Perancangan Sistem Otomatis Lampu Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Penghematan Energi Listrik
Penggunaan saklar otomatis merupakan salah satu cara operasi yang

digunakan untuk mengendalikan beban listrik. Ide penggunaan saklar otomatis ini
muncul sebagai upaya menghindari pemborosan energi listrik. Saklar otomatis
juga memudahkan operasi. Dari segi ekonomis, dengan memasang saklar
otomatis, maka keborosan energi listrik dapat dihindari. Penggunaan energi listrik
menjadi terkontrol. Sebagai contoh, bila seseorang lupa mematikan lampu
penerangan 40 watt dalam ruangan selama 5 jam, maka akan terjadi pemborosan
energi listrik, besar energi listrik dapat di lihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Besar Energi berbanding dengan waktu
E

=

Pxt


=

40 x 5

=

400 Watt jam

=

0,2 kWh

Dengan penghematan satu lampu selama 5 jam dapat menghemat energi
listrik sebesar 200 Wh. Bila suatu ruangan menggunakan puluhan lampu,
maka akan lebih banyak menghemat lagi. Penggunaan energi listrik
tercatat dalam daya meter PLN. Nilai tagihan rekening listrik dihitung dari
Rp/kWh selama satu bulan.

2.2


Mikrokontroler
Mikrokontroler sering disebut sebagai mikrokomputer atau embedded

system. Mikrokontroler dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas input,
program dan output. Mikrokontroler dapat diatur oleh sebuah program. Proses
untuk memasukkan program ke dalam mikrokotroler disebut dengan download
dan alat yang digunakan disebut dengan downloader. Seperti sistem komputer
nilai tambah sistem mikrokontroler dapat dilipatgandakan melalui program.

13
Universitas Sumatera Utara

Proses pengerjaan bergantung pada jenis instruksi, bisa membaca,
mengubah nilai-nilai pada register, RAM, isi Port, atau melakukan pembacaan
dan dilanjutkan dengan pengubahan data. Program Counter telah berubah
nilainya (baik karena penambahan otomatis pada langkah 1, atau karena
pengubahan-pengubahan pada langkah 2). Selanjutnya yang dilakukan oleh
mikrokontroler adalah mengulang kembali siklus ini pada langkah 1. Demikian
seterusnya hingga power dimatikan. Prinsip kerja mikrokontroler adalah

berdasarkan nilai yang berada pada register Program Counter, mikrokontroler
mengambil data pada ROM dengan alamat sebagaimana yang tertera pada
register Program Counter. Selanjutnya isi dari register Program Counter ditambah
dengan satu (Increment) secara otomatis. Data yang diambil pada ROM
merupakan urutan instruksi program yang telah dibuat dan diisikan sebelumnya
oleh pengguna. Instruksi yang diambil tersebut diolah dan dijalankan oleh
mikrokontroler.
Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM,
RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat
melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan kepadanya.
Mikrokontroler banyak terdapat pada peralatan elektronik yang serba otomatis,
mesin fax, dan peralatan elektronik lainnya.
Mikrokontroler dapat disebut pula sebagai komputer yang berukuran
kecil yang berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat memberikan daya.
Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini :

Gambar 2.1 Bagian Mikrokontroler

14

Universitas Sumatera Utara

Mikrokontroler menerapkan arsitektur Harvard, dalam arsitektur ini penjemputan
instruksi dapat dilaksanakan secara bersamaan dengan pemindahan data. Tetapi
dalam kebanyakan mesin dengan arsitektur Harvard juga memori tersebut
dihubungkan ke bus bersama sehingga paralelismenya sangat berkurang. Secara
umum, mikrokontroler mengandung tujuh komponen : Prosesor (CPU), ROM,
RAM, bandar (port) I/O, Rangkaian Interupsi, Timer, dan Bus yang dihubungkan.
a.

Prosesor : Prosesor (CPU) melaksanakan penjemputan intruksi dari memori
mendekodekan dan menjalankannya dan mengarahkan perpindahan data antar
register atau antara register dan memori. CPU merupakan bagian utama
dalam suatu mikrokontroler. CPU pada mikrokontroler ada yang berukuran 8
bit ada pula yang berukuran 16 bit. CPU ini akan membaca program yang
tersimpan di dalam ROM dan melaksanakannya.

b.

