MAKALAH ORGANISASI INTERNASIONAL WTO Mak

MAKALAH ORGANISASI INTERNASIONAL WTO
Makalah ini Disusun untuk memenuhi Tugas dalam Mata Pelajaran PKN

Disusun Oleh :
Aproditha Alya Chairani
Briantama Hanif
Siti Annisa Auliarizky
XI-4

SMK-SMAK BOGOR
Jl. Binamarga I, Ciheuleut Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor 16143, Kotak Pos 2017,
Telp. (0251) 8323 138, Fax. (0251) 8384 785, Email : mail@smakbo.sch.id, Web :
http://www.smakbo.sch.id 2018

BAB I
Perjanjian Internasional dan Hubungan Internasional
A. Perjanjian Internasional


Pengertian
Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum

internasional oleh beberapa pihak yang berupa Negara atau organisasi internasional.
Sebuah perjanjian multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan
kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian Bilateral dibuat antara dua Negara. Sedangkan,
perjanjian multilateral adalah perjanjian yang dibuat oleh lebih dari dua Negara.

Pasal 38 ayat 1 Piagam Mahkamah Internasional. Perjanjian internasional baik yang
bersifat umum maupun khusus, yang mengandung ketentuan-ketentuan hukum yang
diakui secara tegas oleh Negara-negara yang bersangkutan.

Jadi, perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh masyarakat bangsabangsa yang bertujuan mengakibatkan hukum tertentu. Perjanjian internasional sekaligus
menjadi subjek hukum internasional. Perjanjian internasional juga lebih menjamin
kepastian hukum serta mengatur masalah-masalah bersama yang penting. Disebut
perjanjian internasional jika perjanjian perjanjian diadakan oleh subjek hukum
internasional yang menjadi anggota masyarakat internasional.



Pengertian Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli.


1. Schwarzenberger
Mengungkapkan bahwa perjanjian internasional ialah suatu persetujuan antara subyek-subyek
hukum internasional disertai dengan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum
internasional. Dapat berupa perjanjian bilateral maupun multilateral, subyek-subyek hukum
dalam perjanjian internasional terdiri dari negara-negara dan lembaga-lembaga internasional.
2. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
Perjanjian internasional ialah perjanjian yang diselenggarakan antar bangsa bertujuan
menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.

3. Oppenheimer-Lauterpacht
Perjanjian internasional merupakan suatu persetujuan antar bangsa yang menghasilkan hak
dan kewajiban bagi pihak-pihak yang mengadakannya.
4. Rifhi Siddiq
Perjanjian internasional ialah persetujuan yang diadakan oleh dua pihak atau lebih yang
merupakan subyek hukum internasional. Masing-masing subyek hukum telah menyepakati halhal yang ada dalam pesetujuan tersebut.
5. John O’Brien
Perjanjian internasional merupakan perjanjian antara negara-negara di level internasional.
6. Accademy of Sciences of USSR
Menurut Accademy of Sciences of USSR, perjanjian Internasional ialah suatu persetujuan yang
antara dua atau lebih negara-negara yang dijelaskan secara formal mengenai

pemantapan,pembatasan dan perubahan hak-hak dan kewajiban mereka.
7. Konfrensi Wina 1969
Perjanjian internasional dibahas dalamKonferensi Wina 1969. Dalam konferensi tersebut
komisi hukum internasional memberikan penjelasan mengenai pengertian perjanjian
internasional yaitu perjanjian yang diselenggarakan oleh dua negara atau lebih dengan tujuan
mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Oleh karena itu, perjanjian internasional memiliki
peran dalam mengatur perjanjian antarnegara selaku subjek hukum internasional.
8. UU No. 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional
UU No. 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional, perjanjian internasional merupakan
perjanjian dalam nama dan bentuk tertentu. Perjanjian ini dibuat secara tertulis serta
menghasilkan timbulnya hak dan kewajiban di bidang hukum publik.

 Tahap-tahap Pembuatan Perjanjian Internasional
Dalam konvensi Wina tahun 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional disebutkan bahwa
dalam pembuatan perjanjian baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui tahaptahap sebagai berikut:
1. Perundingan (negotiation)
Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antara pihak/negara tertentu yang
berkepentingan, di mana sebelumnya belum pernah diadakan perjanjian. Oleh karena itu,
diadakan penjajakan terlebih dahulu atau pembicaraan pendahuluan oleh masing-masing
pihak yang berkepentingan. Dalam melaksanakan negosiasi, suatu negara dapat diwakili


oleh pejabat yang dapat menunjukkan surat kuasa penuh (full powers). Selain mereka, juga
dapat dilakukan oleh kepala negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri, atau duta
besar.

