ppl2_2101409116_R112_1349801340. 140.15KB 2013-07-11 22:14:28

LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMK NEGERI 4 SEMARANG

Disusun oleh :

Nama

: Desti Natalia

NIM

: 2101409116

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

1


HALAMAN PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini disusun sesuai dengan Pedoman PPL Universitas Negeri
Semarang.

Hari

:

Tanggal

:

Disahkan Oleh :

Koordinator Dosen Pembimbing

Kepala Sekolah

Drs. H. Bambang Suharjono, M.T
NIP. 19560928 198103 1 007


Dra. Sri Handayani, M.Pd
NIP.196711081991032001

Mengetahui :
Kepala Pusat Pengembangan PPL

Drs. Masugino, M.Pd
NIP. 19520721 198012 1 001

2

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan tahap II ini.
Laporan ini merupakan bukti tertulis bahwa penulis telah melaksanakan
tugas–tugas PPL 2 di sekolah latihan. Dalam pelaksanaan PPL 2 dan penulisan
laporan ini banyak sekali bantuan yang berupa motivasi, semangat, dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, selaku Rektor UNNES
2. Drs. H. Bambang Suharjono, M.T, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4
Semarang
3. Dra. Sri Handayani, M.Pd, selaku dosen koordinator
4. Drs. Suparyanto , selaku dosen pembimbing
5. Drs. Setyo Pranoto, selaku koordinator guru pamong
6. Dra. Sri Wahyuni S.A , selaku guru pamong mata diklat Bahasa Indonesia
yang tiada henti-hentinya memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Semua Guru dan Staf Karyawan TU serta siswa-siswi SMK Negeri 4
Semarang yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.
8. Rekan-rekan

PPL

semuanya,

terima

kasih


atas

kerjasamanya

dan

persahabatannya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Saran dan kritik
dari berbagai pihak, sangat penulis harapkan demi perbaikan laporan ini di
kemudian hari dan semoga laporan ini bermanfaat. Terima kasih.

Semarang, Oktober 2012
Penulis

3

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. 1
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ............................................................................................3

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 4
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………......……….. 6
B. Tujuan …………………………………………………………....…………… 7
C. Manfaat PPL………………………………………………………………….. 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Dasar Hukum …………………………………………….............………....... 9
B. Status, Peserta, Bobot Kredit dan Tahapan …………………………………... 9
C. Persyaratan dan Tempat……………………………………………………......9
D. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas ....................................................................10
E. Tugas Guru Praktikan .......................................................................................10
F. Kompetensi Guru ............................................................................................. 11
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
A. Waktu dan Tempat ...........................................................................................12
B. Tahapan dan Materi Kegiatan …………...………………............…………...14
C. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan…………………………………...…………..15
D. Materi Kegiatan …………………………………………...........………….....16
E. Proses Pembimbingan guru pamong dan dosen pembimbing …………...…...16
F. Faktor – faktor yang Mendukung dan Menghambat Kegiatan PPL II ....….... 17

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………..18
Refleksi Diri…………………………………………………………....…...........20

4

DAFTAR LAMPIRAN
1. Kalender pendidikan
2. Program Semester ( Promes)
3. Program Tahunan ( Prota)
4. Silabus
5. RPP
6. Daftar Hadir Dosen Koordinator PPL
7. Daftar Hadir Dosen Pembimbing
8. Kartu Bimbingan Praktik Mengajar
9. Agenda kegiatan mahasiswa PPL
10. Jadwal mengajar
11. Jurnal mengajar
12. Jadwal piket
13. Jadwal ekstrakurikuler
14. Daftar presensi mahasiswa PPL

15. Kepanitiaan PPL SMK Negeri 4 Semarang

5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan
intrakurikuler yang wajib diikuiti oleh setiap mahasiswa program kependidikan
Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk menciptakan dan mencetak tenaga
pendidik.

