PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI.

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN J ATIM
J URUSAN AKUNTANSI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
APRIYANA HAYUNINGSIH
0813015011/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL
DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI
MAHASISWA UPN “VETERAN” J ATIM J URUSAN AKUNTANSI
Disusun Oleh :

Apr iyana Hayuningsih
0813015011/FE/EA

Telah Diper tahankan dan Diter ima Oleh
Tim Penguji Skripsi Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 13 J uni 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua


Dra. Ec. Siti Sundari, M.Si

Drs.Ec. Muslimin, M.Si
Sekretaris

Dra. Ec. Siti Sundari, M.Si
Anggota

Drs. Ec Eko Riyadi, M. Aks

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran
J awa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, M.M
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya yang tak terhingga saya berkesempatan menimba ilmu
hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmat-Nya pula memungkinkan saya
untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH KECERDASAN
INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN
SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA
UPN VETERAN J ATIM J URUSAN AKUNTANSI”.
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran, dan bantuan maupun dorongan
dari beberapa pihak, maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin N., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. H. Rahman A. Suwaidi, MSi selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Bapak Dr. Hero Priono, SE, Msi, Ak selaku Ketua Progdi Akuntansi
Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur yang selalu sabar dan
menjadi inspirasi kepemimpinannya yang bijaksana kepada penulis.
5. Ibu Dra. Ec. Siti Sundari, M.Si, selaku Dosen Pembimbing dan Dosen
Wali yang dengan kesabaran dan kerelaan meluangkan waktu disela
kesibukan untuk membimbing dan memberi petunjuk yang sangat
berguna, sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Segenap tenaga kerja, karyawan, dan rekan-rekan mahasiswa terutama
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
7. Bapak, Ibu, suami, adik dan kakak saya yang telah memberikan doa, kasih
sayang, dukungan, dan bantuannya secara moril maupun materiil yang

telah diberikan selama ini, sehingga mampu menghantarkan penulis
menyelesaikan studinya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan
skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Surabaya, 05 Juni 2013

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN ...................................................................


1

1.1. Latar Belakang ..................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ...........................................................

6

1.3. Tujuan Penelitian ..............................................................

6

1.3. Manfaat Penelitian ............................................................

7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ..........................................................


8

2.1. Penelitian Terdahulu .........................................................

8

2.2. Landasan Teori ................................................................. 12
2.2.1. Akuntansi keperilakuan ............................................ 12
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan .............. 12
2.2.1.2. Tujuan

dan

Ruang

Lingkup

Akuntansi

Keperilakuan ............................................... 13

2.2.2. Pemahaman Akuntansi ............................................. 14
2.2.2.1. Pengertian Pemahaman Akuntansi ................ 14
2.2.2.2. Tujuan Pemahaman Akuntansi ..................... 14
2.2.3. Kecerdasan Intelektual (IQ) ...................................... 15
2.2.3.1. Pengertian Kecerdasan Intelektual (IQ) ......... 15
2.2.3.2. Komponen Kecerdasan Intelektual (IQ) ........ 16
2.2.3.3. Teori Yang Berkaitan Dengan Kecerdasan
Intelektual (IQ) ............................................ 17
2.2.4. Kecerdasan Emosional (EQ) ..................................... 18
2.2.4.1. Pengertian Kecerdasan Emosional (EQ) ........ 18
2.2.4.2. Komponen Kecerdasan Emosional (EQ) ....... 19
2.2.4.3. Teori Yang Berkaitan Dengan Kecerdasan
Emosional (EQ) ........................................... 20
2.2.5. Kecerdasan Spiritual (SQ) ........................................ 20
2.2.5.1. Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ) ........... 20

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2.2.5.2. Komponen Kecerdasan Spiritual (SQ) .......... 22
2.2.5.3. Teori Yang Berkaitan Dengan Kecerdasan
Spiritual (SQ) .............................................. 22
2.2.6. Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) Terhadap
Pemahaman Akuntansi ............................................ 23
2.2.7. Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) Terhadap
Pemahaman Akuntansi .............................................. 24
2.2.8.Pengaruh

Kecerdasan

Spiritual

(SQ)

Terhadap

Pemahaman Akuntansi ............................................. 25
2.3. Kerangka Pikir .................................................................. 28
2.4. Hipotesis .......................................................................... 28


BAB III M ETODE PENELITIAN ........................................................ 29
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................... 29
3.1.1. Definisi Operasional ................................................ 29
3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel .................................... 31
3.2. Teknik Penentuan Sampel .................................................. 32
3.2.1. Populasi .................................................................. 32
3.2.2. Sampel .................................................................... 32
3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 33
3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data ...................................... 33
3.3.2. Metode Pengumpulan Data ....................................... 34
3.4. Uji Kualitas Data .............................................................. 34
3.4.1. Uji Validitas Data .................................................... 34
3.4.2. Uji Reliabilitas ........................................................ 35
3.4.3. Uji Normalitas ......................................................... 35
3.5. Asumsi Klasik ................................................................... 36
3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ...................................... 37
3.6.1. Teknik Analisis ....................................................... 37
3.6.2. Uji Hipotesis ........................................................... 38


iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model .................................. 38
3.6.2.2. Uji Parsial ................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 40
4.1. Sejarah berdirinya UPN ”Veteran” Jawa Timur ................... 40
4.1.1. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ................................. 42
4.1.2. Organisasi Universitas ............................................. 44
4.1.3. Falkutas Ekonomi ..................................................... 47
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian................................................... 49
4.2.1. Gambaran Umum Responden .................................... 49
4.2.2. Karakteristik Jawaban Responden .............................. 50
4.2.2.1. Deskripsi Variabel Kecerdasan Intelektual
(X1) ............................................................ 50
4.2.2.2. Deskripsi Variabel Kecerdasan Emosional
(X2) ............................................................ 51
4.2.2.3. Deskripsi Variabel Kecerdasan Spiritual (X3) 52
4.2.2.4. Deskripsi Variabel Pemahaman Akuntansi
(Y) ............................................................. 53
4.3. Uji Kualitas Data ............................................................... 55
4.3.1. Uji Validitas (Validity Test) ...................................... 55
4.3.1.1. Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan
Intelektual (X1 ) .......................................... 55
4.3.1.2. Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan
Emosional (X2 ) .......................................... 56
4.3.1.3. Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan
Spiritual (X3) .............................................. 56
4.3.1.4. Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman
Akuntansi (Y) ............................................. 57
4.3.2. Uji Reliabilitas .......................................................... 58
4.3.3. Uji Normalitas .......................................................... 58
4.4. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 59

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4.1. Uji Multikolinieritas .................................................. 60
4.4.2. Uji Heterokedastisitas ............................................... 60
4.5. Teknik Analisis .................................................................. 61
4.6. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................... 63
4.6.1. Uji F (Uji Kecocokan Model) .................................... 63
4.6.2. Uji t (Uji Pengaruh Secara Parsial) ............................. 64
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 65
4.8. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 71

BAB V

KESIMPULAN ....................................................................... 72
5.1. Kesimpulan ........................................................................ 72
5.2. Saran ................................................................................. 73

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

: Diagram Kerangka Pikir

Gambar 4.1

: Struktur Organisasi UPN “Veteran” Jawa Timur

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1

: Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.2

: Identitas Responden Menurut Umur

Tabel 4.3

: Deskripsi Variabel Kecerdasan Intelektual

Tabel 4.4

: Deskripsi Variabel Kecerdasan Emosional

Tabel 4.5

: Deskripsi Variabel Kecerdasan Spiritual

Tabel 4.6

: Deskripsi Variabel Kecerdasan Spiritual

Tabel 4.7

: Hasil Uji Validitas Kecerdasan Intelektual

Tabel 4.8

: Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional

Tabel 4.9

: Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual

Tabel 4.10

: Hasil Uji Validitas Pemahaman Akuntansi

Tabel 4.11

: Reliabilitas Data Masing-masing Variabel

Tabel 4.12

: Normalitas Data Masing-masing Variabel

Tabel 4.13

: Hasil Uji Multikolinieritas

Tabel 4.14

: Hasil Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.15

: Hasil Estimasi Koefisien Regresi

Tabel 4.16

: Hasil Uji F

Tabel 4.17

: Hasil Uji t

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Kuisioner
LAMPIRAN 2 : Tabulasi Jawaban Responden
LAMPIRAN 3 : Uji validitas dan Reabilitas
LAMPIRAN 4 : Uji Normalitas
LAMPIRAN 5 : Uji Asumsi Klasik dan Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN “VETERAN” J ATIM
J URUSAN AKUNTANSI
Oleh
Apriyana Hayuningsih

ABSTRAK
Pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa dengan memasuki
perguruan tinggi, seorang mahasiswa diharapkan mampu mempersiapkan diri
menghadapi kehidupan yang akan datang. Pendidikan tinggi juga merupakan
sesuatu kekuatan dinamis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual yang sangat berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan.
Seseorang belum cukup bila hanya memilliki kecerdasan intelektual saja(IQ)
namun harus diimbangi dengan kecerdasan emosional (EQ).jelaslah bahwa
kecerdasan intelektual (IQ) bukanlah satu-satunya faktor yang membuat manusia
berhasil, tetapi keseimbangan antara IQ dan EQ yang dapat meraih keberhasilan.
Menurut Gardner dalam ada kecerdasan lain, selain kecerdasan intelektual dan
kecerdasan emosional yaitu kecerdasan yang mencakup spiritual (SQ).
Mahasiswa UPN “Veteran” Jatim Jurusan Akuntansi merupakan populasi
dalam penelitian ini dengan sampel seluruh mahasiswa jurusan Akuntansi yang
telah mengambil mata kuliah Pengantar Akuntansi, Akuntansi Menengah,
Akuntansi Lanjutan, Pemeriksaan Akuntansi, Teori Akuntansi serta Skripsi
berjumlah 64 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampel
jenuh atau sensus. Variable penelitian yang digunakan yaitu Kecerdasan
Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional (X2), Kecerdasan Spiritual (X3) sebagai
variable bebas sedangkan Pemahaman Akuntansi (Y) sebagai variable terikat.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan
menggunakan uji hipotesis.
Berdasarkan Model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap
Pemahaman Akuntansi Mahasiswa UPN “Veteran” Jatim jurusan akuntansi.
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
mempunyai kontribusi terhadap Pemahaman Akuntansi mahasiswa UPN
“Veteran” Jatim jurusan akuntansi.