2. Penandatanganan (signature)
Penandatanganan naskah perjanjian dilakukan oleh para menteri luar negeri atau kepala
pemerintahan. Untuk penandatanganan teks perundingan yang bersifat multilateral
dianggap sah apabila 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali jika
ditentukan lain. Namun demikian, perjanjian belum dapat diberlakukan masing-masing
negara sebelum diratifi kasi.
3. Pengesahan (ratifi cation)
Ratifi kasi merupakan suatu cara yang sudah melembaga dalam kegiatan perjanjian
internasional. Suatu negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabila
telah disahkan oleh badan yang berwenang di negaranya. Dengan dilakukannya ratifi kasi
terhadap perjanjian internasional, secara resmi perjanjian internasional dapat berlalu dan
berkekuatan hukum.

 Batalnya Perjanjian Internasional
Dalam Konvensi Wina tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan batal

karena hal-hal berikut.
1. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu
negara peserta.
2.

Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itu dibuat.
3. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain
pada waktu pembentukan perjanjian.
4. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau
penyuapan.
5. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik
dengan ancaman atau dengan penggunaan kekuatan.

6.

Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional.

 Berkahirnya Perjanjian Internasional

Ada beberapa sumber yang dapat kita jadikan acuan untuk mengenali hal-hal yang dapat

menyebabkan berakhirnya perjanjian internasional. Mochtar Kusumaatmadja dalam bukunya
Pengantar Hubungan Kerja Sama Internasional mengatakan bahwa suatu perjanjian berakhir
karena hal-hal berikut.
1.

Telah tercapai tujuan perjanjian internasional.

2.

Masa berlaku perjanjian internasional sudah habis.

3.

Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek perjanjian.

4.

Adanya persetujuan dari peserta untuk mengakhiri perjanjian.
5.


Adanya perjanjian baru di antara para peserta yang kemudian meniadakan perjanjian
yang terdahulu.

6.

Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian yang sesuai dengan ketentuan perjanjian
sudah dipenuhi.

7.

Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran itu diterima
oleh pihak lain.

B. Hubungan Internasional
 Pengertian
Hubungan Internasional (HI; sering disebut Studi Internasional (SI), meski keduanya
tidak sama) adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarnegara, termasuk peran sejumlah
negara, organisasi antarpemerintah (IGO), organisasi nonpemerintah internasional (INGO),
organisasi non-pemerintah (NGO), dan perusahaan multinasional (MNC). HI merupakan
sebuah bidang akademik dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau normatif,

karena keduanya berusaha menganalisis dan merumuskan kebijakan luar negeri negaranegara tertentu. HI sering dianggap sebagai cabang ilmu politik (khususnya setelah tata
nama UNESCO tahun 1988), namun pihak akademisi lebih suka menganggapnya sebagai
bidang studi yang interdisipliner. Aspek-aspek hubungan internasional telah dipelajari selama
ribuan tahun sejak masa Thucydides, namun baru pada awal abad ke-20 HI menjadi disiplin
yang terpisah dan tetap.
Berbeda dengan ilmu politik, HI menggunakan berbagai bidang ilmu seperti ekonomi,
sejarah, hukum internasional, filsafat, geografi, kerja sosial, sosiologi, antropologi,
kriminologi, psikologi, studi gender, dan ilmu budaya/kulturologi. HI mencakup rentang isu
yang luas, termasuk globalisasi, kedaulatan negara, keamanan internasional, kelestarian
lingkungan, proliferasi nuklir, nasionalisme, pembangunan ekonomi, keuangan global,
terorisme, kejahatan terorganisasi, keamanan manusia, intervensionisme asing, dan hak
asasi manusia.

Hubungan Internasional (HI) ialah ilmu yang mempelajari hubungan antarnegara,
termasuk peran segenap Negara, organisasi antarpemerintah (IGO), organisasi
nonpemerintah internasional (INGO), organisasi non-pemerintah (NGO), kemudian
perusahaan multinasional (MNC). HI merupakan sebuah bidang akademik dan kebijakan
public lalu dapat bersifat positif/normative, karena keduanya berupaya menganalisis dan
merumuskan kebijakan luar negeri Negara-negara terpilih.


