Siaran Pers Farm Visit 2016 FIN

SIARAN PERS:
Program Kemitraan, Solusi Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Tembakau

JEMBER, 30 Juli 2016 – Kunci utama kedaulatan di bidang pertanian adalah kesejahteraan
petani. Mereka, di antaranya, perlu mendapatkan pemberdayaan sehingga mampu
meningkatkan produktivitas pertaniannya. Pemberdayaan dapat berupa pengembangan
sumber daya manusia, jaringan kemitraan bisnis, dan peningkatan daya saing.
Berangkat dari kepercayaan ini, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), perusahaan rokok
terkemuka di Indonesia, senantiasa berupaya menjaga kesejahteraan taraf hidup para petani
tembakau sebagai mitra usahanya.
Salah satunya adalah dengan menjalankan program kemitraan dengan petani tembakau yang
dilakukan melalui pemasok daun tembakau Sampoerna. Program kemitraan atau program
Integrated Production System (IPS – Sistem Produksi Terintegrasi) telah dijalankan sejak tahun
2009 di beberapa sentra penanaman tembakau, termasuk di Jember, Jawa Timur
IPS dijalankan melalui kontrak kerja sama dimana para petani mendapatkan pendampingan
pertanian, akses permodalan, sarana dan prasarana pertanian, serta jaminan akses pasar yang
sangat diperlukan oleh petani. Mereka juga mendapatkan informasi dan bimbingan mengenai
Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices – GAP) untuk meningkatkan kualitas,
efisiensi, produktivitas, serta penghasilan yang diterima dari panen tembakau. Dengan
sendirinya, kesejahteraan para petani juga akan membaik. Saat ini, sekitar 27.000 petani telah
bergabung dalam sistem IPS untuk menggarap lahan tembakau seluas 22.700 hektar.

Ka i berharap, progra IP“ dapat e ba tu e i gkatka kesejahteraa para peta i
tembakau di Indonesia. IPS didasari oleh prinsip saling menguntungkan. Melalui program ini,
Sampoerna sebagai perusahaan bisa mendapatkan jaminan pasokan tembakau yang sesuai
dengan kuantitas dan kualitas yang diinginkan. Sementara itu, para petani juga memperoleh
jaminan bahwa tembakau yang mereka tanam akan diserap seluruhnya dan dibayarkan
dengan harga yang disepakati. Kami berharap program ini dapat didukung oleh kementerian
terkait agar kesejahteraan petani tembakau terus meningkat dan pada saat yang bersamaan
dapat meningkatka pasoka te bakau dala
egeri u tuk keperlua i dustri, ujar Elvira
Lianita, Head of Regulatory Affairs, International Trade and Communications Sampoerna.
IPS dapat menjadi salah satu solusi bagi tantangan kekurangan pasokan tembakau di
Indonesia, negara penghasil tembakau terbesar kelima di dunia. Pada tahun 2014, total hasil
panen tembakau mencapai sekitar 163.187 ton[1], sedangkan rata-rata permintaan industri
setiap tahun mencapai sekitar 300.000 ton. Akibatnya, Indonesia, yang juga negara produsen
rokok kretek terbesar di dunia, terpaksa mengimpor tembakau dari luar negeri.
Kekurangan pasokan tembakau dilatarbelakangi oleh beberapa faktor antara lain:
keterbatasan modal, teknik pertanian tradisional yang tidak efisien, kurangnya dukungan
teknis dan infrastruktur pertanian, serta minimnya akses pasar secara langsung oleh petani
yang mengurangi keuntungan yang diterima petani.
[1]


Kementerian Pertanian Republik Indonesia 2014

PT HM Sampoerna Tbk.

