Materi PLPG Pendan Materi Sosiologi SMA

(1)

i

MODUL

Sosiologi Jenjang SMA

KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU

2013


(2)

i

MODUL

Sosiologi Jenjang SMA

Penulis

Basuki Haryono

Siti Rochani

Atik Catur Budiati

Siany Indria Liestyasari

Siti Chotidjah

Penyunting ...

KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU

2013


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Kehadiran modul ini merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang diselenggarakan oleh Pemerintah untuk mendukung program Sertifikasi Guru bidang Sosiologi. Hal yang penting untuk dipahami bahwa Sosiologi bukanlah seperangkat doktrin yang kaku dan selalu menekan apa yang seharusnya terjadi . Ada banyak perspektif yang melingkupi kajian Sosiologi sehingga mampu mengungkap fakta-fakta yang tersembunyi di balik realitas sosial yang ada di dalam masyarakat. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Peter Berger bahwa dunia ini bisa dipahami dan dikaji lebih mendalam dan diinterpretasikan sehingga gambaran dunia bukanlah sebagaimana nampaknya.

Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri namun sosiologi juga menjadi ilmu terapan (applied science). Modul ini diharapkan dapat membantu para pengajar SMA untuk lebih memahami ilmu Sosiologi. Modul ini dibagi menjadi 8 bab yang masing-masing bab membahas konsep dasar (fundamental) dari ilmu Sosiologi. Modul ini berupaya menyesuaikan dengan kurikulum mata pelajaran Sosiologi di SMA meskipun ada pembenahan di beberapa hal untuk pengembangan studi sosiologi lebih lanjut.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menyusun modul mata pelajaran sosiologi jenjang SMA. Namun, kami menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangannya. untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan untuk penulisan selanjutnya. Semoga modul akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang studi sosiologi bagi pengajar sosiologi khususnya.

Surakarta, 31 Desember 2012 Tim Penyusun


(4)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Peta Kedudukan Modul vi

Glossary vii

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu Yang Mengkaji Hubungan Masyarakat dan Lingkungan

Pengantar ... 1

Sejarah Lahirnya Sosiologi ... 2

Pengertian Sosiologi ... 6

Sosiologi Berparadigma Ganda ... 9

Sumbangan Sosiologi bagi Masyarakat ... 11

Metode Sosiologi ... 12

Perspektif Teori Sosiologi ... 14

Bab 2 Nilai dan Norma Sosial Pengantar ... 17

Nilai Sosial ... 18

Norma Sosial ... 22

Interaksi Sosial ... 26

Syarat Interaksi Sosial ... 28

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial ... 30

Perspektif Teori Interaksi Sosial ... 35

Bab 3 Sosialisasi dan Kepribadian Pengantar ... 39

Pengertian Sosialisasi ... 40

Agen Sosialisasi ... 43

Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian ... 44

Teori Sosialisasi dan Kepribadian ... 47

Perilaku Menyimpang ... 51

Jenis-jenis Perilaku Menyimpang ... 54

Teori Perilaku Menyimpang ... 56

Pengendalian Sosial ... 59

Cara-cara Pengendalian Sosial ... 60

Bab 4 Struktur Sosial Pengantar ... 63

Pengertian Struktur Sosial ... 64

Diferensiasi Sosial ... 68

Stratifikasi Sosial ... 70

Dampak Stratifikasi Sosial ... 81


(5)

iv

Bab 5 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Pengantar ... 91

Pengertian Kelompok Sosial ... 92

Jenis Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural ... 93

Faktor Penyebab Munculnya Masyarakat Multikultural ... 99

Konflik Sosial dalam Masyarakat Multikultural ... 100

Integrasi Sosial dalam Masyarakat Multikultural ... 105

Bab 6 Perubahan Sosial Pengantar ... 113

Konsep Perubahan dalam Masyarakat ... 114

Teori Perubahan Sosial ... 115

Proses Perubahan Sosial ... 120

Faktor Penghambat dan Pendorong terjadinya Perubahan Sosial ... 121

Bentuk-bentuk Perubahan Sosial ... 122

Dampak Perubahan Sosial ... 124

Bab 7 Lembaga Sosial ... Pengantar ... 127

Pengertian Lembaga Sosial ... 127

Karakteristik Lembaga Sosial ... 129

Tipe Lembaga Sosial ... 131

Basic Social Institution... 134

Bab 8 Penelitian Sosial ... Pengantar ... 142

Pengertian Penelitian Sosial ... 143

Rancangan Penelitian Sosial ... 150

Seminar Hasil Penelitian Sosial ... 161 Daftar Pustaka


(6)

vi

PETA KEDUDUKAN MODUL

Bab 1. Sosiologi sebagai Ilmu yang mengkaji Masyarakat dan Lingkungan

Bab 2. Nilai dan Norma Sosial

Interaksi Sosial Sosialisasi dan

Pembentukan Kepribadian Perilaku Menyimpang

Pengendalian Sosial

Struktur Sosial Stratifikasi dan Diferensiasi Sosial Mobilitas Sosial

Lembaga Sosial

Kelompok Sosial Konflik Sosial

Penelitian Sosial

Sejarah Perkembangan Sosiologi Pengertian Sosiologi


(7)

i

GLOSSARY

Akulturasi

Proses pengambilan unsur-unsur (sifat) kebudayaan lain oleh sebuah kelompok atau individu

Amalgamasi

Perbauran biologis antara dua atau lebih ras manusia yang berbeda ciri-ciri fisiknya sehingga mereka menjadi satu rumpun.

Anomie

Kondisi masyarakat yang tidak memiliki seperangkat norma dan nilai yang konsisten yang dapat dihayati dan digunakan sebagai pedoman oleh para anggota masyarakat itu

Applied science (Ilmu pengetahuan terapan)

Metodologi ilmiah yang digunakan dalam pengembangan pengetahuan yang dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah praktis.

Asimilasi

Peleburan dua kebudayaan atau lebih sehingga menjadi satu kebudayaan Case study (Studi kasus)

Studi mendalam terhadap suatu peristiwa, tempat, orang, kelompok, atau lembaga tertentu

Counterculture

Sebuah kebudayaan khusus (subkultur) yang tidak hanya berbeda dnegan kebudayaan masyarakat yang berlaku dan diterima, tetapi juga bertentangan dengan kebudayaan masyarakat tersebut

Cross-sectional study (Studi lintas-seksional)

Studi yang mencakup sejumlah besar fenomena dan sampel serta dilakukan dalam jangka waktu tertentu

Difusi

Penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya atau dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya


(8)

ii Discovery

Persepsi manusia terhadap aspek kenyataan yang sudah ada dan telah disepakati bersama

Diskriminasi

Perbedaan perlakuan terhadap sesama manusia, pembatasan kesempatan atau imbalan yang berdasarkan ras, agama, atau kelompok etnik

Etnosentrisme

Kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan kebudayaan sendiri

Evaluation study (Studi evaluasi)

Studi yang menelaah hasil dari suatu program atau kebijakan. Extended Family (Keluarga Luas)

Keluarga batih yang ditambah dengan beberapa anggota sank keluarga yang memiliki hubungan dekat.

Folkways (Kebiasaan)

Perilaku kebiasaan yang normal dan sering dilakukan serta merupakan ciri dari para anggota kelompok

Gerakan Separatisme

Gerakan pemutusan hubungan terhadap golongan mayoritas yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang menderita sebagai akibat dari adanya diskriminasi pada masa lalu sehingga mereka menghendaki terciptanya kehidupan sosial dan ekonomi yang terpisah

Hegemoni

Pengaruh kepemimpinan, dominasi, kekuasaan, dan sebagainya dalam suatu negara atas negara lain atau suatu kelompok atas kelompok lain

Integrasi Bangsa

Penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam suatu wilayah dan pembentukan suatu indentitas nasional


(9)

iii

Cara dimana perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat.

Invention

Suatu penggambungan (kombinasi) baru atau kegunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada

Interview study (Studi wawancara)

Studi dimana para informan (pemberi informasi) menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.

Kelompok Etnik

Sejumlah orang yang memiliki persamaan ras dan warisan budaya yang membedakan mereka dengan kelompok lainnya

Kepribadian

Keseluruhan perilaku seseorang bserta kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi

Ketertiban Sosial

Sistem kemasyarakatan pola hubungan dan kebiasaan yang berjalan lancar demi mencapai tujuan masyarakat

Konservatif

Seseorang yang mungkin saja dapat menerima perubahan-perubahan kecil, namun tetap yakin bahwa sistem sosial yang berlangsung pada hakikatnya sudah baik.

Kebudayaan

Segala sesuatu yang dipelajari melalui masyarakat dan dilakukan oleh para anggota masyarakat, warisan sosial yang diterima oleh seseorang dari kelompoknya, sistem perilaku yang dimiliki bersama oleh para anggotanya. Kelompok Etnik

Sejumlah orang yang memiliki persamaan ras dan warisan budaya yang membedakan mereka dengan kelompok lainnya

Longitudinal study (Studi longitudinal)


(10)

iv Mores

Pandangan ketat mengenai hal yang benar dan salah yang mewajibkan tindakan tertentu dan melarang tindakan tertentu lainnya

Nilai

Pandangan mengenai apa yang penting dan tidak penting, yang berguna dan yang tidak berguna

Norma

Pedoman untuk melaksanakan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan dan anjuran agar seseorang agar dapat bertingkah laku pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kedamian dalam masyarakat

Nuclear Family (Keluarga batih)

Keluarga yang terdiri atas suami, istri dan beserta anak-anak mereka. Dapat juga disebut keluarga konjugal

Perilaku Menyimpang

Perilaku pelangggaran terhadap norma-norma kelompok sosial atau masyarakatnya

Konformitas merupakan perilaku yang mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat dan mengikuti cara yang ditentukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.

Penyimpangan Primer

Penyimpangan yang bersifat sementara dan tidak banyak memberikan kerugian bagi masyarakat sekitar.

Penyimpangan Sekunder

Penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus meskipun sanksi telah diberikan.

Pengendalian Sosial

Metode pengawasan terhadap masyarakat baik secara persuasif maupun memaksa sehingga perilaku anggota masyarakatnya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.


(11)

v Pluralisme Budaya

Toleransi terhadap adanya perbedaan budaya dalam suatu masyarakat, memperkenankan kelompok-kelompok yang berbeda untuk tetap memelihara keunikan budaya masing-masing

Primordialisme

Pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada tempat yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat.

Pure Science (Ilmu pengetahuan murni)

Upaya pengembangan pengetahuan baru tanpa memusatkan perhatian pada kegunaan atau hasil praktisnya

Ras

Suatu kelompok orang yang agak berbeda dengan orang lain dalam segi ciri-ciri fisik bawaan.

Reference Group setiap kelompok yang menjadi model atau penuntun bagi keputusan dan tindakan seseorang

Ritualisme

Perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat.

Retreatism

Perilaku seseorang tidak mengikuti tujuan budaya dan juga tidak mengikuti cara untuk meraih tujuan budaya.

Rebellion (Pemberontakan)

Bentuk adaptasi dimana orang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan suatu struktur sosial yang lain.

Questionnaire study (Studi kuesioner)

Studi yang datanya diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh para informan dengan cara mengisi (menjawab) sejumlah pertanyaan setulis


(12)

vi

Sejumlah pengetahuan yang teratur dan dapat dibuktikan yang diperoleh melalui penyelidikan ilmiah, suatu metode studi yang dipakai untuk memperoleh sejumlah pengetahuan yang bisa dibuktikan kebenarannya

Simbol

Segala sesuatu yang melambangkan yang lain daripada benda (lambang) itu sendiri, misalnya kata, gerakan, atau bendera.

Society (Masyarakat)

Kelompok manusia yang secara nisbi mampu menghidupi kelompoknya, bersifat independen dan mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan, serta kebanyakan kegiatannya berlangsung di dalam kelompok itu sendiri.

Sociology (Sosiologi)

Studi ilmiah tentang kehidupan masyarakat Xenosentrisme

Sikap yang lebih menyenangi pandangan atau produk asing, lawan kata dari etnosentrisme


(13)

S

OSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI HUBUNGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN Standar Kompetensi:

nguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran

sosiologi

Kompetensi Dasar:

1. Memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran sosiologi

2. Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan kriteria sosiologi yang dapat dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan

2. Membedakan pengertian sosiologi sebagai ilmu murni dan sosiologi sebagai ilmu terapan 3. Menjelaskan metode-metode yang digunakan sosiologi

4. Membandingkan pejelasan sosiologi dalam pendekatan struktural fungsional dan pendekatan struktural konflik

5. Membandingkan pendapat ahli tentang konsep sosiologi

6. Menjelaskan sumbangan sosiologi dalam pembangunan kehidupan masyarakat

A. Pengantar

Tindakan sosial telah ada sejak manusia itu ada. Namun baru pada akhir abad 19, manusia berusaha menyusun sebuah ilmu tentang kehidupan sosial. Hal ini karena manusia mulai mempertanyakan tentang apa yang mendorong manusia melakukan tindakan sosial? Bagaimana kehidupan masyarakat itu berjalan? Bagaimana tindakan kekerasan sering terjadi dalam masyarakat? Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, manusia berusaha mencari jawabannya dengan cara yang dianggap ilmiah bukan lagi berdasarkan legenda, mitos ataupun dongeng semata.

Pada perkembangannya, sejumlah ilmuwan berusaha menemukan suatu sistem pengetahuan yang mampu memverifikasi tindakan sosial manusia, hubungan antar manusia dan perilaku sosial budaya melalui kehidupan bermasyarakat. Gambaran jelas mengenai kehidupan manusia di dalam masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial, budaya dan fisik terkandung dalam ilmu Sosiologi.