PPL dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk

menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mahasiswa memperoleh
pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di sekolah atau di tempat latihan.
Atas dasar tersebut, UNNES sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi

yang menyiapkan tenaga kependidikan dan keguruan yang memiliki kemampuan
terapan, akademik dan profesional sehingga

mahasiswa UNNES diharuskan

menempuh komponen program pendidikan berupa PPL.
Sekolah praktiikan penulis berada di SMK Negeri 4 Semarang. Di tempat
praktikkan, mahasiswa Unnes selaku guru praktikkan, mendapatkan kesempatan
untuk praktik secara langsung menjadi guru dengan kompetensi profesional
sebagai guru pada umumnya dan dibimbing secara profesional oleh guru pamong
agar mampu mengembangkan dan mendapatkan pengalaman baru sebagai calon
tenaga kependidikan.
B. Tujuan
Tujuan utama PPL yang tercantum dalam pasal 4 Peraturan Rektor
Universitas Negeri Semarang Nomor 14 Tahun 2012 adalah membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional,
sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional dan sosial.
PPL berfungsi memberikan bekal kepada praktikan agar kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial (pasal 5) dengan alasan dan fungsi


6

tersebut maka mahasiswa dapat mengembangkan profesionalismenya sebagai
calon tenaga kependidikan.
Sasaran dari PPL adalah agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat
pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dapat menunjang tercapainya
penguasaan

kompetensi

pedagogik,

kompetensi

kepribadian,

kompetensi

profesional dan kompetensi sosial (pasal 6).

C. Manfaat PPL
PPL diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen
yang terkait, yaitu mahasiswa (praktikan), sekolah, dan perguruan tinggi yang
bersangkutan.
1. Manfaat bagi praktikan
a. Praktikan dapat mengetahui dan mempraktikan secara langsung mengenai cara
pembuatan perangkat pembelajaran seperti perhitungan minggu efektif,
program tahunan, program semester, pemetaan, silabus serta RPP yang
dibimbing oleh guru pamong masing-masing.
b. Praktikan dapat mempraktikkan ilmu yang diperolehnya selama dibangku
perkuliahan melalui proses pengajaran dikelas atau praktik langsung yang
dibimbing oleh guru pamong di dalam kelas.
c. Praktikan dapat mengetahui cara pengelolaan kelas dan cara mengatasi siswa
yang kurang serius dalam melaksanakan pembelajaran sehingga mahasiswa
praktikan

diharapkan

profesionalisme


yang

mempunyai
menunjang

bekal

dan

tercapainya

mengimplementasikan

penguasaan

kompetensi

profesional, personal, dan kemasyarakatan (sosial).
d. Praktikan memperoleh pengalaman, baik berupa ilmu dari guru pamong dan
sekolah, maupun pengalaman yang diperoleh dari observasi langsung di SMK
N 4 Semarang, sebagai sekolah latihan praktikan.
2. Manfaat bagi sekolah
Sekolah latihan memperoleh masukan dan timbal balik yang diharapkan
bisa digunakan untuk mengembangkan kualitas pendidikan kelak dikemudian
hari.

7

3. Manfaat bagi UNNES
a. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL sehingga
kurikulum, metode dan pengelolaan proses belajar mengajar di instansi terkait
mengikuti perkembangan lapangan sehingga tidak terjadi kesenjangan antara
pembelajaran yang dileksanakan saat kuliah dengan tuntutan di lapangan atau
tempat praktikan
b. Meningkatkan jaringan kerjasama dengan pihak-pihak sekolah terkait untuk
mengembangkan tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan di lapangan.
c. Menghasilkan lulusan S1 program kependidikan yang berkualitas, memiliki
pengalaman dan pemahaman yang cukup di bidang pendidikan.

8

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Dasar Hukum
Pelaksanaan

PPL

mempunyai

dasar

hukum

sebagai

landasan

pelaksanaannya yaitu :
1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 No.78, Tambahan Lembaran Negara No.4301).
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidika
(Lembaran Negara Tahun 2005. No.41, Tambahan Lembaran Negara
No.4496).
3. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang No.162/0/2004, tentang
penyelenggaraan pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
4. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang No 14 Tahun 2012 tentang
Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa program
kependidikan Universitas Negeri Semarang.
B. Status, Peserta, Bobot Kredit, dan Tahapan
Setiap mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang
wajib melaksanakan PPL untuk membentuk lulusan S1 yang berkualitas dan siap
terjun di lapangan secara profesional karena sebelumnya sudah melaksanakan
praktik di sekolah latihan.
Adapun mahasiswa atau peserta yang wajib mengikuti PPL adalah
mahasiswa program S1 kependidikan. Mata kuliah PPL mempunyai bobot kredit
6 SKS, dengan perincian PPL 1 sebanyak 2 SKS dan PPL 2 dengan bobot 4 SKS.
Satu SKS mata kuliah praktik setara dengan 4 x 1 jam (60 menit) x 18 = 72 jam.
C. Persyaratan dan Tempat
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh S1 untuk dapat
mengikuti PPL 2 :
1. Mahasiswa telah menempuh mata kuliah minimal 110 SKS, termasuk
didalamnya lulus mata kuliah: SBM I / SBM II, Microteaching, dibuktikan
dengan menunjukkan KHS dan KRS semester 6.

