploma empat; dan
paling sedikit 3 (tiga) tahun untuk program
doktor, program doktor terapan, dan program
spesialis dua