Kontribusi Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Karanganyar terhadap Global Warming.

(B. Pertanian)
Kontribusi Lahan Pertanian
terhadap Global Warming

Tanaman

Pangan

di

Karanganyar

Kata kunci : emisi GRK, lahan pertanian, tanaman pangan, global warming
Suntoro; Mujiyo; Syamsiyah, Jauhari
Program Pascasarjana UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Pascasarjana, 2012
Lahan pertanian telah dinilai sebagai sumber emisi gas rumah kaca (GRK) yang
menyebabkan terjadinya global warming. Salah satu faktor penyebab besarnya
emisi GRK adalah penurunan fungsi tanah dan lahan, dan praktek pengelolaan yang
kurang memperhatikan aspek efisisensi pertanian. Penelitian “Kontribusi Lahan
Pertanian Tanaman Pangan di Karanganyar terhadap Global Warming” akan dapat
memberikan komponen data base penyebab perubahan iklim di Indonesia dan

perhitungan sumbangannya terhadap global warming sebagai pijakan pengambilan
keputusan manajemen pengelolaan lahan pertanian, melalui minimalisasi emisi
GRK.
Tujuan penelitian untuk mengetahui kontribusi emisi GRK CO 2, CH4 dan N2O oleh
lahan pertanian tanaman pangan di Karanganyar terhadap global warming, dengan
didukung segi penelitian (1) faktor sifat tanah, karakter lahan, dan tipe penggunaan
lahan pertanian yang menentukan emisi GRK, dan (2) rumusan rekomendasi
pengelolaan lahan pertanian yang sesuai dengan karakter tanah dan lahan, serta
meminimalisir emisi.
Penelitian akan dilaksanakan melalui 2 tahap ; (I) karakterisasi tanah dan lahan,
pengukuran potensi emisi, perhitungan global warming potential, dan penentuan
faktor tanah, lahan, dan tipe penggunaan lahan yang menentukan potensi emisi,
dan (II) identifikasi pengelolaan lahan, pengukuran emisi aktual, perhitungan global
warming potential, dan penyusunan rekomendasi pengelolaan lahan pertanian yang
sesuai dengan karakter tanah dan lahan, serta meminimalisir emisi CO 2, CH4 dan
N2O.
Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa faktor tanah dan lahan yang
menentukan nilai GWP lahan pertanian tanaman pangan di Kecamatan Mojogedang,
Jumantono dan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar adalah tinggi tempat,
kandungan bahan organik dan N total tanah. Semakin tingggi tempat maka semakin

tinggi pula kandungan bahan organik, N total dan potensi emisi N2O. Rata-rata Nilai
GWP lahan pertanian tanaman sayuran wortel di Kecamatan Tawangmangu
4.988,27 eq. CO2/kg tanah, lebih tinggi dari pada lahan pertanian kacang tanah di
Kecamatan Jumantono 4.979,45 eq. CO2/kg tanah dan lahan pertanian padi sawah
di Kecamatan Mojogedang 2.981,45 eq. CO 2/kg tanah.
Saran rekomendasi yang diusulkan untuk pengelolaan lahan adalah perbaikan
kondisi aerasi drainasi seperti pengairan berselang-seling, pembuatan jalur-jalur
drainasi, dan lainnya yang bertujuan membuang air berlebih dari lahan akan dapat
menurunkan potensi emisi CO2dan CH4.