(14)

alam mod ul pertama ini, akan mempelajari tentang fungsi sosiologi sebagai ilmu

yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan. Pada kegiatan belajar ini, akan mengenal sejarah sosiologi (awal munculnya sosiologi), pengertian sosiologi menurut tokoh sosiologi, sumbangan sosiologi pada pembangunan sampai pada sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berparadigma ganda yang berpengaruh pada metode-metode mempelajari sosiologi. Untuk itu bab 1 ini akan dibagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran.

Sejarah Lahirnya Sosiologi

Pernahkan membayangkah hidup dalam situasi dan kondisi masyarakat yang penuh dengan konflik? Apa yang akan lakukan mengingat pada waktu itu tidak ada sesuatu dukungan apapun tentang sebuah konsep masyarakat. Hal ini memicu munculnya suatu ilmu yang dinamakan sosiologi. Sosiologi lahir karena keinginan untuk memahami kehiduan sosial dan cara orang bertindak di dalamnya. (Cabin, 2004: xii). Dalam sejarahnya, sosiologi berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan, yaitu:

a. Pengetahuan tentang fenomena-fenomena kolektif. Sosiologi dianggap dapat menjawab perilaku patologis manusia sehingga dapat mewujudkan harmonisasi dalam masyarakat b. Sosiologi bertujuan mendeskripsikan masyarakat dan fungsinya. Hal ini berangkat dari

prinsip bahwa materi dasar kehidupan manusia adalah tindakan manusia sebagai individu (aktor)

c. Kepedulian manusia untuk memahami kehidupan sosial secara ilmiah dan rasional sehingga sosiologi mampu membuktikan hukum-hukum fungsional dalam masyarakat d. Munculnya kritik dalam masyarakat untuk mengungkapkan suatu tatanan sosial yang

tersembunyi.

Berbagai pertanyaan mendasar itu melahirkan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Sosiologi lahir sebagai ilmu yang paling muda dari ilmu-ilmu sosial lainnya lahir dari suatu kekacauan yaitu pada masa transisi ke arah masyarakat baru yang merupakan titik pertemuan antara tiga peristiwa, yaitu:

a. Revolusi Politik (Revolusi Perancis)

Perubahan masyarakat yang terjadi selama revolusi politik sangat luar biasa baik bidang ekonomi, politik dan sosial. Adanya semangat liberalisme muncul di segala bidang seperti penerapan dalam hukum dan undang-undang. Pembagian masyarakat perlahan-lahan terhapus dan disemua diberikan hak yang sama dalam hukum.


(15)

3

Abad 19 merupakan saat terjadinya revolusi industri. Berkembangnya kapitalisme perdagangan, mekanisasi proses dalam pabrik, terciptanya unit-unit produksi yang luas, terbentuknya kelas buruh dan terjadinya urbanisasi merupakan manifestasi dari hiruk-pikuknya perekonomian. Struktur masyarakat mengalami perubahan dengan munculnya kelas buruh dan kelas majikan dengan kelas majikan yang menguasai perekonomian semakin melemahkan kelas buruh sehingga muncul kekuatan-kekuatan buruh yang bersatu membentuk perserikatan.

c. Revolusi Intelektual (Kemenangan rasionalisme, ilmu pengetahuan, dan positvisme). Auguste Comte yang mengumumkan datangnya zaman positivisme yaitu sebuah dunia yang didasarkan pada penjelasan ilmiah, yang tunduk pada pengetahuan tentang tindakan dan percobaan (eksperimental). Bahwa sebuah ilmu harus berdasarkan observasi empiris dan eksak tentang fenomena-fenomena sosial.

Dari ketiga peristiwa tersebut semua berawal dari kondisi yang memprihatinkan. Terjadinya perubahan besar-besaran di tengah-tengah masyarakat yang mempengaruhi kehidupan ekonomi, sosial dan politik melahirkan suatu pemikiran bagaimana mengatur masyarakat sehingga tercipta keharmonisan dan keseimbangan masyarakat.

Istilah sosiologi muncul pertama kali pada tahun 1839 pada keterangan sebuah paragraf dalam pelajaran ke 47 Cours de la Philosophie (Kuliah Filsafat) karya Auguste Comte. Tetapi sebelumnya Comte sempat menyebut ilmu pengetahuan ini dengan sebutan fisika sosial tetapi karena istilah ini sudah dipakai oleh Adolphe Quetelet dalam studi ilmu barunya yaitu tentang statistik kependudukan maka dengan berat hati Comte harus melepaskan nama fisika sosial dan merumuskan istilah baru yaitu sosiologi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu socius (masyarakat) dan logos (ilmu). Dengan harapan bahwa tujuan sosiologi adalah untuk menemukan hukum-hukum masyarakat dan menerapkan pengetahuan itu demi kepentingan pemerintahan kota yang baik.

Sosiologi lahir di tempat yang berbeda yaitu Perancis, Jerman dan Amerika Serikat yang kemudian melahirkan mazhab-mazhab yang menunjukkan adanya beberapa kemajuan intelektual yang secara radikal bertentangan. Mazhab Perancis ditandai dengan personalitas Emile Durkheim melalui pendekatan yang obyektif dengan menggunakan model ilmu pengetahuan alam. Mazhab Jerman, membedakan antara ilmu pengetahuan alam dengan ilmu pengetahuan kejiwaan, penjelasan, serta cakupannya. Sedangkan di Amerika terkenal dengan Mazhab Chicago bertujuan untuk mengintervensi dan membahas permasalahan yang konkret secara empiris dengan membangun laboratoium, melakukan penelitian sampai mempublikasikan buku-buku dan majalah.


(16)

4

Dari tempat-tempat lahirnya Sosiologi tersebut memunculkan banyak tokoh perintis sosiologi dan mulai menggeluti ilmu pengetahuan ini dan melakukan banyak penelitian tentang sebuah masyarakat dan permasalahan sosialnya. Mereka mencoba mencari sebuah pemikiran yang murni sosiologi karena selama kurun waktu tersebut sosiologi masih banyak terpengaruh dari ilmu filsafat dan psikologi yang telah terlebih dahulu ada.

Sebelum pembahasan tentang fungsi sosiologi bagi perkembangan masyarakat, ada baiknya mengenal sumbangan pemikiran para tokoh perintis awal sosiologi (klasik) dan pemikiran tokoh sosiologi setelahnya.

Auguste Comte (1798 1857)

Tokoh sosiologi yang memiliki banyak julukan sebagai Bapak Sosiologi, Perintis Positivis dan Nabi sebuah Agama Baru. Salah satu sumbangan pemikiran sosiologi adalah tentang hukum kemajuan kebudayaan masyarakat yang dibagi menjadi tiga zaman yaitu pertama, zaman teologis adalah zaman dimana masyarakatnya mempunyai kepercayaan magis, percaya pada roh, jimat serta agama, dunia bergerak menuju alam baka, menuju ke pemujaan terhadap nenek moyang, menuju ke sebuah dunia dimana orang mati mengatur orang hidup. Kedua, zaman metafisika yaitu masa masyarakat dimana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis yang abstrak dan universal. Ketiga, zaman positivis yaitu masa dimana segala penjelasan gejala sosial maupun alam dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah (hukum-hukum ilmiah).

Karena memperkenalkan metode positivis maka Comte dianggap sebagai perintis positivisme. Ciri-ciri metode positivis adalah obyek yang dikaji berupa fakta, bermanfaat, dan mengarah kepastian serta kecermatan. Sumbangan pemikiran yang juga penting adalah pemikiran tentang agama baru yaitu agama humanitas yang mendasarkan pada kemanusiaan. Menurut Comte, intelektualitas yang dibangun manusia harus berdasarkan pada sebuah moralitas. Bagi Comte, kesejahteraan, kebahagiaan dan kemajuan sosial tergantung perkembangan perasan altruistik serta pelaksanaan tugas meningkatkan kemanusiaan sehingga masyarakat yang tertib, maju, dan modern dapat terwujud. Tetapi agama humanitas ini belum sempat dikhotbahkan Comte sebagai agama baru bagi masyarakat dunia karena pada tahun 1957, Comte meninggal dunia.

Karl Marx (1818 1883)

Lahir di Jerman pada tahun 1818 dari kalangan keluarga rohaniawan Yahudi. Pada tahun 1814 mengakhiri studinya di Unversitas Berlin. Karena pergaulannya dengan orang-orang yang dianggap radikal terpaksa mengurungkan niat untuk menjadi pengajar Universitas dan menerjunkan diri ke kancah politik.


(17)

5

Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada teorinya mengenai kelas social yang tertuang dalam tulisannya berjudul The Communist Manifest yang ditulis bersama Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda yaitu kelas borjuis (majikan) terdiri dari orang-orang yang menguasai alat produksi dan kelas proletar (buruh) yang tidak memiliki alat produksi dan modal sehingga menjadi kelas yang dieksploitasi oleh kelas proletar. Menurut Marx, suatu saat kelas proletar akan menyadari kepentingan bersama dengan melakukan pemberontakan dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak pernah terwujud tetapi pemikiran tentang stratifikasi dan konflik social tetap berpengaruh terhadap pemikiran perkembangan sosiologi khususnya terkait dengan kapitalisme.

Emile Durkheim (1858 1917)

Merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif. Karya utamanya antara lain

Rules of The Socioligical Method, The Division of Labour in Society, Suicide, Moral Education, danThe Elementary Forms of The Religious Life. Durkheim melihat bahwa setiap masyarakat manusia memerlukan solidaritas dengan membedakan dua tipe utama solidaritas yaitu solidaritas mekanis yang merupakan tipe solidaritas yang didasarkan pada persamaan dan biasanya ditemui pada masyarakat sederhana dan solidaritas organis ditandai dengan adanya saling ketergantungan antar individu atau kelompok lain, masyarakat tidak lagi memenuhi semua kebutuhannya sendiri. Dalam pengembangan selanjutnya, Durkheim menggunakan lima metode untuk mempelajari sosiologi, yaitu:

a. Sosiologi harus bersifat ilmiah, dimana fenomena-fenomena social harus dipelajari secara obyektif dan menunjukkan sifat kausalitasnya.

b. Sosiologi harus memperlihatkan karakteristik sendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu lain.

c. Menjelaskan kenormalan patologi

d. Menjelaskan masalah social secara sosial pula e. Mempergunakan metode komparatif secara sistematis

Metode tersebut telah diterapkan dalam sebuah penelitian tentang gejala bunuh diri yang melanda masyarakat Eropa saat itu dengan judulSuicide. Dengan menggunakan metode tersebut, Durkheim menjelaskan adanya pengaruh integrasi sosial terhadap kecenderungan individu untuk mengakhiri hidupnya sendiri (bunuh diri).


(18)

6

Max Weber (1864 1920)

Max Weber lahir di Erfurt pada tahun 1864. Menyelesaikan studi di bidang hukum, ekonomi, sejarah, filsafat, teologi dan mengajar disiplin ilmu tersebut di berbagai universitas di Jerman, serta terus-menerus menyebarluaskan terbentuknya ilmu sosiologi yang saat itu masih berusia muda. Karya penting dari Weber berjudulThe Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism yang berisi hubungan antara Etika Protestan (Sekte Kalvinisme) dengan munculnya perkembangan kapitalisme. Menurut Weber, ajaran Kalvinisme mengharuskan umatnya untuk bekerja keras dengan harapan dapat menuntun mereka ke surga dengan syarat bahwa keuntungan dari hasil kerja keras tidak boleh untuk berfoya-foya atau bentuk konsumsi lainnya. Hidup sederhana dan melarang segala bentuk kemewahan menjadikan para penganut agama ini semakin makmur karena keuntungan yang dihasilkan ditanamkan kembali menjadi modal. Dan dari sinilah kapitalisme di Eropa berkembang pesat.

Pengertian Sosiologi

Setelah mengetahui perkembangan awal sosiologi, dapat diketahui bahwa sosiologi adalah salah satu ilmu sosial yang berumur paling muda diantara ilmu sosial lainnya yang dikenalkan oleh Auguste Comte. Satu pertanyaan yang menarik adalah apa yang sebenarnya menjadi pokok pembahasan dalam sosiologi? Sebelumnya telah melihat bahwa ilmu sosiologi muncul ketika terjadinya kekacauan-kekacauan dalam masyarakat dunia sehingga melahirkan tokoh-tokoh sosiologi. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dijelaskan tentang pengertian sosiologi dari sudut pandang tokoh sosiologi klasik mulai Auguste Comte sampai tokoh sosiologi modern George Simmel.

1. Auguste Comte

Sosiologi adalah studi tentang statika sosial (social statics) dan dinamika sosial (social dynamics). Dalam hal ini statika sosial mewakili stabilitas sedangkan dinamika mewakili perubahan. Dengan memakai analogi biologi, Comte menyatakan hubungan antara statika sosial dengan dinamika sosial dapat disamakan dengan hubungan antara anatomi dan fisiologi dan menganggap masyarakat seperti organisme hidup artinya masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain. Akan tetapi pada akhirnya Comte tidak benar-benar mengembangkan pemikiran ini.

2. Emile Durkheim

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu. Adapun ciri fakta sosial adalah:


(19)

7

a. Bersifat eksternal terhadap individu artinya fakta social berada di luar individu. b. Bersifat memaksa individu.

c. Bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam satu masyarakat.

