Propensity Score Menggunakan Regresi Logistik Pada Kasus Data HIV/AIDS LSM Orbit Surabaya - ITS Repository

PROPENSITY SCORE

  Menggunakan MODEL REGRESI LOGISTIK Pada KASUS DATA HIV/AIDS LSM ORBIT SURABAYA

  Oleh: Farida Islamiah (NRP. 1313 201 007) Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si

  Surabaya, 29 April 2015 JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Mengurangi bias dalam mengestimasi dampak dari perlakuan pada data yang

  Rosenbaum dan Rubin (1983) bersifat observasi.

  Perlakuan dan Bias karena Studi

  Kontrol tidak acak Confounding Observasi

  Tereduksi Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Kompleks dan sulit diinterpretasikan D’Agostino (1998) menggunakan analisis diskriminan

  Metode Estimasi McCaffrey (2004) menggunakan

  Propensity Score model generalized boosted Setouguchi (2008) menggunakan studi simulasi pada neural network dan classification tree

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Penelitian Tentang Propensity Score

  1998) untuk reduksi bias pada (D’Agostino, perbandingan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan menggunakan pencocokan stratifikasi.

  Kurth, Walker, Glynn, Chan, Gaziano, Berger dan Robins (2005) membandingkan 5 metode untuk evaluasi jaringan plasminogen activator kematian pada 6.269 pasien stroke iskemik yang termasuk dalam daftar pasien stroke di Jerman dengan menggunakan regresi logistik multivariabel, propensity matching , regresi adjustment dengan

  

, dengan

propensity score propensity score pembobotan dan estimasi pengaruh perlakuan yang dimasukkan dalam populasi.

  Gebel dan Vobemer (2014) menggunakan pendekatan different-in-different propensity score pada dampak transisi pemerintahan dalam kondisi kesehatan di

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Regresi Logistik

  Regresi logistik adalah teknik statistik yang estimasi probabilitas dari suatu peristiwa (variabel respon) berdasarkan faktor-faktor yang diketahui (variabel prediktor) yang diekspektasi mempengaruhi terjadinya peristiwa (perlakuan dalam kasus perhitungan ). Variabel respon diasumsikan dua

  propensity score

  nilai yaitu terjadi atau tidak. Hasil regresi logistik adalah probabilitas (mulai dari 0 hingga 1).

HIV/AIDS

  HIV ( ) merupakan virus yang

  Human Immunodefiency Virus

  menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menyebabkan AIDS. Sedangkan, Acquired Immuno Defiency (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit akibatnya

  Sydrome sistem kekebalan tubuh yang dirusak.

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

HIV/AIDS

  Berdasarkan laporan situasi perkembangan HIV/AIDS di Indonesia dilaporkan oleh provinsi sampai dengan Desember 2013

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Penelitian Regresi Logistik pada Kasus HIV/AIDS Besral et al. (2004) mengenai besaran potensi penyebaran HIV dari penasun ke masyarakat umum.

  Praptoraharjo, Wiebel, Kamil, & Iii (2007) membahas tentang jaringan seksual dan perilaku beresiko penasun dengan analisis data dilakukan yaitu mengembangkan serangkaian kode yang terkait dengan hasil wawancara.

  Winarno, Suryoputro dan Shaluhiyah (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan jarum suntik bergantian diantara pengguna napza di kota Semarang.

  

Pratiwi & Basuki (2011) meneliti tentang hubungan

pengetahuan pencegahan HIV/AIDS dan perilaku seks tidak

aman pada ramaja usia 15-24 tahun di Indonesia.

  Kambu (2012) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan pencegahan penularan HIV oleh ODHA.

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

  1. Memberikan wawasan Rumusan Masalah

  1. Menentukan dan literatur Bagaimana

2. Mengkaji

  2. Memperoleh informasi ?

  1. Estimasi berdasarkan regresi

  propensity score logistik.

  Batasan

  2. Analisis pada kasus penderita

  propensity score Penelitian HIV/AIDS LSM ORBIT di Surabaya.

