ANALISIS PENGARUH RESIKO PEMBIAYAAN BERMASALAH (NONPERFORMINGFINANCING) DAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) TERHADAP PROFITABILITAS (RETURNONASSET) (STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA) - Test Repository

  

PERFORMING FINANCING) DAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAPITAL

ADEQUACY RATIO) TERHADAP PROFITABILITAS (RETURN ON ASSET)

(STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA)

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

  

DISUSUN OLEH:

MIF MUNAWAROH

213-12-096

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  “Saya percaya bahwa hidup bukanlah keseimbangan, sebab keseimbangan adalah kesempurnaan. Saya merasa bahwa hidup adalah menangkap bola sebelum bola itu menyentuh tanah”

  PERSEMBAHAN

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menuntun semua jalan saya, yang telah melimpahkan kemurahan-Nya dan memberikan kemudahan untuk menyeslesaikan Tugas Akhir ini. Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:

  1. Ayah dan Ibuku yang senantiasa mengiringi langkahku dengan segala doa dan kasih sayang.

  2. Kakakku Mifta dan adikku Zaimah.

  3. Bapak dan Ibu dosen Institut Agama Islam Negeri yang selama ini sabar mendidik saya.

  4. Teman-teman kos (marita, novita, dian, uut, ela, aini,ika, likah, ragil, halimah, luluk, eli, erni, ira) yang selama ini menjadi teman hidupku dan selalu memberiku semangat dalam perjalanan studiku.

  5. Teman-teman Perbankan Syariah S1 angkatan 2012.

  Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

  Nama Huruf Latin Keterangan Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

  R ā‟

  Gain G ge

  Ṭ ā‟ ṭ te (dengan titik dibawah) Ẓ ā‟ ẓ zet (dengan titik dibawah) „ain „ koma terbalik diatas

  īn sy es dan ye Ș ād ș es (dengan titik dibawah) Ḍād ḍ de (dengan titik dibawah)

  S es Sy

  S īn

  āi Z zet

  R er Z

  Żȃ l Ż zet (dengan titik diatas)

  B ā‟

  Huruf Arab

  Kh ka dan ha D

  Kh ā‟

  J je ῌā‟ ḥ ha (dengan titik dibawah)

  Ṡ ā‟ Ṡ es (dengan titik diatas) J ỉm

  ā‟ T te

  B be T

  āl D de

  ā‟ Q

  āf Q qi

  Karāmah al-auliyā

  Ditulis

  ‘illah

  ḥ ikmah ditulis

  Semua Tā‟marbūț ah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal ataupun berada ditengah penggabungan kata (kata yang dikuti oleh kata sandang “al”). ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam Bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat dan sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya. ditulis

  ‘iddah C.

  ditulis

  Muta’addidah

  ditulis

  ā‟ Y Ye B.

  Hamzah apostrof Y

  ā‟ H ha

  W w H

  W āwu

  ūn N en

  M em N

  M īm

  ām L el

  K ka L

  K āf

Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap

Tā’marbū ț ah

Vokal Pendek dan Penerapannya

  Fathah Ditulis a Kasrah ditulis i

  Dammah ditulis u Fathah ditulis

  fa’ala

  Kasrah ditulis

  źukira

  Dammah ditulis

  yaźhabu E.

Vokal Panjang

  1. Fathah+alif ditulis

  ā

  ditulis

  jāhiliyyah

  2. ditulis Fathah + yā‟ mati

  ā

  ditulis

  tansā

  3. ditulis Kasrah + yā‟ mati

  ī

  ditulis

  karīm

  4. ditulis Dammah + wāwu mati Ū ditulis

  furū F.

Vokal Rangkap

  1. ditulis ai Fathah + yā mati ditulis bainakum

  Fathah + wāwu mati ditulis qaul

  G.

  

Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof

  ditulis

  a’antum

  ditulis

  u’iddat

  ditulis

  la’in syakartum H.

