RANCANG BANGUN APLIKASI EVALUASI KELAYAKAN MESIN HARBOUR MOBILE CRANE (Studi Kasus PT Berlian Jasa Terminal Indonesia Surabaya)

  RANCANG BANGUN APLIKASI EVALUASI KELAYAKAN MESIN HARBOUR MOBILE CRANE (Studi Kasus PT Berlian Jasa Terminal Indonesia Surabaya) Abdurrakhman Arif 1) Ir. Henry Bambang Setyawan 2) Tegar Heru Susilo 3)

  Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Informatika

  Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298

  Email: 1

  

  

  

  

   Abstract :

  PT Berlian Jasa Terminal Indonesia is a company engaged in the areas of services and stevedoring

services in the port area. Where the main production equipment used is Harbour Mobile Crane (HMC). With a very

expensive price and feasibility calculation process that is still limited trust. It can be difficult for the mechanic to

explain the performance of existing machines to the managerial. So may harm the company because it can be

swelling expenditures in case of late taking a decision.

Writer try to made an application that can compute the value of the performance of a machine along with its

economic value. The function of this application is to assess the feasibility of the two sides are assessed in terms of

performance and assessed in terms of the economy. In terms of performance, the engine will be assessed by the

MTTR and MTBF. The point is to get the value of the Availability and Reability.From an economic perspective, the

machine will be assessed based on the value of assets and the cost of care. The votes of the two terms of the

application will provide an assessment of whether the machine is still fit for use or not.

  Keywords : Application , machine , performance , economic value , evaluation .

  PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI) merupakan anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia III (PELINDO III). Perusahaan yang didirikan sejak tahun 2002 ini dipercaya oleh PT PELINDO III untuk mengoperasikan dermaga Berlian yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dermaga Berlian merupakan salah satu dari lima dermaga yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dimana empat yang lainnya adalah dermaga Jamrud, Nilam, Mirah, dan Kalimas. Salah satu layanan atau bidang usaha dari PT BJTI adalah mengoperasikan dermaga Berlian untuk tempat tambat kapal baik internasional maupun domestik. Proses bisnis yang dilakukan oleh PT BJTI adalah jasa bongkar muat peti kemas.

  Dalam menjalankan proses bisnis, PT BJTI menggunakan alat berat untuk mempermudah kinerja dalam kegiatan bongkar muat. Alat berat yang digunakan untuk membantu proses bongkar muat yaitu genset, takboat, forklift, pompa dan harbour mobile

  crane (HMC). Alat bantu utama dalam proses bongkar

  muat adalah mesin HMC. Mesin HMC berharga sekitar Rp.40.000.000.000 (empat puluh milyar rupiah) yang berfungsi sebagai alat untuk mengangkut peti kemas dari atas kapal menuju ke truk atau sebaliknya. Pengawasan kinerja mesin HMC saat ini dilakukan oleh mekanik untuk menilai dan memperbaiki mesin HMC, dan pihak manajer keuangan mengawasi dalam penilaian ekonomis mesin HMC. Namun dalam proses pelaksanaannya saat ini, pengawasan kinerja mesin HMC masih menggunakan penilai personal seorang mekanik saja. Sehingga penilaian tersebut masih belum kuat untuk mendukung keputusan atau pelaporan pihak mekanik kepada pihak manajer karena tidak adanya bukti catatan yang dapat menunjukkan kondisi kinerja mesin HMC. Di sisi lain, proses evaluasi nilai ekonomis mesin HMC saat ini dilakukan dengan mencatat penyusutan nilai ekonomis mesin HMC setiap bulan dengan menggunakan Microsoft Excel. Namun proses penilaian ekonomis yang dicatat pihak manajer keuangan pada saat ini tanpa menyertakan biaya perbaikan yang keluar sebagai faktor yang mempengaruhi penyusutan nilai ekonomis mesin HMC. Sehingga hasil akhir dari nilai ekonomis mesin HMC yang dicatat selalu menghasilkan penyusutan yang tepat sesuai usia perkiraan dan terlihat seperti tanpa pernah mengalami kerusakan. Karena proses pencatatan biaya perbaikan yang dipisah dengan penilaian nilai ekonomis, maka jelas hasil akhir penilaian ekonomis yang dihasilkan kurang tepat. Hal ini jelas menimbulkan perbedaan pendapat antar pihak mekanik dan pihak manajer keuangan, apakah mesin tersebut masih baik atau tidak, karena cara evaluasi yang masih kurang tepat dari kedua belah pihak.

