PERDA organisasi dan Tata Kerja Dinas

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH
NOMOR 30 TAHUN 2003
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS DAERAH KOTA PRABUMULIH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PRABUMULIH,
Menimbang

:

a. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 6
Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Prabumulih, maka
dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tersebut dipandang
perlu menetapkan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kota Prabumulih;
b. bahwa pembentukan Dinas Daerah didasarkan pada
kewenangan Pemerintahan yang dimiliki, Karakteristik, Potensi
dan Kebutuhan daerah serta kemampuan keuangan daerah
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintah Kota
Prabumulih;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf
a dan b perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota Prabumulih
Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kota Prabumulih.

Mengingat

:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3839 ) ;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3848 ) ;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2001
tentang Pembentukan Kota Prabumulih (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 86; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4113 );
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 54 ; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3952 );
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran
Negara Republik Tahun 2003 Nomor 14 ) ;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999
tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan
Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan
Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden

2

Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PRABUMULIH
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS
DAERAH KOTA PRABUMULIH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kota Prabumulih.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Prabumulih
3. Walikota adalah Walikota Prabumulih
4. Sekretaris Kota adalah Sekretaris Daerah Kota Prabumulih
5. Dinas Kota adalah Dinas Kota Prabumulih
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas dilingkungan Kota Prabumulih
BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk :
a. Dinas Pertanian
b. Dinas Pekerjaan Umum
c. Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
d. Dinas Pendidikan Nasional
e. Dinas Pendapatan Daerah
f. Dinas Perhubungan
g. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
h. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal
i. Dinas Tata Kota
j. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial
k. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
l. Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi
m. Dinas Perkebunan dan Kehutanan
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Pertama
Dinas Pertanian

Pasal 3
(1) Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kota di bidang Pertanian
tanaman Pangan, Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan.

3
(2) Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.
Pasal 4
Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam
bidang Pertanian Tanaman Pangan yang menjadi tanggung jawabnya meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan Pertanian Tanaman Pangan,
Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan.
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 4, Dinas Pertanian mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Tanaman Pangan, holtikultura, ketahanan
pangan dan perikanan;
b. Pelaksanaan pembinaan umum dan teknis bidang tanaman pangan, holtikultura,
ketahanan pangan dan perikanan sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh
Walikota;

c. Pelaksanaan pemberian izin dan pembinaan sesuai tugas pokok di bidang usaha
tanaman pangan, ketahanan pangan dan perikanan, pelaksanaan pengawasan dan
pemberian izin serta pembinaan usaha perikanan dan pelaksanaan perlindungan
tanaman;
d.

Pelaksanaan pengkajian terhadap penyediaan pangan, penganekaragaman konsumsi
pangan, pengendalian mutu dan keamanan pangan, pelaksanaan informasi dan kerja
sama pemasaran hasil dan system kewaspadaan pangan dan gizi;

e. Pelaksanaan pengawasan dan bimbingan teknis terhadap unit – unit kerja;
f. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan perlengkapan.
Pasal 6
(1) Dinas Pertanian terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Kepala Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum;
c. Sub Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultural terdiri dari :
1. Seksi Produksi, Pengembangan lahan dan perlindungan tanaman;

2. Seksi usaha tani dan pengolahan hasil;
`
d. Sub Dinas Ketahanan Pangan terdiri dari :
1. Seksi Ketersediaan Pangan, distribusi pangan, Harga dan Kelembagaan;
2. Seksi Kewaspadaan Pangan, Gizi dan Keanekaragaman Pangan ;
e. Sub Dinas Perikanan terdiri dari :
1. Seksi Produksi dan Sumber Hayati ;
2. Seksi Usaha Tani dan Kelembagaan ;
f. Sub Dinas Peternakan terdiri dari:
1. Seksi Produksi dan Kesehatan Hewan;
2. Seksi Pengembangan Usaha dan Kelembagaan;

4
g. Cabang Dinas ;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian sebagaimana tercantum dalam lampiran
I Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
Dinas Pekerjaan Umum
Pasal 7

(1) Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota di bidang
Pekerjaan Umum.
(2) Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.
Pasal 8
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga daerah
dalam bidang Pekerjaan Umum yang menjadi tanggung jawabnya meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pelayanan bidang bina marga, Cipta Karya, Kebersihan
dan Pertamanan.
Pasal 9
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 8, Dinas Pekerjaan Umum
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya,
Prasarana Irigasi dan Drainase;
b.