9

2. Mendaftarkan diri sebagai calon peserta PPL secara online.
3. Telah lulus mengikuti PPL 1.
Penempatan Praktik berdasarkan persetujuan Rektor dengan Kepala Dinas
Pendidikan Propinsi Jawa Tengah atau pimpinan lain yang setara dan terkait
dengan tempat latihan. Penempatan mahasiswa di tempat latihan ditentukan
sendiri oleh mahasiswa sesuai dengan minatnya masing-masing karena hal
tersebut dapat meringankan para mahasiswa yang rumahnya berada dekat dengan
lokasi tempat latihan.
D. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas
Guru sebagai tenaga pengajar harus mempunyai kualitas diri sendiri serta
mengembangkan kepribadiannya sebagai salah satu upaya mencapai tujuan
pendidikan nasional karena profesi guru memerlukan keahlian yang khusus dan
tidak semua orang mampu melaksanakan profesi keguruan.
Guru sebagai pendidik senantiasa menjunjung tinggi dan mewujudkan
nilai-nilai dalam Pancasila, mencintai anak didik dan profesinya, memberikan
teladan yang baik bagi anak didiknya, mengembangkan IPTEK dan meningkatkan
keselarasan, kesenian, dan keseimbangan jasmani dan rohaninya sehingga
terwujud pribadi yang baik.
E. Tugas Guru Praktikan
Tugas guru praktikan selama mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan 2
adalah:
1.

Observasi dan orientasi di tempat praktik.

2.

Pengajaran model atau pelatihan pengajaran terbimbing bersama guru
pamong.

3.

Pelatihan pengajaran mandiri dan ujian mengajar.

4.

Ikut serta dalam mendampingi kegiatan ekstrakurikuler (PMR).

5.

Menyusun laporan hasil observasi dan orientasi di tempat praktik.

6.

Mengisi format rencana kegiatan dan format bimbingan PPL yang
dijadwalkan.

10

F. Kompetensi Guru
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional dalam
tugasnya, adalah sebagai berikut:
1. Memahami landasan pendidikan, yaitu landasan filosofis, sosiologis, kultural,
psikologis, ilmiah, dan teknologis.
2. Memahami wawasan pendidikan.
3. Menguasai materi pembelajaran.
4. Menguasai pengelolaan pembelajaran.
5. Menguasai evaluasi pembelajaran.
6. Memiliki kepribadian, wawasan profesi, dan pengembangannya.
7. Berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran.
Karakteristik guru yang profesional antara lain membuat perencanaan
yang detail dalam kegiatan pembelajaran; menempatkan siswa sebagai anggota
aktif dalam pembelajaran dan guru dan berperan sebagai mitra siswa, bersikap
kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif, bersikap kreatif dalam
membangun, dan menghasilkan karya pendidikan seperti pembuatan alat bantu
belajar, analisis materi pembelajaran, penyusunan alat penilaian, dan lainnya
secara profesional.

11

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I dan II) dilaksanakan
mulai tanggal 30 Juli sampai dengan 20 Oktober 2012. Sedangkan sekolah
latihan praktikan adalah SMK Negeri 4 Semarang yang ditetapkan
berdasarkan persetujuan Rektor dengan Kepala Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan Nasional atau Pimpinan lain yang sesuai.
B. Tahapan Kegiatan
Tahap-tahap kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) meliputi:
1. Kegiatan di kampus, meliputi:
a. Pembekalan
Pembekalan dilakukan di kampus selama tiga hari yaitu mulai tanggal
24-26 Juli 2012.
b. Upacara Penerjunan
Upacara penerjunan dilakukan di depan gedung rektorat UNNES pada
tanggal 30 Juli 2012 pukul 07.00 WIB sampai selesai.
2. Kegiatan di sekolah
a. Penyerahan
Penyerahan mahasiswa praktikan sejumlah 28 orang di sekolah latihan
dilakukan oleh Dosen Koordinator kepada Kepala Sekolah SMK
Negeri 4 Semarang secara simbolik pada tanggal 1 Agutus 2012.
b. Kegiatan Inti Praktik Pengalaman Lapangan II.
1) Pengalaman Lapangan
Kegiatan pengenalan lapangan di SMK Negeri 4 Semarang
sebenarnya telah dilaksanakan pada PPL I. Namun pada PPL II ini
dilakukan sekedar untuk mengingat kembali. Dengan demikian
data pengenalan lapangan tidak dilampirkan kembali karena sudah
dilampirkan pada PPL I.
2) Pengajaran Model

