PENELITIAN PENERAPAN KUTIPAN PADA SKRIPS

  

MAKALAH BAHASA INDONESIA

MAHASISWA MELAKUKAN PENELITIAN PENERAPAN KUTIPAN

PADA SKRIPSI

“Kesesuaian Penggunaan Prinsip Kutipan pada Skripsi Ilmu Komputer”

  Disusun oleh: Kelompok : 11 Nama Kelompok : Nindea Rahmelianti (J1F113002)

  Gusti Rahmad Haryadi (J1F113014) Muhammad Ripani (J1F113021) Farid Maulana F. (J1F113038) Muhammad Latief Saputra (J1F114038) Norlatifah (J1F114047) Eko Prayogo (J1F114075) M. Reza Ramadhan (J1F114204)

  

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

BANJARBARU

2015

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas Taufik dan Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat mengerjakan makalah dengan tema “Mahasiswa Melakukan Penelitian Penerapan Kutipan pada

  

Skripsi” yang berjudul “Kesesuaian Penggunaan Prinsip Kutipan pada Skripsi

Ilmu Komputer”. Dalam penulisan makalah ini, penulis ingin mengajak para

  pembaca terutama teman-teman mahasiswa Fakultas MIPA Program Studi Ilmu Komputer untuk lebih mengetahui tentang tata cara penulisan kutipan dan penerapannya pada skripsi Ilmu Komputer.

  Semoga makalah penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan dan materi yang terkandung didalamnya. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah penelitian ini.

  Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  Banjarbaru, September 2015 Penulis

  

DAFTAR ISI

  COVER KATA PENGANTAR........................................................................................ i DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

  BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

  1.1. Latar Belakang............................................................................. 1

  1.2. Identifikasi Masalah.................................................................... 1

  1.3. Pembatasan Masalah .................................................................. 2

  1.4. Rumusan Masalah....................................................................... 2

  1.5. Tujuan Penelitian......................................................................... 2

  BAB II ISI.......................................................................................................... 3

  2.1. Pengertian Skripsi........................................................................ 3

  2.2. Pengertian Kutipan...................................................................... 3

  2.3. Prinsip Pengutipan....................................................................... 4

  2.4. Variasi kutipan di dalam teks...................................................... 6

  BAB III PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.............................................. 10

  3.1. Hasil Penelitian............................................................................ 10

  3.2. Pembahasan Penelitian................................................................ 15

  BAB IV PENUTUP............................................................................................ 18

  4.1. Simpulan...................................................................................... 18

  4.2. Saran............................................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 19 LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 20

BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang

  Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita dituntut untuk selalu mengembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu bentuk untuk mengembangkan dan mempublikasikan hasil tersebut adalah dengan cara membuat karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah yang sering ditemukan pada ruang lingkup perguruan tinggi adalah skripsi.

  Dalam penulisan skripsi tentu tidak lepas dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa, bahkan pada kutipan.

  Dalam penyusunan skripsi, seorang penulis mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan. Pengambilan kutipan dapat diperoleh dari majalah, buku, koran, ensiklopedia, internet, artikel, maupun jurnal ilmiah. Menyisipkan kutipan dalam skripsi dapat memperkuat teori dari masalah atau topik yang dibahas. Sumber yang didapat pada kutipan pun harus dicantumkan alamat atau sumber data tersebut ditemukan pada daftar pustaka.

  Pada penulisan kutipan, perlu diperhatikan cara dan susunan dalam membuat kutipan. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan bahkan ada yang mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian kutipan serta cara membuat kutipan yang baik dan benar.

  1.2. Identifikasi Masalah

  Penulisan kutipan pada skripsi haruslah sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka diperlukannya pengetahuan mengenai pemahaman kutipan yang berdasarkan prinsip-prinsip pengutipan itu sendiri sehingga dapat menimbulkan kesadaran betapa pentingnya tata cara kutipan tersebut untuk diketahui. Oleh karena itu, kami mencoba untuk meneliti beberapa skripsi lulusan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UNLAM dalam hal pengutipan.

  1.3. Pembatasan Masalah

  Batasan masalah pada makalah ini adalah beberapa kutipan dari skripsi Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UNLAM dengan menyesuaikan beberapa kutipan tersebut dengan prinsip pengutipan yang ada.

  1.4. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah yang ada pada makalah ini adalah :

  1. Apa pengertian dari kutipan?

  2. Bagaimana prinsip dalam menulis kutipan?

  3. Apakah penulisan kutipan pada skripsi yang ada telah sesuai dengan

  prinsip penulisan kutipan yang baik dan benar?