Pelaksanaan
perencanaan pembangunan,
prasarana irigasi dan drainase;


c.

Pelaksanaan
drainase;

pemeliharaan jalan dan jembatan,

pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaan jalan, jembatan

dan

d. Pelaksanaan pembangunan gedung / kantor dan prasarana dan sarana lingkungan;
e. Pelaksanaan pembinaan dibidang perencanaan, jasa dan konstruksi, perizinan dan
pemantauan bangunan, sarana dan prasarana permukiman dan pengembangan wilayah
tata ruang dan tata kota;
f. Pelaksanaan pengawasan pengendalian, pengembangan, rehabilitasi peningkatan dan
pengembangan operasional serta pemeliharaan dan pembangunan bidang sarana dan
prasarana pemukiman dan pengembangan wilayah, tata ruang dan tata kota;
g. Pelaksanaan kebijakan teknis pembangunan pengelolaan kebersihan danpertamanan;
h. Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian secara teknis atas pelaksanaan tugas

pokok sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota dan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
j.

Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan perlengkapan .

5
Pasal 10
(1) Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. kepala bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Keuangan;
2. Sub Bagian Umum;
c. Sub Dinas Bina Marga terdiri dari :
1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
d. Sub Dinas Survey dan Perencanaan Teknis terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Cipta Karya;
2. Seksi Bina Marga;
e. Sub Dinas Peralatan dan Perbekalan terdiri dari :

1. Seksi Pengadaan;
2. Seksi Pemeliharaan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari :
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2)

Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Pasal 11

(1) Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana Pemerintah
Kota di Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana.
(2) Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
Kota.
Pasal 12
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana mempunyai tugas membantu Walikota dalam
menyelenggarakan perencanaan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Penyehatan
lingkungan serta Penyuluhan Kesehatan masyarakat dan Keluarga Berencana.
Pasal 13
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 12, Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana
b. Pelaksanaan dan pembinaan pelayanan dasar masyarakat dan pelayanan kesehatan
rujukan;
c. Pelaksanaan
dan pembinaan pelayanan umum Kesehatan meliputi peningkatan
kesehatan, Pencegahan dan Pemulihan;

6
d. Pelaksanaan
Pembinaan Umum Kesehatan meliputi Peningkatan Kesehatan,
Pencegahan, Pengobatan dan Pemulihan;
e. Penyelenggaraan penyuluhan Kesehatan Masyarakat;
f. Perencanaan dan pengadaan obat pelayan kesehatan masyarakat dasar esensial;
g. Pembinaan dan penyelenggaraan fasilitas penyehatan lingkungan masyarakat;
h.

Pemberian dan Penyelenggaraan Keluarga Berencana

i. Pelaksanaan urusan Ketatatusahaan dan Perlengkapan Dinas.
Pasal 14
(1) Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Kepala Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Informasi;
2. Sub Bagian Umum;
c. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
1. Seksi Faermasi;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan dan Perizinan;
d. Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan lingkungan
terdiri dari :
1. Seksi Pemberantasan dan Pencegahan;
2. Seksi Penyehatan Lingkungan;
e. Sub Dinas Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat terdiri
dari :
1. Seksi Promosi Kesehatan dan jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
2. Seksi Peran serta Masyarakat dan UKBM;
f. Sub Dinas Kesehatan Keluarga terdiri dari :
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Reproduksi;
2. Seksi Gizi;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari :
1. UPTD Puskesmas;
2. UPTD Laboratorium Air dan Kesehatan;
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan susunan Organisasi Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat
Dinas Pendidikan Nasional
Pasal 15
(1) Dinas Pendidikan Nasional merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota di bidang
Pendidikan.
(2) Dinas Pendidikan Nasional dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

