Studi Perbandingan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bekisting.

(1)

PEKERJAAN BEKISTING

Benny Alexander Ginting

NRP : 9521023 NIRM : 41077011950284 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir., M.Sc.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Pada bangunan bertingkat pekerjaan pemasangan bekisting merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Oleh karena itu diperlukan sistem bekisting yang cocok dan cara pengerjaan yang mudah dalam pembangunan suatu proyek.

Dalam pekerjaan bekisting ada berbagai macam teknik pekerjaan yang bila ditinjau dari beberapa faktor maka hal ini akan mempengaruhi kenaikan harga pekerjaan pada tiap lantai. Untuk mendapatkan harga yang tepat perlu ditinjau faktor-faktor yang dapat menyebabkan kenaikan harga pada tiap lantai yang diakibatkan perbedaan elevasi. Adapun beberapa faktor yang perlu ditinjau seperti biaya material, biaya upah, kuantitas dan kualitas pekerjaan, alat bantu, metode pengerjaan dan waktu pengerjaan,.

Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan di gedung Grha Widya Maranatha dapat disimpulkan bahwa dari seratus persen biaya pekerjaan bekisting, 8,91 % adalah biaya pekerjaan bekisting kolom, 1,46 % bekisting tangga, 25,30 % biaya bekisting balok lantai non exposed, 28,28 % biaya bekisting pelat lantai non exposed, 15,87 % biaya pekerjaan bekisting balok lantai exposed, 13,31 % biaya pekerjaan bekisting pelat lantai exposed dan 6,86 % biaya pekerjaan bekisting listplank.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ………...i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ………ii

ABSTRAK ………..iii

PRAKATA ………..iv

DAFTAR ISI ………..vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN………..……….ix

DAFTAR GAMBAR ………...x

DAFTAR TABEL ………....xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….1

1.2 Tujuan Penulisan ………...2

1.3 Pembatasan Masalah ……….2

1.4 Sistematika Pembahasan ………...3

BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian Estimasi Biaya Proyek ………...……….4

2.1.1 Jenis-jenis Estimasi ………...4

2.1.2 Kualifikasi Estimator ………6

2.1.3 Komponen Biaya Proyek ………..8

2.2 Pengerian Konstruksi Bekisting ………8

2.3 Material Kontstruksi Bekisting ………...10


(3)

2.3.1 Kayu ………10

2.3.2 Material Pelat ………..12

2.3.3 Baja ……….15

2.3.4 Alumunium ……….16

2.3.5 Bahan-bahan Buatan ………...17

2.3.6 Beton ………...17

2.4 Macam-macam Penggunaan Konstruksi Bekisting ………..18

2.4.1 Fondasi……….18

2.4.2 Dinding ………19

2.4.3 Kolom ………..20

2.4.4 Lantai …..………21

2.4.5 Balok ………...24

2.4.6 Tangga ……….…26

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 Pendahuluan……… ………27

3.2 Data Proyek……… ………28

3.3 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bekisting ………...31

3.4 Analisa Harga Pekerjaan Bekisting ………...40

3.5 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting ...45

BAB 4 ANALISIS MASALAH 4.1 Pendahuluan ………....46

4.2 Perhitungan Biaya Per Lantai ……….47

4.2.1 Biaya Material ...47


(4)

4.2.3 Biaya Peralatan ...49 4.3 Perhitungan Nilai Faktor ...49 4.4 Perhitungan Faktor Harga ...51 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………...126

5.2 Saran ……….127

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN ...128


(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Kg = Kilogram Lb = Lembar Ls = Los Lt = Liter M1 = Meter

M2 = Meter persegi M3 = Meter kubik MPa = Mega Pascal Pcs = Piece


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bekisting kayu untuk pondasi jalur ...18

Gambar 2.2 Bekisting dinding dari baja...20

Gambar 2.3 Contoh bekisting kolom...21

Gambar 2.4 Bekisting sederhana untuk jalur pondasi ...22

Gambar 2.5 Bekisting dari tembok bata...23

Gambar 2.6 Bekisting lantai untuk lantai yang mendukung bebas...24

Gambar 2.7 Bekisting balok pondasi...25

Gambar 4.1 Kenaikan upah buruh karena perubahan elevasi lantai ...48

Gambar 4.2 Grafik perbandingan faktor total harga antar lantai...55

Gambar 4.3 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan kolom...56

Gambar 4.4 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan tangga...57

Gambar 4.5 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai non exposed ...58

