114825 AKJ 2006 12 06 Workshop Evaluasi Program Pengerusutamaan Gender
Judul
: workshop evaluasi program pengarusutamaan gender dalam pembangunan di
pemerintah kota yogyakarta
Tempat
: pandan perak
Rep
: yoi
Tidak ada kompromi bagi praktek segala bentuk yang tidak memanusiakan manusia // di
arena dan wilayah manapun / tidak terkecuali / praktek ketidakadilan terhadap perempuan
selalu direndahkan // segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan . convention on the
elimination of discrimination against women(CEDAW) tidk semudah membalikkan telapak
tangan // nilai-nilai social dan budaya yang bias gender / telah sangat melekat dan mengakar
dan kemudian melahirkan berbagai macam ketidakadilan pada perempuan //
Nilai yang bias gender / sudah sangat merugikan kaum perempuan // parahnya … / hal tidak
disadari / dan terus menerus diproduksi secara cultural // nilai bias ini juga diperkuat oleh
kebijakan Negara yang melanggengkan ketidakadilan gender // ini seperti rantai yang nyaris
tidak terputus // permasalahan ini / sebenarnya jika dikaji lebih jauh / ketidakadilan terhadap
gender / pada dasarnya menjadian fenomena global / yang juga berlangsung di Indonesia //
Di Indonesia / kaum perempuan dipaksa menerima kontruksi social-budaya yang merugikan //
sebagai contoh / seorang ibu / harus berjuang dan memikul beben keras dan ganda / seperti
ibu rumah tangga / istri / dan sekaligus sebagai pencari nafkah // dari kenyataan sekelumit ini
/ tidk sedikit realitas yang menunjukkan adanya kekerasan dalam rumah tangga // secara
budaya / perempuan dipaksa menerima kenyataan ketidakadilan / sebagai kegiatan yang wajar
/ karena posisi sebagai perempuan // perempuan dikontruksikan sebagai makhluk nomer dua /
atau sub-ordinat laki-laki //
Dalam kontek bernegara / perempuanpun juga mengalami marginalisasi dan diskriminasi /
terutama berkaitan dengan kebijakan Negara yang berkaitan dengan kepentingan aspirasi
perempuan // sebagai contoh / pembatasan kelahiran / yang dalam pelaksanaannya / seringkali
melanggar hak-hak dasar perempuan sebagai manusia //
Persoalan ketidakadilan gender ini / menjadi permasalahan yang mendasar / yang dihadapi
oleh negara dan harus dicari penyelesaiannya secara bijak // berbagai nilai social / peran dan
konsep masyarakat tidak mudah untuk dirubah / sehingga diperlukan institusi yang mampu
menjamin perubahan secara terus menerus / untuk mencapai tujuan keadilan dan kesetaraan
gender // proses tersebut akan terjadi / jika dijalankan oleh institusi yang ada dan dipercaya
oleh rakyat // oleh karena itu / persoalan ketidakadilan perempuan / hauslah menjadi tanggung
jawab Negara //
Berangkat dari pemikiran itu / proses advokasi menjadi penting // advokasi sendiri
merupakan suatu usaha dalam perubahan tantangan dengan cepat // melalui advokasi ini /
penganganan persoalan-persoalan akan ebrjalan kontinyu / langgeng / dan tidak berhenti
begitu saja // selain itu / proses advokasi pengarusutamaan gender / menjadi penting // hal ini
menjadi pendorong Negara untuk mengakui secara penuh // karena pada dasarnya / meskipun
bukan dalam bentuk undang-undang / pemerintah telah menerbitkan inpres no 9 tahun 2000 /
tentang pengarusutamaan gender / dalam pembangunan // inpres tersebut / juga ditindaklanjuti
oleh menteri dalam negeri / dengan mengeluarkan SK Mendagri no. 132 / tentang pedoman
pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah //
Pemerintah kota jogjakarta / Sebagai penyelenggara otonomi daerah / pengarusutamaan
gender sangatlah penting diterapkan secara langsung untuk majunya pembangunan // oleh
