Implementasi Proses Kebijakan Alokasi Dana Desa Kelurahan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Anggaran 2013

ABTRAKSI
IMPLEMENTASI PROSES KEBIJAKAN ALOKASI DANA
DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN
ANGGARAN 2013
Skripsi ini disusun oleh:
Nama
: Bontor Tambunan
NIM
: 090903060
Departemen
: Ilmu Administrasi Negara
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU
Dosen Pembimbing : Drs. Ridwan Rangkuti, M.S
Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005.Desa ditempatkan
sebagai organisasi pemerintahan yang memiliki kewenangan tertentu untuk
mengurus dan mengatur warganya.Konsekuensinya adalah tersedianya dana yang
cukup untuk desa, salah satunya ialah dana ADD. Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Utara telah mengeluarkan Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 3 Tahun 2013
dan Keputusan Bupati No. 59 Tahun 2013 terkait ADD. ADD dialokasikan

menjadi tiga bagian, yakni
penghasilan tetap pemerintahan desa, biaya
operasional pemerintahan desa dan biaya pemberdayaan masyarakat. Untuk biaya
pembangunan desa, yang digunakan ialah biaya pemberdayaan masyarakat.
Jumlah biaya pemberdayaan masyarakat jumlah nominal yang diterima
desa/kelurahan bervariasi, namun berada pada kisaran Rp. 10.000.000,- sampai
dengan Rp.19.000.000,-, terkecuali pada Desa Lontung Jae II Kecamatan Garoga.
Desa Lontung Jae II Kecamatan Garoga mendapat jumlah bantuan sebesar Rp.
52.012.000,-.Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan mengangkat judul Implementasi Proses Kebijakan Alokasi
Dana Desa/Kelurahan (ADD/K) di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Anggaran
2013.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dimana penelitian ini memaparkan dan menggambarkan pelaksanaan
kebijakan ADD di Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan variabel dan kemudian
dianalisis secara kualitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu pembangunan
selokan di Desa Godung Borotan dan pembangunan tujuh unit gorong-gorong di
Desa Lontung Jae II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan alokasi dana desa di
kabupaten tapanuli utara khususnya di Desa Godung Borotan belum tidak dapat

dilaksanakan dengan baik, sedangkan di Desa Lontung Jae II telah dilaksanakan
dengan baik. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara sendiri dalam melaksanakan
kebijakan ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, terutama dalam hal
pengalokasian dana dan pencairan dana ke seluruh desa/kelurahan. Oleh
karenanya, dibutuhkan juklak/juknis dalam pelaksanaannya serta memperhatikan
undang-undang di atasnya yang mengatur tentang alokasi dana desa.
Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Alokasi Dana Desa, Kabupaten Tapanuli
Utara

Universitas Sumatera Utara