Gambar 4.6 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan pelat lantai non exposed59 Gambar 4.7 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai exposed...60

Gambar 4.8 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai exposed...61

Gambar 4.9 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan listplank...62

Gambar 4.10 Grafik perbandingan factor harga seluruh pekerjaan ...64

Gambar 4.11 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 3...65

Gambar 4.12 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 2...65

Gambar 4.13 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 1...66

Gambar 4.14 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 1...66

Gambar 4.15 Persentasi harga pekerjaan pada lantai mezzanine...67

Gambar 4.16 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 2...67

Gambar 4.17 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 3...68

Gambar 4.18 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 4...68

Gambar 4.19 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 5...69


(7)

Gambar 4.20 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 6...69

Gambar 4.21 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 7...70

Gambar 4.22 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 8...70

Gambar 4.23 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 9...71

Gambar 4.24 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 10...71

Gambar 4.25 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 11...72

Gambar 4.26 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 12...72

Gambar 4.27 Persentasi harga pekerjaan pada lantai atap ...73

Gambar 4.28 Grafik perbandingan faktor total harga antar lantai...78

Gambar 4.29 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan kolom...79

Gambar 4.30 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan tangga...80

Gambar4.31 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai non exposed...81

Gambar 4.32 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan pelat lantai non exposed...82

Gambar 4.33 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai exposed....83

Gambar 4.34 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai exposed....84

Gambar 4.35 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan listplank...85

Gambar 4.36 Grafik perbandingan faktor harga seluruh pekerjaan...87

Gambar 4.37 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 3...88

Gambar 4.38 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 2...88

Gambar 4.39 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 1...89

Gambar 4.40 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 1...89

Gambar 4.41 Persentasi harga pekerjaan pada lantai mezzanine...90

Gambar 4.42 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 2...90

Gambar 4.43 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 3...91

Gambar 4.44 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 4...91

Gambar 4.45 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 5...92

Gambar 4.46 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 6...92

Gambar 4.47 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 7...93

Gambar 4.48 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 8...93


(8)

Gambar 4.50 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 10...94

Gambar 4.51 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 11...95

Gambar 4.52 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 12...95

Gambar 4.53 Persentasi harga pekerjaan pada lantai atap...96

Gambar 4.54 Grafik perbandingan faktor total harga antar lantai...101

Gambar 4.55 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan kolom...102

Gambar 4.56 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan tangga...103

Gambar 4.57 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai non exposed...104

Gambar 4.58 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan pelat lantai non exposed...105

Gambar 4.59 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai exposed..106

Gambar 4.60 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan balok lantai exposed..107

Gambar 4.61 Grafik perbandingan faktor harga pekerjaan listplank...108

Gambar 4.62 Grafik perbandingan faktor harga seluruh pekerjaan...110

Gambar 4.63 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 3...111

Gambar 4.64 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 2...111

Gambar 4.65 Persentasi harga pekerjaan pada lantai basement 1...112

Gambar 4.66 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 1...112

Gambar 4.67 Persentasi harga pekerjaan pada lantai mezzanine...113

Gambar 4.68 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 2...113

Gambar 4.69 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 3...114

Gambar 4.70 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 4...114

Gambar 4.71 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 5...115

Gambar 4.72 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 6...115

Gambar 4.73 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 7...116

Gambar 4.74 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 8...116

Gambar 4.75 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 9...117

Gambar 4.76 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 10...117

Gambar 4.77 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 11...118

Gambar 4.78 Persentasi harga pekerjaan pada lantai 12...118

Gambar 4.79 Persentasi harga pekerjaan pada lantai atap...119


(9)

Gambar 4.80 Grafik kenaikan dan penurunan faktor harga pekerjaan bekisting...121 Gambar 4.81 Persentasi pekerjaan bekisting...123 Gambar 4.82 Persentasi pekerjaan bekisting...124 Gambar 4.83 Persentasi pekerjaan bekisting...125


