MAKALAH PENJABARAN SILA PERTAMA PANCASIL

MAKALAH PENJABARAN
SILA PERTAMA PANCASILA
Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila

Disusun oleh Kelompok I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Raden Roro Novita Kumorowati
Linda Pamungkas
Septian Aris Munandar
Monita Yuni Astuti
Indra Ayu Aninda Wibowo
Embun Salsabila
Septiana Nur Laili

Dwi Setia Wijaya

(2016008187)
(2016008168)
(2016008175)
(2016008179)
(2016008187)
(2016008188)
(2016008193)
(2016008194)

Dosen Pembimbing : Wachid Pratomo

Program Pendidikan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
2016

PROFIL ANGGOTA
Nama


: Raden Roro Novita

NIM
TTL

Kumorowati

Nama

: Indra Ayu Aninda Wibowo

: 2016008167

NIM

: 2016008187

:

TTL


:Bantul,19 Juni 1996

JD
:
Nama : Linda Pamungkas

JD
: Juru Ketik
Nama : Embun Salsabila

NIM

: 2016008168

NIM

: 2016008188

TTL


:

TTL

:

JD
:
Nama : Septian Aris Munandar

JD
:
Nama : Septiana Nur Laili

NIM

: 2016008175

NIM


: 2016008193

TTL

:

TTL

:

JD
:
Nama : Monita Yuni Astuti

JD
:
Nama : Dwi Setia Wijaya

NIM


: 2016008179

NIM

: 20160081794

TTL

:

TTL

:

JD

:

JD


:

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas
Pendidikan Pancasila berupa makalah dengan judul “Makalah Penjabaran Sila Pertama
Pancasila”. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wachid Pratomo
selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Pendidikan Pancasila
Pada makalah ini ada beberapa hal yang dibahas, yaitu mengenai bagaimana isi atau
bunyi dari sila pertama Pancasila, lambang dan artinya dari sila pertama Pancasila, arti dari
sila pertama Pancasilam, makna dari sila pertama Pancasila, sumber hukum yang didalamnya
mengandung sila pertama Pancasila,dan Implementasi dari sila pertama Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Setelah penyusun menguraikan hal tersebut, diharapkan penyusun dan
juga pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang ajaran dari sila pertama Pancasila
dan juga mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari mengenai ajaran dari sila
pertama Pancasila.
Tiada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini. Penyusun menyadari
bahwa makalah yang dibuat penyusun jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penyusun
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun sehingga nantinya penyusun dapat

membuat makalah yang lebih baik pada masa yang akan datang. Terima kasih

DAFTAR ISI

COVER
PROFIL ANGGOTA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Isi Pancasila
2.2 Bunyi dan Arti Lambang Sila ke-1
2.3 Arti Sila ke-1
2.4 Makna Sila ke-1
2.5 Sumber Hukum Sila ke-1
2.6 Implementasi Sila ke-1
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sebagaimana yang kita tahu, Pancasila adalah dasar negara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dimana pancasila sebagai dasar untuk membuat peraturan di semua pihak. Jadi
semua peraturan yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Selain itu
Pancasila merupakan pandangan hidup suatu bangsa. Pancasila dijadikan pandangan
hidup dalam berperilaku sehari-hari. Dalam keseharian kita harus berpedoman dengan
ajaran-ajaran yang terkandung dalam Pancasila. Terdapat lima sila yang ada pada
Pancasila. Kelima sila itu memuat ajaran yang penting yang harus dimengerti dan juga
dipahami seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga apa yang kita lakukan tidak
bertentangan dengan ajaran-ajaran Pancasila.
Namun dewasa ini banyak remaja hingga dewasa melakukan perbuatan yang
melanggar peraturan di Indonesia. Sama saja mereka melanggar ajaran-ajaran Pancasila.
Seperti mencuri, membunuh, merampok dll. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa apa

yang mereka lakukan tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Pancasila. Disinilah pentingnya
kita mempelajari dan memahami ajaran-ajaran Pancasila. Namun, apakah kita sudah
benar-benar memahami ajaran-ajaran Pancasila?
Berdasarkan uraian diatas penyusun akan menjabarkan mengenai sila-sila Pancasila.
Namun pada makalah ini penyusun membatasi hanya pada sila pertama. Dengan
dijabarkannya

sila

pertama,

diharapkan

penyusun

dan

pembaca

dapat


mengetahui,memahami,dan juga mengamalkan ajaran-ajaran maupun kandungan yang
ada pada sila pertama.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa isi sila pertama pancasila?
b. Bagaimana lambang sila pertama pancasila dan apa artinya?
c. Apa arti sila pertama Pancasila?

d. Bagaimana ajaran sila pertama Pancasila?
e. Apa sumber hukum dari sila pertama Pancasila?
f. Apa kandungan dari sila pertama Pancasila?

1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui dan memahami isi sila pertama Pancasila.
b. Dapat mengetahui dan memahami lambang dan arti dari lambang sila pertama
Pancasila.
c. Dapat mengetahui dan memahami arti dari sila pertama Pancasila.
d. Dapat mengetahui dan memahami ajaran sila pertama Pancasila.
e. Dapat mengetahui dan memahami sumber hukum sila pertama Pancasila.
f. Dapat mengetahui dan memahami kandungan sila pertama Pancasila.

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Isi Sila Pertama Pancasila
Isi sila pertama Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat
berbunyi :
“......Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,...”.
Jadi isi sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
1.2 Lambang dan Artinya

Lambang sila pertama Pancasila
Lambang sila pertama Pancasila yaitu bintang. Maksud dari bintang tersebut yaitu seperti
cahaya. Jadi maksudnya seperti Tuhan yang memberikan cahaya bagi umatnya agar dapat
menempuh jalan kebenaran. Sehingga umatnya tidak terjerumus ke dalam perbuatanperbuatan yang melanggar aturan.
1.3 Arti Sila Pertama Pancasila
Seperti yang telah dijelaskan diatas, sila pertama Pancasila berbunyi : “Ketuhanan Yang
Maha Esa”

-

Ketuhanan
Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Istilah Ketuhanan berasal dari pokok kata Tuhan,
yaitu suatu Dzat Yang Maha Kuasa, pencipta segala yang ada di alam semesta ini,
yang biasa disebut Penyebab Pertama atau Kausa Prima.
Jelas disini bahwa Indonesia mengakui adanya Tuhan. Ketuhanan sendiri berarti
keyakinan dan pengakuan yang diekspresikan dalam bentuk perbuatan terhadap
Tuhan itu sendiri. Dengan demikian keyakinan juga harus diikuti dengan pengakuan
yang berwujud perbuatan sebagai bentuk pengakuan tersebut. Contohnya dalam Islam
diwajibkan untuk sholat 5 kali dalam sehari. Sholat inilah bentuk dari pengakuan
terhadap adanya Tuhan.

-

Maha Esa
Kata Maha merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Sansekerta. Maha dalam
bahasa Sansekerta artinya mulia atau besar. Besar disini bukan berarti bentuk.
Kata Esa juga berasal dari bahasa Sansekerta yaitu etad, yang berarti keberadaannya
mutlak. Jika Esa yang dimaksud adalah jumlah yaitu satu maka seharusnya kata yang
dipilih bukan Esa melainkan Eka. Karena Eka ini dalam bahasa Sansekerta artinya
satu.
Jadi Ketuhanan Yang Maha Esa yang dimaksud dalam sila pertama pancasila ini
adalah sifat-sifat mulia dan luhur Tuhan yang mutlak harus ada, bukan seperti biasa
kita memahami bahwa Tuhan hanya satu.

1.4 Makna Sila Pertama Pancasila
Makna sila pertama Pancasila, antara lain :
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan
yang dianut dengan berdasar pada kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Saling menghormati dan saling bekerjasama antar umat beragama dan kepercayaan
yang dianut sehingga tercipta hidup yang rukun.
3. Memiliki rasa toleransi yang tinggi dan memberikan kebebasan kepada setiap
pemeluk agama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masingmasing.

4. Tidak mempengaruhi dan memaksakan orang lain untuk mengikuti agama yang
dianutnya.
5. Menjamin setiap penduduk untuk memilih dan beribadah sesuai dengan agama atau
kepercayaan yang diianut.
6. Pemerintah memberikan fasilitas kepada setiap agama untuk berkembang serta
menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.
7. Dalam beragama harus dapat bertoleransi anta pemeluk agama masing-masing, dalam
hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agama masing-masing.
8. Sila pertama Pancasila ini mengandung adanya Causa Prima (sebab pertama) yaitu
Tuhan Yang Maha Esa dimana Pencipta atau Tuhan mempunyai hubungan dengan
yang diciptakan.
1.5 Sumber Hukum Yang Mengandung Sila Pertama Pancasila
A. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Alinea ketiga: Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh
keinginan luhiur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Achmad Fauzi,Soetomo,Wahyuningsih,Noor Syam (1983:92) menyatakan bahwa
alinea ini bukan saja menegaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan materiil
bangsa Indonesia untuk menmenyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi
keyakinan/kepercayaan,

menjadi

motivasi

spiritualnya,bahwa

maksud

dan

tindakannya menyatakan kemerdekaan itu diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa.
Alinea keempat : ......,maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,.....
B. Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 29
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.
C. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No.II/MPR/1978
tentang Pedoman Penghayatan dan pengalaman Pancasila

Naskah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di dalam Bab II No.1 Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Achmad Fauzi,Soetomo,Wahyuningsih,Noor Syam (1983:93-94) menyatakan bahwa
dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya Indonesia
percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang adil dan beradab.
Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia dikembangkan sikap hormat menghormati
dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda,
sehingga kerukunan dapat terjalin diantara sesama umat beragama.
D. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1983
tentang GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA
1. Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
a. Atas dasar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa
maka perikehidupan beragama dan perikehidupan berkepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa adalah selaras dengan penghayatan dan pengamalan
Pancasila.
b. Kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
makin dikembangkan, sehingga terbina hidup rukun diantara sesama umat
beragama, diantara sesama penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan antara semua umat beragama dan semua penganut kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam memperkokoh kesatuan dan persatuan
bangsa dan meningkatkan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat.
c. Dengan semakin meningkatnya dan meluasnya pembangunan maka kehidupan
keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harussemakin
diamalkan

baik

dalam

kehidupan

pribadi

maupun

hidup

sosial

kemasyarakatan.
d. Diusahakan supaya terus bertambah sarana-sarana yang diperlukan bagi
pengembangan kehidupan keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, termasuk pendidikan agama yang dimasukkan ke

dalam kurikulum di sekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai dengan
universitas-universitas negri.
e. Melanjutkan usaha-usaha untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran
penunaian ibadat haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat.
f. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak merupakan agama.

Achmad Fauzi,Soetomo,Wahyuningsih,Noor Syam (1983:96) menyatakan bahwa
pembinaan terhadap kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan

dengan

tujuan :
a. Agar tidak mengarah pada pembentukan agama baru.
b. Untuk mengefektifkan pengambilan langkah yang perlu agar pelaksanaan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa benar-benar dengan dasar Ketuhanan
Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.
1.6 Implementasi Sila Pertama Pancasila
a. Kita percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan taqwa kepada-Nya dengan
cara memenuhi kewajiban bagi tiap-tiap pemeluk agama masing-masing.
b. Dalam melaksanakan kepercayaan dan ketaqwaan harus berdasarkan kemanusiaan
yang adil dan beradab.
c. Dalam beragama kita harus saling menghormati antar pemeluk agama. Contohnya
umat Nasrani yang sedang merayakan Hari Raya Natal, maka kita selain umat Nasrani
harus menghormati adanya acara tersebut.
d. Kita harus bekerjasama dan saling toleransi antar pemeluk agama.
e. Hubungan antara manusia dengan Tuhannya adalah hak pribadi,jadi kita tidak boleh
mengganggu dan mengusik.
f. Dalam beragama setiap warga negara bebas menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya masing-masing.
g. Tidak saling memaksakan agama dan kepercayaan terhadap orang lain agar mengikuti
dan menganut agama dana kepercayaan yang kita miliki.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
MS Bakry,Noor.1986.PANCASILA,Uraian Singkat Ajaran Pancasila.Yogyakarta:Liberty.
Fauzi

DH,Achmad.,dkk.1983.PANCASILA,Ditinjau

Dari

Segi

YuridisKonstitusional dan Segi Filosofis.Surabaya:Usana Offset Printing.

Historis,Segi