6 UPAYA PENCEGAHAN ATAS PENCEMARAN LINGKUNGAN

LINGKUNGAN HIDUP

  Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya. Manusia makan dan tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian atau huah-buahan seperti beras, jagung, tomat. Manusia makan daging hewan, yang juga merupakan bagian dan lingkungan. Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-turnbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya. Tetapi tidak hanya manusia yang hidup seperti itu. Makhluk hidup yang lain seperti hewan dan binatang-binatang mikroba serta tumbuh-tumbuhan, juga bisa hidup karena lingkungan hidupnya. Burung mencari makanan dan sumber-sumber yang tersedia dan lingkungannya, yakni ulat, cacing, air, biji-bijian. Cacing bisa hidup dan berkembang biak dan tanah dan binatang-binatang yang lebih kecil (mikroba) dan dan daundaunan atau dan binatang-binatang yang membusuk. Tumbuh-tumbuhan dapat hidup karena air, udara, humus, zat-zat hara dan sebagainya. Dari lingkungan hidup, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan bisa memperoleh daya atau tenaga. Manusia memperoleh kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atau bahkan memenuhi lebih dan kebutuhannya sendiri berupa hasrat atau keinginan. Atas dasar lingkungan hidupnya pulalah manusia dapat berkreasi dan mengembangkan bakat atau seni. Adanya sepeda, mobil, rumah, gedung bertingkat, Candi Borobudur, Menara Pisa, Kota Jakarta, Kota Roma, Bandara Schipol, Hyde Park, Taman Ismail Marzuki (TIM), Pesawat Apollo ke bulan dan sebagainya adalah hasil hasil kreasi dan seni umat manusia yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

  Dengan demikian, dapat kita pahami, bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa hidup dalam kesendirian. Bagian-bagian atau komponen-komponen lain, mutlak harus ada untuk mendampingi dan meneruskan kehidupan atau eksistensinya. Kalau sejenak kita kaitkan kepada filsafat, maka segala sesuatu ada, karena ada yang ada. Adanya sesuatu karena telah ada yang berada. Dalam hubungan ini Ridding menyatakan bahwa, “Semua mempunyai tempatnya dan tidak ada sesuatu yang berdiri sendiri”.1 Jadi, segala sesuatu ada dari yang ada di sekitar. Bagian-bagian (komponen) yang mendampingi dan sekaligus sebagai sumber mutlak kehidupannya itulah yang dinamakan lingkungan hidup.

6 UPAYA PENCEGAHAN ATAS PENCEMARAN LINGKUNGAN

  Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan terhadap permasalahan pencemaran terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian.

  Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang lebih berat. Ada pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan standar bahan baku mutu lingkungan, pengawasan lingkungan dan penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Secara umum, berikut ini merupakan upaya pencegahan atas pencemaran lingkungan :

  1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan

  2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk

  3. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.

  4. Melakukan penghijauan.

  5. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan

  6. Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.

  Melindungi lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi ini juga merupakan kebutuhan komersil perusahaan guna mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka. Dalam diskusi tentang kesadaran lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki catatan lingkungan yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka. Perusahaan tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka. Hal ini dilakukan dengan cara:

  Mengatur dan menekankan standar pengontrolan dan pengolahan sampah;  Memastikan oli dan zat kimia disimpan di area yang telah dibendungi;  Mengatur dan menekankan prosedur pengangkutan untuk bahan-bahan beracun dan  kimia;

   Membangun prosedur kerja aman dan penanganan untuk produk yang berpotensi

  menyebabkan polusi ; dan Memenuhi perundang-undangan dan ijin khusus. 

  Kita dapat sangat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan dengan tidak mengikuti standar dan prosedur. Untuk mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan kerusakan lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:

  Jenis polusi dan akkibatnya terhadap lingkungan;  Langkah dasar guna melindungi lingkungan area kerja kita; dan  Peraturan dasar guna membantu mencegah bahan pengotor dari pencemaran lingkungan.

   meningkatkan penanganan material;

   meningkatkan pengendalian penyimpanan; dan

  melakukan pelatihan tambahan. 