  1. Data yang digunakan adalah data skunder pada kasus penderita HIV/AIDS di Surabaya berdasarkan kuesioner LSM ORBIT.

  2. Metode estimasi yang digunakan adalah

  propensity score Maximum (MLE) dan iterasi Newton Raphson.

  Likelihood Estimator

  3. Metode yang digunakan dalam yaitu pembobotan

  

propensity score

  untuk menghilangkan . Variabel yang

  confounding confounding

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Variabel Confounding

  H : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antar variabel Proses pemilihan confounder

  H : Terdapat hubungan yang signifikan dapat berdasarkan teori dan

  1 menunjukkan hubungan antara antar variabel variabel.

  Taraf signifikansi: α=5% Statistik uji:

  2 Variabel Respon R C ne

    n n rc rc

  2 r c

   

  ; e (1)

     rc

   e n rc

  1

  1 rc

  : frekuensi pengamatan sel k

  n e rcrc e : frekuensi harapan sel k e rc

  

  rc Variabel

  Variabel

  Daerah kritik: H ditolak jika

  Prediktor Confounding

  2

  2

  ; df r 1 c

  1

        1      Propensity score (Rosenbaum dan Rubin, 1983) merupakan probabilitas bersyarat mendapatkan perlakuan tertentu dengan melibatkan kovariat yang diamati.

  Propensity Score Perlakuan Kovariat Regresi logistik digunakan jika variabel respon bersifat kategorik (nominal atau ordinal) dengan variabel-variabel prediktor kontinu maupun kategorik. exp( ... ) 1 1

  exp 1 exp k k k k

  (2) (3)

         

     

  x x x e x Z X x

  1 k k i i i i

  exp P

    1 1 2 2

     

     

     

        

  x x x x x

        1 1 1 1

  ( ) 1 exp( ... ) 1 1 x x k k x x x k k

  1 i i i i e x Z X x   

    P

  Penutup  

  Hasil & Pembahasan Bab 5

  Metodologi Penelitian Bab 4

  Tinjauan Pustaka Bab 3

  Pendahuluan Bab 2

  =0 untuk unit kontrol dengan model sebagai berikut Bab 1

  =1 untuk unit perlakuan dan Z i

  Model propensity score menggunakan regresi logistik, variabel respon adalah biner dimana Z i

         

        

  (4) Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Propensity Score Terbobot terbobot dilakukan ketika estimasi pengaruh perlakuan.

  Propensity score

  Untuk estimasi E( | =1), misalkan pengamatan ke-i pada sampel

  y z

  pembanding memiliki bobot w =e(x )/(1-e(x )), kemungkinan bahwa

  i i i

  pengamatan yang dipilih secara random dengan x termasuk dalam perlakuan. Rata-rata bobot y memperoleh perlakuan:

   w y i C i i

  ˆ

  E y z  

  1 , (5)

    w

   i C i

  Rata-rata bobot y memperoleh perlakuan:

  1

  ˆ

  E y z   1 i T 1  y N

  (6)

    i T

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Evaluasi Propensity Score

  Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok

  propensity score perlakuan dan kontrol berditribusi sama atau . balance

   H : F e x F e x untuk semua e x T ˆ ij C ˆ ij ˆ ij      

     

  H : F e x F e x untuk paling tidak satu e x 1 T ˆ ij C ˆ ij  ˆ ij

       

     

  Taraf signifikansi: α=5%

  Statistik uji : KS=sup S x S x T ij C ij

     

  (7) dengan, S x banyaknya e x yang teramati x n T ij ˆ T ij ij T  

      

   S x  banyaknya e x yang teramati  x n C ij ˆ C ij ij C

      

  

  Keputusan: Tolak H0 jika KS >KS

  

hitung tabel NAPZA Suntik

  Bab 1 Pendahuluan

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup

HIV/AIDS

  Napza suntik adalah napza yang disuntikkan ke dalam tubuh dengan tujuan untuk mempercepat mendapatkan pengaruhnya atau reaksinya, dilakukan karena alasan ekonomis, tidak banyak yang terbuang bila dibandingkan dengan cara inhalasi/dibakar dan alasan solidaritas kelompok dan gaya hidup.

  Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala

  dan infeksi (sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Virusnya sendiri bernama

  Human Immunodeficiency Virus

  /HIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.