Kata Kunci: Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spiritual Dan Pemahaman Akuntansi

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Perkembangan zaman di era globalisasi sekarang ini telah membawa

pengaruh yang besar dalam sistem pendidikan akuntansi.Teknologi berkembang
dengan cukup pesat namun teknologi bukanlah jaminan bagi dunia pendidikan
untuk dapat berhasil dan mencapai hasil yang maksimal. Pendidikan tinggi yang
membekali mahasiswa dengan penekanan nalar dan pemahaman pengetahuan
yang terkait antara teori dan praktek dalam dunia kerja berperan dalam
menumbuhkan kemandirian mahasiswa dalam proses belajar yang diikuti
(Oktavia, 2008 : 1)
Negara kita adalah negara yang sedang berkembang dan memerlukan
tenaga trampil serta memiliki keahlian untuk membangun Negara, untuk itu
pendidikan merupakan prioritas utama yang mempunyai peranan penting bagi
perkembangan dan kemajuan bangsa. Pada umumnya masyarakat beranggapan
bahwa dengan memasuki perguruan tinggi, seorang mahasiswa diharapkan
mampu mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang akan datang. Pendidikan
tinggi juga merupakan sesuatu kekuatan dinamis yang berkaitan dengan
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang sangat berpengaruh terhadap
seluruh aspek kehidupan (Melandy, 2006 : 3).
Prestasi di Universitas dan di dunia kerja sangat terkait. Bila memiliki
prestasi yang baik di Universitas pada umumnya mempermudah untuk

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

mendapatkan pekerjaan yang baik. Kecerdasan menduduki tempat yang penting
dalam dunia pendidikan. Namun, terdapat perbedaan individual dalam kecerdasan
(Mahmud, 1990 : 109).
Seorang akuntan selain harus memiliki kemampuan intelektual juga harus
memiliki kemampuan komunikasi organisasional, kemampuan beradaptasi,
kreatifitas, ketahanan mental terhadap kegagalan, kepercayaan diri, motivasi,
kerjasama dengan tim, interpersonal dan sikap. Oleh karena itu akuntan
bertanggung jawab mengembangkan keterampilan mahasiswanyauntuk tidak
hanya memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang akuntansi tetapi juga
kemampuan lain untuk berkarier di lingkungan yang selalu berubah dan ketat
persaingannya (Tikollah, 2006 : 2).
Seseorang belum cukup bila hanya memilliki kecerdasan intelektual
saja(IQ) namun harus diimbangi dengan kecerdasan emosional (EQ). Jelaslah
bahwa kecerdasan intelektual (IQ) bukanlah satu-satunya faktor yang membuat
manusia berhasil, tetapi keseimbangan antara IQ dan EQ yang dapat meraih
keberhasilan. Menurut Gardner dalam (Uno, 2006 : 62) ada kecerdasan lain, selain
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional yaitu kecerdasan yang
mencakup spiritual (SQ) (Tikollah, 2006 : 4).
Mc Mlelland (1997) dalam Goleman (2000) dalam Trisniwati and
Suryaningsum (2003 : 1074), menyatakan bahwa kemampuan akademik bawaan,
nilai rapor dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa
baik kinerja seseorang sudah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang dicapainya
dalam hidup. Sebaliknya ia menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

seperti empati, disiplin diri dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari
mereka yang berprestasi biasa-biasa saja. Selain kecerdasan kognisi yang dapat
mempengaruhi keberhasilan orang dalam bekerja faktor ini dikenal sebagai
kecerdasan emosional.
Goleman (2000) dalam Trisniwati dan Suryaningsum (2003 : 1074 –
1075), berusaha mengubah pandangan tentang IQ yang menyatakan keberhasilan
ditentukan oleh intelektualitas belaka. Peran IQ dalam dunia kerja ternyata hanya
menempati posisi kedua setelah kecerdasan emosi dalam menentukan peraihan
prestasi puncak.Goleman tidak mempertentangkan IQ (kecerdasan kognitif) dan
EQ (kecerdasan emosional), melainkan memperlihatkan adanya kecerdasan yang
bersifat emosional.Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang
menggunakan

