Didorong Nurani, Bertekad Jadi Sekretaris.

RADAR BANDUNG
o Selasa
4
20

21

o Mar

OApr

o Kamis

o Rabu
7
22

5

8
23


OMei

9

0

24

(f; Jun

Jumat

10

11
25

() Jul


erbagai
hal yang terjadi di tengah dan di lingkungan kita.
ApaIagi berprofesi sebagai sekretaris, sudih tentu
harus memiliki pandangan dan pemahaman yaJi'gsangat
luas. Salah satu untuk mendapatkan itu inelalui
bacaaan, atau gemar membaca," terangnya. Sementara
jenis bacaannya bisa apa saja, termasuk persoalan
teknik dan sosial. (dani priatna)

DI kalangan sekretaris, nama
Triees Sunarya Karyadi, 58,
sudah tidak asing lagi. Mantan
Ketua Ikatan Sekretaris Indonesia (ISI) Bandung periode 19851987 dan 1987-1989 ini, berhasil
rnengarungi
kiprah dan organisasi sekretaris.
Kini meski usianya tak muda
lagi, semangat dan tenaganya
untuk memajukan dan mendorong ISI masih terasakan.
Melalui pemlkiran dan gagasannya, masih menjadi inspirasi
dan motivasi bagi para sekretaris saat ini. Lalu bagaimana

pan dang an perernpuan yang
telah memiliki sertifikat Badan
Nasional Sertifikasi Profesi
(NSP) ini, berikut petikan wawacaranya:
Bisa dijelaskan, bagaimana
awal mula menggeluti profesi
sekretaris?
Cita cita saya sebenarnya
bukan menjadi sekretaris, tapi
lebih condong rnenjadi pendidik. Karena background
pendidikan saya di IKIP Bumi
Siliwangi (Kini UPI Bandung,
RED) program atau grade Sarjana Muda (.1973).
Seiring berjalannya waktu,
lantas saya mendapat kesempatan mengisi pekerjaan menjadi sekretaris di salah satu
perusahaan Jepang yaitu C Itoh
& Co Ltd cabang Bandung
tahun 1974.
Dihadapkan pada kondisi tersebut, jujur saya merasa bingung. Di satu slsi saya ingin
menjadi pendidik tapi di sisi lain

saya rnendapat kesempatan
pekerjaan yang juga saya sukai.
Akhimya dengan pertimbangan
yang matang didorong dengan
hati nurani, saya' kemudian
memantapkan tekad mengarnbil
kesempatan menjadi sekretari s.
Apa ibu menyesal meninggalkan keinginan
awal menjadi seorang pendidik?

Kecewa pasti ada, tapi setiap
pilihan hidup pasti ada resiko
yang harus kita pikul. Saya
berpandangan
mendidik toh
tidak harus di kelas saja, tapi
.bisa dilakukan di mana saja.
Termasuk, dalam. kegiatan organisasi.
Bagaimana
pengalaman

pertama ibu menjalani profesi
sekretaris?
,
Awalnya sih agak kaku juga,
karena latar belakang saya
seben.arnya di bidang pendidikan. Tapi saya tak langsung
menyerah, karena itu adaptasi
pekerjaan terus saya lakukan.
Termasuk, terus belajar rnengasab kemampuan diri. ~arena
terus belajar dan belajar, saya
pun menjadi tidak kaku lagi.
Justru, saya makin mencintai
pekerjaan saya. Setelah bisa
beradaptasi,
selanjutnya kaTier ibu sendiri
bagaimana?
Dengan ketekunan dan ikhlas
dalam menjalankan pekerjaan,
di!).kui berdampak positif terhadap karier ibu. Setelah bekerja
selama tiga tahun di C.Itoh &

Co.Ltd, k!).riersebagai sekretaris
uilanjutkan di sebuah perusahaan Jepang lainnya, yaitu
Sumitomo Corporation Bandung sejak 1978.
Karier pertama dimulai dari level
sekretaris hingga kemudian mendapat kepercayaan sebagai Office
Manager sampai menjelang usia
pensiun pada 2005.
Kapan ibu mulai aktif di ISI ?
Kebetulan, ketika bekerja di
perusahaan Jepang, saya
bertemu dengan kolega
yang bernama Ibu Risna
Suteja yang sudah menjadi
anggota Ikatan Sekretaris Indonesia Ban-

dung. Sering berkomunikasi,
bisnis, selanjutnya Ibu Risna
mengajak saya menghadiri pertemuan "Iesehan" pada suatu
hari Sabtu siang, setelah jam
kantor selesai di sebuah gerasi

rumah salah seorang ternan di
jalan Supratrnan.
Pertemuan kala itu sangat
santai, bahkan makanan dan
snacks yang dibawa peserta
pun dinikmati bersarna. Inilah
embrio pertemuan ISI Bandung
yang sebenarnya, karena menginjak awal 1980-an saat itu
Ibu Titiek Madjied menjabat
ketua cabang. Sehingga, kepak
sayap ISI Bandung mulai dilebarkan dengan merekrut anggota sebanyak-banyaknya.
Adapun kegiatan yang dilakukan, diantaranya
menga-.
dakan pertemuan bulanan yang
rutin bahkan untuk pertama
kalinya mencoba me.rayakan
hari ulang tahun (Hut) ISI
Bandung di hotel terbaik saat
itiI yaitu Hotel Panghegar jalan
Merdeka.