karena itu / dibutuhkan upaya pengarusutamaan gender / dalam pembangunan di kota
jogjakarta / agar perempuan dan laki-laki / dapat berpartisipasi secara setara / sehingga
menjadikan pembangunan yang berkelanjutan // berkaitan dengan itu / institut hak asasi
perempuan (IHAP) / terus melakukan upaya dan proses advokasi pengarusutamaan gender / di
pemerintah kota jogjakarta // pemerintah kota / dengan adanya advokasi ini / sudah sangat
respon / dengan mengeluarkan SK walikota no. 123 / KD / 2003 / tentang pembentukan tim
pengarusutamaan gender pemerintah kota yogyakarta // sangat disayangkan / jika respen
pemerintah yang baik ini tidak segera diikuti dengan pelaksanaan program yang baik pula //
IHAP / bersama pemerintah terus melakukan berbagai kegiatan / dengan merangkul institusi
terkait / untuk mencapai hasil yang terbaiknya //
Menyadari hal itu / institut hak asasi perempuan (IHAP) / bekerjasama dengan the asia
foundation / menyelenggarakan advokasi pengarus-utamaan gender dalam pembangunan di
pemerintah kota yogyakarta / dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan / selama 10 bulan
// salah satu kegiatan IHAP diantaranya / workshop pengarus-utamaan gender bagi kepala
dinas dan instansi kota jogjakarta // kegiatan ini sekaligus menjadi pilot (baca:pailot) projek
advokasi didasarkan pertimbangan / bahwa pemerintah kota jogjakarta elah mengambil
inisiatif / untuk mengupayakan pengarus-utamaan gender dalam pembangunan sejak akhir
tahun 2003 // sebuah terobosan yang strategis / dan penuh tantangan //
Kegiatan workshop / dengan mengangkat tema “workshop evaluasi program
pengarusutamaan gender dalam pembangunan di pemerintah kota yogyakarta “ ini /
dilaksanakan pada tanggal 6 desember 2006 / mengambil tempat di restoran pandan perak /
untuk bersama-sama memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengarus-utamaan
gender yang dilakukan IHAP di kota jogjakarta //
Dalam kesempatan itu / Nukman Firdausie / selaku ketua pelaksana harian IHAP /
Mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dilaksanakan // mengingat / sampai sekarang
permasalahan tentang gender masih bias //
-----state-----Nukman Firdausie
selaku ketua pelaksana harian IHAP
sementara itu / Sri Marmining Jati / selaku Kepala Kesehatan Masyarakat dan PUG kota
Yogyakarta / dalam keterangannya / dewasa ini / permasalahan gender khususnya di kota
jogjakarta / masih kurang // banyak factor dan kendala yang mempengaruhinya //
-----state-----Sri Marmining Jati
Kepala Kesehatan Masyarakat dan PUG kota Yogyakarta
dengan adanya kegiatan ini / kedepan menjadikan evaluasi berbagai permasalahan / dari
proses awal / kelemahan maupun hambatan dan tantangan dalam peluang pelaksanaan
advokasi pengarus-utamaan gender / dalam pembangunan di kota jogjakarta // selain itu /
menjadikan masukan yang strategis dan rekomendasi / yang dapat ditindaklanjuti / untuk
memperbaiki dan mengoptimalkan dalam pembangunan di kota jogjakarta //
pisko melaporkan untu apa kabar jogja rbtv ///
NB : Visual ditambahi dengan kota jogja / kegiatan ibu ibu seperti di pasar dan
sebagainya
News reader : workshop evaluasi program PUG dalam pembangunan kota yogyakarta
Tidak ada kompromi bagi praktek segala bentuk yang tidak memanusiakan manusia //
segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan / ternyata telah melekat dan mengakar
dan kemudian melahirkan berbagai macam ketidakadilan pada perempuan // Menyadari hal
itu / institut hak asasi perempuan (IHAP) bersama dengan pemerintah kota yogyakarta /
menyelenggarakan advokasi pengarus-utamaan gender // kegiatan ini sekaligus menjadi pilot