12

Pengajaran

model

adalah

kegiatan

yang

dilakukan

praktikan dengan cara mengamati guru pamong, dalam melakukan
proses pembelajaran terhadap siswa. Sehingga melalui kegiatan ini
praktikan dapat mengetahui bagaimana guru mengajar, tentang
proses mengajar dan permasalahan yang terjadi didalam kelas.
3) Pengajaran Terbimbing
Pengajaran terbimbing adalah kegitan penguatan yang
dilakukan oleh praktikan dengan bimbingan guru pamong, dalam
artian guru pamong ikut masuk kelas setelah praktikan siap
menyediakan silabus dan rencana pengajaran.
Pengajaran ini memberikan informasi kepada praktikan
tentang kemampuan apa saja yang harus dimiliki seorang guru.
Kemampuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Membuka pelajaran
Dalam mengawali proses belajar mengajar praktikan
mengawali dengan salam, mengkondisikan kelas agar siswa
siap untuk mengikuti pelajaran, memberikan pertanyaan materi
sebelumnya dan merangkaikan materi yang akan disampaikan.
b) Komunikasi dengan siswa
Komunikasi dengan siswa sudah berjalan dengan baik
dalam kegiatan belajar maupun diluar jam pelajaran.
c) Metode pembelajaran
Metode yang digunakan praktikan dalam kegiatan belajar
mengajar adalah dengan ceramah, tanya jawab, diskusi,
praktikum dan penugasan. Sedangkan pendekatan yang
digunakan

adalah

komunikatif,

CBSA,

pembelajaran

kontekstual dan KTSP.
d) Variasi dalam pelajaran
Variasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
adalah dengan memberi materi kemudian diselingi dengan
pertanyaan atau meminta argumentasi/ pendapat dari siswa.

13

e) Memberikan penguatan
Untuk materi yang penting praktikan memberi penguatan
dengan menyampaikan secara berulang dan kata kunci serta
memberikan gambaran atau contoh yang mudah dimengerti
siswa.
f) Menjelaskan Power point
Agar siswa lebih mudah memahami terhadap materi yang
disampaikan, maka praktikan menulis keterangan tentang
materi dengan menggunakan media power point.
g) Mengkondisikan situasi kelas
Cara yang dilakukan praktikan untuk mengkondisikan
situasi belajar dengan memberi perhatian dan motivasi kepada
siswa. Praktikan berusaha membuat kondisi kelas agar tidak
ramai dengan menegur atau memberi pertanyaan kepada siswa
yang ramai.
h) Memberi pertanyaan
Untuk

menghidupkan

suasana,

praktikan

memberi

pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sudah diberikan
maupun yang belum. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
materi mana yang sudah dipahami dan yang belum dipahami
oleh siswa.
i) Menilai hasil belajar
Untuk menilai hasil belajar siswa, praktikan memberi tugas,
pretes, postes dan ulangan harian. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan penguasaan siswa
terhadap materi yang telah disampaikan.

j) Menutup pelajaran
Pada akhir pelajaran praktikan menutup pelajaran dengan
menyimpulkan materi yang telah disampaikan atau memberi
tugas untuk materi selanjutnya.