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Analisa harga satuan bekisting kolom...31

Tabel 3.2 Analisa harga satuan bekisting balok exposed...32

Tabel 3.3 Analisa harga satuan bekisting balok non exposed...33

Tabel 3.4 Analisa harga satuan bekisting pelat lantai exposed...33

Tabel 3.5 Analisa harga satuan bekisting pelat lantai non exposed...34

Tabel 3.6 Analisa harga satuan bekisting dinding...34

Tabel 3.7 BILL OF QUANTITY CV. PUTRA SALUYU...35

Tabel 3.8 BILL OF QUANTITY PT. MITRA GUSNITA NANDA...38

Tabel 3.9 BILL OF QUANTITY CV. MULTI ABADI SARANA...41

Tabel 4.1 Daftar Harga Pekerjaan Bekisting Perbaikan...51

Tabel 4.2 Faktorial Jumlah Harga Bekisting...55

Tabel 4.3 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Kolom...56

Tabel 4.4 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Tangga...57

Tabel 4.5 Faktorial Harga Pekerjaan Beksiting Balok Lantai Non Exposed...58

Tabel 4.6 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Pelat Lantai Non Exposed...59

Tabel 4.7 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Balok Lantai Exposed...60

Tabel 4.8 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Pelat Lantai Exposed...61

Tabel 4.9 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Listplank...62

Tabel 4.10 Perbandingan faktor harga seluruh pekerjaan antar lantai...63

Tabel 4.11 Daftar Harga Pekerjaan Bekisting Perbaikan...74

Tabel 4.12 Faktorial Jumlah Harga Bekisting...78

Tabel 4.13 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Kolom...79

Tabel 4.14 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Tangga...80

Tabel 4.15 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Balok Lantai Non Exposed...81

Tabel 4.16 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Pelat Lantai Non Exposed...82

Tabel 4.17 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Balok Lantai Exposed...83

Tabel 4.18 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Pelat Lantai Exposed...84


(11)

Tabel 4.19 Faktorial Harga Pekerjaan Beksiting Listplank...85

Tabel 4.20 Perbandingan faktor harga seluruh pekerjaan antar lantai...86

Tabel 4.21 Daftar Harga Pekerjaan Bekisting Perbaikan ...97

Tabel 4.22 Faktorial Jumlah Harga Pekerjaan Bekisting ...101

Tabel 4.23 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Kolom...102

Tabel 4.24 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Tangga...103

Tabel 4.25 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Balok Lantai Non Exposed...104

Tabel 4.26 Faktorial Harga Pekerjaan BekistingPelat Lantai Non Exposed...105

Tabel 4.27 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Balok Lantai Exposed...106

Tabel 4.28 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Pelat Lantai Exposed...107

Tabel 4.29 Faktorial Harga Pekerjaan Bekisting Listplank...108

Tabel 4.30 Perbandingan faktor harga seluruh pekerjaan antar lantai...109

Tabel 4.31 Tabel kenaikan dan penurunan faktor harga per lantai...120

Tabel 4.32 Harga total pekerjaan bekisting...122

Tabel 4.33 Harga total pekerjaan bekisting...123

Tabel 4.34 Harga total pekerjaan bekisting...124


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan meningkatnya jumlah penduduk saat ini, kebutuhan akan bangunanpun meningkat. Dan sampai sekarang, bahan dasar bangunan yang paling banyak digunakan adalah beton. Dalam pekerjaan beton dibutuhkan sistem bekisting suatu cetakan yang baik untuk mendapatkan bentuk yang direncanakan maupun pengerasan yang baik. Sistem bekisting ini terdiri dari kotak cetak / cetakan beton dan alat penyangga. Dan dalam pengerjaannya pada bangunan bertingkat hal ini harus diperkirakan dengan baik mengingat tidaklah gampang melaksanakan pekerjaan pemasangan bekisting pada lantai yang mempunyai ketinggian yang bervariasi. Mengingat semakin tinggi lantai yang akan


(13)

dikerjakan maka pekerjaan pemasangan bekisting akan menjadi lebih sulit dari sebelumnya dan hal ini bisa menjadi kendala dalam penyelesaian suatu proyek.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kenaikan biaya perlantai pekerjaan bekisting karena perbedaan elevasi pada bangunan bertingkat dengan menggunakan estimasi faktorial..