  Penasun menghadapi dua risiko untuk terkena HIV/AIDS. Pertama, melalui jarum dan alat suntik yang tercemar yang digunakan secara bersama-sama. Kedua, melalui hubungan seksual terutama bagi mereka yang melakukannya dengan lebih dari satu pasangan atau

  • Membentuk fungsi likelihood pada distribusi probabilitas.

  1

  • Memaksimumkan ln l ( β) yang dinotasikan sebagai L( β).
  • Mendiferensialkan L(
  • Estimasi dibagi dua yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

  2

  3

  β) terhadap β dan menyamakannya dengan nol.

  4

  • Pada masing-masing kelompok, nilai β diestimasi dengan metode numerik karena persamaannya bersifat nonlinier maka metode yang digunakan adalah metode iterasi Newton-Raphson.

  5

  Estimasi propensity score dilakukan dengan maximum likelihood estimation, karena persamaan bersifat nonlinier maka digunakan metode iterasi Newton- Raphson. Untuk menjawab rumusan masalah pertama

  Metode Penelitian Bab 1

  Pendahuluan Bab 2

  Tinjauan Pustaka Bab 3

  Metodologi Penelitian Bab 4

  Hasil & Pembahasan Bab 5

  Penutup

  1 • Statistik deskriptif.

  • Menentukan variabel confounding, selanjutnya variabel confounding dinotasikan z dengan parameter

  2

  τ .

  • Menghitung nilai estimasi propensity score yang telah diperoleh pada jawaban rumusan masalah (1).

  3

  4 • Melakukan pembobotan pada propensity score.

  • Balancing dengan cara menguji apakah propensity score dari kelompok perlakuan dan kontrol memiliki distribusi yang sama pada setiap kovariat.
  • Pengujian signifikansi dan interpretasi variabel

  5

  Aplikasi metode propensity score digunakan pada data HIV/AIDS

  Untuk menjawab rumusan masalah kedua Metode Penelitian

  Bab 1 Pendahuluan

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kasus penderita HIV/AIDS yang telah disurvei oleh LSM ORBIT Surabaya tahun 2013.

  

Struktur Data Penelitian

  Unit (i) y x x

  x

  …

i 1.i 2.i 13.i

  1

  y x x x

  …

  1

  1.1

  2.1

  13.1

  2 y x x

  x

  …

  2

  1.2

  2.2

  13.2 ...

  … … … … … 218 y x x

  x

  …

  218 1.218 2.218 13.218

  Variabel Kategori y : Status HIV/AIDS

  9 : Zat Yang Disuntikkan 1 = Putau 2 = Buphre 3 = Anti Depresan 4 = Campuran x

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  Bab 1 Pendahuluan

  Variabel Penelitian

  13 : Selalu Pakai Jarum Untuk Sendiri 1 = Ya 2 = Tidak

  12 : Selalu Pakai Jarum Steril 1 = Ya 2 = Tidak x

  11 : Pernah Berbagi Jarum Suntik 1 = Ya, Disterilkan 2 = Ya, Tidak Disterilkan 3 = Tidak Pernah x

  10 : Frekuensi Suntik 1 = 1-3 kali/hari 2 = 1-3 kali/minggu 3 = 1-3 kali/bulan x

  Variabel Kategori Riwayat Penggunaan Jarum Suntik x

  0 =Negatif 1 =Positif Variabel Identitas x

  8 : Selalu Pakai Kondom 1 = Ya 2 = Tidak

  7 : Pasangan Tidak Tetap 1 = Ada, Laki-Laki 2 = Ada, Perempuan 3 = Ada, Laki-Laki dan Perempuan 4 = Tidak Ada x

  6 : Pasangan Tetap 1 = Ada, Laki-Laki 2 = Ada, Perempuan 3 = Tidak Ada x

  5 : Status Nikah 1 = Kawin 2 = Cerai 3 = Tidak Kawin 4 = Tidak Menjawab x

  

Variabel Kategori

Pola Perilaku

x

  4 : Penghasilan 1 = < 500.000 2 = 500.000- 1.000.000 3 = > 1.000.000

  3 : Pendidikan Terakhir 1 = Tidak Bersekolah 2 = SMP 3 = SMA 4 = PT 5 = Tidak Menjawab x