keterampilan-keterampilan

yang

dimilikinya,

termasuk

keterampilan intelektual. Paradigma lama menganggap yang ideal adalah adanya
nalar yang bebas dari emosi, paradigma baru menganggap adanya kesesuaian
antara kepala dengan hati.
Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual memandu kita untuk
menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta untuk mencapainya dengan
tepat, menerapkan dengan efektif informasi dan energi emosi dalam kehidupan
dan pekerjaan sehari-hari. Proses belajar mengajar dalam berbagai aspeknya
sangat berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional
ini mampu melatih kemampuan mahasiswa mengelola perasaannya, untuk
memotivasi dirinya sendiri, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi,
kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerjasama dengan orang
lain, kemampuan ini mendorong mahasiswa dalam pencapaian tujuan dan citacitanya (Trisniwati dan Suryaningsum, 2003 : 1074).
Akuntansi sebagai bisnis, sangat membantu dunia usaha dalam mengukur,
mengkomunikasikan dan menginterprestasikan informasi aktivitas keuangan.
Akuntansi banyak disalahartikan sebagai bidang studi yang banyak menggunakan
angka-angka untuk menghasilkan laporan keuangan. Kesalahan dalam pendekatan
pengajaran akuntansi sering menyebabkan adanya persepsi dan pemahaman yang
keliru tentang akuntansi. Padahal akuntansi tidak hanya memfokuskan pada
masalah perhitungan semata, namun lebih penalaran yang membutuhkan logika
berfikir. (Lusia, 2005 : 23)
Keberhasilan seorang mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi
belajar mahasiswa yang bersangkutan.Dalam pendidikan, mahasiswa akan dinilai
keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi
belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik:
mahasiswa, dosen, kampus maupun orang tua hingga masyarakat.Namun di dalam
pencapaian hasil belajar antara mahasiswa satu dengan mahasiswa yang lainnya
ada yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada juga mahasiswa yang
rendah prestasi belajarnya.
Kemerosotan akademik mahasiswa disebabkan faktor-faktor internal
remaja itu sendiri seperti motivasi dan cara belajar mahasiswa. Disamping itu,
faktor-faktor eksternal seperti lingkungan turut mendukung prestasi belajar
mahasiswa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Fenomena yang terjadi saat ini adalah mahasiswa yang masuk dalam kasus
korupsi.Saat ini yang sedang hangat adalah Maharani Suciono, mahasiswi yang
tertangkap tangan di kamar Hotel Le Maridien bersama tersangka kasus suap
impor sapi Kementan, Ahmad Fathanah.Menurut penyidik, dia dibayar Rp. 10 juta
untuk menemani orang dekat eks presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan
Ishaaq. Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi jika mahasiswa mempunyai
kecerdasan spiritual, yang merupakan kemampuan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai, serta nilai bahwa tindakan atau jalan
hidup

lebih

bermakna

dibanding

dengan

yang

lain.

(http://m.news.viva.co.id/news/read/413686-ke-medan--bos).
Hasil observasi sementara yang dilakukan peneliti melalui wawancara
dengan mahasiwa jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur menanyakan tingkat pemahaman akuntansi yang diukur
dengan nilai-nilai mata kuliah: Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan
Menengah 1,Akuntansi Keuangan Menengah 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan 1,
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, Audit 1, Audit 2 dan Teori Akuntansi di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dan diperoleh hasil
bahwa untuk mahasiswa yang mendapatkan nilai C sangat banyak. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai mata kuliah di bidang akuntansi tersebut sangat tidak
memuaskan dan bila dihubungkan dengan hasil tes awal untuk masuk ke jurusan
akuntansi, dapat dikatakan pengetahuan tentang mata kuliah di bidang akuntansi
menurun.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Dengan adanya fenomena tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman
pada bidang pokok akuntansi mahasiswa UPN “Veteran” Jatim masih kurang. Hal
ini diduga disebabkan karena mahasiswa kurang mengetahui potensi yang ada
pada diri mereka sendiri, sehingga mahasiswa kurang mampu mengembangkan
secara optimal.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap
Pemahaman Akuntansi Mahasiswa UPN Veter an J atim J urusan Akuntansi”.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

perumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu:
1.

Apakah

kecerdasan

intelektual

berpengaruh

terhadap

pemahaman

emosional

berpengaruh

terhadap

pemahaman

akuntansi?
2.

Apakah

kecerdasan

akuntansi?
3.

1.3.

Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

menguji secara empirik adanya pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi.

1.4.

Manfaat penelitian
Seusai dengan rumusan masalah dan tujuan yang dikemukakan, manfaat

yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu antara lain:
1.

Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai solusi

Alternatif dalam pengembilan keputusan untuk memecahkan permasalahan
yang berhubungan dengan pengaruh dari Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman
Akuntansi.
2.

Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah

kongkrit untuk penerapan ilmu berdasarkan teori yang selama ini didapat,
serta dapat menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pemahaman Akuntansi.
3.

Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan

khasanah perpustakaan, bahan referensi dan bahan masukan bagi
penelitian lebih lanjut, yang berhubungan dengan masalah yang ada.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat

dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait dengan
penelitian ini, telah dilakukan oleh
1. Trisniwati dan Suryaningsum (2003)
Membahas tentangpengaruh kecerdasan emosional terhadap
tingkat pemahaman akuntansi dengan rumusan masalahnya adalah
Apakah

kecerdasan

emosional

mahasiswa

terhadap

akuntansi

mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi dan seberapa besar
pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap tingkat
pemahaman akuntansi?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional
terdiri dari faktor pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati
dan ketrampilan sosial. Faktor pengendalian diri dan motivasi
mempunyai pengaruh yang positif terhadap tingkat pemahaman
akuntansi, sedangkan untuk faktor keterampilan sosial, empati dan
pengenalan diri mempunyai pengaruh yang negatif terhadap tingkat
pemahaman akuntansi.

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2. Tikollah, dkk (2006)
Membahas tentangpengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap dan etis mahasiswa
akuntansi pada Perguruan Tinggi di Kota Makasar Provinsi Sulawesi
Selatan.Dengan rumusan masalahnya mempertanyakan bagaimana
pengaruh IQ, EQ dan SQ terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, baik
secara simultan maupun secara parsial.Serta, manakah diantara variabel
IQ, EQ dan SQ yang berpengaruh dominan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwaIQ, EQ dan SQ secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa
akuntansi, walaupun secara parsial hanya IQ yang berpengaruh
signifikan dan dominan terhadap sikap etis mahasiswa, sedangkan EQ
maupun SQ secara partial tidak berpengaruh. Sementara IQ, EQ dan SQ
merupakan “Trio kecerdasan” yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
seseorang sehingga perlu dikembangkan secara komprehensif dan
proporsional.