 Pengertian Menurut Para Ahli
1. J.C. Johari
Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlansung diantara
negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non pelosok (non
states actors) yang prilakunya memiliki dampak bersama tugas-tugas Negara.

2. Couloumbis dan Wolfe
Hubungan internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang
dapat diamati dan mencoba mendapatkan variabel-variabel dasar untuk menerangkan
prilaku serta mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antara unitunit social.

3. Mochtar Mas’oed
Hubungan internasional ialah hubungan yang sangat kompleksitas karena didalamnya
terdapat / terlibat bangsa-bangsa yang tiap-tiapo berdaulat sehingga memerlukan
mekanisme yang lebih rumit untuk pada hubungan antar kelompok.

4. Tulus Warsito
Hubungan internasional adalah studi terhadap interaksi dari politik luar negeri dari beberapa
pelosok.


5. Drs. R. Soeprapto

Hubungan internasional adalah sebagai spesialisasi yang mengintegritaskan cabang-cabang
pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional kehidupan sosial umat manusia.

6. Anonymous
Hubungan internasional adalah studi hubungan tentang unit-unit sebagai bentuk inter-relasi
bagian-bagian pada umumnya mengacu pada sistem innere negara-negara. Dalam hal
sekarang diakui adanya peranan-peranan aktor-aktor non states seperti PBB, MNC, kelompok
teroris tetapi tidaklah sepenting state / negara.

7. Para Tradisionalis
Hubungan internasional serupa dengan diplomasi dan strategi dan kerjasama dan konflik /
secara lebih sederhana hubungan internasional merupakan studi atas perang dan damai.

8. Drs. R Soeprapto
Hubungan internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi pasca perilaku )
yang hampir sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengan tujuan yang
jelasnilainya seperti mensubtitusikan perang dengan metode-metode perdamaian untuk
menyelesaikan pertikaian, pengendalian penduduk, perlindungan terhadap lingkungan,

pemberantasan penyakit, kemelaratan manusia.

9. Trygive Mathisen
Hubungan internasional adalah semua aspek internasional dri kehidupan sosial umat orang,
dalam arti semua lagu laku manusia yang berlangsung atau berasal dari sebuah negara dapat
mempengaruhi lagu laku manusia di pelosok lain.

10. Kenneth Watts. Thompson
Hubungan internasional merupakan studi tentang rivalitas amtar bangsa beserta kondisikondisi lalu institusi-institusi yang memperbaiki ataupun memperburuk rivalitas tersebut.

 Pola Hubungan Internasional

Ada 3 macam pola hubungan antara bangsa, yaitu :
Penjajahan sebuah bangsa atas bangsa yang lain, ketergantungan suatu bangsa arah bangsa
lain dan hubungan sama derajat.
Pola Penjajahan
Penjajahan pada hakekatnya merupakan penghisapan oleh suatu bangsa atas bangsa lain yang
ditimbulkan oleh perkembangan paham kapitalis, di mana pelosok penjajah membutuhkan
bahan mentah bagi industrinya dan pun pasar bagi hasil industrinya. Inti dari penjajahan di sini.
adalah penguasaan wilayah bangsa lain.
Pola Ketergantungan
Biasanya terjadi pada negara-negara bertumbuh yang kekurangan modal dan tekhnologi untuk
membangun negaranya, terpaksa mengandalkan bantuan negara-negara maju yang hasilnya
mengakibatkan ketergantungan pada negara-negara maju tersebut. Pola hubungan ini dikenal
sebagai neo-kolonialisme (penjajahan dalam bentuk baru).
Pola Hubungan Sama Derajat
Pola hubungan ini paling sulit diwujudkan, namun yaitu pola hubungan yang amat ideal karena
berusaha mewujudkan kesejahteraan bersama, sesuai dengan jiwa sila kedua Pancasila, yang
menuntut penghormatan arah kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat tanpa
memandang ideologi, bentuk negara maupun sistem pemerintahannya.

