PENGARUH PENYULUHAN PEMANFAATAN BUKU KIA TERHADAP SIKAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN BANGUNHARJO SEWON BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Pemanfaatan Buku KIA terhadap Sikap Deteksi Tanda bahaya Kehamilan pada
PENGARUH PENYULUHAN PEMANFAATAN BUKU KIA TERHADAP
SIKAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU
HAMIL DI KELURAHAN BANGUNHARJO
SEWON BANTUL
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
ODE IIS SATYA NINGSIH
201410104253
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG D IV
PENGARUH PENYULUHAN PEMANFAATAN BUKU KIA TERHADAP
SIKAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU
HAMIL DI KELURAHAN BANGUNHARJO SEWON
1 BANTUL YOGYAKARTA
2
3 Ode Iis Satya Ningsih , Warsiti
INTISARI
Latar Belakang : Tanda bahaya kehamilan mengindikasikan adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian. Pengenalan tanda bahaya kehamilan berperan penting dalam mencegah dan menurunkan kematian ibu.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan pemanfaatan buku KIA
terhadap sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Kelurahan Bangunharjo Sewon bantul tahun 2015.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimen dengan
rancangan one group pretest-posttest design . Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 40 responden. Analisis data penelitian dengan Wilcoxon
Hasil : sikap ibu sebelum penyuluhan dikategorikan cukup sebanyak 23
responden (57,5 %) dan setelah diberikan penyuluhan 24 responden (60%) dikategorikan baik.
Simpulan : Penyuluhan pemanfaatan buku KIA berpengaruh terhadap sikap
deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul tahun 2015 dengan p-value 0,000.
Saran : Bagi responden, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
mendeteksi dini bahaya kehamilannya di pelayanan kesehatan terdekat secara rutin atau berkala.
Kata kunci : Penyuluhan KIA, Sikap,Tanda bahaya kehamilan
Kepustakaan : 20 Buku (2005-2012), 5 penelitian (2006-2013), 4 e-journal
(2005-2014), Al- Qur‟anJumlah halaman : xiv, 82 halaman, 5 tabel, 4 gambar, 14 lampiran
THE INFLUENCE OF KIA UTILIZATION COUNSELLING ON EARLY
DETECTION ATTITUDE OF PREGNANCY ALARM SIGNS IN
PREGNANT MOTHERS AT BANGUNHARJO SEWON
1 BANTUL YOGYAKARTA
2
3 Ode Iis Satya Ningsih , Warsiti
ABSTRACT
Research Background: Pregnancy alarm signs indicates the existence of
alarm which can happen during pregnancy and if the alarm is not reported or undetected, this can cause death. Pregnancy alarm sign recognition plays important role in preventing and decr easing mothers‟ death.
Research Objective: The research was to determine the influence of KIA
utilization counselling on early detection attitude of pregnancy alarm signs in pregnant mothers at Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
Research Method: The research used pre experiment with one group pretest-
posttest design . The samples were taken using purposive sampling with 40
respondents as the samples. The data analysis used Wilcoxon.Research Finding:
Mothers‟ attitude before counselling is categorized quite as many as 23 respondents ( 57.5 % ) and after being given counseling 24 respondents ( 60 % ) considered good.
Conclusion: KIA utilization counselling influences early detection attitude of
pregnancy alarm signs in pregnant mothers at Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta in 2015 with p value of 0,000.