  Dari masalah di atas, perusahaan memerlukan sebuah sistem yang dapat menilai atau mengevaluasi kinerja dan nilai ekonomis mesin HMC. Sehingga terlihat jelas, apakah selama ini mesin HMC tersebut bekerja dengan baik atau tidak, atau apakah mesin HMC tersebut masih mampu bekerja dengan baik atau tidak. Nilai evaluasi tersebut dapat dilihat dalam bentuk persentase untuk mempermudah memberikan standar

  yang akan ditentukan perusahaan. Metode yang cocok untuk mengukur kinerja dan ketersediaan sebuah alat adalah metode Mean Time to Repair (MTTR) dan Mean

  Time Before Failure (MTBF) (Smith 2001). Yaitu

  metode yang dapat menilai keandalan kinerja mesin dan ketersediaannya dari catatan kerusakan mesin HMC yang pernah dialami. Kemudian proses evaluasi dari penilaian ekonomis mesin HMC di sini, dapat dilihat melalui penyusutan nilai aktiva dan juga biaya yang mungkin saja telah dikeluarkan dalam proses perbaikan mesin tersebut. Sehingga bila mesin HMC mengalami kerusakan, pihak keuangan dapat menilai apakah mesin HMC cukup diperbaiki saja atau beli baru yang lebih menguntungkan atau murah bagi perusahaan. Fungsi dari kedua evaluasi di atas sangatlah berpengaruh satu dengan yang lainnya, tidak saja pada proses pengawasan nilai ekonomis mesin, namun juga sebagai pemberi informasi benarkah mesin HMC ini sudah harus diganti atau tidak agar dapat menghindari pengeluaran untuk pengadaan yang sekiranya tidak diperlukan.

  • – rata tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan persentase jumlah atau tingkat kinerja mesin sebelum mengalami kerusakan, sehingga nantinya akan dapat diperkirakan apakah mesin tersebut masih layak digunakan atau tidak. Rumus:
    • Keterangan:
    • b  Jumlah total waktu perbaikan
    •  Jumlah up-time atau sebelum mengalami kerusakan Kemungkinan tersedianya sebuah alat atau mesin pada saat akan digunakan atau dibutuhkan (Dhillon 2006). Rumus:

  METODE

  • Keterangan:
  • A  Ketersediaan / Availability - MTBF  Mean Time Before Failure - MTTR  Mean Time To Repair Kemungkinan suatu alat atau mesin yang digunakan dalam periode tertentu untuk mengerjakan suatu pekerjaan akan bekerja sesuai dengan keinginan atau bekerja dengan hasil yang memuaskan (Dhillon 2006). Rumus:

  “Evaluasi adalah penilaian secara sistemik untuk menentukan atau menilai kegunaan, keefektifan sesuatu yang didasarkan pada kriteria tertentu dari program. Evaluasi harus memiliki tujuan yang jelas, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam program.” (Sutjipta 2009)

  Evaluasi dalam kasus ini adalah memonitor keadaan dan kondisi dari mesin HMC di PT BJTI, yaitu dengan cara pengawasan dan monitoring status kondisi mesin HMC tersebut dengan melakukan perawatan. Namun, hal tersebut saja tidaklah terlalu membantu mengetahui kondisi mesin kedepannya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode yang dapat mengukur kondisi mesin tersebut sebenarnya, apakah masih dalam kondisi produktif atau sudah tidak. Dengan adanya metode yang dapat menghitung keadaan mesin tersebut, perusahaan dapat memastikan dalam penjagaan kualitas kinerja mesin tersebut dengan baik. Salah satu metode tersebut adalah metode MTTR, MTBF dan perhitungan persentase kinerjanya. Dengan menggunakan perhitungan-perhitungan tersebut akan didapatkan nilai pasti dari kondisi mesin tersebut secara realtime.

  MTBF (Mean Time Before Failure) tidak jauh berbeda dari MTTR sebelumnya, namun MTBF disini merupakan suatu metode perhitungan yang biasanya digunakan untuk memperhitungkan jumlah rata – rata waktu dari sebuah mesin dalam keadaan normal atau sebelum dan setelah rusak, nantinya hasil perhitungan rata

  • Keterangan:
  • R  Reliability - e  eksponensial  2,718
  •  rate kegagalan
  • waktu Nilai ekonomis merupan nilai sebuah aset yang dihitung setiap bulannya dikarenakan adanya penyusutan nilai dari aset tersebut, perhitungan ini akan dilakukan dari awal nilai harga aset tersebut hingga nilai aset mendekati nilai residu mesin tersebut. Biasanya penyusutan nilai aset tersebut bertujuan untuk mengukur nilai atau harga dari aset tersebut sehingga jelas dalam proses perhitungan nilai rupiah aset yang dimiliki suatu perusahaan pada saat itu. Nilai ekonomis terdiri dari 4 jenis nilai (Heller 1971) yaitu:

  MTTR (Mean Time To Repair) merupakan suatu metode perhitungan yang biasanya digunakan untuk memperhitungkan jumlah rata

  • – rata waktu dari sebuah mesin melakukan kerusakan, nantinya hasil perhitungan rata
  • – rata tersebut akan digunakan untuk melakukan persentase jumlah atau tingkat keseringan sebuah mesin mengalami kerusakan, sehingga nantinya akan dapat diperkirakan apakah mesin tersebut masih layak digunakan atau tidak . Rumus:
    • Keterangan:
    • a  Jumlah total waktu perbaikan
    •  Jumlah down-time atau kerusakan

  a. Nilai guna (use value), merupakan suatu nilai yang diperoleh dari terpenuhinya suatu fungsi, hal ini tergantung dari sifat-sifat khusus dan kualitas suatu benda.

  • TNBW = NP x 2%
  • NPST = NP
    • – TNBW

  • NB = NP – Nsut pertahun
  • Keterangan:
  • TNBW  Tafsiran nilai buku wajar
  • NP  Nilai perolehan
  • NPST  Nilai perolehan setelah tafsiran
  • Nsut  Nilai penyusutan
  • MM  Masa manfaat
  • NB  Nilai buku
  • SM  Sisa manfaat Dalam penelitian yang dikerjakan oleh penulis, untuk menyelesaikan aplikasi evaluasi kinerja mesin dibutuhkan tiga tahapan utama dalam penyelesaiannya. Yaitu mendesain sisflow atau alur data yang ada pada sistem, membuat desain atau rancangan database yang digunakan untuk aplikasi dan yang terakhir adalah mendesain tampilan antar muka atau interface.

  pemetaan relasi antar entitas yang digunakan dalam sistem yang dibangun. Dalam ERD akan terlihat bagaimana kebutuhan antar kedua entitas atau lebih yang saling terhubung. Dalam ERD juga akan terlihat apakah sebuah entitas tersebut bersifat many atau singel kepada entitas lainnya yang berhubungan dengan entitas tersebut dan begitu sebaliknya. Dan di dalam ERD kita juga bisa melihat apakah dari sebuah relasi antar dua entitas dapat memunculkan entitas baru berupa detil. Pada umumnya kejadian ini terjadi apabila kedua entitas memiliki relasi yang many to many.

  many . Gambaran sebuah PDM dapat dilihat seperti

  normalisasi dari CDM yang nantinya PDM inilah yang dijadikan acuan desai database pada aplikasi. Pada umumnya PDM terdapat tabel tambahan berupa tabel detil apabila pada proses CDM terdapat relasi many to

  Langkah terakhir dalam perancangan database yaitu membuat Physical Data Model (PDM). PDM adalah hasil

  gunanya adalah menormalisasikan tabel tabel dan relasinya yang ada pada database. Sebuah tabel dikatakan sudah normal adalah tabel yang sudah memenuhi ketentuan hingga 3NF

  database adalah proses normalisasi. Proses normalisasi

  Langkah selanjutnya dalam perancangan

  Data Model) yang selanjutnya diterapkan menjadi database aplikasi.

  susunan tabel sebelum diterapkan pada PDM (Physical

  database adalah pembuatan SQL Tables merupakan

  Langkah selanjutnya dalam perancangan

  Relationship Diagram (ERD). ERD adalah gambar

  b. Nilai kebanggaan (esteem value), merupakan sifat khusus dari suatu benda yang dapat mendorong orang untuk memilikinya, emosi, daya tarik, gengsi atau keindahan dari suatu benda yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya.