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini pembatasan masalah dibatasi pada : 1. Objek yang ditinjau adalah gedung Grha Widya Maranatha.

2. Estimasi yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah Estimasi Faktorial per lantai.

3. Perbandingan analisa harga pekerjaan bekisting yang dimaksudkan dalam tugas akhir ini adalah harga antar lantai

4. Pekerjaan bekisting yang ditinjau meliputi pekerjaan kolom, tangga, balok dan pelat.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab, yang disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab 1. Pendahuluan

Membahas latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.


(14)

Bab 2. Studi Pustaka

Membahas pengertian pekerjaan bekisting dan jenis-jenis pekerjaaan bekisting yang dapat digunakan dalam pekerjaan pengecoran beton.

Bab 3. Studi Kasus

Berisikan data proyek, analisa harga satuan pekerjaan bekisting pada gedung Grha Widya Maranatha dan daftar harga pekerjaan bekisting.

Bab 4. Analisis Masalah

Menganalisa harga pekerjaan bekisting berdasarkan estimasi faktorial per lantai.


(15)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan peninjauan beberapa faktor seperti harga satuan bekisting, volume pekerjaan, kapasitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, metode pekerjaan, kelengkapan material dan suku cadang, resiko pekerjaan, maka diambil kesimpulan :

1. Dengan mengacu pada data dan hasil evaluasi dari CV.PUTRA SALUYU diambil kesimpulan bahwa dari seratus persen biaya pekerjaan bekisting 8,91 % adalah biaya perkerjaan bekisting kolom, 1,46 % bekisting tangga, 25,30 % biaya bekisting balok lantai non exposed, 28,28 % biaya bekisting pelat lantai non exposed, 15,87 % biaya pekerjaan bekisting balok lantai exposed, 13,31


(16)

% biaya pekerjaan bekisting pelat lantai exposed dan 6,86 % biaya pekerjaan bekisting listplank.

2. Biaya pekerjaan bekisting yang terjadi antar lantai yang disebabkan analisa harga satuan material tidak mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan biaya material pada tiap lantai selalu sama tanpa mangalami perubahan karena perbedaan elevasi.

3. Biaya pekerjaan bekisting yang terjadi antar lantai yang disebabkan analisa harga satuan upah mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan biaya upah mengalami kenaikan karena perbedaan elevasi. Semakin tinggi elevasi maka tingkat kesulitan dan resiko yang dihadapi akan semakin besar.

4. Biaya pekerjaan bekisting yang terjadi antar lantai yang disebabkan biaya alat ( tower crane ) tidak mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan pada proyek ini alat yang digunakan adalah milik sendiri.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam memperkirakan biaya hendaklah dilakukan dengan lebih teliti mengingat hal ini akan mempengaruhi kinerja dan hasil yang akan dicapai pada akhirnya.

2. Koordinasi kerja yang lebih baik antara pihak-pihak yang terkait pada proyek yang bersangkutan kerena hal ini akan memperngaruhi kinerja dan hasil yang akan dicapai pada akhirnya.

3. Adanya sikap yang lebih bersahabat dari pihak-pihak yang terkait pada proyek yang bersangkutan.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

1. F. Wigbout Ing. (1992), Buku Pedoman Tentang Bekisting (Kotak Cetak ),

Erlangga, Jakarta.

2. Sagel R, P. Kole. (1994), Gideon Kusuma, Pedoman Pengerjaan Beton,

Erlangga, Jakarta.