  2 : Usia - x

  1 : Jenis Kelamin 1 = Laki-Laki 2 = Perempuan x

  Bab 5 Penutup

  

Estimasi Propensity Score Menggunakan Regresi Logistik

  1

  1 i i i z n n n n z n z i i i i i i i i e l e e e e

    

   

            

        

       

     

     

    

   x β x x x x

         

     

  1

  1

  1

  1 1 exp log

  exp log 1 exp log 1 exp (2)

  1

  n n n n

n

i i i i i i i i i i i e l z e z n e

     

  

     

       

    

        

      

     

    

       

     

  1

  1

  Bab 1 Pendahuluan

  

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup

  Fungsi distribusi probabilitas untuk setiap pasangan (

  x i

  ,

  z i

  ) yaitu Fungsi likelihood

  2

  1      

   

  1 (1) i i

  n z z i i i f x e x e x

   

  1

       

   

       

         

  atau

  β x x β x

       

    exp 1 exp i i i e

    exp , 1, 2, ,

       

         

        

                   

   

  1 exp k j ij j i k j ij j x e x i n x

      x β x β x β x x Estimasi Propensity Score Menggunakan Regresi Logistik

  Bab 1 Pendahuluan

  1

     

    β β x β x

  Berdasarkan Pers.(2)   a

  L

   

  

  β    

  1 exp 1 exp n n i ia ia i i i n

     

           

      

  β x x x β x 0, 0,1, 2, , ; n n ne a j k

      x x x

   

  ˆ exp

  i

  

        

  L n  

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  i

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup

  Karena z

  i

  bersifat biner yaitu z

  i

  =1 untuk kelompok perlakuan dan z

  =0 untuk kelompok kontrol , sehingga proses estimasi dibagi menjadi

  n n i i i i

  3 a

  Untuk kelompok perlakuan z

  i

  =1

     

  1

  1

  exp log 1 exp

  β x

  

Estimasi Propensity Score Menggunakan Regresi Logistik

  

   

         

   β x x x x

  Sehingga diperoleh matriks varian kovarian dari estimasi parameter melalui invers matriks,

       

    

  

  1

  ˆ ˆ ˆ 1 ,

  T i i Cov Diag e e

     

  1 ˆ ˆ 1 ; , 0, 1, 2, , . n ia ib i i i a b

   

  β x x x x

  11

  12

  1

  21

  22

  2

  1

  1 dengan k k x x x x x x

  L ne e a b k

  2

  Bab 1 Pendahuluan

  1 ˆ ˆ

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup

  Turunan kedua dari fungsi log

  likelihood      

   

  2

  2

  2

  1 n ia i i i a

   

  L n e e

      

   

  β x x x      

  2

  1 exp 1 exp n i ia ib i a b i

  L n  

    

         

    

  β β x x x β x      

           x Estimasi Propensity Score Menggunakan Regresi Logistik

  Bab 1 Pendahuluan

  1

       

   β x x

  

     

   

  L q ne

  n t t j i i i j

  1 t

     

   

     

     

   β x x x x

   

      

  

    

  L h ne e

     

  exp 1 exp

  1 t

  ˆ ˆ

  β β x x x x x m

     

      

    

  Diag ne e  

  t t t t t i i

  1

  1

  1

  t i t i t i e

  1

   

    

    

     

     

  β x x β x    

   

   

  n t t t ab ia ib i i i a b

  1

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  1

  2

  1

  12

  11

  β β H q  

   

  t t t t  

  ;

  1

  22

   

         

  , berlaku:

  t

  Iterasi Newton Raphson Untuk setiap langkah iterasi ke-

  Bab 5 Penutup

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  21

  2

  2

      

   

     

     

     

  β β β q  

  

     

    

  L L L   

  1

  T k

  1 , , , .

