Eni Fitriya BAB I

  BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan sampai dengan paska persalinan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan ternasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula.(Dinkes jawa tengah 2015).

  Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitandengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah. (Dinkes jawa tengah 2015).

  Penyebab dari AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah, infeksi dan lain-lain. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia 20-34 tahun sebesar 68,50 persen, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,17 persen dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 5,33 persen (Dinkes jawa tengah 2015).

  Penyebab dari AKB yaitu penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan diwilayah tersebut rendah.

  AKI di Kabupaten Banyumas tahun 2016 sebesar 114,73/100.000 kelahiran hidup. Menurun dibanding tahun 2013 sebesar 124,13/100.000 kelahiran hidup.

  (Dinkes Banyumas,2014). Di Puskesmas 1 Kembaran pada tahun 2016 terdapat data sebanyak 688 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan, jumlah K1 sebanyak 692 (100%) K4 605 (87,9%), ibu yang melakukan persalinan di Puskesmas 1 Kembaran sebanyak 630 (96,3%), kemudian yang mendapat pelayanan kesehatan nifas sebanyak 628 (96,0%), serta ibu nifas yang mendapatkan vitamin A sebanyak 631 (96,4%), dan jumlah kematian ibu nifas dengan usia 20-34 tahun terdapat 1 orang (puskesmas 1 kembaran). AKB di kabupaten banyumas tahun 2014 sebesar 9,04 pe r 1000 kelahiran hidup, AKB tahun 2014 jika dibandingkan dengan target Melinium Development Goals (MDGS) tahun 2015 sebesar 17/1000 kelahiran hidup maka AKB di Kabupaten Banyumas sudah baik karena telah melampaui terget (Dkk Banyumas, 2014).

  Di Puskesmas 1 Kembaran pada tahun 2016 terdapat data sebanyak 688 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan, jumlah K1 sebanyak 692 (100%) K4 605 (87,9%), ibu yang melakukan persalinan di Puskesmas 1 Kembaran sebanyak 630 (96,3%), kemudian yang mendapat pelayanan kesehatan nifas sebanyak 628 (96,0%), serta ibu nifas yang mendapatkan vitamin A sebanyak 631 (96,4%), dan jumlah kematian ibu nifas dengan usia 20-34 tahun terdapat 1 orang (Puskesmas 1 Kembaran,2016)

  Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan (Antenatal Care), Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care), Asuhan Kebidanan Masa Nifas (Postnatal Care), dan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (Neonatal Care) (Varney, 2010).

  Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas 1 Kembaran Kabupaten Banyumas”. Penulis sangat berharap dengan dilakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif, penulis dapat ikut berperan dalam menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Banyumas terutama di wilayah kerja Puskesmas 1 Kembaran.

Dari pemaparan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengambil sebuah studi kasus yang berjudul “Asuhan kebidanan komprehensif pada

  kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga berencana (KB) pada Ny. U Umur 29 tahun G2P1A0 di Puskesmas 1 Kembaran B. TUJUAN

  1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada ny.U umur 29 tahun hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB sesuai dengan standar pelayanan kebidanan serta melakukan pendokumentasian SOAPIE.

  2. Tujuan Khusus

  a) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil dimulai dari pengkajian, interpretasi data, menentukan diagnosa, menentukan identifikasi klien tindakan segera, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi.

  b) Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu brsalin dimuali dari pengkajian, menentukan interpretasi data, menentukan diagnosa, menentukan tindakan segera, merencanakan melaksanakan, dan mengevaluasi.

  c) Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada bayi baru lahir dimulai dari pengkajian, menentukan interpretasi data, menentukan diagnosa, menentukan tindakan segera, merencanakan melaksanakan, dan mengevaluasi.

  d) Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu nifas dimulai dari pengkajian, menentukan interpretasi data, menentukan diagnosa, menentukan tindakan segera, merencanakan melaksanakan, dan pendokumentasian.

  e) Mampu melakukan asuhan kebidanan pada perencanaan Keluarga Berencana (KB) dimulai dari pengkajian, menentukan interpretasi data, menentukan diagnosa, menentukan tindakan segera, merencanakan melaksanakan, dan mengevaluasi.

  f) Mampu mendokukmentasikan hasil asuhan kebidanan dengan metode SOAPIE pada kehamilan,persalinan,BBL,nifas dan perencanaan keluarga berencana.

  C. PEMBATASAN KASUS

  1. Sasaran Pada NY.U umur 29 tahun hamil trimester II-III dari kehamilan,persalinan,bayi baru lahir,nifas dan perencanaan keluarga berencana (KB).

  2. Tempat Pengambilan kasus ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas 1 Kembaran Desa Karangsari Kabupaten Banyumas.

  3. Waktu Dilaksanakan dari bulan januari 2017 dan rencana penyusunan karya tulis ilmiah ini dimulai dari bulan januari sampai bulan Mei 2017.

  D. PENGUMPULAN DATA

  1. Pengumpulan Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya. Ada beberapa cara pengumpulan data primer yaitu: a) Wawancara

  Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dan bertatap muka untuk memperoleh suatu data atau keterangan (Nazir,2011;h.193).

  b) Observasi Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden peneliti untuk mencari perubahan atau hal

  • – hal yang akan diteliti, dalam metode observasi ini instrumen yang dapat digunakan, antara lain lembar observasi, panduan pengamatan (observasi) atau lembar checklist (Hidayat, 2014; h.99).

  c) Pemeriksaan fisik Menurut Ambarwati dan Sunarsih (2011; h.119) pemeriksaan fisik adalah salah satu teknik pengumpul data untuk mengetahui keadaan fisik dan kesehatan. Jenis

  • – jenis pemeriksaan fisik yaitu: (a) Inspeksi Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien.

  (b) Palpasi Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari / tangan

  (c) Perkusi Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi getaran atau gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa. (d) Auskultasi

  Auskultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ tubuh.

  2. Pengumpulan Data Sekunder

  a) Studi Pustaka Penulis menggunakan buku dan jurnal yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  b) Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Alimul,A 2011; h.88). Hasil dari data kasus ini adalah mengambil dari data Rekam Medik dan Wawancara pada Ny.U dan pada bidan desa Karangsari.

  E. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, pembatasan kasus, manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1. Tinjauan Teori Tinjauan teori ini berkaitan tentang materi kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB.

  2. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Menjelaskan tentang asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan metode SOAPIE.

  3. Landasan Kewenangan Bidan Menjelaskan tentang bagian-bagian yang terdapat pada landasan kewenangan bidan.

  BAB III TINJAUAN KASUS Bab ini menguraikan tentang pengkajian ibu mulai dari kehamilan trimester II-III, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan perencanaan KB. Dengan menggunakan SOAPIE mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta mendokumentasikan asuhan kebidanan menggunakan metode SOAPIE.

  BAB IV PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang permasalahan yang telah dihadapi dalam melakukan asuhan dan menetukan apakah ada kesenjangan antara teori dan praktek.

  BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang terdapat setelah melakukan asuhan kepada ibu saat kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB. DAFTAR LAMPIRAN