7

Pasal 16
Dinas Pendidikan Nasional mempunyai tugas membantu Walikota dalam
menyelenggarakan Pendidikan meliputi Pendidikan Dasar dan Taman Kanak-kanak,
Pendidikan Lanjutan dan Menengah, Pendidikan Luar Sekolah, Perpustakaan, serta
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
Pasal 17
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 16, Dinas Pendidikan Nasional
mempunyai tugas :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pendidikan;
b. Pelaksanaan dan pembinaan Sekolah Dasar, Tman Kanak-kanak, Pendidikan Lanjutan
dan Menengah;
c. Pelaksanaan pengawasan, monitoring, evaluasi penyelenggaraan Sekolah Dasar, Taman
Kanak-kanak, Sekolah Lanjutan dan Menengah serta pemberian izin;
d. Pengaturan penerimaan murid Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak dengan
Sekolah Lanjutan dan Menengah;
e. Penyelenggaraan Pengadaan alat-alat perlengkapan dan pemeliharaan bangunan
Sekolah Dasar, Taman Kanak-kanak, Sekolah Lanjutan dan Menengah;
f.

Penyiapan dan pengaturan pemberian subsidi / bantuan kepada Sekolah Dasar dan
Taman Kanak-kanak dengan Sekolah Lanjutan dan Menengah;

g. Pelaksanaan Pengawasan dan Bimbingan Teknis terhadap unit-unit di lingkungan
Dinas Pendidikan;
h.

Pelaksanaan urusan Ketatausahaan dan Perlengkapan.
Pasal 18

(1) Sunanan organisasi Dinas Pendidikan Nasional terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Keuangan;
2. Sub Bagian Umum;
c. Sub Dinas Pendidikan dasar terdiri dari :
1. Seksi Teknis Kurikulum;
2. Seksi Sarana dan Prasarana;
d. Sub Dinas Pendidikan Menengah terdiri dari :
1. Seksi Teknis Kurikulum;
2. Seksi Sarana dan Prasarana;
e. Sub Dinas Pendidikan Luar sekolah terdiri dari ;
1. Seksi Pendidikan Masyarakat;
2. Seksi Pemuda dan Olahraga;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
IV Peraturan Daerah ini.

8
Bagian Kelima
Dinas Pendapatan Daerah
Pasal 19
(1) Dinas Pendapatan Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota di
bidangPendapatan.
(2) Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.
Pasal 20
Dinas Pendapatan mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyelenggarakan
Perencanaan Pendapatan, Pemungutan dan Penyetoran Pajak dan Retribusi Daerah,
pengelolaan pasar serta pendapatan lainnya.
Pasal 21
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 20, Dinas Pendapatan Daerah
mempunyai fungsi :
a.

Perumusan kebijakan Teknis di bidang Pendapatan dan Pengelolaan Pasar;

b. Penyelenggaraan Pembinaan terhadap wajib Pajak Daerah, wajib Retribusi Daerah dan
pedagang-pedagang di pasar;
c.

Penyelenggaraan Pendapatan, Pendaftaran, Pemungutan dan Penagihan;

d.

Pelaksanaan penetapan besarnya Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

e.

Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan monitoring terhadap subjek dan objek Pajak
Daerah;

f. Membantu melakukan pendaftaran Objek Pajak dan Subjek Pajak bumi dan bangunan
dalam hal menyampaikan dan menerima kembali Surat Pemberitahuan Objek Pajak
( SPOP ) Wajib Pajak, Surat Pemberitahuan Pajak ( SPP ), Surat Ketetapan Pajak
( SKP ), Surat Tagihan Pajak ( STP ) dan sarana administrasi Pajak Bumi dan
Bangunan lainnya;
g.

Penyusunan rencana pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pengelolaan .

h. Pelaksanaan penyuluhan mengenai Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan
lainnya;
i.