Kata Sandang Alif + Lam

  1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf awal “al” ditulis al-

  Qur’ān

  ditulis al-

  Qiyās

  2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama Syamsiyyah tersebut ditulis as-

  samā’

  ditulis asy-

  syāms I.

Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kaimat

  ditulis ẑ awi al-furū ditulis

  ahl as-sunnah Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Pengaruh Risiko Pembiayaan Bermasalah (NPF) dan Tingkat Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia Periode tahun 2004-

  2013)” dengan lancar. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak, Tugas Akhir Skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tulus kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si. Dekan FEBI IAIN Salatiga.

  3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1.

  4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag. dosen pembimbing yang dengan sabar meluangkan waktu dan pemikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.

  5. Bapak, Ibu, Kakak, Adik dan semua keluargaku atas kasih sayang dan perhatian yang begitu besar kepada penulis.

  6. Teman-teman atas semangatnya untuk terus maju.

  Semoga semua amal baik mereka dicatat sebagai amalan yang terbaik oleh Allah SWT, Amin. Akhirnya harapan peneliti semoga apa yang terkandung dalam penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.

  Penulis, Mif Munawaroh NIM 213-12-096 Munawaroh, Mif. 2016 Analisis Pengaruh Risiko Pembiayaan Bermasalah (NPF)

  dan Tingkat Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Muamalat Indonesia periode 2004-2013. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan

  Bisnis Islam. Jurusan Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh risiko kredit yang diukur dengan non performing financing (NPF) dan tingkat kecukupan modal yang diukur dengan capital adequacy ratio (CAR) terhadap profitabilitas yang diukur dengan return on assets (ROA) pada PT Bank Muamalat periode 2004-2013.

  Populasi penelitian ini adalah laporan keuangan rasio PT Bank Muamalat Indonesia periode 2004-2013. Sample penelitian ini menggunakan metode purposive

  

sampling . Penelitian ini menggunakan sampel 40 rasio keuangan triwulan dari tahun

  2004-2013. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari situs web Bank Indonesia dan Bank Muamalat. Teknik analisis menggunakan analisis regresi linear berganda.

  Hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukan bahwa risiko kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas dengan nil ai koefisien β sebesar

  0,050 dengan nilai signifikansi 0,745 (lebih besar dari 0,05). Tingkat kecukupan modal berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas dengan nilai koefisien β sebesar 0,049 dengan nilai signifikansi 0,067 (lebih besar dari 0,05).

  Kata Kunci : Risiko Kredit, Tingkat Kecukupan Modal, Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia

  i HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN

  ………………………………………..... iii iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………. v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………..... PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. vi xi KATA PENGANTAR …………………………………………………... ABSTRAK ………………………………………………………………. xiii DAFTAR ISI ……………………………………………………………. xiv DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

  …………………………………… xviii

  BAB I PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang Penelitian ……………………………………...

  B. Rumusan Masalah ……………………………………………... 10

  10 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………

  11 D. Manfaat Penelitian ……………………………………………..

  E. Sistematika Penulisan ………………………………………….. 12

  BAB II LANDASAN TEORI

  14 A. Telaah Pustaka …………………………………………………

  17 B. Kerangka Teori ………………………………………………...

  17 1. Risiko Pembiayaan Bermasalah (NPF) ………..…….……...

  2. Kecukupan Modal (CAR) …………………………………... 24

  29 3. Profitabilitas (ROA) ………………………………………...

  32 C. Kerangka Penelitian ……………………………………………

  D. Hipotesis Penelitian ……………………………………………

  3. Uji Statistik …………………………………………………

  c. Uji Autokorelasi …………………………......................... 47 F. Alat Analisis …………………………………………………….

  46

  b. Uji Heteroskendastisitas …………………………………

  a. Uji Multikolinearitas ……………………………….......... 46

  45

  3. Uji Asumsi Klasik …………………………………………..

  45

  b. Uji f (uji secara serempak) ………………………………. 45 c. Uji R2 (koefisien determinasi) …………………………..

