Official Site of Missa Lamsani - Gunadarma University Lap-BAB 6 PDM

BAB VI.
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.

Kesimpulan
Biometrik adalah suatu metode yang secara automatis selalu dipunyai dan menjadi

ciri khas setiap manusia dengan menganalisa secara statistik karakteristik biologis
manusia. Ciri khas tersebut dapat dilihat dari karakter fisik, misalnya sidik jari, raut / ciriciri wajah dan retina mata; serta yang dilihat dari karakteristik tingkah laku, misalnya
tanda tangan dan suara.
Raut / ciri-ciri wajah dapat digunakan untuk mengindra karena raut / ciri-ciri wajah
memiliki ciri khas yang bisa membedakan antara satu manusia dengan manusia yang
lainnya. Sehingga raut / ciri-ciri wajah juga dapat digunakan sebagai alat pengaman
(password), dalam hal ini digunakan untuk mengendalikan pintu.
Penelitian tentang ”Rancang Bangun Pengendali Pintu Automatis Dengan
Mengenali Ciri-Ciri Wajah Seseorang Menggunakan Metode Euclidean Dan Fuzzy CMean”, akan membuat suatu database yang berisikan raut wajah yang mendapat otoritas
untuk membuka pintu. Pembuatan database ini diawali dengan pengambilan data input,
pen-skalaan, gray sale, dan pendeteksian keberadaan objek. Setelah database dibuat, maka
untuk dapat membuka pintu dilakukan dengan cara membandingkan database yang sudah
dimiliki dengan data dari ciri wajah yang baru masuk. Jika hasil perbandingan sama /

cocok, maka yang mendapat otoritas dapat membuka pintu, tetapi jika tidak sama maka
pintu akan tetap tertutup, yang artinya orang dengan data baru masuk tersbut tidak
memiliki otoritas untuk membuka pintu dan akan mendapatkan pesan wajah tersebut tidak
dikenal.
Dan perancangan ini tidak dapat berjalan tanpa adanya program / perangkat lunak.
Oleh karena itu, program / perangkat lunak dibuat dengan menggunakan suatu bahasa
pemrograman yaitu Microsoft Visual Basic 6.0.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa sistem dapat
mengenali ciri-ciri wajah dari 30 sampel member yang terdapat pada database, didapatkan
tingkat keberhasilan mengenali ciri-ciri wajah seseorang mencapai 80%.

40

Setelah menganalisa hasil tersebut ada beberapa faktor kegagalan yang ditimbulkan
diantaranya, karena adanya perbedaan kondisi lingkungan antara pada saat pengambilan
data referensi ciri – ciri wajah dan pada saat software ini dilakukan pengujian.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, adalah dengan menambah jumlah data
referensi. Semakin banyak data referensi yang diambil, semakin kecil jarak kedekatan antara
citra input dan pusat cluster.
Pada saat pengujian dilakukan, posisi wajah tidak terlalu banyak bergerak untuk

mendapatkan data input yang baik .

6.2.

Saran
Hasil pendeteksian masih kurang memuaskan, dilihat dari hasil pencapaian

kecocokan antara database dengan data yang baru masuk belum mencapai 100%.
Sehingga diharapkan akan ada pengembangan lebih lanjut tentang penelitian ini, misalnya
dengan membuat setiingan suatu objek yang disimpan di perbesar, meskipun harus
memperhitungkan kecepatan respon antara database dengan data yang baru masuk.
Penelitian ini tidak hanya dapat digunakan untuk aplikasi membuka pintu saja,
tetapi dapat pula digunakan pada aplikasi lainnya yang membutuhkan otoritas yang tinggi.
Serta untuk memperindah tampilan program yang dibuat, mungkin tidak hanya
menggunakan Microsoft Visual Basic, tapi dapat menggunakan program lainnya.

41