Fakta sosial dibagi menjadi 2 yaitu fakta sosial yang bersifat material dan non material. Adapun ciri-ciri fakta sosial yang bersifat material adalah:

a. Berusaha menjelaskan ciri-ciri dasar kehidupan kaitannya dengan kondisi praktis material dari eksistensi manusia. Kondisi tersebut meliputi lingkungan fisik, tingkat teknologi, dan sistem organisasi ekonomi

b. Sifat-sifat tersebut sebagai pembentuk prasyarat dasar eksistensi manusia

c. Jenis teknologi dan sistem ekonomi yang berbeda akan melahirkan jenis pola-pola sosial yang berbeda

d. Menganggap gagasan dan nilai-nilai berasal dari pola-pola yang diciptakan sebelumnya e. Gagasan dan nilai-nilai bukanlah sesuatu yang lahir sebagai respon terhadap berbagai

kondisi material dan sosial yang telah mapan

f. Contoh fakta sosial yang bersifat material adalah bentuk-bentuk arsistektur sebuah bangunan (masjid, gereja, rumah adat,dll), komponen morfologi masyarakat (distribusi penduduk, tata ruang daerah,dll).

Sedangkan ciri-ciri fakta sosial non material adalah:

a. Berusaha memahami (verstehen), makna, kepercayaan dan nilai-nilai dasar yang membentuk pola-pola perilaku (tindakan) masyarakat, tentang realitas sosial

b. Setiap masyarakat merupakan jalinan makna, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut bersama, kepercayaan dan nilai-nilai suatu masyarakat yang dapat membentuk struktur dan cara-cara dasar masyarakat dalam mengorganisir kehidupan sosial

c. Contoh fakta sosial yang bersifat non materiil adalah adat istiadat, nilai-nilai/norma yang disepakati bersama dalam masyarakat, kesadaran sosial, maupun situasi sosial yang sedang terjadi

3. Max Weber

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif, dan kalkulasi rasional. Lebih lanjut, Weber menjelaskan sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dengan cara melakukan interprestasi atas tindakan sosial. Bertitik tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial, Weber menyebutkan ada lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian ilmu sosiologi:


(20)

8

b. Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.

c. Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam.

d. Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu.

e. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.

4. George Simmel

Sosiologi bagi Simmel bertujuan untuk mempelajari dan menguraikan bentuk-bentuk dari interaksi sosial. Masyarakat terdiri dari orang yang mempersatukan diri melalui relasi-relasi timbal balik. Dalam memberikan penjelasannya, lebih lanjut Simmel memberikan pengertian dasar tentang hal ini, yaitu:

a. Masyarakat terdiri dari dari jariangan relasi-relasi antara orang yang menjadikan mereka bersatu. Masyarakat merupakan sekumpulan pola perilau yang disepakati dan ditunjang bersama. Interaksi anggota yang bertumpu pada konsepsi-konsepsi dan pola-pola perilaku yang ditunjang bersama, itulah satu-satunya titik tolak agar kita mencapai suatu pengertian akan masyarakat yang sebenarnya.

b. Relasi-relasi aktif antara yang berkelompok atau bermasyarakat tidak semua sama sifatnya. Di zaman sekarang ini, terdapat kecenderungan dalam masyarakat untuk menggantikan pola relasi yang bersifat personal dan afektif dengan pola yang bersifat fungsional dan rasional.

c. Kesatuan-kesatuan sosial tidak hanya terbentuk dari relasi-relasi integratif dan harmonis. Untuk mencapai strukturisasi sosial yang sehat maka kritik, oposisi, persaingan, konflik sama-sama diperlukan seperti kerjasama, persahabatan, kesesuaian paham, partisipasi,dll. d. Tidak semua kesatuan sosial mempunyai lama waktu dan intensitas yang sama. Ada

kelompok yang mempunyai frekuensi interaksi dan integrasi yang rendah tetapi ada juga kelompok yang mempunyai frekuensi interaksi dan integrasi yang tinggi. Semakin pentinglah hal yang mempertemukan orang dalam relasi-relasi timbal balik, semakin cepatlah juga relasi-relasi itu dilembagakan menjadi pranata.

5. C Wright Mills

Satu pernyataan yang penting dari Mills adalah bahwa untuk dapat memahami apa yang terjadi di dunia maupun apa yang ada dalam diri sendiri manusia memerlukan apa yang dinamakan dengan sociological imagination (khayalan sosiologis). Pemikiran ini bertujuan untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Untuk melakukannya diperlukan dua peralatan pokok yaitu personal troubles of millieu


(21)

9

(gangguan pada lingkungan pergaulan bersifat pribadi) dan public issues of social structure

(isu-isu umum tentang struktur sosial).

6. Peter Berger

Suatu konsep yang digeluti oleh Berger adalah masalah sosiologis . Suatu masalah sosiologi tidak sama dengan suatu masalah sosial karena masalah sosiologis menyangkut pemahaman terhadap interaksi sosial. Seorang ahli sosiologi dapat mempelajari pengangguran, kemiskinan, pelacuran (sering disebut masalah sosial) tetapi dapat pula mempelajari mengapa suatu kelompok masyarakat lebih berhasil meraih sukses daripada yang lain atau tentang kemajuan lainnya.

7. Alex Inkeles

Sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas yaitu hubungan sosial, institusi dan masyarakat. Hubungan sosial merupakan molekul kehidupan sosial. Hubungan sosial merupakan satuan analisis khas sosiologis. Sistem kompleks hubungan sosial itulah yang akan membentuk institusi. Menurut Inkeles sosiologi tidak hanya membahas bagian-bagian tertentu masyarakat melainkan dapat pula mempelajari masyarakat itu sendiri sebagai satuan analisa.

Sosiologi Berparadigma Ganda

Berawal dari pemikiran Thomas Kuhn bahwa perkembangan ilmu pengetahuan bukan bersifat kumulatif melainkan bersifat revolusi. Hal ini mendorong lahirnya paradigma dalam ilmu pengetahuan. Bagi Kuhn, paradigma adalah suatu pandangan mendasar tentang apa yg menjadi pokok persoalan (subject matter) dari suatu cabang ilmu. Dari konsep yang dikemukakan oleh Kuhn, George Ritzer berusaha menjembatani teori sosiologi yang dihasilkan pada tokoh untuk memantapkan posisi sosiologi sebagai ilmu pengetahuan meskipun pada perkembangannya tidak hanya terbatas pada 3 paradigma yaitu fakta sosial,

KOTAK PENGETAHUAN

Objek Kajian Sosiologi

Dalam perspektif struktural fungsional, Talcott Parsons mendeskripsikan masyarakat sebagai suatu sistem yang stabil dan terorganisasi melalui 4 fungsi Adaptation, Goal, Integration, dan Lattent pattern (AGIL). Sebuah masyarakat akan tetap eksis apabila fungsi adaptasi (A) terhadap lingkungannya dapat menjamin kelangsungan hidup masyarakat tersebut lebih lama, selanjutnya mengejar tujuan (G) sebab suatu sistem hanya akan berfungsi jika diorientasikan menuju suatu tujuan yaitu integrasi (I) para anggota terhadap kelompok, dan akhirnya terpeliharanya model-model dan norma (L).


(22)

definisi sosial dan perilaku sosial Paradigma menggolong -golongkan, mendefinisikan, dan

mengubung-hubungkan antara exsemplar, teori-teori, metode serta peralatan analisis yang terkandung didalammya. Ada 3 hal yang membedakan paradigma dalam mempelajari sosiologi yaitu:

a. Pandangan filsafat yang mendasari pemikiran ilmuwan (tokoh sosiologi) berbeda

b. Sebagai konsekuensi logis dari pandangan filsafat maka teori yg dibangun dan dikembangkan juga berbeda

c. Pada akhirnya melahirkan metode yang digunakan juga berbeda

Di satu sisi, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Sebagai sebuah ilmu pengetahuan maka sosiologi sekurang-kurangnya harus dirumuskan dalam dua cara, pertama suatu ilmu adalah satuan kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah dan kedua, adalah suatu ilmu adalah suatu metode untuk menemukan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji. Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan dan mampu berdiri sendiri karena telah terpenuhinya unsur-unsur ilmu pengetahuan sebagai berikut:

a. Empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif

b. Teoritis yaitu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hail observasi. Abstraksi merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.

c. Kumulatif, bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori lama.

d. Bersifat non-etis, yang dipersoalkan dalam sosiologi bukan baik buruknya fakta tetapi bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Pertanyaannya sekarang termasuk dalam ilmu pengetahuan apa sosiologi itu? Pada perkembangannya, terdapat perdebatan apakah sosiologi merupakan ilmu murni (pure science) atau ilmu terapan (applied scinence). Ilmu murni adalah pencarian pengetahuan, penggunaan praktisnya bukan merupakan perhatian utama. Sedangkan ilmu terapan adalah pencarian cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiah guna memecahkan masalah praktis. Banyak sarjana atau tokoh sosiologi yang mencoba menerapkan teori sosiologi untuk memecahkan masalah-masalah sosial dan di lain pihak sosiologi secara konstan tetap mencari pengetahuan yang lebih mendasar sebagai dukungan bagi penerapan pengetahuan praktisnya, sehingga sosiologi adalah ilmu murni dan ilmu terapan.


(23)

Sumbangan Sosiologi bagi Masyarakat Sekarang ini sosiolog mulai dipekerjakan sebagai konsultan ahli di pem,erintahan

lembaga swadaya masyarakat, dan badan-badan sosial lainnya. Di Indonesia, sosiologi telah banyak digunakan sebagai alat untuk membantu atau memecahkan masalah sosial. Menurut Horton & Hunt (1984), peran sosiolog terbagi menjadi 5 yang mampu memberikan alternatif pengembangan karir sosiologi.

1. Sebagai Ahli Riset (Peneliti)

Tugas utama seorang sosiolog adalah mencari dan mengorganisasi ilmu pengetahuan tentang kehidupan sosial. Melalui penelitian sosial, seorang sosiolog akan menjelaskan segala hal yang terjadi di dalam masyarakat dengan metode ilmiah sehingga menjadi lebih jelas bukan lagi berdasar cerita-cerita fiktif atau tahayul semata.

2. Sebagai Konsultan Kebijakan (Pengamat)

Sosiolog dapat membantu meramalkan pengaruh dari suatu kebijaksanaan sehingga dapat memberikan sumbangan dalam pemilihan kebijakan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Termasuk didalamnya pengaruh kebijakan tersebut bagi kehidupan masyarakat secara luas.

3. Sebagai Teknisi

Sumbangan sosiologi dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat, memberi saran-saran dalam hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, masalah moral atau hubungan antar kelompok dalam suatu organisasi, penyelesaian berbagai

KOTAK PENGETAHUAN

Membandingkan Sosiologi Murni dan Terapan

Sosiologi Murni (Dasar) Sosiologi Terapan Khalayak : Sesama Sosiolog Khalayak : Klien Produk : Pengetahuan Produk : Perubahan Konstruksi teori: menguji hipotesis Penelitian dasar kehidupan sosial, cara kelompok mempengaruhi manusia Jalan tengah: kritik terhadap masyarakat & kebijakan sosial Analisis masalah khusus, evaluasi keefektifan kebijakan dan program Menawarkan penyelesaian masalah, mengusulkan cara memperbaiki kebijakan Menerapkan penyelesaian masalah (sosiologi klinis) Sumber: DeMartini, 1982 dalam Henslin, 2007:11


(24)

m

asalah tentang hubungan antar manusiaArtinya, inilah saatnya sosiologi sebagai ilmu

terapan yang mengkaji bidang khusus antara lain sosiologi pedesaan/perkotaan, sosiologi industri, psikologi sosial, sampai sosiologi organisasi.

4. Sebagai Guru

Kegiatan mengajar adalah karir utama bagi sosiolog, meskipun kenetralan nilai versus komitmen nilai masih menjadi perdebatan. Sosiologi harus mampu keluar dari

indoktrinasi sebagai pengembangan kode etik sebagai guru. 5. Sebagai Relawan Sosial

Peran ini berkaitan dengan ciri sosiologi yang bebas nilai, yang mencoba menuntut peran utama dalam pengambilan keputusan tentang kebijaksanaan umum dan melibatkan diri dalam masalah utama masyarakat yaitu sebagai relawan sosial.

Setelah mempunyai pemahaman dan pengertian mendalam tentang sosiologi, hal terpenting lainnya adalah mengetahui metode-metode penelitian dalam sosiologi sehingga mampu mempergunakan konsep-konsep sosiologi secara mudah.

Metode Sosiologi

Ada banyak metode yang dilakukan para ahli dalam mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Pada saat ini telah berkembang menjadi sebuah metodologi penelitian untuk memperdalam dan menganalisis perubahan-perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Metode yang digunakan dalam sosiologi (Horton & Hunt, 1984), antara lain: a. Studi Cross-Sectional dan Longitudinal

Studi Cross-Sectional adalah studi yang meliput suatu daerah pengamatan yang luas dalam suatu jangka waktu tertentu. Misalnya penelitian tentang pengukuran kepuasan dan ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudoyono selama satu tahun dengan penyebaran lokasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makasar.

Studi Longitudinal adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian observasi sebelum dan sesudah. Misalnya melihat tingkat kemiskinan suatu daerah sebelum dan setelah mendapatkan bantuan dengan daftar pertanyaan yang sama.

Secara sederhana, pengumpulan pendapat umum dalam skala nasional disebut studi cross-sectional sedangkan penggunaan daftar pertanyaan yang sama diulang dalam selang waktu akan diperoleh perbandingan disebut studi longitudinal.