  44

  a. Uji t (uji secara individu) ………………………………...

  44

  43

  BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ……………………………….

  2. Analisis Regresi Linear Berganda …………………………

  1. Uji Stasioneritas …………………………………………….. 43

  42

  42 E. Analisis Data …………………………………………………...

  41 3. Skala Pengukuran …………………………………………...

  40 2. Variabel ……………………………………………………..

  D. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran ………………... 40 1. Sumber Data ………………………………………………...

  3. Kepustakaan ………………………………………………… 40

  2. Replika ……………………………………………………… 39

  1. Dokumentasi ………………………………………………... 39

  37 C. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 38

  36 B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ……………………….

  49

  A. Deskripsi Objek Penelitian …………………………………….

  60 4. Uji Asumsi Klasik …………………………………………...

  ………………………………………………… 77 LAMPIRA N ……………………………………………………………..

  72 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 74 CURICULUME VITAE

  71 B. Saran …………………………………………………………...

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………….

  Pengaruh NPF dan CAR terhadap ROA …………………… 70

  2. Pengaruh CAR terhadap ROA ……………………………... 68 3.

  Pengaruh NPF terhadap ROA ……………………………… 65

  64 C. Hasil Uji Hipotesis …………………………………………….. 65 1.

  Uji Autokorelasi ………………………………………….

  61 b. Uji Heteroskendastisitas …………………………………. 63 c.

  a. Uji Multikolinea ritas ……………………………………..

  61

  2 (koefisien determinasi) …………………………...

  1. Deskripsi Data ………………………………………………

  c. Uji R

  b. Uji f (uji secara serempak) ………………………………. 59

  57

  a. Uji t (uji s ecara individu) ………………………………...

  57

  3. Uji Statistik ……………………………………………….....

  55

  2. Analisis Regresi Linear Berganda ………………………….

  1. Uji Stasioner Data …………………………………………... 54

  B. Analisis Data …………………………………………………... 54

  2. Deskripsi Statistik …………………………………………… 51

  49

  78

  A. Data Perkembagan Return On Assets Bank Muamalat 2012 …………. 5

  B. Gambar Kerangka Teoritik ……………………………………………. 33

  C. Data Laporan Keuangan 2004-2 013 …………………………………... 49 C. Distribusi Frequensi untuk Semua Variabel

  …………………………... 51

  D. Hasil Pengujian Unit Root pada Level ………………………………... 54

  st

  E. Hasil Pengujian Unit Root pada 1 Different …………………………. 55

  F. Uji Regresi Linear Berganda …………………………………………... 56

  G. Tabel Uji t test ………………………………………………………… 57

  H. Tabel Uji f test ………………………………………………………… 60

  I. Tabel Uji Determinasi R2 ……………………………………………... 61

  J. Tabel Uji r

  2

  …………………………………………………………….. 62

  62 K. Uji R2 Persamaan Utama …………………………………………… L. Tabel Hasil Uji Glajser

  63 ………………………………………………. M. Tabel Koefisien Hasil Uji Glajser ……………………………………. 64 N. Tabel Durbin Watson test ……………………………………………. 64 O. Data Rasio Keuangan triwulan periode 2004-2013

  78 …………………

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara dalam bidang perekonomian. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat umum dalam bentuk kredit.

Terdapat dua jenis bank yang ada di Indonesia, yaitu bank konvensional dan bank syari‟ah. Bank syari‟ah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah

  riba. Dalam dunia perbankan, peran perbankan sangatlah penting dan mempunyai pengaruh sangat besar pada perekonomian dunia. Bank tidak hanya berfungsi sebagai penyimpanan dana saja namun juga sebagai penyalur dana. Bahkan perbankan di Indonesia saat ini sudah banyak dan beraneka ragam. Perbankan di Indonesia juga pernah mengalami pasang surut pada tahun 1997 bahkan hampir seluruh bank-bank di Indonesia mengalami kebangkrutan dikarenakan krisis perekonamian yang melanda saat itu (Kasmir, 2010: 21).

