Peraturan Daerah Kota Bengkulu No 199 Tahun 2013 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas Daerah

WALIKOTA BENGKULU
PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU
NOMOR 199 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 09
TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS
DAERAH KOTA BENGKULU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BENGKULU,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
tugas dan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota
Bengkulu, perlu dilakukan penataan dan penyesuaian
organisasi Dinas daerah melalui perubahan
Peraturan
Daerah Kota Bengkulu Nomor 09 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota
Bengkulu;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 09

Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas
Daerah Kota Bengkulu;
Mengingat

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang
Nomor 6 Drt. Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonomi Kota Kecil dalam Lingkungan
Daerah Provinsi Sumatera Selatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1091);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintah
Antar
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
6. Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 07 Tahun 2008
tentang
Penetapan
dan

Penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan Kota Bengkulu (Lembaran Daerah Kota
Bengkulu Tahun 2008 Nomor 07, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Bengkulu Nomor 03);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU
Dan
WALIKOTA BENGKULU
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG
PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA
BENGKULU.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Bengkulu
Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
Dinas Daerah Kota Bengkulu (Lembaran Daerah Kota Bengkulu
Tahun 2008 Nomor 09) diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan angka 1, angka 3, angka 5, angka 8 dan angka 14

Pasal 2 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah yang
terdiri dari:
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah;
4. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
5. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
6. Dinas Tenaga Kerja, Pemuda dan Olah Raga;
7. Dinas Sosial;
8. Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan;
9. Dinas Kelautan dan Perikanan;
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
11. Dinas Pertamanan dan Kebersihan;
12. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
13. Dinas Pekerjaan Umum;
14. Dinas Tata Ruang dan Perumahan;
15. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.


2. Judul Bagian Pertama BAB IV diubah sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
3. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 4
(1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas
pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di
bidang pendidikan dan kebudayaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai
fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pendidikan dan
Kebudayaan;
b. Penyiapan dan merumusan peraturan dibidang
Pendidikan dan Kebudayaan;
c. Perumusan dan perencanaan pemberian subsidi
dibidang Pendidikan dan Kebudayaan;
d. Pendirian, menyelenggarakan dan membina Sekolah
Dasar dan Menengah;

e. Pembinaan dan Pengembangan Pendidik Non Formal/
Pendidikan Luar Sekolah;
f. Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Informal;
g. Penyelenggaraan dan pembinaan kegiatan kesiswaan
di sekolah serta bekerjasama dengan instansi lain
dalam pengembangan kegiatan kesiswaan;
h. Peningkatan dan pengembangan apresiasi Seni Budaya
Daerah;
i. Penggalian,
penelitian,
pendokumentasian
dan
pemeliharaan serta pelestarian berbagai bentuk Seni
Budaya Daerah;
j. Penyusunan
Program
Penyediaan
Sarana,
menginventarisasikan, menyalurkan dan merawat
serta mengawasi penggunaan Sarana Seni Budaya;

k. Peningkatan dan pengembangan aspirasi Seni Budaya
masyarakat;
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai
dengan Tugas dan Fungsinya.
4. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 5
(1) Susunan organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
terdiri dari:
a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Sub Bagian Penyusunan program;
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

c. Bidang Pendidikan Dasar
1. Seksi Pembinaan Sekolah Dasar
2. Seksi Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
3. Seksi P2TK Sarana dan Prasarana SD/SMP
d. Bidang Pendidikan Menengah
1. Seksi Pembinaan Sekolah Menengah Atas

2. Seksi Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
3. Seksi P2TK Sarana dan Prasarana Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
e. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini-Non Formal,
Informal (PAUDNI)
1. Seksi Pembinaan Kursus dan Pelatihan
2. Seksi Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
3. Seksi P2TK Sarana dan Prasarana PAUDNI
f. Bidang Kebudayaan
1. Seksi Pembinaan pelestarian Cagar Budaya dan
Permuseuman
2. Seksi Pembinaan Kesenian dan Perfilman
3. Seksi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, Sejarah dan Nilai Budaya
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.