  kinerja mesin. pada tahap perancangan database terdapat beberapa langkah perancangan Entity

  database yang akan digunakan pada aplikasi evaluasi

  Gambar 1 Context Diagram Tahap kedua adalah tahap perancangan

  User terakhir adalah bagian manajerial. Relasi tersebut akan terlihat jauh lebih detil pada DFD Level 0. Periode id rekening Laporan kinerja mesin Laporan Nilai Aktiva Data Perbaikan Mes in Data Kehadiran Mesin Data Keandalan M esin Excel Aktiva Mes in Biaya Perbaikan M esin id aset Evaluas i Mesin HMC + Keuang an Mekanik Manajer

  Terlihat pada gambar 1 dibawah yang menunjukkan beberapa relasi user terhadap sistem. Pada gambar tersebut terlihat ada tiga user yang berhubungan langsung dengan sistem. Yaitu, bagian keuangan, bagian mekanik dan manajerial. Masing- masing user akan menjalankan fungsi yang berbeda. Bagian keuangan user akan fokus pada proses perhitungan nilai aktiva suatu mesin. Data mesin yang telah dimasukkan nantinya akan diberikan nilai aktiva. Kemudian proses tersebut akan menghitung nilai aktiva suatu mesin secara berkala. Pada bagian mekanik user akan fokus pada proses perhitungan kinerja suatu mesin. Mulai dari awal mesin tersebut mengalami kerusakan, hingga proses perbaikan sampai selesai.

  Kemudian pada contex diagram akan menunjukkan interaksi sistem. Interaksi sistem ini menggambarkan interaksi antar proses atau proses dengan tabel atau proses dengan user. Pada setiap interaksi yang terjadi akan terlihat gambaran data yang dialirkan atau diproses. Sehingga akan terlihat jelas bagaimana aplikasi tersebut berjalan.

  sisflow akan menunjukkan alur data beserta peran antara user dan sistem pada aplikasi evaluasi kinerja mesin.

  Tahap pertama adalah mendesain sisflow atau alur data pada sistem. Pada tahapan ini penulis membuat beberapa sisflow dan contex diagram. Dimana

  d. Niali tukar (exchange value), Merupakan suatu nilai tukar dari suatu obyek dari yang mempunyai sifat dari mutu tertentu dipertukarkan dengan obyek lainnya. Rumus:

  c. Niali baiya (cost value), merupakan suatu nilai total biaya yang harus diperlukan untuk menghasilkan sesuatu termasuk biaya langsung maupun biaya tidak langsung.

  gambar 2 di bawah .

  Gambar 3 Login User 2.

  Perbaikan id_perbaikan id_aset tanggal_mulai tanggal_selesai jumlah_waktu jumlah_biaya keterangan varchar(20) varchar(20) date date integer integer varchar[100] <pk> <fk> aset id_aset nama_aset Akumulasi_susut harga_aset tanggal_beli status varchar(20) varchar(50) integer date varchar(10) <pk> Aktiva id_aktiva id_aset no_rekening nilai_susut nilai_buku_wajar harga_setelah_tafsir Sisa_usia usia nilai_buku varchar(20) varchar(20) varchar(20) integer integer integer integer integer integer integer <pk> <fk2> <fk1> Rekening no_rekening tahun nama_rekening saldo update_ts varchar(20) integer varchar(50) integer date <pk> T ransaksi periode id_aktiva kode_bukti tanggal_bukti nomer_bukti tanggal_posting nomer_posting uraian Akumulasi_susut Nilai_buku ... date varchar(20) varchar(3) date varchar(20) date varchar(20) varchar(50) numeric numeric <pk> <fk> Kinerja id_kinerja id_perbaikan id_aset periode_kinerja total_waktu _up total_waktu_down Availability Reability MT T R MT BF varchar(15) varchar(20) varchar(20) date integer integer integer integer integer integer <pk> <fk2> <fk1>

  Apabila pengguna berhasil melakukan proses otentikasi (memasukkan username dan password) secara default pengguna akan diarahkan atau dibawa ke halaman utama (dashboard). Pada halaman ini pengguna akan diperlihatkan beberapa informasi penting yang diberikan. Seperti, informasi mesin dengan kinerja terrendah, informasi pencapaian biaya tertinggi mesin hingga lain

   Halaman Dashboard

  • – lain. Halaman utama juga akan menginformasikan beberapa grafik dari mesin yang dinilai sudah tidak layak lagi, grafik aktiva mesin yang sudah melewati batas nilai ekonomis dan lain - lain.

  password sebagai syarat untuk bisa lanjut ke halaman berikutnya atau halaman yang lain.

