Materi Penyegaran Ujian Penyesuaian Ijazah Tahun 2017 | | Website Resmi Bagian Kepegawaian BAUK Undip 4- PARAGRAF

PARAGRAF

Pengertian 






Paragraf merupakan bagian dari karangan
(tertulis) atau bagian tuturan (kalau lisan).
Sebuah paragraf ditandai oleh suatu kesatuan
gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas
daripada kalimat.
Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah
kalimat.
Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk
mengungkapkan gagasan tertentu.

Unsur­unsur Gagasan
1.







Gagasan Utama
Gagasan utama adalah gagasan yang
menjadi dasar pengembangan sebuah
paragraf.
Gagasan utama yang eksplisit (jenis
paragraf deduktif, induktif atau paragraf
campuran).
Gagasan utama yang implisif (paragraf
deskriptif atau naratif)

Unsur­unsur Gagasan
2.




a.
b.
c.
d.
e.

Gagasan Penjelas
Gagasan penjelas adalah gagasan yang
fungsinya menjelaskan gagasan utama.
Kalimat yang mengandung gagasan penjelas
disebut kalimat penjelas.
Kalimat penjelas berisikan:
Uraian-uraian kecil;
Contoh-contoh;
Ilustrasi-ilustrasi;
Kutipan-kutipan; atau
Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.




Contoh gagasan penjelas.
Karyawan-karyawan di suatu kantor tidak dapat
bekerja dengan tenang karena kepala kantornya
bersikap keras dan kaku. Sering kali dia bersikap
seakan-akan dia sendiri yang paling benar. Semua
kehendaknya harus diikuti. Akibatnya suasana
kerja
di
kantor
itu
sama
sekali
tidak
menyenangkan.

JENIS­JENIS PARAGRAF
1.






Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya
terletak di awal paragraf.
Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf dinyatakan
dalam kalimat pertama.
Contoh :
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak
mengalami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di
bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat
cukup mengesankan, yaitu 6,65%; demikian pula
perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun
terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor sektor
kehutanan masih tumbuh 2,95%. Secara umum, kontribusi
dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik
bruto (PDB) meningkat dari 18,07% menjadi 18,04%.
Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sektor pertanian
merosot dari tahun ke tahun.


JENIS­JENIS PARAGRAF
2.





Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan
utamanya terletak di akhir paragraf.
Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraianuraian.
Kemudian
fakta-fakta
tersebut
digeneralisasikan ke dalam sebuah kalimat.
Contoh :

Baik di Indonesia maupun di negaranya sendiri, Shin-chan
tidak dianggap sebagai role model yang baik buat anakanak. Protes pun bermunculan. Ruang surat pembaca di

koran-koran dipenuhi dengan keberatan para orang tua
terhadap komik yang laris manis itu. Umumnya surat itu
datang dari kalangan ibu. Menurut mereka dalam suratnya,
kelakuan negatif Shin-chan ternyata diikuti oleh anak-anak.
Shin-chan, di mata para orang tua Indonesia, adalah
setan kecil penebar virus.

JENIS­JENIS PARAGRAF
3.


Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf campuran adalah paragraf yang
gagasan utamanya terletak pada kalimat
pertama dan kalimat terakhir.

JENIS­JENIS PARAGRAF
4.





Paragraf Deskriptif/Naratif
Jenis paragraf ini, gagasan utamanya tersebar pada
seluruh kalimat. Paragraf ini tidak memiliki kalimat
utama. Semua kalimatnya merupakan kalimat penjelas.
Contoh :
Sikap santun dan penuh hormat kepada Umi bersemi sejak
kanak-kanak. Umi disayang oleh semua orang, mulai dari
kakek, nenek, ayah saya pokoknya semua memanjakan
beliau. Sampai dia dapat suami, suaminya pun sayang dan
memanjakan Umi saya. Umi orangnya aktif sehingga jarang
memasak untuk keluarga. Sekali memasak, Umi membuat
rendang banyak-banyak untuk kebutuhan satu bulan, karena
Umi sering pergi lama untuk urusan organisasi. Yang
memasak Bapak, yang memperbaiki kompor dan
memanjakan Umi juga Bapak.

SYARAT­SYARAT PENYUSUNAN PARAGRAF YANG BAIK
1.


2.


a.
b.
c.
d.
e.