(25)

Eksperimen Laboratorium dan Eksperimen Lapangan

Dalam penelitian laboratorium, subjek orang dikumpulkan di dalam suatu tempat atau laboratorium kemudian diberi pengalaman yang sesuai dengan yang diinginkan peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan. Sedangkan eksperimen lapangan adalah pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium dimana peneliti memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada obyek secara umum kemudian diamati hasilnya dan ditarik kesimpulannya.

c. Metode Evaluasi

Ini biasa dilakukan untuk mengukur keefektifan suatu program kegiatan dengan tujuan untuk melihat keberhasilan program melalui pengetahuan yang ilmiah. Misalnya tentang evaluasi pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam pendidikan nasional kita. Biasanya dalam penelitian evaluasi ini banyak menggunakan variabel yang harus dikendalikan dan tidak mudah karena seringkali hasil kesimpulan yang ada dengan kenyataannya berbeda.

d. Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Merupakan metode dasar dalam sosiologi. Metode kuantitatif merupakan metode yang menggunakan angka-angka yang kemudian diolah dan diwujudkan dalam bentuk statistik seperti skala, tabel, indeks, dan lainnya. Yang termasuk metode kuantitatif adalah 1. Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk

menarik kesimpulan yang bersifat khusus

2. Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum

3. Metode empiris, yaitu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam masyarakat

4. Metode rasional, yaitu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah

5. Metode Fungsional, metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dan struktur sosial masyarakat.

Metode kualitatif merupakan metode yang lebih menekankan pada terjadinya interaksi yang membentuk tindakan, dan kondisi sosial tertentu. Yang termasuk metode kualitatif adalah

1. Metode historis, metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.


(26)

tod e komparatif, metode pengamatan dengan membandingkan antara bermacam

-macam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat pertanian Indonesia pada masa lalu dan masa depan.

3. Metode studi kasus, metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga maupun individu-individu.

Lebih lanjut, penjelasan metode-metode sosiologi akan dijelaskan pada bab 9 dalam modul ini dengan kegiatan belajar mempraktifkan metode penelitian sosial yang fokus pada 2 metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Perspektif Teoritis dalam Sosiologi

Selanjutnya dalam memahami sosiologi, ada banyak pendekatan yang digunakan sebagai seperangkat dasar dalam menelaah sosiologi lebih mendalam. Ada banyak pendekatan yang digunakan tetapi yang paling mendasar yang dipakai adalah analisis struktural fungsional, analisis struktural konflik dan analisis interaksionisme simbolik. Dalam pendekatan fungsional, masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil dengan suatu kecenderungan ke arah keseimbangan yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang. Sedangkan menurut pendekatan konflik, masyarakat dilihat selalu berada dalam konflik antar kelas-kelas kepentingan. Adapun analisis interaksionisme simbolik berusaha untuk mengkaji bagaimana manusia menggunakan simbol untuk mengembangkan persepsi manusia tentang dunia sosial dan cara berkomunikasi. Para penganut ini berupaya untuk menganalisis perilaku manusia yang mendasarkan pada makna diri sendiri dan orang lain dimana diri (self) disebut juga simbol.


(27)

Pend ekatan dalam sosiologi membantu untuk mi bahemahamwa masyarakat selalu

mengalami perubahan dan melalui analisis sosiologis, perubahan tersebut dapat diramalkan dan mencoba mencari alternatif pemecahan masalahnya. Namun demikian, karena setiap pedekatan memiliki penafsiran dan analisis yang berbeda tentang kehidupan sosial maka dalam penggunaannya diperlukan fakta-fakta sosial melalui metode sosiologi sehingga akan menghasilkan suatu gambaran yang komprehensif mengenai kehidupan sosial. Hal ini menandakan bahwa teori dan metode saling bergantung. Teori digunakan untuk menafsirkan data yang dikumpulkan melalui metode penelitian, dan dilain pihak, penelitian membantu memunculkan teori.

KOTAK PENGETAHUAN Perspektif Utama Sosiologi

Perspektif Jenjang Analisis Fokus Analisis Istilah Kunci

Fungsional Makro Sosiologi: mempelajari pola masyarakat skala besar Hubungan antara bagian masyarakat yang bersifat fungsional atau disfungsional Struktur Fungsi (manifest & laten) Disfungsi Ekuilibrium Konflik Makro Sosiologi:

mempelajari pola masyarakat skala besar Pertarungan antara kelompok untuk memperoleh sumber daya langka, kaum elit menggunakan kekuasaan untuk mengendalikan kelompok lemah Ketidaksetaraan Kekuasaan Konflik Persaingan Eksploitasi Interaksionisme

Simbolik Mikro Sosiologi:mempelajari pola interaksi sosial berskala kecil

Interaksi tatap muka, cara orang menggunakan simbol untuk menciptakan kehidupan sosial Simbol Interaksi Makna Definisi Sumber: Henslin, 2007:20


(28)

Lembar Kerja

Lembar Latihan

Apa yang dimaksud dengan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang dapat berdiri

sendiri?

2. Mengapa sosiologi disebut ilmu terapan dan juga ilmu murni, jelaskan?

3. Jelaskan perbedaan analisis fungsional dan analisis konflik dalam melihat kehidupan sosial masyarakat?

4. Bagaimana hubungan antara teori dan metode penelitian dalam sosiologi? Mengapa keduanya saling mempengaruhi?

5. Tunjukkan apa saja sumbangsih sosiologi dalam pembangunan di Indonesia?

KOTAK PENGETAHUAN

Hubungan Paradigma, Teori dan Metode

Paradigma Pokok Persoalan Teori Metode

Fakta Sosial Struktur makro sosial dan pranata sosial

Struktural Fungsional

Struktural Konflik Survei denganmenggunakan kuesioner dan interview Definisi

Sosial Definisi situasidan dampaknya terhadap tindakan sosial

Interaksionisme Simbolik Fenomenologi

Interview dan Observasi Perilaku

Sosial Perilaku manusia,reward dan punishment yang mempengaruhinya

Behavioral Sociology

Exchange Theory Eksperimen

Sumber: Kamanto Sunarto, 2004; Ritzer, 2009

BERPIKIR KRITIS

Bahan : Koran, Majalah, Gambar, Film (jika dimungkinkan) Alat : Gunting, Kertas Flano, Selotip, Spidol, Laptop

Perkembangan perspektif teori dan metode dalam sosiologi yang beragam, sebagai guru, buatlah media pembelajaran mengenai contoh kehidupan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat untuk menjelaskan 3 perspektif teori tersebut sehingga mampu dipahami oleh siswa. Bandingkan ketiga perspektif teori tersebut untuk melihat fenomena sosial yang terjadi berdasar data-data yang dapat diperoleh melalui koran, majalah maupun film yang disediakan oleh fasilitator. Untuk mendapatkan pemahaman yang benar, buatlah kelompok yang terdiri dari 3 4 orang. Diskusikan dan presentasikan hasil tersebut di depan kelas.


(29)

! "

#$ %!$&!##'( )!*'* $!%

* +,- .,/01 23 4+ 4-5 6 M

em aham

i perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat

01 23 4+ 4-56&,5 ,/ 7 Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

87 Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial

9: ;:,-<42=4>,;,/

,-7 Membedakan ?@A@B @CD@EDBBFAGDHFH@D CEDCD GG DHID ADJ DK 87 LMBN@EMB K @O@JDH@P MB @H

B @ CD @HFH@DC IDBN

DEDED CD GGDHID AD JD K Q7

LMBPMCDHJDBORBNH@

BFA G DH FH@DCED CD GGDHIDAD JDK

S7 LMBN@EMB K @O@JDH@ ?@A @T?@A @ EDB HID ADK @B KMA D JH@ HFH@DC HMUDND@ EDH D A VMBNMGUDBNDB VF CDJMKMAD K RADB

EDBE @B DG @JD

JMW @E RVDB H FH@D C

X7 LMBNDBDC @H@HU MB K RJTU MBKRJ@B KMAD JH @HFH@DCIDBNU MAH @OD KDH FH@D K @OE DBE @H FH @D K@O Y7 LMBNDBDC @H@HZD?DBD@B KMADJH@HFH @D CU MAEDH DAJDBKMFA@TKMFA@HFH @F CFN@

<4-[ ,-+,/

\D C KMAVMB K @BN ED CDG VA FHMH HFH@DC JMW @E RVDB GDH ID AD JD K DE D CDW DEDBID B @ CD @ EDB BFA GD H FH@D C IDBN E @PDE @JDB VMEF GDB UDN@ GDHID AD JD K HMUDND@ V MAD K RADB RB KRJ GMGDWD G @ C @BNJRBNDB H FH @D C URED IDBID7 ]@CD@ EDB BFAGD HFH@DC GMG @C @J@ VMADBDB VMB K@BN E D CD G HMK@DV GDHID AD JDK IDBN UMADE DU7 \D C @B @ E @DBNNDV VMB K @BN JDAMB D HMVMADBNJD K B @CD @ EDB BFAGD KMAHMURK U MAVMADBD B EDB U MAORBNH@ RB K RJ GMBND KRA KD KD JMW @E RVDB HMK@DV DBNNF K D GDHID ADJD K HMUDND@ GDJW C RJ H FH@D C^ HMW @BNND KMA ?DVD @ H RD KR U MB KRJJMKMAD KRADBIDBNU MA CDBEDH JDBVDEDH @HKMGUREDIDGDH@BNTGDH @BN7

_DAD UMAV@ J@A FADBN D ZD G ED CD G JMW @E RVDB HMWDA @TW DA @ E @ GDB D GMAMJD GMBDOH@AJDB EDB GMGD WDG @ JMKMAD KRADB H FH @D C VDED WD J@JD KB ID DED CD W H RD KR KMFA@ GFAD C7\D C@B @ K@ED JWDBIDU MADA K@UDW Z DDBNNF KDTDBNNF K D GDHID ADJD KE D CDGJMW @E RVDB HMWDA @TWD A@BID E @UD KDH@ FCMW JFEMTJFEM GFA D C ID @KR GMBNMB D @ DVD ID BN W DA RH GMAMJD JMAPDJDBE DBDVDIDBNK@ ED J^KMKDV@JMHMC RARWDBE DA @E RB @DHFH@D C@K RHMBE @A@DED CDWH RDK R


(30)

konstruksi moralb So siolog dapat melakukan pendekatan pada keteraturan moral dalam kehidupan sosial dengan mempertimbangkan nilai dan norma sosial yang ditetapkan

m

asyarakat yang mengatur terjadinya realitas sosial di dalam masyarakatb Pada akhirnya

cdefghi hh fhjklmkfnk dk f o pfq hrsk dkfrt ei pis ptukgh fmkh fsptk di hi ei hk jgkjko okimktk dk s mk fn s ptrej k ipq ktk spt k svt ipwk nkh gkikt rpfn powkf nk f rejk rpth jk dv ok fvihkb

xk jkodpnhk s k fwpjk u kth fhc k dk fo por pjk ukt hr p fnpt shk fcu pfhi gk f yvfni h fh jk h gk f fetok iei hkj i pt sk d psptdk hsk f fh jk h gk f feto k ieihk j gk jko hfs ptk di h i ei hkj mk fn o pfqk dvr q ht hc imk tk sc wpfsvd gk f k fk jhi hi spet h opfnpfk h h fsptk di h iei hk jb Spwknk h wknh k f gkth dpdkmk k f wvgkmk cfeto k gk ffhjkh iei hk jlktvi gh uvfuvfnsh fnnhc ghwh fk gk f ghrpt sklk fdk f ipl hfnnk

dpwptk g kk ffmk

sh gk d ghtpo pl dk f gk f sptk fqko

ovi fklb zh jk fhjk h gk f feto k sptipwvs ivgkl gh rpt jk dvdk f gpfnkf wk hd ok dk dpl hgvrkf okimktk dk s k dkf

jpwhl

spt dpfgk j h gkf

sptk svt i pivk h

gpfnk f fh jk h gk f fetok mk fn

wptjk dv

gk jko okimktk dk s

h svb

{ |} ~| € | ~}

‚h jk hiei hk jjkl htipwk nk h wk nhkfgkthdpwvsvl kfo kfvihkipwk nk hok dl jvdi ei hk j mkfn ghq hrsk dk f gk f ghi p rk dk sh wptiko k vfsvdo pfqk rk h dpspfstkok f gk f dpf mkok fkf l hgvr wpti ko k et kf n jk h fb ‚h jk h i eihkj ipwknk h k jk s vdvt wk nh ok fvi hk vfsvd o pfn pfgk jh dkf wpt k nkodpokvk f o kfvihk mkfn ipjk jvwptvwkl gk jko wptwknkhi hsvki hb xhlktk rdk f o kfvihk kdkf o po rvf mkh nkowktk f spfsk fn krk mkfn wkh d gk f k rk mk fn wvtvdco k fkmkf nwejplgk fo kfkmk fngh jktkfnb‚hjk hieihk jmk fnl hgvrjk fnn pfnk dkf okorvo pfuk ghi hi s pofh jk hwvgkmkb

‚h jk h i eihk j gk rk s ghkt s hdk f ipwk nkh defi pr kwistkd o pfn pfk h i pnk j k i pivksv mkfn wk hdc ghq hskƒq h sk dkfc mk fn rpfs hfnc gkf mk fn wpt nvfk wk nh dpl h gvrk f o kfvi hk o pfvtvs vdvtk f okimk tkdk s gho k fk fh jk h h sv ghuvfuvfn s hfnnhb ‚hjkh i ei hk j optvrk dk f jk fgki kfwk nho kimk t kdksvfsvdo pfpfsvdk fkrk mkfnwpfk tgk frpfsh fncopohj hdhq ht hƒ q ht h s ptipfght h iptsk o p fget efn hfgh„h gv vfsvd wptwvk s ipivkh feto k mkfn wpt jk dvb

Ufsvdjpwhl o poklko hfh jk hƒfhjkhiei hk jco kdk r pt jvsklv q ht hƒq ht hfh jk h i e i h k j mkfnk gk gho kimk tkdk scmk h sv…

kb Tptq h rskg kt hrt ei pih fspt kdihk fskto k fvi hkipqk t k h fspfihygk f wvdkfr pthjkdvmk f n ghwk †kipuk djkl h tb


(31)

‰Š ‹asikan mitransformelalui proses belajar seperti melalui proses sosialisasi atau di ŒŽ  ‘’“  Ž”•’•Ž  –—‘•”•’• Ž˜ ’’™Š šŠ ›• Ž—œ— ‘— Ž’– —œ•Ž– — Ž’ ˜™’ ”–— Ž— –ž•ž•’—Ÿ‘•‰— –—Ÿ’˜Š “Š ›• Ž‰•“  ‰•“ œ“ – œ‘• ˜žœ‘ž’—   •Š ¡’”  ž ’”’ ˜ ž•žœ—’™•¢• ‘™’ ”‰•Ž‰• “  ‰•“ ‰”–’“ ‘’ž’—   ¢Š ‹œ–ž•ž œ•’ ” Ž—Ÿ‘•œŽ‰“ ’’“ £“—•‰” ’ ””–ž™ Ž‘– ¤˜ •‰” —– — ‰”’ œ•’ –’ ” “ Ž ‘•‰—“ ™’ •Ÿ ’ ”” ’ ˜  •’ ’ – ‘’  ‘— – ‰• Ž—‰Ÿ • Ž’ ” œ•Ž‘•ž‰’ ”’ ž™Ž ‘–Š ¡˜’™ ‘•‰• Ž“ ’ – ™’ ” ’ –• ˜•£ Œ –  “ ¥’“’• ¦ œ• Ž˜Ÿ’ ˜Ÿ’ ž•’“Ž’ ” œ• Ž”•• Ž ’ ’˜ “ ˜ž ž™Ž‘ –Š¡  ˜’™Žž ‰— –™’ ”“ŒŽ’ “‘˜’ ”’Ž•ž§ “’ ””œ Œ §Ž‘Ž•’  ž•’” ‘— – ž “• Žž‰— – –• Ž‘’Š T• – œ

“— ˜— Žž ‰— – ™’ ” “Œ Ž’  “’””œ •‰” ‰•’ –— ‘œ• ˜’”” Ž’’ ˜ž Ž˜“ ˜ žž ™Ž‘–Š¤˜ ˜™’ ” ’ ”–‰• Ž”ž“ ’ ‘ž œ˜• ‘ ™’ ” “  “ ž™ Ž‘ –¦ “ œ– “ ‘˜  ¢‘‘’ ž•’— Ž— – §•’ ’™  •’“ ŽŠ ›•‰•Žœ §•’’˜  ˜ ™’ ”“  “ ˜žž™ Ž ‘–“ œ–“‰•“‘’•‰” ‰•Ž ‘— –¨ Š ¡•’— Ž— –©Ž¢Š¤ –’•”Ž¦’ ˜ ˜“‰•“ ‘’ž•’ § “ªžšž™–—¨

‡Š ¤˜ ¡–• Ž˜ “ ˜ Ÿ ’˜ ™’ ” –• Ž‘ ’“—’ ” “ ˜ ž ž–• Ž — –— ‰•’“  ™’ ” ‰• Ž”—’ ‰”‘•Ÿ “—œ’ž’— Š¡ ˜’™‰Ÿ’‰’”—’’«œ Ž¦‰–— ‰ –— ’¬ ™’ ”‰• Ž”—’ —’ –— ‘ž•ž ‰— –Ž—žŸ¦”•“—’”‰•Ž– ’”‘–¦• ‘˜ Ÿ¦“ ˜˜Š

­Š ¤˜ Vital adalah sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan

aktivitas atau kegiatan dalam kehidupannya. Misalnya komputer sebagai alat teknologi canggih yang membantu kegiatan administrasi di perkantoran.

3. Nilai Spiritual/Rohani adalah sesuatu hal yang berguna untuk kebutuhan rohani masyarakat, yang dibagi menjadi 4. Pertama, Nilai Religius, merupakan nilai yang berisi filsafat-filsafat hidup yang dapat diyakini kebenarannya, misalnya nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci. Kedua, Nilai Estetika, merupakan nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau estetika) misalnya kesenian daerah atau penghayatan sebuah lagu. Ketiga, Nilai Moral, merupakan nilai mengenal baik buruknya suatu perbuatan misalnya kebiasaan merokok pada anak sekolah. Keempat, Nilai Kebenaran/Empiris, merupakan nilai yang bersumber dari proses berpikir menggunakan akal dan sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi (logika/rasio) misalnya ilmu pengetahuan bahwa bumi berbentuk bulat.


(32)

°± ²erdasarkan itensitasnya³´µ° ¶·µ¸¹º» ¶´µ´ ¼ ¶½

¾± ¿µÀ¶µÁºµÀ¶µ ¶º · ùĹºÅ¶º ¶Æ¶º ¶´ ¶À¶Ç ºµÀ¶µÁºµÀ¶µ ¶º · ùÀ¶Ç ¸¹ºÂ¶Ã¼ ´ ¶À¶¸ Èĵ ° ¶´µÉ¹ ɹ ÊĶº ·É¹Çµ º··¶ÉµÆ¶È´ ¶ºÈ¹ÄµÀ¶Æ¼ºÂ¶É¹À¶À¼É¹ ɼ¶µ´ ¹º ·¶ººµÀ¶µÁºµÀ¶µ ¶º · ´µ » ¼º» ¼º· õº ··µ ÊÀ¹Ç ¸¶É¶Ķƶñ 赃 ¶ÀºÂ¶ ºµÀ¶µ ·ÊÃʺ· ÄÊÂʺ · ´µ ´ ¶À¶¸ ¸¶É¶ĶƶÃȹ´¹ ɶ ¶º±

®± ¿µÀ¶µÁºµÀ¶µ ´ ʸµº ¶º ¶´ ¶À¶Ç ºµÀ¶µÁºµÀ¶µ ¶º · ´µ¼Ã¶¸¶Æ¶º ´ ¶ÄµÈ ¶´¶ ºµÀ¶µÁºµÀ¶µ À¶µ ººÂ¶±Ì´ ¶È ¼ºÅµÄµÁ ŵĵºµÀ¶µ ´ ʸµ º ¶º¶´ ¶À¶Ç° ¶ºÂ¶ÆºÂ¶ÊĶº · ¶º ·¸¹º ·¶º ¼Ã ºµÀ¶µÃ¹Äɹ° ¼Ã³À¶¸ ¶ºÂ¶ºµÀ¶µµÃ¼´µÄ¶É ¶Æ¶ºÊÀ¹ÇȶĶ¶º ··ÊöºÂ¶³ õº··µ ºÂ¶¼É ¶Ç¶ ¼ºÃ¼Æ¸¹ ¸È¹ÄöǶºÆ¶ºº µÀ¶µµÃ¼³Ãµ º··µ ºÂ¶Æ¹´ ¼´ ¼Æ¶ºÊĶº·Â¶º ·¸¹¸° ¶Í¶Æ¶º ºµÀ¶µ ùÄɹ° ¼Ã± ˵ɶÀºÂ¶ ɹ·¶À¶ ÉµÆ¶È ´ ¶º ȹĵÀ¶Æ¼ ¸ ¶º ¼Éµ¶ ɹÀ¶À¼ ´µ ´ ¶É¶Äƶº È ¶´ ¶ºµÀ¶µ¶·¶¸ ¶Â¶º ·´µ¶º ¼ÃºÂ¶±

ű ˹º ¼Ä¼Ã α ÏÀ¼ÆÇʺ³ ºµÀ¶µ ° ¼´ ¶Â¶ È ¶´¶ ¸¶É¶Ķƶà ¸ ¹º´ ¶É ¶Äƶº ȶ´ ¶ Àµ ¸ ¶ ¸¶É ¶À¶ÇÈ ÊÆÊƶµÃ¼½

¾± ¿µÀ¶µ ǶƵƶà ǵ´ ¼È ¸¶º ¼Éµ ¶³ ¸ ¶É¶Ķƶà ¶º · ¸¹º·¶º ··¶È ǵ ´ ¼È µÃ¼ ° ¶µÆ³ ° ¼Ä¼Æ ¶Ã¶¼ ǵ ´ ¼È ° ¼Ä¼Æ ùöȵ °¹Ä¼É ¶Ç¶ ¼ºÃ¼Æ ¸¹º·¼°¶Ç ¸¹º»¶´µ ǵ ´ ¼È ¶º · ° ¶µÆ

®± ¿µÀ¶µ ǶƵƶà ƶĶ ¸¶º ¼Éµ ¶³ ¸ ¶É¶Ķƶà ¶º · ¸¹º·¶º ·· ¶È Æ¶Ä Â¶ ¸ ¶º ¼Éµ ¶ ¼ºÃ¼Æ ¸¹¸ ¼º·ÆµºÆ¶º ǵ´ ¼È³ ¸¹ ¸°¹ÄµÆ¶º ƹ´ ¼´ ¼Æ¶º ¶º · ùÄÇÊĸ¶Ã ¶Ã¶¼ ɹ° ¶·¶µ·¹Ä¶Æǵ ´ ¼È¼ºÃ¼Æ¸¹º·Ç¶ÉµÀ ƶºÆ¶Ä ¶À¶·µ±

б ¿µÀ¶µ ǶƵƶà ƹǵ ´ ¼È ¶º ¸¶º ¼Éµ ¶ ´ ¶À¶¸ ļ¶º· ´ ¶º Í ¶Æü³ ¸¶É¶Ķƶà ¶º · ¸¹ ¸ ¶º´ ¶º · ȹºÃµ º· °¹ÄÊĵ¹ºÃ¶Éµ ¸¶É ¶ À¶¸È ¶¼³ ¸ ¶É ¶ ɹƶĶº · ¶Ã¶¼ ¸ ¶É ¶ ¸¹º´ ¶Ã¶º ·±

ѱ ¿µÀ¶µ ǶƵƶà Ǽ° ¼º·¶º ¸ ¶º ¼Éµ¶ ´¹º·¶º ¶À¶ ¸ ɹƵöij ¸ ¶É¶Ķƶà ¶º · ¸¹ ¸ ¶º´ ¶º · ¶À¶¸ ɹ°¶·¶µ É ¼¶Ã¼ ǶÀ ¶º · ´ ¶É¶ó ɼ¶Ã¼ ¶º · °µÉ¶ ´µÀ¶Í ¶º ¸¶º ¼Éµ ¶¶Ã¶¼°¹Ä¼É¶Ç¶¸ ¹ºÅ¶ÄµÆ¹ ɹÀ¶Ä¶É ¶º´ ¹º ·¶º¶À¶¸±

Ò± ¿µÀ¶µ ǶƵƶà ¸ ¶º ¼Éµ¶´¹º·¶ºÉ ¹ É ¶¸¶ºÂ¶³¸ ¶É¶Ķƶà ¶º · À¹°µÇ¸¹º´ ¶Ç¼À¼Æ¶º Ǽ° ¼º·¶º Ó¹ÄõƶÀ ¶ºÃ¶Ä¶ ¸¶º ¼Éµ ¶ ´¹º· ¶º É¹É ¶ ¸¶ºÂ¶³ Ǽ° ¼º· ¶º ÇÊÄµÉ ÊºÃ¶À ¶ºÃ¶Ä¶ ¸¶º ¼Éµ ¶ ´¹ º · ¶º ɹ É ¶¸¶ºÂ¶³ ¶Ã¶¼ ° ¹Ä·¶ºÃ¼º· ´¹º ·¶º ÊĶº· À¶µº ¶´ ¶À¶Ç õ º´ ¶Æ¶ºÃµ´ ¶Æ°¹º ¶Ä±


(33)

Öari penjelasan panjang lebar tentang nilai sosial tersebut× ØÙÚÙ ÛÜÝÙ Ü Þß Þ ÜÙÝ

ÞÙ ÛàÙá âãÛáÜÛà äÙàÜ ØÙÛåÞ ÜÙ ÚÙæãÛÙ ÞÙ ÛàÙá ØãØäãæÜÚÙ Û â ãÛàÙæåç äÙàÜ Þ ÜÚÙâ èÙ Û âãæÜÝÙÚå ØÙ ÛåÞ ÜÙé êèÙâåÛâãæÙ ÛÛÜÝÙ ÜÞß Þ ÜÙÝèÙÝ Ù Ø ØÙ Þ ëÙæÙÚ Ùá èÙâÙá èÜìãÝÙ ÞÚÙ Û Þã äÙàÙ Ü äãæÜÚå áí

Ùé Sã äÙàÙ Ü âã áåÛìåÚ ÙæÙç åÛáåÚ äãæÞÜÚÙâ èÙ Û ä ãæ áÜ ÛèÙÚ äÙàÜ îÙæàÙ Ø Ù Þ ëÙæÙÚÙáé ïÜ ÞÙÝÛëÙ àßáß Ûàæßëß Ûà ÙáÙå ÚãæìÙ äÙÚáÜ ØãØäã æÞ ÜçÚÙ Û ÞãÝ ßÚÙ Û ÙáÙå ØãØâãæäÙ ÜÚ Ü ìÙÝ ÙÛé

äé Sã äÙàÙ Ü ÙðåÙ Û èÙ Û ÞåØäãæ ØßáÜñÙ Þ Ü åÛáåÚ äãæ äåÙá ÞãÞåÙáåé ïÜ ÞÙÝÛëÙ â ãÛÙÛÙ ØÙÛ ÛÜÝ Ù ÜòÛÜÝ Ù ÜÚãÙàÙ ØÙ Ù ÛØãÝ ÙÝåÜâãÛàÙì ÜÙ Ûé