       

      β H

       

        

   

  L h h h h

  2 ; k k ab a b k k kk h h h h h h

  = 1, 2, ⋯  sampai konvergen Estimasi Propensity Score Menggunakan Regresi Logistik

  Bab 1 Pendahuluan

   

      

  1 ˆ 0, 0,1, 2, , ; n i ia i ne a j k

  β x x β x  

     

          

  1 exp 1 exp n i ia i i n

     

   β β x

         

  L n

  1 log 1 exp . n i i

  β x x β x    

   

  i i i e

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  ˆ 1 exp

  ˆ exp ˆ dengan

     

  β  

  

   

  L

  Berdasarkan Pers.(2)   a

  =0

  i

  Untuk kelompok kontrol z

  Bab 5 Penutup b

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 3 Metodologi Penelitian

   x x Estimasi Propensity Score Menggunakan Regresi Logistik

  Bab 1 Pendahuluan

  1 ˆ ˆ 1 ; , 0, 1, 2, , . n ia ib i i i a b

  exp 1 exp

  n i ia ib i a b i

  L n  

  

   

      

      

   β β x x x β x

         

  2

  L ne e a b k  

  2

         

   β x x x x  

       

   

  1

  ˆ ˆ ˆ

  i i Cov Diag e e

  

     

   

  β x x x x

  1

  β x x x      

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  2

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup

  Turunan kedua dari fungsi log

  likelihood

  Sehingga diperoleh matriks varian kovarian dari estimasi parameter melalui invers matriks,

  11

  12

  1

  21

  22

  1

   

  1 dengan k k x x x x x x

           x

         

  2

  2

  2

  1 ˆ ˆ

  1 n ia i i i a

  L n e e

  

      

1 T

  Estimasi Propensity Score Menggunakan Regresi Logistik

  L h ne e

     

     

   β x x x x

   

      

  

    

  n t t t ab ia ib i i i a b

  ˆ t

  1 t

  1

  2

     

     

     

     

  β x x β x = 1, 2, ⋯  sampai konvergen

  1

  n t j i ia i j

   

  1

     

      

    

  Diag ne e  

  t t t t t i i

  1

  ˆ ˆ

  1

     

  L q ne

   

     

  

 

 

       

   β x x

  

     

   

   

  t i t i t i e

  Bab 1 Pendahuluan

  1

  1

  12

  11

  β β H q  

   

  t t t t  

  ;

  1

   

  21

         

  , berlaku:

  t

  Iterasi Newton Raphson Untuk setiap langkah iterasi ke-

  Bab 5 Penutup

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  2

  22

  exp 1 exp

  T k

     

       

  β β β q  

  

     

    

      

  L L L   

  1 , , , .

  2

       

      β H

       

        

   

  L h h h h

  2 ; k k ab a b k k kk h h h h h h

  1

  β β x x x x x m

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  

Propensity Score pada Kasus HIV/AIDS

1 Statistik Deskriptif

  Selalu Pakai Kondom Status Total HIV

  Ya Tidak

  Penasun memiliki kesadaran yang rendah untuk menggunakan kondom dimana

  11 159 170 Negatif

  (6,5%) (93,5%) (100%)

  penasun yang memiliki kesadaran untuk menggunakan kondom hanya 17 orang dari

  6

  42

48 Positif

  218 orang. Selain itu, penasun dengan

  (12,5%) (87,5%) (100%)

  status positif HIV/AIDS yang tidak selalu

  17 201 218 Total

  menggunakan kondom memiliki persentase

  (7,8%) (92,2%) (100%)

  yang lebih besar yaitu 87,5% dibandingkan selalu menggunakan kondom dengan persentase sebesar 12,5%.

  • x
  • x

2 Variabel

  • x

  10 4,239 6 0,644 Gagal tolak H x

  7

  13 0,001 1 0,053 Gagal tolak H Variabel

  7

  12 7,422 1 0,027 Tolak H x

  7

  11 9,186 3 0,735 Gagal tolak H x

  9 4,123 3 0,141 Gagal tolak H x

  Daerah kritik: H ditolak jika

  7

  2 Df P-value Keputusan x

  7

  2 Df P-value Keputusan x

  χ

  13 0,349 1 0,821 Gagal tolak H Variabel

  χ

  9 4,249 3 0,236 Gagal tolak H x

  8

  12 0,251 1 0,707 Gagal tolak H x

  8

  10 0,970 2 0,742 Gagal tolak H x

  8

  11 4,007 1 0,083 Gagal tolak H x

    

    

  R C rc rc r c rc n e e

  1 .