BAB II

World Trade Organization (WTO)
 Latar Belakang
 Pengertian

World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satusatunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar
negara. Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi
aturan-aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah
ditandatangani oleh negara-negara anggota. Persetujuan tersebut merupakan kontrak
antar negara-anggota yang mengikat pemerintah untuk mematuhinya dalam pelaksanaan
kebijakan perdagangannya.
WTO merupakan pelanjut Organisasi Perdagangan Internasional (ITO, International
Trade Organization). ITO disetujui oleh PBB dalam Konferensi Dagang dan Karyawan di
Havana pada Maret 1948, namun ditutup oleh Senat AS (WTO, 2004b). WTO bermarkas di
Jenewa, Swiss. Direktur Jenderalnya adalah Pascal Lamy (sejak 1 September 2005). Pada
tahun 2017, seorang diplomat dari Brazil yang bernama Roberto Azevedo, terpilih menjadi
Ketua WTO yang baru untuk masa jabatan selama 4 tahun. Pada awal berdirinya, organisasi ini
memiliki 146 negara anggota termasuk Indonesia. Sampai bulan July 2016 negara yang
menjadi anggota berjumlah 164 negara. Merupakan sebuah rahasia umum bahwa empat
kubu besar dalam WTO (Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Uni Eropa) lah yang
memegang peranan untuk pengambilan keputusan. Pertemuan-pertemuan besar antara
seluruh anggota hanya dilakukan untuk mendengarkan pendapat-pendapat yang ada tanpa
menghasilkan keputusan.

 Sejarah Berdirinya WTO
WTO berdiri dan memulai operasionalnya pada tgl. 1 Jan-1995 lahir dari serangkaian
perundingan yg dikenal dengan sebutan perundingan Putaran Uruguay (Uruguay Round
negotitions). Perundingan tesebut dimulai pada tahun 1986 di Punta del este , Uruguay dan
berakhir dengan ditandatangani Agreement Establishing the WTO di Marrakesh , Maroko
pada April 1994.
Sebelum tahun 1995 berlaku General Agreement on Tariffs and trade 1947 (GATT 1947)
yang merupakan cikal bakal dari pembentukan WTO . GATT 1947 berisikan hasil
perundingan penurunan tarif perdagang antara negara anggota untuk tidak mengeluarkan
peraturan yang menghambat perdagangan. Kelemahan dari GATT 1947 adalah tidak
mempunyai kelembagaan yang tetap , sehingga dipandang perlu untuk membentuk suatu
lembaga yang pada akhirnya berbentuk WTO.
Pada tahun 1994, perundingan perdagangan dunia Uruguay Round akhirnya dapat
diselesaikan dan berbagai perjanjian telah disepakati dalam bentuk General Agreement On

Tariff and Trade (GATT). Dimana waktu itu GATT sendiri bertujuan mengatur jalannya
perdagangan internasional pada masa itu, yang meliputi perdagangan dan tarif harga. GATT
sendiri awal berdirinya ketika berakhirnya Perang Dunia II tahun 1947, di mana terjadi krisis
ekonomi besar-besaran di dunia oleh negara-negara yang kalah perang di Perang Dunia II.
Setelah Perang Dunia II digunakanlah alat pembangunan internasional yaitu dollar
melalui IMF dan Bank Dunia. Dulunya melalui perdagangan commodity, sekarang melalui
service atau jasa. Di WTO sendiri terdapat fair trade dan market oriented. Fair trade
dikhususkan untuk negara maju dan negara berkembang. Untuk negara berkembang
sendiri, WTO belum dirasakan cukup membantu dalam perekonomian internasionalnya.
Seperti kebijakan anti dumping lebih banyak dimanfaatkan oleh negara-negara maju,
khususnya untuk produk industri. Export subsidies mempunyai peranan penting bagi
negara berkembang atau industri baru dalam mengurangi ledakan tenaga kerja.

 Unsur Pokok dalam WTO
1. Penurunan Tarif. Menghapus atau menurunkan tarif atas suatu produk guna mengurangi biaya
ekspor, sehingga membuka pasar tambahan bagi produsen.
2. Most Favoured Nation (MFN). Mengharuskan pemerintah memperlakukan semua negara,
investasi dan perusahaan asing secara sama dari segi hokum atau non diskriminasi. Misalnya,
Negara tidak dapat menghentikan impor daging sapi dari Eropa bila ia tetap mengimpor daging
sapi dari negara lain.
3. National Treatment (NT). Mengharuskan semua negara memperlakukan semua negara,
investasi dan perusahaan sama rata dengan investor dan perusahaan domestik. Jadi
pemerintah tidak boleh memberikan subsidi untuk perusahaan lokal yang memenuhi kriteria
lingkungan hidup, misalnya.
4. Penghapusan restriksi kuantitatif. Melarang penggunaan restriksi selain tarif dan bea. Negara
tidak boleh membatasi ekspor atau impor dengan menetapkan kuota untuk membatasi arus
barang.