Suggestion: It is suggested that respondents improve their awareness of
detecting pregnancy alarm signs at the closest health clinic regularly.Keywords : KIA counselling, pregnancy alarm signs Bibliography : 20 books (2005
- – 2012), 5 researches (2006 – 2013), 4 e-journals (2005
- – 2014), Al-Qur‟an Pages : xiv, 82 pages, 6 tables, 4 figures, 14 appendices
PENDAHULUAN Latar Belakang
Badan Kesehatan dunia WHO ( World Health Organization ) memperkirakan sekitar 15 % dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin. Oleh karena itu, setiap wanita hamil perlu sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal. Setiap kunjungan ibu akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kehamilannya terutama tentang tanda bahaya kehamilan tiap trimester yang dapat memicu terjadinya komplikasi dan mengancam keselamatan baik ibu maupun janinnya ( Sembiring, 2013). Tanda bahaya kehamilan merupakan tanda
- – tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan / periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian. Pengenalan tanda bahaya kehamilan berperan penting dalam mencegah dan menurunkan kematian ibu. Ibu hamil dapat mengindentifikasi tanda bahaya kehamilan melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), yang sudah dimiliki sejak kehamilan ( Pusdiknakes, 2003). Pengadaan buku KIA merupakan upaya pemerintah yang sudah tersosialisasikan sejak tahun 1994 sampai sekarang. Menteri kesehatan menerbitkan keputusan NO. 284/MENKES /SK /II/2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menyatakan bahwa setiap ibu hamil diwajibkan memiliki buku KIA (Hasanah, 2012). Dikeluarkannya buku (KIA) diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan dengan aman karena itu pendekatan resiko yang dianjurkan adalah menganggap bahwa semua kehamilan itu beresiko dan setiap ibu hamil mampu mencegah keterlambatan ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya serta dalam membuat keputusan. (Saifudin, 2006). Ketidak mampuan untuk ibu hamil melakukan deteksi dini tanda bahya kehamilan diantaranya disebabkan karena kurangnya pengetahuan, serta kurangnya informasi dalam mengenal tanda bahaya kehamilan yang tersedia didalam buku KIA belum banyak diketahui. Sehingga masih banyak pandangan dan sikap ibu kurang baik tentang kesehatannya terbukti masih banyak pandangan dan sikap ibu hamil yang tidak peduli dengan kondisi kesehatannya karena dianggap tidak penting dan merupakan hal yang biasa terjadi (Sukesih , 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Mahardani di Puskesmas Sawan I Bali (2011)
didapatkan hasil 54,2% ibu hamil mempunyai pengetahuan yang kurang dalam melakukan deteksi dini tanda bahaya kehamilan. Penelitian Lestari (2012) di Ambarawa menyebutkan sebesar 61,2% ibu hamil dikategorikan kurang dalam memanfaatkan buku KIA untuk memperoleh informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Bhuiyan (2003)menunjukan setelah diberikan sosialisasi
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan akan mendorong ibu untuk berpikir dan menentukan sikap, berperilaku untuk mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilannya tersebut. Menurut Notoatmodjo (2007) apabila individu memiliki sikap yang positif terhadap suatu objek ia akan siap membantu, memperhatikan, berbuat sesuatu yang menguntungkan objek itu. Sebaliknya bila ia memiliki sikap yang negatif terhadap suatu obyek, maka ia akan menghasilkan dampak buruk terhadap objek tersebut.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Sewon II tanggal 16 april 2015 Jumlah ibu hamil bulan maret sebanyak 139 ibu hamil yaitu Desa Bangunharjo sebanyak 71 (51,07%) ibu hamil sedangkan desa panggungharjo sebanyak 69 (49,64 %) ibu hamil dan masing
- – masing kelurahan terdiri dari 17 dusun dan 20 posyandu. Setiap ibu hamil telah mendapatkan Sosialisasi buku KIA saat melakukan pemeriksaan,tetapi belum pernah diadakan penelitian dan evaluasi tentang pemanfaatan Buku KIA oleh petugas kesehatan terutama sebagai upaya mendeteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil. Berdasarkan data tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Penyuluhan Pemanfaatan Buku KIA terhadap Sikap Deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul tahun 2015 .
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut “Adakah pengaruh penyuluhan pemanfaatan buku KIA terhadap sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul tahun 2015 ”?.
Tujuan Penelitian
Diketahuinya Pengaruh Penyuluhan Pemanfaatan buku KIA terhadap sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul tahun 2015.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre- Experimental
Designs . Rancangan penelitian ini adalah one group pre test and post test design
tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi pada penelitian ini pengujian pertama (pre test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan - perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Pada penelitian ini, peneliti melakukan treatment yaitu penyuluhan tentang pemanfaatan buku KIA terhadap subjek penelitian dengan sengaja, terencana, kemudian dinilai pengaruhnya pada pengujian kedua (post test) .
- – 35
3 Pekerjaan
Sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan sebelum peyuluhan Sikap ibu hamil melakukan deteksi dini tanda bahaya kehamilan sebelum penyuluhan diperoleh skor tertinggi sebesar 62 (77,50%) dan nilai terendah sebesar 40 (50,00%) . Deskripsi frekuensi sikap ibu hamil
Tabel 3. menunjukkan karakteristik umur responden terbanyak adalah yang berumur 20
20 Total 40 100
8
4 Gravida G1 17 42,5 G2
2 5,0 Total 40 100
45 Tani 11 27,5 Swasta 9 22,5 PNS
18
IRT
35 Perguruan Tinggi 7 17,5 Total 40 100
14
20 SMP 11 27,5 SMA
8
2 Pendidikan SD
Total 40 100
18 45,0 > 36 16 40,0
20
1 Umur < 20 6 15,0
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan,
Pekerjaan dan Gravida No Karakteristik Frekuensi Persentase (%)mengetahui sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil dikelurahan Bangunharjo Sewon Bantul.
- – G3 15 37,5 > G4
- – 30 tahun yaitu sebanyak 18 orang (55%), mayoritas tingkat pendidikan, responden adalah SMA yaitu sebanyak 14 orang (35%), dan responden yang paling sedikit adalah yang berpendidikan Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 7 orang (17,5%). Pekerjaan responden yang terbanyak adalah sebagai IRT yaitu sebanyak 18 orang (45%) dan yang paling sedikit PNS yaitu sebanyak 2 orang (5,0 %) berdasarkan Gravida, responden terbanyak adalah G1 yaitu 17 orang (42,5%).
1. Analisis Univariat a.
Tabel 4. Deskripsi Sikap ibu hamil terhadap deteksi dini tanda bahaya kehamilan sebelum penyuluhan
No Penilaian Jumlah Presentase (%)
1 Kurang
14
35
2 Cukup 23 57,5
3 Baik 3 7,5
Total 40 100
Berdasarkan tabel 4. menunjukkan sikap ibu hamil terhadap deteksi dini tanda bahaya kehamilan sebelum dilakukan penyuluhan (pre test) mayoritas mempunyai sikap cukup sejumlah 23 responden (57,5%) dan yang paling sedikit ibu hamil yang mempunyai sikap baik sejumlah 3 orang (7,5%).
b.
Sikap Ibu hamil terhadap deteksi dini tanda bahaya kehamilan setelah penyuluhan.
Pada pengujian setelah dilakukan penyuluhan (post tes) diperoleh nilai tertinggi sebesar 73 (91,25%) dan nilai terendahnya adalah 44 (55,00%). Deskripsi frekuensi sikap ibu hamil terhadap deteksi dini tanda bahaya kehamilan (post test) pada tabel berikut ini :
Tabel 5.
Deskripsi sikap ibu hamil terhadap deteksi dini tanda bahaya
kehamilan sesudah penyuluhan
No Penilaian Jumlah Presentase (%)
1 Kurang
4
10
2 Cukup
12
30
3 Baik
24
60 Total 40 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan sikap ibu hamil terhadap deteksi dini tanda bahaya kehamilan setelah dilakukan penyuluhan (post
test ) mayoritas mempunyai sikap baik sejumlah 24 responden (60 %)
dan cukup 12 responden (30 %) dan yang paling sedikit mempunyai sikap kurang sejumlah 4 responden (10%).
2. Analisis Bivariat. Tabel 6. Hasil Analisis Wilcoxon Signed Ranks Test Variabel N Mean Sum of Z P Rank Rank
Sikap Negative .00 .00 -5.234 .000 setelah Ranks penyuluhan Positive
36 18.50 666.00
(post test) Rank
Ties
4 Total
40 Berdasarkan tabel 6. menunjukkan sikap ibu hamil terhadap deteksi dini
tanda bahaya kehamilan yang menurun sikapnya tidak ada, mayoritas sikap ibu hamil yang meningkat setelah dilakukan penyuluhan deteksi dini tanda bahaya kehamilan sebanyak 36 responden sedangkan orang responden yang mempunyai sikap tetap sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan 4 orang.
A. Pembahasan 1. Sikap ibu hamil terhadap deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan Sebelum penyuluhan (pretest).