3. WULFRAM I. (2002), Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi, Andi,


(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan meningkatnya jumlah penduduk saat ini, kebutuhan akan bangunanpun meningkat. Dan sampai sekarang, bahan dasar bangunan yang paling banyak digunakan adalah beton. Dalam pekerjaan beton dibutuhkan sistem bekisting suatu cetakan yang baik untuk mendapatkan bentuk yang direncanakan maupun pengerasan yang baik. Sistem bekisting ini terdiri dari kotak cetak / cetakan beton dan alat penyangga. Dan dalam pengerjaannya pada bangunan bertingkat hal ini harus diperkirakan dengan baik mengingat tidaklah gampang melaksanakan pekerjaan pemasangan bekisting pada lantai yang mempunyai ketinggian yang bervariasi. Mengingat semakin tinggi lantai yang akan


(2)

dikerjakan maka pekerjaan pemasangan bekisting akan menjadi lebih sulit dari sebelumnya dan hal ini bisa menjadi kendala dalam penyelesaian suatu proyek.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kenaikan biaya perlantai pekerjaan bekisting karena perbedaan elevasi pada bangunan bertingkat dengan menggunakan estimasi faktorial..

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini pembatasan masalah dibatasi pada : 1. Objek yang ditinjau adalah gedung Grha Widya Maranatha.

2. Estimasi yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah Estimasi Faktorial per lantai.

3. Perbandingan analisa harga pekerjaan bekisting yang dimaksudkan dalam tugas akhir ini adalah harga antar lantai

4. Pekerjaan bekisting yang ditinjau meliputi pekerjaan kolom, tangga, balok dan pelat.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab, yang disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab 1. Pendahuluan

Membahas latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.


(3)

3 Bab 2. Studi Pustaka

Membahas pengertian pekerjaan bekisting dan jenis-jenis pekerjaaan bekisting yang dapat digunakan dalam pekerjaan pengecoran beton.

Bab 3. Studi Kasus

Berisikan data proyek, analisa harga satuan pekerjaan bekisting pada gedung Grha Widya Maranatha dan daftar harga pekerjaan bekisting.

Bab 4. Analisis Masalah

Menganalisa harga pekerjaan bekisting berdasarkan estimasi faktorial per lantai.


(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan peninjauan beberapa faktor seperti harga satuan bekisting, volume pekerjaan, kapasitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, metode pekerjaan, kelengkapan material dan suku cadang, resiko pekerjaan, maka diambil kesimpulan :

1. Dengan mengacu pada data dan hasil evaluasi dari CV.PUTRA SALUYU diambil kesimpulan bahwa dari seratus persen biaya pekerjaan bekisting 8,91 % adalah biaya perkerjaan bekisting kolom, 1,46 % bekisting tangga, 25,30 % biaya bekisting balok lantai non exposed, 28,28 % biaya bekisting pelat lantai


(5)

127

% biaya pekerjaan bekisting pelat lantai exposed dan 6,86 % biaya pekerjaan bekisting listplank.

2. Biaya pekerjaan bekisting yang terjadi antar lantai yang disebabkan analisa harga satuan material tidak mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan biaya material pada tiap lantai selalu sama tanpa mangalami perubahan karena perbedaan elevasi.

3. Biaya pekerjaan bekisting yang terjadi antar lantai yang disebabkan analisa harga satuan upah mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan biaya upah mengalami kenaikan karena perbedaan elevasi. Semakin tinggi elevasi maka tingkat kesulitan dan resiko yang dihadapi akan semakin besar.

4. Biaya pekerjaan bekisting yang terjadi antar lantai yang disebabkan biaya alat ( tower crane ) tidak mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan pada proyek ini alat yang digunakan adalah milik sendiri.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam memperkirakan biaya hendaklah dilakukan dengan lebih teliti mengingat hal ini akan mempengaruhi kinerja dan hasil yang akan dicapai pada akhirnya.

2. Koordinasi kerja yang lebih baik antara pihak-pihak yang terkait pada proyek yang bersangkutan kerena hal ini akan memperngaruhi kinerja dan hasil yang akan dicapai pada akhirnya.

3. Adanya sikap yang lebih bersahabat dari pihak-pihak yang terkait pada proyek yang bersangkutan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. F. Wigbout Ing. (1992), Buku Pedoman Tentang Bekisting (Kotak Cetak ), Erlangga, Jakarta.

2. Sagel R, P. Kole. (1994), Gideon Kusuma, Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga, Jakarta.

3. WULFRAM I. (2002), Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Jokjakarta.