ðé êÝ Ùá ÞßÝ ÜèÙæÜáÙ Þ ÙáÙå ØãÛèßæß Ûà ØÙ ÞëÙæÙÚÙá åÛáåÚ ÞÙÝ Ü Ûà äãÚã æì Ù Þ ÙØÙ åÛáåÚ ØãÛðÙâÙÜ ÞãÞåÙáå ëÙ Ûà áÜèÙÚ èÙâÙá èÜðÙâÙÜ ÞãÛèÜæÜé ïÜÞÙÝ ÛëÙ ÛÜÝ Ù ÜòÛ ÜÝÙ Ü ëÙ Ûà èÜáÙ ÛÙØÚÙ ÛèÜÞã äåÙçÛãàÙæÙåÛáåÚØãÝÜÛèåÛàÜÛã àÙæÙèÙæÜÙ ÛðÙ ØÙ ÛÛã àÙæÙÝÙ ÜÛé èé ïãÛàÙæÙçÚÙÛ ØÙ ÞëÙæÙÚ Ùá åÛáåÚ äãæâÜÚ Üæ èÙ Û äãæáÜ ÛàÚÙç Ý ÙÚå ÞãÞåÙ Ü èãÛàÙ Û ÛÜÝ Ù Üò

ÛÜÝ Ù Ü ëÙÛà ÙèÙ èÙÝ Ù Ø ØÙ Þ ëÙæÙÚ Ùáé ïÜÞÙÝ Û ëÙ âãÛÙ ÛÙ ØÙ Û ÛÜÝ Ù ÜòÛÜÝÙ Ü èÙÝ ÙØ ÚãÝåÙæàÙ ÚãîÙì ÜäÙ ÛåÛáåÚØãÛàçßæØÙáÜßæÙ ÛàáåÙé

ãé ó ãÛàÙîÙ Þ×âãØäÙáÙ Þ×âãÛèßæß Ûà×èÙ ÛâãÛãÚÙ ÛÜÛèÜñÜèååÛáåÚÞãÝ ÙÝåäãæ äåÙáäÙ ÜÚé

ôõö ÷ôøùúûùö ÷ü ý ÷ú

ôþÿ þ versus Kebudayaan Nyata

Ù Û ëÙÚ èÜÙÛáÙæÙ ÛßæØÙ ëÙÛà ØãÛàÜáÙæÜ ÛÜÝ Ù Ü äå èÙ ëÙ çÙÛëÙ èÜÜÚå áÜ Þã ðÙæÙ ÞãäÙàÜÙÛé SãÝ ÙÝå áãæ èÙâÙá âãæäã èÙÙ Û ÙÛáÙæÙ ÙâÙ ëÙÛà Ö ê äÙàÜ ÞåÙáå ÚãÝß ØâßÚ èãÛàÙ Û ÙâÙ ëÙ Ûà êTê èÜÝÙÚåÚ Ù Û âÙæÙ Ù ÛààßáÙ Û ëÙ é ã äå èÙ ëÙ Ù Û èãÙÝØãæåìåÚÛÜÝÙ Ü ×ÛßæØÙèÙ ÛáåìåÙ ÛëÙ ÛàßÝãçÞåÙáåÚãÝ ß ØâßÚèÜÙ ÛààÙâÜèãÙÝ× ëÙ Ûà âÙ ÛáÙ Þ èÜìÙèÜÚÙ Û Ù ÞâÜæÙ Þ Üé SãèÙ Ûà ã äå èÙëÙ Ù Û ëÙáÙ Øã æåìåÚ âÙèÙ ÛÜÝÙ Ü× ÛßæØÙèÙ ÛáåìåÙÛÞã äãÛÙæÛëÙëÙ ÛàèÜ ÜÚå áÜßæÙ Ûàé

SåØäãæ íãÛÞÝÜÛ×Ôí

Sã äÙàÙÜ ðß Ûáßç× Þã áÜÙâ ÙÛÙÚ èÜ Ûèß ÛãÞ ÜÙ îÙì Üä ØãÛàÜÚå áÜ âãÛèÜèÜÚÙ Û èÙ ÞÙæ áÙçåÛ èãÙÝ ÛÙØåÛ ÚãÛëÙáÙÙ ÛÛ ëÙ ÙèÙ ßæÙ Ûà ëÙÛà áÜèÙÚ ØãØãÛåçÜ ÜèãÙÝ äå èÙ ëÙÛëÙ × ØÜ ÞÙÝ Úã áã æäÙáÙ ÞÙ Û ãÚß Ûß ØÜ × ØÙ ÚÙ áÜèÙÚ ÞãØåÙ ÙÛÙÚ èÙâÙá ØãÛàãÛ ëÙ ØâãÛèÜèÜÚÙ Ûé


(34)

Norma Sosial Se

! "! " # "$% & '( ' )(!% $ % ( '$ % "& # ' )(!* +% ,% " % $( % "! " )(! % % ( "! "( ' ' ! " -! " % )( ! ) "%$ % '# '" )* .'$ (' !" ! " % $ '"!" ) #'% % " % ,% " ' #! ''( % ''% ( ! ($ ( " ''( * / && " ) ' ( "( & ' !'$% & ( ( % ( !" $ "( " % ) ( !**

0 % # "! '$ " - )% %&!% &!"$ % % ( ( '$ ' " 1 )( !* 2&# % % )(! !'$ '3 (

)# ' - (% % )(!(!' &! "!" !! $ "# " ) $ ! & %) &' !'$ %& $ (-$( '!& % ,% "

%

) (!* 0

% $ !"-! " % ' ( -( '# &'% "! "( ' "( $ "# " % ) ( ! ) #' & '!$ 3" '' %& ! # '! ($ ( " ) &! " ' &! ( ('!'!# ( '! '!" % ( '% %

#' )(!*

2 %& " ! (! % # '%( '3% 4)! "5

* 6 7U '8

9 '!'( )!' " ' '"( ' $ (&!'!'!") % '# "! 7"'8* 6 7"'8 %$ "! " #'! "( & '# "! !'!'!" ) % ( "( % ,% " % "!" )( ! !'!& ! %( ' ! ' " ' '"* S ( ) % # '( $) # ' "& ' * 0 ' & " ) ( '( "! ) ' $ % #% * : ) #' '% 1 %' ( ' % ( ' #'&( ' ) '( ( ' '( $ %*

#* ;'# 7<=>kways8

;'# %$ '# " $ #'!"( & '# "! ) % ( "( # '"-" %' ) * ? 3" ' "3"(( #$ 1 !' '# "! ' )"( & '# "! !"* S( !'$%& & ' # '"& !'" % % & '"3(*Folkways( '#) (% "! % % # ! -#! (' &( ! '! '! "* 2 ( ! '$%& &' folkways $) ( % ! % ( ' &( !'!'!" 3* .'$ ( ' !" ( @ ) ' & ' !$( @ ( 1) '( ! '#"(! !%( '@'(! @ &# % !"3"(( ( '&% )


(35)

tidak menjadi CDE FD GHI JK L DEM NHO PQ GPN GHIL JN JIF folkwayR S HERHT JSU VMR DO I WD R HPE DIFEHQ DXDN PS DWDIFQHQMO MN MT DIWDNS DSPL DS DIFN HR HT JDKLHR DQDN DL HIFDI R HIL MEM I WD DN DI Q HIL D GDSN DI FJIXM IFDI C DE F D L HR DU VHR N MGJI T HFM SJY E HQ DXD SHER HT JS SML DN DN DI SHEGH IFDE JK N DE HI D RHZDED R PRMDO EHQ DXD SHER HT JS KML JG L M N PS D WD IF QHI HE MQ D N HTHE DLDDI SDSP RHT DF DM IMO DM DESMR S MN QHR N M RHZDE D [MR MN T HE DL D L M L HR DU

ZU TDSDN HO DN J DI\Mores]

VPE HR DLDODK R HN JQ GJODI GHET J DS DI WD IF QH IZHEQ MIN DI R M[ DS^R M [DS K ML JG L DE M R HN HOPQGPN Q DIJRM D WD IF L MODN JN DI RHZDED R DLDE FJI D QHODNR DI DN DI G HIF DCDRDI PO HK N HOPQGPN S HEKDLD G DIFFPSD^DIFFPSDIWDU _HR DQ DDI QPE HR L DI [PO NC DWR SHEO HSDN GDLD N HIWDS D DI T DKCD N HL J D^L JDIWD S ML DN XHODR DRDO^JR JO IWDY SHEXDL M S ML DN SHE HIZDIDU `DRDE HNR MR S H IR M I WD GJI S ML DN GHEID K L MT DIS DKY L DI N HODIFRJIFDIIWD N DEHID L ML JN JIF SEDL MRM U a DO DJGJI DL D N HR DQDD IY IDQ JI Q PEHR R HO DOJ L MGDIL DIF R HT DFDM T DFMDI L DE M KDN MN DS N HT HIDEDIU bHO DIFFDEDI S HEKDLDG folkways DN DI L MDIFF DGDI HK SHSDGMGHODIFF DE DI S HEK DL DG moresDN DIL MN JZMO N DIDS DJL MNJS JNPOHK R HT DFMDI THR DE QDRWDEDN DSU VMRDO I WD Q HQGHNHEXDN DI DIDN L MT DC DK J QJEY R JN D QHODN JN DI G HE DQGDRDIcGHQDODN DIY RJN D THE SMI L DN N HNHE DRDIYLO O U dL DGJI [JIFR M QPE HRDL DO DKRHT DFDMTHE MN JSe

f U VHQT HEMN DIT DSDR DIGDLDGHEMO DN JM IL Mg ML JL DOD QQ DRWDEDN DSS HES HISJ

AU VHIL PE PIF RHR HPEDIF DF DE RDIFFJG QHIWHRJDMN DI S MIL DN DI^SM IL DN DII WD L HIF DIS DSDNHO DN JDN IWDIFT HEODN JL ML DO DQN HOP QGPN I WDU

BU VHQT HISJN R POML DE MS DR DIS DED DIFFPS D^DIFFPS D QDRWDE DNDS L DI R HNDOMFJR QHQT HE MN DIGHEO M IL JIF D ISHEKDL DGNHJSJKDIL DIN HEXDRDQDDISDEDDIFFPS DWDIF T HEFDJOL ML DO DQQ DRWDEDN DSU

L U h JN JQ\Law]

bDL D N HT DIWDNDI QDRWDE DN DSY L MRDQ GMI F folkways L DI moresY L MGHEO JN DI GJO D DL DIWD RJDS J FJFJR N DML DK ODM I WDI F ODi M Q L MRHT JS KJN JQY WDIF T HE [J IFR M JIS JN QHIHFDNN DINHDL D DIS HESMTR PRMDOUjHET HLDL HIFD IfolkwaysL DImoresGDL DKJN JQ L ML DGDSM DL DIWD PE FDIMRDR M GPOMSMN WDIF R HZDED [PE QDO L DI GE PR HL JEDO T HES JFDR QHQ DNRDN DI L M SDDSM IWD N DML DK RPRMDO WDIF T HEO DN JU kEFD IMR DR M M IM L MN HIDO L HIF DI O HQT DF D KJN JQ \GHE DL MODI] RHG HE SM N HGPOMRMDIY N HXDNRDDIYLOOU bDL D


(36)

perkem bangannya

nopqo rs tp tuv rrvprtqtwq xyvp z {zxv || tsyvuv} twv~ x|vpvp uv~ v }opy twrtsyvp uztz ovx~tpuvprtyoq o€vps vzv wv rvq

t ‚~vqxz q xv~vq(customs)

Tvqv r t|v rovp vp u r trv | ~vp rovq xpq tuwvzxpv ~ tp uvp }{|v } twx|vro s vzvwvr vq ~v }vq stp uxrvq s tp ƒv~ x v~vq xz q xv~vq (customs„‚~vq xz q xv~vqv~v |v€ ros}o |vp q vqv rt|v rovp vp u }v |xpu qxpuux rt~o~o rvppv rv wtpv y twzx…vq rtrv | ~vp qt wxpq tu wvz x zvpuvq rovq q tw€v~v } svzvwv rvq vp u s ts x |x rxpv †t|vp uuvwvp q tw€v ~v} v~vq xz q xv~vq xp x v rvp stp twx sv z vp rz x vpu rt wvz ~vwx vp uu{qv |v xppvTtq v}x rv~vpu‡ rv~vp u }t|vp uuv wvp qtw€v~v }p {wsvv~vqq x~v rsts }opv x v rxyvq v }v‡v}vsxz v|pv o }vˆv wv v~vq }t wrv‰xpv p z o ro Šv‰v zt}t wq x z x wvs vp qx~v r y vpv r s vzvwv rvq z trv wvpu vp u s t|v ro rvppv rv wtp v y xvv vp u sv€v | ~vp qt|v€ y twˆvs}o wpv ~ tpuvprtyo~ vvvp|v xp

‹ty x€ |vp ƒoq n p {wsv z {zxv| vp u v~v ~ x svzvwv rvq q twyvux stp ƒv~ x m s vˆvs vp u rtz ts ovpv s t wo }v rvp }t~ {s vp v p u ~v }vq ~ xƒos }v x zt€vwx‡€v wx ~v | v s rt€x~o }vp svzv wv rvq

v Œ{ws v‚ uvs v

two }v rvp p {wsv v p u y tw…op uzx zty v uvx } tqop ƒo r ~vp }tuvp uvp €x~ o } yv ux s vpoz xv vp u ytwvz v | ~vwx To€vpn y twxzx } twx pqv€ ~vp | v wvp uvp † t| vpuuv wvp qtw€v~v } p {ws vv uvsv vrvp s tp~v }vq rvp zvp rzx~ {z v ~vp yv|vzvp ptwvr v~ x ~op xv v r€x wvqpvpqxpv

y Œ{ws vŽo ros

two }v rvp wvp urv xvp vqo wvp vp u ~ xqop ƒo rrvp rt}v~v vp uu{qv s vzvwvrvq v p u y twxzx rtqtpq ovpn }twxpqv€n rt‰v ƒxyvpn ~vp |vwvp uvp vuv w z o vq o s vzv wv rv q q twˆx}q v z ovqortqtwqxyvp~vprtv~x|vpvp uy xvz vpv~ xyovq{| t€|ts yvuvr€oz oz‚qo wvpxpx y twz x…vq qtwq o |xz zt€xpuuv zvp rzx vp u ~ xy t wxrvp | ty x€ ƒt|vz y t wo }v ~tp~vn }tp ƒv wvn ~vpvqvo€o ros vpsvq x