3. Melandy dan Aziza (2006)
Membahas tentangpengaruh kecerdasan emosional tehadap
tingkat pemahaman akuntansi, kepercayaan diri sebagai variabel
pemoderasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Dengan rumusan masalahnya mempertanyakan apakah tingkat
kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat
pemahaman akuntansi?lalu, apakah kepercayaan diri mahasiswa
akuntansi sebagai variabel moderating mempengaruhi hubungan
kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi?serta,
apakah ada perbedaan tingkat kecerdasan emosional antara mahasiswa
yang memiliki kepercayaan diri kuat dan mahasiswa yang memiliki
kepercayaan diri lemah.
Hasil

penelitian

menunjukkan

adanyapengaruh

kecerdasan

emosional yang terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi,
empati dan keterampilan sosial.Kepercayaan diri sebagai quasi
moderator memperkuat pengendalian diri dan empati terhadap tingkat
pemahaman akuntansi.Dan sebaliknya, kepercayaan diri berpengaruh
negatif untuk faktor pengenalan diri, motivasi, dan keterampilan sosial
terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Pada penelitian ini pula terlihat adanya perbedaan tingkat
pengendalian diri dan motivasi antara mahasiswa yang memiliki
kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan
diri lemah, sedangkan untuk variabel pengendalian diri, empati dan
keterampilan sosial tidak terdapat perbedaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini :
No

Nama Peneliti

Judul Penelitian

1

Trisniwati dan

Pengaruh kecerdasan

Suryaningsum

emosional terhadap

(2003)

tingkat pemahaman
akuntansi

2

Tikollah, dkk

Pengaruh kecerdasan

(2006)

intelektual, kecerdasan
emosial dan kecerdasan
spiritual terhadap sikap
dan etis mahasiswa
akuntansi (studi pada

Variabel
* Kecerdasan
Emosional (X)

Alat analisis
Regresi Linier
Berganda

* Pemahaman
Akuntansi (Y)
* Kecerdasan
Intelektual(X1)

Regresi Linier
Berganda

* Kecerdasan
Emosional (X2)
* Kecerdasan
Spiritual(X1)

Perguruan Tinggi di Kota * Sikap dan etis

3

Makasar Provinsi

mahasiswa

Sulawesi Selatan

akuntansi (Y)

Pengaruh kecerdasan

Aziza (2006)

emosional terhadap

Emosional (X1)

tingkat pemahaman

*Kepercayaan diri

akuntansi, kepercayaan
diri sebagai variabel
pemoderasi
4

* Kecerdasan

Melandy dan

Apriyana

Pengaruh Kecerdasan

(2013)

Intelektual, Kecerdasan
Emosional dan
Kecerdasan Spiritual
terhadap Pemahaman
Akuntansi Mahasiswa
UPN Veteran Jatim
Jurusan Akuntansi

Regresi Linier
Berganda

(X2)
* Pemahaman
Akuntansi (Y)
* Kecerdasan
Intelektual(X1)
* Kecerdasan
Emosional (X2)
* Kecerdasan
Spiritual(X1)
* Pemahaman
Akuntansi (Y)

Sumber : Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Regresi Linier
Berganda

12

Setelah menelaah penelitian terdahulu, dapat diambil kesimpulan
bahwa penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian ini
yaitu pada alat uji yang digunakan adalah regresi linier berganda dan
obyek penelitiannya adalah mahasiswa akuntansi. Hanya saja terdapat
perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini, diantaranya
dalam hal variabel, obyek, tahun pengamatan dan waktu penelitian.
Jadi, penelitian ini bukan merupakan replika penelitian terdahulu.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1.

Akuntansi Keperilakuan

2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan
American Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi
sebagai

suatu

proses

pengidentifikasian,

pengukuran

dan

pengkomunikasian informasi ekonomi yang memungkinkan pembuatan
pertimbangan dan keputusan berinformasi oleh pemakai informasi dan
yang terkini (Ikhsan dan Ishak,2005 : 5).
Menurut Suwardjono dalam (Melandy dkk, 2006) pengetahuan
akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai
pengetahuan profesi keahlian yang dipraktekkan di dunia nyata sekaligus
sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan yang diajarkan di peguruan
tinggi.Akuntansi sebagai obyek pengetahuan di perguruan tinggi,
akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang
praktek dan teori.Bidang praktek berkepentingan dengan masalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

bagaimana praktek dijalankan sesuai dengan prinsip akuntansi.Bidang
teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi dan argumen yang
dianggap melandasi praktek akuntansi yang sempurna dicakup dalam
suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi.
Akuntansi merupakan suatu sistem yang menghasilkan laporan
keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan para
pemakainya, sedangkan ilmu keperilakuan adalah merupakan bagian dari
ilmu sosial yang membahas tentang prilaku manusia. Jadi akuntansi
keperilakuan dapat didefinisikan ilmu yang menghubungkan manusia
dengan sistem akuntansi (Ikhsan dan Ishak, 2005 : 1).