  H

  1 : Terdapat hubungan yang signifikan.

  Taraf signifikansi: α=5%. Statistik uji:

   

  2

  6

  11 1,818 2 0,417 Gagal tolak H x

  • x
  • x
  • x
  • x

  6

  • x
  • x
  • x

  • x

      atau P-

  < α

  Propensity Score Pada Kasus HIV/AIDS Bab 1

  Pendahuluan Bab 2

  Tinjauan Pustaka Bab 3

  Metodologi Penelitian Bab 4

  Hasil & Pembahasan Bab 5

  Penutup

  Pemilihan Variabel

  Confounding

  value

  

  1

  2 Df P-value Keputusan x

  6

  10 6,170 4 0,254 Gagal tolak H x

  6

  9 7,313 3 0,031 Tolak H x

  6

  χ

    

    

  2

  2

  1

  ;

  1 1 df r c

  2

  • x
  • x

2 Df P-value Keputusan

  • x
  • x
  • x

  13 22,917 1 0,045 Tolak H H : Tidak terdapat hubungan signifikan.

  8

  12 3,828 1 0,038 Tolak H x

  8

  χ

  x

  5

  9 30,426 9 0,014 Tolak H x

  • x

  10 6,451 6 0,901 Gagal tolak H x

  • x
Propensity Score pada Kasus HIV/AIDS

  5

  11 4,236 3 0,307 Gagal tolak H x

  5

  12 3,145 3 0,317 Gagal tolak H Variabel

  Confounding x

  8 yaitu selalu pakai kondom

  5

  • x

  Bab 1 Pendahuluan

  x x x x x x x x x x x x x

     

   

      

   

            

   5.1 5.2 5.3 6.1 6.2 7.1 7.2 7.3 9.1 9.2 9.3 10.1 10.2 22 19,526 0,734 1,135 1,159 3,345 1,880 18,762 1,846 16,381 15,921 0,588 0,301

   

   

   

   

   

        

   

   

       

   

   

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  i x x x x x x x x x x x x x x x x x x e x

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup

  Model

  Propensity Score

  3   1 2 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 4.2 4.3 5.1 5.2 5.3 6.1

6.2

7.1 7.2 7.3 9.1

  12,573 2,334 0,047 17,383 2,063 0,098 4, 274 16, 205 2,961 0,550 1,122 19,526 exp 0,734 1,135 1,159 3,345 1,880 18,762 1,846 16,38

                     

   

   9.2 9.3 10.1 10.2 11.1 11.2 12 13 1 2 3.1 3.2 3.3

  3.4 4.1 4.2 4.3

  1 15,921 0,588 0,301 2,149 0,690 1,312 1,127

  12,573 2,334 0,047 17,383 2,063 0,098 4, 274 16, 205 2,961 0,550 1,1 1 exp

  x x x x x x x x x x x x x x x x x

   

   

   Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Propensity Score pada Kasus HIV/AIDS

4 Evaluasi

  Propensity Score

  Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok

  propensity score perlakuan dan kontrol berditribusi sama atau . balance

           

  H : F e x F e x untuk semua e x T ˆ ij C ˆ ij ˆ ij

  H : F e xF e x untuk paling tidak satu e x 1 T ˆ ij C ˆ ij ˆ ij

       

     

  Taraf signifikansi: α=5%

  Statistik uji KS=sup S x S x T ij C ij

      dengan, S x  banyaknya e x yang teramati  x n

T ij ˆ T ij ij T

      

   Bab 1 Pendahuluan

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  5(2) 0,00 Gagal tolak H Variabel KS hitung

  0,04 Gagal tolak H

  0,01 Gagal tolak H x 13(1)

  0,09 Gagal tolak H x 12(1)

  0,09 Gagal tolak H x 11(2)

  0,01 Gagal tolak H x 11(1)

  0,05 Gagal tolak H x 10(2)

  0,00 Gagal tolak H x 10(1)