14

4) Pengajaran mandiri
Pengajaran mandiri adalah kegiatan pelatihan mengajar dan
tugas

keguruan lainnya

dengan mengkonsultasikan dahulu

perangkat pembelajarannya pada guru pamong, dimana guru
pamong tidak ikut masuk kelas. Jadi pengajaran ini melatih
praktikan untuk berkreasi dalam menberikan materi, menggunakan
metode yang sesuai sehingga melatih praktikan untuk menjadi guru
yang sebenarnya.
5) Pelaksanaan ujian praktik mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilakukan pada akhir
praktik dan penilaian berdasarkan APKG, sehingga kompetensikompetensi yang seharusnya dimiliki seorang guru dapat
diperhatikan oleh praktikan. Sedangkan ujian itu sendiri dinilai
oleh guru pamong dan dosen pembimbing.
6) Bimbingan penyusunan laporan
Dalam penyusunan laporan, praktikan mendapat bimbingan
dari berbagai pihak, baik guru pamong, dosen koordinator dan
dosen pembimbing, serta pihak-pihak lain yang terkait, sehingga
laporan dapat disusun dengan baik dan terselesaikan tepat pada
waktunya.
C. Materi Kegiatan
Materi yang kami peroleh berasal dari kegiatan pembekalan, upacara
penerjunan dan acara penyerahan selama melaksanakan praktik mengajar.
Ketika pembekalan kami mendapatkan materi tentang ke-PPL-an sekolah dan
kegiatan belajar mengajar serta berbagai permasalahannya, yang disampaikan
oleh koordinator dari masing-masing fakultas. Sedangkan materi yang lain
diberikan oleh kepala sekolah dan guru-guru SMK yang mendapat tugas dari
UPT PPL.
Acara penyerahan dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB, sedangkan
peraturan atau sistem yang diterapkan bagi praktikan tidak jauh beda dengan
ketika PPL I. Praktikan harus datang setiap hari tepat waktu dan pulang

15

setelah siswa pulang, diperbolehkan ijin apabila mempunyai kepentingan yang
sangat mendesak.
D. Proses Bimbingan
Bimbingan dari dosen pembimbing maupun guru pamong selama
kegiatan PPL berlangsung secara efektif dan efisien. Praktikan selalu bertanya
dahulu kepada guru pamong tentang apa yang sebaiknya diajarkan. Kemudian
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan membuat soal-soal yang
akan diberikan di kelas. Sebelum masuk kelas, rencana pelaksanaan
pembelajaran

tersebut

dikonsultasikan

kepada

guru

pamong

untuk

memperoleh berbagai masukan. Ketika guru pamong tidak sibuk beliau ikut
masuk kelas, akan tetapi apabila sedang sibuk maka praktikan melaksanakan
pengajaran mandiri.
E. Faktor pendukung dan menghambat pelaksanaan PPL
Suatu kegiatan pastilah terdapat faktor pendukung dan penghambat.
Demikian juga dalam pelaksanaan kegiatan PPL juga terdapat faktor
pendukung maupun penghambatnya.
1. Faktor Pendukung
a. SMK Negeri 4 Semarang menerima mahasiswa praktikan dengan baik
b. Guru pamong yang hampir setiap hari dapat ditemui untuk dimintai
saran dan bimbingan
c. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar
mengajar
d. Kedisiplinan dan rasa kekeluargaan dari lingkungan sekolah yang baik.
2. Faktor Penghambat
a. Banyak siswa yang ramai dan kurang memperhatikan saat pelajaran
b. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar
c. Kekurangan yang ada pada diri praktikan mengingat masih pada tahap
belajar
3. Guru Pamong
Kemampuan yang dimiliki Guru Pamong di SMK Negeri 4
Semarang sangat baik. Beliau mampu menyampaikan materi dengan baik,

16

mempunyai karakteristik tersendiri dan dalam menyampaikan materi
dilakukan dengan suasana santai namun serius, sehingga mudah
dimengerti oleh siswa. Selain itu juga mampu menghidupkan suasana
kelas dan memberi penguatan pada siswa untuk lebih memperhatikan guru
yang sedang menyampaikan pelajaran. Guru pamong juga mampu
memberi motivasi kepada siswa sehingga siswa mempunyai semangat
untuk belajar.
Sikap saat memberikan bimbingan juga sangat baik. Saran selalu di
berikan ketika terdapat kekurangan dalam mempersiapkan perangkat
pembelajaran maupun setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kesan
menghargai selalu di tunjukkan ketika memberikan bimbingan.
4. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing masing-masing bidang studi sangat disiplin
untuk datang memantau praktikan dalam mengajar, memecahkan
persoalan yang dihadapi dan membimbing praktikan baik dalam hal
kegiatan belajar mengajar maupun dalam menyusun laporan.