1.5. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian pada makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari kutipan.

  2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam menulis kutipan.

  3. Untuk mengetahui penulisan kutipan pada skripsi yang ada telah sesuai dengan prinsip penulisan kutipan yang baik dan benar.

BAB II LANDASAN TEORI

  2.1. Pengertian Skripsi

  Skripsi sebagai salah satu jenis karya ilmiah lebih terkenal di lingkungan perguruan tinggi. Karya ilmiah ini merupakan bagian dari persyaratan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa strata satu (S1) yang akan menempuh ujian akhir. Skripsi ini harus dipertahankan oleh penyusunnya dalam suatu sidang ujian (Arif, 2015).

  Skripsi berisi hasil penelitian, baik penelitian laboratorium, penelitian di lapangan, maupun penelitian kepustakaan. Hasil pelitian diolah, dibahas, dan diberikan komentar, simpulan, dan saran sesuai dengan tujuan penulisan skripsi. Penulisan skripsi oleh mahasiswa biasanya dibimbing oleh dua orang dosen pembimbing sesuai dengan bidangnya (Soeparno, 1997:55).

  Karya ilmiah jenis skripsi ini hanya dikerjakan di universitas- universitas baik universitas swasta, negeri, sekolah tinggi, dan biasanya skripsi ini dilakukan oleh mahasiswa yang berjenjang lima tahunan, lain halnya yang ada pada akademi-akademi yang berjenjang tiga tahunan, yang biasa disebut dengan TA atau tugas akhir (Arif, 2015).

  Mahasiswa yang mampu menulis skripsi atau tugas akhir pada diploma tiga, dianggap mampu memadukan pengetahuan hasil semasa studinya, juga keterampilan dalam memahami, menganalisis, menggambarkankan masalah-masalah serta menjelaskan masalah-masalah yang berhubungan dengan keilmuan yang diambilnya pada universitas tersebut (Arif, 2015).

  2.2. Pengertian Kutipan

  Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis. Kutipan juga bisa diambil dari pernyataan lisan dalam sebuah wawancara, ceramah, ataupun pidato. Namun, kutipan dari pernyataan lisan ini harus dikonfirmasikan dulu kepada narasumbernya sebelum dicantumkan dalam tulisan (Sohibrama, 2010).

2.3. Prinsip Pengutipan

  Setiap karya tulis ilmiah, penguraian skripsi-nonskripsi membutuhkan adanya pembuktian, penguatan, dukungan atau otoritas dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang tertentu. Pembuktian, penguatan, dukungan atau otoritas tersebut dapat diambil atau dikutip dari berbagai sumber. Oleh karena itu, sumber-sumber yang dijadikan acuan (referensi) hendaknya benar-benar bisa terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan tingkat kebenaran dan atau mutu ilmiahnya. Ataupun kutipan dapat dilakukan dengan cara mengutip/memetik pendapat atau ide yang terdapat pada sumber itu, kemudian memasukkan ke dalam skripsi (kutipan langsung) (Anonim, 2015).

  Selain itu, kutipan dapat juga dilakukan dengan hanya menyebutkan sumbernya, sedangkan ide asli yang terdapat dalam sumber itu diolah sedemikian rupa, sehingga uraian yang dutarakan itu, merupakan milik sendiri (kutipan tidak langsung). Dalam menyebut sumber kutipan pada prinsipnya cukup hanya menyebut nama pengarang (yang sudah lazim dikenal), tahun penerbitan dan nomor halaman.

  • Mengutip sumber dari Wikipedia tidak disarankan, karena semua orang dapat menyunting tulisan di dalamnya.
  • Boleh mengutip dari blog yang relevan (Anonim, 2015).

  Terdapat dua jenis kutipan:

  A. Kutipan Langsung Sohibrama (2010) berpendapat bahwa “kutipan langsung adalah

  apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali.”

  Suyitno (2012:99) berpendapat bahwa “kutipan langsung adalah

  kutipan dari sumber pustaka tertentu diambil secara langsung sesuai dengan aslinya tanpa mengubah bahasa dan tulisan. Cara penulisan kutipan langsung terbagi menjadi dua, yaitu kutipan pendek dan kutipan panjang.”