ˆ  Œ{ws v tz oz x |v vp

two }v rvp} twvq o wvpz{zxv |vp uytwvz v |~v wx€vqxpo wvp xvp ustp u€vz x |rvpv r€|v r zt€xpuuv ztzt{wvp u ~v }vq stsy t~v rvp v }v vpu ~ xvp uuv } yv xr ~vp v }v v p u ~ xvpuuv} yo wo rŒ{ wsv xp x y xvz vpv opqo r s tp ƒ v |vp rvpp x |v x s{wv | ~v |v s wvp urv stpu€vwuv x€vwrvq~vps v wqvyvq{wvp u|v xp


(1)

Þßà ßáâß ã äß ãÞå æáç èéßêßàéæãéßãÞ èßë çåìæãÞß àßéß ãíß ãàæàìæâ àîíß èì æãæå ç éç îãéîï

àæãðßâç í ß éß äß ãÞ íç á îéîèïß ãñ òß ãÞïß è ë æå ßãê îéã äß ßíßåßè à æåß ïîïß ã ì æã äß êçß ã íß éß

íßåß à á æãé îï àß éâç ïó ðèßâé óÞâß ôç ïó éßá æå íß ã ëæá ßÞßçãäßñ õß âç á æãé îïöá æãé îï éæâë æá îé ó

íß ìßé í æãÞß ã à îíß è íß éß íçáßðß íß ã íçãé æâ ìâ æéßëçñ òß ã Þïß è é æâß ïèçâ ßíßåß è

ìæãÞßà ìçå ß ã ïæëçàìîå ß ã íßâç íß éß äßãÞ é æåß è íç ëß êç ïß ã íß ã à æå ß ïîïß ã ÷æâçôçïßëç íß éß

í æãÞßãðßâßà æãÞîàìîåïß ãíßéßáß âîêç ïßíß éßì æâåîíç ìæâíßå ß àñ

øùú

u

ûüý þúÿþ þúøùú ù ûü

t

ü þú

æéæå ßèàæãäîëîãâß ãðßãÞß ãì æãæåçéç ßãàß ïßäßãÞëæå ß ãê îéã äßíçå ß ïîïßãßíßåß è

àæãÞîàìîåïß ã íß éß ëæëîßç í æãÞßã àæéí æ ìæ ãæåçéç ßã äßã Þ éæå ßè íçáîß éñ òß ãÞïß è

ë æå ß ãêîé ã äß ßíßå ßè à æãÞåß è íßéß èßë çå ìæãæå ç éçß ã äß ãÞ ë æåß ãêîé ã äß íç ë îë îã íßå ß à

ë æá îß è å ß ìâß ã ìæã æå ç éçßãñ ßíß ß ïèç â åß ìâ ßã ìæãæå ç éçß ã íç á æâçïßã ïæëçàìîå ß ã íß ã

âæïà æãíßë ç áß Þç ìç èßï öìç èß ï éæâ ïßç éñ æãîå çë ß ã å ß ìâß ã ìæã æå ç éçß ã íßìß é ê îÞß

íç àß ãôßß éïß ã îãéîï ï æìæâåîß ã ìîáå ç ïßë ç çåàç ß èñ ßå ç ãç ëæá ß Þßç îìßäß îãéîï

àæãÞ æàáß ãÞïß ã çåàî ìæãÞ æéßèîß ã íß âç èßë çå ìæãæåçéçß ã äßãÞ éæåß è ïç éß åß ïîïß ãñ

íß ìîãêæãç ëöê æãçëåß ìâ ß ãìæãæå ç éçß ãßíßå ß è

Üñ òß ìâß ãåæãÞïß ì

ñ ß éß éßãìæãæåçéç ß ãìæãí æïîãéîïìîáå ç ïßë çë ç ãÞïß éíßå ßàêîâ ãßåß ïßí æàçïë æïçéßâÜö

èßåß àß ã

ñ ãÞâ ß ôçß éß îâ ïç ã Þìß ìæâ

ñ ß ïßå ßè ßéß î ß âéç ïæåçåàç ß è îãéîï íç ìîáåç ïßë ç ïß ã íßåß àêîâ ãßå ßïßí æàçïë æïç éßâ Ü

èßåß àß ãñ

ñ ß ïßå ßè ßéß î ßâéç ïæå î ãéîï íçêßíçïßã

ss

ñ ßïßå ß è ç ãç áæâë ç ôß é ëë çßå àæâç ãÞß ãïß ã éîÞßë ìßâß ßâ éßß ãñ îê îß ã íß âç å ß ìâß ã êæãç ë çãç ßíßå ßè à æãßâç ï

ìæâèß éç ß ãâß ãÞäß ãÞáæâ àç ãß éîãé îïàæàáßðßå æáçèåß ãêîéåß ìâß ãå æãÞïßìã äß

Ýñ îïîóíß ìß éá æâîìßá îïîß êßâß éß îá îïîç å àçß èåßçãã äßñ

õßåß à å ß ìâß ã å æãÞïß ìó ë æà îß îãëîâ èßâîë íç àßë îïïß ã àæåçìîéç ßáë éâß ïó ïßéß

ìæãÞßãéßâó íß ôéßâ çë ç ó í ßôéßâ éßáæåÞâß ôç ïó â îàîë ßã àßëßå ß èó éç ãêß îß ã ìîëéß ïßó à æéí æ

ìæãæå çéç ßãó é æà îß ã íß éßó ß ãßåç ëç ë íß éß ó ïæëçàìîåß ãó âæïàæãí ßë ç ó íß ôéß â ìîë éß ïß íßã


(2)

% &'( )*+ &,)- '- .)*-*/ '- /0+*( (,/(*/ 0 ( .1 .*/ 2 ,/ ,3- (- */ 4 (,5)- 4 6 ,(57 , 7*/ ( ,6.*/ 7*(*8

% &'( )*+ 6,6.7*9+ */ 2,6&*:* ./( .+ 6 ,/ 0,(*9.- 0* )- ' &,'* ) 2 ,)' 5*3*/ 4 6 ,(57 ,4 7*/

( ,6 .*/7*( *;*/ 0*7*7 *3* 63 *2 5)*/2 ,/,3- (- */8

<

u

=

u

#>?# #@ #A

B* '*3*9 ;*/ 07- ( ,3 -( - 9* ) .' 7- 3*2 5)+*/' ,:* )* 1,3*' 4* '2 ,+2 , )6* '*3 *9*/ ' 5 '-*37*/ *(* .

* '2 ,+2 ,)6 * '*3 *9*/*+*7,6- '8

CD>E#F#>G

u

! #$ #

H,(- *22 ,/ ,3-( -*/ ',9* ).'/;*7- ( ,62*( + */7*3 *6+ 5/( ,+ '&57;5I+/ 5J3,7 0 ,8H,3*-/-(.4

2 ,/ ,3 -( - 2 ,)3. 6,/-/ 1* . ' ,:* )* + )- (-' 7*(* ;*/ 0 '.7*9 7-(,6 .+*/ ' ,& ,3 .6/ ;* 4 */*3-'-'

;* / 0

' .7*9

7- 3*+ .+*/ 4

I*+(5)

;* / 0 &,3.6

7-2, )9*(- +*/ 53,9

2 ,/ ,3- (- */ ' ,&,3.6/;* 4

+ ,+ .*( */ 7 */ + ,3 ,6*9* / 350- +* ;* / 0 *7 * 7*3* 6 2 ,/ ,3-( -*/ 7*/ 2,)' ,(.1.*/ *(* .

+ ,(- 7*+ ' ,( .1 .*/2 ,/ ,3 -( -* /' ,&,3.6/ ;* 8

CK=

u

#>L#>M>K"N"K

t

t

# D

H* 1- */ ( ,6 .*/ 7*(* 7*/ -/(,)2 ),(* '- 9*).'(,)-/(,0 )* '-+*/ 7*3 * 6 + ,',3 .).9*/ 2 ,6-+-)*/

;* / 03 50-'8O*3-/-2,/( -/0&* 0-2 ,/ 0 ,6&*/ 0*/- 3 6 .8P ,/05)0*/- '* '- */7 * 2*( 7-3 *+ .+*/

7 ,/0*/ 6 ,/,62*(+*/ (,6 .*/ 7*( * 7-- + .(- - /( ,)2 ),( *'- ',:* )* &, )0*/(- */ *( *.

6,/ ,62*( +*/ ' ,3 .).9 (,6.*/ 7*(* ',:* )* ( ,)',/7-)-8 O*3 - /- +*),/* 2 ,6 &*:* 9* ).'

7*2*( 6 ,/ 0*/ *3 - '- ' *( *. 6 ,/0- /( , )2 ),(* '- ' ,/ 7- )- ( ,6 .*/Q(,6.*/ 7*(* ;*/ 0 ' * 6*

7 ,/0*/*/ *3 - '- '/ ;*' ,/7-)-8

RKD=N

u

@#>

S*9*2 - /- 6,).2*+ */ ( *9*2 6,)*/ 0+ .6 9* '- 3 2 ,/ ,3-( -*/ 7 ,/0*/ 6 ,/* 62 -3 +*/ (,6.*/Q

( ,6 .*/ 2 ,/( -/0 7*3 * 6 2 ,/ ,3- (- */ ;*/ 0 6,/ 1 *7- I5+ .' 2 ,/ ,3- (- */8 T,'-62 .3 */ &,)-

'-2 ,)/;*(* */ *2* ;* / 0 '.7*9 7-(,6.+*/ ( ,/(*/ 0 5&1,+ ;*/ 0 7-(,3- (- 7*3 *6 + 5/(,+ '

+ ,)*/ 0+*(,5)-8

CK$ >D$GK>

u

@D#>U#NV" #>GK>K@DD#>

t

H,&*0*- .2*;* ./( .+ 6,/ .3-' 3*2 5)*/ 2 ,/,3 -( -*/ 7 ,/ 0*/ &*- + 6*+ * 9* ).'

7-2 ,)9*( -+*/(,+/-+2 ,/ .3 -'*/3 *2 5)*/2 ,/,3- (- */;*/06,3 -2 .( - W

8 X*;*P ,/ .3 - '*/Y Z*9* '*[

Z*9*' * ',&* 0*- '* )*/ * + 56 ./-+* '- ;*/ 0 2*3-/0 .(* 6*4 9* ).' 7-2 ,)0./*+*/

',:* )* ,I,+( -I8 H,&* 0*- ' ;*)*( * 0*) &*9* ' * 6*62 . 6 ,/0+ 56 ./-+* '-+* / '.*( . 9* '- 3


(3)

_`abc deac fg` hiej` c k `l h em` hce_ fl nn` o e oblnpf l p`lmaqce c melr`om` f` l me c`ljed f_

deac fg` h a e maqk bph fgk`lfomea c ql`jstel n`l p`h`j` flud`_` c`r` l nk f mea n bl` p`l _`a bc

iej `c k fo`l` me c`l oelnel` f qdre p r`l n f lnfl k fpqo bl fp` c fp`l oeln`lk bl n

flg qao` cfr` l nk f c` om` fp`lcekeo fpf`la bm`ce_ f lnn`c fmele a fo`deh bjvd e hbjoel neah f

` p`lf c fme c`lr`l nk fc`om` f p`lpe m`k `lr`s

ws xqh` c fyj of`_

z eal r` h``l fjof`_ r`l n k fmeanbl ` p`lk`j` o hbj f c`l ce hfk` plr`_` a bc oel {` pbm

^ _`j r` f hbu meah ` o`u _` a bc k`m` h k ffkel h fg f p`c fp `l qa`l n r` l n oe od b`h mealr` h` `l

hea ced bhs |ek b`u _ `abc k` m` h k ffkelhfg fp` c fp`l oek f` pqobl f p`c f fjo f`_ k fo`l`

mealr` h` `l fhb k fc` om` fp`l ` m` p`_ f hb o` p`j`_u d bpbu ceo fl`au o` bmbl jqp`p`ar`s

|e hfn`u _` abc k ` m` h k f fkel h fg fp` c fp`l j eod` n` r`ln o elead f hp`l mbdjfp` c f fj o f`_

hea ced bhdece a h`he o m`hd eak qo fc fj fk`l}`ph bmel ead fh`lf hbk fj` pbp`ls

~k`

w

o`{` ohe pl f pl qh`c ffjof`_r` fh b r`l nk f{ `l hbo p`l` h` bk fhbjfcj`lncbl n

k f d`k`l _`j` o`l ce hej ` _ pbh fm`l k fced bh o qkej ~z ~u k`l k f hbjfc m`k` p` pf _`j` o`l

€‚ ƒ‚ „ …{` h`h`lp` pf†s‡ ` h` h`lp` pfdea gblnc fbl hbpoe odea fp`l{` h `h`lh `od`_`lk`l

ced` n` fc bodeaflg qa o` cfd`nfme alr`h` `lfjof`_r` l nk fm` p` fk`j `ohbjfc`ll r`s