17

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang di peruntukkan bagi
mahasiswa program studi kependidikan telah di laksanakan selama kurang
lebih tiga bulan, yaitu yang di mulai pada bulan Agustus hingga bulan
Oktober dengan baik dan lancar, meski tetap ada hambatan-hambatan yang di
rasakan selama proses PPL tersebut.
Selama kurang lebih tiga bulan ini, praktikan mendapatkan banyak
pengalaman yang dapat di jadikan sebagai bekal mengajar ketika menjadi guru
kelak. Dalam kaesempatan ini, praktikan dapat mengaplikasikan berbagai ilmu
yang di dapat pada bangku kuliah untuk di transfer kepada siswa-siswi terkait
dengan bidang studi yang di tekuni. Selain itu, praktikan juga dapat praktek
membuat secara langsung berbagai perangkat pembelajaran, seperti Rencana
Proses Pembelajaran (RPP) yang nantinya juga akan di praktekkan secara
langsung di depan siswa-siswi SMK tempat latihan. Disini praktikan benarbenar dapat belajar di lapangan secara langsung, sehingga ketika ada
kekurangan dalam penampilan ataupun performance di kelas, dapat segera di
perbaiki dengan melakukan evaluasi pembelajaran dari guru pamong yang
telah

di

tetapkan.

Selain

pengetahuan

langsung

tentang

perangkat

pembelajaran, praktikan juga memperoleh banyak informasi tentang strategi
mengajar yang inovatif. Dalam pengajaran yang di lakukan oleh praktikan,
cukup mendapat sambutan hangat dari para siswa, sehingga hal ini menjadikan
satu semangat bagi praktikan untuk terus mengembangkan diri.
B. Saran
Bagi SMK N 4 Semarang, sarana prasarana yang menunjang
kenyamanan dalam KBM sudah memadai namun tetap perlu adanya
peningkatan. Bagi guru, kerjasama dalam berbagai aspek perlu ditingkatkan
agar dalam mewujudkan visi dan misi dapat terlaksana dengan mudah. Bagi

18

UNNES sebagai penyelenggara Praktik Pengalaman Lapangan(PPL), agar
dapat di pertahankan, karena dengan PPL, mahasiswa dapat secara langsung
praktik di lapangan sehingga melatih mereka lebih dewasa. Selain itu, pihak
UNNES dapat semakin memperhatikan kerjasama dengan sekolah-sekolah
yang nantinya dapat di jadikan sebagai partner kerja yang baik dalam
mengelola mahasiswa-mahasiswanya yang masuk dalam prodi kependidikan.
Selain itu, pihak UNNES, sebelum menerjunkan mahasiswa prkatikannya,
alangkah lebih baiknya bila survei lapangan terlebih dahulu. Hal ini untuk
menghindari kesalahpahaman yang tidak di inginkan antara sekolah dengan
pihak perguruan tinggi.

19

REFLEKSI DIRI
Desti Natalia, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan
2009, NIM 2101409116, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
Puji dan syukur praktikan panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas seluruh
nikmat dan karunia-Nya sehingga pada semester ini Universitas Negeri Semarang
(UNNES) dapat mengadakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang terdiri
dari PPL I dan PPL II yang harapannya setelah melaksanakan PPL I dan PPL II,
mahasiswa memperoleh berbagai pengalaman sebagai bekal untuk menjadi calon
pendidik yang unggul ke depannya.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II di mulai pada minggu ke empat
bulan Agustus setelah observasi selama 2 minggu dan terpotong libur lebaran,
yaitu ketika praktikan sudah menyusun perangkat pembelajaran dan telah tampil
di kelas XI Otomotif 2, XI Animasi, X T.AV 1, X T.GB 2 guna memberi
pembelajaran bagi siswa-siswi di sekolah latihan. Adapun yang menjadi perhatian
dalam refleksi diri kedua ini antara lain:
Hasil dari pelaksanaan PPL II yang telah dilakukan oleh praktikan
adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Dalam melakukan praktik pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia, praktikan dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa
Indonesia bersifat dinamis, artinya selalu berkembang mengikuti perubahan
zaman.
Kekuatan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
Bahasa Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari,
mengingat kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional (bahasa ibu)
bagi warga negara Indonesia. Sedangkan kelemahan dari mata pelajaran
Bahasa Indonesia adalah adanya anggapan dari para siswa bahwa Bahasa
Indonesia merupakan pelajaran yang membosankan, sehingga siswa terkesan
menyepelekan dan merasa malas untuk belajar. Selain itu sebagian besar guru
ketika proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah saja,
sehingga pembelajaran kurang menarik.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana PBM di sekolah latihan.
Sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran di SMK 4
Semarang dapat dikatakan cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari cukupnya
ketersediaan media yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan
pembelajaran seperti papan tulis, white board, LKS, buku paket, dan
ketersediaan LCD yang walaupun belum tersedia di semua ruangan kelas.
Terdapat pula ruang perpustakaan yang dapat membantu siswa untuk mencari
referensi berbagai buku ilmu pengetahuan walaupun masih perlu penataan