  0,00 Gagal tolak H x 9(3)

  0,09 Gagal tolak H x 9(2)

  0,00 Gagal tolak H x 9(1)

  0,02 Gagal tolak H x 7(3)

  0,00 Gagal tolak H x 7(2)

  0,00 Gagal tolak H x 7(1)

  Keputusan x 6(2)

  5(1) 0,03 Gagal tolak H x

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  1 0,00 Gagal tolak H x

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup

  Propensity Score pada Kasus HIV/AIDS

  Keputusan:

  Variabel KS hitung

  Keputusan x

  2 0,14 Gagal tolak H x

  4(3) 0,11 Gagal tolak H x

  3(1) 0,00 Gagal tolak H x

  3(2) 0,01 Gagal tolak H x

  3(3) 0,04 Gagal tolak H x

  3(4) 0,04 Gagal tolak H x

  4(1) 0,00 Gagal tolak H x

  4(2) 0,07 Gagal tolak H x

  Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Propensity Score pada Kasus HIV/AIDS

5 Pengujian Signifikansi Variabel Selalu Pakai Kondom

  

Confounding

  Hipotesis H : selalu pakai kondom tidak signifikan)

  confounding τ = 0 (Variabel

  H : selalu pakai kondom tidak signifikan)

  confounding τ ≠ 0 (Variabel

  Taraf signifikansi: α=10%

  Statistik uji: 

  ˆ W  .

  

  Se  

  ˆ

  Daerah kritis: H ditolak jika p-value< α

  Koefisien Estimasi Standar Error Wald P-value Konstanta 0,1320 0,0452 2,920 0,00387 x 0,2210 0,1247 1,773 0,07772

8 Kesimpulan: Variabel selalu pakai kondom signifikan.

  confounding

  Bab 2 Bab 3

  Bab 5 Bab 1

  Bab 4 Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Penutup

  Pendahuluan Hasil & Pembahasan

  Kesimpulan...

  Estimasi propensity score menggunakan regresi logistik dengan metode MLE, pada turunan pertama fungsi log likehood terhadap parameter diperoleh: β a

  Untuk kelompok perlakuan Untuk kelompok kontrol

  1 n n n

   L

    β L

  

    β x n e x x 0,

    ˆ 

  ia i   i ia  

    n e x x  0, ˆ

    i i ia

  

   

  ii

  1

  1 a

   

  i

  1 a

  Karena hasil turunan pertama tidak close form, maka dilakukan iterasi Newton-Raphson Penasun yang selalu menggunakan kondom dapat terkena HIV/AIDS 1,25 kali dibandingkan tidak selalu menggunakan kondom. Hal ini tidak sesuai dengan realita bahwa tingkat pemakaian kondom yang rendah menempatkan posisi berisiko tinggi

  2 penularan infeksi HIV/AIDS. Karena penasun dapat berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS berawal dari perlaku mereka dalam penggunaan jarum suntik lalu ketika penasun tersebut terinfeksi HIV/AIDS melalui jarum suntik maka hal tersebut dapat menularkannya kepada pasangan tetap ataupun pasangan tidak tetapnya melalui aktivitas seksual. Penelitian selanjutnya...

  Saran

  Bab 1 Pendahuluan

  Bab 2 Tinjauan Pustaka

  Bab 3 Metodologi Penelitian

  Bab 4 Hasil & Pembahasan

  Bab 5 Penutup Agresti, A. (1990). Categorical Data Analysis. New York: John Wiley and Sons, Inc. Arniti, N. K. (2014).

  Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan Tes HIV oleh Ibu Hamil di Puskesmas Kota Denpasar. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana, Denpasar.

Becker, S. O., & Ichino, A. (2002). Estimation of Average Treatment Effect Based on Propensity Score. The Stata Journal, 2(4),

358

  • –377. Besral, Utomo, B., & Zani, A. P. (2004). Potensi Penyebaran HIV dari Pengguna NAPZA Suntik ke Masyarakat Umum, 8(2), 53 –58.

  

D’Agostino, R. B. (1998). Tutorial In Biostatistics Propensity Score Method For Bias Reduction In The Comparison Of A Treatment