  Jenis-jenis polusi

  Ada tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:

   bising, seperti suara yang tidak diinginkan di sekitar area kerja;  sampah, seperti tiap bahan bekas, merupakan zat-zat yang perlu dibuang;  polusi tanah, seperti tiap tumpahan atau kontaminasi tanah di area kerja;  polusi air, yang disebabkan oleh tindakan membiarkan racun, zat berbahaya atau

  pengotor masuk ke air atau air tanah yang terkontrol:

   gangguan, yang bisa berupa tindakan atau kelalaian yang menggangu kenyamanan

  atau kualitas kehidupan; dan

   getaran, yang disebabkan oleh penggunaan tempat dan peralatan dan bisa merusak struktur, bangunan atau formasi alam..

  Kita juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja. Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.

  LANGKAH-LANGKAH MELINDUNGI LINGKUNGAN Ada beberapa cara kita dapat mengendalikan polusi.

  Pencegahan polusi mensyaratkan kita untuk mengurangi sampah-sampah yang dihasilkan dari tempat kerja. Metode pencegahan tersebut meliputi:

  Pengurangan sumber – contohnya, mengurangi penggunaan cairan pelarut, 

  memperpanjang jarak waktu pemeriksaan dll.;

  Daur ulang– penggunaan kembali produk, seperti oli mesin truk solar, dapat digunakan 

  di dalam stasiun pembakit listrik;

   perbaikan – seperti memisahkan bahan logam berat dari tempat pembuangan chrome

  plating bath;

   pembuangan – menyimpan dan membuang zat kimia dan bahan-bahan berbahaya dengan benar.

  Mari kita lihat tiap jenis polusi dan memperbaharui cara kita mencegah polusi.

POLUSI SUARA

  Polusi suara terjadi dari peralatan dan perkakas yang kita gunakan untuk melakukan pekerjaan kita. Cara-cara dasar untuk mengurangi polusi suara yaitu meliputi:

   memastikan peredam suara pada peralatan bergerak dirawat dan masih berfungsi dengan baik;  menggerinda atau memalu peralatan jauh dari kantor;  merencanakan atau menjadwalkan pekerjaan Anda setelah bekerja;  membuat penghalang bunyi, seperti plywood hoardings or earth bunding;  mengganti peralatan dengan yang lebih tenang; dan Sizing the equipment and machinery for the job. 

  Jangan menggunakan peralatan yang rusak dan ingat untuk memberitahukan di sekitar Anda tentang pekerjaan yang dilakukan.

  SAMPAH

  Pengurangan sumber, metode daur ulang dan pembuanganan dapat dilakukan dalam pengaturan sampah. Pengurangan sampah dari sumbernya harus menjadi prioritas utama karena hal tersebut merupakan salah satu cara yang paling efektif guna menangani resiko lingkungan.

  Ada dua metode umum pengurangan sumber: Pergantian produk; dan  Pergantian proses. 

  

Pergantian produk adalah ketika kita memilih produk atau perlalatan yang memiliki potensi

pencemaran rendah. Pergantian produk dapat berupa:

   Pembuatan suatu produk guna mengurangi dampak lingkungan; dan

  Meningkatkan umur produk dengan, contoh, memperpanjang frekuensi antara  pergantian oli.

  Pergantian proses adalah dimana kita mengganti atau meningkatkan cara kita bekerja.

  Pergantian proses bisa berupa: Pergantian zat kimia dengan bahan kurang beracun;  Meningkatkan kondisi pengoperasian;  Mengganti perawatan peralatan;  Meningkatan pengoperasian dan pelaksanaan perawatan;  Mengikatkan pelaksanaan pengolahan;   meningkatkan penanganan material;  meningkatkan pengendalian penyimpanan; dan melakukan pelatihan tambahan. 