  Krisis ekonomi mempunyai pengaruh terhadap dunia perbankan Indonesia, pada krisis ekonomi akhir tahun 1997, banyak bank yang saat itu mengalami likuidasi.

  Pada saat itu, bank yang tetap dapat mempertahankan eksistensinya di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia, yaitu Bank Muamalat. Bank Muamalat merupakan bank syari‟ah pertama yang menjadi pioneer bagi bank syari‟ah lainnya dan yang pertama menerapkan sistem syari‟ah diantara jumlah bank konvensional. Akhirnya berdasarkan atas syariah. Sistem syariah yang digunakan yaitu kecenderungan untuk menggunakan dan menonjolkan nilai-nilai Islam. Salah satu contohnya jika dalam bank-bank konvension al sebutan untuk bank umum menggunakan sebutan “bunga bank” untuk istilah keuntungannya, maka dalam bank syariah keuntungan yang diperoleh nasabah itu disebut “bagi hasil” atau dalam istilah syariah disebut

  

mudharabah . Sistem perbankan syariah memiliki kesamaan dengan system perbankan

  konvensional dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan masyarakat dalam bisnis keuangan. Dengan demikian, antara bank konvensional dan bank syariah memiliki perbedaan dalam hal sistem balas jasa yang diberikan dan memiliki persamaan dalam hal pelayanan jasa kepada para nasabah. Berpegang pada prinsip-prinsip balas jasanya masing-masing, kedua sistem perbankan ini bersaing bebas untuk merebut jutaan nasabah dengan berbagai strategi bisnis perbankan syariah tidak saja dilakukan oleh bank-bank yang murni berbasis syariah, tetapi hampir seluruh bank konvensional juga membuka bisnis perbankan syariah ini.

  Seperti halnya perusahaan, tujuan akhir dari bank adalah menjaga kelangsungan hidup bank melalui usaha untuk meraih keuntungan. Artinya, pendapatan harus lebih besar dari semua biaya yang dikeluarkan, terutama mengingat bank bekerja dengan dana yang diperoleh dari masyarakat yang dititipkan pada bank atas dasar kepercayaan. Oleh karena itu, kegiatan operasional harus dilaksanakan seefektif dan seefisien mungkin untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan.

  Karena dengan melihat keuntungan yang diperoleh dapat dinilai kesehatan suatu bank dan menentukan keberhasilan suatu bank. Penilaian kesehatan bank syari‟ah dapat dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/1/PBI/2007. berbagai alat ukur. Salah satunya adalah aspek earning atau pendapatan. Hasil dari aspek tersebut kemudian menghasilkan kondisi suatu bank. Berdasarkan pendapat tersebut, aspek earning atau profitabilitas merupakan salah satu aspek yang dapat menilai kinerja suatu bank apakah sudah baik atau belum. Profitabilitas merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam penilaian kinerja keuangan bank. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2008: 305).

  Profitabilitas merupakan salah satu alat analisis keuangan bank yang mengukur kesuksesan manajemen dalam menghasilkan laba atau keuntungan dari operasi usaha bank. Profitabilitas yang tinggi dapat menunjukkan kinerja keuangan bank yang baik. Sebaliknya jika profitabilitas yang dicapai rendah, mengindikasi kurang maksimalnya kinerja keuangan manajemen dalam menghasilkan laba.

  Bank harus senantiasa menjaga profitabilitasnya untuk menjaga keberlangsungan usahanya. Tingkat kinerja profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-rasio dalam kinerja keuangan. Karena rasio-rasio tersebut mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Dengan begitu, profitabilitas bank tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Ericson, 2008: 31).

  Rasio-rasio untuk mengukur profitabilitas dicantumkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 pasal 4 ayat (4). Penilaian profitabilitas yang digunakan untuk menilai kesehatan suatu bank dapat menggunakan rasio ROA (Return On

  

On Assets). Ukuran ROA menunjukkan kemampuan bank untuk mendapatkan laba

yang diperoleh dari pemanfaatan aktiva yang dimiliki.

Tabel 1.1 Data Perkembangan Return On Assets (ROA)

  

Bank Muamalat Tahun 2012

  Bulan ROA (%) Kenaikan/Penurunan (%) Januari 0,11 % - Februari 0,252 % 0,142 % Maret 0,372 % 0,12 % April 0,525 % 0,153 % Mei 0,66 % 0,135 % Juni 0,752 % 0,092 % Juli 0,879 % 0,127 % Agustus 0,98 % 0,101 %

  Sumber : Laporan Keuangan Bank Muamalat Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat perkembangan profitabilitas Bank Muamalat diukur dari ROA pada tahun 2012 yang setiap bulan mengalami kenaikan.

  Hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan angka ROA yang diawali bulan Januari sebesar 0,11% hingga bulan Agustus yang mengalami kenaikan sebesar 0,98%.

  Pencapaian profitabilitas Bank Muamalat yang diukur dari tingkat ROA

  

(Return On Assets) yang diperoleh sampai bulan Agustus 2012 yaitu sebesar 0,98%

  ternyata masih berada di bawah standar minimal Bank Indonesia (BI) yaitu sebesar 1,5%. Hal tersebut dapat menjadi permasalahan bagi Bank Muamalat karena standar

  

  Permasalahan di atas menjadi penting untuk ditanggulangi pihak manajemen bank. Jika profitabilitas dengan mengukur dari ROA yang diperoleh terus berada di bawah standar ketetapan Bank Indonesia (BI), maka kepercayaan masyarakat terhadap kinerja keuangan bank akan menurun. Tingkat profitabilitas suatu bank lebih sering diukur dengan menggunakan rasio keuangan ROA (Return On Assets), karena ROA lebih memfokuskan pada kemampuan bank untuk memperoleh earning dalam proses usahanya secara keseluruhan. Selain itu, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian pengembalian terhadap asset, karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset atau aktiva yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat seperti tabungan, deposito, giro, dan sebagainya.

  Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar profitabilitas suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktiva.

Setiap investasi dana bank dalam aktiva produktif bank syari‟ah dinilai kualitasnya berdasarkan pendekatan jaminan, pendekatan karakter, kemampuan

  pelunasan, kelayakan usaha, dan pendekatan fungsi bank sebagai lembaga perantara keuangan. Salah satu faktor yang mempengaruhi bank dalam memperoleh keuntungan atau profitabilitas adalah kualitas aktiva bank tersebut. Penilaian kualitas aktiva produktif dilakukan dengan menetukan tingkat kolektabilitasnya. Kolektabilitas merupakan tingkat kelancaran pembayaran kewajiban nasabah yang didasarkan pada syari‟ah juga berpengaruh pada perolehan laba bank (Muhammad, 2005: 305).

  Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007, pemanfaatan aktiva dalam suatu bank dapat dilihat dari aktiva produktif yang dimiliki. Komponen aktiva produktif yang dimiliki bank syari‟ah salah satunya adalah pembiayaan. Pembiayaan adalah salah satu produk usaha bank syari‟ah yang mampu menghasilkan keuntungan.

  Pembiayaan mempunyai dua lingkup arti, di antaranya pembiayaan secara luas berarti

  

financing, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

  direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seper ti bank syari‟ah kepada nasabah (Muhammad, 2005: 260).

  Meningkatnya produk pembiayaan dalam bank syari‟ah akan mendatangkan risiko perbankan yang besar pula, salah satunya yaitu risiko pembiayaan, hal ini dikarenakan pembiayaan merupakan produk investasi bank syari‟ah yang termasuk dalam produk Natural Uncertainty Contracts (Rivai, 2007: 247). Produk investasi memiliki sifat yang senantiasa mendatangkan risiko, pembiayaan pun mengalami ketidakpastian atas pengembalian laba atau keuntungan dari dana yang telah disepakati antara bank dan nasabah. Adanya ketidakpastian tersebut membawa risiko yang tinggi bagi bank syari‟ah sebagai penyalur dana atas pembiayaan tersebut (Karim, 2006: 114).

  Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat akan senantiasa mengandung risiko, yakni risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan merupakan perbandingan antara saldo pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) dengan total pembiayaan yang disalurkan secara keseluruhan. Risiko pembiayaan yang cukup besar akan keuntungan yang diterima oleh bank. Risiko pembiayaan menjadi sangat penting dalam risiko bank syari‟ah, karena dengan adanya permasalahan nasabah peminjam dana yang gagal bayar atau dalam melakukan pembayaran tidak sesuai dengan perjanjian akan memberikan pengaruh kerugian terhadap bank.

  Untuk mengendalikan risiko seminimal mungkin menjadi penting, karena besar kecilnya risiko pembiayaan akan berdampak pada perolehan keuntungan. Besar kecilnya keuntungan dan kemampuan bank menghasilkan laba akan menggambarkan besar kecilnya profitabilitas yang diperoleh bank.

  Selain itu, banyaknya kredit yang bermasalah dapat mengakibatkan terkikisnya permodalan bank yang dapat dilihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR).

  CAR merupakan rasio yang mengukur kecukupan suatu modal bank. Semakin tinggi

  

CAR yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik, sehingga laba

bank semakin meningkat. Menurunnya CAR tentu saja berakibat menurunnya

  kemampuan bank dalam menyalurkan kredit, yang pada akhirnya bank kehilangan kemampuannya dalam menghasilkan laba yang optimal dari kegiatan pokoknya. CAR yang rendah juga mengakibatkan kemampuan bank untuk survive pada saat mengalami kerugian juga rendah, selain itu CAR yang rendah juga mengakibatkan turunnya kepercayaan nasabah yang pada akhirnya dapat menurunkan profitabilitas bank (Kasmir, 2010).

  Dari uraian di atas, maka menarik untuk dilakukan penelitian mengenai hubungan risiko pembiayaan dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas.

  Untuk itu, judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  Analisis Pengaruh Risiko

  Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) dan Tingkat Kecukupan Modal

  PT Bank Muamalat Indonesia )”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah terdapat pengaruh risiko pembiayaan bermasalah (non performing financing) terhadap profitabilitas (return on assets) PT Bank Muamalat Indonesia?

  2. Apakah terdapat pengaruh kecukupan modal (capital adequacy ratio) terhadap profitabilitas (return on assets) PT Bank Muamalat Indonesia?

  3. Apakah terdapat pengaruh risiko pembiayaan bermasalah (non performing financing) dan kecukupan modal (capital adequacy ratio) secara bersama-sama terhadap profitabilitas (return on assets) PT Bank Muamalat Indonesia? C.

Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menguji pengaruh risiko pembiayaan bermasalah (non performing financing) terhadap profitabilitas (return on assets) PT Bank Muamalat Indonesia.

  2. Untuk menguji pengaruh kecukupan modal (capital adequacy ratio) terhadap profitabilitas (return on assets) PT Bank Muamalat Indonesia.

  3. Untuk menguji pengaruh risiko pembiayaan bermasalah (non performing financing) dan kecukupan modal (capital adequacy ratio) secara bersama-sama terhadap profitabilitas (return on assets) PT Bank Muamalat Indonesia.

Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

  1. Kegunaan Teoritis Dapat menambah pengetahuan dibidang keilmuwan maupun pengembangan ilmiah dari penulis maupun pembaca tentang rasio keuangan khususnya pembiayaan bermasalah dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas atau keuntungan yang didapat oleh sebuah perusahaan.