2.2.1.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Tujuan dari akuntansi keperilakuan adalah untuk melakukan
pengukuran dan evaluasi tindakan yang berhubungan dengan kegiatan
perusahaan dan pengambilan keputusan, baik bersifat internal maupun
eksternal (Ikhsan dan Ishak, 2005 : 4).
Menurut Ikhsan dan Ishak (2005 : 12), akuntansi keperilakuan
mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dengan sistem
akuntansi, ruang lingkup akuntansi keperlakuan meliputi :
1. Aplikasi dari konsep ilmu kepribadian terhadap desain.
2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu dalam
pengambilan keputusan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

4. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan
perilaku para pemakai data.
5. Pengembangan strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi
perilaku, cita-cita serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan
organisasi.

2.2.2.

Pemahaman Akuntansi

2.2.2.1. Pengertian Pemahaman Akuntansi
Paham dalam kamus Bahasa Indonesia memiliki arti pandai atau
mengerti benar, sedangkan pemahaman adalah proses, cara, pembuatan
memahami atau memahamkan. Hal ini berarti orang yang memiliki
pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar
akuntansi.Dalam

hal

ini

pemahaman

akuntansi

diukur

dengan

menggunakan nilai mata kuliah yaitu pengantar akuntansi keuangan
menengah.Akuntansi keuangan lanjutan auditing dan teori akuntansi.
Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang menggambarkan
unsur-unsur akuntansi secara umum (Melandy dan Aziza, 2006 : 24).

2.2.2.2. Tujuan Pemahaman Akuntansi
Akuntansi banyak disalahartikan, sebagai bidang studi yang banyak
menggunakan angka-angka yang menghasilkan laporan keuangan.
Padahal akuntansi tidak hanya memfokuskan pada masalah perhitungan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

semata, namun lebih pada penalaran yang membutuhkan logika berfikir
(Lusia, 2005 : 23).
Tujuan pemahaman akuntansi menurut Suwardjono (1999) dalam
Lusia (2005 : 23) adalah:
1.

Menanamkan pengetahuan tanpa menimbulkan kekeliruan tentang
arti akuntasi, artinya jangan sampai mahasiswa mempunyai wawasan
yang sempit mengenai ruang lingkup akuntansi baik sebagai
pengetahuan maupun sebagai bidang pekerjaan.

2.

Menanamkan sikap positif terhadap pengetahuan akuntansi yang
cukup luas lingkupnya, khususnya untuk mereka yang tidak
mengambil jurusan akuntansi.

3.

Memotivasi agar pengetahuan akuntansi dimanfaatkan dalam
praktek bisnis atau organisasi lainnya yang keberhasilannya
sebenarnya ditentukan oleh informasi keuangan.

2.2.3.

Kecerdasan Intelektual (IQ)

2.2.3.1. Pengertian Kecerdasan Intelektual (IQ)
Azwar (2004 : 5) dalam (Tikollah dkk, 2006) berpendapat bahwa IQ
merupakan interpretasi hasil tes inteligensi (kecerdasan) ke dalam bentuk
angka-angka yang dapat menjadi petunjuk mengenai kedudukan tingkat
inteligensi seseorang.
David Wecheler (Anwar, 2004 : 7) dalam (Tikollah dkk, 2006)
mendefinisikan sebagai totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional serta menghadapi
lingkungannya dengan efektif.
Raymond Bernard Cattel (Tikollah dkk, 2006) mengklasifikasikan
kemampuan tersebut dalam dua macam, yaitu : (1) Inteligensi fluid, yang
merupakan faktor bawaan biologis, (2) Inteligensi crystallized, yang
mana merefleksikan adanya pengaruh pengalaman, pendidikan dan
kebudayaan dalam diri seseorang.

2.2.3.2. Komponen Kecerdasan Intelektual (IQ)
Alfred Binet dan Theodore Simon dalam (Tikollah, 2006 : 4)
mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan yang terdiri dari tiga
komponen, yaitu : a) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau
mengarahkan tindakan, b) kemampuan untuk mengubah arah tindakan
bila tindakan tesebut telah dilakukan, dan c) kemampuan untuk
mengeritik diri sendiri.
Berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli, Freeman
(Fudyartanta, 2004) dalam (Tikollah dkk, 2006) mengklasifikasikan
definisi tersebut ke dalam tiga kelompok, yaitu : a) kelompok yang
menekankan

kepada

kemampuan

adapasi,

b)

kelompok

yang

menekankan pada kemampuan belajar, dan c) kelompok yang
menekankan pada kemampuan abstraksi.
Kelompok

yang

menekankan

kepada

kemampuan

adaptasi

mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk mengorganisasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

pola tingkah laku seseorang sehingga dapat bertindak lebih efektif dan
lebih tepat dalam situasi-situasi baru yang berubah-ubah.Kelompok yang
menekankan pada kemampuan belajar mengartikan bahwa semakin besar
inteligensi (kecerdasan) seseorang maka makin dia dapat dididik,
semakin luas dan semakin besar kemampuannya untuk belajar.Kelompok
yang menekankan pada kemampuan abstraksi menekankan inteligensi
pada pemakaian konsep-konsep dan simbol-simbol secara efektif dalam
menghadapi situasi-situasi terutama dalam memecahkan masalah.
Tiga macam klasifikasi di atas, inteligensi dapat didefinisikan
sebagai kemampuan individu untuk berperilaku atau bertindak secara
tepat danefektif (Fudyartanta, 2004 : 14) (Tikollah dkk, 2006).
Inteligensi juga merupakan aspek kepribadian yang penting termasuk
di dalamnya kewaspadaan, kemampuan belajar, kecepatan berfikir,
kesanggupan untuk mengambil keputusan yang tepat, kepandaian
menangkap dan mengolah kesan-kesan atau masalah, kemampuan
mengambil kesimpulan (Purwanto, 2006 : 157). Orang berfikir
menggunakan pikiran (intelek)-nya, cepat tidaknya dapat terpecahkan
tergantung kepada kemampuan inteligensi (Purwanto, 2006 : 52).

