Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

  Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

  MANAJEMEN

  INFORMASI KESEHATAN 2 Pertemuan 3 (TPPGD & UGD) Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM WA : 085712349370 Email : maulana.tomy@dsn.dinus.ac.id

TRIAGE

   Triage adalah pengelompokan korban/pasien

  berdasarkan berat ringannya trauma atau penyakit serta kecepatan penanganan atau pemindahan.

  

  Tujuan dari triage ini yaitu menangani korban/pasien dengan cepat, cermat dan tepat sesuai dengan sumber daya yang ada.

  Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

Pengelompokan Pasien IGD

   Ancaman jiwa mematikan dalam hitungan menit 

  Dapat mati dalam hitungan jam

   Trauma ringan  Sudah Meninggal

  Macam-macam korban:

   Korban masal : lebih dari 1 orang harus ditolong lebih dari 1 penolong, bukan bencana.

  

 Korban bencana : korban lebih besar dari korban masal.

  Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM Menurut Undang-undang No 24 Tahun 2007 jenis bencana ada 3 macam, yaitu :

  

 Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh

  peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah langsor.

  

 Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan

  oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

  

 Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh

  peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror. Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi

  FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

  Tingkat Prioritas Prioritas I (prioritas tertinggi) Warna merah untuk berat dan biru untuk sangat berat.

  Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan

bedah segera, mempunyai kesempatan hidup yang besar.

  Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi. Contohnya : sumbatan jalan nafas, tension pneumathorak, syok hemoragik, luka terpotong pada bagian tangan dan kaki, combutio (luka bakar) tingkat II dan III >25 %. Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi

  FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

  Prioritas II (medium) Warna kuning potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat.

  

Penanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat.

Contoh : patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III.

  Prioritas III (rendah) Warna hijau perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir.

  Contoh : luka super ficial, luka-luka ringan Prioritas 0 (rendah)

  

Warna hitam kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka

sangat parah. Hanya perlu terapi suportif. Contoh : henti Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi jantung kritis, trauma kepala kritis.

  FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

  

Tugas TPPGD dibagian LOKET

Menyiapkan formulir-formulir rekam medis dan nomor rekam medis setap

   hari (pergantian jaga).  Menyiapkan folder DRM gawat darurat lengkap setiap kali ada pasien datang.

  Mencatat hasil-hasil pelayanan klinis pada formulir gawat darurat.

   Bila dirujuk ke IPP, membuat surat perintah atau surat permintaan

   pemeriksaan penunjang sesuai bagian yang dikehendaki.

 Menempelkan hasil pemeriksaan penunjang pada formulir penempelan

formulir hasil pemeriksaan penunjang atau dilampirkan pada folder DRM rawat inap pasien yang bersangkutan.

Bila dirujuk ke pelayanan khusus (kamar bedah, bersalin atau intensif),

   mencatat/menulis perintah tersebut pada formulir perjalanan penyakit rawat inap.

  

 Melampirkan semua formulir rekam medis hasil pelayanan dari ruangan

pelayanan khusus tersebut pada folder DRM rawat inap pasien yang

bersangkutan. Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi

  FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

   Bila dikonsultasikan ke dokter lain, mencatat/menulis

  pada formulir konsultasi. Jawaban konsultasi ditulis/dicatat pada formulir yang sama.

   Menetapkan pasien yang bersangkutan di rawat inap, dirujuk atau pulang untuk kontrol atau tidak atau mati.

  Prosedurnya sebagai berikut:

  

 Bila dirawat inap, buatlah admission note untuk dikirim ke

TPPRI bersma pasiennya.

   Bila dirujuk keluar, buatlah surat rujukan. 

  Bila datang sebagai kiriman rujukan, buatlah jawaban rujukannya.

   Bila dinyatakan pulang buatlah KIB sementara (KIB

  gawat darurat) untuk diserahkan pasien guna dibawa ketika berkunjung lagi apakah ke UGD atau liwat TPPRJ.

  

  Meyakinkan pasien yang sudah dilayani pernah berobat atau belum dengan cara melihat di KIUP. Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi

  FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

   Bila ditemukan di KIUP berarti pernah berobat, selanjutnya:  diminta ke fungsi filing menyatukannya dengan DRM lama yang telah disimpan dan nomor rekam medis UGD di coret diganti nomor rekam medis lamanya, kemudian

   DRM yang sudah disatukan dapat untuk pelayanan berikutnya.  KIUP disimpan di TPPRJ.

   Bila tidak ditemukan di KIUP berarti belum pernah berobat atau sebagai pasien baru, maka

   DRM dapat digunakan untuk pelayanan berikutnya,  Kemudian membuat KIUP untuk diserahkan ke TPPRJ pada pagi harinya.

  

 Mencatat kegiatan pelayanan gawat darurat pada sensus

harian gawat darurat (SHGD) dan buku register pasien gawat darurat.

   Menyerahkan SHGD bersama DRM bagi pasien yang tidak dirawat inap ke fungsi asembling.

   Mencatat dan menyimpan buku register pasien gawat Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi darurat.