  1) Kutipan pendek (kurang dari 40 kata) Cara penulisan kutipan pendek adalah:

  • panjang kutipan kurang dari 40 kata atau kurang dari 5 baris,
  • ditulis di antara tanda kutip (“...”),
  • sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama,
  • sumber kutipan dapat dituliskan di awal kutipan atau di akhir kutipan,
  • sumber kutipan yang dituliskan adalah nama pengarang (cukup nama paling belakang, jika namanya lebih satu kata), tahun terbit dari sumber kutipan, dan nomor halaman dari sumber kutipan (Suyitno, 2012:99).

  2) Kutipan panjang (40 kata atau lebih) Cara penulisan kutipan panjang adalah:

  • kutipan yang berisi 40 kata atau lebih atau 5 baris atau lebih,
  • terpisah dari teks yang mendahului,
  • dimulai setelah ketukan ke 5 dari garis tepi sebelah kiri,
  • diketik dengan spasi tunggal,
  • dituliskan juga sumber kutipannya seperti pada kutipan pendek (Suyitno, 2012:100).

  B. Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang dituliskan secara tak langsung atau dikemukakan dengan menggunakan bahasa penulis sendiri.

  Termasuk dalam kutipan tidak langsung tersebut kutipan terjemahan, kutipan saduran, kutipan ringkasan, dan kutipan prafrase.

  Cara penulisannya adalah sebagai berikut:

  • Tanda kutip tidak dituliskan,
  • Penulisannya terpadu dengan teks,
  • Nama pengarang dari sumber kutipan dapat ditulis di awal atau akhir kutipan,

  • Nomor halaman tidak disebutkan (Suyitno, 2012:100-101).

2.4. Variasi kutipan di dalam teks

  a. Sumber yang ditulis oleh satu pengarang Masukkan nama belakang pengarang dan tahun publikasi ke dalam teks pada posisi yang tepat Pengarang di dalam tanda kurung lengkung ( )

  (Sukandar, 2015:7).

  b. Sumber yang ditulis oleh banyak pengarang Dua pengarang -

  Ketika suatu sumber ditulis oleh dua pengarang maka kutip kedua nama tersebut setiap kali sumber tersebut muncul di dalam teks. Gunakan “dan” untuk dua pengarang yang merupakan bagian dari kalimat. Gunakan “&” bila nama-nama pengarang ditulis dalam tanda kurung. Tiga atau empat atau lima pengarang: kutipan di dalam teks -

  Ketika suatu tulisan ditulis oleh tiga, empat, atau lima pengarang, kutip semua nama pengarang tersebut ketika pertama kali kutipan tersebut muncul dengan tahun publikasi; pada kutipan berikutnya, hanya menyertakan nama belakang dari pengarang pertama diikuti dengan “et al.” Dan tahun publikasi. Pengarang sebagai bagian dari kalimat. Enam pengarang atau lebih -

  Ketika suatu tulisan ditulis oleh enam atau lebih pengarang maka hanya perlu mengutip nama belakang dari pengarang pertama diikuti dengan “et al.” dan tahun publikasi (Sukandar, 2015:7-8).

  c. Kelompok/organisasi sebagai pengarang Kelompok atau organisasi yang merupakan pengarang biasanya ditulis secara lengkap setiap kali mereka muncul di dalam sebuah kutipan di dalam teks. Beberapa ditulis secara penuh pada kutipan pertama kali di dalam teks dan kemudian dipersingkat pada kutipan berikutnya. Jika mempersingkat beberapa nama maka tulis nama secara lengkap ketika pertama kali nama tersebut muncul dan tempatkan singkatannya di dalam tanda kurung persegi di sampingnya. Pada kutipan berikutnya, anda bisa menggunakan singkatannya saja. Kelompok pengarang sebagai bagian dari kalimat (Sukandar, 2015:8-9).

  d. Karya tulis tanpa nama pengarang Ketika suatu karya tulis tidak mencantumkan nama pengarangnya, maka kutip di dalam teks beberapa kata pertama dari Referensi (biasanya judul) dan tahun.

  • Merujuk kepada judul dari buku dan artikel di dalam teks

  Ketika merujuk kepada judul dari sumber di dalam bagian dokumen anda, maka jadikan setiap huruf pertama menjadi huruf besar di dalam judul. Gunakan cetak miring untuk judul buku, laporan, brosur, jurnal, majalah, film, video, tayangan TV, dan publikasi microfilm, jangan menggunakan cetak miring untuk judul artikel atau bab dalam buku Judul buku, brosur, laporan, atau majalah: di dalam narasi Jadikan semua huruf pertama menjadi huruf besar dan tercetak miring (4 huruf atau lebih) di dalam judul-judul buku yang anda gunakan di dalam bagian dokumen anda.

  • Judul dari sebuah artikel atau bab: di dalam kutipan

  Tempatkan artikel atau judul bab di dalam tanda petik dua, huruf kapital tapi tidak dibuat miring. Jika di dalam tanda kurung, hanya dibuat untuk kata pertama dan kata yang sesuai (Sukandar, 2015:9).

  e. Pengarang dengan nama belakang yang sama Jika di dalam Referensi terdapat publikasi oleh dua atau lebih pengarang dengan nama belakang yang sama maka harap sertakan inisial nama pengarang pertama pada semua kutipan di dalam teks, bahkan jika tahun publikasinya berbeda (Sukandar, 2015:9-10).

  f. Dua atau lebih karya tulis dikutip di dalam tanda kurung yang sama

  Beberapa karya tulis oleh pengarang yang sama dikutip di dalam tanda kurung yang sama. Urutkan kutipan dari dua atau lebih karya tulis oleh pengarang yang sama di dalam urutan yang sama di mana mereka muncul di dalam Referensi yaitu dengan tahun publikasi dan menyediakan nama belakang pengarang sekali saja (Sukandar, 2015:10).

  Beberapa tulisan dari pengarang yang sama dan tanggal publikasi yang sama dikutip di dalam tanda kurung lengkung yang sama. Identifikasikan karya-karya dari pengarang atau beberapa pengarang yang sama dengan tanggal publikasi yang sama dengan menggunakan tanda awalan a, b, c, dan selanjutnya setelah tahun; mengulang tahun di dalam setiap kasus. Tanda awalan ini harus muncul di dalam Referensi berdasarkan urutan abjad dari judul referensi tersebut (Sukandar, 2015:10).

  Dua atau lebih tulisan dari pengarang yang berbeda namun dikutip di dalam tanda kurung lengkung yang sama. Tampilkan kutipan berdasarkan urutan abjad dari nama belakang pengarang pertama. Gunakan tanda titik koma (;) untuk memisahkan setiap kutipan (Sukandar, 2015:10).

  g. Sumber-sumber Sekunder Jika memungkinkan, hindari penggunaan sumber-sumber sekunder.

  Pengutipan sumber sekunder bisa dilakukan hanya apabila karya aslinya tidak tersedia. Sumber-sumber sekunder tidak ditampilkan di dalam Referensi, hanya sumber-sumber primer yang ditampilkan (Sukandar, 2015:11).

  h. Tidak tercantum tanggal publikasi Ketika suatu karya tulis tidak memiliki tanggal publikasi, kutip nama pengarang di dalam teks diikuti oleh tanda koma dan “n.d” untuk mengindikasikan bahwa sumber tersebut tidak memiliki tanggal publikasi (Sukandar, 2015:11). i. Mengutip bagian tertentu dari sebuah sumber (bab, halaman, paragraf, dll.)

  Jika diperlukan, bagian tertentu dari sebuah sumber, mengindikasikan halaman, bab, figur, tabel, atau persamaan pada posisi yang tepat di dalam teks dapat dikutip (Sukandar, 2015:11). j. Komunikasi Pribadi

  Komunikasi pribadi dapat berupa surat, memo, wawancara, percakapan telepon, materi pengajaran, atau beberapa komunikasi elektronik (misalkan surat elektronik atau pesan dari diskusi kelompok yang tidak diarsipkan atau papan buletin elektronik). Mengingat komunikasi pribadi ini tidak dapat diulang kembali, mereka tidak diikutsertakan dalam Referensi dan hanya dikutip di dalam teks.

  (Sukandar, 2015:12). k. Penulisan Sumber Tabel dan Gambar

  Jika tabel atau gambar berasal sumber lain (buku, surat kabar, majalah, jurnal, website, dan lain- lain), sumber tabel ditulis pada bagian bawah tabel dan sumber gambar ditulis setelah judul gambar (simetris) dengan menuliskan nama keluarga/belakang pengarang diikuti oleh tahun terbit dan halaman dalam tanda kurung. Jika pengarang berupa lembaga, nama lembaga ditulis sebagai pengarang. Jika tidak ada nama pengarang, maka judul karya ditulis sebagai sumber, diikuti dengan tahun penerbitan dan halaman dalam tanda kurung. Informasi lengkap mengenai sumber tabel atau gambar ditulis dalam Daftar Referensi/Pustaka (Merysa, 2008:11).

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

3.1. Hasil Penelitian

  Penelitian ini mengambil beberapa kutipan yang ada pada skripsi, yaitu:

  A. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMANTAUAN EPIMIDIOLOGI PENYAKIT ENDEMIK DI PROPINSI KALIMANTAN SELATAN.

  Oleh : Rudy Herteno (J1F107201). Lulusan Agustus 2011. Halaman : 14

  Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan memiliki nilai tambah bagi pemakaianya. Dari segi kualitas informasi harus dapat memenuhi syarat-syarat yaitu informasi harus lengkap, akurat, relevan, dan tepat waktu (Jogianto, 2003).

  Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada di atasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi tindakan selanjutnya (Aziz, 2006). Menurut

  Richthhoffen, Geographic adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi

  sesuai dengan referensi, atau studi mengenai area-area yang berbeda di permukaan bumi. Sedangkan menurut Vidal De La Blache, Geographic adalah ilmu mengenai tempat-tempat (places) yang sangat mengkonsentrasikan diri pada kualitas-kualitas dan potensi-potensi suatu negara. Daftar Pustaka : Aziz, Muh. 2006. Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web.

  Penerbit Gaya Media, Yogyakarta. Jogianto. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset, Yogyakarta. B. PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DOSEN OLEH MAHASISWA DI FAKULTAS MIPA UNLAM BANJARBARU.

  Oleh : Rizki Yulianto (J1F106215). Lulusan Juli 2012.

  Halaman 9 : Secara umum penilaian kinerja adalah proses dimana organisasi mengevaluasi performa atau kinerja karyawan dengan tujuan untuk meningkatkannya (Noe, Hollenbeck, Gerhart, & Wright, 2000; Werthet & Davis, 1996).

  Halaman 10-11 : Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990), Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sedangkan menurut Wilkinson (1992), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

  C. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK OPTIMASI PRODUKSI ROTI DENGAN METODE LINIER PROGRAMMING (STUDI KASUS : TOKO ROTI PERMATA BANJARBARU).

  Oleh : Desi Rahma Aryani (J1F109013). Lulusan Agustus 2013.

  Halaman 7 : Secara umum Linier Programming ialah salah satu teknik dari Riset

  Operasi untuk memecahkan persoalan optimasi dengan menggunakan persamaan dan ketidaksamaan linier dalam rangka untuk mencari pemecahan yang optimum dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan yang ada. Dalam keadaan sumber yang terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimumdengan perkataan lain bagaimana caranya agar dengan masukan input yang terbatas dapat menghasilkan keluaran output berupa produksi barang atau jasa yang optimum. Salah satu metode analisis dalam teknik operasional riset untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber terbatas adalah menggunakan metoda program linier. Linier programming akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif pengambilan tindakan, akan tetapi hanya ada satu yang optimum. Memilih keputusan berarti memilih alternatif, tapi yang terpenting adalah pengambilan alternatif terbaik (te best alternative), Johannes Suprapto (1987).

  Menurut Hari Purnomo (2004) Pokok pikiran utama dalam menggunakan program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia, kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika.

  Halaman 8 :

  Batasan model juga merupakan hubungan linier dari variabel-variabel

  keputusan. Batasan-batasan menunjukkan keterbatasan perusahaan karena lingkungan operasi perusahaan. Batasan-batasan dapat juga keterbatasan sumber daya atau pedoman. Sebagai contoh, jenis kelamin dan usia atlet akan tingkat kebutuhan gizi. Nilai numerik yang aktual dalam fungsi tujuandan batasan, seperti usia dan jenis kelamin atlet disebut parameter (Taylor III Bernard W, 2001). Daftar Pustaka : Taylor, Bernard W. III. 2009. Managemen Sains. Jakarta: Salemba Empat.

  D. PENGOLAHAN CITRA DIGITAL LANDSAT 8 DENGAN ALGORTIMA

  K-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS : BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN).

  Oleh : Nur Ridha Apriyanti (J1F111038). Lulusan April 2015.

  Halaman 15 : Salah satu citra yang digunakan untuk klasifikasi lahan adalah citra satelit. Menurut Rinto (2010), citra satelit merupakan gambar hasil penginderaan jauh yang diperoleh menggunakan satelit yang mengorbit di angkasa. Citra satelit banyak jenisnya seperti landsat, SPOT, ASTER, Quickbird dan lain-lain. Menurut Rahmi (2009), landsat sering digunakan untuk pemetaan penutupan lahan. Landsat mempunyai orbit polar

  sunsynchronous yaitu orbitnya melewati tempat-tempat yang terletak pada lintang yang sama dan dalam waktu lokal yang sama pula.

  Citra yang diambil oleh satelit tidak selalu sama, karena setiap satelit memiliki band masing-masing. Menurut Fadilah (2012), band tersebut adalah chanel atau saluran. Suatu alat spectrum elektromagnetik yang dirancang untuk kepentingan misi tertentu pada sebuah pengindraan. Daftar Pustaka : Rahmi, Julia. 2009. Hubungan Kerapatan Tajuk dan Penggunaan Lahan

  Berdasarkan Analisis Citra Satelit dan Sistem Informasi Geografis di Taman Nasional Gunung Leuser (Studi Kasus: Kawasan Hutan Resort Tangkahan, Cinta Raja, Sei Lepan dan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL)). Program Sarjana Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian

  Universitas Sumatera, Medan. Rinto; Jonathan, Mardy; Steven. 2010. Klasterisasi Otomatis Citra Sel Tanaman dengan Menggunakan Fitur Morfologi. Program Sarjana.

  Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Fadillah. 2012. Kombinasi Band Dalam Citra Satelit. Planologi: Universitas Islam Bandung, Bandung.

  E. APLIKASI DATA MINING PENGENALAN POLA CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRISP-DM DAN ALGORITMA MULTIPLE LINEAR REGRESSION.

  Oleh : Artesya Nanda Akhlakulkarimah (J1F111001). Lulusan April 2015. Halaman 9 :

  Prediksi iklim mengacu pada rangkaian aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan sekumpulan informasi mengenai kondisi iklim dan unsur- unsurnya dimasa mendatang, informasi ini berguna dalam banyak hal salah satunya adalah untuk prakiraan curah hujan yan besar pengaruhnya terhadap segala macam aktifitas kehidupan. Misalnya, para petani sangat membutuhkan informasi mengenai prakiraan musim hujan agar mereka dapat mempersiapkan masa tanam padi dengan lebih baik. Informasi dini mengenai terjadinya badai dilautan sangat bermanfaat bagi para nelayan, para nahkoda, dan juga bagi turis atau pelancong yang sedang berwisatabidang lain yang membuduhkan informasi atau prediksi cuaca dan iklim antara lain: pariwisata, perikanan, pelayaran, perkebunan, perhutanan, pembangunan gedung, penataan wilayah dan kesehatan. Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah prediksi iklim sangat berguna untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap pemanasan global (global warming) (Harsani, 2013).

  Banyak fungsi data mining yang dapat digunakan. Dalam kasus tertentu fungsi data mining dapat digabungkan untuk menjawab masalah yang dihadapi (Maclennan, 2009). Berikut adalah fungsi data mining secara umum:

1. Classification

  Fungsi dari classification adalah untuk mengklasifikasikan suatu target class ke dalam kategori yang dipilih.

  Gambar 2. Classification – Decision Tree (Maclennan, 2009)

  Daftar Pustaka : Harsani Prihastuti, dkk. 2013. Preduksi Curah Hujan Bulanan

  MenggunakanTime Series (Single Ekponential Smoothing) dan KKN

(Studi Kasus: Kabupaten Padang Pariaman). Pariaman, Padang.

  Macclennan, Jamie, dkk. 2009. Data Mining With Microsoft SQL Server 2008 (MISL-WILEY Series). Indianapolis. Wiley Publishing.

  F. OPTIMASI RUTE KENDARAAN PENGIRIM BARANG DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING.

  Oleh: Muhammad Ilhsan Abdillah (J1F111004). Lulusan Agustus 2015.

  Halaman 9 : Terdapat beberapa jenis persoalan jalur terpendek, antara lain (Alamsyah,

  2010): 1) Jalur terpendek antara dua buah simpul tertentu. 2) Jalur terpendek antara semua pasang simpul. 3) Jalur terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain. 4) Jalur terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu. Daftar Pustaka :

  Alamsyah, 2010, Pemanfaatan Metode Heuristik pada Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritm. Jurnal SMARTek, Vol. 8 NO. 4. November 2010: 307-316.