2.2.3.3. Teori Yang Berkaitan Dengan Kecerdasan Intelektual (IQ)
Teori kognitif dalam (Mahmud, 1990 : 129 – 130) yang beranggapan
bahwa orang adalah pemroses informasi yang aktif. Diprakarsainya
pengalaman-pengalaman yang mengarah ke belajar, dicarinya informasi-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

informasi untuk memecahkan persoalan, disusunnya kembali apa-apa
yang telah diketahuinya untuk belajar lebih lanjut. Kalau ada tujuan uang
ingin diraihnya, secara aktif dia memilih, berbuat, menunjukkan
perhatian dan melakukan banyak hal yang lain. Menurut teori ini lebih
lanjut, salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap proses belajar
ialah apa yang dibawa seseorang kedalam situasi belajar, artinya apa
yang telah diketahui menentukan apa yang telah dipelajari, diingat atau
dilupakan. Inteligensi berpengaruh terhadap proses belajar akuntansi.

2.2.4.

Kecerdasan Emosional (EQ)

2.2.4.1. Pengertian Kecerdasan Emosional (EQ)
Menurut kamus Bahasa Indonesia kontemporer mendefinisikan
emosi sebagai keadaan yang keras yang timbul dari hati, perasaan jiwa
yang takut sedih, luapan perasaaan yang berkembang dan surut dalam
waktu cepat.Emosi merujuk pada suatu perasaaan dan pikiran-pikiran
yang khasnya, suatu keadaan yang biologis dan psikologis serta
serangkaian kecenderungan untuk bertindak.Emosional adalah hal-hal
yang berhubungan dengan emosi (Trisniwati dan Suryaningsum, 2003).
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi,
mengendalikan dorongan hari dan tidak melebih-lebihkan kesenangan,
mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan
kemampuan berfikir (Uno, 2006 : 68).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Menurut Salovey dan Mayer (Stein, 2002) dalam (Melandy dan
Aziza, 2006), mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan
untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk
membantu

pikiran,

mengendalikan

memahami

perasaan

secara

perasaan
mendalam

dan

maknanya,

sehingga

dan

membantu

perkembangan emosi dan intelektual.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
emosional menuntut kita untuk belajar mengakui dan menghargai
perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain dan untuk menanggapinya
dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi dalam kehidupan dan
pekerjaan sehari-hari.

2.2.4.2. Komponen Kecerdasan Emosional (EQ)
Menurut Goleman (2003) dalam (Melandy dan Aziza, 2006) terdapat
lima dimensi atau komponen kecerdasan emosional, yaitu :
1.

Pengenalan diri (self awareness) yaitu mengetahui kondisi diri
sendiri, kesukaan, sumber daya dan intuisi.

2.

Pengendalian diri (self regulation) yaitu mengelola kondisi, implus
dan sumber daya diri sendiri.

3.

Motivasi (motivation) yaitu kecenderungan emosi yang mengatur
atau memudahkan peralihan sasaran.

4.

Empati (empathy) yaitu kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan dan
kepentingan orang lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

5.

Keterampilan

sosial

(social

skills)

yaitu

kepintaran

dalam

menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain.

2.2.4.3. Teori Yang Berkaitan Dengan Kecerdasan Emosional (EQ)
Teori tentang kecerdasan emosional dikemukakan oleh Robert K
Cooper dan Anyam Sawaf (dalam Tikollah dkk), mereka menawarkan
model kecerdasan emosional yang disebut dalam model 4 batu penjuru
kecerdasan

emosional.Dalam

model

ini,

mereka

berupaya

menerjemahkan dan memindahkan kecerdasan emosional dari dunia
analisis psikologis dan teori filosofis ke dalam dunia yang nyata dan
praktis. Model 4 batu penjuru kecerdasan emosional meliputi : (1) emosi,
(2) kebugaran emosi, (3) kedalaman emosi, (4) alkimia emosi. Dari
masing-masing batu penjuru tersebut terdapat bentuk-bentuk kecerdasan
praktis dan kreatif tersebut sebagai faktor dalam diri individu yang
mempengaruhi untuk mendapatkan pemahaman akuntansi.

2.2.5.

Kecerdasan Spiritual (SQ)

2.2.5.1. Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku
dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain (Zohar dan Marshall, 2002 : 4).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Kecerdasan spiritual melampaui kekinian dan pengalaman manusia, serta
merupakan bagian terdalam dan terpenting dari manusia (Parsiak, 2002 :
137) dalam (Tikollah dkk, 2006).
Kecerdasan spiritual mendahului seluruh nilai spesifik dan budaya
manapun, serta mendahului bentuk ekspresi agama manapun yang pernah
ada.