 Kiprah WTO
Dalam prosesnya, WTO telah mengeluarkan beragam kebijakan dalam bentuk perjanjian
yang menguntungkan dan merugikan salah satu pihak. Kebijakan-kebijakan antara lain:

1. TRIPS(Perjanjian Perdagangan yang berhubungan dengan Ha katas Kekayaan intelektual/HAKI)
mengatur aturan global yang harus dilaksanakan mengenai hak paten, hak cipta (copy right)
dan merek dagang.

2. Perjanjian WTO tentang Standar Sanitasi dan Fitosanitasi (Sanity and Phytosanitary Standards)
membatasi kebijakan pemerintah dalam hal keamanan makanan (kontaminasi bakteri,
pestisida, pemeriksaan dan pelabelan) dan kesehatan binatang dan tanaman.

3. Perjanjian Pertanian (Agreement on Agriculture/AOA) dalam Putaran Uruguay mengatur
perdagangan pangan secara internasional dan dalam negeri. Aturan-aturan ini memacu lajunya
konsentrasi pertanian ke agribisnis dan melemahkan kemampuan Negara-negara miskin untuk
mencukupi kebutuhan swadaya pangan dengan cara bertani subsistens.

4. GATS(General Agreement on Trade in Service atau Perjanjian Perdagangan Jasa) adalah salah
satu dari 15 perjanjian putaran Uruguay yang diwajibkan oleh WTO.

 Kelebihan dan Kekurangan WTO
Kelebihan WTO :


Persengketaan antarnegara dalam perdagangan dapat ditangani secara konstruktif

Tak dipungkiri bahwa sengketa perdagangan internasional seringkali muncul seiring semakin
meningkatnya pula volume dan jenis produk yang diperdagangkan. Melalui Dispute Settlement Body
(DSB) dari WTO ini lah, sengketa – sengketa dagang dapat diselesaikan secara lebih konstruktif melalui
aturan – aturan penyelesaian sengekta WTO yang sifatnya mengikat.


Mempermudah perdagangan antarnegara

Dengan aneka persetujuan perdagangan WTO, maka perbedaan kekuatan dagang antar anggota WTO
dapat lebih terkurangi. Ini memberikan peluang lebih besar bagi negara – negara kecil utnuk
memperjuangkan kepentingannya dengan lebih mudah mellaui forum multilateral WTO.


Memberikan banyak pilihan produk pada konsumen internasional

Banyaknya produsen dari berbagai negara yang dapat mendistribusikan produknya ke berbagai negara
lain membuat konsuem memiliki pilihan produk yang lebih banyak pula. Dengan persaingan ini pun,
para produsen juga akan lebih kreatif dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya agar
dapat menarik perhatian konsumen.


Meningkatkan peluang pendapatan

Hambatan perdagangan (tarif maupun non-tarif) mampu membuat tingkat keuntungan dalam
perdagangan menjadi lebih meningkat, baik bagi individu maupun negara.


Mendorong perdagangan internasional menjadi lebih efisien

WTO berupaya untuk mencoptakan peraturan perdagangan yang lebih seragam dan efisien melalui
prinsip – prinsip Non Diskriminasi, Most- Favorite Country dan National Treatment.

Kekurangan WTO :
1.
2.
3.
4.

WTO tidak transparan dalam mengambil keputusan.
Putusan WTO tidak dapat dipaksakan berlakunya.
WTO memaksakan kehendak kepada Negara-negara anggotanya.
Negara kecil kurang berperan di WTO.

 Saran

1. Pengambilan keputusan harus lebih demokratis dan dapat dipertanggung jawabkan.

2. Setiap Negara berhak membuat undang-undang dan peraturannya sendiri dan setiap
Negara wajib menghargai peraturan tersebut.
3. WTO harus bisa mengurangi kemiskinan.

DAFTAR PUSTAKA
http://wwwilmuduniaku.blogspot.co.id/2016/11/makalah-wto-world-trade-organization.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Perdagangan_Dunia
http://www.porosilmu.com/2015/06/keuntungan-sistem-perdagangan.html
http://pengayaan.com/pengertian-perjanjian-internasional-menurut-para-ahli/
http://www.zonasiswa.com/2014/11/perjanjian-internasional-lengkap.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_internasional
http://www.dosenpendidikan.com/22-pengertian-hubungan-internasional-menurut-para-ahli-paling-lengkap/