  Selain itu, berguna juga sebagai tambahan wawasan peneliti lain yang akan mengkaji lebih dalam men genai ilmu manajemen keuangan dan perbankan syari‟ah.

  2. Kegunaan Praktis

  a). Bagi Praktisi Dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak manajemen terutama untuk melihat pengaruh risiko pembiayaan bermasalah dan tingkat kecukupan modal dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Serta tambahan informasi bagi pelaku atau pihak yang membutuhkan pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia.

  b). Bagi Akademik Sebagai referensi penelitian berikutnya terkait pembiayaan bermasalah dan tingkat kecukupan modal pada bank syariah serta dokumentasi ilmiah yang bermanfaat untuk kegiatan akademik bagi pihak kampus.

  c). Bagi Peneliti Yang Akan Datang Dapat memberikan tambahan pengetahuan, umumnya mengenai dunia perbankan, khususnya mengenai risiko pembiayaan bermasalah dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia serta sebagai bahan referensi

E. Sistematika Penulisan

  Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari lima bab. Masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan sebagai titik tolak dan menjadi acuan dalam proses penelitian yang akan dilakukan. Bab ini terdiri dari lima sub bab yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Membahas tentang landasan teori yang berhubungan dengan variable-variabel penelitian. Bab ini dimulai dengan sub bab telaah pustaka untuk memaparkan penelitian sejenis yang pernah dilakukan guna mengetahui posisi penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis penelitian.

  BAB III METODE PENELITIAN Menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan pendekatan dan jenis penelitian; populasi, sampel dan teknik sampling; teknik pengumpulan data; sumber data, variabel dan skala pengukuran; analisis data.

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan pembahasan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisanya yang meliputi deskripsi data dan analisis data yang telah ditemukan pada bab sebelumnya sebagai interpretasi hasil analisis. yang dianggap berguna. Kesimpulan merupakan jawaban dari pokok-pokok masalah yang telah dikemukakan pada bab pertama. Kemudian saran berisi masukan- masukan yang ditujukan bagi pihak yang berkepentingan yang terkait dengan penelitian ini.

Telaah Pustaka

  Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain berkaitan dengan pengaruh risiko kredit dan tingkat kecukupan modal (capital adequacy ratio) terhadap profitabilitas (return on assets), antara lain adalah Fifit Syaiful Putri (2013) menunjukkan adanya pengaruh yang negatif dan tidak signifikan antara NPF (non performing financing) terhadap profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI. Sedangkan

  capital adequacy ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI.

  Siti Nurkhosidah (2009) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis seberapa signifikan variabel Non Performing Financing, Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, Financing To Deposit Ratio, Biaya Operasional Per Pendapatan terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri. Hasil pengujian hipotesis tersebut menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji f variabel NPF, PPAP, FDR, dan BOPO berpengaruh dan signifikan terhadap Profitabilitas. Sedangkan berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel independen diatas hanya dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas yaitu NPF dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan.Untuk dua variabel lainnya yaitu FDR dan PPAP tidak signifikan.

  Riyanah (2007) dalam penelitiannya dengan judul, Pengaruh Non Performing

  Financing, Dept to Equity Ratio, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas

  Keuangan, studi kasus BMT Mitra Usaha Mulia, penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan variabel independen yang terdiri dari NPF, DER, dan LDR dan variabel dependennya adalah Profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan DER tidak memiliki pengaruh.

  Dalam penelitian yang dilakukan oleh Resa Rendyka (2014) hasil penelitian diketahui dengan perhitungan metode regresi linier berganda secara simultan menunjukkan bahwa variabel NPF, FDR, BOPO berpengaruh terhadap ROA pada bank Syariah. Sedangkan hasil uji hipotesis secara parsial pada bank umum Syariah menunjukkan bahwa variabel NPF dan FDR tidak berpengaruh tidak signifikan.

  Sedangkan variabel KAP, CAR, dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada bank umum syariah.

  Ita Ari Sasongko (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “analisis pengaruh risiko kredit, perputaran kas, likuiditas, tingkat kecukupan modal, dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI”, menunjukkan bahwa

  

risiko kredit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, perputaran kas

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, likuiditas berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, tingkat kecukupan modal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas, dan efisiensi operasional berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas.

  Dendawijaya (2009: 82) mengungkapkan, bahwa sebagai akibat timbulnya kredit bermasalah yaitu hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan dari kredit yang diberikan oleh bank dan banyaknya kredit bermasalah dapat mengakibatkan terkikisnya permodalan bank. Semakin tinggi CAR yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik, sehingga laba bank semakin meningkat. Menurunnya CAR tentu saja berakibat menurunnya kemampuan bank dalam menyalurkan kredit, yang pada akhirnya bank kehilangan kemampuannya dalam menghasilkan laba yang optimal dari kegiatan pokoknya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang akan diuji kebenarannya berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (return on assets) dan tingkat kecukupan modal(capital adequacy ratio) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (return on

  assets ).

  Hal yang membedakan penelitian kali ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan kedua variabel yaitu risiko pembiayaan (non performing

  financing ) dan kecukupan modal (capital adequacy ratio) sebagai variabel bebas yang

  mempengaruhi profitabilitas (return on assets), selain itu objek penelitiannya yaitu di PT Bank Muamalat Indonesia.

B. Kerangka Teori

  1. Resiko Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing)

  a. Pengertian Risiko Pembiayaan Bermasalah Risiko yang mungkin terjadi dalam menghimpun dana dipengaruhi oleh jenis sumber dana yang diterima bank. Sumber dana yang berbeda memberi dampak risiko bank dengan cara yang berbeda pula. Manajemen harus benar-benar mempertimbangkan risiko dan juga biaya dana dari berbagai jenis sumber dana dalam upayanya untuk memaksimalkan keuntungan atau nilai investasi pemilik bank. Sumber-sumber dana bank mempengaruhi risiko utama bank yaitu: risiko likuiditas, risiko modal, risiko tingkat suku bunga dan risiko kredit.

  Sumber dana bank pada dasarnya tidak memiliki pengaruh langsung atas risiko kredit karena deposan atau kreditur menaggung risiko kemungkinan bank tidak membayar kembali dana mereka. Namun, ada dua dampak tidak langsung yang mungkin dapat terjadi. Pertama, biaya dana yang mahal dapat menjadi efek dana yang tinggi, hal ini secara langsung akan meningkatkan risiko kreditnya dalam usahanya untuk mempertahankan margin atau keuntungan sebuah perusahaan.

  Kredit bermasalah atau Problem loan dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan dan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan kendali debitur. Kredit bermasalah sering juga disebut non performing loan atau non performing financing dalam perbankan syariah. Yang dapat diukur dari kolektibilitasnya. Kolektibilitas merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan nisbah bagi hasil serta tingkat kemungkinan ditrerimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga. Penilaian kolektibilitas kredit digolongkan ke dalam 5 kelompok yaitu: lancar (pass), dalam perhatian khusus (specialmention), kurang lancar (substandard), diragukan (doubtful), dan macet (loss). Apabila kredit dikaitkan dengan kolektibilitasnya, maka yang digolongkan kredit bermasalah adalah kredit yang memiliki kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet (Siamat, 2005: 358).

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECUKUPAN MODAL (CAR), EFISIENSI OPERASIONAL (BOPO), DAN KUALITAS PEMBIAYAAN (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA

0 0 20

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository

0 1 22

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSINYA PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK. CABANG SURABAYA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSINYA PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK. CABANG SURABAYA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 28

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 2 25

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan - PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 7