5. Judul Bagian Ketiga BAB IV diubah sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Bagian Ketiga
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah
6. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 8
(1) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah
mempunyai Tugas Pokok melaksanakan Kewenangan
Otonomi Daerah dalam Bidang Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil, Menengah.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah
mempunyai fungsi:
a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Koperasi Usaha
Mikro, Kecil, Menengah.
b. Pelaksanaan
urusan
Ketatausahaan
dibidang
Kepegawaian, keuangan, surat menyurat, kearsipan,

perlengkapan dan rumah tangga Serta Penyusunan
Program.

c. Pelaksanaan dan fasilitasi Pengesahan Pembentukan,
Pengumuman
Akte
Pendirian,
Penggabungan,
Peleburan, Perubahan Anggaran Dasar, Pembubaran
Koperasi di Daerah.
d. Pembinaan dan pengawasan Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam koperasi di Daerah
e. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan koperasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Pemberian Perlindungan, bimbingan dan kemudahan
Koperasi di Daerah
g. Pelaksanaan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil
Menengah dalam penumbuhan iklim usaha di Daerah.
h. Pembinaan dan pengembangan usaha mikro, kecil
menengah di Daerah.

i. Fasilitasi akses penjaminan dalam penyediaan
pembiayaan bagi usaha mikro, kecil menengah di
Daerah.
j. Pengawasan,
monitoring,
dan
evaluasi
upaya
pemberdayaan Koperasi dan usaha mikro, kecil
menengah di Daerah.
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
7. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 9
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil, Menengah terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan program;
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Bidang Koperasi terdiri dari :
1. Seksi Pendaftaran dan Hukum;
2. Seksi Bina Usaha Perkoperasian.
3. Seksi Bina Lembaga Perkoperasian.
d. Bidang Fasilitasi, Pembiayaan, dan Simpan Pinjam
terdiri dari;
1. Seksi Fasilitasi Pembiayaan Simpan Pinjam
2. Seksi Pengembangan Simpan Pinjam
3. Seksi Legalitas dan Pengendalian Simpan Pinjam
e. Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari:
1. Seksi Bina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
2. Seksi Permodalan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
3. Seksi Kelembagaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah

f. Bidang Pengawasan terdiri dari :
1. Seksi Penyusunan Data Dan Laporan
2. Seksi Monitoring dan Evaluasi
3. Seksi Advokasi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil, Menengah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini.
8. Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 11
(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
terdiri dari:
a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbag Penyusunan Program
2. Subbag Tata Usaha
3. Subbag Keuangan dan Perlengkapan
c. Bidang Bina Usaha Perdagangan
1. Seksi Jasa Perdagangan dan Keagenan
2. Seksi Pendaftaran Perusahaan
3. Seksi Pengembangan Produk Lokal dan Pemasaran
d. Bidang Perlindungan Konsumen dan Pengawasan
Barang Beredar
1. Seksi Perlindungan Konsumen
2. Seksi Kemetrologian
3. Seksi Logistik, Distribusi dan Pengawasan Barang
Beredar
e. Bidang Industri
1. Seksi Industri, Kimia, Agro dan Hasil Hutan
2. Seksi Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka
3. Seksi Industri Kecil dan Menengah
f. Bidang Pasar
1. Seksi Pembinaan dan Pengawasan
2. Seksi Keamanan, Kebersihan dan Penataan
3. Seksi Pendataan, Pendaftaran dan Pembukuan
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.

9. Judul Bagian Kelima Bab IV diubah, sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Bagian Kelima
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
10. Ketentuan Pasal 12 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 12
(1) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai Tugas
Pokok melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dalam
Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai
fungsi:
a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis di bidang
pengembangan
destinasi
pariwisata,
pemasaran
pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan
pengembangan investasi dan sumberdaya pariwisata
dengan berpedoman pada peraturan perundangundangan yang berlaku dan kebijakan umum yang
ditetapkan Walikota;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan
umum di bidang pengembangan destinasi pariwisata,
pemasaran pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif
dan pengembangan investasi dan sumber daya
pariwisata ;
c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan
destinasi
pariwisata,
pemasaran
pariwisata,
pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan
investasi dan sumber daya pariwisata;
d. Pelaksanaan
Kebijakan
operasional,
pemberian
bimbingan dan pembinaan sesuai kebijakan yang
ditetapkan Walikota.
e. Penyusunan program penyediaan sarana, pembinaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
kegiatan dinas;
f. Pelaksanaan tugas yang diberikan Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
11. Ketentuan Pasal 13 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 13
(1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
terdiri dari:
a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbag Penyusunan Program
2. Subbag Tata Usaha
3. Subbag Keuangan dan Perlengkapan

c. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
1. Seksi Pengembangan Fasilitas dan Daya Tarik
Pariwisata;
2. Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata;
3. Seksi Aneka Wisata.
d. Bidang Pemasaran Pariwisata
1. Seksi Promosi Pariwisata;
2. Seksi Atraksi dan Wisata Pameran;
3. Seksi Sarana dan Prasarana Pariwisata.
e. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif
1. Seksi Pengembangan Produk dan Usaha Pariwisata;
2. Seksi Pembinaan Industri kreatif;
3. Seksi Pengembangan Pasar Pariwisata.
f. Bidang Pengembangan Investasi dan Sumber Daya
Pariwisata
1. Seksi Pengembangan Investasi Pariwisata;
2. Seksi Pengembangan Sumber Daya Pariwisata;
3. Seksi Pelayanan Pariwisata
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif sebagaimana tercantum dalam lampiran IV yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
12. Ketentuan Pasal 16 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 16
(1) Dinas Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan
kewenangan otonomi daerah di bidang sosial.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat
(1) Dinas Sosial mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan urusan penyusunan kebijakan dan
program teknis dibidang sosial ;
b. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, keuangan
dan perlengkapan;
c. Penyelenggaraan dalam pemulihan, pengembangan
dan kemampuan masyarakat yang mengalami
disfungsi social;
d. Penyelenggaraan upaya pemenuhan kebutuhan dasar
bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial, para
pejuang dan perintis kemerdekaan;
e. Memberdayakan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang mengalami masalah kesejahterahan
sosial, mengupayakan peran serta lembaga sosial dan
penyuluhan sosial;
f. Penyelenggaraan upaya advokasi, bantuan hukum,
dan bantuan sosial bagi masyarakat yang mengalami
goncangan dan kerentanan sosial;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
13. Ketentuan Pasal 17 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 17
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial terdiri dari :
a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbag Penyusunan Program
2. Subbag Tata Usaha
3. Subbag Keuangan dan Perlengkapan
c. Bidang Rehabilitasi Sosial
1. Seksi Rehabilitasi Sosial
2. Seksi Pemulihan
3. Seksi Pengembangan
d. Bidang Jaminan Sosial
1. Seksi Jaminan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
2. Seksi Penyuluhan Sosial
3. Seksi Kesejahteraan Sosial
e. Bidang Pemberdayaan Sosial
1. Seksi Pemberdayaan Individu
2. Seksi Pemberdayaan Lembaga
3. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
f. Bidang Perlindungan Sosial
1. Seksi Bantuan Hukum dan Advokasi Sosial
2. Seksi Bantuan Sosial
3. Seksi Bantuan Bencana
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Sosial sebagaimana
tercantum dalam lampiran V yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
14. Judul Bagian Kedelapan BAB IV diubah, sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Bagian Kedelapan
Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan
15. Ketentuan Pasal 18 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 18
(1) Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan
mempunyai Tugas Pokok melaksanakan Kewenangan
Otonomi Daerah di Bidang Pertanian, Peternakan,
Kehutanan dan Perkebunan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat
(1) Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan
Kehutanan mempunyai fungsi:
a. Pembinaan umum berdasarkan Kebijakan yang
ditetapkan Walikota;
b. Pembinaan teknis dibidang Pertanian, Peternakan,
Kehutanan dan Perkebunan;
c. Pembinaan usaha di bidang Pertanian, Peternakan,
Kehutanan dan Perkebunan;
d. Pembinaan, pengamanan dan perlindungan di bidang
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan;
e. Penyelenggaraan penelitian dalam bidang Pertanian
spesifik daerah sesuai dengan masalah kepentingan
dan kondisi lingkungan;
f. Penyelenggaraan pengujian teknologi dalam rangka
penerapan teknologi anjuran;
g. Pengelolaan urusan Ketatausahaan Dinas;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
16. Ketentuan Pasal 19 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 19
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Peternakan,
Perkebunan dan Kehutanan terdiri dari :
a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbag Penyusunan Program
2. Subbag Tata Usaha
3. Subbag Keuangan dan Perlengkapan
c. Bidang Tanaman Pangan
1. Seksi Serealia
2. Seksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian
3. Seksi Perlindungan dan Pembenihan Tanaman
Pangan
d. Bidang Hortikultura
1. Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias
2. Seksi Sayur-sayuran dan Biofarmaka
3. Seksi Perlindungan dan Perbenihan Hortikultura
e. Bidang Kehutanan dan Perkebunan
1. Seksi Kehutanan
2. Seksi Perkebunan
3. Seksi Pengelolaan Aneka Usaha Kehutanan dan
Perkebunan
f. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian
1. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air
2. Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian
3. Seksi Mekanisasi

g. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian,
Peternakan dan Perkebunan
1. Seksi Pengolahan Hasil Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan
2. Seksi Pemasaran Hasil Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan
3. Seksi
Peningkatan
Mutu
Hasil
Pertanian,
Peternakan dan Perkebunan
h. Bidang Peternakan
1. Seksi Budidaya dan Pembibitan Ternak
2. Seksi Usaha Peternakan dan Agribisnis
3. Seksi Pakan Ternak
i. Bidang Kesehatan Hewan
1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Hewan
2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veternier
3. Seksi Pengobatan dan Penanganan Obat Hewan
j. Unit Pelaksana Teknis Dinas
k. Kelompok Jabtan Fungsional
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian, Peternakan,
Perkebunan dan Kehutanan sebagaimana tercantum
dalam lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
17. Ketentuan Pasal 20 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
(1) Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang
Kelautan dan Perikanan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat
(1) Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kelautan dan
perikanan;
b. Pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum
diwilayah perairan kewenangan daerah dan pemberian
informasi kepada pihak yang berwenang apabila terjadi
pelanggaran diluar batas kewenangan daerah;
c. Pemberdayaan
masyarakat
pesisir
diwilayah
kewenangan daerah;
d. Pelaksanaan sistem perencanaan dan pemetaan serta
riset potensi sumber daya dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan sumber daya kelautan diwilayah
kewenangan daerah;
e. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM dibidang
kelautan dan perikanan;
f. Pelaksanaan pencegahan pencemaran dan kerusakan
sumber daya ikan serta lingkungannya;
g. Pelaksanaan mitigasi kerusakan lingkungan pesisir
dan laut di wilayah laut kewenangan daerah;
h. Pengelolaan jasa kelautan dan kemaritiman di wilayah
laut kewenangan daerah;

i.

j.

k.
l.
m.
n.
o.

Pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi konservasi dan
pengelolaan kekayaan perairan danau, sungai, rawa
dan wilayah perairan lainnya;
Pelaksanaan bimbingan teknis dalam peningkatan
kapasitas kelembagaan dan SDM bidang kelautan dan
perikanan;
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumber
daya kelautan dan perikanan wilayah perairan kota;
Pembinaan umum dan teknis dibidang kelautan dan
perikanan;
Pembinaan terhadap Unit pelaksana Teknis Dinas
dibidang kelautan dan perikanan;
Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