  Daur Ulang

  Agar pendaurulangan menjadi cara efektif untuk mengurangi polusi pada sumbernya, perlu dipertimbangkan pada saat pembuatan atau pembelian. Kita harus mengetahui semua cara yang mungkin kita bisa tingkatkan dalam penggunaan material dan peralatan di area kerja kita. Pengawas atau manager Anda harus diberitahukan tentang tiap ide yang membangun. Kita ikut seta dalam program daur ulang dengan memastikan bahan sampa apasaja disimpan di dalam area pembuangan yang telah tepat dan dirancang.

POLUSI TANAH

  Kebiasaan kerja kita dan pelaksanaan pengoperasian memiliki dampak yang tinggi di dalam area kerja dan disekitar area tersebut. Apakah kita memiliki kebiasaan kerja berikut ini:

  

 memperbaiki kendaraan dan peralatan di lapangan dan menumpahkan oli dan sampah

   berkendaraan di jalan yang tidak untuk dilalui; atau membersihkan vegetasi dari area kerja tanpa ijin atau tanpa mempertimbangkan rehabilitasi.

  Polusi udara dalam bentuk debu , gas, asap, uap atau kabut, akan terbang dalam jarak tertentu oleh angin kuat. Beberapa dampak polusi udara yang memungkinkan adalah:

  Selalu waspada terhadap kemungkinan adanya tumpahan dari pekerjaann yang sedang Anda lakukan.

   tumpahan dari area pencucian;  saluran dari beton yang basah;  washing out concrete or grout from mixers;  bocoran dari fasilitas penyimpanan oli;  kerusakan pada pipa oli bawah tanah;  tumpahan bahan baker dan zat kimia dari pengangkutan atau penyimpaan; dan

 fasilitas pencucian portable yang tidak terhubungan dengan system pembuangan yang

terkontrol.

  Kita semua perlu melindungi sumber air alami, seperti sungai, anak sungai dan cadangan air bawah tanah, dari pengasinan, erosi atau pencemaran. Beberapa cara zat beracun, bebahaya atau pencemar dapat memasuki sumber air, yaitu:

   air tanah tercemar;  perubahan tetap disekitar area seperti angina dan hujan mengikis area yang bersih;  kehilangan material;  personel cidera; dan  biaya pelaksanaan meningkat.

  Akibat tidak mengembangkan kebiasaan lingkungan yang baik guna mengontrol pencemaran tanah bisa meliputi:

  tertutup,

  ke tanah;

   tempat sampah yang telah penuh sekali dan membiarkan materal tumpah ke tanah;  pengoperasian peralatan dengan pengaman muatan yang kuranf atau muatan tidak

  tempat pengontrol aliran air bekas pencucian;

   pelumasan atau pembersihan kendaraan atau peralatan di dalam suatu area tanpa

  membuangnya kedalam tempat sampah atau di tanah;

   pembuangan saringan oli bekas dan lap yang telah terkontaminasi dengan

  atau kurang ditangguli;

  

 menyimpan atau menyalurkan oli dari drum di area yang tidak dibendung dengan benar

POLUSI AIR

POLUSI UDARA

   kontaminasi hasil panen yang dapat memasuki rantai makanan;  asap dan embun yang dapat menutupi sinar matahari; dan  uap dan gas asam tertentu yang dapat menyerang dan merusak bangunan.

   rencanakan pekerjaan Anda dan pikirkan akibat yang mungkin terjadi dari tindakan

   Jangan membakar sampah;  Jangan mengosongkan oli atau zat kimia di area yang tidak terbendung atau

  perawatan di lapangan; dan

   Gunakan penampung oli dan sarang pembuangan yang disahkan ketikan melakuakn

  di area yang telah dibuat dan gunakan kembali bahan jika memungkinkan;

   mengemudi hanya pada jalan yang telah dibuat;

 pastikan area kerja anda tetap bersih, sampah pada tempatnya, letakkan sampah logam

  Anda;

  Tiap lokasi dan tempat kerja memiliki peraturan dan prosedur khusus guna mengendalikan dampak negative terhadap lingkungan. Ada, bagaimananpun, beberapa peraturan sederhana yang, jika diberlakukan, akan membantu mengurangi resiko pencemaran. Beberapa peraturan dasar untuk melindungi lingkungan meliputi:

