Pengaruh profitabilitas, likuiditas, kepemilikan manajerial, reputasi kap, dan umur perusahaan terhadap timeliness laporan keuangan pada perusahaan sektor pertambangan - Perbanas Institutional Repository

  

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEPEMILIKAN

MANAJERIAL, REPUTASI KAP, DAN UMUR PERUSAHAAN

TERHADAP TIMELINESS LAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN

ARTIKEL ILMIAH

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  

AYU ROSALINA

NIM: 2014310577

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

S U R A B A Y A

  2018

  

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEPEMILIKAN

MANAJERIAL, REPUTASI KAP, DAN UMUR PERUSAHAAN

TERHADAP TIMELINESS LAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN

  

Ayu Rosalina

  STIE Perbanas Surabaya Ema

  

Luciana Spica Almilia

  STIE Perbanas Surabaya Ema

  

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of profitability, liquidity, managerial ownership,

reputation KAP, and age of company against timeliness financial statements in mining sector

companies. This study uses financial ratios such as profitability ratios, liquidity ratios,

managerial ownership ratios, and firm age ratios. KAP reputation is measured using dummy.

  

The sample used is a mining sector company listed on the Indonesia Stock Exchange during

2012-2016. The method used is purposive sampling used as a method of determining the

sample, so that obtained a sample of 170 companies. Data analysis technique used is logistic

regression analysis. Based on the results of this study indicate that profitability affects

timeliness, KAP reputation affects the timeliness, while liquidity, managerial ownership, and

age of the company have no effect on timeliness.

  

Keywords: profitability, liquidity, managerial ownership, reputation KAP, age of

company, timeliness.

  

PENDAHULUAN patuh dalam penyampaian laporan

  Ketepatan waktu (timeliness) adalah salah keuangan dengan jangka waktu yang telah satu indikator dari relevansi yang ditetapkan. Dari beberapa penelitian informasinya siap digunakan sebelum mengenai ketidak tepat waktuan publikasi kehilangan makna oleh pemakai laporan laporan keuangan telah dilakukan dengan keuangan serta kapasitasnya masih mengidentifikasi berbagai faktor yang tersedia dalam pengambilan keputusan. menyebabkannya, hal itu bisa terjadi Manajemen mungkin perlu namun hasil yang diperoleh berbeda-beda menyeimbangkan manfaat relatif antara sehingga fenomena ini menarik untuk diuji pelaporan tepat waktu dan ketentuan kembali. Banyak pihak perusahaan yang informasi andal. Dalam usaha mencapai percaya bahwa karakteristik penting dalam keseimbangan antara relevansi dan publikasi laporan keuangan adalah keandalan, kebutuhan pengambil ketepatan waktu (timeliness). keputusan merupakan pertimbangan yang Bursa Efek Indonesia memberikan menentukan (IAI, 2015). denda dan melakukan penghentian

  Fakta yang terjadi di Indonesia sementara (suspend) kepada beberapa menunjukkan bahwa ada sebagian perusahaan atau emiten yang lepas perusahaan yang patuh dalam tanggung jawab akan penyampaian penyampaian laporan keuangan dengan Laporan Keuangan Audit 2015 yang tepat waktu dan sebagian perusahaan tidak diunggah melalui situs

  ).

  Beberapa emiten dari yang terdaftar diantaranya PT Benakat Integra Tbk (BIPI), PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Eterindo Mega Persada Tbk (ENRG), PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA), PT Global Teleshop (GLOB), PT Capitalinc Teleshop Tbk (MTFN), PT Skybee Tbk (SKYB), PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), PT Permata Prima Sakti Tbk (TGKA), PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT Sekawan Inipratama Tbk (SIAP) dan PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan interim 30 September 2015 dan belum membayarkan denda.

  Beberapa emiten yang terdaftar merupakan perusahaan sektor pertambangan, seperti PT Benakat Integra Tbk (BIPI), PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) yang terdaftar di BEI laporan keuangan audit 2015 harus sudah disampaikan paling lambat 30 Juni 2016. Apabila emiten telat menyampaikan laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak batas akhir maka BEI akan menjatuhkan Peringatan Tertulis I. Jika pada hari kalender ke 31 hingga ke 60 belum juga menyampaikan laporan keuangannya maka Peringatan Tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000 akan dilayangkan. Sampai pada hari kalender ke 61 hingga ke 90 perusahaan masih tidak merespon maka bursa akan memberikan Peringatan Tertulis III dan denda sebesar Rp 150.000.000. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengenakan Peringatan Tertulis III kepada 18 emiten yang dinyatakan terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2015 dan belum membayar denda.

  Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan besarnya laba yang diperoleh sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Shinta Aprilia (2016) menyatakan bahwa salah satu bagian penting dari ketepatan waktu laporan keuangan adalah profitabilitas yang dinyatakan dalam berita baik (good news) atau berita buruk (bad news). Hasil penelitian yang dilakukan I Gusti dan Made Gede (2014) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap timeliness. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan dengan Indri, dkk (2015) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap timeliness.

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo secara tepat waktu. Jika perusahaan memiliki tingkat likuiditas tinggi, maka dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. Para pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, juga mengukur likuiditas perusahaan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh I Gusti dan Made Gede (2014) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh pada timeliness. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu dan Ni Made (2015) menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap timeliness.

  Kepemilikan Manajerial merupakan para pemegang saham dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan (Sagung Agung, 2017). Semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajemen akan lebih giat untuk meningkatkan kinerjanya karena manajemen mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi keinginan dari pemegang saham yang tidak lain adalah dirinya sendiri. Hasil penelitian yang dilakukan Muthia Harnidha (2015) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

  timeliness. Namun berbeda dengan

  penelitian yang dilakukan oleh Rizkinia Dwi dan Sofie (2016) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap timeliness.

  Reputasi KAP merupakan suatu badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menerima jasanya. Dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerjanya kepada publik, perusahaan diminta untuk menggunakan jasa kantor akuntan publik agar akurat dan terpercaya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul Adejola (2016) menunjukkan bahwa Reputasi KAP berpengaruh terhadap

  timeliness. Namun hasil penelitian yang

  dilakukan oleh Sofia Prima dan Jusia (2013) menunjukkan bahwa Reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap timeliness.

  Umur perusahaan merupakan waktu yang sudah dicapai sejak awal berdiri hingga waktu yang tak terbatas. Semakin lama perusahaan beroperasi maka semakin berkembang sehingga perusahaan dinilai lebih mampu dan terampil dalam menghasilkan informasi pada saat diperlukan karena memiliki pengalaman yang cukup banyak. Namun berbeda dengan perusahaan yang lebih muda lebih rentan terhadap kegagalan karena kurangnya pengalaman (Iyoha, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh I Gede dan I Wayan (2015) menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap timeliness. Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Saqer Sulaiman (2015) menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap timeliness.

  Penelitian ini penting untuk dilakukan karena ketepat waktuan (timeliness) dalam laporan keuangan mempengaruhi kerelevanan keputusan yang akan diambil oleh pengguna. Apabila perusahaan tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan, maka pengguna akan memperoleh informasi yang terbaru mengenai kondisi perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Kepemilikan Manajerial, Reputasi Kap, dan Umur Perusahaan Terhadap

  Timeliness Laporan Keuangan Pada

  Perusahaan Sektor Pertambangan”

  RERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI DAN HIPOTESIS Teori Sinyal (Signalling Theory) Signalling Theory menekankan pada

  pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi oleh pihak di luar perusahaan.Informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan bagi investor di pasar modal sebagai alat untuk mengambil keputusan investasi.Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomik dengan mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan dengan menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna di masa lalu (IAI, 2015).

  Teori sinyal pertama kali dikemukakan oleh Spence pada tahun 1973. Pada saat informasi diumumkan dan para pelaku pasar sudah menerima informasi, para pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk

  (bad news). Adanya teori sinyal ini dapat

  membantu perusahaan untuk memberikan dorongan atau sinyal dalam hal menyampaikan informasi kepada investor dan kreditor.

  Timeliness

  Ketepatan waktu (timeliness) merupakan tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi sebuah keputusan

  (Suwardjono, 2011: 170). Dalam Undang- Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan kepada masyarakat.Dalam peraturan Bapepam Nomor X.K.2 menyebutkan bahwa penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang ada dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor: Kep 346/BL/2011, Laporan Keuangan Tahunan wajib disampaikan paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tahun buku berakhir. Sehingga, jangka waktu selambat-lambatnya untuk menyerahkan Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember kepada bursa adalah tanggal 31 Maret tahun selanjutnya setelah akhir tahun fiskal.

  Kantor akuntan publik yang memiliki nama baik adalah kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan KAP besar dan berlaku universal serta biasa dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting

  Umur Perusahaan

  Semakin baik reputasi kantor akuntan publik maka audit atas laporan keuangan lebih cepat selesai yang nantinya akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan.

  (Deloitte and Touche).

  Sarwoko dan Sandjaja (Ernst and Young), Siddharta Siddharta dan Widjaja (KPMG) serta Osman Bing Satrio dan Rekan

  (PriceWaterhouse Coopers), Purwanto,

  Haryanto Sahari dan Rekan

  Firm (Big 4). Kantor akuntan publik Big Four yang ada di Indonesia adalah

  Reputasi KAP

  Profitabilitas

  Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan presentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen. Kepemilikan oleh manajer akan menentukan kebijakan apa saja yang diambil berkaitan dengan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi apa yang mereka terapkan.

  Kepemilikan Manajerial

  memiliki tingkat likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi mempunyai dana internal yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui hutang.

  pecking order theory, perusahaan yang

  Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.Menurut

  Likuiditas

  Mamduh (2016: 157) menyebutkan bahwa profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan.Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang akan dilakukan. Rasio ini berdasarkan pada pendapatan bahwa aset didanai oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio harus dapat memberikan ukuran produktivitas aset dalam memberikan pengembalian kepada pemegang modal.

  Umur perusahaan merupakan waktu yang sudah dicapai sejak awal berdiri hingga waktu yang tak terbatas. Umur perusahaan diukur dari listing di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang memiliki umur yang relatif lebih biasanya lebih baik mengumpulkan, memproses dan menghasilkan informasi, hal itu dikarenakan perusahaan sudah memiliki jam kerja yang banyak (Owusu, 2000). Namun perusahaan yang lebih muda lebih rentan terhadap kegagalan karena kurangnya pengalaman (Iyoha, 2012).

  Pengaruh Profitabilitas terhadap Timeliness

  Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.Shinta Aprilia (2016) menyatakan bahwa salah satu bagian penting dari ketepatan waktu laporan keuangan adalah profitabilitas yang dinyatakan dalam berita baik (good news) atau berita buruk (bad

  news). Perusahaan yang memiliki profit

  tinggi cenderung menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Hal ini disebabkan oleh perusahaan yang memiliki profit tinggi berharap laporan keuangannya dapat diselesaikan dengan cepat.

  Perusahaan akan cenderung lebih cepat dalam menyelesaikan proses audit laporan keuangannya dan merupakan berita baik (goodnews) sehingga dapat disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Perusahaan yang memiliki profit rendah atau mengalami kerugian cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan karena kerugian merupakan kabar buruk (bad news) yang akan berdampak negatif pada perusahaan seperti penurunan permintaan akan saham yang diterbitkan.

  Penelitian mengenai hubungan profitabilitas terhadap ketepatan waktupelaporan keuangan yang dilakukan oleh Alvin Hary Septiyan (2017), Paul Adejola Adebayo (2016), Ni Putu dan Ni Made (2015), I Gede Ari Pramana Putra dan I Wayan Ramantha (2015), Saqer Sulaiman Yousef Al-Tahat (2015), I Gusti Ayu dan Made Gede (2014), serta Sofia Prima Dewi dan Jusia (2013) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap

  timeliness.Berdasarkan uraian tersebut

  maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Timeliness

  Pengaruh Likuiditas terhadap Timeliness

  Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya secara tepat waktu.Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki berita baik (good news) sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas rendah cenderung tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya sehingga menimbulkan adanya berita buruk (bad

  news) (Shinta Aprilia, 2016).

  Jika perusahaan memiliki tingkat likuiditas tinggi, maka dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. Para pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, juga mengukur likuiditas perusahaan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan.Likuiditas yang tinggi dapat mempengaruhi perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Hal ini didukung oleh penelitian dari I Gusti Ayu dan Made Gede (2015) serta Ida Bagus dan I Nyoman (2014) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap timeliness. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 2 : Likuiditas berpengaruh terhadap Timeliness.

  Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Timeliness

  Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan presentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen.Konflik kepentingan antara pihak manajemen dan pemegang saham dapat diminimalisir dengan adanya kepemilikan manajerial. Apabila konflik kepentingan dapat dikurangi tindakan manajer yang menunda informasi akan disampaikan ke publik karena tidak ada alasan bagi pihak manajer untuk menundanya meskipun informasi tersebut mengandung berita buruk (bad news). Perusahaan dengan kinerja baik tidak memiliki alasan untuk menunda penyampaian berita baik (good news) karena dalam praktiknya perusahaan yang memiliki kinerja baik akan mempublikasikan laporan keuangannya lebih cepat untuk meningkatkan kesan yang positif bagi perusahaanya kepada publik.

  Penelitian mengenai hubungan kepemilikan manajerial terhadap

  timeliness yang dilakukan oleh Sagung

  Agung Dwiyani, dkk (2017) dan Muthia Harnida (2015) yang menyatakan bahwa kepemikan manajerial berpengaruh terhadap timeliness.Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 3 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

  Timeliness.

  Pengaruh Reputasi KAP terhadap Timeliness

  Reputasi KAP merupakan kantor akuntan publik yang memiliki nama baik dan lebih dipercaya oleh perusahaan dalam melakukan pekerjaan audit serta memberikan opini publik.Untuk meningkatkan kredibilitas laporan, perusahaan akan menggunakan layanan dari perusahaan yang memiliki reputasi baik. KAP Big Four biasanya dipilih oleh perusahaan karena KAP tersebut memiliki afiliasi dengan perusahaan akuntansi terkenal di seluruh dunia.

  Ibadin dkk, (2012) berpendapat bahwa kantor akuntan publik yang lebih besar cenderung tepat waktu karena dalam hal kerja sama dan afiliasi internasional sehingga memungkinkan proses audit dilakukan lebih efisien dan tepat. Kantor akuntan publik yang memiliki reputasi baik akan memiliki sumber daya yang memadai karena proses audit dapat dilakukan lebih cepat. Oleh karena itu perusahaan yang menggunakan KAP yang memiliki reputasi baik cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

  Penelitian mengenai hubungan Reputasi KAP terhadap timeliness yang dilakukan oleh Alvin Hary Septiyan (2017), Paul Adejola Adebayo (2016), dan Saqer Sulaiman Yousef Al-Tahat (2015) menemukan bahwa Reputasi KAP berpengaruh terhadap

  timeliness.Berdasarkan uraian tersebut

  maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 4 : Reputasi KAP berpengaruh terhadap Timeliness.

  Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Timeliness

  Umur perusahaan merupakan waktu yang sudah dicapai sejak awal berdiri hingga waktu yang tak terbatas. Lianto dan Budi (2010) menyatakan bahwa pada umumnya, perusahaanyang sudah lama berdiri telah memiliki banyak cabang atau usaha baru, tidak hanya di beberapa daerah namun juga sampai ke luar negeri. Banyaknya pemeriksaan yang harus dikaji oleh auditor serta berbagai transaksi dengan tingkat kompleksitas yang tinggi sehingga dapat memperpanjang proses audit ditunjukkan dengan besarnya skala operasi tersebut.

  Semakin lama perusahaan beroperasi maka semakin berkembang sehingga perusahaan dinilai lebih mampu dan terampil dalam menghasilkan informasi pada saat diperlukan karena memiliki pengalaman yang cukup banyak. Semakin lama atau semakin tua umur suatu perusahaan maka akan semakin cepat proses audit yang dilakukan terhadap suatu perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan cenderung tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan.

  Penelitian mengenai hubungan umur perusahaan terhadap timeliness yang dilakukan oleh Ni Made Shinta dan I Ketut (2016) serta I Gede Ari dan I Wayan (2015) menyatakan bahwa umur perusahaan mempunyai pengaruh dengan hubungan yang positif pada timeliness. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 5 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap

  Timeliness.

  perusahaan yang melaporkan laporan keuangan > 90 hari (tidak tepat waktu) dan kategori 1 untuk perusahaan yang melaporkan laporan keuangan < 90 hari (tepat waktu). Data

  )

  5

  ) Umur Perusahaan (X

  4

  ) Reputasi KAP(X

  3

  ) Kepemilikan Manajerial(X

  2

  ) Likuiditas(X

  1

  Profitabilitas (X

  timeliness

  dummy variable, dimana kategori 0 bagi

  Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Pengukuran timeliness menggunakan

  Definisi Operasional Variabel Timeliness

  Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Timeliness. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, kepemilikan manajerial, reputasi KAP, dan umur perusahaan.

  Variabel Penelitian

  public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

  Data yang digunakan merupakan data sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi. Hasil dari sumber tersebut diperoleh data kuantitatif berupa data laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan-perusahaan yang telah go

  Data Penelitian

  Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 hingga 2016. Dari 41 perusahaan sektor pertambangan, berdasarkan hasil pertimbangan dan batasan tertentu maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 34 perusahaan.

  (annual report) yang berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan.

  mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria untuk pengambilan sampel yaitu: (1) Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016, dan (2) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan

  sampling dengan tujuan untuk

  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012 hingga 2016. Sampel penelitian ini diambil dari populasi dengan metode purposive

  

Gambar 1

KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN Pemilihan Sampel

  Timeliness (Y) penyampaian info keuangan diakses di www.idx.co.id yaitu pada tanggal penyerahan laporan keuangan perusahaan sebagaimana yang tercantum di halaman idx pada menu laporan keuangan dan tahunan.

  Profitabilitas

  Umur perusahaan merupakan waktu yang sudah dicapai sejak awal berdiri hingga waktu yang tak terbatas. Idealnya umur perusahaan harus diukur dari tanggal pendirianya. Namun umur perusahaan dalampenelitian ini menggunakan tanggal listed-nya perusahaan di pasar modal (Owusu-Ansah: 2000).

  ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Uji Deskriptif

  Ɛ : Error

  FIRMAGE : Umur Perusahaan

  : Koefisien regresi ROA : Profitabilitas CR : Likuiditas KEPMAN : Kepemilikan Manajerial REPKAP : Reputasi KAP

  1-6

  ] : Timeliness b0 : Konstanta b

  Ln[

  Keterangan:

  Ln[ ]= b0 + b1ROA + b2CR + b3KEPMAN + b4REPKAP+ b5FIRMAGE + Ɛ

  Analisis regresi logistik digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (Ghozali, 2013:333). Pada regresi logistik, variabel terikat yang digunakan bersifat kategorik. Model regresi logistik mengestimasi berapa peluang suatu peristiwa tersebut dapat terjadi. Pada regresi logistik, variabel respon Y merupakan variabel dengan dua kategori yaitu nol dan satu. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

  Alat Analisis

  Umur Perusahaan

  Mamduh (2016: 157) menyebutkan bahwa profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. Rumus ROA sebagai berikut:

  menggunakan variabel dummy. Apabila perusahaan sektor pertambangan menggunakan jasa audit dari KAP yang bekerja sama dengan Big Four maka diberi skor 1 dan jika tidak menggunakan jasa audit dari KAP yang bekerja sama dengan Big Four diberi skor 0.

  Firm (Big 4). Diukur dengan

  Reputasi KAP adalah kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan KAP besar dan berlaku universal serta biasa dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting

  Reputasi KAP

  KPM : ∑ ∑

  Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan. Kepemilikan manajerial dapat dinyatakan menggunakan rumus:

  Current Ratio : x100% Kepemilikan Manajerial

  Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Rasio likuiditas dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:

  Likuiditas

  : x100%

  ROA

  Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenaivariabel- variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel profitabilitas, likuiditas, kepemilikan manajerial, reputasi KAP, dan umur perusahaan. Tabel 1 berikut ini adalah hasil uji deskriptif:

  

Tabel 1

Hasil Statistik Deskriptif Frekuensi Timeliness

Kategori Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

  Tidak Tepat Waktu 20 11,8 11,8 11,8

  Tepat Waktu 150 88,2 88,2 100 Total 170 100 100

  Sumber: Output SPSS

  

Tabel 2

Hail Statistik Deskriptif

  Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat 20 perusahaan yang tidak tepat waktu dengan presentase 11,8 persen. Sedangkan perusahaan yang tepat waktu sebanyak150 perusahaan dengan presentase 88,2 persen.

  Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa Variabel Return On Asset (ROA) yang merupakan proksi dari Profitabilitas menunjukkan nilai minimum sebesar -0,72 dan nilai maksimum 0,30. Secara keseluruhan rata-rata profitabilitas dari sampel yang diteliti sebesar 0,0150 dengan standar deviasi sebesar 0,12110. Jika standar deviasi lebih besar dari nilai mean, artinya sebaran data bersifat heterogen karena data yang satu dengan yang lain bervariasi tinggi.Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai ROA tinggi dapat dikatakan perusahaan tersebut mampu mengelola asetnya sendiri secara efisien untuk menghasilkan keuntungan karena perusahaan tersebut telah mencapai laba yang sangat baik.

  Variabel Current Ratio (CR) atau proksi dari likuiditas menunjukkan nilai minimum sebesar 0,05 dan nilai maksimum sebesar 78,00. Secara keseluruhan rata-rata likuiditas dari sampel yang diteliti sebesar 3,0254 dengan standar deviasi sebesar 6,80660. Jika standar deviasi lebih besar dari nilai mean, artinya data bersifat heterogen karena data yang satu dengan yang lain bervariasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo kepada pihak lain sehingga menimbulkan berita baik

  (good news).

  Variabel kepemilikan manajerial (KPM) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PROFITABILITAS 170 -0,72 0,30 0,0150 0,12110 LIKUDITAS 170 0,05 78,00 3,0254 6,80660 KEPEMILIKAN MANAJERIAL

  170 0,00 0,67 0,0871 0,18519 REPUTASI KAP 170 1 0,49 0,501 UMUR PERUSAHAAN

  170

  5 48 26,24 12,814 Sumber: Output SPSS

  0,67. Secara keseluruhan rata-rata kepemilikan manajerial dari sampel yang diteliti sebesar 0,0871 dengan standar deviasi 0,18519. Jika standar deviasi lebih besar dari nilai mean, artinya sebaran data bersifat heterogen karena data yang satu dengan data yang lain bervariasi tinggi.Hal ini berarti bahwa perusahaan yang memiliki rasio kepemilikan manajerial tinggi maka pihak manajemen perusahaan memiliki banyak kepemilikan saham pada perusahaan yang dikelola.

  fit menguji hipotesis nol bahwa data sesuai

  Test pada kolom signifikan dan pada baris

  tersebut dapat digunakan untuk menguji hipotesis satu bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model. Model dikatakan baik atau fit dengan data yang diujikan jika nilai Omnibus yang dihasilkan kurang dari 0,05. nilai Omnibus

  square goodness of fit, dimana nilai

  Omnibus test memberikan nilai chi-

  3. Omnibus Test

  dengan model. Model dikatakan fit apabila nilai Hosmer and Lemeshow lebih dari 0,05. Nilai Hosmer and Lemeshow yang dihasilkan adalah 0,738. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga H diterima dan model yang diujikan dikatakan fit dengan data.

  Hosmer and Lemeshow’s goodness of

  Variabel reputasi KAP (KAP) menunjukkan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1. Secara keseluruhan rata-rata reputasi KAP dari sampel yang diteliti sebesar 0,49 dengan standar deviasi sebesar 0,501. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata perusahaan pertambangan banyak yang menggunakan jasa KAPbig four karena yang berafiliasi dengan big four memiliki sumber daya yang lebih bagus dibandingkan dengan KAP non big four.

  2. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test

  pada block number = 1 nilai -2LL adalah 99,630. Nilai -2LL dari block number = 0 ke block number = 1 mengalami penurunan, sehingga model regresi logistik yang diujikan fit dengan data.

  number = 0 adalah 123,152, sedangkan

  Nilai -2 Log Likehood (-2LL) pada block

  Langkah awal dalam menilai model fit dengan menggunakan Log Likehood yaitu dengan cara membandingkan antara nilai - 2 log likehood di awal (block number = 0) dengan nilai -2 log likehood di langkah selanjutnya (block number = 1). Model regresi pada langkah selanjutnya dapat dikatakan fit dengan data jika terjadi penurunan antara angka -2 log likehood (block number = 0 – block number = 1).

  Uji Kesesuaian Model

  Variabel umur perusahaan (AGE) menunjukkan nilai minimum sebesar 5 dan nilai maksimum sebesar 48. Secara keseluruhan rata-rata umur perusahaan dari sampel yang diteliti sebesar 26,24 dengan standar deviasi sebesar 12,814. Jika standar deviasi lebih kecil dari nilai mean, artinya data bersifat homogen karena data yang satu dengan yang lain bervariasi rendah.Hal ini berarti bahwa perusahaan yang makin tua, akan cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan, dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena perusahaan tersebut telah memperoleh pengalaman yang cukup.

  model sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa model yang diujikan fit dengan data.

  

Tabel 3

Hasil Analisis Regresi Logistik

  Sumber: Data diolah

  Hasil Analisis dan Pembahasan

  Berdasarkan hasil tabel 3 di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Timeliness. Berdasarkan hasil uji Wald, dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas yang menggunakan indikator ROA menunjukkan nilai Sig Wald sebesar 0,027. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansiα = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara profitabilitas dengan timeliness. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima.

  Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh Likuiditas (CR) terhadap Timeliness. Berdasarkan hasil uji Wald, dapat diketahui bahwa variabel likuiditas yang menggunakan indikator CR menunjukkan nilai Sig Wald sebesar 0,919. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara likuiditas dengan timeliness. Dengan demikian, H0 diterima dan H2 ditolak.

  Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh Kepemilikan Manajerial (KPM) terhadap

  Timeliness. Berdasarkan hasil uji Wald,

  dapat diketahui bahwa variabel kepemilikan manajerial yang menggunakan indikator KPM menunjukkan nilai Sig Wald sebesar 0,955. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara kepemilikan manajerial dengan timeliness. Dengan demikian H0 diterima dan H3 ditolak.

  Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh Reputasi KAP terhadap Timeliness. Berdasarkan hasil uji Wald, dapat diketahui bahwa variabel reputasi KAP yang menggunakan indikator KAP menunjukkan nilai Sig Wald sebesar 0,014. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara reputasi KAP terhadap timeliness. Dengan demikian, H0 ditolak dan H4 diterima.

  Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Timeliness. Berdasarkan hasil uji Wald, dapat diketahui bahwa variabel umur perusahaan yang menggunakan indikator AGE menunjukkan nilai Sig Wald sebesar 0,069. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara umur perusahaan dengan timeliness. Dengan demikian, H0 diterima dan H5 ditolak.

  

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a ROA 4,037 1,824 4,897 1 ,027 56,669 CR ,003 ,032 ,010

  1 ,919 1,003 KPM -,086 1,521 ,003 1 ,955 ,918 KAP 1,947 ,794 6,007 1 ,014 7,008 AGE ,047 ,026 3,296 1 ,069 1,048 Constant ,458 ,614 ,558 1 ,455 1,582

  

Tabel 4

Deskriptif Nilai Rata-Rata

  Pengaruh Likuiditas terhadap Timeliness

  150 0,03 3,00 0,09 150

  20,30 Tepat Waktu

  20

  20 -0,07 3,24 0,08

  Umur Perusahaan Tidak Tepat Waktu

  Reputasi KAP

  N Profitabilitas Likuiditas Kepemilikan Manajerial

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas suatu perusahaan dapat ditunjukkan melalui aset lancar yang dimiliki, karena aset lancar yang digunakan oleh perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.Rasio likuiditas yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan dapat memenuhi jangka pendeknya dengan baik. Apabila kewajiban jangka pendek dapat dipenuhi perusahaan dengan baik, maka akan semakin besar kecenderungan perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu.Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh

  kompetensi perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi mencerminkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan laba selama beroperasi. Laba yang tinggi merupakan cerminan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan dalam mengelola aset perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan dalam mengelola aset merupakan berita baik yang harus segera disampaikan ke publik, sehingga perusahaan akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

  Sumber: Output SPSS

  timeliness juga dapat disebabkan oleh

  Pengaruh profitabilitas terhadap

  Selain itu berita baik tersebut dapat membuat para calon investor untuk menginvestasikan modalnya kepada perusahaan yang bersangkutan.

  Hasil pengujian ini sesuai dengan logika teori sinyal, dimana perusahaan dapat menghasilkan laba positif cenderung akan memberikan berita baik (good news) sehingga dapat dijadikan patokan bagi perusahaan untuk membuat laporan keuangan secara tepat waktu.

  berdampak pada kemampuan perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan dengan tepat waktu. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka semakin baik pula kinerja suatu perusahaan sehingga perusahaan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Namun perusahaan yang memiliki laba rendah cenderung menyampaikan laporan keuangannya tidak tepat waktu. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis variabel profitabilitas.Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap timeliness perusahaan pertambangan. Hal ini sesuai dengan hasil regresi logistik pada nilai uji Wald yang menunjukkan nilai sebesar 0,027.

  Assets (ROA).Rasio laba yang dihasilkan

  Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Indikator yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini adalah Return on

  Pengaruh Profitabilitas terhadap Timeliness

  27,03 terhadap timeliness perusahaan pertambangan. Hal ini sesuai dengan hasil uji Wald yang menghasilkan signifikansi sebesar 0,919.

  Pengaruh likuiditas terhadap

  timeliness juga disebabkan oleh kinerja

  perusahaan. Ini artinya, semakin tinggi nilai rasio likuiditas maka semakin tidak tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan. Salah satunya diakibatkan oleh aset yang dimiliki oleh perusahaan untuk membayar hutang- hutang yang masih tersisa cukup banyak sehingga perusahaan menimbun banyak aset lancar yang mengakibatkan perusahaan menunda penyampaian laporan keuangannya.

  Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan logika teori yang ada, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya likuiditas tidak memberikan pengaruh kepada ketepatan waktu suatu perusahaan dalam melaporkan laporan keuangannya. Hal ini bisa saja disebabkan karena perusahaan yang mempunyai kewajiban jangka pendek yang cukup tinggi, tidak dapat melakukan pembayaran hingga melewati tanggal jatuh tempo dan mengakibatkan kewajiban tersebut menjadi kewajiban jangka panjang.

  Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Timeliness

  Kepemilikan manajerial merupakan rasio yang memperlihatkan tentang berapa proporsi kepemilikan pemegang saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan yang aktif dalam keikutsertaan pengambilan keputusan perusahaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kepemilikan manajerial adalah dihitung dengan rumus total saham yang dimiliki oleh dewan direksi dibagi dengan total saham yang beredar.Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap timeliness perusahaan pertambangan. Hal ini sesuai dengan hasil uji Wald yang menghasilkan signifikansi sebesar 0,955.

  Tidak adanya pengaruh antara kepemilikan manajerial terhadap

  timeliness dapat diidentifikasi bahwa

  tinggi rendahnya kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap timeliness. Hal tersebut karena ketika perusahaan memiliki kepemilikan manajerial yang rendah atau dengan kata lain pengawasan/tekanan yang rendah dari pihak manajerial untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu itu tidak membuat perusahaan menunda penyampaian laporan keuangan secara tepat waktu dan hal tersebut mencerminkan kesadaran akan ketepatan pelaporan keuangan yang baik dari perusahaan yang memiliki pengawasan yang rendah dari pihak manajerial atau kepemilikan manajerial. Hal ini terjadi karena perusahaan yang memiliki persentase kepemilikan manajerial atau dengan kata lain tekanan dan pengawasan dari pihak manajerial yang tinggi maupun rendah sama-sama ingin laporan keuangannya segera dipublikasikan dan pemilik dari perusahaan.

  Namun hasil ini bertentangan dengan logika teori yang ada karena hal tersebut mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya kepemilikan manajerial tidak memberikan pengaruh kepada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya.

  Pengaruh Reputasi KAP terhadap Timeliness

  Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap timeliness perusahaan pertambangan. Hal ini sesuai dengan hasil uji Wald yang menghasilkan signifikansi sebesar 0,014. Pengaruh reputasi KAP terhadap timeliness juga mencerminkan kondisi perusahaan. Perusahaan yang meggunakan jasa audit dari KAP Big Four juga akan mendapatkan kepercayaan lebih dari investor. Para investor yang telah menanamkan modalnya ke perusahaan menginginkan pertanggungjawaban perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan harus mengandung berita yang baik agar investor yakin akan dana yang telah diinvestasikan ke perusahaan.

  Oleh karena itu, perusahaan cenderung menggunakan jasa audit dari KAP Big Four agar para investor yakin bahwa hasil audit yang akan dikeluarkan lebih berkualitas. Penelitian ini menunjukkan, bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap timeliness. Hasil pengujian ini sesuai dengan logika teori sinyal yang ada. Teori tersebut menyebutkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang memiliki reputasi baik dengan auditor yang berkualitas seperti KAP big four merupakan berita baik bagi investor, sehingga manajemen akan segera menyampaikan laporan keuangan tepat waktu. Hal ini menunjukkan adanya jaminan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP big four akan segera menyelesaikan laporan auditnya dan perusahaan dapat segera menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu.

Dokumen yang terkait

Pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan sektor pertambangan yang Terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan sektor pertambangan yang Terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 26

Pengaruh kinerja keuangan dan pasar terhadap return saham pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh kinerja keuangan dan pasar terhadap return saham pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

Pengaruh kinerja keuangan dan pasar terhadap return saham pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi perusahaan, reputasi kap, komite audit dan opini audit terhadap audit delay pada perusahaan pertambangan - Perbanas Institutional Repository

1 2 13

Pengaruh profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi perusahaan, reputasi kap, komite audit dan opini audit terhadap audit delay pada perusahaan pertambangan - Perbanas Institutional Repository

2 3 37

3.2 Batasan Penelitian - Pengaruh profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi perusahaan, reputasi kap, komite audit dan opini audit terhadap audit delay pada perusahaan pertambangan - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

Pengaruh leverage, kepemilikan institusional, growth dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden perusahaan pertambangan yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh leverage, kepemilikan institusional, growth dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden perusahaan pertambangan yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 33 39