  Penggunaan halaman login ini sangat mudah, pengguna cukup mengetikkan username di kolom atau

  textbox yang bertuliskan Username dan mengetikkan password di kolom atau textbox yang bertuliskan Password . Apabila sudah selesai, pengguna tinggal

  menekan tombol enter pada keyboard atau tombol Log

  me in pada aplikasi. Halaman login terlihat seperti pada gambar 3 di bawah.

  Halaman login merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika pengguna mulai menggunakan aplikasi evaluasi kinerja mesin ini. Pada halaman ini, pengguna akan dimintai username dan

  Setelah melalui proses tahapan dalam mendesain sistem, tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Adapun tampilan yang akan dijelaskan adalah tampilan pengajuan komplain, pendelegasian, pencatatan kerusakan, penggantian, perkembangan komplain dan penyelesaian komplain.

  Gambar 2 Physical Data Model Setelah merancang context diagram, DFD level dan entity relationship diagram dan PDM maka dapat diperoleh struktur tabel. Setelah struktur tabel dibuat maka proses selanjutnya yaitu perancangan interface. Perancangan interface berfungsi agar pengguna dapat mengetahui formulir yang digunakan sebagai input untuk dimasukkan pada aplikasi dan output yang dihasilkan oleh aplikasi. Disamping itu, pengguna dapat dengan mudah memahami alur sistem yang berjalan pada aplikasi yang berbasis web.

  Gambar 4 Halaman Dashboard 3.

   Halaman Master Aset

  Halaman master aset ini digunakan untuk memasukkan data aset terbaru milik PT BJTI. Untuk melakukan penambahan data, user akan mengklik tombol tambah data terlebih dahulu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Halaman Login

  Gambar 5 Halaman master aset Seperti pada gambar 5 terdapat beberapa inputan yang berhubungan dengan data aset. Seperti jenis aset, nama aset, harga aset, tanggal beli hingga foto aset tersebut. Data tersebut nantinya akan menjadi data master aset mesin pada aplikasi evaluasi kinerja mesin.

  4. Halaman Master Rekening

  Halaman master rekening ini digunakan untuk memasukkan data rekening terbaru milik PT BJTI. Untuk melakukan penambahan data, user akan mengklik tombol tambah data terlebih dahulu. seperti pada gambar 6 terdapat beberapa inputan yang berhubungan dengan data rekening. Seperti nomer rekening, nama rekening jumlah dana dan lain - lain. Data tersebut nantinya akan menjadi data master rekening mesin pada aplikasi evaluasi kinerja mesin.

  Gambar 9 Halaman perbaikan Gambar 10 Halaman awal perbaikan

   Halaman input aktiva

  Halaman input aktiva ini digunakan untuk memasukkan data aktiva terbaru milik PT BJTI. Data yang disimpan akan menjadikan aset yang tak memiliki aktiva sebelumnya menjadi memiliki nilai aktiva

  Gambar 7 Halaman input aktiva Seperti pada gambar 7 terdapat beberapa inputan yang berhubungan dengan data aktiva. Seperti nama aset, perkiraan usia, rekening aktiva dan lain - lain. Data tersebut nantinya akan menjadi data aktiva mesin pada aplikasi evaluasi kinerja mesin.

6. Halaman transaksi aktiva

  Halaman transaksi aktiva ini digunakan untuk memasukkan proses perhitungan nilai aktiva masing

  Pada gambar 10 di atas terdapat sebuah pilihan mesin yang akan mengalami perbaikan. Data pilihan mesin tersebut sudah melalui proses filter sehingga data yang tampil adalah data mesin yang memang sebelumnya dalam kondisi baik dan sedang mengalami kerusakan. Setelah proses perbaikan selesai user kemudian mengupdate data perbaikan tersebut dengan mengklik tombol selesai perbaikan dan sistem akan mempop up halaman selesai perbaikan, lihat gambar 11.