20

ulang karena perpustakaan yang ada sekarang baru saja mengalami
perpindahan ruang.
3. Kualitas guru pamong
Guru pamong mata pelajaran Bahasa Indonesia tergolong guru yang
berpengalaman. Penampilan saat mengajar sudah dapat dikategorikan baik.
Interaksi dengan siswa sudah cukup interaktif dan sangat sesuai dengan
perkembangan usia anak didik. Selain itu guru juga memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, sebaliknya guru terkadang juga melontarkan
pertanyaan untuk mengecek pemahaman siswa terhadap pelajaran. Guru
pamong mengawali dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu (disiplin), dan
menyusun perangkat pembelajaran dengan lengkap. Pola interaksi kelas
terjalin dengan baik antara guru dan siswa.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong menjadi teladan
khususnya bagi praktikan. Guru pamong sangat mengenal karakter siswa dan
dapat mengadaptasi metode dan strategi pembelajaran dengan kondisi siswa
saat itu. Sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan
menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa yang sebagian besar
cukup berantusias ketika mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengerjakan
tugas yang diberikan guru dengan baik.
5. Kemampuan diri praktikan
Praktikan di bangku kuliah telahmengikuti mata kuliah MKU dan MKDK.
Selain itu, praktikan juga telah melaksanakan microteaching, yang memberi
pengetahuan dasar mengajar kepada mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk
dapat praktik mengajar dalam kelompok mikro (sekitar 10 mahasiswa tiap
kelompok) pada semester 6 dan pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan
baik di tingkat jurusan maupun fakultas yang berlangsung masing-masing
selama 3 hari, yang berisi penjelasan hal-hal teknis terkait dengan pelaksanaan
PPL yang akan ditempuh mahasiswa.
Meskipun telah mendapat bekal yang cukup, praktikan merasa masih harus
banyak belajar bagaimana cara menjadi seorang pendidik yang professional.
Praktikan memperoleh banyak pengetahuan dari proses observasi yang telah
dilakukan dalam pelaksanaan PPL I sehingga banyak masukan maupun
perbaikan-perbaikan dari diri praktikan agar dapat menjadi sosok guru yang
mampu dan dapat menjadi motivator bagi proses pembelajaran siswa (student
centered learning), sehingga dapat dijadikan sebuah introspeksi saat
melaksanakan PPL II.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL II
Kegiatan PPL II yang telah dilakukan oleh praktikan banyak memberikan
pengetahuan dan masukan terutama mengenai bagaimana cara mengelola
kelas yang baik sehingga tercipta pembelajaran yang interaktif antara guru dan
siswa, cara mengajar siswa dan menyampaikan materi yang sesuai dan mampu

21

dipahami siswa dengan baik, serta bagaimana menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak membosankan secara langsung atau konkret. Selain
itu, praktikan juga mengetahui karakter siswa di kelas tempat praktikan
melakukan observasi.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan
Praktikan menyarankan agar kegiatan belajar mengajar SMK N 4
Semarang senantiasa bisa berlangsung dengan lebih baik. Media pembelajaran
seperti LCD hendaknya diperbanyak (dalam ruang-ruang teori khususnya)
sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif, atraktif, dan menyenangkan bagi
siswa. Praktikan berharap pula agar SMK N 4 Semarang senantiasa dapat
meningkatkan bahkan terus mempertahankan kualitas sebagai Rintisan
Sekolah Berstandar Internasional dengan tetap bertujuan mencerdaskan
bangsa dan membentuk serta mencetak siswa yang mandiri serta berakhlak
mulia.

Semarang, Oktober 2012

Mengetahui,
Guru Pamong

Mahasiswa Praktikkan

Dra. Sri Wahyuni S.A
NIP 19604261987032007

Desti Natalia
NIM 2101409116

22

Dokumen yang terkait