Page 1 of 3

Bapak Muhammad Dahlal, salah seorang peserta program IPS, mengaku merasakan manfaat
langsung dari program IPS.
Sejak bergabung dalam program IPS, saya mendapatkan banyak informasi dan bantuan
sehingga kualitas dan jumlah hasil panen tembakau semakin meningkat. Ketika Gunung
Raung erupsi tahun kemarin, Sampoerna merupakan satu-satunya perusahaan rokok yang
memiliki komitmen untuk tetap membeli tembakau dari petani yang bermitra. Saya bersyukur
dapat berpartisipasi dalam program ini. Pemasukan yang saya terima dari hasil panen dapat
digu aka u tuk e berika pe ghidupa ya g lebih baik bagi keluarga saya, ujar Dahlal.
Selain di kota Jember, program IPS juga diterapkan di beberapa daerah tembakau lainnya
seperti Lombok, Wonogiri, Malang, Rembang, Blitar, dan Lumajang.
***
CATATAN UNTUK EDITOR:
Fakta penting seputar rantai pasokan pertanian tembakau Sampoerna

 Di Indonesia, kurang lebih terdapat sekitar 550.000 petani tembakau. Pemasok
Sampoerna telah menandatangani kontrak langsung dengan 27.000 petani
(data 2014).


Secara progresif, Sampoerna telah bergerak dari sistem pembelian dengan banyak
layer ("sistem pasar terbuka") menuju kontrak langsung.
o Pembelian daun tembakau Sampoerna dari petani kontrak di Indonesia
tumbuh secara signifikan dari 12% di tahun 2011 menjadi kurang lebih 70%
di tahun 2015.
o Bagi Sampoerna, kontrak langsung dengan petani adalah langkah yang
penting untuk meningkatkan visibilitas akan kondisi lahan dan hal ini
meningkatkan kemampuan dalam memantau dan menangani masalahmasalah pekerja di lahan, termasuk pekerja anak.
o Di wilayah-wilayah tempat Sampoerna memperkenalkan kontrak langsung
dengan petani, kami melihat adanya peningkatan pendapatan petani, dan
kami memberikan peralatan pelindung serta pelatihan untuk lebih dari
27.000 petani, di samping memperkenalkan teknik penyelamatan pekerja
untuk mengurangi risiko pekerja anak. Sampoerna juga telah
mempekerjakan lebih dari 200 staff lapangan untuk mendukung petani,
yang rutin memantau lahan serta mengambil tindakan untuk menghapus

pekerja anak.
o Sampoerna juga bekerja sama dengan LSM lokal serta sekolah komunitas
untuk memberikan beasiswa dan program ekstakurikuler. Di tahun 2015
saja, program tersebut memberikan manfaat bagi lebih dari 4.000 anak di
komunitas pembudidaya tembakau.

Tentang PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)
PT HM Sampoerna Tbk.

Page 2 of 3

Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna -- afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian
dari Philip Morris International Inc. -- adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia
yang berfokus utama memproduksi dan menjual rokok kretek. Portofolio merek utama
Sampoerna terdiri dari Dji Sam Soe dan Sampoerna A di segmen harga premium dan
Sampoerna Kretek dan U Mild pada segmen di bawah harga premium. Sampoerna juga
mendistribusikan Marlboro, merek internasional terlaris di dunia.
Sampoerna mengoperasikan tujuh pabrik di Jawa dan bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi
Sigaret serta mempekerjakan sekitar 70.000 karyawan baik secara langsung maupun tidak
langsung di tahun 2015, terutama dalam produksi sigaret kretek tangan. Sampoerna

mendistribusikan produknya melalui 106 kantor area penjualan dan distribusi di seluruh
Indonesia.
Sampoerna adalah pembayar pajak terbesar di Indonesia pada tahun 2015, dengan total
pembayaran pajak ke Pemerintah sebesar kurang lebih Rp. 67,2 triliun. Sampoerna adalah
emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, di mana saham
“a poer a diperdaga gka de ga kode HM“P.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.sampoerna.com
Kontak Media:
Elvira Lianita
Head of Regulatory Affairs, International Trade & Communications
PT HM Sampoerna Tbk.
Tel.
+62 21 515 1234
Fax.
+62 21 515 2234
E-mail Elvira.Lianita@sampoerna.com
contact@sampoerna.com

PT HM Sampoerna Tbk.


Page 3 of 3