Pelaksanaan pengawasan dan Bimbingan Teknis terhadap unit-unit di lingkungan
Dinas Pendapatan;

j.

Pelaksanaan urusan Ketata usahaan dan Perlengkapan Dinas.
Pasal 22

(1) Dinas Pendapatan Daerah terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Kepala Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum;
2. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Dinas Pendaftaran, Pendataan dan Penagihan

9
1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan;
2. Seksi Penagihan;
d. Sub Dinas Penetapan terdiri dari :
1. Seksi Perhitungan;
2. Seksi Penerbitan Surat – surat Ketetapan
e. Sub Dinas Pembukuan dan Pelaporan terdiri dari :
1. Seksi Pembukuan dan Penerimaan;
2. Seksi Pelaporan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas
1. UPTD Pasar;
g. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran V Peraturan Daerah ini.
Bagian Keenam
Dinas Perhubungan
Pasal 23
(1) Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota di bidang
Perhubungan.
(2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berda dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.
Pasal 24
Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan
Perencanaan Pembangunan Transportasi, Rekayasa Lalu Lintas, Manajemen Angkutan,
Pos dan telekomunikasi.
Pasal 25
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 25, Dinas Perhubungan mempunyai
fungsi :
a.

Perumusan kebijakan Teknis di bidang Perhubungan;

b. Perencanaan Teknis pengaturan, pengawasan dan pengendalian pembangunan
transportasi, Pos dan telekomunikasi serta penyelengaraan perizinan;
c

Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian
penyelengaraan pengangkutan orang dan barang;

terhadap

rekayasa

lalu

lintas,

d. Pelaksanaan pemantauan dan analisa kecelakaan lalu lintas, penertiban lalu lintas dan
angkutan serta penanggulangannya;
e.

Pengaturan, penetapan dan pengawasan tarif angkutan, jaringan trayek;

f.

Pelaksanaan pengelolaan Terminal dan perparkiran;

g. Pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan, penetapan dan pemeliharaan ramburambu lalu lintas, maka jalan serta tanda lalu lintas lainnya;
h. Pelaksanaan urusan Ketatausahaan dan perlengkapan.

10
Pasal 26
(1) Dinas Perhubungan terdiri dari
a. Kepala Dinas
b. Kepala Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Keuangan;
2. Sub Bagian Umum;
c. Sub Dinas Lalu Lintas dan Angkutan terdiri dari :
1. Seksi manajemen Lalu Lintas;
2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas;
d. Sub Dinas Sarana dan Prasarana terdiri dari :
1. Seksi Angkutan;
2. Seksi Pengujian Kendaraan;
e.

UPTD Terminal dan Perparkiran.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VI Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pasal 27
(1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota
di bidang Perindustrian dan Perdagangan.
(2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
Kota .
Pasal 28
Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas membantu Walikota dalam
menyelenggarakan tugas bidang Perindustrian dan Perdagangan yang meliputi pembinaan
Perindustrian, Perdagangan, pendaftaran perusahaan dan penanaman modal
Pasal 29
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 28, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Perindustrian dan Perdagangan;
b. Pelaksanaan pembinaan industri, kerajinan rumah tangga dan perdagangan ;
c. Pelaksanaan pengawasan dan pemberian perizinan usaha industri, perdagangan dan
perizinan dalam bidang penanaman modal;
d. Pengaturan dan pelaksanaan pembinaan kemetrologian ;
e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengadaan dan penyaluran mata dagang serta
perlindungan konsumen;
f. Pelaksanaan penyuluhan industri ;
g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan perlengkapan.