(baca:pailot) projek advokasi / demi majunya pembangunan kota jogjakarta ///
: workshop evaluasi program pengarusutamaan gender dalam pembangunan di
pemerintah kota yogyakarta
Tempat
: pandan perak
Rep
: yoi
Tidak ada kompromi bagi praktek segala bentuk yang tidak memanusiakan manusia // di
arena dan wilayah manapun / tidak terkecuali / praktek ketidakadilan terhadap perempuan
selalu direndahkan // segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan . convention on the
elimination of discrimination against women(CEDAW) tidk semudah membalikkan telapak
tangan // nilai-nilai social dan budaya yang bias gender / telah sangat melekat dan mengakar
dan kemudian melahirkan berbagai macam ketidakadilan pada perempuan //
Nilai yang bias gender / sudah sangat merugikan kaum perempuan // parahnya … / hal tidak
disadari / dan terus menerus diproduksi secara cultural // nilai bias ini juga diperkuat oleh
kebijakan Negara yang melanggengkan ketidakadilan gender // ini seperti rantai yang nyaris
tidak terputus // permasalahan ini / sebenarnya jika dikaji lebih jauh / ketidakadilan terhadap
gender / pada dasarnya menjadian fenomena global / yang juga berlangsung di Indonesia //
Di Indonesia / kaum perempuan dipaksa menerima kontruksi social-budaya yang merugikan //
sebagai contoh / seorang ibu / harus berjuang dan memikul beben keras dan ganda / seperti
ibu rumah tangga / istri / dan sekaligus sebagai pencari nafkah // dari kenyataan sekelumit ini
/ tidk sedikit realitas yang menunjukkan adanya kekerasan dalam rumah tangga // secara
budaya / perempuan dipaksa menerima kenyataan ketidakadilan / sebagai kegiatan yang wajar
/ karena posisi sebagai perempuan // perempuan dikontruksikan sebagai makhluk nomer dua /
atau sub-ordinat laki-laki //
Dalam kontek bernegara / perempuanpun juga mengalami marginalisasi dan diskriminasi /
terutama berkaitan dengan kebijakan Negara yang berkaitan dengan kepentingan aspirasi
perempuan // sebagai contoh / pembatasan kelahiran / yang dalam pelaksanaannya / seringkali
melanggar hak-hak dasar perempuan sebagai manusia //
Persoalan ketidakadilan gender ini / menjadi permasalahan yang mendasar / yang dihadapi
oleh negara dan harus dicari penyelesaiannya secara bijak // berbagai nilai social / peran dan
konsep masyarakat tidak mudah untuk dirubah / sehingga diperlukan institusi yang mampu
menjamin perubahan secara terus menerus / untuk mencapai tujuan keadilan dan kesetaraan
gender // proses tersebut akan terjadi / jika dijalankan oleh institusi yang ada dan dipercaya
oleh rakyat // oleh karena itu / persoalan ketidakadilan perempuan / hauslah menjadi tanggung
jawab Negara //
Berangkat dari pemikiran itu / proses advokasi menjadi penting // advokasi sendiri
merupakan suatu usaha dalam perubahan tantangan dengan cepat // melalui advokasi ini /
penganganan persoalan-persoalan akan ebrjalan kontinyu / langgeng / dan tidak berhenti
begitu saja // selain itu / proses advokasi pengarusutamaan gender / menjadi penting // hal ini
menjadi pendorong Negara untuk mengakui secara penuh // karena pada dasarnya / meskipun
bukan dalam bentuk undang-undang / pemerintah telah menerbitkan inpres no 9 tahun 2000 /
tentang pengarusutamaan gender / dalam pembangunan // inpres tersebut / juga ditindaklanjuti
oleh menteri dalam negeri / dengan mengeluarkan SK Mendagri no. 132 / tentang pedoman
pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah //
Pemerintah kota jogjakarta / Sebagai penyelenggara otonomi daerah / pengarusutamaan
gender sangatlah penting diterapkan secara langsung untuk majunya pembangunan // oleh
karena itu / dibutuhkan upaya pengarusutamaan gender / dalam pembangunan di kota