Jabatan ibu kala itu?
Selama kepengurusan
Ibu
Titiek Madjied, ibu rnenjabat
sebagai bendahara dan setelah
beliau pindah mengikuti keluarganya ke Jakarta, maka
tampuk pimpinan selanjutnya
dipercayakan kepada ibu. K-emudian, pada pemilihan ketua
baru, saya dipercaya menjadi
Ketua ISI Bandung untuk periode 1985-1987 dan 1987-1989.
Selama aktif di ISI, manfaat
apa yang ibu rasakan?
.

'. ...'

'.. 1

':_"Y;~ .


~,

...

Say

~

er-

~b
.

~.

-- . -- -----..--_.-...._--

syukur bisa melewati masa
mud a dan masa pensiun bersarna ISI Bandung hingga saat
ini. Organisasi ini telah mendidik

saya menjadi seorang yang
memiliki kepercayaan diri kuat
dan percaya diri. Serta, disinilah
tempat saya berlatih menjadi
seseorang yang haru~ tleksible
secara fisik dan mental. Mantaat
lain yang saya rasakan "a tu
hubungan silaturahmi dan kekeluargaan yang sangat kuat
Ibu melihat sepertl apa ISI
sekarang?
Saya bahagia, karena program
regenerasi ISI Bandung berhasil
.dilaksanakan dengan sangat
baik. Ini dibuktikan dengan
eksistensi ISI Bandung yang sudab merambah keluar Bandung
bahkan keluar pulau Jawa dan
menjadi salah satu Cabang ISI
terbaik di Indonesia.
Pascapens/un, aktivitas /bu
baga/mana?

Sambil menikmati masa purnabhakti, saya tetap menjadi
salah satu pendukung ISI Bandung dengan ikut terlibat aktif
dalam beberapa program kerja
ISI Jabar. Selain aktif di ISI Jabar,
ibu juga aktif di beberapa club
sosial di Bandung, di' antaranya
menjadi anggota Lions Club
Bandung Lestari, dan menjadi
Vice Secretary Club periode
2006/2007 dan 2007/2008. ~mudian menJadi anggota paguyuban Warga Usia Lanjut/
WULAN Bandung dengan aktif
menjadi Redaktur Pelaksana Buletin Wulan

~
..

,

'A,

~

:
;.

.;~ '1>:,::~~7 ".

Bandung.

Dengan aktif di berbagai organisasi, membuat kemampuan
diri menjadi terasah. Di ISI Jabar
saya bergaul dengan para professional ddministrasi perkantoran, di Lions Club saya bergaul
dengan para pengusaha/executives yang punya kepedulian
terhadap keluarga/orang yang
kurang mampu. Serta, Paguyuban Warga u~ia lanjut saya
bergaul dengan senior citizens
yang saling memerlukan dukungan untuk menjalani masa
tua dengan motto mandiri, terhormat dan bermakna".
Bagaimana membagi aktivitas organisasi dengan keluarga?
Walau sibuk, keluarga tetap
nomor satu. Ibu dikarunia seorang putra kini berusia 25
tahun dan sudah mempunyai
karier sendiri. Dalam keluarga,
baik suami I
'un anak selalu
mendukung
vitas ibu. Begitupun sebaliknya. Di sela
kesibukan, ibu selalu menghabiskan waktu luang dengan
membaca otobiografi
tokoh
tokoh dunia, menulis dan traveling ke exotic countries setiap
ada kesempatan. Dengan hobinya melakukan perjalanan exotic , tercatat sudah 60 negara
lebih yang telah dikunjunginya.
Kini, ada buku yang sedang
dibaca serisu oleh ibu yaitu
From Baghdad With love yang
ditulis oleh Lieutenant Colonel
Jay Kopelman. Saya tertarik
karena buku ini mengisahkan
ten tang perjuangan seru seorang anggota Marinir USA
yang bertugas di Irak, berpangkat Letkol. Uniknya, prajurit ini menempuh cara apapun juga untuk menyelundupkan seekor anak
anjing liar kesayangannya/stray puppy dari
Irak kepada keluarganya di USA. (dani
priatna)

-

---