11
Pasal 30
(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas .
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Program ;
2. Sub Bagian Umum ;
c. Sub Dinas Perindustrian terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri;
2. Seksi Pengawasan dan Perizinan Industri ;
d. Sub Dinas Perdagangan terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan ;
2. Seksi Pendaftaran dan Perizinan Perdagangan;
e. Sub Dinas Perlindungan Konsumen
1. Seksi Metrologi;
2. Seksi Pembinaan dan Pengawasan hasil Produksi;
f. Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat :
1. Perencanaan, Pengkajian dan Peluang Investasi.
2. Investasi dan Pemberdayaan Masyarakat.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD )
h. Kelompok Jabtan Fungsional
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedelapan
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal
Pasal 31
(1) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal merupakan
unsur pelaksana Pemerintah Kota dibidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Penanaman Modal.
(2) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota .
Pasal 32
Dinas Koperasi mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelengaraan
Pemerintahan Kota lingkup Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal .
Pasal 33
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 32 Kantor Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Penanaman Modal mempunyai fungsi antara lain :
a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Kopersi, Usaha Kecil dan Menengah ;
b. Pelaksanaan pembinaan perkoperasian dan Usaha Kecil dan Menengah ;
c. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan Usaha Kecil dan Menengah dibidang
perkoperasian ;
d. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kelembagaan koperasi;
e. Pelaksanaan penyuluhan koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

12
f. Pelaksanaan pengawasan dan bimbingan teknis terhadap unsure di lingkungan
koperasi;
g. Pelaksanaan Urusan Ketatausahaan dan Perlengkapan .
Pasal 34
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Penanaman
Modal terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Keuangan ;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
c. Sub Dinas Bina Koperasi, terdiri dari :
1. Seksi Kelembagaan dan Jaringan Usaha Koperasi ;
2. Seksi Sarana, Prasarana, Permodalan Koperasi;
d. Sub Dinas Bina UKM terdiri dari :
1. Seksi Kelembagaan dan Pemasaran ;
2. Seksi Prasarana dan Permodalan UKM ;
e. Sub Dinas Penanaman Modal terdiri dari :
1. Seksi …..
2. Seksi ……
f. Kelompok Jabatan Fungsional .
(2)

Bagan Susunan Organsasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan
Penanaman Modal adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan
Daerah ini.
Bagian Kesembilan
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
Pasal 35

(1) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana Pemerintah
Kota di bidang Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan.
(2) Dinas Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah Kota.
Pasal 36
Dinas Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan, mempunyai tugas pokok melaksnakan
sebagian kewenangan Daerah di bidang penataan Kota Kebersihan dan Pertamanan.
Pasal 37
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 36, Dinas Tata Kota, Kebersihan dan
Pertamanan mempunyai fungsi :
a. Perumusan Kebijaksanaan Teknis dibidang Tata Ruang dan Tata Bangunan
Perkotaan , Kebersihan dan Keindahan Kota;
b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang Tata Ruang dan
Tata Bangunan Kebersihan dan Keindahan Kota;
c. Pembinaan terhadap Unit Pelayanan Teknis Dinas ;
d. Pengelolaan Tata Usaha Dinas .

13
Pasal 38
(1) Susunan Organisasi Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Keuangan ;
2. Sub Bagian Umum;
c. Sub Dinas Tata Ruang terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Tata Ruang ;
2. Seksi Survey dan Perencanaan Teknis ;
d. Sub Dinas Tata Bangunan terdiri dari :
1. Seksi Pengawasan Bangunan ;
2. Seksi Perizinan ;
e. Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari :
1. Seksi Kebersihan ;
2. Seksi Pertamanan ;
f. Kelompok Jabatan Fungsional .
(2)

Bagan Susunan Organisasi Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesepuluh
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial
Pasal 39

(1)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial merupakan unsure
pelaksana Pemerintah Kota di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan
Sosial.

(2)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah Kota .
Pasal 40

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas membantu
Walikota dalam menyelenggarakan kebijakan teknis, perizinan dan pelaksanaan
pelayanan umum dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial.
Pasal 41
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 40, Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :
a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan
Sosial ;
b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial ;
c. Pembinaan terhadap UPTD ;
d. Pengelolaan Tata Usaha Dinas .