Namun

bagi

sebagian

orang

mungkin

menemukan

cara

mengungkapan kecerdasan spiritual melalui agama formal sehingga
membuat agama menjadi perlu (Zohar dan Marshall, 2002 : 8-9).
Kecerdasan spiritual memungkinkan seseorang untuk menyatukan halhal yang bersifat interpersonal dan intrapersonal, serta menjembatani
kesenjangan antara diri dan orang lain.
Menurut Ummah dkk (2003 : 43) dalam (Melandy dan Aziza, 2006)
wujud dari kecerdasan spiritual adalah sikap moral yang dipandang luhur
oleh pelaku.
Kecerdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk
memfungsikan kecerdasan emosional secara efektif, bahkan kecerdasan
tertinggi kita (Zoba dan Marshall, 1975 : 4). Sedangkan dalam emosional
spiritual quotient (ESQ) kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk
memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta
mampu menyinergikan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual secara komprehensif.
Kecerdasan spiritual tidak mesti berhubungan dengan agama,
spiritual terjadi sebagai produk dari kecerdasan intelektual manusia yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

tinggi.Semakin banyak orang cerdas, semakin banyak pula kesulitan dan
masalah yang timbul, karena tidak dibarengi dengan kebijakan sejati,
kecerdasan spiritual-lah yang mengintegrasikan semua kecerdasan
manusia.Kecerdasan spiritual menjadikan manusia benar-benar utuh
secara intelektual, emosional maupun spiritual.

2.2.5.2. Komponen Kecerdasan Spiritual (SQ)
Indikasi kecerdasan spiritual yang telah berkembang dengan baik
mencakup :
1.

Kemampuan untuk flesibel.

2.

Adanya tingkat kesadaran yang tinggi.

3.

Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan.

4.

Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit.

5.

Kualitas hidup yang diilhami.

6.

Kecenderungan untuk berpandangan holistic.

7.

Kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana jika”
dan berupaya untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar.

8.

Memiliki kemudahan untuk bekerja melawan berbagai kondisi
(Zohar dan Marshall, 2002) dalam (Tikolah dkk, 2006).

2.2.5.3. Teori Yang Berkaitan Dengan Kecerdasan Spir itual (SQ)
Teori kebudayaan yang dikembangkan oleh Spranger (1990 : 107),
menurut Spranger dalam hidup ini terdapat enam macam nilai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

kebudayaan yaitu pengetahuan kemasyarakatan, ekonomi, agama,
keindahan dan kesusilaan. Atas dasar pemikiran itu dikemukakan
macam-macam tipe manusia diantaranya tipe religious, orang yang
religus hidup di bawah dominasi nilai-nilai agama, kecenderungan orang
saleh selalu mewarnai serpak terjangnya (Mahmud, 1990 : 108).
Demikian dalam belajar yang dilandasi dengan nilai-nilai keagamaan
sehingga mereka mempunyai keyakinan untuk berhasil dengan selalu
berusaha memahami suatu ilmu yang dipelajarinya.

2.2.6.

Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) Terhadap Pemahaman
Akuntansi
Intelegensi merupakan aspek kepribadian yang penting termasuk di

dalamnya kewaspadaan, kemampuan belajar, kecepatan berfikir, kesanggupan
untuk mengambil keputusan yang tepat, kepandaian menangkap dan mengolah
kesan-kesan atau masalah, kemampuan mengambil kesimpulan (Purwanto, 2006 :
157). Semakin inteligensi (cerdas) seseorang maka makin besar dia dapat dididik,
semakin luas dan semakin besar kemampuannya untuk belajar.Sedangkan
pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Ridwan Tikollah, Iwan Triyuwono
dan H. Unti Ludigdo (2006) membuktikan bahwa kecerdasan intelektual,
berpengaruh terhadap sikap dan etis mahasiswa akuntansi hal ini sesuai dengan
Teori Pengharapan (Expectancy Theory). Teori ini telah dikembangkan sejak
tahun 1930-an oleh Kurth Levin dan Edward Tolman yang mengatakan bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

terdapat hubungan yang erat antara pengertian seseorang mengenai suatu tingkah
laku, dengan yang ingin diperolehnya sebagai harapan, hal ini berarti dengan
adanya sifat Inteligensi yang tinggi diharapkan dapat memahami akuntansi dengan
baik (Indriyo dan I Nyoman, 2000 : 30).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan
Intelektual (IQ) berpengaruh positif terhadap Pemahaman Akuntansi, yang artinya
semakin tinggi kecerdasan intelegensi dari mahasiswa maka ia akan semakin
mudah memahami akuntansi.

2.2.7.

Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) Terhadap Pemahaman
Akuntansi
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti kemampuan untuk

memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, mengendalikan
dorongan hati dan tidak berlebih-lebihan kesenangan, mengatur suasana hati dan
menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir (Uno, 2006 :
68).
Untuk lebih memahami akuntansi kita tidak hanya memfokuskan pada
masalah p

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN KECERDASAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Program Stu

0 2 16

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN KECERDASAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Program Stu

0 2 19

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 2 107

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI.

0 0 87

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 107

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN SOSIAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI Catur Widatik

0 1 10

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECERDASAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN MINAT SEBAGAI PEMODERASI

0 0 9

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI

0 0 19

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 27

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), KECERDASAN SPIRITUAL (SQ), DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI PURWOKERTO)

0 1 17