18. Ketentuan Pasal 21 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 21
(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri
dari:
a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbag Penyusunan Program
2. Subbag Tata Usaha dan Perlengkapan
3. Subbag Keuangan
c. Bidang Penangkapan
1. Seksi Teknologi Penangkapan Ikan
2. Seksi Pendataan Perikanan Tangkap
3. Seksi Prasarana Tangkap
d. Bidang Budidaya
1. Seksi Teknologi Budidaya
2. Seksi Pendataan Budidaya
3. Seksi Prasarana Budidaya
e. Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan
Pengawasan
1. Seksi Tata Ruang
2. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
3. Seksi
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat
f. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
1. Seksi Teknologi Pengolahan
2. Seksi Usaha dan Pemasaran
3. Seksi Prasarana Pengolahan
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Bagan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan
sebagaimana tercantum dalam lampiran VII yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
19. Ketentuan Pasal 26 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 26
(1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi
daerah dalam bidang perhubungan komunikasi dan
informatika.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan
rencana kerja, program kerja, dan laporan dibidang
perhubungan, komunikasi dan informatika.
b. Perumusan kebijakan pelaksanaan tugas dibidang
perhubungan, komunikasi dan informatika.
c. Penganalisaan dan pengawasan dampak Lalu Lintas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
d. Pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan
tugas
dibidang
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika.
e. Pengkoordinasian rencana kerja, program kerja,
monitoring, dan evaluasi dibidang perhubungan,
komunikasi dan informatika
dengan dinas/instansi
terkait.
f. Pelaksanaan
urusan
kepegawaian,
keuangan,
perlengkapan, ketatausahaan, dan rumah tangga.
g. Pelaksanaan penegakan hukum dibidang perhubungan,
komunikasi dan informatika.
h. Pelaksanaan pelayanan urusan informasi publik.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota yang
sesuai dengan fungsinya.
20. Ketentuan Pasal 27 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 27
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika terdiri dari:
a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbag Penyusunan Program
2. Subbag Tata Usaha
3. Subbag Keuangan dan Perlengkapan
c. Bidang Perhubungan Darat
1. Seksi Angkutan Orang
2. Seksi Angkutan Barang
3. Seksi Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

d. Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
1. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
2. Seksi pemeliharaan Fasilitas lalu lintas
3. Seksi sarana dan prasarana lalu lintas
e. Bidang Perhubungan Laut
1. Seksi Keselamatan Pelayaran
2. Seksi Kepelabuhanan
3. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut
f. Bidang Komunikasi dan Informatika
1. Seksi Pengolahan Data dan Pelayanan Informasi
Publik
2. Seksi Pos dan Telekomunikasi
3. Seksi Sarana komunikasi diseminasi Informasi
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan
struktur
organisasi
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika sebagaimana tercantum
dalam lampiran VIII yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
21. Ketentuan Pasal 28 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 28
(1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan otonomi daerah di Bidang
Pekerjaan Umum.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat
(1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi :
a. Perumusan
dan
penetapan
kebijakan
teknis
pembangunan dan pengelolaan dengan berpedoman
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan umum yang ditetapkan Walikota
b. Perencanaan,
Pelaksanaan,
Pengawasan,
dan
pengendalian teknis pembangunan di bidang Bina
Marga, Cipta Karya, Sumber Daya Air dan Peralatan
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Walikota;
c. Pembinaan kelembagaan jasa konstruksi;
d. Pengelelolaan tata usaha dinas;
e. Pelaksanaan pemeliharaan infrastruktur perkotaan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya;

22. Ketentuan Pasal 29 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 29
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari:
a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub bagian Penyusunan Program
2. Sub bagian Tata Usaha
3. Sub bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Bidang Cipta Karya
1. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan
2. Seksi Perumahan dan Pengembangan Permukiman
3. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman
d. Bidang Bina Marga
1. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan
2. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jembatan dan
Gorong-gorong
3. Seksi Pemeliharaan Jalan, Jembatan, dan Goronggorong
e. Bidang Sumber Daya Air
1. Seksi Irigasi dan Rawa
2. Seksi Sungai dan Pantai
3. Seksi Pemeliharaan Irigasi, Rawa, Sungai dan Pantai
f. Bidang Pembinaan Jasa Konstruksi, Pengendalian, dan
Peralatan
1. Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi
2. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
3. Seksi Peralatan
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fngsional
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum
sebagaimana tercantum dalam lampiran IX yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
23. Judul bagian ke empat belas BAB IV diubah sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Bagian keempat belas
Dinas Tata Ruang dan Perumahan
24. Ketentuan Pasal 30 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 30
(1) Dinas Tata Ruang dan Perumahan mempunyai tugas
pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di
Bidang Tata Ruang dan Perumahan

