ALAT UKUR HEART AND RESPIRATION RATE BERBASI ATMEGA 16 g. Bab III
25
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Blok Diagram
Gambar 3. 1 Blok Diagram
Seseorang yang akan dihitung laju pernafasan dan detak jantung harus dipasangkan terlebih dahulu sensornya, yaitu sensor miccondensor di hidung dengan menggunakan masker untuk pengukuran laju pernafasan dan finger sensor di jari tangan untuk pengukuran detak jantung. Sensor miccondensor akan mendeteksi hembusan nafas manusia, yang mana setiap hembusan udara memiliki suara. setiap suara yang keluar melalui hidung maka tegangan sensor akan berubah, perubahan ini digunakan untuk mencacah laju pernafasan. Kemudian output sensor miccondensor akan masuk ke inputmikro, lalu diolah dalam microcontroller untuk dihitung nilai lajupernapasan pasien. Di dalam fingersensor
Hembusanna fas
Monostabil
Pengkondisi sinyal Fingersens
or
M I K R O K O N T R O L E R
Sensor
miccondensor
or
Program
(2)
terdapat LED inframerah yang menyala dan akan menerangi jari tangan dan juga photodioda yang akan peka terhadap intensitas cahaya, setiap ada aliran darah maka akan terjadi perbedaan intensitas, intensitas cahaya ini selanjutnya akan diterima oleh photodioda Sinyal analog dari photodioda akan diolah dalam rangkaian pengkondisian sinyal, data/sinyal analog ini akan dikuatkan oleh rangkaian non-inverting amplifier, data/sinyal analog yang dihasilkan akan dibandingkan dengan referensi komparator untuk selanjutnya mentrigger input monostabil agar dapat memberikan logika high atau low ke input mikro, lalu diolah dalam microcontroller untuk dihitung nilai BPM pasien. Microcontroller akan membaca berapa banyak trigger yang masuk selama 30 detik. Data yang sudah diperoleh selama 30 detik tersebut akan ditampilkan pada LCD.
3.2 Diagram Alir
Pada saat tombol power ditekan terjadi inisialisasi dari penginisialisasian input-outputmicrocontroller dan antarmuka LCD 2 x 16, dan sensor akan mulai bekerja.Setelah sensor dipasang ke pasien, tekan tombol start. maka alat akan memulai mengambil data laju pernafasan dan detak jantung selama 30 detik. Jika waktu sudah 30 detik,apabila hasilheart rate<60 akan muncul tulisan bradycardia, respiration rate<12 akan muncul tulisan bradypnea, heart rate antara 60-100 akan muncul tulisan normal, respiration rate antara 12-20 akan muncul tulisan normal, heart rate>100 akan muncul tulisan tachycardia, respiration rate<20 akan muncul tulisan tachypnea di LCD beserta nilai laju pernafasan dan detak jantung pasien. Dapat dilihat pada gambar 3.2.
(3)
Gambar 3. 2 Diagram Alir Begin
Mencacah laju pernafasan dan detak jantung
Sensor bekerja
END Menghitung 30 detik
HR 60100, RR 12-20
DisplayHR (bradycardia) RR
(bradypnea)
Display HR normal RR normal
DisplayHR (tachycardia) RR
(tachypnea) YES
NO O
NO O
RESET
YES
HR <60 RR <12
(4)
3.3 Diagram Mekanis
Gambar 3. 3 Diagram Mekanis Keterangan :
a. Tombol start b. Tombol reset c. Tombol ON/OFF d. LED indikator ON/OFF
(5)
e. Soket carger baterai f. LED indikator BPM g. LED indikator RR h. LED indikator carger i. LED indikator baterai full j. DC volt meter
k. LCD
l. Soket sensor finger
m. Soket sensor miccondensor
3.4 Alat dan Bahan 3.4.1 Alat
1. Solder listrik. 2. Soldering pump. 3. Tool set.
4. Bor PCB. 5. Timah. 6. Multimeter.
3.4.2 Bahan
1. Sensor miccondensor. 2. Photodioda.
3. LED inframerah. 4. Resistor ⁄ W.
(6)
5. Kapasitor. 6. Transistor. 7. Lampu LED. 8. LCD 2x16. 9. ICATmega16. 10. Soket ICATmega16. 11. IC LM324.
12. Soket IC LM324. 13. IC NE555. 14. Soket IC NE555. 15. Trimpot.
16. Push button.
3.5 Definisi Operasional
Didalam kegiatan operasionalnya, terdapat variabel yang digunakan dalam perencanaan modul, baik itu variabel bebas, tergantung, dan terkendali, masing-masing memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sensor miccondensor yang dipakai untuk pendeteksi laju pernafasan pasien, 2. AVR digunakan sebagai minimum sistem program.