  Terlihat dari gambar 9 di atas tombol awal perbaikan tersebut akan mempop up halaman awal perbaikan, lihat gambar 10. Pada halaman tersebut terdapat 2 masukan yaitu mesin yang mengalami perbaikan dan tanggal mulai perbaikan tersebut.

  Gambar 6 Halaman master rekening 5.

  • – masing mesin. Data yang disimpan akan menjadikan acuan batas nilai ekonomis mesin setiap bulannya.

  Halaman perbaikan merupakan halaman yang berfungsi sebagai halaman pencatat proses perbaikan dari tanggal mulai perbaikan, biaya perbaikan hingga kapan proses perbaikan tersebut selesai. Selain itu halaman ini juga menjadi halaman proses dimana nilai kinerja dari setiap mesin dihitung pada akhir perbaikan.

  Gambar 8 Halaman transaksi aktiva 7.

  Seperti pada gambar terdapat beberapa inputan yang berhubungan dengan data aktiva. Proses transaksi di atas adalah proses transaksi aktiva dari setiap mesin yang sudah memiliki nilai aktiva dan proses tersebut melakukan perhitungan nilai aktiva pada periode yang diinputkan hanya dengan 1 klik tombol proses . Data tersebut nantinya akan menjadi data aktiva mesin pada aplikasi evaluasi kinerja mesin.

  Pada gambar 11 di bawah terdapat beberapa

  input seperti pilihan mesin yang akan dipilih, kemudian

  tanggal selesai perbaikan, jumlah total waktu perbaikan dan jumlah total biaya perbaikan yang dialami. Pilihan mesin yang akan diupdate data perbaikannya adalah data mesin yang telah difilter sehingga menghindari kesalahan update data. Data mesin tersebut difilter sehingga yang tampil hanyalah data mesin yang sedang mengalami perbaikan saja.

   Halaman perbaikan

  Gambar 11 Halaman selesai perbaikan

  Fung Hal Cara Hasil yang Realisa

  Pada gambar 11 di atas selain fungsinya

  siona am Melakukan diharapka si

  sebagai update data perbaikan yang menandakan

  litas an Pengujian n

  perbaikan telah selesai. Dalam fungsinya juga terdapat

  uji

  proses perhitungan kinerja aset. Sehingga pada saat user Trans Membandingk Hasil benar Sukses

  Tra mengklik tombol simpan pada halaman selesai aksi an hasil apabila nsa perbaikan tersebut. Sistem akan langsung mengupdate

  Aktiv perhitungan kedua data ksi data nilai kinerja mesin dengan menghitung kembali

  a. nilai aktiva penilaian nilai nilai perbaikan sebelumnya di tambah dengan Jurn yang aktiva kondisi perbaikan yang baru saja dialami oleh mesin. al dilakukan oleh tersebut pihak menghasil

EVALUASI APLIKASI

  perusahaan kan nilai Setelah proses implementasi aplikasi evaluasi dengan cara yang sama. kinerja mesin di atas, langkah selanjutnya adalah proses hitung manual evaluasi aplikasi evaluasi kinerja mesin. Pada tahap ini dibandingkan penulis akan memberikan bukti nyata dari kinerja dengan hasil aplikasi yang dibuat. Terdapat beberapa cara untuk perhitungan membuktikan hasil evaluasi aplikasi yang ingin dinilai, nilai aktiva salah satunya adalah dengan cara uji sistem. yang dilakukan

1. Uji fungsi penilaian aktiva

  dengan Pada proses berikut penulis akan menampilkan aplikasi. proses uji coba pada data aktiva. Data tersebut akan dinilai apakah data inputan aktiva sudah sesuai dengan

  Perhitungan nilai aktiva dilakukan oleh aplikasi rumus yang sudah ada dan menghasilkan nilai aktiva dengan memfilter, data aktiva mana sajakah yang masih yang sesuai. Penilaian aktiva mesin akan dilakukan oleh belum memiliki nilai aktiva pada periode yang diinput aplikasi secara masal atau sekaligus. Proses tersebut oleh pengguna aplikasi. Setelah melakukan filter data, hanya membutuhkan masukan periode berapakah yang aplikasi akan langsung menghitung nilai nilai aktiva ingin dihitung nilai aktivanya. Sehingga proses pada masing-masing mesin dalam satu periode tersebut. penilaian aktiva menjadi lebih cepat dibandingkan

  Yang dihitung diantara lain adalah nilai susut, sisa usia, sebelumnya yang masih dilakukan dengan bantuan nilai residu, akumulasi susut dan nilai buku dari

  Ms.Excel dan harus dihitung satu persatu. Dan

  masing-masing mesin. Terlihat pada gambar 12, pada dibandingkan proses perhitungan aktiva yang bagian bawah gambar ditambilkan tabel hasil sebelumnya pihak keuangan dari PT BJTI sering perhitungan nilai aktiva mesin dalam periode yang mengalami kesulitan dikarenakan masih seringnya nilai dimasukkan oleh pihak pengguna aplikasi. yang dimasukkan ulang dari proses periode sebelumnya mengalami kesalahan input. Apabila menggunakan

  aplikasi user hanya perlu memasukkan periode yang Pada proses berikut akan membahas tentang ingin dicari nilai aktivanya, tidak lagi perlu mengisi fungsi dari halaman perbaikan terlihat pada gambar 13. manual dari data sebelumnya ke template excel untuk

  2. Uji fungsi perbaikan

  Halaman ini berfungsi untuk mencatat proses perbaikan menghitung nilai aktiva pada saat ini. Hal ini jelas juga yang dialami oleh mesin. Data yang dicatat pada proses akan mengurangi kerja dan waktu pengerjaan user dan berikut seperti tanggal mulai perbaikan, tanggal selesai juga mengurangi resiko kesalahan menghitung data dan biaya perbaikan. Pada masukan data tersebut aktiva yang ada. nantinya aplikasi akan menghitung nilai-nilai kinerja mesin.

  Gambar 12 Halaman Transaksi aktiva Tabel 1 Uji coba data aktiva Pada keadaan sebenarnya pada perusahaan PT BJTI, proses perbaikan mesin hanya mengalami pencatatan saja dan tidak sampai dilakukan proses perhitungan lebih lanjut untuk mendapatkan nilai kondisi mesin pada saat itu. Sehingga proses pelaporan kondisi mesin hanya berdasarkan pengamatan mekanik. Hal ini menyebabkan pihak mekanik dan pihak manajerial mengalami kesulitan dalam mengetahui kondisi mesin secara umum.

  Tabel 2 Uji coba perbaikan Gambar 13 Halaman perbaikan

  Input data

  Hasil perhitungan kinerja sama.

  Suk ses Membandin gkan hasil perhitungan kinerja secara manual dengan aplikasi.

  Muncul alert apabila tanggal yang dimasukkan sebelum tanggal perbaikan sebelumnya.

  tanggal tidak boleh di bawah dari tanggal perbaikan sebelumnya.

  Input data

  Suk ses

  Muncul alert apabila tanggal yang dimasukkan sebelum tanggal beli.

  tanggal tidak boleh di bawah tanggal beli mesin.

  Perba ikan

  Pada proses pencatatan perbaikan terdapat fungsi perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi. Proses perhitungan tersebut dialami setelah pihak user menginputkan data selesai perbaikan. Setelah selesai memasukkan data aplikasi akan menghitung berapa lama proses perbaikan tersebut dialami. Sehingga akan mendapatkan nilai MTTR. Kemudian aplikasi akan menghitung jumlah waktu kerja mesin untuk kemudian mendapatkan nilai MTBF. Setelah mendapatkan nilai MTTR dan MTBF maka aplikasi akan menghitung nilai Availability dan Reability.

  Penc atata n perba ikan dan perhi tunga n nilai kiner ja

  Fung siona litas Hala man uji Cara Melakukan Pengujian Hasil yang diharapkan Rea lisa si

  user dan mendukung penilaian kelayakan yang diberikan oleh aplikasi.

  keterangan-keterangan lain. Aplikasi juga akan menampilkan penilaian kondisi mesin apakah mesin tersebut masih layak digunakan atau tidak. Pada halaman tersebut dapat dilihat semua informasi detil tentang sebuah mesin. Gunanya adalah untuk menunjukkan kondisi mesin secara keseluruhan bagi

  reability, grafik kondis mesin, gambar mesin, dan

  Gambar 15 Halaman dashboard tampil data Pada gambar 4.19 terlihat detil dari sebauh mesin seperti nama mesin, kondisi availability dan