3.2. Pembahasan Penelitian

  Pada skripsi pertama dengan judul skripsi “Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemantauan Epimidiologi Penyakit Endemik Di Propinsi Kalimantan Selatan”, dapat dilihat pada halaman 14 bahwa kutipan yang terdapat di paragraf pertama merupakan kutipan panjang yang bersifat tidak langsung.

  Pada paragraf kedua, kutipan yang ada merupakan kutipan panjang. Namun berbeda dengan paragraf pertama kutipan kalimat yang terdapat di paragraf ini tergabung dengan kalimat lain di satu paragraf. Penulisan kutipan pada kedua

  paragraf ini sudah benar yaitu peletakan sumber kutipan diletakkan pada akhir kutipan dan dapat dibuktikan kebenarannya pada daftar pustaka. Kalimat yang terdapat setelah kutipan di paragraf kedua juga terlihat seperti kutipan yang mengacu dari salah satu sumber kutipan karena kalimat tersebut merupakan kalimat ucapan dari tokoh. Namun jika hal ini merupakan kutipan, maka seharusnya penulisan kutipan tersebut disertakan dengan tahun sumber kutipan. Serta nama kutipan yang tertera pada kalimat tersebut seharusnya di cantumkan pada daftar pustaka. Sehingga dapat dikatakan bahwa kalimat tersebut merupakan kutipan karena kalimat ini adalah kalimat pendapat dari suatu sumber dan penulisan kalimat ini harus didasarkan dengan prinsip penulisan kutipan yang ada.

  Pada skripsi kedua dengan judul skripsi “Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Proses Belajar Mengajar Dosen Oleh Mahasiswa Di Fakultas MIPA Unlam Banjarbaru”, dapat dilihat pada halaman 9 bahwa kutipan yang ada adalah kutipan yang lebih dari satu pengarang dan pernyataan dari kutipan tersebut tercantum di 2 sumber sehingga sumber tersebut digabungkan menjadi satu dalam sebuah kutipan. Kutipan ini bersifat tidak langsung dengan penulisan sumber kutipan di akhir kalimat. Berbeda dengan halaman 9, pada halaman 10-11 merupakan kutipan yang sumbernya ditulis diawal kalimat. Terdapat dua kutipan pada paragraf ini. Pada kutipan pertama dikutip dari sumber dengan tiga pengarang dan pada paragraf kedua dikutip dari sumber satu pengarang saja.

  Kedua kutipan tersebut temasuk pada kutipan tidak langsung. Namun sungguh disayangkan, penulisan kutipan tidak dilengkapkan dengan daftar pustaka. Ini mengakibatkan sumber dari kutipan tersebut diragukan.

  Pada skripsi ketiga dengan judul skripsi “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Optimasi Produksi Roti dengan Metode Linier Programming (Studi Kasus: Toko Roti Permata Banjarbaru)”, dapat dilihat di halaman 7 kutipan yang ada merupakan kutipan tidak langsung. Tetapi terdapat kesalahan pada penulisan kutipan. Pada kalimat kedua, kutipan tersebut juga merupakan kutipan tidak langsung. Pada halaman 8, kutipan tersebut merupakan kutipan tidak langsung namun dalam penulisan kutipan tersebut terdapat kekeliruan dalam penulisan kutipan. Seharusnya, penulisan nama sumber kutipan cukup dengan nama belakang saja. Pada skripsi ini hanya pada halaman 8 yang mencantumkan sumber pada daftar pustaka sehingga mengakibatkan kutipan pada halaman 7 diragukan kebenarannya.

  Pada skripsi keempat dengan judul skripsi “Pengolahan Citra Digital Landsat 8 dengan Algortima K-Means Clustering (Studi Kasus : Banjarbaru, Kalimantan Selatan) dapat dilihat pada halaman 15 paragraf pertama memiliki 2 kutipan. Dimana kedua kutipan tersebut sama-sama merupakan kutipan tidak langsung. Pada paragraf kedua terdapat satu kutipan dimana kutipan tersebut merupakan kutipan panjang. Sumber yang ada di kutipan tersebut pun juga dibuktikan kebenarannya pada daftar pustaka. Ini membuktikan bahwa kutipan yang ada di skripsi tersebut telah menyesuaikan dengan prinsip pengutipan.

  Pada skripsi keempat dengan judul skripsi “Aplikasi Data Mining Pengenalan Pola Curah Hujan Dengan Menggunakan Metode Crisp-Dm dan Algoritma

  

Multiple Linear Regression” dapat dilihat pada halaman 9 bahwa paragraf

  pertama merupakan kutipan tidak langsung. Untuk paragraf selanjutnya, terdapat kutipan tidak langsung serta gambar yang memiliki sumber yang sama dengan pernyataan pada kutipan sebelumnya. Sama halnya dengan skripsi keempat, pada skripsi kelima sumber yang ada di kutipan tersebut juga dibuktikan kebenarannya di daftar pustaka dan ini membuktikan bahwa kutipan yang ada pada skripsi tersebut telah menyesuaikan dengan prinsip pengutipan.

  Pada skripsi keenam yang berjudul “Optimasi Rute Kendaraan Pengirim Barang Dengan Metode Simulated Annealing” kutipan yang ada kurang menyesuaikan dengan ketentuan prinsip karena peletakan kutipan tersebut tidak berada di awal kalimat atau di akhir kalimat.

  Dari sumber yang telah kami teliti, sebagian besar kutipan yang ada telah sesuai dengan tata cara dan prinsip pengutipan. Namun yang paling fatal adalah kutipan dari beberapa skripsi tidak memiliki pustaka. Sehingga kebenaran pada kutipan tersebut diragukan.

BAB IV PENUTUP

  4.1. Simpulan

  Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Pengertian dari kutipan yaitu pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Adapun fungsi dari kutipan yaitu digunakan untuk mendukung argumentasi penulis.

  2. Dalam menyebut sumber kutipan pada prinsipnya cukup hanya menyebut nama pengarang (yang sudah lazim dikenal), tahun penerbitan dan nomor halaman.

  3. Penulisan kutipan pada skripsi yang diteliti sebagian besar telah sesuai dengan prinsip penulisan kutipan yang baik dan benar, meskipun masih ada beberapa kutipan yang penulisannya masih kurang tepat maupun sumber kutipannya diragukan karena tidak tercantum pada daftar pustaka.

  4.2. Saran

  Berdasarkan hasil dari penelitian penulisan kutipan pada beberapa skripsi yang telah dilakukan, diharapkan agar dalam penulisan kutipan pada skripsi harus lebih diperhatikan lagi prinsip-prinsip dalam pengutipan sehingga tidak lagi ditemukan kutipan yang kurang tepat dalam penulisannya ataupun sumber kutipannya diragukan karena tidak tercantum pada daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

  Anonim. 2015. Panduan Penulisan Skripsi dan Nonskripsi. Jakarta: London School of Public Relations. Arief. 2015. Apa itu Skripsi,

  http://ciricara.com/2015/02/09/apa-itu-skripsi/, Diakses pada 23 September 2015.

  Merysa. 2008. Pedoman Tata Tulis Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Kristen

  Petra, http://library.petra.ac.id/files/pedoman.pdf,

  Diakses pada 26 September 2015. Soeparno, Haryadi, dkk. 1997. Bahasa Indonesia untuk Ekonomi. Yogyakarta: Ekonisia.

  Sohibrama. 2012. Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Tubuh,

   Diakses pada 23 September 2015.

  Sukandar, Rudi, dkk .2015. Panduan Pengutipan. Jakarta: London School of Public Relations. Suyitno, Imam. 2012. Karya Tulis Ilmiah (KTI): Panduan, Teori, Pelatihan dan Contoh. Jakarta: Refika Aditama.

  

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. LAMPIRAN SKRIPSI YANG DITELITI

  Gambar 1. Skripsi dengan judul Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemantauan Epimidiologi Penyakit Endemik Di Propinsi Kalimantan

  Selatan Gambar 2. Skripsi dengan judul Pembangunan Sistem Informasi Penilaian Proses Belajar Mengajar Dosen Oleh Mahasiswa Di Fakultas Mipa Unlam Banjarbaru.

  Gambar 3. Skripsi dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Optimasi Produksi Roti Dengan Metode Linier Programming (Studi Kasus : Toko Roti Permata Banjarbaru). Gambar 4. Skripsi dengan judul Pengolahan Citra Digital Landsat 8 Dengan Algortima K-Means Clustering (Studi Kasus : Banjarbaru, Kalimantan Selatan).

  Gambar 5. Skripsi dengan judul Aplikasi Data Mining Pengenalan Pola Curah Hujan Dengan Menggunakan Metode Crisp-Dm Dan Algoritma Multiple Linear Regression.

  Gambar 6. Sripsi dengan judul Optimasi Rute Kendaraan Pengirim Barang Dengan Metode Simulated Annealing.