14
Pasal 42
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial
terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Keuangan ;
2. Sub Bagian Umum;
c. Sub Dinas Bina Lembaga Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi Lembaga Masyarakat ;
2. Seksi Ketahanan Masyarakat;
d. Sub Dinas Kesejahteraan Keluarga terdiri dari :
1. Seksi Partisipasi peran aktif masyarakat;
2. Seksi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ;
e. Sub Dinas Bina Pembangunan Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi Pembangunan dan Usaha Ekonomi Masyarakat ;
2. Seksi Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Alam ;
f. Sub Dinas Kesejahteraan Sosial terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan Pelayanan Kes Sos;
2. Seksi Rehabilitasi Sosial;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) terdiri dari :
1. UPTD Panti Penyandang Masalah Sosial ;
2. UPTD Panti Tresna Werda ;
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan
Sosial adala sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Peraturan Daerah ini.
Bagian kesebelas
Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi
Pasal 43
(1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsure pelaksana Pemerintah
Kota dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
(2) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang
berada dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Seketaris Daerah Kota.
Pasal 44
Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi mempunyai tugas membantu Walikota dalam
menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis, perizinan dan pelayanan umum
dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.

15
Pasal 45
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 44, Dinas Pendapatan Daerah
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketenagakerjaan;
b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang ketenagakerjaan
penigkatan Produktivitas, sektor ekonomi ketenagakerjaan dan hubungan Industri
Bidang Usaha;
c. Pembinaan terhadap Pelaksana Teknis Dinas;
d. Pengelolaan Tata Usaha Dinas;
Pasal 46
(1). Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi :
a. Kepala Dinas
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan;
2. Sub Dinas Umum dan Rumah Tangga;
c. Sub Dinas Penata Kerja terdiri dari :
1. Seksi Pelatihan Pemagangan Produktivitas Tenaga Kerja;
2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
d. Sub Dinas Pengawasan Tenaga Kerja terdiri dari :
1. Seksi Pengawasan Norma Kerja dan Jamsostek;
2. Seksi Pengawasan, K3 dan Lingkungan;
e. Sub Dinas Hubungan Industri dan Persyaratan Kerja terdiri dari :
1. Seksi Persyaratan Kerja dan Hubungan Industri Pembinaan Usaha;
2. Seksi Perselisihan dan Hubungan Industri;
f. Cabang Dinas.
g. Unit Pelasksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari ;
1. UPTD Balai Latihan Kerja;
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2). Bagan Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XI Perturan Daerah ini.
Bagian Keduabelas
Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi
Pasal 47
(1).Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelakasana
Pemerintah Kota dibidang Lingkungan Hidup dan Pertambangan.
(2).Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi dipimpin oleh seorang kepala
Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui
Seketaris Daerah Kota.

16
Pasal 48
Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi mempunyai tugas membantu
Walikota dalam menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis,
perizinan dan pelayanan umum dibidang pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Pertambangan.
Pasal 49
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 48, Dinas Lingkungan Hidup,
Pertambangan dan Energi mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Lingkungan Hidup,
Pertambangan dan Energi;
b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pertambangan dan energi;
c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;
d. Pengelolaan Usaha;
Pasal 50
(1). Susunan Organisasi Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Keuangan;
2. Sub Bagian Umum;
c. Sub Dinas Analisa Dampak Lingkungan terdiri dari :
1. Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan;
2. Seksi Pengendalian dan Pemulihan Lingkungan;
d. Sub Dinas Geologi dan Sumber Daya Mineral dari :
1. Seksi Analisa Kegiatan Geologi;
2. Seksi Analisa Pemanfaatan Mineral;
e. Sub Dinas Pertambangan Umum terdiri dari :
1. Seksi Perizinan;
2. Seksi Pengawasan Penambangan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2). Bagan Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi
adalah sebagaimana tercantum Lampiran XII Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketigabelas
Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Pasal 51
(1) Dinas Perkebunan dan Kehutanan merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kota
dibidang Perkebunan dan Kehutanan.
(2) Dinas Perkebunan dan Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