jogjakarta / agar perempuan dan laki-laki / dapat berpartisipasi secara setara / sehingga
menjadikan pembangunan yang berkelanjutan // berkaitan dengan itu / institut hak asasi
perempuan (IHAP) / terus melakukan upaya dan proses advokasi pengarusutamaan gender / di
pemerintah kota jogjakarta // pemerintah kota / dengan adanya advokasi ini / sudah sangat
respon / dengan mengeluarkan SK walikota no. 123 / KD / 2003 / tentang pembentukan tim
pengarusutamaan gender pemerintah kota yogyakarta // sangat disayangkan / jika respen
pemerintah yang baik ini tidak segera diikuti dengan pelaksanaan program yang baik pula //
IHAP / bersama pemerintah terus melakukan berbagai kegiatan / dengan merangkul institusi
terkait / untuk mencapai hasil yang terbaiknya //
Menyadari hal itu / institut hak asasi perempuan (IHAP) / bekerjasama dengan the asia
foundation / menyelenggarakan advokasi pengarus-utamaan gender dalam pembangunan di
pemerintah kota yogyakarta / dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan / selama 10 bulan
// salah satu kegiatan IHAP diantaranya / workshop pengarus-utamaan gender bagi kepala
dinas dan instansi kota jogjakarta // kegiatan ini sekaligus menjadi pilot (baca:pailot) projek
advokasi didasarkan pertimbangan / bahwa pemerintah kota jogjakarta elah mengambil
inisiatif / untuk mengupayakan pengarus-utamaan gender dalam pembangunan sejak akhir
tahun 2003 // sebuah terobosan yang strategis / dan penuh tantangan //
Kegiatan workshop / dengan mengangkat tema “workshop evaluasi program
pengarusutamaan gender dalam pembangunan di pemerintah kota yogyakarta “ ini /
dilaksanakan pada tanggal 6 desember 2006 / mengambil tempat di restoran pandan perak /
untuk bersama-sama memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengarus-utamaan
gender yang dilakukan IHAP di kota jogjakarta //
Dalam kesempatan itu / Nukman Firdausie / selaku ketua pelaksana harian IHAP /
Mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dilaksanakan // mengingat / sampai sekarang
permasalahan tentang gender masih bias //
-----state-----Nukman Firdausie
selaku ketua pelaksana harian IHAP
sementara itu / Sri Marmining Jati / selaku Kepala Kesehatan Masyarakat dan PUG kota
Yogyakarta / dalam keterangannya / dewasa ini / permasalahan gender khususnya di kota
jogjakarta / masih kurang // banyak factor dan kendala yang mempengaruhinya //
-----state-----Sri Marmining Jati
Kepala Kesehatan Masyarakat dan PUG kota Yogyakarta
dengan adanya kegiatan ini / kedepan menjadikan evaluasi berbagai permasalahan / dari
proses awal / kelemahan maupun hambatan dan tantangan dalam peluang pelaksanaan
advokasi pengarus-utamaan gender / dalam pembangunan di kota jogjakarta // selain itu /
menjadikan masukan yang strategis dan rekomendasi / yang dapat ditindaklanjuti / untuk
memperbaiki dan mengoptimalkan dalam pembangunan di kota jogjakarta //
pisko melaporkan untu apa kabar jogja rbtv ///
NB : Visual ditambahi dengan kota jogja / kegiatan ibu ibu seperti di pasar dan
sebagainya
News reader : workshop evaluasi program PUG dalam pembangunan kota yogyakarta
Tidak ada kompromi bagi praktek segala bentuk yang tidak memanusiakan manusia //
segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan / ternyata telah melekat dan mengakar
dan kemudian melahirkan berbagai macam ketidakadilan pada perempuan // Menyadari hal
itu / institut hak asasi perempuan (IHAP) bersama dengan pemerintah kota yogyakarta /
menyelenggarakan advokasi pengarus-utamaan gender // kegiatan ini sekaligus menjadi pilot
(baca:pailot) projek advokasi / demi majunya pembangunan kota jogjakarta ///