  Beberapa cara mencegah polusi udara, yaitu:

  Peraturan dasar untuk melindungi lingkungan

  Ketika menggunakan peralatan bergetar dan peralatan berat Anda bisa dengan mudah menciderai diri Anda sendiri atau merusak lingkungan kerja. Getaran dari peralatan berat dapat merusak bangunan dan struktur atau menyebabkkan tanah alami longsor. Anda harus selalu melakukan analisa bahaya sebelum bekerja mendekati bangunan, struktur, tanah tidak stabil, mendekati sisi jurang atau dekat overhanging earth formations.

  GETARAN

  performanya harus dimonitor

  

 Jika perlu membasahi jalanan dan dinding bekerja guna mengurangi kecelakaan karena

debu yang meningkat.  Peralatan produksi, seperti penghilang asap dan pengumpul debu, harus dirawat dan

  hanya boleh dibakar dibawah kondisi tertentu. Beberapa pengoperasian mensyaratkan ijin untuk membakar sampah sementara lainnya perlu membawa sampah mudah terbakar ke area pusat pembuangan di luar area kerja.

   mentaati peraturan yang Anda harus ikuti ketika membakar sampah. Bahan tertentu

  ditampung; dan  Jangan membersihkan vegetasi tanpa permit yang tetap. Ingat, jika Anda merasa ragu akan apa yang harus Anda kerjakan, mohon bertanya pada

MANFAAT PENCEGAHAN POLUSI

  Kita telah mengetahui bagaimana kita dapat mengurangi resiko pencemaran dengan memberlakukan:

  Berdasarkan pasal 16 Undang-undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup yang meneybutkan bahwa setiap rencana yang

   treatment – (precipitation of heavy metal from a spent chrome plating bath); and

pembuangan – (menyimpan dan membuang zat kimia atau bahan berbahaya dengan

cara yang benar).

  engine oil, for example, for use in a power station, re using equipment in alternate applications);

   daur ulang – (penggunaan oli mesin truk solar. Contohnya, re treating truck diesel

  jarak waktu perawatan dll);

   pengurangan sumber – (mengurangi penggunaan cairan pelarut, memperpanjang

  Menyingkirkan pencemaran lingkungan memberikan sejumlah manfaat Dengan mengikuti peraturan sederhana tersebut, kita bisa mendapat keuntungan dari melindungi lingkungan dengan:

   Mencegah cidera dan kerusakan kesehatan jangka panjang;  Meningkatkan moral dan keikutsertaan;  Memperluas gambaran kita;  Mengurangi biaya operasional;  Mengurangi resiko kejahatan dan civil liability; dan  Melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

  kehidupan; dan

   Polusi udara – taip debu, uap atau semportan di dalam area kerja;

ganguan – suatu tindakan atau kelalaian yang mempengaruhi kenyamanan dan kualitas

  yang terkendali:

   Suara- bunyian apapun yang tidak diinginkan di area kerja;  Sampah – tiap bahan bekas, zat kotoran atau yang tidak diinginkan yang dibuangan;  Polusi tanah – tiap tumpahan, atau pencemaran, tanah di area kerja;  Polusi air – tiap zat beracun, bebahaya atau polusi masuk kedalam air atau air tanah

  Hari ini kita telah melihat bagaimana merencanakan pekerjaan kita dan mengerti apa yang kita lakukan dapat menguntungkan lingkungan. Kita telah mengetahui tujuh kelompok polusi umum yang dapat memperburuk lingkungan:

  KESIMPULAN

  Dengan menyumbagkan dan ikut serta dalam mengolah dampak lingkungan, kita semua membagi manfaatnya.

  

getaran – disebabkan oleh plant dan peralatan yang dapat merusak struktur, bangunan atau pembentukan alam. diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan atau disingkat AMDAL yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah. Yang dimaksud dampak penting adalah perubahan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh adanya suatu kegiatan.