  Gambar 14 Halaman dashboard Pada gambar 4.18 terlihat gambaran semua nilai kinerja mesin yang ditampilkan dengaan varisai warna. Hal tersebut berguna sebagai penunjuk standart nilai kinerja mesin yang dimiliki perusahaan. Apabila data berwarna biru maka data tersebut masih dalam kondisi fit. Apabila berwarna hijau artinya nilai kinerja mesin dalam batas perlu diperhatikan dan apabila data berwarna merah menunjukkan data sedang dibawah standart mutu kinerja perusahaan. Dan apabila salah satu panel tersebut diklik detil, maka aplikasi akan membuka halaman seperti pada gambar 4.19.

  Proses berikut akan membahas tentang fungsi dari halaman dasboard seperti pada gambar 4.17. Halaman ini berfungsi untuk menampilkan semua data hasil perhitungan beserta informasi-informasi lainnya. Data yang ditampilkan pada gambar 4.17 adalah data seperti nilai availability terkecil, reability terkecil, mesin dengan biaya tertinggi, grafik availability dan reability terrendah, grafik biaya termahal dan lain-lain. Apabila panel-panel di atas halaman diklik, aplikasi akan langsung menampilkan semua mesin dengan nilai- nilai tertentu sesuai panel yang diklik terlihat seperti gambar 4.18.

  3. Uji fungsi dashboard

  Suk ses

  SIMPULAN

  Proses pelaporan yang ada pada PT BJTI saat ini dinilai penulis masih ada beberapa hal yang masih kurang. Seperti pada pelaporan aktiva dan pelaporan kinerja mesin. Oleh sebab itu penulis mempunyai pemikiran awal untuk memulai penelitian yang akhirnya menghasilkan aplikasi evaluasi kinerja mesin.

  Kesulitan dalam berkomunikasi antar pihak mekanik dengan pihak manajerial yang disebabkan oleh tidak adanya proses perhitungan kondisi mesin. Pada

  Gambar 16 Halaman dashboard detil permasalahan sebelumnya pihak perusahaan hanya Tabel 3 Uji coba dashboard pasrah kepada pihak mekanik untuk urusan mesin. Oleh sebab itu pada saat pihak mekanik menyarankan bahwa mesin tersebut sudah tidak layak, pihak perusahaan hanya bisa menyetujui. Hal tersebut dapat menimbulkan kurangnya rasa kepercayaan antara atasan dan pekerja.

  Dengan adanya aplikasi evaluasi kinerja mesin, pihak mekanik akan lebih tegas dalam memberikan

  Fung Hal Cara Hasil yang Rea

  informsai kepada pihak manajerial. Sehingga apabila

  siona am Melakukan diharapkan lisa

  ada mesin yang kondisinya memang sudah tidak layak

  litas an Pengujian si

  akan terlihat dari laporan dan evaluasi yang diberikan

  uji

  oleh aplikasi. Laporan yang dapat diberikan berupa Penc Input data Muncul alert Suk

  Per kondisi mesin saat ini dan beberapa informasi tentang atata tanggal tidak apabila ses baik biaya operasional mesin tersebut. Dengan adanya n boleh di tanggal yang an laporan seperti itu pihak manajerial akan dapat perba bawah tanggal dimasukkan langsung memutuskan apakah mesin tersebut lebih ikan beli mesin. sebelum baik diganti atau tetap digunakan untuk operasional. dan tanggal beli. perhi

  RUJUKAN

  tunga

  Input data Muncul alert Suk

  Dhillon, B.S. 2006. "maintainability,maintenance, and n tanggal tidak apabila ses reliability for engineers." boca raton: taylor nilai boleh di tanggal yang and francis group. kiner bawah dari dimasukkan

  Heller, E.D. 1971. "Value management : value ja tanggal sebelum engineering and cost reduction." addison perbaikan tanggal wesley. sebelumnya. perbaikan Sutjipta, I N. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. sebelumnya.

  Bali: Universitas Udayana(Diktat). Membandingk Hasil Suk an hasil perhitungan ses perhitungan kinerja kinerja secara sama. manual dengan aplikasi.