(7)
3.6Teknik Analisis Data
3.6.1 Rata – rata
Rata-rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya pengukuran.Dirumuskan sebagai berikut:
Rata-rata ( X ) =
Keterangan:
X = rata – rata ∑Xi = Jumlah nilai data
n = Banyak data (1,2,3,…,n)
3.6.2 Simpangan
Adalah selisih dari rata–rata nilai harga yang dikehendaki dengan nilai yang diukur. Dirumuskan sebagai berikut:
Simpangan = Y –
Keterangan :
Y = rerata pembanding = rerata modul X
X
(3-1)
(8)
3.6.3 Error (%)
Adalah selisih antara mean terhadap masing-masing data.Dirumuskan sebagai berikut :
Error % =Y - X
Keterangan:
Y = rerata pembanding
X= rerata modul
3.7Pembuatan Alat
Tahapan dalam membuat alat ini melalui beberapa proses yang terdiri dari: 1. Tahap Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras adalah dengan membuat modul berdasarkan rangkain hasil “rekayasa dan keteknikan”, menjadi modul:
a) Rangkaian finger
Rangkaian sensor finger ini terdiri dari dua buah resistor dengan nilai 220 ohm untuk LED infrared dan 5k6 ohm untuk photodioda.
(3-3) Y
(9)
Gambar 3. 4Rangkaian Sensor Finger b) Rangkaian pengkondisi sinyal
Rangkaian pengkondisi sinyal memakai IC LM324 yang memiliki 4 buah op-amp, tetapi pada rangkaian pengkondisi sinyal hanya memakai 3 buah op-amp saja yang berguna untuk penguat keluaran dari sensor finger.
Gambar 3. 5Rangkaian Pengkondisi Sinyal c) Rangkaian monostabil
Pada rangkaian ini menggunakan IC NE555 untuk mentrigger dan membangkitkan keluaran dari rangkaian pengkondisi sinyal agar gelombang yang dikeluarkan dari rangkaian pengkondisian sinyal, yang mana rangkaian monostabil berfungsi sebagai pembangkit sinyal, Seperti yang kita ketahui prinsip kerja komparator yaitu jika beda potensial input inverting dan
R44
220
R45
39k
D4
LED-RED D5 PhotoDioda +5V
ke Pengkondisi sniyal
12 13
14
4
1
1
U1:D
LM324
C7
2u2
R13
47k
R14
22k
R15
10k
R16
1M
C8
68nF
3 2
1
4
1
1
U3:A
LM324
C9
2u2
R17
47k
R18
10k
R19
1M
C10
68nF +5V
5 6
7
4
1
1
U3:B
LM324
6
2%
RV2
10k +12V
R20
220
D5
1N4002
Q2
BD139
R21
220
1
OUTPUT
CONN-SIL1 1
INPUT
(10)
inputnon-invertingnya bernilai positif, maka komparator akan mengeluarkan output berlogika „1‟. Jika diberi trigger dari logika „1‟ ke logika „0 akan bernilai positif dan alhasil mengeluarkan output high.Output ini akan mengeluarkan logika 1. Gambar dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut.
Gambar 3. 6Rangkaian Monostabil d) Rangkaian modul microcontroller
Rangkaian modul microcontroller dapat dilihat pada gambar 3.7
Gambar 3. 7Rangkaian Minimum Sistem Atmega16 R 4 DC 7 Q 3 G N D 1 V C C 8 TR 2 TH 6
CV 5 U4 NE555 C11 10u +5V 53 % RV4 10k C12 10u R22 220 D6 LED-RED 1 INPUT CONN-SIL1 1 OUTPUT CONN-SIL1 PB0/T0/XCK 1 PB1/T1 2 PB2/AIN0/INT2 3 PB3/AIN1/OC0 4 PB4/SS 5 PB5/MOSI 6 PB6/MISO 7 PB7/SCK 8 RESET 9 XTAL2 12 XTAL1 13 PD0/RXD 14 PD1/TXD 15 PD2/INT0 16 PD3/INT1 17 PD4/OC1B 18 PD5/OC1A 19 PD6/ICP1 20 PD7/OC2 21 PC0/SCL 22 PC1/SDA 23 PC2/TCK 24 PC3/TMS 25 PC4/TDO 26 PC5/TDI 27 PC6/TOSC1 28 PC7/TOSC2 29 PA7/ADC7 33 PA6/ADC6 34 PA5/ADC5 35 PA4/ADC4 36 PA3/ADC3 37 PA2/ADC2 38 PA1/ADC1 39 PA0/ADC0 40 AREF 32 AVCC 30 U1 ATMEGA16 RESET C1 100nF R1 4k7 +5v C2 22pF C3 22pF 11.0592MHZ CRYSTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 PORTA CONN-SIL8 1 2 3 4 5 6 7 8 PORTB CONN-SIL8 +5v 1 2 3 4 5 6 7 8 PORTC CONN-SIL81 2 3 4 5 6 7 8 PORTD CONN-SIL8 C4 100nF 1 2 3 4 5 ISP PROGRAMMING CONN-SIL5
(11)
e) Rangkaian keseluruhan
Berikut adalah rangkaian keseluruhan dari pembuatan modul ini:
Gambar 3. 8 Rangkaian keseluruhan R44 220 R45 39k D4 LED-RED D5 PhotoDioda +5V C4 1u R31 47k R32 12k R34 1k R35 22k 3 2 1 8 4 U1:A LM358N +5V R1 10k C1 68nF C2 1u R2 47k R3 12k R4 1k 5 6 7 8 4 U1:B LM358N +5V R6 10k C3 68nF 3 2 1 8 4 U2:A LM358N 5 0% RV1 100k +5V R5 220 Q1 BD139 R7 220 +5V R 4 DC 7 Q3 G N D 1 V C C 8 TR 2 TH 6
CV 5 U9 NE555 C8 10u C9 10u +5V R42 220 D3 LED-GREEN 6 2% RV2 100k R8 220 R9 39k D1 LED-RED D2 PhotoDioda +5V C5 1u R10 47k R11 12k R12 1k R13 22k 5 6 7 8 4 U2:B LM358N +5V R14 10k C6 68nF C7 1u R15 47k R16 12k R17 1k 3 2 1 8 4 U3:A LM358N +5V R18 10k C10 68nF 5 6 7 8 4 U3:B LM358N 5 0% RV3 100k +5V R19 220 Q2 BD139 R20 220 +5V R 4 DC 7 Q3 G N D 1 V C C 8 TR 2 TH 6
CV 5 U4 NE555 C11 10u C12 10u +5V R21 220 D6 LED-GREEN 6 2% RV4 100k PB0/T0/XCK 1 PB1/T1 2 PB2/AIN0/INT2 3 PB3/AIN1/OC0 4 PB4/SS 5 PB5/MOSI 6 PB6/MISO 7 PB7/SCK 8 RESET 9 XTAL2 12 XTAL1 13 PD0/RXD 14 PD1/TXD 15 PD2/INT0 16 PD3/INT1 17 PD4/OC1B 18 PD5/OC1A 19 PD6/ICP1 20 PD7/OC2 21 PC0/SCL 22 PC1/SDA 23 PC2/TCK 24 PC3/TMS 25 PC4/TDO 26 PC5/TDI 27 PC6/TOSC1 28 PC7/TOSC2 29 PA7/ADC7 33 PA6/ADC6 34 PA5/ADC5 35 PA4/ADC4 36 PA3/ADC3 37 PA2/ADC2 38 PA1/ADC1 39 PA0/ADC0 40 AREF 32 AVCC 30 U5 ATMEGA16 RESET C13 100nF R22 4k7 +5v C14 22pF C15 22pF 11.0592MHZ CRYSTAL +5v C16 100nF 1 2 3 4 5 ISP PROGRAMMING CONN-SIL5 1 2 3 4 J2 modul miccondensor D 7 1 4 D 6 1 3 D 5 1 2 D 4 1 1 D 3 1 0 D 2 9 D 1 8 D 0 7 E 6 R W 5 R S 4 V S S 1 V D D 2 V E E 3 LCD1 LM016L
(1)
5. Kapasitor.
6. Transistor.
7. Lampu LED.
8. LCD 2x16.
9. ICATmega16.
10. Soket ICATmega16.
11. IC LM324.
12. Soket IC LM324.
13. IC NE555.
14. Soket IC NE555.
15. Trimpot.
16. Push button.
3.5 Definisi Operasional
Didalam kegiatan operasionalnya, terdapat variabel yang digunakan dalam perencanaan modul, baik itu variabel bebas, tergantung, dan terkendali, masing-masing memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sensor miccondensor yang dipakai untuk pendeteksi laju pernafasan pasien,
2. AVR digunakan sebagai minimum sistem program.
(2)
3.6Teknik Analisis Data 3.6.1 Rata – rata
Rata-rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang diambil
atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya
pengukuran.Dirumuskan sebagai berikut:
Rata-rata ( X ) =
Keterangan:
X = rata – rata
∑Xi = Jumlah nilai data
n = Banyak data (1,2,3,…,n)
3.6.2 Simpangan
Adalah selisih dari rata–rata nilai harga yang dikehendaki dengan nilai yang
diukur. Dirumuskan sebagai berikut:
Simpangan = Y –
Keterangan :
Y = rerata pembanding = rerata modul X
X
(3-1)
(3)
3.6.3 Error (%)
Adalah selisih antara mean terhadap masing-masing data.Dirumuskan
sebagai berikut :
Error % =Y - X
Keterangan:
Y = rerata pembanding
X= rerata modul
3.7Pembuatan Alat
Tahapan dalam membuat alat ini melalui beberapa proses yang terdiri dari:
1. Tahap Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras adalah dengan membuat modul berdasarkan
rangkain hasil “rekayasa dan keteknikan”, menjadi modul:
a) Rangkaian finger
Rangkaian sensor finger ini terdiri dari dua buah resistor dengan nilai
220 ohm untuk LED infrared dan 5k6 ohm untuk photodioda. (3-3) Y
(4)
Gambar 3. 4Rangkaian Sensor Finger
b) Rangkaian pengkondisi sinyal
Rangkaian pengkondisi sinyal memakai IC LM324 yang memiliki 4
buah op-amp, tetapi pada rangkaian pengkondisi sinyal hanya memakai 3
buah op-amp saja yang berguna untuk penguat keluaran dari sensor finger.
Gambar 3. 5Rangkaian Pengkondisi Sinyal
c) Rangkaian monostabil
Pada rangkaian ini menggunakan IC NE555 untuk mentrigger dan
membangkitkan keluaran dari rangkaian pengkondisi sinyal agar gelombang yang dikeluarkan dari rangkaian pengkondisian sinyal, yang mana rangkaian monostabil berfungsi sebagai pembangkit sinyal, Seperti yang kita ketahui
prinsip kerja komparator yaitu jika beda potensial input inverting dan
R44
220
R45
39k
D4
LED-RED D5
PhotoDioda +5V
ke Pengkondisi sniyal
12 13
14
4
1
1
U1:D
LM324
C7
2u2
R13
47k
R14
22k
R15
10k
R16
1M
C8
68nF
3 2
1
4
1
1
U3:A
LM324
C9
2u2
R17
47k
R18
10k
R19
1M
C10
68nF +5V
5 6
7
4
1
1
U3:B
LM324
6
2%
RV2
10k +12V
R20
220
D5
1N4002
Q2
BD139
R21
220
1
OUTPUT
CONN-SIL1 1
INPUT
(5)
inputnon-invertingnya bernilai positif, maka komparator akan mengeluarkan
output berlogika „1‟. Jika diberi trigger dari logika „1‟ ke logika „0 akan
bernilai positif dan alhasil mengeluarkan output high.Output ini akan
mengeluarkan logika 1. Gambar dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut.
Gambar 3. 6Rangkaian Monostabil
d) Rangkaian modul microcontroller
Rangkaian modul microcontroller dapat dilihat pada gambar 3.7
Gambar 3. 7Rangkaian Minimum Sistem Atmega16 R
4
DC 7
Q 3
G
N
D
1
V
C
C
8
TR
2 TH 6
CV 5
U4
NE555
C11
10u +5V
53 % RV4
10k
C12
10u
R22
220
D6
LED-RED
1
INPUT
CONN-SIL1
1
OUTPUT
CONN-SIL1
PB0/T0/XCK 1
PB1/T1 2
PB2/AIN0/INT2 3
PB3/AIN1/OC0 4
PB4/SS 5
PB5/MOSI 6
PB6/MISO 7
PB7/SCK 8
RESET 9
XTAL2
12 XTAL1
13
PD0/RXD 14
PD1/TXD 15
PD2/INT0 16
PD3/INT1 17
PD4/OC1B 18
PD5/OC1A 19
PD6/ICP1 20
PD7/OC2 21
PC0/SCL 22
PC1/SDA 23
PC2/TCK 24
PC3/TMS 25
PC4/TDO 26
PC5/TDI 27
PC6/TOSC1 28
PC7/TOSC2 29
PA7/ADC7
33 PA6/ADC6
34 PA5/ADC5
35 PA4/ADC4
36 PA3/ADC3
37 PA2/ADC2
38 PA1/ADC1
39 PA0/ADC0
40
AREF 32
AVCC 30
U1
ATMEGA16
RESET C1
100nF
R1
4k7 +5v
C2
22pF
C3
22pF
11.0592MHZ
CRYSTAL
1 2 3 4 5 6 7 8
PORTA
CONN-SIL8
1 2 3 4 5 6 7 8
PORTB
CONN-SIL8
+5v 1 2 3 4 5 6 7 8
PORTC
CONN-SIL81
2 3 4 5 6 7 8
PORTD
CONN-SIL8
C4
100nF
1 2 3 4 5
ISP PROGRAMMING
(6)
e) Rangkaian keseluruhan
Berikut adalah rangkaian keseluruhan dari pembuatan modul ini:
Gambar 3. 8 Rangkaian keseluruhan R44 220 R45 39k D4 LED-RED D5 PhotoDioda +5V C4 1u R31 47k R32 12k R34 1k R35 22k 3 2 1 8 4 U1:A LM358N +5V R1 10k C1 68nF C2 1u R2 47k R3 12k R4 1k 5 6 7 8 4 U1:B LM358N +5V R6 10k C3 68nF 3 2 1 8 4 U2:A LM358N 5 0% RV1 100k +5V R5 220 Q1 BD139 R7 220 +5V R 4 DC 7 Q3 G N D 1 V C C 8 TR 2 TH 6
CV 5 U9 NE555 C8 10u C9 10u +5V R42 220 D3 LED-GREEN 6 2% RV2 100k R8 220 R9 39k D1 LED-RED D2 PhotoDioda +5V C5 1u R10 47k R11 12k R12 1k R13 22k 5 6 7 8 4 U2:B LM358N +5V R14 10k C6 68nF C7 1u R15 47k R16 12k R17 1k 3 2 1 8 4 U3:A LM358N +5V R18 10k C10 68nF 5 6 7 8 4 U3:B LM358N 5 0% RV3 100k +5V R19 220 Q2 BD139 R20 220 +5V R 4 DC 7 Q3 G N D 1 V C C 8 TR 2 TH 6
CV 5 U4 NE555 C11 10u C12 10u +5V R21 220 D6 LED-GREEN 6 2% RV4 100k PB0/T0/XCK 1 PB1/T1 2 PB2/AIN0/INT2 3 PB3/AIN1/OC0 4 PB4/SS 5 PB5/MOSI 6 PB6/MISO 7 PB7/SCK 8 RESET 9 XTAL2 12 XTAL1 13 PD0/RXD 14 PD1/TXD 15 PD2/INT0 16 PD3/INT1 17 PD4/OC1B 18 PD5/OC1A 19 PD6/ICP1 20 PD7/OC2 21 PC0/SCL 22 PC1/SDA 23 PC2/TCK 24 PC3/TMS 25 PC4/TDO 26 PC5/TDI 27 PC6/TOSC1 28 PC7/TOSC2 29 PA7/ADC7 33 PA6/ADC6 34 PA5/ADC5 35 PA4/ADC4 36 PA3/ADC3 37 PA2/ADC2 38 PA1/ADC1 39 PA0/ADC0 40 AREF 32 AVCC 30 U5 ATMEGA16 RESET C13 100nF R22 4k7 +5v C14 22pF C15 22pF 11.0592MHZ CRYSTAL +5v C16 100nF 1 2 3 4 5 ISP PROGRAMMING CONN-SIL5 1 2 3 4 J2 modul miccondensor D 7 1 4 D 6 1 3 D 5 1 2 D 4 1 1 D 3 1 0 D 2 9 D 1 8 D 0 7 E 6 R W 5 R S 4 V S S 1 V D D 2 V E E 3 LCD1 LM016L