  Kegiatan apa saja yang perlu dilengkapi dengan AMDAL, tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1986 yaitu setiap rencana berupa: a. perubahan bentuk lahan dan bentuk alam, seperti: pembuatan jalan, bendungan, jalan kereta api dan pembukaan hutan; b. eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak terbaharui, seperti; pertambangan dan eksploitasi hutan; c. proses dan kegiatan lain yang secara potential dapat menimbulkan pemborosan, perusakan dan kemerosotan pemanfaatan sumber daya alam dan energi, seperti, pemanfaatan tanah yang tidak diikuti dengan konservasi dan penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat mengefisienkan pemakainya.

  d. proses dan hasilnya yang mengancam kesejahteraan penduduk, pelestarian kawasan konservasi alam dan cagar budaya, seperti kegiatan yang proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran, penggunaan energi nuklir dan sebagainya;

  e. introduksi jenis tumbuhan dan jenis hewan, seperti introduksi jenis tumbuhan dan jenis hewan, seperti; introduksi suatu jenis tumbuhan baru yang dapat menimbulkan jenis penyakit baru pda tanaman; introduksi suatu jenis hewan baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada; f. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;

  g. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar mempengaruhi lingkungan; Untuk menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh exploitasi sumber daya pada proses pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan dilaksanakan berdasarkan pada sistem analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL. Berikut ini 4 hal yang tercakup dalam studi AMDAL.

  1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis dampak lingkungan (Amdal) untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan

  2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi lingkungan (SEL) bagi studi untuk kegiatan yang telah berjalan

  3. Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang merencanakan pengelolaan dampak kegiatan kepada lingkungannya.

  4. Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi pemantauan pengelolaan lingkungan.

  5. Kerangka Acuan (KA), kerangka acuan yang memberikan dasar arahan pelaksanaan SEL atau AMdal dengan merinci hal-hal yang perlu dilaksanakan dan bersifat khusus untuk kegiatan yang telah berjalan atau sedang direncanakan.

  LIMBAH

  Limbah bahan berbahaya dan beracu atau B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya dan atau konsetrasinya maupun jumlahnya, secara langsung maupun tidak langsung hidup manusia dan makluk lain (PP No. 188 Tahun 1999 dan PP No. 85 Tahun 1999 tentang pengelolaan Limbah B3). Bahan berbahaya dan beracun mungkin dapat kita jumpai di rumah kita, seperti buangan produk yang tidak memenuhi standar yang aman bagi lingkunagn atau sisa bahan maupun tumpahan bahan kimia yang kadaluarsa. Pada umumnya, produk yang mengandung B3 bersifat mudah meledak dan terbakar, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan menyebabkan karat (korosif). Berikut ini adalah produk yang mengandung B3.

  a. Pengharum ruangan

  b. Pemutih pakaian

  c. Diterjen Pakaian

  d. Pembersih kamar mandi

  e. Pembesih kaca/jendela

  f. Pembersih lantai

  g. Pengkilat kayu

  h. Pembersih oven i. Pembasmi serangga j. Lem perekat k. Hair spray l. Batu baterai

  CARA Menerapkan Konsep 5 R

  Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu :

  1. Reduce (Mengurangi),

  2. Reuse (Menggunakan kembali),

  3. Recycle(Mendaur Ulang),

  4. Replace (Menggunakan kembali) dan 5. Replant (Menanam Kembali). Istilah – istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk dapat diterapkan, berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R.

  1. Recycle Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.

  2. Reuse Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantong kertas yang umumnya didapat dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.

  3. Reduce Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan.

  Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknya sampah wadah produk di rumah Anda.

  4. Replace Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.

  Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.

  5. Replant Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohnya melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akan menjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurangi kontribusi atas pemanasan global.

  Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.

  

Polusi adalah pencemaran yang diakibatkan oleh limbah atau sampah yang dibuang tidak pada

  tempatnya. Biasanya kita mengasosiasikan polusi ini dengan polusi udara, padahal yang namanya polusi itu segala sesuatu pencemaran mulai dari air, udara, sampai polusi tanah. Semuanya tentunya sangat berbahaya bagi lingkungan dan merugikan kehidupan manusia. Sementara limbah adalah sampah-sampah yang dihasilkan dari aktifias produksi. Contohnya seperti pabrik adalah salah satu penyebab polusi udara. Polusi udara rata-rata dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor atau asap-asap pabrik. Dengan adanya asap-asap itu, udara menjadi kotor dan kita yang menghirupnya juga akan merasa sesak. Bahkan jika kita mencemarkan udara dengan za-zat tertentu, udara bisa menjadi beracun lho. Kita lihat pada saat bom Hiroshima dan Nagasaki. Bebarapa saat setelah bom atom tersebut meledak, pasti kita tahu kan ada awan jamur besar yang membumbung tinggi ke angkasa. Nah awan jamur tersebut membawa partikel-partikel debu radioaktif yang sangat berbahaya. Beberapa hari kemudian setelah awan jamur itu hilang, turun hujan yang berwarna hitam dan airnya kental. Air itu sangat beracun. Tetapi warga Hiroshima dan Nagasaki terpaksa meminumnya dan dapat ditebak mereka mengalami keracunan. Itulah bahaya dari polusi yang tidak kita sadari. Sementara itu, kita tetap saja mengeluarkan limbah-limbah yang dapat menyebabkan polusi. Jadi dapat dikatakan jika kita terus mengeluarkan limbah, maka polusi tidak akan terhindarkan. Untuk itu kita harus pintar-pintar mengolah limbah yang ada dan berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan SDA yang telah terkena polusi. Sebenarnya banyak cara untuk membersihkan SDA yang terkena polusi. Untuk memulihkan tanah yang sudah tercemar, kita dapat melakukan konservasi tanah dengan melakukan penghijauan atau juga disebut reboisasi. Tumbuhan dapat membantu menyuburkan tanah dan dapat menyerap beberapa zat-zat kimia dari dalam tanah. Untuk air, kita dapat melakukan penyaringan air dengan teknologi canggih atau teknologi sederhana. Untuk teknologi canggih, sepertinya bagi kita masyarakat biasa sulit melakukannya karena mahal. dengan menumpuk lapisan-lapisan pasir, batu kerikil, dan tanah di sebuah drum. Lalu air yang kotor dimasukkan dan jika air telah mengalir dibagian bawah drum, air akan menjadi bersih. Lapisan-lapisan tadi telah menyaring kotoran-kotoran pada air sehingga air bisa bersih kembali. Untuk itu kita semua harus ikut serta dalam perjuangan melawan limbah dan polusi untuk kehidupan yang lebih baik. Kita harus menemukan teknologi-teknologi lain yang dapat digunakan untuk mengurangi polusi di lingkungan kita.

  Definisi Limbah Berbahaya

  Definisi limbah secara umum adalah limbah mempunyai karakteristik fisik, kimiawi, ataupun biologis sedemikian rupa sehingga memerlukan penanganan dan prosedur pembuangan khsus untuk menghindari resiko terhadap kesehatan manusia dan atau efek-efek lain yang merugikan bagi lingkungan hidup. Limbah berbahaya dapat mengakibatkan;

  1. Bahaya akut jangka pendek, seperti toksinitas akut tertelan, tehisap melalui pernafasan, atau terabsorpsi melalui kulit, karosifvitas atau bahaya lainnya terhadap kulit atau mata atau risiko kebakaran atau ledakan.

  2. Bahaya jangka panjang terhadap lingkungan (lognternm environmental hazards). Meliputi toksinitas kronis akibat paparan berulang, karsinogenisitas (dalam beberapa hal bisa terjadi akibat paparan akut tetapi mampunyai periode laten yang panjang untuk sampai terjadi efek), tahan/resisten terhadap proses-proses ditoksifikasi seperti biodegradasi, mempunyai potensi mencemari air bawah tanah atau air permukaan, atau secara estetik tidak dikehendaki misalnya karena bau yang tidak sedap.