Berdasarkan tabel 4. Sebagian besar responden dengan kategori cukup sebanyak 23 responden (57,5%) dan dalam kategori baik hanya berjumlah 3 responden (7,5%) . Dari hasil penelitian, diperoleh sikap cukup pada responden dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, pekerjaan dan Gravida. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5. atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berumur 20
- – 35 tahun sebanyak 18 orang (45%), dan umur < 20 tahun hanya 6 orang (15 %) . Menurut Notoatmodjo (2007) Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Sukesih (2012) bahwa Ibu yang masih berada pada usia produktif (20 - 35 tahun) berpeluang 7,3 kali akan lebih dapat menerima pengetahuan dan memiliki pengalaman yang dapat mempengaruhi pola pikir terhadap suatu objek atau informasi yang diberikan. Pendidikan juga memberikan pengaruh terhadap pengetahuan dan sikap seseorang selain usia dan agama . Pendidikan responden dalam penelitian ini mayoritas memiliki pendidikan terakhir SMA berjumlah
Sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan sebelum penyuluhan sebagian besar dikategorikan cukup (57,5%) juga dipengaruhi oleh faktor pekerjaan. Pekerjaan responden paling banyak adalah IRT yang berjumlah (45%) dan hanya (5,0%) responden yang bekerja sebagai PNS. Pekerjaan dapat mempengaruhi informasi seseorang termasuk masalah kesehatan reproduksi, ini akan menambah pengalaman seseorang untuk mempersiapkan diri kearah yang lebih baik . Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007), semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang maka semakin mudah dalam menerima informasi baru. Pada penelitian ini pengalaman ibu hamil yang kurang tentang kehamilan sangat mempengaruhi dimana berdasarkan tabel Gravida responden terbanyak adalah GI (42,5 %) dan yang paling sedikit G >4 (20%). Adapun ibu hamil yang sebagian besar adalah nulipara (belum pernah melahirkan, artinya kemungkinan besar baru mengalami kehamilan pertama) menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini tingkat pengalamannya masih rendah. Rendahnya pengalaman ibu menimbulkan minat untuk mencaritahu tentang kehamilan dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. Mubarak (2007) bahwa pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah di alami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya . Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologi akan timbul kesan yang sangat mendalam membekas dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan karena pada gravida I merupakan perasaan dan pengalaman baru baginya dalam kehamilan khususnya dalam hal antenatal care atau pengawasan kehamilan, sehingga ibu merasa perlu pengawasan dari petugas kesehatan khususnya bidan untuk memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil dan mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
Berdasarkan hasil penelitian sikap posttes yang memiliki sikap kategori kurang 4 responden (10%), cukup 12 responden (30%) dan sebanyak 24 responden (60%) dikategorikan baik . Dimana sikap yang baik khususnya mengenai deteksi dini tanda bahaya kehamilan akan membawa dampak positif yaitu meningkatkan kesadaran responden terhadap kondisi kesehatannya dan sebaliknya.
Hasil posttest responden kategori baik telah meningkat dibandingkan saat pretest dilakukan, namun masih ada 4 responden memiliki kategori kurang yaitu < 56 %. Berdasarkan karakteristik 4 responden tersebut rata - rata berumur > 35 tahun. 3 responden berpendidikan SD dan 1 responden berpendidikan SMP. 2 responden bekerja sebagai IRT dan 2 responden bekerja sebagai karyawan swasta sehingga responden tidak begitu memperhatikan pesan - pesan yang disampaikan, karena lebih memikirkan kebutuhan - kebutuhan lain yang lebih mendesak sehingga responden kurang fokus saat mengisi kuesioner. Teori Effendy dalam Azwar (2010) faktor - faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi. Oleh karena itu kesiapan responden perlu diperhatikan.
Penyuluhan pemanfaatan buku KIA bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan diharapkan berupa adanya peningkatan sikap deteksi dini melalui informasi tentang tanda bahaya yang disampaikan sehingga komplikasi yang dapat terjadi dalam masa kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin sesuai dan dapat ditangani secara memadai. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test diketahui bahwa ada nilai Z = -5.234 dengan nilai P 0,000 yang artinya < 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan sikap deteksi tanda bahaya ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pemanfaatan buku KIA, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh penyuluhan pemanfaatan buku KIA terhadap sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Hasil peneliti yang dilakukan Hastuti, Y (2011) bahwa ada pengaruh yang bermakna antara penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Putri Husada Manggung Nglepak Boyolali, dimana ditunjukan dengan hasil t hitung = 4,917, t tabel = 2,000 dannilai p = 0,000 dimana nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05) atau t hitung (4,917 > 2,000). Menurut Effendy (2006), keberhasilan atau ada pengaruh Menurut Notoatmodjo, (2010) dalam sebuah pendidikan kesehatan terdapat alat bantu pendidikan atau sering disebut dengan media promosi kesehatan. Disebut dengan media promosi kesehatan karena alat-alat tersebut merupakan saluran untuk menyampaikan informasi kesehatan, alat atau sarana yang mudah digunakan dan dipahami oleh penyuluh maupun obyek sasaran merupakan nilai tambah tersendiri bagi keberhasilan atau efektifnya penyuluhan . Penggunaan alat bantu atau alat peraga dimaksudkan untuk mengerahkan indra sebanyak mungkin pada suatu objek sehingga memudahkan pemahaman, melihat secara nyata inti materi yang disampaikan, memudahkan dalam mencerna materi, menghindari kejenuhan atau bosan karena responden bisa melihat tulisan atau gambar. Analisis hasil kuesioner, item soal yang memiliki skor paling rendah
< 122 yaitu soal nomor 3, 13, dan 14 dimana untuk item soal 3 berhubungan dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, item soal nomor 13 dan 14 berhubungan dengan upaya pencegahan tanda bahaya kehamilan. Menurut Mubarak (2007), pengetahuan dipengaruhi beberapa faktor yaitu pendidikan, pekerjaan,umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar, dan informasi. Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek yaitu positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang pada akhirnya akan menentukan sikap seseorang tentang suatu obyek tertentu. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Azwar (2011) yang menyatakan bahwa sikap dipengaruhi oleh faktor - faktor diantaranya adalah pengaruh orang lain yaitu komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang dan pengaruh lembaga pendidikan dan agama yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah aturan sesuatu yang boleh atau tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran - ajarannya. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat penerimaan informai adalah faktor internal dan eksternal yaitu pengaruh dalam diri sendiri maupun pengaruh dari luar seperti lingkungan, namun dalam penelitian ini faktor - faktor tersebut tidak diteliti.
Kegiatan penyuluhan mengenai sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan mempunyai pengaruh dengan peningkatan sikap ibu. Pada hasil post test tampak jumlah yang berada pada kategori baik telah meningkat dibanding saat pre test dilakukan nilai Z = - 5.234 dengan nilai P 0,000 yang artinya < 0,05 . Hasil penelitian dapat diartikan bahwa penyuluhan dapat mempengaruhi sikap deteksi ibu sikap ibu . Semakin banyak informasi yang diberikan dan obyek yang diketahui, maka akan semakin baik pula sikap seseorang dalam menghadapi objek tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN 1.
Sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan sebelum penyuluhan
(pretest) adalah sebesar 57,5% dikategorikan cukup.
2. Sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan setelah penyuluhan 3. (posttest) adalah sebesar 60 % dikategorikan baik.
Terdapat pengaruh penyuluhan terhadap sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul dengan nilai p < 0.05.
A. SARAN 1.
Bagi Responden.
Bagi responden diharapkan untuk memanfaatka buku KIA yang telah dimiliki dan melakukan deteksi dini bahaya kehamilannya di pelayanan kesehatan terdekat secara rutin atau berkala.
2. Bagi Puskesmas Bagi puskesmas diharapkan dapat memperbanyak materi penyuluhan kesehatan yang berhubungan dengan Kesehatan Ibu dan Anak yaitu penyuluhan deteksi dini tanda bahaya dalam kehamilan dan melakukan evaluasi.
3. Bagi Institusi Pendidikan Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sebagai sarana pembelajaran tambahan pengetahuan bagi mahasiswa tentang Kesehatan Ibu dan Anak 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang Sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan dengan menggunakan metode penelitian, variabel, jumlah populasi dan sampel yang berbeda sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
RUJUKAN
Al
- – Quran : Surah Ar - rad : 1 Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta.
home-based health records - the knowledge and behavior of women in Jericho and Ramallah governorate Palestine. 2013 . journal .
Hasanah, Husnul. (2010). Petujuk penggunaan buku KIA serta manfaat buku KIA . Diunduh dari http:// buku KIA.blogspot.com/[ Jumat, 03 Februari 2012. Listiyaningsih, Dwi. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan dan Persalinan dan Rencana Penolong Di Wilayah Kerja Puskesmas Kebumen I. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Keperawatan Volume 8,No.3, Oktober 2012.
Notoatmodjo, S. (2003). Prinsip – Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Cetakan Ke-2. Jakarta : Rineka Cipta.
Paramita, Boni Lestari.(2012). Hubungan Antara Pemanfaatan Buku KIA Dengan
Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di BPM Ny. E Kecamatan Ambarawa.
Sulistyawati , Ari.(2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika. Sukesih, Ayu.(2012) Faktor
- – faktor Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda bahaya Kehamilan di Puskesmas Tegal. Kota Tegal .