Kepaduan Makna (Koheren), apabila ada
kekompakan antara gagasan yang dikemukakan
kalimat yang satu dengan yang lainnya.
Kepaduan Bentuk (Kohesif), berkaitan dengan
penggunaan kata-katanya.
Kekohesifan ditandai:
Hubungan penunjukkan, ditandai oleh kata-kata
(ini, itu, tersebut, berikut, tadi);
Hubungan pergantian (Saya, kami, mereka, kita,
engkau, anda);

Hubungan Pelesapan ( sebagian, seluruhnya);
Hubungan perangkaian (lalu, kemudian, akan
tetapi, sementara itu, selain itu, jadi, akhirnya);
Hubungan Leksikal (pengulangan kata, sinonim,
hiponim).

POLA­POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Pengembangan paragraf mencakup dua
persoalan utama, yaitu:
1. Kemampuan memerinci gagasan utama
paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas;
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan
penjelas ke dalam urutan yang teratur.


POLA­POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
1.





Paragraf Narasi
Adalah paragraf yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian sedemikian rupa
sehingga pembaca seolah-olah mengalami
sendiri kejadian yang diceritakan itu.
Tiga unsur utama yakni tokoh-tokoh,
kejadian, dan latar atau ruang dan waktu.

Paragraf Narasi
Narasi Fiksi
1. Menyampaikan
makna/amanat secara
tersirat;
2. Menggugah imajinasi;
3. Penalaran difungsikan
sebagai alat
pengungkap makna,
kalau perlu diabaikan;
4. Bahasa cenderung

figuratif dan
menitikberatkan
penggunaan konotasi.


Narasi Nonfiksi
1. Menyampaikan
informasi yang
memperluas
pengetahuan;
2. Memperluas
pengetahuan/wawasan;
3. Penalaran digunakan
sebagai sarana untuk
mencapai kesepakatan
rasional;
4. Bahasanya cenderung
informatif dan
menitikberatkan
penggunaan denotasi.


POLA­POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
2.


a)

b)

Paragraf Deskripsi
Adalah jenis paragraf yang menggambarkan
sesuatu dengan jelas dan terperinci. Pola
pengembangan :
Pola Spasial adalah pola pengembangan
paragraf yang didasarkan atas ruang dan
waktu.
Pola
sudut
pandang
adalah
pola
pengembangan paragraf yang didasarkan
tempat atau posisi seorang penulis dalam
melihat sesuatu.

POLA­POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
3.




a)

Paragraf Eksposisi
Adalah
paragraf
yang
memaparkan
atau
menerangkan suatu hal atau objek. Untuk
memaparkan
masalah,
paragraf
eksposisi
menggunakan contoh, grafik, serta berbagai
bentuk dan data lainnya.
Pola pengembangan :
Pola Proses, merupakan suatu urutan dari
tindakan-tindakan
atau
perbuatan-perbuatan
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu
atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.

POLA­POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
b) Pola Sebab Akibat, dalam hal ini, sebab bisa
bertindak
sebagai
gagasan
utama,
sedangkan
akibat
sebagai
perincian
pengembangannya. Dapat pula sebaliknya.
c) Pola Ilustrasi, dalam hal ini pengalamanpengalaman pribadi merupakan bahan
ilustrasi yang paling efektif.

POLA­POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
4.




Paragraf Argumentasi
Argumen bermakna ‘alasan’. Argumentasi
berarti ‘pemberian alasan yang kuat dan
meyakinkan’.
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang
mengemukakan alasan, contoh, dan buktibukti yang kuat dan meyakinkan.

Persamaan dan perbedaan antara paragraf 
eksposisi dan argumentasi 


Persamaan

Sama-sama menjelaskan
pendapat, gagasan, dan
keyakinan.
2) Sama-sama memerlukan
fakta yang diperjelas
dengan angka, peta, grafik,
gambar dll.
3) Sama-sama memelukan
analisis dalam
pembahasannya.
4) Sama-sama menggali ide
dari pengalaman,
pengamatan dan
penelitian, sikap dan
keyakinan.
1)



Perbedaan

1)

Tujuan eksposisi hanya
menjelaskan dan menerangkan
sehingga pembaca memperoleh
informasi yang sejelas-jelasnya.
Argumentasi bertujuan untuk
mempengaruhi pembaca sehingga
pembaca menyetujui pendapat,
sikap dan keyakinan kita benar.
Eksposisi menggunakan contoh,
grafik dll untuk menjelaskan
sesuatu. Argumentasi memberi
contoh, grafik dll untuk
membuktikan bahwa sesuatu yang
dikemukakan itu benar.
Penutup pada akhir eksposisi
menegaskan lagi yang telah
diuraikan sebelumnya. Penutup
pada akhir argumentasi berupa
kesimpulan dari uraian
sebelumnya.

2)

3)