ROM


: digunakan untuk menyimpan data yang bersifat permanen. Dalam

mikrokontroler program disimpan dalam ROM, atau EPROM atau Flash
EPROM. Ada mikrokontroler yang dapat ditambah ROM eksternal di luar
serpih mikrokontroler. Disamping ROM untuk program juga digunakan
EEPROM untuk menyimpan data. ROM merupakan suatu memori

(alat

untuk mengingat) yang sifatnya hanya dibaca saja. Dengan demikian ROM
tidak dapat ditulisi. Dalam dunia mikrokontroler ROM digunakan untuk
menyimpan program bagi mikrokontroler tersebut. Program tersimpan dalm
format biner („0‟ atau „1‟). Susunan bilangan biner tersebut bila telah terbaca
oleh mikrokontroler akan memiliki arti tersendiri.
c.

RAM : RAM digunakan untuk menyimpan data yang bersifat sementara.
Dalam mikrokontroler, RAM yang tersedia sangat sedikit yang sebagiannya
digunakan lagi sebagai register prosesor, dikatakan register dipetakan sebagai

memori. Berbeda dengan ROM, RAM adalah jenis memori selain dapat
dibaca juga dapat ditulis berulang kali. Tentunya dalam pemakaian
mikrokontroler

ada semacam data yang

bisa

berubah

pada

saat

mikrokontroler tersebut bekerja. Perubahan data tersebut tentunya juga akan
tersimpan ke dalam memori. Isi pada RAM akan hilang jika catu daya listrik
hilang.

15
Universitas Sumatera Utara


d. Timer : Timer (pewaktu) adalah counter (pencacah) yang digunakan untuk
membangkitkan pulsa atau deretan pulsa pada saat-saat tertentu atau dengan
frekuensi tertentu. Pulsa ini digunakan untuk sebagai inetrupsi internal untuk
memulai

atau

mengakhiri

kegiatan

tertentu.

Dalam

kebanyakan

mikrokontroler, pencacah ini adalah pencacah naik, berbeda dengan pencacah
turun yang diterapkan dalam sistem mikroprosesor.

e. PORT I/O : Terdiri atas Port Paralel dan Port Seri yang mempunyai
kemampuan tristate. Pada sebagian mikrokontroler disediakan bandar
masukan/keluaran analog. Fungsi bandar ini pada umumnya dipilih
(dikonfigurasi) sebagai masukan/keluaran paralel/seri analog. Arah aliran
data pada Port masukan/keluaran pada umumnya dipilih melalaui register
arah (Data Direction Register, disingkat DDR). Port ini juga dipetakan
sebagai

memori.

Untuk

berkomunikasi

dengan

mikrokontroler menggunakan terminal I/O (port

dunia


I/O), yang

luar,

maka

digunakan

untuk masukan atau keluaran.
f. Interupsi : interupsi dapat dibedakan atas interupsi perangkat lunak yang
dibangkitkan oleh interupsi yang ditanamkan dalam program dan interupsi
perangkat keras yang dibangkitkan oleh sinyal perangkat keras yang baik
yang berasal dari sumber internal seperti timer atau sumber eksternal dari port
seri atau paralel.
g. Bus : bus adalah saluran yang melakukan (membawa) sinyal-sinyal perangkat
keras. Sebagaimana dalam mikroprosesor, bus dibedakan atas bus data,
alamat dan kontrol. Bus data melakukan data antara register dan memori atau
I/O, bus ini bersifat dua arah.

2.3


Hardware Arduino
Arduino adalah platform prototyping berbasis open-source elektronik

yang mudah digunakan (fleksibel) baik dari perangkat keras (hardware) maupun
perangkat lunaknya (software). Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer,
penggemar, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek interaktif
didalam lingkungan pengembang. Arduino mempunyai input yang dapat
menerima input dari berbagai sensor dan outputnya sebagai pengendali seperti

16
Universitas Sumatera Utara

lampu, motor, dan aktuator lainnya. Arduino board mikrokontroler dapat
diprogram menggunakan bahasa pemrograman Arduino (berdasarkan Wiring) dan
dalam lingkup pengembang berdasarkan Processing. Arduino dapat bekerja
mandiri atau dapat juga berkomunikasi dengan perangkat keras yang lain seperti
komputer melalui perangkat lunak (misalnya Flash, Pengolahan, MaxMSP).
Arduino Board dapat dibuat/dirangkai sendiri atau membeli preassembled,
kemudian perangkat lunak dapat didownload secara gratis. Referensi desain

hardware (CAD file) Arduino Board berada di bawah lisensi open-source
sehingga Anda bebas membuat atau membeli menyesuaikan dengan kebutuhan
Anda.
Papan Arduino merupakan papan mikrokontroler yang berukuran kecil
atau dapat diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil yang
didalamnya terdapat komputer berbentuk suatu chip yang kecil. Arduino
didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada
software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan
untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat
objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino pada awalnya dikembangkan di
Ivrea, Italia.
Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman yang umum
digunakan untuk membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board.
Pada Gambar dibawah dapat dilihat sebuah papan Arduino dengan beberapa
bagian komponen didalamnya.