  Kesehatan FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Fungsi Terkait TPPGD

   Fungsi filing yang bertanggung jawab terhadap

  penyediaan dan penyatuan DRM lama bila ternyata pasien gawat darurat tersebut sebagai pasien lama.

   Fungsi TPPRJ yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan dan penyatuan KIUP.  Fungsi TPPRI yang bertanggung jawab terhadap

  penerimaan dan pendaftaran pasien yang akan dirawat inap berdasarkan admission note.

  

  Fungsi IPP yang bertanggung jawab terhadap pencatatan hasil pemeriksaan penunjang atas permintaan dokter gawat darurat.

   Fungsi asembling yang bertanggung jawab terhadap

  penyediaan formulir, catatan dan laporan untuk pelayanan gawat darurat. Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi

  FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

  Informasi yang dihasilkan

pelayanan rekam medis di UGD.

   Identitas pasien gawat darurat.  Jumlah kunjungan per hari atau per bulan yang dapat

  ditinjau dari:

  Golongan umur,   Asal kunjungan langsung atau lewat TPPRJ,  Jenis kasus bedah, non bedah, gawat, darurat, gawat dan darurat.

  Rujukan dari Puskesmas, rumah-sakit lain, kiriman dokter,  kiriman tenaga kesehatan lain,  Dirujuk ke rumah-sakit lain atau Puskesmas.

   Cara pembayaran. Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi

 Diagnosis, tindakan yang dilakukan di gawat darurat.

  Kesehatan FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

Diskusi Kelompok

   Formulir apa saja yang digunakan dibagian UGD? Anda adalah petugas bagian pendaftaran Gawat Darurat RS DNS Semarang. Datang seorang pasien

dengan keluhan nyeri dada kiri ke IGD. Pasien tersebut

baru pertama kali datang ke RSU Dian Nuswantoro Semarang dan merupakan peserta BPJS. Pasien bernama Suharyo Soekarto, MKes. Bagaimana pelayanan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi pendaftaran seorang petugas IGD? Kesehatan FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

IPP (Instalasi Pemeriksaan Penunjang)

   Istilah Instalasi Pemeriksaan Penunjang (IPP) yang

  dimaksud disini adalah pengelompokan unit atau bagian pelayanan penunjang medis yaitu Laboratorium Klinis, Radiology, Fisioterapi dan lain

  • – lain; pada kenyataannya tidaklah demikian, masing
  • – masing unit atau bagian tersebut memberi pelayanan secara terpisah dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
  • Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi

      FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

      Deskripsi Kegiatan  Menerima surat permintaan pemeriksaan penunjang.

       Mencatat hasil

    • – hasil pemeriksaan penunjang berdasar permintaan tersebut ke dalam formulir yang sesuai dengan jenis pelayanannya.

       Menyampaikan hasil

    • – hasil tersebut ke pada dokter yang

      meminta atau ke unit pengirim yaitu rawat jalan, gawat

      darurat atau rawat inap.

      

     Mencatat kegiatan pelayanan ke dalm buku register yang

    sesuai dengan pelayanannya yaitu :

       Register penerimaam spesimen untuk mencatat spesimen yang diterima laboratorium,

       Register pemeriksaan laboratorium untuk mencatat kegiatan pelayanan laboratorium,

      

     Register pemeriksaan radiology untuk mencatat kegiatan

    pelayanan radiology,

      

     Register pemeriksaan fisioterapi untuk mencatat kegiatan

    pelayanan fisioterapi,

       Register pemeriksaan elektromedik untuk mencatat kegiatan pelayanan elektromedik,

       Melaporkan hasil – hasil kegiatan pelayanan penunjang.

    Fungsi Terkait

       Fungsi pelayanan klinis di rawat jalan, gawat darurat

      atau rawat inap yang bertanggung jawab terhadap penentuan dan penulisan jenis pemeriksaan atau pengobatan penunjang yang dikehendaki.

      

     Fungsi analising dan reporting yang bertanggung jawan

      menerima laporan hasil kegiatan pelayanan penunjang untuk diolah menjadi laporan kegiatan rumah-sakit.

      

      Fungsi asembling yang bertanggung jawab terhadap penyediaan, pengendalian dan perancangan formulir rekam medis pelayanan penunjang. Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi

      FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

    Informasi yang dihasilkan

      

     Jumlah pasien menurut golongan umur, asal kiriman dari

      rawat jalan, gawat darurat, rujukan dokter, rujukan puskesmas dan rumah-sakit lain.

       Jumlah, jenis dan temapt spesimen darah, urin, tinja, sekreta, dahak, ciaran pleira, cairan otak dan pengirim.

       Jumlah dan cara pembayaran meliputi askes, asuransi lain, keringanan karena dispensasi, tidak mampu, gratis. Kesehatan Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM

    Formulir yang digunakan IPP

      

     Formulir pencatatan hasil pemeriksaan penunjang sesuai

    dengan jenis pelayanannya.

       Buku register penerimaam spesimen.  Buku register pemeriksaan laboratorium.  Buku register pemeriksaan radiology.  Buku register pemeriksaan fisioterapi.  Buku register pemeriksaan elektromedik.

      Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM