Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam 10 04

Lampiran Keput usan Direkt ur Jenderal Perlindungan Hut an dan Konservasi Alam
Nomor : SK. 10/ IV-KKH/ 2004
Tanggal : 18 Pebruari 2004 
KATA PENGANTAR 
Pedoman Teknis Penampungan Koral disusun sebagai salah sat u kegiat an Proyek Pemant apan
Perlindungan Hut an dan Konservasi Alam Tahun Anggaran 2003.  
Pedoman t eknis ini disusun sebagai bahan pembinaan dan pemant auan pelaksanaan pemanf aat an
koral bagi j aj aran Direkt orat Jenderal Perlindungan Hut an dan Konservasi Alam baik di Pusat
maupun di Unit Pelaksana Teknis Direkt orat Jenderal Perlindungan Hut an dan Konservasi Alam
kepada pelaku ekonomi yang memperdagangkan koral khususnya unt uk t uj uan ekspor.  
Diharapkan pedoman t eknis ini dapat menj adi sat u alat pembinaan yang ef ekt if dalam
mengendalikan pemanf aat an koral secara lest ari.  
Jakart a,

Desember 2003

Direkt ur Konservasi Keanekaragaman Hayat i,
t t d.
Widodo S. Ramono
NIP. 080015977
PEDOMAN TEKNIS PENAMPUNGAN KORAL 


I.
A.

PENDAHULUAN 

Lat ar Belakang 

Koral at au karang hias adalah sej enis hewan berongga penghasil kapur. Koral merupakan bagian
dari suat u ekosist em t erumbu karang yang merupakan sumber keanekaragaman hayat i laut yang
paling kaya. Ekosist em t erumbu karang t ersebut t ersebar di hampir dua per t iga garis pant ai
Indonesia yang panj angnya 80. 000 km dan merupakan pot ensi sumber daya alam yang t idak t ernilai
harganya.  
Koral dapat dimanf aat kan oleh masyarakat sesuai dengan ket ent uan yang berlaku, biasanya
digunakan sebagai hiasan ut ama dalam pembuat an aquarium laut .  
Di dunia perdagangan int ernasional, j enis-j enis koral dimasukkan dalam Appendix II CITES
( Convent ion on Int ernat ional Trade Endanger ed Species of Wil d Fauna And Fl ora) yang art inya
walaupun perdagangan int ernat ional j enis-j enis koral adalah legal, namun perdagangannya harus
dikont rol secara int ernasional dan ket at unt uk mencegah kemungkinan t erj adinya eksploit asi
berlebihan yang dapat mengakibat kan punahnya j enis-j enis koral t ersebut .  

Sumber pengambilan koral yang perdagangannya diat ur berdasarkan Perat uran Pemerint ah Nomor 8
Tahun 1999 t ent ang Pemanf aat an Jenis Tumbuhan dan Sat wa Liar, dan Keput usan Ment eri
Kehut anan Nomor 62/ Kpt s-II/ 1998 t ent ang Tat a Usaha Peredaran Tumbuhan dan Sat wa Liar berasal
dari luar kawasan koservasi (kawasan pelest arian alam dan kawasan suaka alam).  
Di dalam pemanf aat an koral, disamping harus memperhat ikan cara pengambilan dan pengangkut an,
cara penampungan merupakan f act or yang cukup pent ing agar koral t idak mengalami kerusakan,
cacat , mat i dan gangguan lainnya sehingga t idak berkurang nilai kualit asnya.  
Memperhat ikan hal-hal t ersebut , maka perlu disusun pet unj uk t eknis t empat penampungan koral
khususnya bagi j enis-j enis yang sering diperdagangkan.  

 

 

B.

Maksud, Tuj uan dan Sasaran  

Maksud penyusunan Pedoman Teknis Penampungan Koral adalah agar para pengusaha/ pengedar
koral baik di dalam negeri maupun ke luar negeri sert a masyarakat pada umumnya dapat

menget ahui syarat -syarat minimal t empat penampungan koral yang baik dan benar.  
Adapun t uj uan yang hendak dicapai adalah membuat st andarisasi t empat penampungan koral yang
memenuhi syarat t eknis, kesehat an dan keamanan.  
Sedangkan sasarannya yang hendak dicapai adalah t erj aminnya keselamat an, kesehat an, kualit as
dan keamanan koral selama berada dalam t empat penampungan, sehingga t ingkat kemat ian selama
dalam penampungan dapat dit ekan sampai dengan di bawah 1%.  
C.

Ruang Lingkup  

Ruang
lingkup
pedoman
Teknis
Penampungan
Koral
meliput i
Syarat
umum
t empat

Syarat
minimum
bak
Fasilit as
Kapasit as
Penampungan,
- Perawat an.  

ant ara
lain
:
penampungan
penampungan
pendukung
dan

II.     BATASAN PENGERTIAN 
Dalam Pedoman t eknis ini, beberapa bat asan pengert ian yang t ercakup di dalamnya adalah sebagai
berikut :  
1.


Tempat Penampungan adalah sarana dan peralat an yang dipergunakan unt uk penampungan
sement ara t umbuhan dan sat wa liar hidup, mat i maupun bagian-bagiannya.
2. Coral rock (t ermasuk live rock dan subst rat ) adalah gabungan mat erial koral, dengan diamet er
> 3 cm yang t erbent uk dari f ragment coral mat i dan dapat mengandung pasir yang mengeras,
coralline algae dan bat u-bat u lainya yang mengendap.
3. Live rock dapat diart ikan sebagai coral rock yang dit empeli spesimen hidup dari species
invert ebrat a dan coralline algae yang t idak t ermasuk dalam CITES Appendiks dan diangkut
dalam keadaan lembab dalam pet i.
4. Subst rat adalah coral rock yang dit empeli oleh invert ebrat a (dari spesies yang t idak t ermasuk
dalam Appendiks CITES) dan diangkut di dalam air sepert i coral hidup.
5. Coral rock t idak diident if ikasi di t ingkat genus t et api di t ingkat ordo.
6. Dead coral adalah coral dalam keadaan mat i pada saat pengangkut an, namun pada saat
pengumpulan bisa saj a dalam keadaan hidup dan st rukt ur dari coralit ies (sklet on dari polyp
individual) masih t et ap ut uh. Spesimen dapat dikenali di t ingkat spesies at au genus.
7. Coral hidup yang diangkut dalam air dan dapat dikenali sampai t ingkat species at au genus.
8. Karang bat u at au karang hias adalah sej enis hewan berongga penghasil kapur yang merupakan
penghuni dan pembent uk ut ama t erumbu karang yang dimanf aat kan sebagai hiasan akuarium
air laut .
9. Karang lunak/ Subst rat (sof t coral) adalah sej enis hewan berongga bukan penghasil kapur

sebagai kerangka luarnya.
10. Base rock (live rock) adalah karang bat u yang t elah lama mat i sehingga t idak dapat
diident if ikasi sampai dengan j enis/ genera, t et api dit empeli berbagai j enis
algae/ mikroorganisme lain.
11. Pompa air adalah sej enis alat list rik yang berf ungsi unt uk menyedot dan memompa air unt uk
kemudian didist ribusikan ke bak-bak penampungan dan akuarium.
12. Prot ein skimmer adalah sej enis alat yang digerakan dengan t enaga (l ist rik) yang berf ungsi
unt uk membuang kot oran sehingga air laut t et ap bersih sebelum didist ribusikan ke bak-bak
penampungan dan akuarium.

13. Blower adalah sej enis alat yang digerakan dengan t enaga list rik yang berf ungsi unt uk
membant u mempert ahankan kandungan oksigen t erlarut dalam air.
14. Chiller adalah sej enis alat yang digerakan dengan t enaga list rik yang berf ungsi unt uk
mendinginkan suhu air sesuai dengan yang diinginkan.
15. Salinomet er adalah alat unt uk mengukur kadar garam dalam air laut .
16. Ph met er adalah alat unt uk mengukur t ingkat asam/ basa air.
17. Thermomet er adalah alat unt uk mengukur suhu di dalam air.
18. Test kit adalah alat unt uk mengukur paramet er f isika dan kimia yang t erkandung dalam air.
19. Ref ract onomet er adalah alat unt uk menget ahui spesif ik graf f it i dari air laut .
20. Tabung oksigen adalah t abung yang berisi oksigen murni.

III.     TEMPAT PENAMPUNGAN
A. Syarat umum  
Tempat penampungan koral yang dimiliki oleh eksport ir koral harus memenuhi syarat umum
sebagai berikut :  
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.


B.

Memiliki ij in dari pemerint ah set empat yang berwenang berupa Surat Ij in Tempat Usaha (SITU)
dan keberadaannya t idak mengganggu masyarakat sekit ar.
Jarak t empat penampungan sedekat mungkin ke pelabuhan udara pemberangkat an keluar
negeri.
Memiliki konst ruksi yang kuat dan t idak mudah rusak.
Memiliki luas yang cukup sedemikian rupa sehingga koral t idak dit umpuk dalam penampungan.
Penampungan dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan t erj adinya sirkulasi air laut .
Suhu air 27oC + 3 oC.
Terlindung dari pengaruh cuaca (huj an dan sinar mat ahari) secara langsung.
Terlindung dari bakt eri, parasit , hama sert a unsur pengganggu lainnya.
Terlindung dari elemen-elemen bahan kimia yang bersif at racun sepert ; bahan bakar, cat asap,
pest isida, dan lain-lain.
Memiliki f asilit as pendukung yang memadai unt uk perawat an, diant aranya; prot ein Skimmer,
Chiller, pompa air, t abung oksigen, Thermomet er, Ref ract onomet er, pH dan blower.
Ket ersediaan air laut yang bersih dengan paramet er f isika, kimia dan biologi yang sesuai
dengan habit at asal.
Ket ersediaan bak-bak penampungan yang dilengkapi dengan penyaringan air laut .
Penempat an koral dalam bak penampungan dikelompokan sesuai dengan j enisnya masingmasing.

Memiliki t empat khusus unt uk mengisolasi dan merawat koral yang t erkena penyakit .
Mudah dibersihkan, memiliki drainase dan sanit asi yang baik set ara t empat pembuangan
limbah.
Bak Penampungan

Syarat minimum bak penampungan koral hidup/ karang hias, sof t coral dan karang mat i adalah
sebagai
berikut :
1.
Bahan:
Bet on/ f iber/ kaca
at au
papan
dilapisi
bahan
kedap
air.
2.
Bent uk
bak

penampungan
persegi
panj ang
dengan
ukuran:
a.
Bahan
bet on
Panj ang
minimal
:
5
met er
Lebar
minimal
:
1
met er
Tinggi
minimal

:
0, 5
met er
Jarak
ant ar
bak
penampungan
dengan
bahan
bet on
0, 6
met er
b.
Bahan
Fiber
at au
kaca
Panj ang
minimal
:
1
met er

3.

C.

Lebar
minimal
:
1
met er
Tinggi
minimal
:
1
met er
Jarak ant ar bak penampungan dengan bahan f iber at au kaca disesuaikan.
 Ket ebalan
minimum bahan bet on, f iber at au kaca unt uk bak penampungan:
a.
5
mm
apabila
t erbuat
dari
kaca
b.
2
mm
apabila
t erbuat
dari
f iber
c.
2
cm
apabila
t erbuat
dari
bet on
At au disesuaikan dengan ukuran bak penampungan.  
Fasilit as Pendukung 

Fasilit as pendukung minimal yang harus disediakan ant ara lain:  
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

Ruang administ rasi/ kant or.
Peralat an administ rasi (mesin t ik/ komput er).
Alat komunikasi (t elepon/ f aximili).
Alat t ransport asi pengangkut air laut (unt uk t empat penampungan yang berj auhan dengan
laut / air laut diambil dengan kendaraan pengangkut air laut ), dan kendaraan box unt uk
pengiriman koral ke pelabuhan udara.
Ruang f asilit as pengepakan t ermasuk sarana pendukungnya (alat t imbangan).
Gudang.
Alat pemadam kebakaran dan P3K.
Sumber air t awar.

D.

Kapasit as Penampungan

Kapasit as maksimum j umlah koral yang dapat dit ampung di masing-masing bak penampungan per
m2 dibedakan unt uk t iap j enis koral, sebagai berikut :  
1.       
a.
b.
c.
d.

Koral
hidup
60
buah
per
m2
unt uk
30
buah
per
m2
unt uk
20
buah
per
m2
unt uk
10 buah per m2 unt uk koral hidup ukuran XL 

2.       
a.
b.
c.
d.

30
buah
per
m2
20
buah
per
m2
10
buah
per
m2
5 buah per m2 unt uk Sof t Coral ukuran XL 

3.       
a.
b.
c.
d.

Karang
mat i
60
buah
per
m2
30
buah
per
m2
20
buah
per
m2
10 buah per m2 unt uk karang mat i ukuran

E.

Sof t

(bunga
koral
hidup
koral
hidup
koral
hidup

coral
unt uk
Sof t
unt uk
Sof t
unt uk
Sof t

(base
unt uk
unt uk
unt uk
XL 

karang
karang
karang

Coral
Coral
Coral

rock/ live
mat i
mat i
mat i

karang)
ukuran
S
ukuran
M
ukuran
L

(subst rat )
ukuran
S
ukuran
M
ukuran
L

ukuran
ukuran
ukuran

rock)
S
M
L

Perawat an Tempat Penampungan 

Dalam rangka perawat an t empat penampungan koral, diperlukan t indakan-t indakan ant ara lain
berupa:  
1.

Perawat an kebersihan bak, berupa pemeriksaan kebersihan berkala, pembersihan dar sampah
dan kot oran lain secara manual sert a sirkulasi air laut secara t erat ur.

2.
3.

4.

Perawat an kebersihan lingkungan, berupa pemeriksaan kebersihan lingkungan sekit ar t empat
penampungan sert a pembersihan lingkungan secara berkala.
Pembuangan air limbah, menj amin kelancaran saluran pembuangan air limbah dari sampah dan
kot oran sert a t idak membuang limbah langsung ke sungai at au saluran umum, namun harus
disediakan bak penampungan limbah sement ara.
Penanganan koral yang t idak t erpakai, koral yang mat i di t empat penampungan harus dikubur
di t empat khusus karena mengeluarkan bau yang t idak sedap.
IV.

PENUTUP

Dengan adanya pedoman t eknis ini, diharapkan koral yang berada di dalam t empat penampungan
dapat t et ap t erj aga kesehat an dan kualit asnya, sehingga t ingkat kemat ian at au kerusakan koral
yang ada di bak penampungan dapat dit ekan sampai dengan di bawah 1%.