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat
(1) Dinas Tata Ruang dan Perumahan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Pengelolaan Ketatausahaan Dinas;
b. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis penataan
ruang, bangunan dan perumahan;
c. Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian di
bidang tata ruang, bidang tata bangunan dan bidang
perumahan;
d. Pembinaan dan pengawasan tata ruang,tata bangunan
dan perumahan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan dan di
tetapkan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya;
25. Ketentuan Pasal 31 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 31
(1) Susunan organisasi Dinas Tata Ruang dan Perumahan
terdiri dari :
a. Kepala
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Subbag Tata Usaha
2. Subbag Penyusunan Program
3. Subbag Keuangan dan Perlengkapan
c. Bidang Tata Ruang, terdiri dari :
1. Seksi survey dan Pemetaan
2. Seksi Tata Ruang dan Wilayah
3. Seksi Peta Rencana Kota
d. Bidang Tata Bangunan, terdiri dari :
1. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan
2. Seksi Bantuan Teknik
3. Seksi Tata Teknik dan Perencanaan Teknis
e. Bidang Perumahan, terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Perumahan
2. Seksi Perumahan Formal
3. Seksi Perumahan Swadaya
4. Bidang Pembinaan Dan Pengawasan Bangunan, terdiri
dari :
1. Seksi Pendataan
2. Seksi Pembinaan dan Penyuluhan
3. Seksi Pengawasan
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Tata Ruang dan
Perumahan sebagaimana tercantum dalam lampiran X
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.

26. Ketentuan Pasal 32 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 32
(1) Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan
otonomi daerah dalam bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan, dan aset.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada
ayat (1) dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perencanaan dan pengendalian oprasional di bidang
pendataan, penetapan dan penagihan pajak daerah,
retribusi daerah, penerimaan asli daerah lainya, serta
bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak;
b. pemungutan
pajak
daerah,
retribusi
daerah,
penerimaan asli daerah lainya, serta bagi hasil
pajak/bagi hasil bukan pajak;
c. Penyelesaian keberatan pajak daerah dan retribusi
daerah;
d. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan
keuangan daerah;
e. Penyusunan
rancangan
perubahan APBD;
f.

APBD

dan

rancangan

Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

g. Pelaksanaan fungsi bendahara umum daerah;
h. Pelaksanaan perencanaan, pengendalian, pengelolaan,
dan pengamanan aset;
i.

Pelaksanaan tugas lain yang di berikan walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

27. Ketentuan Pasal 33 diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 33
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan,
Keuangan dan Aset terdiri dari :

Pengelolaan

a. Kepala
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Sub Bagian Penyusunan Program
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Bidang Pendapatan I
1. Seksi Pendataan dan Penetapan
2. Seksi Penagihan dan Keberatan
3. Seksi Monitoring dan Evaluasi

d. Bidang Pendapatan II
1. Seksi Intensifikasi dan Ektensifikasi
2. Seksi Pengelolaan Data dan Informasi
3. Seksi Penagihan PBB dan BPHTB
e. Bidang Anggaran
1. Seksi Penyusunan Anggaran
2. Seksi Evaluasi Administrasi Anggaran
f.

Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan
1. Seksi Pembukuan dan Pelaporan
2. Seksi Perbendaharaan
3. Seksi Kas Daerah

g. Bidang Pengelolaan Aset
1. Seksi Kebutuhan dan Pengadaan
2. Seksi Penyimpanan dan Distribusi
3. Seksi Perawatan dan Penghapusan
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas
i. Kelompok jabatan fungsional
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset sebagaimana tercantum dalam
lampiran XI yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kota Bengkulu.

Ditetapkan di Bengkulu
pada tanggal
WALIKOTA BENGKULU,

H. HELMI HASAN

Diundangkan di Bengkulu
pada tanggal

2013

SEKRETARIS DAERAH KOTA BENGKULU,

H. YADI
LEMBARAN DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN 2012 NOMOR

2013