Gambar 2.2 Hardware Arduino
Pada hardware arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi:
a. 14 pin IO Digital (pin 0–13)

17
Universitas Sumatera Utara

Sejumlah pin digital dengan nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau
output yang diatur dengan cara membuat program IDE.
b. 6 pin Input Analog (pin 0–5)
Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca
nilai input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka
antara 0 dan 1023.
c. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)
Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin
tersebut dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara
membuat programnya pada IDE.
Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer dengan
menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan
menggunakan suatu AC adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat
power supply yang melalui AC adapter, maka papan Arduino akan mengambil
daya dari USB port. Tetapi apabila diberikan daya melalui AC adapter secara
bersamaan dengan USB port maka papan Arduino akan mengambil daya melalui
AC adapter secara otomatis.

2.4

Software Arduino
Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih

ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino.
IDE atau Integrated Development Environment suatu program khusus untuk suatu
komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan
Arduino. IDE arduino merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan java. IDE arduino terdiri dari:
1.

Editor Program
Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
program dalam bahasa processing

2.

Compiler
Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner
bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa
processing.

18
Universitas Sumatera Utara

3.

Uploader
Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di
dalam papan Arduino

Dalam bahasa pemrograman arduino ada tiga bagian utama yaitu :
a.

Struktur Program Arduino
1) Kerangka Program
Kerangka program arduino sangat sederhana, yaitu terdiri atas dua blok.
Blok pertama adalah void setup() dan blok kedua adalah void loop.
Blok Void setup () : Berisi kode program yang hanya dijalankan sekali
sesaat setelah arduino dihidupkan atau di-reset. Merupakan bagian
persiapan atau instalasi program.
Blok void loop() : Berisi kode program yang akan dijalankan terus
menerus. Merupakan tempat untuk program utama.
2)

Sintaks Program
Baik blok void setup loop () maupun blok function harus diberi tanda
kurung kurawal buka “{“ sebagai tanda awal program di blok itu dan
kurung kurawal tutup “}” sebagai tanda akhir program.

b.

Variabel : Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai
instruksi untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas dengan
menggunakan sebuah varibel.

c.

Fungsi :Pada bagian ini meliputi fungsi input output digital, input output
analog, advanced I/O, fungsi waktu, fungsi matematika serta fungsi
komunikasi.

Pada proses Uploader dimana pada proses ini mengubah bahasa pemrograman
yang nantinya dicompile oleh avr-gcc (avr-gcc compiler) yang hasilnya akan
disimpan kedalam papan arduino. Avr-gcc compiler merupakan suatu bagian
penting untuk software bersifat open source.
Dengan adanya avr-gcc compiler, maka akan membuat bahasa
pemrogaman dapat dimengerti oleh mikrokontroler. Proses terakhir ini sangat
penting, karena dengan adanya proses ini maka akan membuat proses
pemrogaman mikrokontroler menjadi sangat mudah. Berikut ini merupakan
gambaran siklus yang terjadi dalam melakukan pemrogaman Arduino:

19
Universitas Sumatera Utara

1.

Koneksikan papan Arduino dengan komputer melalui USB port.

2.

Tuliskan sketsa rancangan suatu program yang akan dimasukkan ke dalam
papan Arduino.

3.

Upload sketsa program ke dalam papan Arduino melalui kabel USB dan
kemudian tunggu beberapa saat untuk melakukan restart pada papan
Arduino.

4.

Papan Arduino akan mengeksekusi rancangan sketsa program yang telah
dibuat dan di-upload ke papan Arduino.

2.5

Masing-masing Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino
Arduino uno dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial

Bus) atau melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke
kedua sumber daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih
salah satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supplay external
(yang bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai.
Adaptor dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno. Jika menggunakan
baterai, ujung kabel yang dibubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND
dan Vin yang berada pada konektor POWER.
Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika
arduino uno diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan
tegangan di bawah 5 volt dan arduino uno munkin bekerja tidak stabil. Jika
diberikan tegangan melebihi 12 volt, penstabil tegangan kemungkinan akan
menjadi terlalu panas dan merusak arduino uno. Tegangan rekomendasi yang
diberikan ke arduino uno berkisar antara 7 sampai 12 volt.

2.6

PIR (Passive Infrared Receiver)
Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sensor yang digunakan

untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif,
artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima
radiasi sinar infra merah dari luar.

20
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3 Sensor PIR
Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan
berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan
akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia)
melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal:
dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima
setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan
pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a.

Lensa Fresnel

c. Sensor Pyroelektrik

b.

Penyaring Infra Merah

d. Penguat Amplifier

e. Komparator

Gambar 2.4 Bagian – bagian Sensor PIR
PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya
„Passive‟, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif
yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa
dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia. pancaran sinyal infra
merah ditubuh manusia dengan panjang gelombang 9,4 µm.

21
Universitas Sumatera Utara

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan
berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan
akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia)
melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal:
dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima
setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan
pembacaan pada sensor.
Modul PIR hanya membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif
untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan,
keluaran modul adalah LOW. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka
keluaran akan berubah menjadi HIGH. Adapun lebar pulsa HIGH adalah ±0,5
detik. Sensitifitas Modul PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak
5 meter memungkinkan kita membuat suatu alat pendeteksi gerak dengan
keberhasilan lebih besar.
Pada Penelitian ini digunakan Passive Infrared sensor, sensor ini akan
mengeluarkan respon sesaat ada perubahan panas. Perubahan keluaran PIR
merupakan lonjakan tegangan keluaran karena sensor ini termasuk jenis
pyroelectric sensor, maka perubahan tegangannya tidak tetap. Selain suhu
tubuh dalam keadaan normal, aktifitas manusia menyebabkan pembakaran
energi dalam tubuh. Perbedaan radiasi tersebut akan dapat direspon sensor PIR
dengan mengeluarkan tegangan keluaran. Sensor gerak menggunakan mudul PIR
sangat praktis dan mudah diaplikasikan karena modul PIR membutuhkan rentang
tegangan input DC 3-5Volt, cukup efektif untuk mendeteksi gerakan dari jarak
0,01 meter – 6 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul PIR ini
adalah rendah (Low). Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan
berubah menjadi tinggi (High). Sensor PIR tersebut dapat kita atur sendiri dari sisi
jarak dan penahanan waktu (holding time).
Dalam sistem pemantau rumah alat yang paling digunakan untuk
pendeteksian gerakan adalah menggunakan sensor PIR. Cara kerja dari alat ini
menggunakan konsep menangkap energy panas yang dihasilkan dari pancaran
sinal inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol
mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat

22
Universitas Sumatera Utara

celcius. Inframerah filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang
gelombang sinar inframerah pasif antara 7 sampai 14 mikrometer, sehingga
panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9
sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor PIR.

2.6.1

Prinsip Kerja Sensor PIR
Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor

pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor
pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari
bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3).
Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara
analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan
dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran
berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0
saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor
mendeteksi infra merah.
Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra
merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang
tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu
badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang
antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang
tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang
dirancang untuk mendeteksi manusia).

2.6.2

Jarak pancar sensor PIR
Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga

5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector. Sensor
PIR memiliki jangkauan jarak yang bervariasi, tergantung karakteristik sensor.
Proses penginderaan sensor PIR dapat digambarkan sebagai berikut:

23
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.5 Jarak Pancar Sensor PIR

2.7

Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan

merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch).

Relay

menggunakan

Prinsip

Elektromagnetik

untuk

menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A. Dibawah ini adalah gambar bentuk Relay dan
Simbol Relay yang sering ditemukan di Rangkaian Elektronika.

Gambar 2.6 Bentuk Relay dan Simbol Relay
24
Universitas Sumatera Utara

Prinsip Kerja Relay pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1.

Electromagnet (Coil)

3. Switch Contact Point (Saklar)

2.

Armature

4. Spring

Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Gambar 2.7 Struktur sederhana Relay
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :


Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)



Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh

sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut.
Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya
Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi
sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature

25
Universitas Sumatera Utara

tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada
saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal
(NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi
Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

26
Universitas Sumatera Utara