^s z el bjfc`lt`g h`azbc h`p`

ˆe ob` pbh fm`l r` l n k fh bj f c k`j` o j` mqa`l mel e j f hf`l _`abc k fhbjfc p`l c bodea

mbc h`p`lr` d`f p pbh fm`l j`lnc bl n o` bml pbh fm`l hfk`p j `lnc blns z elbjfc`l c bodea

aege ael cfhea hbjfck`j` ok`g h`ambc h` p`r` l nk fc bcbldeak` c` a p`l`di`k_ ba bg`}`jl` o`

g` ofj fl r` d` nf mel bjfc fl heal` cf ql`ju ce k`lnp`l l` o` mel bj f c ylk qle c f` hfk` p meaj b

k fd`j f p l` o`l r`u p` ael ` cea fl np`j f l` o` dej ` p`ln d bp`l l` o ` g` ofjfs ˆe hej `_

mel bjfc`l l` o` k f fpbh f h `_ bl mele ad fh`l d bpb he a ced bhu cej`li bhlr` k fh bj f ibk bj d bpbs

ˆek`lnp`ll` o`melead fhk`lpqh`melead fhk fhbjfc p`lcec bk`_lr`s

Berikut contoh penulisan daftar pustaka:

xba{_ qjfc‰`kifkswŠŠ\s‹ŒŽ Œ

t

‘’“” • –` p`a h`u|qo m` c

zfqhaˆe h qomp`swŠŠ—s˜‘ Œ“™ƒ‹„Žš›ƒ˜‘  Œ

,

–` p`a h`uz aek`l ` —s œ`r`z el ne hf p`l

e pl fp mel bjfc`l j` mqa`l melejfh f`l hfk` p k` m`h k fj e m`c p`l k`af c h`lk`a n`r`

melneh fp`lk fpqombheasž`jv_`jr`l nmeaj bk fmea _` hf p`l`k`j `_Ÿ

`s |ea h` cud f` c `lr`pea h` cr`lnk fnbl ` p`l`k`j `_pea h`cbpba`l  b`a hq~— †k eln` l


(4)

¥¦ §¨©ª« ¬ ­® ¨©¨¯° ±²« ³´µ ° ¨¬¶ ¨©¥ ¨¯· ¶ ¨¸ ¨¹ º ¨¸« ¬«µ±©«¬ª¯¨¸«¥ ±©·¥¨º»¨«° ·¼½¼ ½¼ ½¼¦

¾¨¹· ¬¨¶ ¨»¨ ¬ª¹ ±¬· ¸« µ¯¨¬¤½¼ ½¤½¼¦¿±¬ ª¨¬®¨©¨ ¯²±¬· ¸« µ¨¬¨¶ ¨¸¨º¢´Àµ ² ¨µ« ¦

Á¦ ±¬· ¸« µ ¨¬°¨¥ ±¸¶ ¨¬ª¨¹¥ ¨©º ¨©·µ¨¶ ¨¬¨¹¨´¬Ã¹Ã©¶ ¨¬µ ·¹ ¥ ±©¦

Ä ÅÆÇÈ ÉÊËÉÌÇÍÎÅÈ ÅÍ Ç

t

ÇÉ È

Ϩ¬ª¯¨º ° ±©¨¯º« © ¥ ¨ª« µ ± 騬ª ²±¬±¸« °« ¶ ¨¸¨¹ ¹±¸ ¨¯µ ¨¬¨¯¨¬ ¯±ª«¨°¨¬ ²±¬± ¸« °«¨¬

¨¶ ¨¸ ¨º ¹ ±¬»·µ · ¬ ¶ ¨¬ ¹±¬ª¯Ã¹ · ¬« ¯¨µ « ¯¨¬ º¨µ « ¸ ²±¬±¸« °«¨¬¬»¨ ¯±²¨¶¨ ¯º¨¸ ¨ »¨¯ © ¨¹ ¨«

­·¹ ·¹³¦ Ш¸ ¨º µ ¨° · Á¨©¨¬ »¨ ¨¶¨¸ ¨º ¹ ±¸ ¨¸·« µ ±¹ « ¬¨© º ¨µ « ¸ ²±¬±¸« °«¨¬¦ Ñ·®· ¨¬

¶«µ ±¸±¬ªª ¨©¨¯ ¨¬¬ »¨ µ±¹«¬¨©º ¨µ«¸ ² ±¬±¸«° « ¨¬· ¬°·¯²·¥ ¸«¯¨µ « « ¸¹«¨º¶ ¨¬ ² ±¬ª ±¹¥ ¨¬ª¨¬

¯±« ¸¹· ¨¬´ µ±©° ¨ · ¬° ·¯ ¹±¬¶ ¨²¨° ¯¨¬ ¹¨µ·¯¨¬ ¶ ¨ ©« ¥ ± ©¥ ¨ª¨« ²« º ¨¯ · ¬°· ¯

¹ ±¬»±¹ ²·©¬¨¯¨¬ º¨µ «¸ ²±¬±¸« °«¨¬¦ ¾¨¹ · ¬ ¶ ±¹«¯« ¨¬ Á ¨© ¨ ¹ ±¬ª¯Ã¹· ¬«¯¨µ«¯¨¬ º ¨µ«¸

²±¬±¸«° « ¨¬ ° «¶ ¨¯ º ¨ ©·µ ¹±¬»±¸±¬ªª¨© ¨¯¨¬ µ±¹ « ¬¨© º ¨µ«¸ ² ±¬±¸« °«¨¬ ¬¨¹ · ¬ ® ·ª ¨ ¶ ¨²¨°

¹ ±¸ ¨¸·«® · ©¬¨¸« ¸¹«¨º ´²©±µµ©±¸±¨µ ±¹±¶« ¨¹ ¨µ µ¨´¶¨¬¥· ¯·¦

ÒÅÆÓÉÊÔÅÊ ÕÉ

ÒÅÆÓÉÊÖ×É Í

u

ÉÌÇ

¢¦ ر¸ ¨µ ¯¨¬²±¬ª ±©° « ¨¬²±¬ ± ¸« °« ¨¬

!

Ù¦ ر¸ ¨µ ¯¨¬ ²±©¥ ±¶¨¨¬ µ±Á¨ ©¨ ±µ±¬µ «¨¸ ¨¬°¨©¨ ²±¬ ±¸« °«¨¬ ¯· ¨¸«°¨° «Ú ¶ ±¬ª¨¬ ²±¬±¸« °«¨¬

¯· ¨¬°« ° ¨°«Ú

!

¼¦ Û²¨¯¨º¹ ¨¬Ú¨¨°° ±Ã ©«¶ ¨¸¨¹²±¬±¸« °«¨¬¯· ¨¬° «°¨° «ÚÜ

¤¦ ر¸ ¨µ ¯¨¬ ²±©¥ ±¶ ¨¨¬ °±¯¬« ¯ ²±¬ª¨¹¥« ¸ ¨¬ ©¨¬¶ ù µ¨¹²¸«¬ª ¶ ¨¬ ¬Ã¬ ©¨¬¶ ù

µ ¨¹²¸«¬ªÜ

À¦ ݨª¨« ¹ ¨¬ ¨ ° ±¯¬«¯ ¨¬¨¸« µ « µ ¶ ¨° ¨ ²±¬ ±¸« °«¨¬ ¶«¸¨¯· ¯¨¬´ ¥ ±¶ ¨¯¨¬ ¨¬°¨©¨ ²±¬±¸«°«¨¬

¯· ¨¬°« ° ¨°«Ú¶ ¨¬¯· ¨¸« ° ¨° «ÚÜ Â ©Ãµ ±¶· ©¯±©®¨

¢¦ Ý· ¨°¸¨º¯±¸ ù ²Ã¯»¨¬ª°±©¶« ©«¶ ¨©«¤ÞÀ¨¬ªªÃ°¨

Ù¦ Ý· ¨°¸¨º ° ò« ¯ ²±¬ ±¸«° « ¨¬ »¨ ¬ª ¨¯° · ¨¸ »¨ ¬ª °±©®¨¶« ¶« ¸« ¬ª¯· ¬ª¨¬ ¹ ¨µ»¨©¨¯¨°

µ ±¯« ° ¨©´ µ±¸¨¬®·°¬»¨ ©· ¹·µ¯¨¬ ¹ ¨µ ¨¸ ¨º ¶ ¨¬ ¥· ¨° ¸ ¨º «¬µ°©·¹±¬ ²±¬±¸« °«¨¬

¥ ±©¶ ¨µ ¨ ©¯¨¬® ±¬« µ²±¬ ±¸« °«¨¬»¨ ¬ª¶«©±¬Á ¨¬¨¯ ¨¬¦

¼¦ б°±¸¨º « °· ´ ²©±µ±¬°¨µ«¯¨¬ ¶ ¨¬ ¶« µ ¯·µ « ¯¨¬ ¶« ¯±¸¨µ · ¬° · ¯ ¸±¥« º ¹ ±¹ ¨º ¨¹ «


(5)

ßà áâ àãäå æâàç à

è

agong

é

uyanto &

é

utinah, 2005.

êëì íîëï ëðëñ òìòóðô íõòóñ

,

ö

akarta,

÷

renada

øù

dia

è

ambang

÷

rasetyo &

ú

ina

øû

ftahul

ö

annah, 2005.

êëìíîë ïëð ëñ òì òóð

K

üóðì òìóìòý

,

ö

akarta,

þ

aja

ÿ

rafindo

÷

ersada

è

erry, avid. 2003.

P

íí íí

P

òòóð îóñ ó ô íõòíñíò

(terjemahan),

ö

akarta,

þ

aja

ÿ

rafindo

÷

ersada

è

lack,

ö

ames

&

hampion, ean

ö

, 1999.

øù

tode dan

ø

salah

÷

enelitian

é

osial,

è

andung,

þ

efika

ditama

irman

ajar.

÷

erubahan

é

osial diunduh dari http://sosiologipendidikan.blogspot.com/

2009/03/perubahan-sosial.html tanggal 27 esember 2012 pukul 18.30

è

.

ÿ

iddens,

nthony;

è

ell, aniel &

orse,

øû

chel,etc. 2004.

ô íõ ò íñ íò ôëóó îóð

P

ëòòóððó

(terjemahan),

ogyakarta,

reasi

acana

ÿ

erungan

. 1981.

P

õòíñíòô íõòóñ

,

ö

akarta-

è

andung,

÷

esco

orton,

÷

aul

è

&

unt,

hester

ú

. 1984.

ô íõòíñíòòñ ò îîóð

,

ö

akarta,

langga

ö

. wi

arwoko &

è

agong

é

uyanto (editor). 2004.

ô íõòóñ íò ëõ

P

ëðóðì ó îóð ëóóð

,

ö

akarta,

÷

renada

øù

dia.

ö

ohnson, oyle

÷

aul. 1986.

ë íòô íõòíñ íò

K

ñ óõò ö

akarta,

ÿ

ramedia

amanto

é

unarto. 2004.

÷

engantar

é

osiologi,

ö

akarta,

akultas

i

!

niversitas

ndonesia

oentjaraningrat. 2009.

P

ëðóðì ó"ðìííñ íò

.

ö

karta:

þ

ineka

ipta

ú

oekman

é

utrisno. 2003.

K

íðýñ òô íõòóñ

ogyakarta,

#

ion

÷

ress

ouri

é

usan. 2009.

ô íõòíñíò

K

íðýñ ò ö

akarta,

encana

÷

erdana

ø

edia

ÿ

roup

urcholis

ø

djid. 2001.

P

ñü óñ òìóõ"óóö

akarta,

ompas

÷

iotr

é

etompka. 2004.

ô íõ ò íñ íòîóðïëü$óóðô íõ òóñö

akarta,

÷

redana

þ

itzer,

ÿ

eorge. 2004.

ô íõòíñíò %ñü

P

ëðëìóüó ð

B

ëóó îòó

G

óð îó

.

ö

akarta :

÷ & þ

aja

ÿ

rafindo

÷

ersada.

þ

itzer,

ÿ

eorge &

ÿ

oodman, ouglas

ö

. 2004.

ë íòô íõ ò íñ íò

M

íîëð

,

ö

akarta,

÷

renada

øù

dia

þ

ogers,

rret

ø

&

é

hoemaker. 1987.

M

ëó õóóóìóð %îë%îë

B

ó ü

(

ù

rj. rs.

bdillah

anafi).

é

urabaya:

!

saha

asional


(6)

((((((((((((((()*+,- )

A

./0 123

A

./0 1245 .6758 69 : 6; 6<:9=850 :>52 <521 ; 128 69 :6;6<: ?@A:;5B/0CD5 :AEFG HIHJKHFLMNH OH PHQR

S TUHJPHVWHVRXFYZZY)

M

52[1 7:

P

525;:. :

K

/1;:.1 .:\F]HVUT V^F_ T`KHIHS aKRH S T^RbcVc FYZ **)

M

5 .675

P

525; : .:12>52 7:7:C12F]HVUT V^Fd QeHfaKH

gHTeR I dfUTQQHh i ja aU aVF d)L) M HV W aJ) *+,k) B/0CD5 :A 712

P

52 <1 2 .10 8 69 :6;6<:

M

60 1;:.19=KaJOaXHhHVEFGHIHJ KH Fl HbH`HVmfcJnVUcVa`RH

gR QHHJ)YZZ o)

M

52 <3 p2 76529:1C12

E

.2 :9 : .19712p752 .: .19

B

12 <9 1p2 76259 :1 qG HIHJ KHF_ g) NRVaIHLR r KH

Maa^aJFsG)*+,-)t51; : .198 69:1;FG HIHJKH F_ guJ HXaUR H

W

afaJ FvHw)YZZk) 8 69 : 6; 6<:=KaJ OaXHhHVEFlc^bH IHJKH F_ T`KHIH_aQH OHJ

hKKrx y yP PPzaJXRV^TJT)f Qc^`rc K) zcX yYZ *Y yZ *yIaQcXrcI{`c`RH Q{UH QHX {XH`bHJHIHK)hKXQ