17

Pasal 52
Dinas Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga
Daerah dalam bidang Perkebunan dan Kehutanan yang menjadi tanggung jawabnya
meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan Perkebunan dan
Kehutanan.
Pasal 53
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 52, Dinas Perkebunan dan Kehutanan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Perkebunan dan Kehutanan ;
b. Pelaksanaan pembinaan umum dan teknis di bidang Perkebunan dan Kehutanan
sesuai dengan kebijakan yang ditentukan Walikota ;

c. Pelaksanaan pemberian izin dan pembinaan sesuai tugas pokok dibidang usaha
Perkebunan dan Kehutanan, pelaksanaan perlindungan hutan dan tanaman
perkebunan, pengawasan dan pengendalian terhadap penjualan hasil hutan, hasil
Perkebunan serta pelaksanaan pemberian izin dan pembinaan usaha Perkebunan
dan Kehutanan;
d. Pelaksanaan pengkajian dan penerapan teknologi anjuran di tingkat usaha tani,
pelaksanaan pembinaan, pemeliharaan dan pengembangan hutan rakyat dan hutan
milik ;
e. Pelaksanaan pengawasan dan bimbingan teknis terhadap unit-unit kerja ;
f. Pelaksanaan urusan Ketatausahaan dan Perlengkapan.
Pasal 54
(1) Susunan organisasi Dinas Perkebunan dan Kehutanan terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum;
2. Sub Bagian Keuangan.
c. Sub Dinas Perkebunan terdiri dari :
1. Seksi Produksi dan perlindungan tanaman;
2. Seksi sarana prasarana, Usaha Tani dan Kelembagaan.
d. Sub Dinas Kehutanan terdiri dari :
1. Seksi Reboisasi, Rehabilitasi lahan dan konservasi sumber daya hutan;
2. Seksi pengolahan dan peredaran hasil hutan.
e. Sub Dinas Program terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan dan Data / Statistik;
2. Seksi monitoring dan evaluasi.
f. Cabang Dinas ;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

18
BAB IV
JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 55
(1). Dilingkungan Dinas Daerah dapat ditempatkan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2).Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Perangkat Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
BAB V
TATA KERJA
Pasal 56
(1). Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan
Perangkat Daerah wajib menerapkan prinsip koordinasi, intergrasi dan
sinkronisasibaik intern maupun antar unit organisasi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing.
(2). Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Perangkat Daerah bertanggung
jawab dan memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing,
memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas-tugas bawahannya serat
melaksanakan Pengawasan Melekat.
(3). Setiap Pimpinan Satuan Organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan
berkala tepat waktunya.
(4). Setiap laporan yang diterima oleh Pinpinan Satuan Organisasi dari bawahannya,
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjuk
dan memberikan petunjuk kepada bawahannya.
(5). Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan
kepada satuan Organisasi lain dilingkungan Pemerintah Kota yang yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
(6). Dalam melaksanakan tugasnya setiap Pimpinan Satuan Organisasi oleh Kepala
Satuan Organisasi bawahannya dan dalam rangkah pembinaan kepada bawahannya
wajib mengadakan rapat berkala.
BAB VI
KEPEGAWAIAN
Pasal 57
Segala hal yang berkaitan dengan peraturan dan pengelolaan Kepegawaian dilaksanakan
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

19
Pasal 58
(1). Kepala Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas pada Dinas Daerah
diangkat dan diberhentikan oleh Walikota.
(2). Kepala Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas pada Dinas Daerah
diangkat oleh Walikota.
(3). Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada Dinas Daerah serta Kepala Cabang Dinas
dan Kepala UPTD dapat diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas
pelimpahan kewenangan dari Walikota.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 59
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Walikota.
Pasal 60
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Prabumulih.
Ditetapkan di Prabumulih
pada tanggal 19 September 2003
WALIKOTA PRABUMULIH

RACHMAN DJALILI
Diundangkan di Prabumulih
pada tanggal 25 September 2003
SEKRETARIS DAERAH KOTA
PRABUMULIH

HASBULLAH KEMIS
LEMBARAN DAERAH KOTA PRBUMULIH TAHUN 2003 NOMOR 42 SERI D